Anda di halaman 1dari 18

UJIAN AKHIR SEMESTER

LITERASI MEDIA
( Summary )
Dosen Pengampu : Alfa Taufan Latif M.Sc

Sepmia Reza Alfisyahr

190208032

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG

TAHUN AKADEMIK

2023
1. Judul : Media Sosial Sebagai Gerbang Informasi : Literasi Digital Tentang Isu – Isu
terkini di Media Sosial
Persentasi by : Sepmia Reza Alfisyahr
Keyword :
 Media Sosial
Resume :
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016) Media sosial adalah media
yang digunakan oleh konsumen untuk berbagi teks, gambar, suara, dan video informasi
baik dengan orang lain maupun perusahaan.
Jurnal ini membahas 3 poin penting :
1. Sosial media sebagai gerbang informasi
Kita sebagai pengguna media social tidak hanya berfungsi untuk mengakses
informasi saja tetapi juga berfungsi untuk menciptakan informasi, memberikan komentar
atas informasi yang diterima, meneruskan informasi dan melakukan kritik. Pengguna
media dapat berperan sebagai penerbit untuk menyebarkan informasi, dan juga dapat
berperan sebagai narasumber untuk memberikan komentar dan kritik terhadap isu-isu yang
lagi trending.
2, Literasi Digital tentang isu – isu Terkini di Indonesia
Media sosial sebagai gerbang informasi dapat membantu kita untuk mendapatkan
isu-isu terbaru yang disebarkan oleh pengguna media sosial. Makan dari itu Peran literasi
digital menunjukkan bahwa pengguna media sosial memiliki strategi positif dalam
mengevaluasi berbagai informasi yang diterima di media sosial. Artinya informasi yang
diterima perlu disimak dan dipahami dengan baik serta memiliki kesadaran akan sifat
penyebaran informasi kepada orang lain.
3. Literasi Digital tentang Informasi Hoax
Penyebaran informasi hoax (berita bohong) di Indonesia semakin marak.
Informasi yang mengarah pada hoax menimbulkan keraguan dan membingungkan
masyarakat. Maraknya berita hoax membuat masyarakat sulit membedakan informasi
yang asli dan hoax
2. Judul : Digital Literasi and Hoax On Social Media
Perseter by : Kevinda Rahmadian
Keyword :
 Hoax
 Sosial media
Resume :
1. literasi media
Gencarnya perkembangan teknologi komunikasi informasi membuat mediameluap.
Media yang sebelumnya hanya dapat diakses secara konvensiional dan cukup sulit
dijangkau oleh masyarakat kini dapat diakses dengan mudah dan cepat terutama di masa
sekarang yakni era digitalisasi. Oleh karena itu Literasi digital berarti kemampuan untuk
mengakses informasi melalui media digital, termasuk system komputer.
2. hoax
Menurut Lynda Walsh dalam bukunya dosa terhadap ilmu pengetahuan, istilah
HOAX adalah berita bohong dan merupakan istilah dalam bahsa inggris yang sudah masuk
sejak era industri dan diperkirakan pertama kali muncul di tahun 1808. Chen et al (2014)
menyatakan bahwa HOAX adalah infomasi sesat dan berbahaya karena menyesatkan
persepsi manusia dengan menyampaikan informasi palsu sebagai kebohongan.

3. Judul : Media and Culture (training the masses in informational awareness)


Persentasi by : Alfina Nur Andini
Keyword :
 Budaya media
Resume :
Jurnal ini membahas bagaimana melatih massa dalam kesadaran informasi
Mulai tahun 2015, orang orang di AS yang mengunjungi toko kelontong atau apotek
dihadapkan pada inkarnasi baru dari tabloid. Apa yang berubah pada 2 tabloid yang
membeli ruang premium di tempat-tempat ritel ini adalah orang-orang yang ada di
sampulnya mencalonkan diri sebagai Presiden AS. Tabloid yang berada di bagian atas
selalu memuat Trump dan bersifat memuji. Tabloid di bagian bawah selalu memuat Obama
dan bersifat menghina. Tabloid- tabloid ini adalah contoh yang sangat baik bagaimana kita
menemukan dan melakukan penyaringan yang rumit pada informasi setiap hari.
Metode untuk menciptakan dan menyebarkan tindakan aktif selalu dimulai dari
rumah sebagai tempat uji coba, membuat sampul tabloid Trump yang dilihat oleh jutaan
orang setiap minggu lebih merupakan tindakan aktif daripada propaganda. Publik AS tidak
terbiasa melihat politisi di sampul tabloid- tabloid setiap minggu. Minggu demi minggu
publik pembeli bahan makanan AS terpapar pada tindakan aktif Trump. Kita bisa
menyaring Sebagian besar dari apa yang ada di sampul sebagi sensasional dan pada
akhirnya hanya berdampak kecil.
Kesimpulan :
UNESCO menyarankan bahwa hanya pada akhir masa belajar “literasi media” sesorang
dapat benar-benar mencapai literasi (Unifying Notions of Media and information Literacy,
2017). Studi dilakukan setiap tahun untuk membantu kita lebih jauh “ Memahami peran
dan fungsi media dalam masyarakat demokratis,” Memahami komdisi di mana media dapat
memenuhi fungsinya,” “Mengevaluasi konten media secara kritis dalam terang fungsi
media,”

4. Judul : Fake Facts Are Flying About Coronavirus. Now there’s a plan to the debunk
Them
Presentasi by : Detyani Aulia Malik
Keyword :
 Media
 Efek media
 hoax
Resume :
1. Teori Pertimbangan Sosial
Secara khusus, teori ini merujuk pada pandangan psikologis tentang penerimaan sebuah
pesan dan sikap dari khalayak itu sendiri. Terhadap pesan tersebut. Muzafer Sherf &
Hovland menjelaskan. Bagaimana persepsi seseorang terhadap ebuah pesan yang akan
dibandingkan dengan sudut pandang(point of view) yang diyakininya.
2. Konsep dan Perspektif Khalayak
Dalam jurnalisme. Whitney(2009). Menjelaskan bahwa karakter khalayak bagi jurnalisme
adalah sine qua non atau ibarat raja. Maksudnya adalah, khalayak selain menjadi konsumen
dari media juga menjadi sumber pemasukan dari media itu sendiri. Misalnya, media cetak
menggantungkan roda usahanya dari seberapa banyak pembaca yang membeli dan
berlangganan. Tidak hanya itu, pemasukan lain juga berasal dari pihak pengiklan yang
menjual komoditas. Baik produk maupun khalayak melalui iklan atau advertorial di media
cetak.
3. Efek Media
Menurut Wilbur Schraam, informasi adalah segalaketidakpastian atau segala sesuatu yang
dapat mengurangi jumlah kemungkinan alternative dalam suatu situasi efek yang
ditimbulkan oleh isi pesan yang disampaikan media terlihat dari jenis perubahan yang terjdi
pada diri khalayak(perubahan kognitif). Perubahan perasaan atau sikap (perubahan
afektif), dan perubahan perilaku(perubahan behavioral)

5. judul : Unpacking New Media Literacy / Membongkar Literasi Media Baru


Presentasi by : Lismaya Widiya Rayani
keyword :
 literasi media
 karakteristik media
resume :
Menurut Jenkins (2009: 29) literasi media baru adalah ekspansi yang lebih luas dari literasi
media tradisional dan literasi media massa. Dimana media tradisional seperti radio, koran
dan televisi telah banyak ditinggalkan oleh sebagian masyarakat dan lebih memilih
berpindah kepada media baru, Karena media tradisional memakai pola penyebar informasi
dari satu sumber ke audiens luas, bersifat satu arah dan bahkan tidak ada interaksi timbal
balik antara pengirim dan penerima.
Literasi telah berkembang secara historis dalam 5 tahap yaitu:
1. Literasi klasik yaitu (membaca, menulis, memahami)
2. Literasi audiovisual lebih banyak berkait dengan media elektronik
3. Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan
media digital.
4. Literasi informasi memiliki kaitan dengan teknologi informasi.
5. Literasi media baru kebanyakan berkait dengan internet dan fenomena konvergensi
media.
 Karakteristik media baru
Pendapat terkenal dari McLuhan mengenai media adalah pesan dapat
mempengaruhi pemahaman kita tentang peran media dalam masyarakat, karena media
dapat memperkuat atau membatasi konten yang akan disampaikannya. Teknologi media
baru sendiri telah menawarkan keterjangkauan yang belum pernah terjadi sebelumnya
untuk komunikasi manusia, yang memiliki dampak lebih penting pada bentuk pesan dan
mode komunikasinya. Seperti media sosial, blackberry messenger, line dan lain-lain.
 Karakteristik teknis
Manovich mendefinisikan media baru kedalam dua prinsip yaitu representasi numerik dan
modularitas. Pada awalnya media baru berupa kode-kode digital yang kemudian
representasi numerik media membuatnya menjadi dapat diprogram dan dihitung.
Modularitas media mengacu pada fakta bahwa modul yang berdiri sendiri di media baru
dapat dirakit menjadi objek berskala lebih besar.
Dua prinsip yang mendasari representasi numerik dan modularitas memunculkan
karakteristik lain dari media baru yaitu otomatisasi operasi dan variabilitas dalam produksi
dan manipulasi media pada tingkat yang berbeda.
Fitur teknis media baru memfasilitasi pengembangan bahasa media baru. Selain itu, media
baru dicirikan oleh modularitas, multimodalitas, hibriditas dan interaktivitas dari berbagai
media dan platform.
 Karakteristik social budaya
Literatur terbaru tentang media baru telah mengalihkan fokus keaspek sosio-kulturalnya.
Lievrouw & Livingstone mendefinisikan media baru harus diperluas untuk mencakup
karakteristik sosial budayanya. Sedangkan Jenkins menyimpulkan bahwa media baru
bukan hanya alat teknis yang memengaruhi budaya kita secara periferal.

6. Digital Literacy of Lecturers as Whatsapp Group Users In Spreading Haox Informations


and Hate Speech
Presentasi by : Adytia Dimas Hendara
Keyword :
 Hate speech
 whatsup
Resume :
Media baru adalah media yang berbasis internet dengan menggunakan computer
dan telepon genggam canggih. Dua kekuatan utama perubahan awalnya adalah komunikasi
satelit dan pemanfaatan computer. Kunci untuk kekuatan computer yang besar sebagai
sebuah mesin komunikasi terletak pada proses digitalisasi yang memungkinkan segala
bentuk informasi dibawa dengan efisien dan saling berbaur. Fitur Whatsapp Group
merupakan tempat dimana kita saling bertukar informasi dengan kelompok dan pihak
ketiga. Membagikan sama dengan peduli adalah hal terpenting yang terjadi di whatsapp
group. Persepsi menjadi patokan penyebaran informasi, jadi ketika kita tidak waspada
sebagian dari informasi itu adalah hoax dan hatespeech.
 Hate Speech
Hate speech merupakan bagian dari merjinalisasi dimana seseorang atau sekelompok orang
digambarkan buruk. Council Of Europe Hatespeech(2012) : “ Ekspresi yang menganjurkan
hasutan untuk merugikan berdasarkan target yang diidentifikasi dengan kelompok sosial
atau demografis tertentu”

7. Judul : Pengaruh Paparan Ujaran Kebencian Terhadap Agama Intoleransi di Kalangan


Remaja Muslim Indonesia
Persentasi by : Hanif Maulana
Keyword :
 Ujaran kebencian
 Remaja muslim
Resume :
Munculnya fenomena ujaran kebencian dan berita hoaks merupakan efek samping dari era
kebebasan berbicara dan sebagai media baru, euforia kebebasan berpendapat di
negaranegara demokrasi, dan saat ini memiliki momentum dengan kondisi sosial dan
politik saat ini.
1. Tujuan kebencian dan berita hoaks di media sosial berpengaruh signifikan terhadap
intoleransi beragama di kalangan remaja.
2. Tingkat literasi media berpengaruh signifikan terhadap prasangka di kalangan remaja
dan berpengaruh terhadap berbagai intoleransi di kalangan remaja
3. Tingkat literasi media dapat menurunkan prasangka serta kecenderungan intoleransi
beragama yang dipengaruhi oleh terpaan ujaran kebencian dan berita hoaks di media social
di kalangan remaja.

8. Judul : Social media literacy protects against the negative impact of exposure to
appearance ideal social media images in young adult women but not men
Persentasi by : Kartika Dwi Intan Wulandari
Keyword :
 Perlindungan Media literasi
 Wanita
Resume :
Dalam jurnal ini di menjelaskan Pengaruh kepuasan tubuh pada paparan gambar
media sosial tentang penampilan ideal yang sesuai gender pada wanita dan pria dewasa
muda dan untuk menguji peran faktor risiko dan pelindung. Anehnya, wanita dengan
literasi media sosial yang tinggi dan internalisasi yang rendah menunjukkan penurunan
kepuasan tubuh yang signifikan ketika terpapar citra penampilan ideal mereka. Hipotesis
keempat kami tidak didukung karena efek perlindungan dari keahlian media sosial bisnis
tidak diamati secara khusus pada peserta dengan peningkatan internalisasi atau
perbandingan tubuh. Hasil kami konsisten dengan teori bahwa kemampuan untuk
mengkritik iklan yang terlihat ideal dalam hal realisme dan niat komersialnya membantu
memoderasi dampak melihat gambar-gambar ini pada wanita muda. Dengan demikian,
pada laki- laki, literasi media yang mengubah realisme citra ideal tidak serta merta
melemahkan efek citra tubuh dengan mengurangi perbandingan penampilan ke atas, karena
laki-laki cenderung menghadirkan harapan akan penampilan ideal setelah melihat citra
media yang menyiratkan bahwa mereka . memahaminya untuk mencapai penampilan yang
ideal.
9. Judul : After Cultural Literacy : new models of intercultural competency for life and
work in VUCA world
Persentasi by : Ratih Rahmawati
Keyword :
 VUCA
Resume :
 Literasi Budaya
Literasi Budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap
kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Dengan demikian. Literasi ini merupakan
kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya
sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa.
Peran penting membekali orang dengan kemampuan menghadapi perbedaan budaya dan
perubahan budaya dalam suatu dunia yang semakin tanpa batas. Literasi budaya
dikembangkan melalui identifikasi intra hubungan diri sendiri dengan orang lain.
 VUCA
VUCA adalam akronim dari Volatility, Uncertainly, Complexity, Ambiguity. Istilah ini
juga dapat digunakan untuk kata sifat. Istilah VUCA sendiri berasal dari US Armyy War
College untuk menggambarkan situasi perang dingin. Sejak itu, konsep VUCA telah
diadopsi oleh perusahaan dan organisasi di banyak industry dan sector untuk memandu
kepemimpinan dan perencanaan strategis.
VUCA dalam dunia kerja adalah situasi yang terus berubah , tidak bisa diprediksi, dan
tidak bisa dipastikan, komplek, serta sulit untuk menentukan mana yang benar dan salah.
Situasi VUCA bisa semakin meningkat. Misalnya di tengah pandemic Covid 19 ini.
Perubahan secara tiba-tiba ribuan informasi yang sulit disaring, situasi yang memburuk
dalam berbagai aspek, serta munculnya berbagai asumsi yang sulit dipastikan
kebenarannya menyebabkan banyak industri dan perusahaan terganggu.

10. Judul : Dimensions Of Digital Media Literacy and The Relationship With Social
Exclusion
Persentasi by : Dalia Nura Enid
Keyword :
 Literasi media
Resume :
 Literasi Media Digital
Literasi media digital dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengakses,
memahami dan membuat konten menggunakan media digital.Sementara literasi media
tradisional berfokus pada pemahaman pesan media dan media digital menambah dimensi
bar dalam menciptakan dan mengkomunikasikan pesan.
 Literasi Media Digital Sebagai Konsep Multidimensi
Keterampilan literasi media massa berfokus pada bagaimana orang dapat secara kritis
memahami pesan yang dimediasi, keterampilan literasi digital berkembang melampaui
interpretasi konten ke bidang pengendalian, penyaringan, dan penyesuaian konten melalui
berbagai saluran media tradisional, sebaliknya, itu memperluas keterampilan literai yang
terlibat dalam membaca, menulis, dan memahami untuk mencakup teknologi baru.
 Literasi Media Digital dan Hubungannya dengan Ekslusi Sosial
Inklusi Sosial adalah kemampuan untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan atau
sumber daya yang mungkin dimiliki seseorang dalam berbagai dimensi kehidupan. Ekslusi
Sosial tidak identic dengan kemiskinan, tetapi mengacu pada keadaan dimana orang yang
tidak berpartisipasi dalam kegiatan sosial utama. Kemiskinan Informasi menjadi indicator
penting eksklusi sosial terutama di era digital. Ketidakmampuan untuk menggunakan atau
mengakses teknologi informasi dan komunikasi sosialmenyebabkan semakin lebarnya
kesenjangan antara yang tercakup dan terpinggirkan secara social.

11. Judul : Mediating social media use : Connecting parent’s mediation strategies and social
media literacy
Persentasi by : Anisa fitria Utami
Keyword :
 Sosial media
 Orang tua
Resume :
 Media Digital dan Sosial
Media digital dapat didefinisikan “ponsel”, laptop dengan koneksi internet dan perangkat
lain yang menghadirkan hiburan seperti program tekevisi, film , game dan music.
 Mediasi Orang Tua
Mediasi orang tua merupakan sesuatu yang dilakukan oleh orang tua untuk mengontrol,
mengawasi, dan menginterpretasikan konten media. Ketika anak-anak mulai menggunakan
lebih banyak perangkat media digital pada usia yang semakin muda mereka harus
dilindungi di lingkungan baru oleh orang tua mereka.
Demografi, Konteks, dan Jenis Media yang Mempengaruhi Pilihan Mediasi Orang Tua
Faktor sosiodemografi : Faktor usia anak dengan anak kecil cenderung lebih mediasi
restriktif daripada yang lebih tua. Faktor jenis kelamin dimana perempuan seringkali
dibatasi dalam penggunaan media daripada anak laki-laki
Literasi Media Sosial dan dampak dalam memilih strategi mediasi orang tua
Strategi mengaktifkan mediasi menghasilkan lebih banyak peluang dan lebih banyak
resiko, digunakan orang tua yang lebih terampil secara digital untuk anak yang memiliki
lebih banyak keterampilan digital. Mediasi terbatas, pengaruh keterampilan digital orang
tua terhadap pilihan mediasi sangat kecil.
 Strategi Mediasi Orang Tua Penggunaan Media Sosial
Mediasi Aktif : Orang tua yang telah diwawancarai menyebutkan bahwa mereka sering
menggunakan strategi mediasi aktif. Dengan berkomunikasi secar terbuka terhadap anak
mereka tentang penggunaan media sosial dan masalah privasi online.Mediasi Restriktif :
Pilihan menggunakan strategi ini sebagian besar dierapkan oleh orang tua dengan remaja
yang lebih muda, berusia 12-14 tahun. Aturan dan Batasan ini berfokus pada waktu konten
dan tempat. Alasan orang tua menerapkan aturan adalah karena remaja mengabaikan
aktivitas mereka.

12. Judul : Critical Roles Of Knowlegde and Motivation in Privacy Research


Resume :
kemajuan teknologi menjadikan informasi pribadi menjadi hal yang mudah didapatkan.
Masalah privasi ada 3
 chronic privasi attitude (sikap privasi kronis)
 Information sensitivity (sensitivitas privasi)
 Context (konteks)
Pengetahuan privasi dan hubungannya dengan masalah privasi
1. Pengetahuan faktualrisiko terkait privasi, hak individu, praktik kelembagaan, dan
kebijakan hukum
2. Pengetahuan prosedural tentang cara menggunakan strategi, alat, dan keterampilan yang
meningkatkan privasi untuk melindungi informasi pribadi
3. Pengetahuan pengalaman, termasuk keakraban umum dengan menggunakan teknologi
online dan pengalaman langsung dengan pelanggaran privasi.
Pengetahuan privasi, terutama yang berkaitan dengan masalah privasi yang telah dipelajari
dalam penelitian privasi yaitu perlunya penelitian lebih lanjut yang menangkap hubungan
antara pengetahuan dan motivasi dalam mendorong perilaku perlindungan privasi.

13. Judul : Limor Shifman : Meme Dalam Budaya Digital. Cambridge: Mit Press (2014).
Persentasi by : Tommy Ardiansyah Shidiq
Keyword :
 meme
Resume :
Istilah “meme” sendiri pertama kali dicetuskan oleh Richard Dawkins pada sekitar
tahun 1976, yang merupakan neologisme ( fenomena pembaharuan bahasa yang pernah
dipakai / tenar di masa lalu). Richard Dawkins tahun 1976 dalam bukunya yang berjudul
The Selfish Gene, menciptakan istilah meme sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan
teori evolusi pada perubahan budaya.
Meme adalah sebuah gambar yang disertai dengan narasi-narasi lucu namun ada
juga Meme yang berisi kritik, sarkasme, politik dan lain sebagainya. Meme berasal dari
kata “mime” dan “mimic”, yang mewakili gagasan budaya yang disebarkan dari satu orang
ke orang lain dengan cara yang mirip dengan penggandaan gen dalam ilmu biologi.

14. Judul : Type Of Media ( A story of conflict and collaboration media literacy, video
production and disadvantaged youth. Journal of media literacy education)
Persentasi by :Afiffah Nabilah
Keyword :

Resume :
Resume : type of media terbagi menjadi 3
 Media cetak yang meliputi surat kabar, majalah, buku, dan spanduk
 Media penyiaran yang meliputi televisi, radio, dan film
 Media internet yang meliputi jejaring social, forum online, dan podcast.
Journal Content terbagi menjadi 3 bagian lagi
 Kolaborasi
Kolaborasi adalah keterampilan sosial yang penting. Dalam kolaborasi ini seseorang
mampu mengeluarkan kreatifitas dalam menerapkan literasi media.
 Production video
Memproduksi video dapat menjadi bentuk terapi seni dan latihan pembuatan makna;
dengan demikian, ini bisa menjadi pengalaman transformatif yang memungkinkan
beberapa siswa untuk berdamai dengan masa lalu yang traumatis.
 konflik
Misalnya, Stack menggambarkan sebuah proyek antara remaja sekolah menengah dan
pendidik dewasa untuk membuat pengumuman layanan publik di mana siswa dan
instruktur dapat terlibat dalam percakapan yang bermakna tentang strategi untuk
mencapai keadilan sosial yang lebih besar.
Pentingnya mengembangkan keterampilan sosial, seperti kolaborasi, dengan
menggunakan produksi video. Produksi video yang dilakukan oleh kaum muda dengan
fokus pada moment konflik. Jadi dalam literasi media ini, media penyiaran ini termasuk
tipe media yang bisa memanfaatkan keterampilan sosial dengan melek akan konflik yang
ada saat dan mampu di kolaborasikan dengan membuat produksi video dikalangan
muda,bahkan dengan produksi video ini mengajarkan proses literasi media bisa berjalan
di kalangan muda. Content merupakan salah satu bentuk literasi media.

15. Judul : Unpacking new media literacy


Persentasi by : Afia Rais Abin
Keyword :
 Karakteristik media
Resume :
 Karakteristik Media Baru
Menurut McLuhan [20], media adalah perpanjangan dari diri kita sendiri. Pilihan media
baik memperkuat atau membatasi konten yang disampaikannya. Media adalah pesan yang
tidak pernah lebih benar di era media baru ini. Teknologi media baru telah ditawarkan
keterjangkauan belum pernah terjadi sebelumnya untuk komunikasi manusia, yang dampak
yang lebih signifikan pada bentuk pesan dan mode komunikasi.
 Karakteristik Teknis
Media baru, pertama-tama, dalam bentuk kode digital. Representasi numerik dari media
membuatnya dapat diprogram dan dihitung. Fitur teknis media baru memfasilitasi
pengembangan bahasa media baru. Misalnya, Twitter memungkinkan pengguna untuk
secara spontan memperbarui status mereka bahkan dari ponsel mereka perangkat. Ini
menyediakan platform untuk jenis bahasa baru tumbuh. Bahasa baru ini bisa pendek,
informal, mengundang, dan membuat penasaran.
 Karakteristik sosial budaya
media baru bukan hanya alat teknis yang memengaruhi budaya kita secara periferal. Media
baru memainkan peran aktif dalam menciptakan budaya baru dan menanamkan dirinya
sebagai bagian integral darinya. Aspek sosial-budaya media baru berada di bawah tiga
kategori: (1) konstruksi media; (2) ideologi dan nilai-nilai sosial yang tertanam dalam
media; dan (3) tujuan yang dilayani media.
 Kerangka kerja literasi media baru
Dari Mengkonsumsi Menjadi Memanfaatkan Literasi Media
Literasi media “Prosuming” mengacu pada kemampuan seseorang untuk berproduksi
konten media, selain mengkonsumsi keterampilan. “Prosumsi” adalah a gagasan pertama
kali dikemukakan oleh Toffler [33]. Seorang "prosumer" adalah keduanya a produsen dan
konsumen yang “setengah dari produksinya untuk pertukaran dan setengah dari produksi
untuk digunakan sendiri”

16. Judul : Mengembangkan Etika Produksi Media Remaja Menggunakan Literasi Media,
Identitas, & Modalitas.
Persentasi by : hafizh mulkillah
Keyword :
 Etika produksi
Resume :
 Identitas, Etika, dan Literasi Media
Saya melihat secara langsung kompleksitas tambahan tentang bagaimana anak muda ini
dapat menampilkan kehidupan mereka di media mereka, dan saya menemukan bahwa etika
produksi media anak muda harus diakui adalah bahwa identitas anak muda adalah: multi-
dimensi, performatif, dibangun secara sosial, dan, sampai batas tertentu, ditulis oleh kaum
muda Ini membawa saya kembali ke etika.
Etika dalam artikel ini adalah seperangkat keyakinan dan tindakan yang menunjukkan
bagaimana orang dewasa dan anak muda berinteraksi satu sama lain saat anak muda
menciptakan medianya sendiri.

17. Judul : Aristotelian Ethos and the New Orality: Implications for Media Literacy and
Media Ethics.
Persentasi by : Rizky Fatahillah
Keyword :
 Media literasi
 Media etik
Resume :
Aristotelian Etos
Teori retorika Aristoteles berfokus pada pemikiran mengenai retorika yang
disebutnya sebagai alat persuasi yang tersedia. Artinya pembicara yang hendak membujuk
khalayaknya harus memperhatikan tiga unsur penting, yakni ethos, logos, dan pathos.
Media keren merangsang “sinestesia” dan “interaksi indra”. Televisi adalah media
paling keren dari McLuhan (1964) karena (menggunakan frase McLuhan lain yang
menantang) sangat menyentuh.
Kualitas Masyarakat Lisan Menurut McLuhan
 Berkurangnya individualisme
 Berkurangnya pengertian kronologi barat
 Berkurangnya pemikiran analitis
18. Judul : Mastering The Challenge of Balancing Self Disclosure and Privacy Social Media.
Persentasi by : Shalika Ain’na Putri
Keyword :
 Privasi media
Resume :
Gratifikasi adalah Pengungkapan diri telah didefinisikan sebagai pemberian
informasi pribadi tentang diri kepada individu lain dan dipandang sebagai prasyarat untuk
pengembangan hubungan antar pribadi.
Bazarova menunjukan bahwa pengungkapan diri yang intim yang ditargetkan ke
public yang lebih luas, menyebabkan efek yang lebih merugikan dibandingkan dengan
informasi yang sama yang secara ekslusif ditujukan kepada satu penerima. Demikian pula,
pengungkapan diri dianggap beresiko jika menyangkut informasi yang sangat sensitif atau
ditujukan kepada khalayak yang tidak dapat dipercaya.
 Kebutuhan Akan Privasi
Salah satu definisi privasi yang paling berpengaruh termasuk pengertian bahwa privasi
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Moon menggambarkan privasi
sebagai ekspresi dari nilai inti, dimana keamanan, tetapi bukan privasi, dipandang penting
untuk pelestarian budaya.

19. Judul : I Don’t Know If it is Fake or Real News


Persentasi by : Fadhlan Fauziana
Keyword :
 Hoax
 Fakta
Resume :
Penyebaran Berita Bohong di Sosial Media Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), media sosial seperti Facebook, Twitter,
Instagram, dan Path merupakan saluran yang paling banyak digunakan dalam
menyebarkan berita bohong. Penyebaran berita bohong di media sosial di Indonesia berada
pada tahap kritis. Meningkatnya jumlah berita bohong yang beredar di media sosial
didukung oleh karakteristik media sosial itu sendiri yaitu user-generated content
(Nasrullah,2015). Pengguna media sosial memainkan peran utama tidak hanya sebagai
konsumen konten media sosial tetapi juga produsen dan distributor konten. Fitur berbagi
di platform media sosial memungkinkan pengguna untuk mendistribusikan konten
(Nasrullah, 2015), termasuk berita bohong.
Bagaimana cara mengidentifikasi berita palsu dan mengeksplorasi konsekuensi dari
perilaku berita palsu di kalangan mahasiswa?
Dengan merekomendasikan literasi media sosial menjadi mata kuliah wajib yang diajarkan
di universitas. Saat ini, literasi media hanya diperkenalkan di departemen berbasis
komunikasi dan informasi. Selain itu, temuan juga menyoroti urgensi untuk
mengkampanyekan literasi media sosial di berbagai platform seperti iklan layanan
masyarakat.

20. Judul : The Future of Networked Privacy : Challenges ad Opportunity


Persentasi by : Mira Humaira
Keyword :
 Teknologi
 Privasi
Resume :
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sistem jaringan tidak memberikan fleksibilitas, nuansa, atau ambiguitas yang
melekat dalam situasi sosial normal, melainkan mengharuskan pengguna untuk membuat
keputusan pengungkapan yang disengaja dan kompleks . Meskipun demikian, data
pengguna dan selanjutnya, privasi mereka semakin berjejaring, membutuhkan "negosiasi
konteks yang berkelanjutan dalam ekosistem jaringan di mana konteks secara teratur kabur
dan runtuh".
Tema
lokakarya ini memperluas terkait sebelumnya dengan mengidentifikasi teori utama,
pertimbangan metodologis dan desain, serta implikasi kebijakan yang perlu
dipertimbangkan oleh peneliti dan praktisi saat terlibat dengan pengguna di ruang jaringan.
Pada saat yang sama orang berbagi lebih banyak informasi.

Anda mungkin juga menyukai