KOMUNIKASI
KELAS : IX
2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nyalah Saya dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga
akhir zaman.
Penyusunan makalah ini Saya buat dalam rangka memenuhi tugas pelajaran , Perkembangan
Teknologi Komunikasi, kelas IX.
Saya menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Namun, Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pada masa moderen atau globalisasi media massa sangat berkembang pesat berkat adanya
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Media masa di zaman sekarang sangatlah
berbeda pada massa lalu, yakni:
Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima
Maksud sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima adalah pesan dapat
disebar luaskan secara merata atau kepada banyak orang contohnya saja melalui pesan sms atau
melalui email yang menggunakan koneksi internet.
Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual
Pada massa modern pesan tidak hanya disebarluaskan oleh oranisasi atau lembaga tertentu.
Karena adanya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi maka isi pesan bisa siapa saja
yang menyampaikannya atau yang membuatnya melalui jaringan internet atau seluler dan isi
pesan pun bisa juga berupa opini dari seorang individu seperti junalistik.
Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu
Pada massa modern proses penyampain pesan tidak lagi menggunakan perantara seperti melalui
telegram atau pun pengririman surat yang memakan waktu yang sangat lama. Pesan bisa saja
disampaikan secara langsung kepada komunikan melalui sms atau pun email yang menggunakan
koneksi internet.
Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi proses komunikasi yang
disampaikan oleh media terus berjalan dan mengalir ke dalam. Selama jaringan komunikasi
masih berlanjut maka komunikasi akan tetap berlangsung ke dalam.
Penerima yang menentukan waktu interaksi
Ketika media massa memaparkan isi pesannya kepada khalayak interaksi baru akan terjadi
apabila khalayak memperhatikan dan menyadari isi pesan tersebut disampaikan kepada
masyarakat. Maka waktu interaksi tergantung pada respone terima yang menaggapi isi pesan
tersebut.
Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang
jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: surat
kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar).
Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
Media massa hanya sebagai perantara isi pesan tidak semua isi pesan di media massa dapat
didistribusikan ke kehidupan masyarakat. Melainkan harus diseleksi dan diterjemahkan terlebih
dahulu baru didistribusikan ke kehidupan masyarakat.
Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu
Di sini media massa hanya menjadi perantara saja untuk mendapatkan informasi dan ketika
mereka ingin mengirimkan informasi mereka tidak menggunakan media massa melainkan
melalui saluran yang mereka biasa gunakan di kehidupan mereka.
Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi
yang mereka terima
Penerima pesan pada media massa tradisional tidak lah pasif mereka selalu menyeleksi dan
menyaring isi pesan yang perlu dan yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit
Media massa tradisional sangat lah sedikit yang dapat berinteraksi pada sumber berita karena
mereka hanya menerima isi pesan saja tetap tidak bisa memberikan respone secara langsung.
2.4 Karakteristik Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi memiliki hubungan dengan berapa karakteristik teknologi
komunikasi dalam pendidikan secara formal, antara lain :
a. Bersifat formal, terkontrol serta terikat dalam aturan-aturan tertentu.
Teknologi komunikasi yang berada pada lingkup formal memiliki aturan-aturan yang
dibuat oleh institusi pendidikan yang terkait. Sehingga penggunaannya diatur agar sesuai dengan
penggunaan yang normatif dan sesuai tujuan intitusi tersebut. Sehingga pemanfaatanya tidak bisa
sama dan bebas dengan pemanfaatan teknologi komunikasi di luar lingkup formal tersebut.
Sebagai contoh penggunaan internet, peserta didik dapat menggunakan internet hanya
untuk tujuan-tujuan yang konstruktif seperti mencari informasi dari beberapa search engine,
mailing, penggunaan situs jejaring sosial. Sehingga akses terhadap situs-situs yang sifatnya
destruktif seperti situs-situs asusila yang ada dilakukan blocking sebagai tindakan preventif.
b. Bersifat terbatas.
Teknologi komunikasi yang disediakan oleh suatu institusi pendidikan tertentu tidak
memungkinkan seseorang di luar institusi tersebut untuk bisa mengakses fasilitas yang ada.
Sehingga yang memiliki privilege (keistimewaan) hanya orang-orang yang memang berada pada
institusi tersebut. Batasan yang lain adalah terbatasnya waktu untuk mengakses teknologi
tersebut.
Sebagai contoh adalah penggunaan jaringan wifi yang memang memiliki privilege untuk
penggunaanya. Sehingga yang memungkinkan untuk mengakses fasilitas tersebut hanya orang-
orang yang berada dalam lingkup institusi yang ada. Dan juga akses terhadap fasilitas yang ada
juga memiliki batasan waktu. Sehingga tidak bisa secara terus menerus dalam sehari penuh dapat
digunakan.
c. Bersifat instruksional.
Fasilitas yang berkenaan dengan teknologi komunikasi yang tersedia dalam institusi formal
yang ada diharapkan memiliki sifat konstruktif salah satunya dengan menjalankan fungsi
instruksional dalam pemanfaatannya. Sehingga dalam pendidikan formal kehadiran teknologi
komunikasi dapat memberikan profit dalam setiap kegiatan institusi. Sehingga teknologi
tersebut memang memiliki daya guna dalam pengaplikasiannya.
Namun harus diakui bahwa budaya minat baca di Indonesia masih tergolong rendah,
apalagi buku lebih mahal dibandingkan media jenis lainnya. Media elektronik lebih dekat dengan
masyarakat kita, tak terkecuali mahasiswa, yang menyebabkan pengaruhnya jauh lebih besar
dibandingkan media cetak. Fakta yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa khalayak
tidaklah pasif.Utopia dapat diartikan sebagai suatu ide mengenai masyarakat idaman, tentram
dan damai. Utopianisme merupakan suatu bentuk pemahaman mengenai konsep
masyarakat/peradaban tanpa cela. Peradaban tanpa cela ini adalah suatu peradaban masa
depan yang dimana segala sesuatu berlangsung secara indah, menyenangkan, dan ideal.
Utopia teknologi dalam pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan juga bisa
mempengaruhi dimana dengan adanya perkembangan teknologi dapat mempermudah atau
memfasilitasi dunia pendidikan, contohnya pelajar yang ingin mencari tugas sekolah bisa
menggunakan internet untuk mencari bahan atau juga menambah wawasan, tetapi masalahnya
disini adalah dimana utopia teknologi dapat mempengaruhi seseorang untuk lebih bermain dalam
imajinasinya sehingga terkadang tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan
teknologi tersebut baik itu positif maupun negatifnya.
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
1. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven,
Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan
permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan
pengembangan tes psikologi hams berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui
internet tersebut.
2. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang
berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu
komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-
lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sangatlah berperan penting bagi
perkembangan media massa. Media massa di zaman sekarang sangatlah berguna bagi kehidupan
masyarakat, karena media massa di zaman sekarang dapat menambah informasi bagi masyarakat
secara cepat dan instan seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi media massa
juga dapat berpengaruh bagi kebutuhan hidup masyarakat. Karena menurut defenisi para ahli
tanpa media massa maka kebutuhan hidup tidak akan terpenuhi seperti informasi.
Serta dalam Penyiaran Islam sendiri sebagai saranan mengembangkan dan
mendistribusikan informasi mengenai Islam kepada dunia barat sangat tergantung kepada sejauh
mana penguasaan para cendikiawan muslim terhadap perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi ini mampu mengancam dunia Islam, jika kita tidak turut masuk
ke dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan kita sebagai muslim akan menjadi masyarakat pasif
yang hanya menerima perkembangan teknologi, namun tidak turut membuat dan
mengembangkannya. Ini dapat menghambat perkembangan daya pikir Muslim dunia.
3.2 Saran
Pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan memang sangat perlu, sebenar nya tidak
hanya bagi dunia pendidikan saja pemanfaatan teknologi bisa mencakup segala bidang,
tergantung bagaimana seseorang menggunakan teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhannya
dan tau sebab akibat dan dampak yang akan ditimbulkan dari penggunaan teknologi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Santi, S., Florencius., Vinda, A & Ratna D. (2013). Peranan Teknologi Komunikasi dalam
Menciptakan Masyarakat Informasi di Indonesia. Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_komunikasi
http://orgenestonga.blogspot.com/2011/05/peranan-teknologi-komunikasi-dalam.html