Stroke Hemoragik
Perdarahan intra cerebral dan
mungkin perdarahan subarakhnoid,
disebabkan pecahnya pembuluh
darah otak tertentu
Kesadaran pasien menurun
Stroke Non hemoragik
Berupa iskemia, emboli dan trombosis
cerebral
Tidak terjadi perdarahan tetapi hipoksia
karena iskemia, dapat timbul edema
sekunder
Kesadaran pasien umumnya baik
Stroke Iskemik
Emboli
Atherosklerosis pada arteri otak
(pembentukan
plak/deposisi lemak pada pembuluh
darah)
Hiperkoagulabilitas
darah, peningkatan kadar platelet,
trombosis
Gejala
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi
menjadi berikut:
Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia),
kaku, menurunnya fungsi sensorik
Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun
kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan
melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun,
ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung
terganggu, lidah lemah.
Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun,
hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu
24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack
(TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan
awal stroke.
Prognosis
Indikator prognosis adalah : tipe dan luasnya
serangan, age of onset, dan tingkat kesadaran
Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah
serangan stroke iskemik
Umumnya, 1/3-nya lagi adalah fatal, dan 1/3-
nya mengalami kecacatan jangka panjang
Jika pasien mendapat terapi dengan tepat
dalam waktu 3 jam setelah serangan, 33%
diantaranya mungkin akan pulih dalam waktu
3 bulan
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang
dalam waktu 24 jam, dinyatakan
sebagaiTransient Ischemic Attack(TIA),
dimana merupakan serangan kecil atau
serangan awal stroke.
Diagnosis
Anamnesis
CT Scan
MRI
EEG
Sinar x tengkorak
Angiografi serebral
Siriraj Stroke Score
Siriraj score :
(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x
sakit kepala) + (0,1 x diastolik) (3 x
aterom) 12
Keterangan:
Kesadaran: Koma (2); Sopor-apatis (1);
Sadar (0)
Muntah: ada (1); tidak ada (0)
Sakit kepala: ada (1); tidak ada (0)
Strategi terapi
Pendekatan terapi pada fase akut stroke
iskemik: restorasi aliran darah otak dengan
menghilangkan sumbatan/clots, dan
menghentikan kerusakan seluler yang berkaitan
dengan iskemik/hipoksia.
Therapeutic window : 12 24 jam, golden
period: 3 6 jam kemungkinan daerah di
sekitar otak yang mengalami iskemik masih
dapat diselamatkan.
Pada stroke hemoragik terapi tergantung
pada latar belakang setiap kasus
hemoragiknya.
Kegawatdaruratan stroke
Perubahan paradigma
Wait and see Time is brain
Penanganan stroke pada 10 menit pertama:
Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
Stabilisasi hemodinamik
Pemeriksaan fisik
Pengendalian TIK
TERAPI
Stroke iskemik
1. Terapi trombolitik : tissue plasminogen
activator (t-PA), Alteplase
Mekanisme: mengaktifkan plasmin
melisiskan tromboemboli
Penggunaan t-PA sudah terbukti efektif
mengurangi disabilitas jika digunakan
dalam 3 jam setelah serangan akut
Dosis:0,9mg/kg(max 90mg) iv selama 1
jam(pantau gejala pendarahan)
2. Terapi antiplatelet
aspirin, clopidogrel, dipiridamol-aspirin ,
tiklopidin
Aspirin dimulai 48 jam setelah onset.
Urutan pilihan: Aspirin atau dipiridamol 75-
150mg/hari-aspirin 80mg, jika alergi atau
gagal clopidogrel jika gagal: tiklopidin
3. Terapi antikoagulan masih
kontroversial karena resiko perdarahan
intrakranial
Obat: heparin, warfarin
Warfarin merupakan agen
antitrombotik yang merupakan pilihan
pertama pada pasien dengan atrial
fibrilliasi.
4. Terapi hipertensi
Peningkatan tekanan darah merupakan hal
yang umum terjadi setelah serangan stroke
iskemik, dan pemberian terapi bertujuan
untuk menurunkan risiko stroke ulangan.
Peningkatan tekanan darah dianjurkan
untuk tidak diterapi karena risiko penurunan
aliran darah serebral dan perburukan gejala.
Pada kasus stroke, obat antihipertensi
diberikan bila MABP (Mean Arteriola Blood
Pressure)
- Stroke Hemoragik: 130 mmHg
- Stroke iskemik 140 mmHg
MABP = 2 Diastole + 1 Sistole
3
Tidak boleh diturunkan mendadak (15%
dari TD sebelumnya)
Pada fase akut: short-acting parenteral
agents (seperti labetalol, nicardipine,
nitropusside)
Terapi maintenance: penggunaan ACEI dan
diuretik untuk menurunkan tekanan darah
pada pasien stroke setelah periode akut (7
hari pertama)
Pada kondisi hiperlipidemia
direkomendasikan penggunaan statin untuk
mencapai kadar LDL <100 mg/dL
dikarenakan stroke iskemik atau TIA
menimbulkan risiko pada kardiovaskular.
STROKE HAEMORAGIK
1. Antihipertensi
Tujuan: untuk mencegah perluasan perdarahan
2. Koagulansia
Dengan memberikan vitamin K 10mg iv
diberikan dalam waktu yang sama dengan
terapi lain karea efek akan muncul setelah 6
jam, untuk onset cepat dapat dikominasi
dengan asam traneksamat.
Terapi 2-6 unit FFP(Fresh Frozen
Plasma/Plasma beku) diberikan untuk
mengoreksi faktor pembekuan darah.
3. Terapi pada kondisi peningkatan TIK
Osmoterapi
Untuk mengurangi edema akibat perdarahan
dapat digunakan manitol 20% (0,25-0,5g/kg
secara iv bolus setiap 4-8jam) hingga
osmolalitas serum meningkat antara 300-310
mOsm/L. Pemberian manitol hanya
direkomendasikan <5hari. Untuk menjaga
gradient osmotik, diberikan furosemid (10mg
tiap 2-8jam) bersama osmoterapi.