Anda di halaman 1dari 7

Khutbah I

‫ هللا أكبر‬.‫ هللا أكبر‬.‫ هللا أكبر‬.‫ هللا أكبر‬.‫ هللا أكبر‬.‫ هللا أكبر‬.‫هللا أكبر‬.

‫ وهلل الحمد‬.‫ هللا أكبر‬.‫ هللا أكبر‬.‫ هللا أكبر ال إله إال هللا‬.‫هللا أكبر‬.

‫ وسبحان هللا بكرة وأصيال‬،‫ والحمد هلل كثيرا‬،‫هللا أكبر كبيرا‬.

،‫ وأفاض علينا بآالئه العظام حيث جعلنا من خير أمة أخرجت للناس‬،‫ وشرح صدورنا بنور اإليمان‬،‫الحمد هلل الذي امتن علينا بنعمة اإلسالم‬
‫ وحذر المعرضين بأليم عقابه‬،‫ وبشر المتقين بجنته‬،‫ ويسر لنا أمر طاعته‬،‫وأنزل علينا أعظم كتاب وأحكمه‬

‫ صلوات ربي وسالمه عليه وعلى آله وصحبه ومن اقتدى بسنته إلى‬،‫ والمقام األكرم‬،‫أشهد أن محمدًا عبده ورسوله صاحب الحوض األعظم‬
‫أمابعد‬.‫يوم الفزع األكبر‬.

Mengawali hari yang suci ini, mari kita kirimkan rasa syukur dan terimakasih kita ke hadirat Allah Swt,
atas fasilitas nikmat yang dianugerahkan oleh-Nya, kita mampu menyonsgong hari raya idul fitri ini
dalam keadaan sehat wal afiat serta dalam naungan iman dan ihsan. Shalawat dan salam tak lupa kita
kirimkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad Saw, sosok tauladan kita yang senantiasa kita nantikan
syafaat beliau pada hari kiamat kelak.

Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala ‘Ali Sayyidina Muhammad

Melalui mimbar ini khatib mengajak diri khatib pribadi agar senantiasa meningkatkan iman dan takwa
yang ada dalam hati kita. Takwa dalam artian patuh kepada perintah Allah Swt serta berupaya
menjauhkan segala yang dilarang oleh Allah Swt

Hadirin yang dirahmati Allah Swt!


Seluruh umat manusia tengah berduka akibat wabah Covid-19 atau Corona Virus Disease 2019 yang
tengah melanda. Sejak awal Apri 2020 pemerintah telah menetapkan fenomena ini sebagai bencana
nasioanl yang perlu kita waspadai bersama. Hingga saat ini, 20 Mei 2020, setidaknya tercatat ada 4 juta
lebih penduduk dunia yang positif terdampak covid 19 dan 16 ribu ribu di antaranya warga Indonesia.

Hadirin yang disayangi Allah Swt!

Segala yang terjadi di dunia ini tentu tidak lepas dari skenario Allah Swt. Allah Swt, melalui kebijakan dan
wewenang-Nya, telah mengatur semua yang sedang dan akan terjadi di alam semesta ini. Hal ini
sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya:

‫َي ٍء خَ لَ ْقنَاهُ بِقَد ٍَر‬


ْ ‫ِإنَّا ُك َّل ش‬

“Sesungguhnya segala sesuatu (di semesta ini) telah kami ciptakan dengan pertimbangan” (QS. Al-
Qomar : 49)

Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa tidaklah Allah menginginkan keburukan terjadi kepada
kita semua, kendati di mata kita mungkin hal tersebut terkesan negatif.

Allah berfirman dalam ayatnya yang lain,

‫َو َما هَّللا ُ ي ُِري ُد ظُ ْل ًما لِ ْل ِعبَا ِد‬

“Dan tidaklah Allah berlaku zalim kepada hamba-hamba-Nya” (QS. Ghafir : 31)

Baca Juga : Ini Cara Agar Tetap Dapat Pahala I’tikaf Meskipun hanya di Rumah

Selalu ada hikmah yang bisa kita petik dari apa yang menjadi bagian dari kehendak Allah Swt ini. Tinggal
kita saja yang harus berupaya mencari hikmah tersebut.
Allahu Akbar 3X Walillahil hamdu

Hadirin yang dimuliakan Allah Swt. Fenomena ini mengubah banyak hal di dunia yang kita diami.
Semenjak wabah covid-19 ini ditetapkan sebagai pandemi, jenis penyakit ini memakan korban yang
cukup banyak dalam waktu singkat. Sejumlah Kebijakan-kebijakan baru diambil oleh pemerintah demi
memutus rantai penyebaran wabah ini. Salah satunya adalah dengan melarang adanya kerumunan di
tengah-tengah masyarakat. Berkerumun menjadi hal potensial dalam penyebaran pandemi yang
mematikan ini.

Hal ini tentu berimplikasi besar juga terhadap ritual keagamaan di Indonesia, khususnya agama Islam.
Sebagai agama yang memiliki banyak ritual yang mendasarkan keutaman sebagian ritualnya pada
kegiatan basis perkumpulan seperti shalat jamaah di masjid, pergelaran kajian di majelis taklim, jika
ramadhan ada shlawat tarawih berjamaah, maka hal ini mengubah mainstream kita dalam memahami
praktik beragama, sekaligus menyadari subtansi beragama.

Hadirin sidang shalat Iedul Fitri yang dirahmati Allah Swt

Ramadahan kali ini kita rasakan sangat berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Jika pada
Ramadhan tahun sebelumnya kita bisa melakukan ibadah-ibadah yang dilkakukan secara berjamaah,
untuk tahun ini kita tidak bisa melaksanakannya.

Biasanya kita menyemarakkan malam Ramadhan dengan melaksanakan shalat tarawih secara
berjamaah, tadarus al-Qur’an berjamaah, menyelenggarakan peringatan Nuzulul Qur’an secara
berjamaah, dan kegiatan-kegiatan ramadhan lain yang mendasarkan acaranya pada perkumpulan besar.
Namun untuk tahun ini itu semua kita tidak lakukan dulu akibat merebaknya wabah covid-19 sehingga
kita diharuskan menyelenggarakan ibadah-ibadah ramadhaniah tersebut dirumah saja. Hal ini tak lain
sebagai upaya kita bersama memutus rantai penyebaran wabah covid19.

Allahu Akbar3x Allahu Akbar Walillahilhamd


Hadirin yang tengah berbahagia menyambut hari kemenangan!

Berangkat dari instruksi pemerintah terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang
berimplikasi pada aktivitas bekerja dan ibadah di rumah saja, umat Islam mengkhususkan diri melakukan
aktivitas kegiatan Ramadhan di rumah. Hal ini tak lain sebagai ekspresi keislaman yang bijak dan penuh
pertimbangan, melakukan ibadah adalah sunnah sedangkan menjaga diri agar tetap sehat dan terbebas
dari paparan virus adalah kewajiban, menjaga keselamatan jiwa merupakan salah satu baqian dari
maqosid Syariah yang perlu dipahami setiap muslim.

Menegaskan kebijakan ini, kaidah fiqih mengatakan bahwa:

‫درء المفاسد مقدم علي جلب المصالح‬

“Dar’ul Mafasid Muqaddamun ala Jalbil Masolih”

Menolak kemudaratan lebih diutamakan ketimbang mendatangkan kebaikan

Hadirin yang dirahmati Allah Swt!

Baca Juga : Para Sahabat Nabi dan Perbedaan Pandangan Politik Mereka

Hal senada juga pernah disampaikan oleh Imam besar Masjid Istiqlal dalam sebuah siaran televisi
nasional bahwa, “Umat Islam tidak perlu berkecil hati karena tidak bisa melakukan ritual berjamaah
pada ramadhan ini. Percayalah semua ini ada hikmahnya, dan ini juga merupakan ketentuan Allah Swt.
Saya juga perlu memperingatkan bahwa ibadah tarawih itu sunnah, sedang menjaga keselamatan diri
dan keluarga adalah wajib. Beragama yang benar itu mendahulukan yang wajib atas yang sunnah.
Insyallah pahala masih tetap mengalir jika kita beribadah #dirumahsaja, justeru Allah menyimpan
hikmah untuk fenomena ini agar kita lebih dekat dengan keluarga, shalat, tadarus dan buka bersama di
rumah.”

Hadirin yang dirahmati Allah Swt

Banyak yang bisa kita pelajari dari fenomena ini.

Pertama, fenomena Ramadhan di tengah pandemi ini mengajarkan kepada kita bahwa kita sebagai
hamba Allah perlu lebih meningkatkan kepasrahan dan ketergantungan kita kepada Allah Swt. Di masa
pandemi ini kita disadarkan betapa lemahnya manusia, segala apa yang kita andalkan berupa
kecanggihan sistem dan teknologi tak berdaya di hadapan pandemi covid19 yang melanda. Yang tersisa
hanyalah doa dan harapan kita kepada Allah Swt, agar semua ini segera tuntas. Tentunya juga upaya
yang dibarengin dan tawakkal kepada Allah Swt.

Mengenai hal ini Allah Swt berfirman,

‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ َأ ْنتُ ُم ْالفُقَ َرا ُء ِإلَى هَّللا ِ ۖ َوهَّللا ُ هُ َو ْال َغنِ ُّي ْال َح ِمي ُد‬

“Wahai manusia sesungguhnya kalian butuh kepada Allah Swt. Sesungguhnya Allah Mahakaya dan Maha
Terpuji” (QS. Fathir : 15)

Mufassir Ibnu Katsir saat mengurai ayat ini menjelaskan bahwa manusia membutuhkan Allah Swt dalam
segala situasi dan kondisi. Semua tidak lepas dari kebergantungan kita kepada Allah Swt.

Kedua, pandemi ini menyadarkan kita akan subtansi ibadah. Bahwa ibadah tidak selalu mesti dilakukan
dengan berjemaah dan ramai-ramai, terkadang ibadah mesti dilakukan dengan menekur diri dalam
kesendirian. Subtansi ibadah adalah tafakkur atas zat Allah Swt, ia bisa dilakukan dengan beramai-ramai
atau sendiri-sendiri. Tafakkur ada dalam hati.
Ketiga, pembatasan sosial efek pandemi ini mengajarkan kepada kita pentingnya memupuk kedekatan
kita kepada keluarga. Kebijakan agar beribadah dan beraktivitas #dirumahaja mendorong kita agar
meningkatkan intensitas interaski kita terhadap keluarga tercinta. Melakukan shalat tarawih, tadarus al-
Qur’an, serta pengajian di rumah di masa pandemi ini memiliki pahala sepadan jika dilakukan di masjid
jika dalam kondisi normal.

Hadirin yang dirahmati Allah Swt

Di hari yang fitri ini mari kita mentadabburi siklus kehidupan kita-kita masing. Mari kita merefleksikan
amal ibadah kita masing-masing. Dengan segala dinamika kehidupan yang diskenariokan oleh Allah Swt,
kita wajib bersyukur dan berterimakasih kepada Allah Swt atas segala nikmat yang dianugerahkannya
kepada kita semua.

Baca Juga : Optimisme dan Solidaritas Nabi Menghadapi Penyakit Menular

Pada idul fitri kali ini kita sedang diuji oleh Allah Swt dengan adanya fenomena pandemi yang melanda
umat manusia. Saatnya kita berpasrah diri kepada Allah Swt, memohon agar dituntaskan pandemic yang
tengah melanda umat manusia ini.

Tetap di rumah saja dan mari kita galakkan ibadah kita bersama. Bersama kita sucikan hati kita untuk
meraih ridho Allah Swt. Bersama kita sucikan hati kita agar disingkapkan kepada kita kebaikan-kebaikan
dan hikmah yang Allah titipkan dari dinamika kehidupan yang kita jalani saat ini. Bersama kita sucikan
hati di hari yang fitri ini agar senantiasa kita menjadi hamba Allah yang menang.

‫قَ ْد َأ ْفلَ َح َم ْن َز َّكاهَا‬

“Maka sungguh telah menang siapa yang mensucikan jiwanya” (QS. As-Syams : 9)

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bisa menjadi ilmu dan nasehat yang bermanfaat untuk kita
semua.
‫َأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِإنَّهُ ه َُو ال َس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫‪.‬هللا أكبر‪ .‬هللا أكبر‪ .‬هللا أكبر‪ .‬هللا أكبر‪ .‬هللا أكبر‪ .‬هللا أكبر‪ .‬هللا أكبر‬

‫‪.‬هللا أكبر‪ .‬هللا أكبر ال إله إال هللا‪ .‬هللا أكبر‪ .‬هللا أكبر‪ .‬وهلل الحمد‬

‫‪.‬هللا أكبر كبيرا‪ ،‬والحمد هلل كثيرا‪ ،‬وسبحان هللا بكرة وأصيال‬

‫الحمد هلل حمدا كثيرا كما أمر‪ ،‬أشهد أن ال اله إال هللا وحده ال شريك له إرغاما لمن جحد به وكفر‪ ،‬واشهد أن سيدنا محمد عبده ورسوله ال نبي‬
‫بعده‬

‫فيا ايها الناس اتقوا هللا واعلموا أن هللا أمركم بامر بدأ فيه بنفسه وثنى بمالئكته المسبحه بقدسيه‬

‫فقال تعالى ولم يزل قائال عليما ‪ :‬إن هللا ومالئكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما‬

‫اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات األحياء منهم واألموات‪ .‬إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات‪ .‬اللهم “‬
‫وفقنا لعمل صالح يبقى نفعه على ممر الدهور‪ .‬وجنبنا من النواهى وأعمال هى تبور‪ .‬اللهم أصلح والة أمورنا‪ .‬وبارك لنا فى علومنا وأعمالنا‪.‬‬
‫اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح ذات بيننا‪ .‬اللهم اجعلنا نعظم شكرك‪ .‬ونتبع ذكرك ووصيتك‪ .‬ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى األخرة حسنة وقنا‬
‫”عذاب النار‬

‫عباد هللا! إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء‪ o‬والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون‪ ،‬فاذكروا هللا العظيم‬
‫يذكركم وسئلوا هللا من فضله يعطكم ولذكر هللا أكبر‬

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai