Anda di halaman 1dari 9

Draft Naskah Khutbah Idul Fitri 1 Syawwal 1432 H Khotib : Prof.

Firmanzah PhD Masjid ARH UI

Pemimpin Sejati Bentukan Sekolah Ramadhan

. . : : . :
Allah Akbar..Allah Akbar..Allah Akbar..Walillahilhamd.. Jamaah Masjid Arif Rahman Hakim Universitas Indonesia Rahimakumullah. Berakhirlah sudah masa pembinaan dan penempaan jiwa itu, hari ini. Sebulan penuh kita kembali kepada siklus spiritual kita, untuk kemudian berjuang, dengan energi jiwa yang terbarukan, membangun masyarakat, memakmurkan bumi dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi kita semua. Kita berharap semua

ibadah yang kita lakukan, mulai dari puasa, tarawih, tahajjud, tilawah, itikaf, membayar zakat, dan amal kebajikan kita lainnya diterima di sisi Allah swt. Semoga Allah swt berkenan memberi kita semua berkah Ramadhan, dari pengampunan, rahmat hingga pembebasan dari neraka. Amin Ya Robbal Alamin. Setelah Ramadhan kita akhiri, bukan berarti berakhir sudah suasana ketaqwaan kepada Allah swt, tapi justru tugas berat kita untuk membuktikan keberhasilan ibadah Ramadhan itu dengan peningkatan ketaqwaan kepada Allah swt pada bulan-bulan berikutnya. Bahkan secara harfiah Syawwal bermakna peningkatan. Karenanya, bulan syawwal dan juga bulan-bulan berikutnya adalah bulan pembuktian peningkatan prestasi kehidupan kita.

Allah Akbar..Allah Akbar..Allah Akbar..Walillahilhamd.. Jamaah Masjid ARH UI Rahimakumullah. Hari ini adalah hari kebersamaan. Ada lebih dari 1,5 Milliar manusia yang bersama berkumpul di tanah lapang dan masjid di seluruh dunia untuk merayakan keberhasilan mereka melewati ujian yang berat secara bersama-sama di bulan ramadhan. Kebersamaan adalah diantara dari nilai inti dan hakikat ramadhan. Alloh memerintahkan kita untuk sholat berjamaah, Alloh memerintahkan kita untuk menjalankan puasa dalam satu bulan secara bersama-sama dan dalam konteks ibadah lain, Alloh memerintahkan kita berhaji bersama-sama juga. Dalam bahasa manajemen, kebersamaan berarti sinergi, kebersamaan berarti saling menguatkan, kebersamaan berarti semangat membangun dan maju dengan mengajak yang lain dan kebersamaan bermakna saling percaya dan kuatnya ikatan antara satu pihak dengan pihak yang lain. Dan dalam kebersamaan itu diperlukan pemimpin sebagaimana diperlukannya seorang Imam dalam sholat. Pemimpin haruslah sosok yang bisa menjadi teladan. Bisa menjadi contoh. Bisa menjadi qudwah. Pemimpin yang sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW adalah pemimpin yang memiliki keteladanan dalam sosok, laku dan perkataannya. Dalam AlQuran surat Al Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Dalam bahasa yang dikenal di dunia pendidikan, Bapak Pendidikan Republik Indonesia, Ki Hajar Dewantoro menyebutkan bahwa pendidikan hendaknya

menghadirkan kualitas pemimpin yang Ing Ngarso Sung Tulodho. Pendidikan yang melahirkan sosok yang ketika ada di depan mampu memimpin dan menjadi teladan bagi yang lain. Dikaitkan dengan puasa, Syaikh Yusuf Qorodhowi dalam buku Fiqh Shiam menyebut Ramadhan sebagai Madrasah atau Sekolah yang membentuk umat Islam sehingga memiliki kualitas kepribadian dan kualitas penghambaan yang tinggi. Dengan demikian seseorang yang menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan dengan benar, maka dia akan memiilki kualitas kepribadian yang baik, termasuk diantaranya adalah kualitas kepemimpinannya. Hadirnya pemimpin yang berkualitas sungguh sangat dinanti oleh bangsa ini. Apalagi menyaksikan dinamika Indonesia sebagai bangsa besar yang membutuhkan pemimpin besar yang mampu mengawal perubahan menuju kejayaan di masa yang akan datang. Carut marutnya Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang bukan hanya cerdas atau pandai akan tetapi juga mampu mengendalikan diri dan mengontrol diri dari godaan dunia dan tarikan kepentingan jabatan. Dan sekolah Ramadhan adalah jawaban dari pemenuhan supply pemimpin yang dibutuhkan Indonesia. Seandainya ibadah di bulan penuh hikmah ini dijalankan dengan benar, maka insya Alloh akan lahir para pemimpin alumni Ramadhan yang selain mampu mengelola dirinya sendiri juga jujur, disiplin, berjiwa sosial, rendah hati dan mampu menjadi contoh dalam kehidupannya baik sebagai pribadi ataupun sebagai pemimpin.

Allah Akbar..Allah Akbar..Allah Akbar..Walillahilhamd.. Jamaah Masjid ARH UI Rahimakumullah. Bagaimana sekolah Ramadhan mendidik kita: Pertama, Dengan PUASA , kita dilatih untuk JUJUR setidaknya selama 12 jam lebih, puasa juga melatih menahan keinginan diri, mengendalikan lisan kita, mengendalikan mata kita dan mengendalikan emosi kita. Puasa juga adalah PENGENDALIAN DIRI dari hal-hal yang pokok seperti makan dan minum. Kemampuan kita dalam mengendalikan diri dari hal-hal yang primer semestinya membuat kita mampu mengendalikan diri dari hal yang sekunder dan tersier, bahkan dari hal-hal yang memang tidak perlu sama sekali. Jujur dan pengendalian diri adalah hal mendasar yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak benar membuat dia tidak akan korup dan hidup bersih. 3

Jujur adalah barang langka di negara ini saat ini. Tetapi Ramadhan yang baru kita lalui menghadirkannya kembali untuk kita dan bangsa kita. Karena ketika kita berpuasa Ramadhan, kejujuran mewarnai kehidupan kita sehingga kita tidak berani makan dan minum meskipun tidak ada orang yang mengetahuinya. Hal ini karena kita yakin Allah swt yang memerintahkan kita berpuasa selalu mengawasi diri kita dan kita tidak mau membohongi Allah swt dan tidak mau membohongi diri sendiri karena hal itu memang tidak mungkin, inilah kejujuran yang sesungguhnya. Karena itu, setelah berpuasa sebulan Ramadhan semestinya kita mampu menjadikan kejujuran sebagai bagian dari karakter utama diri kita. Baik jujur dalam perkataan, jujur dalam berinteraksi dengan orang, jujur dalam berjanji dan segala bentuk kejujuran lainnya. Berikutnya adalah pengendalian diri. Jika tidak ada Pengendalian Diri, maka kehidupan ini akan berlangsung seperti tanpa aturan, tak ada lagi halal dan haram, tak ada lagi haq dan bathil, bahkan tak ada lagi pantas dan tidak pantas atau sopan dan tidak. Dalam beberapa nash disebutkan bahwa ketidakmampuan mengendalikan diri membuat derajat manusia bisa seperti hewan atau bahkan lebih rendah lagi, Allah swt berfirman:


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS Al Araf [7]:179).

Allah Akbar..Allah Akbar..Allah Akbar..Walillahilhamd.. Jamaah Masjid ARH UI Rahimakumullah. Yang kedua adalah dengan BERDZIKIR sepanjang waktu, kita selalu ingat dan merasa dalam pengawasan Allah (muraqabatullah). Berdzikir, muroqobatulloh, kedekatan dengan Allah dan perasaan diawasi Allah akan menghidupkan ruh spiritual kita. Kita seperti punya sistem yang mengingatkan kita untuk tidak gampang berbuat dosa dan kemaksiatan. Kita seperti merasakan pengawasan

yang lebih dari Allah Yang Maha Melihat dan Maha Menghitung. Kita merasakan getaran hati yang membuat kita enggan berbuat sesuatu yang buruk. Dan kemampuan untuk tidak mudah melakukan kemaksiatan adalah bekalan yang luarbiasa yang dimiliki pemimpin dalam kepemimpinannya, apalagi jika dikaitkan dengan konteks ke-Indonesia-an kita yang masih juara kelas dunia dalam urusan korupsi. Kita ditajdirkan hidup di zaman dimana koruptor pun bisa dianggap pahlawan. Bahkan ada orang yang bangga dengan korupsinya. Dalam kaitan dengan kemaksiatan dan dosa, sebagai seorang muslim jangan sampai kita. Semoga hikmah dari ibadah dzikir ini bisa mengontrol diri kita. Selain itu, berdzikir juga mengarahkan seorang pemimpin untuk selalu menyadari keagungan Allah dan menyadari betapa kecilnya dirinya. Sehingga akan lahir pemimpin yang bebas dari karakter sombong. Sehingga akan menjadi pemimpin yang mampu melayani masyarakat. Bukan dilayani masyarakat. Karena hakikat pemimpin seperti sabda Nabi Muhammad SAW adalah khodimul ummah (pelayan ummat atau pelayan masyarakat).

Allah Akbar..Allah Akbar..Allah Akbar..Walillahilhamd.. Jamaah Masjid ARH UI Rahimakumullah. Yang ketiga adalah dengan Memperbanyak Membaca Al Quran, kita akan memiliki pengetahuan, kecerdasan dan wawasan. Aspek pengetahuan ini sangat bermanfaat dalam pengambilan tindakan dan taat hukum. Apalagi Alquran banyak mengisahkan kisah kepemimpinan para pemimpin hebat sebelumnya. Bagaimana Nabi Yusuf memimpin dengan karakter Hafizhun Alim-nya (sosok yang pandai menjaga, profesional dan banyak ilmunya) . Atau seorang Tholut dengan Qowwiyun Amin-nya (sosok yang kuat fisik dan mentalnya, juga amanah). Dan kisah-kisah kepemimpinan lainnya. Dengan demikian kita memiliki role model dalam memimpin. Dari Quran, seorang pemimpin juga akan belajar dari sejarah tentang kedzaliman penguasa. Kisah Firaun, Namrud, Raja Dykanius dalam cerita Ashabul Kahfi, yang semuanya menjelaskan bagaimana perilaku penguasa yang dzolim, yang menyebabkan rakyat menderita, miskin dan bodoh akan hancur. Dan Alquran juga menjelaskan bahwa mereka yang hanya mementingkan dirinya, status quo, mempertahankan kekuasaannya hanya akan menjadi catatan buruk dan memalukan dalam tinta sejarah. Dan Ramadhan adalah Bulannya AlQuran. Dan pemimpin qurani , itulah pemimpin yang dinanti saat ini.

Allah Akbar..Allah Akbar..Allah Akbar..Walillahilhamd.. Jamaah Masjid ARH UI Rahimakumullah. Yang keempat adalah dengan Itikaf, kita dapat berkomitmen dengan kuat untuk melakukan perubahan dan perenungan diri dan perenungan sosial. Kebiasaan yang tidak pernah Nabi Muhammad tinggalkan selama 9 tahun terakhir kehidupan beliau di Madinah ini membentuk karakter pemikir yang bijak, berani mengambil keputusan yang mungkin tidak populer dan senantiasa bersungguh-sungguh untuk mempersembahkan yang terbaik bagi ummat yang dipimpinnya. Kalau kita baca biografi dan kisah para pemimpin besar dunia, kita akan mendapatkan bahwa Umar bin Khottob, Abraham Lincoln, Napoleon Bonaparte, Winston Churcill, FD Roosevelt dan Bung Karno selalu memiliki waktu untuk merenung secara spesial. Itikaf menjadi spesial karena bukan hanya merenung dan diam, tapi menetap di tempat terbaik dengan memperbanyak amal sholih yang mendekatkan diri kepadan-Nya. Dan agama kita menganjurkannya pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Allah Akbar..Allah Akbar..Allah Akbar..Walillahilhamd.. Jamaah Masjid ARH UI Rahimakumullah. Yang kelima, dengan Zakat, kita akan memiliki komitmen perubahan diri berwujud pada kesalehan sosial. Memiliki keterampilan dan keahlian dalam manajemen logistik, manajemen perubahan dan manajemen pemecahan masalah sosial. Zakat yang merupakan pembersihan jiwa dan harta sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Al Quran Surat At-Taubah ayat 103 ini membangkitkan kecerdasan sosial seorang pemimpin. Dengan memahami filosofi zakat, seorang pemimpin juga akan berupaya mengangkat perekonomian dengan meningkatkan jumlah muzakki dan berjuang untuk meminimalisir mustahiq. Karena indikator keberhasilan seorang pemimpin dalam Islam adalah manakala jumlah mustahiq semakin sedikit.

Allah Akbar..Allah Akbar..Allah Akbar..Walillahilhamd.. Jamaah Masjid ARH UI Rahimakumullah. 6

Demikian khutbah id kita pada hari ini, semoga Ramadhan tahun ini mampu melahirkan pemimpin dengan kualitas hebat yang dibutuhkan oleh bangsa yang sedang sakit ini. Semoga khutbah ini bermanfaat bagi kita bersama. Amiin. Akhirnya, marilah kita akhiri khutbah id kita dengan berdoa:

.
Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaikbaik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir. Ya Allah, untuk-Mulah segala pujian dan syukur kami, dari-Mulah semua kebaikan dan keutamaan dunia dan akhirat berasal, kami persembahkan seluruh pujian ini keharibaan-Mu sesuai dengan keagungan wajah-Mu yang mulia Ya Allah, sungguh kami telah menzalimi diri-diri kami, jika tidak karena rahmat dan ampunan-Mu niscaya kami pasti tergolong orang-orang yang merugi Ya Allah, Engkaulah yang mengetahui seluruh rahasia, melihat semua denyut nurani Ya Allah, janganlah Engkau menyiksa kami karena dosa-dosa kami, janganlah Engkau pupuskan harapan kami pada-Mu karena dosa-dosa kami, janganlah Engkau mengusir kami dari lingkaran rahmat-Mu karena dosa-dosa kamiYa Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa-dosa kedua orang tua kami serta dosa-dosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau menyimpan secuil pun rasa iri dan dendam kepada orang-orang yang beriman..Ya Allah, sungguh Engkau maha Lembut lagi Maha PenyayangYa Allah ampunilah dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup dari meeka maupun yang telah meninggal, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan (senantiasa) Mengabulkan semua doa-doa serta Memenuhi segala hajat manusia Ya Allah, perbaikilah agama kami yang menjadi perisai kebaikan bagi segenap urusan kamiperbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kami kelak kembali

perbaikilah dunia kami yang menjadi tempat penghidupan kamiYa Allah, jadikanlah sisa hidup kami sebagai tambahan kebaikan bagi kami, dan jadikanlah kematian kami sebagai perpisahan yang menenangkan kami dari semua kejahatan Ya Allah hadirkanlah kepada bangsa ini pemimpin yang mencintai-Mu, mencintai agama-Mu dan mencintai ummat-Mu. Pemimpin yang hidupnya lurus dan selalu takut dengan siksa-Mu Ya Allah, berikanlah rasa takut yang akan menjauhkan kami dari kemaksiatan, ketaatan yang akan mengantar kami ke surga-Mu, keyakinan hati yang meringankan semua bencana dunia, karunialah kami dengan semua pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami sepanjang hidup kami, jadikanlah pewaris itu dari kami, dan balaslah orang-orang yang telah menzalimi kami, dan tolonglah kami menghadapi musuh-musuh kami, janganlah Engkau letakkan musibah kami dari sisi agama kami, dan janglah Engkau jadikan dunia sebagai mimpi terbesar kami dan batas akhir dari segenap pengetahuan kami Ya Allah, hanya pada-Mulah kami mengadukan seluruh duka lara dan kesedihan kami, hanya pada-Mulah kami mengadukan segenap kelemahan tekad kami dan sedikitnya sarana dan daya kamiYa Allah, Engkaulah Tuhan tempat mengadu orang-orang yang tidak berdaya dan terzalimi, maka gantilah rasa takut kami dengan rasa aman, gantilah kepengecutan kami dengan keberanian, gantilah kesedihan kami dengan harapan yang luas, angkatlah kami dari ketidakberdayaan dan bebaskanlah kami dari belenggu kezaliman seta tegarkanlah hati kami dalan menjalankan agama-Mu Ya Allah, satukanlah hati kaum Muslimin seluruhnya dan jadikanlah mereka sebagai saudara-saudara yang saling mencintai dan mengasihi, janganlah ada dendam diantara mereka, janganlah ada perang diantara mereka, jadikanlah kekuatan mereka untuk menghadapi musuh-musuh mereka dan bukan untuk menghancurkan sesama mereka, jadikanlah kecerdasan, akal dan pengetahuan mereka untuk membangun diri-diri mereka dan bukan untuk saling menipu dan menghancurkan sesama mereka Ya Allah, hapuskanlah dari mata umat manusia hijab yang menghalangi pandangan mereka menemukan kebenaran-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Sanggup melakakukan itu. Ya Allah, kumpulkanlah kami bersama hamba-hamba-Mu dalam surga-Mu, bersama para Nabi, kaum shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shalehYa Allah kumpulkanlah kami bersama Nabi-Mu Muhammad saw, dan para sahabat Nabi yang mulia, Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib serta seluruh sahabat Rasulullah saw, dalam surga-Mu dan berilah kami kesempatan melihat wajah-Mu di akhirat. 8

Ya Allah, terimalah seluruh amal kami, ampunilah seluruh dosa kami, dan berilah kami kebaikan dunia dan akhiat serta lindungilah kami dari siksa neraka. Ya Allah, kepada-Mulah seluruh doa ini kami tengadahkan, dan hanya Engkaulah yang akan mengabulkan-Nya.

.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, muminin dan muminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.

.
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.

Walhamdulillahirrobil alamiin...

Anda mungkin juga menyukai