Anda di halaman 1dari 14

TEKS KHUTBAH IDUL FITRI 1442 H/2021 M

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat jamaah Idul Fitri yang sama-sama berbahagia

Alhamdulillah, Kita bersyukur kepada Allah SWT, Karena di pagi hari yang penuh
kebahagiaan dan keberkahan ini, ketika matahari mulai terbit di ufuk timur, yang di
iringi dengan lantunan Takbir, Tahmid, dan Tahlil di seluruh penjuru negeri Mulai Dari
Hiruk pikuk ramai dan padat nya perkotaan sampai ke pelosok-pelosok desa kecil dan
terpencil, Semua bersama sama memuji, membesarkan, dan mengangungkan Allah
SWT.

Pada hari ini pula, atas panggilan keimanan, seluruh ummat Islam di seluruh penjuru
dunia ini berbondong-bondong menuju ke mesjid, ke tanah Yang lapang untuk sama-
sama melaksanakan solat Idul Fitri secara berjamaah sebagai bukti penghambaan
kepada Allah SWT, dan sekaligus untuk bersama-sama merayakan Hari raya idul Fitri 1
Syawal 1442 H. kita bersyukur karena Allah SWT menganugerahkan kepada
negeri kita kemerdekaan dan kedamaian berbeda degan saudara-saudara
muslim kita yang berada di belahan bumi lainnya, mereka tidak mampu
merasakan kebahagiaan di hari raya idul fitri karena masih berada dalam situasi
konflik yang terjadi tak henti-hentinya di negera meraka yaitu Palestina.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.


Meskipun saat ini kita dalam masa-masa yang sulit, tapi alhamdulillah, pagi ini kita
masih diberi kekuatan untuk merayakan hari kemenangan yang penuh kebahagiaan.
Semoga kita dianugerahi umur yang panjang sehingga dapat kembali menikmati
kelezatan ibadah pada Ramadhan yang akan datang.

Banyak sekali hikmah, pelajaran dan makna yang dapat kita petik dari mewabahnya
Covid-19. Di antaranya, kita diingatkan untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam
situasi apa pun dan dalam kondisi bagaimana pun.

Sabar dan syukur adalah dua senjata bagi seorang mukmin dalam mengarungi
kehidupan di dunia. Jika kita tidak menghiasi diri kita dengan sifat sabar dan syukur
dalam situasi seperti ini, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kerisauan,
kepenatan, kesusahan, dan kesedihan.

Sebaliknya, jika kita tanamkan sabar dan syukur dalam hati kita, maka kita akan meraih
ridha Allah dan pahala yang besar di kehidupan akhirat.

Mewabahnya virus ini juga mengingatkan bahwa kita adalah makhluk yang lemah.
Hanya dengan makhluk yang sangat kecil itu, banyak orang menjadi tak berdaya.
Banyak orang jatuh sakit. Bahkan banyak orang meninggal dunia.

Hal ini seakan mengikis habis kesombongan pada diri manusia. Manusia itu makhluk
lemah yang memiliki banyak keterbatasan. Tidak selayaknya ia menyombongkan dan
membanggakan dirinya.

Menyebarnya virus ini juga mengingatkan kita akan kematian. Manusia pasti akan mati.
Manusia tidak selamanya hidup di dunia ini. Semuanya pasti akan berakhir dengan
kematian. Firman Allah SWT, dalam surat Al-A’raf 34:

َ‫َولِ ُك ِّل ُأ َّم ٍة َأ َج ٌل ۖ فَِإ َذا َجا َء َأ َجلُهُ ْم اَل يَ ْستَْأ ِخرُونَ َسا َعةً ۖ َواَل يَ ْستَ ْق ِد ُمون‬

Artinya : Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya
mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya.
Kematian adalah pintu yang akan dimasuki oleh setiap insan. Ajal tidak akan meminta
izin kepada orang muda yang sehat. Maut juga tidak akan permisi kepada orang tua
yang sakit-sakitan. Maut akan menjemput seseorang secara tiba-tiba tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu. Virus ini adalah satu di antara sekian sebab kematian
manusia.

Menjalarnya virus ini juga mengingatkan kepada kita akan arti penting dari ilmu agama.
Tanpa ilmu agama, kita tidak akan mampu menggali hikmah dari suatu kejadian. Tanpa
ilmu agama, kita tidak akan dapat bersabar dan bersyukur sebagaimana mestinya.
Tanpa ilmu agama, kita tidak akan mampu menyikapi musibah sesuai tuntunan syariat
Islam.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.

Kita bersyukur kepada Allah karena telah dianugerahi kekuatan untuk menuntaskan
ibadah puasa dan berbagai ibadah lainnya selama bulan Ramadhan. Setiap kali selesai
menuntaskan suatu ibadah, seorang mukmin yang baik akan berharap-harap cemas.
Berharap ibadahnya diterima oleh Allah. Dan cemas, jangan-jangan ibadah yang telah
dilakukan tidak diterima oleh-Nya.

Harapan itu akan memotivasinya untuk terus melakukan ibadah sehingga ia bisa
menghimpun bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat. Sedangkan
kecemasan dan kekhawatiran itu akan mendorongnya untuk terus beribadah, karena ia
tidak tahu ibadah mana yang diterima oleh Allah ta’ala, apakah ibadah yang telah
dikerjakan ataukah ibadah yang akan dilakukan.

Setelah hak-hak Allah kita tunaikan selama Ramadhan melalui ibadah-ibadah yang kita
lakukan, tibalah kini waktu untuk memenuhi hak-hak sesama hamba. Hari raya adalah
salah satu momen yang tepat untuk mempererat tali silaturahim dan memperkuat
hubungan persaudaraan sesama muslim dan sesama anak bangsa.

Musim pandemi janganlah menghalangi kita untuk bersilaturahim. Karena silaturahim


bisa dilakukan dengan berbagai cara. Jika tidak memungkinkan dengan bertemu fisik,
maka bisa diganti dengan pertemuan secara daring.
 Silaturahim juga dapat dilakukan dengan saling bertegur sapa dan menanyakan kabar
melalui sambungan Hp smartphone, telepon. Di musim pandemi covid-19 ini, kita
memang dianjurkan untuk menjaga jarak fisik. Akan tetapi jarak sosial tidak boleh
renggang. Jarak persaudaraan harus tetap dekat. Jembatan penghubung antar kerabat
harus tetap dibentangkan.

Musim pandemi jangan sampai membuat kita memutus tali silaturahim.  Menyambung
silaturahim adalah salah satu kewajiban dan memutus silaturahim termasuk salah satu
dosa besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ِ ‫اط ٌع ( َر َواهُ ْالبُ َخ‬


)‫اريُّ َو ُم ْسلِ ٌم‬ َ ‫اَل يَ ْد ُخ ُل ْال‬
ِ َ‫ـجنَّةَ ق‬

Artinya: “Tidak akan masuk surga (bersama orang-orang yang lebih awal masuk surga)
orang yang memutus silaturahim (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

‫ا هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

Pada idil fitri ini setelah kita membesarkan asma allah setelah kita ruku’ dan sujud
dihadapan Allah Swt setelah sebulan penuh kita puasa disiang hari dan tarawih
dimalam hari, kita berharap Allah Swt mensucikan diri kita mengembalikan kita kepada
kemanusiaan kita pada fitroh kesucian kita sebagai hamba Allah Swt.

‫قَ ْد َأ ْفلَ َح َم ْن تَزَ َّك ٰى‬

Artinya: Sunggu beruntunglah orang yang membersihkan dirinya.

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.

Coba kita ingat kembali dan kita amati bersama mungkin pada tahun yang lalu ataupun
pada bulan ramadhan yang lalu, kita masih berkumpul bersama dengan keluarga, masih
berada dalam pelukan sang ibu dan masih merasakan cinta dan kasih sayang dari
seorang ayah, orang tua yang seraya menjadai cahaya dalam kegelapan jadi penuntun
dikala kita jatuh, membina dan merawat kita, mulai dalam kandungan sampai kita
dewasa akankah kita menjadi anak yang tidak tau berterimakasih, akankah kita menjadi
anak yang durhaka yang tidak mau melihat senyum dibibir mereka, yang berkorban
membina dan merawat kita.

‫هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر َوهَّلِل ْال َح ْم ُد‬


Jamaah sholat Idul Fitri yang  dimuliakan Allah.

Mohon maaf! Mengapa kita menjadi anak yang terbaik, menjadi anak yang soleh dan
solehah mengapa kita mendapatkan pendidikan yang baik, mengapa kita mendapatkan
rezeki yang barokah. Demikian itu tidak lain dan tidak bukan adalah berkat doa dari
ayah dan ibumu. 

Melalui kesempatan yang penuh barokah ini Khotib mengetuk hati setiap iman kita
yang hadir diksempatan yang barokah ini, seluruh amal ibadah kita sholat, puasa, infak,
Shodaqoh, zakat bahkan haji dan umroh kita seluruhnya tertolak dihadapan Allah Swt,
jikalau ayah dan ibu kita belum meridhoi seluruh amal ibadah kita dihadapan Allah Swt.

Bagi anak yang durhaka yang hari ini selalu menyakiti hati kedua orang tuanya,
mungkin beberapa hari yang lalu, mungkin beberapa bulan yang lalu, mungkin
beberapa saat yang lalu, pada tahun yang lalu, kita pernah menyakiti hati kedua orang
tua kita, mungkin kita pernah memukul ayah dan ibu kita, bebrapa kali kita mendobrak
pintu, beberapa kali kita menggertak ayah dan ibu kita, bahkan kita menjadi musuh
dalam hidup dan kehidupan mereka.

 Istighfar… mohon ampun kepada Allah, jikalau hari ini masih ada anak yang hadir di
majlis yang mulia ini, yang barokah ini yang masih punya dosa kepada ayah ibunya,
sesungguhnya sholatmu tidak akan diterima Allah, infak sodakoh di tolak oleh Allah,
bahkan puasa haji mu sah! Tetapi tidak diterima seluruhnya dihadapan Allah Swt,
jikalau masih ada dosa dan noda yang pernah kita titipkan lewat lisan kita kepada ayah
ibu kita. 

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

Jamaah sholat Idul Fitri yang  dimuliakan Allah.

Kita kembali melihat dan mengenang seluruh perjuangan ayah ibu kita. Semua tatap
wajah ayah ibunya, yang masih mampu melihat ayah ibunya tersenyum bahagia adalah
satu nikmat yang tak terhingga dihadapan Allah Swt, bahkan menatap wajah seorang
ibu kata Nabi adalah ibadah.
، ‫ حــدثنا زافر‬، ‫ حدثنا ســعيد بن يحــيى‬، ‫ حدثنا عبد هللا بن محمد بن زكريا‬، ‫ حدثنا عبد هللا بن محمد بن جعفر‬: ‫قال أبو نعيم‬
” : ‫ قال رســول هللا صــلى هللا عليه وســلم‬: ‫ قالت‬، ‫ عن عائشة‬، ‫ عن محمد بن إبراهيم‬، ‫ عن يحيى بن سعيد‬، ‫عن أبي عثمان‬
ِ ‫ ِوفِي ال ُمصْ َح‬  ‫ النَظَ ُر فِي َوجْ ِه اَأَلب َو ْي ِن‬، ُ‫النَظَ ُر فِي ثَاَل ثَة َأ ْشيَا َء ِعبَا َدة‬
‫ َوفِي البَحْ ِر‬، ‫ف‬

 ‫ َوفِي البَحْ ِر‬، ‫ف‬ َ ‫ النَظَ ُر فِي َوجْ ِه اَأَل‬، ُ‫ ” النَظَ ُر فِي ثَاَل ثَة َأ ْشيَا َء ِعبَا َدة‬: ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
ِ ‫ ِوفِي ال ُمصْ َح‬  ‫بو ْي ِن‬

 Abu Nuaim berkata :” Abdullah Bin Muhammad Bin Jaafar menceritakan kepada kami :
Abdullah Bin Muhammad bin Zakaria menceritakan kepada kami : Sa’id bin Yahya
menceritakan kepada kami : Zafir menceritakan kepada kami daripada Abu Uthman
daripada Yahya Bin Said daripada Muhammad bin Ibrahim daripada ‘Aisyah r.anha.
Beliau berkata : Rasulullah saw bersabda : “Melihat pada tiga perkara (ini) adalah
ibadah : melihat kepada wajah kedua ibu bapa, melihat mushaf (al-Quran) dan melihat
laut.”

‫هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر َوهَّلِل ْال َح ْم ُد‬

Tapi mengapa kita selalu melihat dan memandang wajah ayah ibu kita dalam tatapan
sinis. Karena kenapa?.mungkin hanya harta belaka, mungkin karena harta warisan,
sehingga kita menentang orang tua kita, sehingga kita berbuat semena-mena didepan
ayah ibu kita. 

Coba kita lihat kembali bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan kita kemuka
bumi ini. Darah bercucuran, keringat tidak lagi terhenti, ibu menangis dihadapan Allah
Swt, setiap lisan yang keluar dari bibirnya adalah untuk anaknya.

Demi Allah mengapa kita hari ini kita menjadi anak yang sukses, tidak lain dan tidak
bukan adalah doa dari ayah ibu kita, setiap malam ibu kita berdoa “Ya Roob jadikan
anakku anak yang soleh, ya Roob jadikan anakku adalah anak yang berbakti kepada
orang tuanya, ya roob jadikan anak-anak kami anak yang terbaik, jadikan nasibnya lebih
baik ketimbang ayah dan ibunya”. 

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

Jamaah sholat Idul Fitri yang  dimuliakan Allah.

Demi Allah!… Saati ini dikala kita sukses, dan kita sudah mendapatkan harta yang layak,
setelah kita menjadi anak yang terbaik menrut ayah ibu kita, kemana semua anak-
anaknya? terkadang setelah kita sukses kita lupa dengan ayah ibu kita, jikalau ayah dan
ibu kita kaya anaknya jadi raja, tapi terkadang jikalau kita anak sudah sukses, terkadang
orang tua kita kita jadikan sebagai buruh, bahkan kita jadikan orang tua kita sebagai
pembantu. Istighfar… mohon ampun kepada Allah.

Tataplah wajah ayah ibumu kata nabi dengan tatapan kasih sayang, maka siapa anak
yang menatap wajah ayah ibunya dengan kasih sayang maka pahala yang terbesar
baginya tidak lain dan tidak bukan adalah haji yang mabrur. Ma min waladin kata nabi 

‫ما من ولد بار ينظر إلى والديه نظرة رحمة إال كتب هللا له بكل نظرة حجة مبرورة‬

Artinya: siapa anak kata nabi yang datang menatap wajah ibunya dengan tatapan kasih
sayang, maka Allah swt akan menuliskan baginya kataballahu lahu hajjan mabrura
maka Allah akan menuliskan baginya satu pahala haji yang mabrur. 

‫هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر َوهَّلِل ْال َح ْم ُد‬

Tapi mengapa kita selalu menyakiti hati ayah ibu kita. Istighfar… anak yang hari ini yang
masih mampu menatap wajah ayah ibunya, tataplah wajah ibumu dengan kasih sayang,
berapa lama engkau akan menatap wajahnya senyuman indah yangk keluar dari
bibirnya, senyuman indah yang keluar ikhlas kepada anak-anaknya, senyum ibu tidak
ada politik didalamnya, tidak ada kamuflase di dalamnya, ikhlas kepada kita anak-
anaknya. 

Coba kita lihat perjuangan ayah ibu, dikala kita sakit ibu tidak tidur dari pagi ketemu
pagi dia gendong anaknya, ibu menangis dalam doanya berkata “ya Rooob sembuhkan
sakitnya anakku, kalau perlu saya ibunya yang menggantikan sakitnya”. setelah ibu kita
semkain hari semakin tua, kulitnya semakin habis semakin keripuut, ibu kita semakin
hari semakin renta, butuh pengawan oleh anak-ankanya ibu kita jatuh sakit, kemana
semua anak-anaknya kita hanya sibuk dengan urusan dunia, kita hanya sibuk dengan
diri kita masing-masing. Istighfar mohon ampun kepada Allah.

Coba kita lihat ibu kita ibu yang ikhlas dan tulus merawat kita ibu yang tidak ada
duanya yang tidak ada gantinya dihadapan Allah swt oleh itu datang sahabat bertanya
kepada rosul:

 ‫يا رسول هللا من أحق الناس بحسن صحابتي قال أمك قال ثم من قال ثم أمك قال ثم من قال ثم أمك قال ثم من قال ثم أبوك‬
Artinya:Pada siapa saja aku harus berbuat baik dalam hidupku yaa Rosulullah, maka
Rosulllah Saw Bersabda “Ummuka” ibumu, setelah itu siapa lagi ya Rosulullah Qola
“Ummuka” setelah itu ibumu kata Nabi, setelah itu siapa lagi Yaa Rasulullah? Qola
Tsumma “Ummuka” setelah itu ibumu Tsumma “Abuuka”  setelah itu ayahmu. Ibu, Ibu,
ibu setelah itu ayahmu. 

‫هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر َوهَّلِل ْال َح ْم ُد‬

Tapi mengapa kita selalu mengesampingkan ibu kita bahkan kita lebih menomor
satukan istri kita ketimbang ibu kita, ibu yang siang malam cintanya tidak pernah pudar
dihadapan Allah.

Coba kita lihat jikalau ada anak yang punya banyak masalalah, sekalipun anak itu ahli
dosa ahli pendosa, bahkan ahli maksiat anak itu narkoba sabu-sabu anak itu tidak ada
baiknya pembunuh sekalipun tidak ada lagi masyarakat yang mau menerimanya
bahkan istrinya sudah mengusirnya. 

Coba engkau kembali ke pangkuan ibumu 3x. Ibu akan menerima anaknya dengan
lapang dada, apa yang akan keluar dari lisan ibu “Sabar Annaku, ibu akan tetap
menyencintai dan menyayangimu nak” itu ucapan yang akan selalu keluar dari lisan ibu
kita yang ikhlas yang tulus tidak pernah ada duanya.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬

Jamaah sholat Idul Fitri yang  dimuliakan Allah.

Coba kita lihat kembali sewaktu ibu ayah kita berjuang menyekolahkan kita, ada yang 3
bersaudara ada yang berempat, berlima, bertuju bahkan ada yang sampai 10
bersaudara, coba kita ingat bagaimana perjuangan ibu, ibu siang dan malam
mengumpulkan uang untuk anak-anaknya menyekolahkan kita gali lobang tutup lobang,
ayah keluar siang, panas kepanasan hujan kehujanan, panas terik tidak pernah ia
pedulikan hujan deras tidak pernah ia hiraukan, ayah banting tulang peras keringat
untuk kita.

Demi Allah setiap tetes air keringat ayahmu tidak bisa engkau bayar dengan dunia dan
seluruh isinya. Ikhlasnya ayah ibu kita mengurus kita tidak akan mungkin kita gantikan
dengan seluruh emas berlian yang ada dimuka bumi ini. Istighfar mohon ampun seluruh
anak yang hadir di kesempatan yang penuh barokah ini 

‫هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر َوهَّلِل ْال َح ْم ُد‬

Coba kita lihat perjuangan orang tua kita, coba kita lihat bagaimana perjuangan seorang
ibu, ibu siap gali lobang tutup lobang, jikalau anaknya butuh pendidikan ibu datang
pinjam kiri kanan ibu tidak menghiraukan malunya, dia datang kerumah sanak
keluarganya familynya, pinjam uang untuk anak-anaknya.

 Bahkan coba kita lihat ibu kita yang ikhlas cintanya kepada kita tidak ada keraguannya
didalamnya, tidak ada campur baur didalamnya ibu mengurus kita siang dan malam,
menyekolahkan kita. ikhlasnya ibu mengumpulkan uang untuk kita. Setelah kita
menjadi kaya raya, punya kuangan yang mapan, rezeki yang mapan kemana semua
anaknya, ayah ibu rela tinggal di rumah gubuk, asalkan semua anaknya tinggal dirumah
istana. Ikhlasnya ayah ibu kepada kita tidak ada duanya. 

Oleh itu tidak salah kata Nabi. seorang anak tidak akan pernah mendapatkan Ridhonya
Allah jikalau tidak ada ridho dari ibunya, tidak akan diterima puasamu tidak akan
pernah diterima seluruh amal ibadahmu di hadapan Allah… jikalau belum ada ridho
seorang ibu

Artinya: Ridonya allah terdapat diridho kedua orang tuamu dan murkanya Allah ada
pada murkanya kedua orang tuamu. 

Oleh itu dikesempatan yang singkat ini dikhotbah idul fitri yang barokah ini semuanya
yang hadir, yang masih mampu menatap wajah ibunya datang lah menatap wajah
ibumu dengan tatapan kasih sayang, yang masih mampu mencium jari jemari dari ayah
ibunya ciumlah tangannya sebelum keduanya tertimbun tanah, sebelum keduanya
masuk ke alam kubur alam barzah. 
Mungkin hari ini anak yang sudah tidak bisa menatap wajah ayah ibunya, hari ini masih
merasakan sedih teramat sangat rindu menatap wajah ibunya, dalam doa berkata “Ya
Rob… hari ini kami rindu menatap wajah ayah ibu kami kami rindu menatap wajahnya
yang ikhlas kepada kami anak-anaknya tapi ya roob kami adalah makhluk yang
terbatas, kami adalah makhluk yang tidak punya apa-apa aku lebih cinta ayah ibu kami
ketimbang diri kami, oleh karena itu ya rob masih ada harapan kami kepada engkau ya
Rob, masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, pertemukan kami pada ayah ibu
kami kelak didalam Surga MU bersma Rosulmu Muhammad Saw”. 

Seorang anak yang paling bakhil dihadapan Allah dan Rosulnya, kata Nabi “Anak yang
paling bakhil adalah anak yang tidak pernah mendoakan ayah ibunya” yang tidak mau
merawat ayah ibunya.

Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau
membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

‫هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر َوهَّلِل ْال َح ْم ُد‬

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.

Didiklah anak-anakmu agar Insya Allah anak-anakmu menjadi anak yang Soleh. Karena
terkadang banyak orang tua mengatakan mengapa anakku enggan menjadi anak yang
Soleh. Mungkin kita sendiri orang tua belum menjadi anak yang soleh, jikalau anak-anak
kita kehendak menjadi anak yang Soleh kita lah orang tuanya yang terlebih dahulu yang
harus menjadi orang tua yang soleh.

Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.

Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi seorang anak untuk meraih kedua
tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia. “Rengkuhlah tubuhnya, ciumlah
tangan yang dulu kekar mengasuh kita, namun sekarang sudah lemah seraya bersimpuh
meminta maaf kepadanya.
 Mintalah keridhoan dan keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdoa
agar ia selalu mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah
SWT.

Lihat dan bersihkanlah pusara mereka yang menunggu doa dari kita dan keluarga. Ia
pastinya akan tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita kirimkan. Sebaliknya
mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak datang mendoakan karena hanya
itulah yang mereka harapkan dialam sana,”

Mungkin bukan hanya kepada kedua orang tua kita, mungkin kepada saudara kita
sendiri, handai taulan, famili kita, mungkin kita pernah memutus tali silaturrahmi
dihadapan Allah Swt, di kesempatan yang barokah ini kita sama-sama berdiri
dihadapan Allah Swt, saling mengulurkan tangan agar setiap salah dan dosa kita
dihadapan Allah Swt seluruhnya, terhapuskan dihadapan Allah Swt.

Semoga mereka tetap terjaga iman islamnya dan ketika ia dipanggil oleh Allah SWT
mereka menjadi hamba yang husnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam
menghadapinya.”

 ‫هللا أكبر – هللا أكبر – هللا أكبر – هللا أكبر – هللا أكبر – هللا أكبر – هللا أكبر َكبِ ْيرًا َوال َح ْم ُد‬
ُ‫ص َر َع ْب َدهُ َوَأ َع َّز ُج ْن َده‬ َ َ‫ق َو ْع َدهُ َون‬ َ ‫ص َد‬َ ُ‫ص ْيالً الَ ِإلَهَ ِإالّهللَا َُوحْ َده‬ ِ ‫هّلِل ِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ‬
َ‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِرهَ ال ُم ْش ِر ُكوْ ن‬ َ ْ‫َوهَزَ َم اَألح‬
ِ ِ‫زَاب َوحْ َدهُ الَ ِإلَهَ ِإالّهللَا ُ َوالَ نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيَّاهُ ُم ْخل‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَِإلَهَ ِإالَّ هللا‬.‫الح ْم ُد هّلِل ِ َح ْمداً َكثِ ْيرًا َكما َ َأ َم َر‬
َ . َ‫َولَوْ َك ِرهَ الكاَفِرُوْ نَ َولَوْ َك ِرهَ ال ُمناَفِقُوْ ن‬
‫ك لَهُ ِإرْ غاَما ً لِ َم ْن َج َح َد بِ ِه َو َكفَ َر‬
َ ‫ َُوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬.

َ ‫ اللَّهُ َّم‬.‫ق َوالبَ َش ِر‬


‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبا َ ِر ْك عَل َى‬ ِ ‫َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّدَنا َ ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َسيِّ ُد الخَآَل ِئ‬
‫ان ِإل َى يَوْ ِم المحشر‬ ٍ ‫ َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ حاَبِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬.

ِ ْ‫ ُأو‬. َ‫ضرُوْ ن‬
 ‫ َوا ْف َعلُوْ اال َخ ْي َر‬. َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَازَ ال ُمتَّقُوْ ن‬ ِ َ ‫ فَيآَأيُّهاَالحا‬:‫َأ َّما بَ ْع ُد‬
.‫ َوا ْعلَ ُموْ آ َأ َّن هللا ََأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَنَّابِ َمآَل ِئ َك ِة ال ُم َسب َِّح ِة بِقُ ْد ِس ِه‬.‫ت‬
ِ ‫َواجْ تَنِبُوْ آ َع ِن ال َّسيِّآ‬
َ‫ ِإ َّن هللا‬.‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ م ِن ال َر ِحي ِْم‬.‫فَقا َ َل تعالى فِ ْي ِكتاَبِ ِه ال َك ِري ِْم َأ ُعوْ ُذ باِهلل ِ ِمنَ ال َّشيْطا َ ِن ال َّر ِجي ِْم‬
‫صلُّوْ آ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬فََأ ِج ْيبُوْ آهللا َاِلَى‬
‫ُصلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ْي يَآَأيُّهاَالَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ آ َ‬
‫َو َمآَل ِئ َكتَهُ ي َ‬
‫صحْ بِ ِه‬ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو ِ‬ ‫صلُّوْ آ َو َسلِّ ُموْ أ َعلَى َم ْن بِ ِه هَدَا ُك ْم‪ .‬اللَّهُ َّم َ‬ ‫َما َدعَا ُك ْم َو َ‬
‫ض هللا ُ َعنَّا‬‫َأجْ َم ِع ْينَ ‪َ .‬و َعلَى التَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِع ْي التَّابِ ِع ْينَ َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‪َ .‬وارْ َ‬
‫ت اَألحْ يآ ِء‬ ‫ت َوال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما ِ‬ ‫ك يَاَأرْ َح َم الراَ ِح ِم ْينَ ‪ .‬اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُمْؤ ِمنا َ ِ‬
‫بِ َرحْ َمتِ َ‬
‫ت‪ .‬اللَّهُ َّم ا ْنصُرْ ُأ َّمةَ َسيّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد‪ .‬اللَّهُ َّم اصْ لِحْ‬
‫ت ِإنَّكَ َس ِم ْي ُع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبٌ ال َّد َع َوا ِ‬ ‫ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬
‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل‬ ‫ُأ َّمةَ َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد‪ .‬اللّهُ َّم ا ْنصُرْ ُأ َّمةَ َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد‪ .‬اللّه َّم ا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬
‫ص َر ال ِّد ْينَ ‪َ .‬و ْ‬
‫ك َو ُسنَّةُ َرسُوْ لِ َ‬
‫ك يا َ َح ُّي يا َ قَيُّوْ ُم‪.‬‬ ‫ال ِّد ْينَ ‪َ .‬واجْ َعلْ بَ ْل َدتَنا َ ِإ ْن ُدوْ نِي ِْسيَّا هَ ِذ ِه بَ ْل َدةً تَجْ ِريْ فِ ْيهَا َأحْ كا َ ُم َ‬
‫ك‪ .‬اللَّهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنّا َ الغَآل َء َوالبَآل َء َوال َوبآ َء‬
‫يآاِلهَنا َ َوِإلهَ ُك ِّل َش ْيٍئ ‪ .‬هَ َذا َحالُنا َ ياَهللا ُالَيَ ْخفَى َعلَ ْي َ‬
‫طنَ ِم ْن‬ ‫ظهَ َر ِم ْنهَا َوما َ بَ َ‬
‫َوالفَحْ شآ َء َوال ُم ْن َك َر َوالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوفَ ال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَآِئ َد َوالِم َحنَ ما َ َ‬
‫صةً َو ِم ْن ب ُْلدَا ِن ال ُم ْسلِ ِم ْينَ عا َ َّمةً يا َ َربَّ ال َعال َميِنَ ‪ .‬اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل ْسالَ َم َوال ُم ْسلِ ِم ْينَ‬
‫بَلَ ِدنا َ هَذاَ خا َ َّ‬
‫ضةَ َوال ُم ْش ِر ِك ْينَ َو َد ِّمرْ َأ ْعدَا َء ال ِّد ْي ِن‪َ .‬واجْ َع ِل اللَّهُ َّم ِوالَيَتَنَا فِ ْي َم ْن‬ ‫َوَأ ْهلِ ِ‬
‫ك ال َكفَ َرةَ َوال ُم ْبتَ ِد َع ِة َوالرَّافِ َ‬
‫ك َواتَّقَا َ‬
‫ك‬ ‫‪.‬خَافَ َ‬

‫َربَّنا َ ا ْغفِرْ لَنا َ َوِإِل ْخ َوانِنا َ الَّ ِذ ْينَ َسبَقُوْ نا َ بِاِإل ي ْما َ ِن َوالَ تَجْ َعلْ فِ ْي قُلُوْ بِنا َ ِغالًّ لِلَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َربَّنا َ اِنَّكَ‬
‫‪َ .‬رُؤ ٌ‬
‫وف َر ِح ْي ٌم‬

‫ار َوال َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ العاَل َميِنَ ‪ ‬‬ ‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنا َ َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬ ‫َربَّنا َ آتِنا َ فِ ْي ال ُّد ْنيا َ َح َسنَةً َوفِ ْي ِ‬

‫ِعبَا َدهللاِ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬
‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‪ ‬‬
‫َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر‬
‫هللاِ َأ ْكبَرْ‬

‫‪Doa‬‬

‫‪Akhirnya marilah kita tutup khutbah Ied kita pada hari ini dengan sama-sama berdo’a:‬‬

‫ك خَ ْي ـ ُر ال ـر ِ‬
‫َّاح ِم ْينَ‬ ‫ك َخ ْي ُر ْال َغــافِ ِر ْينَ َوارْ َح ْمنَا فَاِنَّ َ‬‫ك َخ ْي ُر ْالفَاتِ ِح ْينَ َوا ْغفِرْ لَنَا فَاِنَّ َ‬
‫ص ِر ْينَ َوا ْفتَحْ لَنَا فَاِنَّ َ‬ ‫اَللَّهُ َّم ا ْنصُرْ نَا فَاِنَّ َ‬
‫ك َخ ْي ُر النَّا ِ‬
‫َّازقِ ْينَ َوا ْه ِدنَا َونَ ِّجنَا ِمنَ ْالقَوْ ِم الظَّالِ ِم ْينَ َو ْال َكافِ ِر ْينَ‬
‫ك خَ ْي ُر الر ِ‬ ‫‪َ .‬وارْ ُز ْقنَا فَاِنَّ َ‬

‫‪Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi‬‬


‫‪pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi‬‬
‫‪kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi‬‬
pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi
rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki.
Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.

ْ ‫اشـنَا َوَأ‬
ِ ‫صـلِحْ لَنَا آ ِخ َرتَنَا الَّتِى فِ ْيهَا َم َعا ُدنَا َواجْ َعـ‬
‫ـل‬ ْ ‫صـ َمةُ َأ ْم ِرنَا َوَأ‬
ُ ‫صـلِحْ لَنَا ُد ْنيَــانَ الَّتِى فِ ْيهَا َم َع‬ َ ‫اَللَّهُ َّم َأصْ لِحْ لَنَا ِد ْينَنا َ الَّ ِذى هُـ‬
ْ ‫ـو ِع‬
َ ‫ْال َحيَاةَ ِزيَا َدةً لَنَا فِى ُك ِّل خَ ي ٍْر َواجْ َع ِل ْال َموْ تَ َر‬
ٍّ‫احةً لَنَا ِم ْن ُكلِّ شر‬

Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi
urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami.
Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini
sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai
kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.

‫ب‬َ ‫ص ـاِئ‬ َ ‫ك َما تُبَلِّ ُغنَابِ ِه َجنَّتَــكَ َو ِمنَ ْاليَقِ ْي ِن َمــاتُهَ ِّونُ بِ ـ ِه َعلَ ْينَا َم‬ َ ِ‫طا َعت‬ َ ‫ك َو ِم ْن‬ َ ِ‫صيَت‬ ِ ‫ك َماتَحُوْ ُل بَ ْينَنَا َوبَ ْينَ َم ْع‬ َ ِ‫اَللَّهُ َّم ا ْق ِس ْم لَنَا ِم ْن َخ ْشيَت‬
‫ص ـ ْيبَتَنَا‬ِ ‫ث ِمنَّا َواجْ َع ْلهُ ثَْأ َرنَا َعلَى َم ْن عَاداَنَا َوالَ تَجْ َعــلْ ُم‬ َ ‫ار‬ِ ‫ارنَا َوقُ َّوتِنَا َما َأحْ يَ ْيتَنَا َواجْ َع ْلهُ ْال َو‬
ِ ‫ص‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم َمتِّ ْعنَا بَِأ ْس َما ِعنَا َوَأ ْب‬.‫ال ُّد ْنيَا‬
‫ط َعلَ ْينَا َم ْن الَ يَرْ َح ُمنَا‬ ْ ِّ‫َاوالَ تَجْ َع ِل ال ُّد ْنيَا َأ ْكبَ َر هَ ِّمنَا َوالَ َم ْبلَ َغ ِع ْل ِمنَا َوالَ تُ َسل‬
َ ‫فِى ِد ْينِن‬

Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami
dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang
mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan
menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini.

Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan


kekuatan selamakami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan
Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau
jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan
berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.

َ‫يع َسخَ ِطك‬


ِ ‫ك َو َج ِم‬ َ ِ‫اللَّهُ َّم ِإنِّ ٍي َأعُو ُذ بِكَ ِم ْن زَ َوا ِل نِ ْع َمت‬
َ ِ‫ك َوت ََح ُّو ِل عَافِيَتِكَ َوفُ َجا َء ِة نِ ْق َمت‬

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang


telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari
siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu

ِ ‫ت اََألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا‬


َ َّ‫ت اِن‬
ِ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َوا‬
‫ت‬ ِ ‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬.

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik
yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.

َ ‫ َربَّنَا اَتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى اَأل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬.
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang
baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka

Anda mungkin juga menyukai