Anda di halaman 1dari 29

Khutbah I  

Khutbah Idul Fitri: Tetap Bersilaturahim di Musim Pandemi

‫ هللاُ َأ ْك َب ُر‬،‫ َوهلِل ِ ْال َحمْ ُد‬،ُ‫ هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َبر‬،ُ‫ هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َبر‬،ُ‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َبر‬
‫ َو َن ْش َه ُد‬،ُ‫ َواَل َنعْ ُب ُد ِإاَّل ِإيَّاه‬،ُ‫ َو َن ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ َل َه ِإاَّل هللا‬، ‫صياًل‬ِ ‫هللا َو ِب َح ْم ِد ِه ُب ْك َر ًة َوَأ‬
ِ ‫ان‬ َ ‫ َو ُسب َْح‬،‫ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َك ِثيرً ا‬،‫َك ِبيرً ا‬
‫ َو َع َلى آلِ ِه‬،ٍ‫ك َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّمد‬ َ ‫صلَّى هللاُ َو َسلَّ َم َو َب‬
َ ‫ار‬ َ ،ُ‫ َو َرحْ َم ُت ُه ْال ُم ْه َداة‬،‫هللا‬ ِ ‫َأنَّ َس ِّي َد َنا َو َن ِب َّي َنا م َُح َّم ًدا َرسُو ُل‬
‫ت‬ ٍ ‫ين ِفي َج َّنا‬ ِ ‫ َفُأ‬،‫ أما بعد‬.‫الطا ِه ِري َْن‬
َ ‫ ِإنَّ ْال ُم َّت ِق‬:‫ َقا َل َت َعا َلى‬،ِ ‫وص ْي ُك ْم َو َن ْف ِسي ِب َت ْق َوى هَّللا‬ َّ ‫َوَأصْ َح ِاب ِه‬
َّ ‫الطي ِِّبي َْن‬
)٤٦-٤٥ :‫ين (الحجر‬ َ ‫ ا ُ ْد ُخلُ ْو َها ِب َساَل ٍم آ ِم ِن‬،‫ُون‬
ٍ ‫ َو ُعي‬ 
Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia, datang.   Saudara-saudara yang berbahagia, Banyak sekali
hikmah, pelajaran dan makna yang dapat kita petik dari
Walaupun saat ini kita dalam masa pandemi, namun
mewabahnya Covid-19. Di antaranya, kita diingatkan
alhamdulillah, pagi ini kita masih diberi kesempatan
untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam situasi apa
untuk merasakan kebahagiaan. Meskipun saat ini kita
pun dan dalam kondisi bagaimana pun. Sabar dan syukur
dalam masa-masa yang sulit, tapi alhamdulillah, pagi ini
adalah dua senjata bagi seorang mukmin dalam
kita masih diberi kekuatan untuk merayakan hari
mengarungi kehidupan di dunia. Jika kita tidak menghiasi
kemenangan yang penuh kebahagiaan. Semoga kita
diri kita dengan sifat sabar dan syukur dalam situasi
dianugerahi umur yang panjang sehingga dapat kembali
seperti ini, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa
menikmati kelezatan ibadah pada Ramadhan yang akan
kecuali kerisauan, kepenatan, kesusahan, dan kesedihan. sakitan. Maut akan menjemput seseorang secara tiba-tiba
Sebaliknya, jika kita tanamkan sabar dan syukur dalam tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Virus ini adalah
hati kita, maka kita akan meraih ridha Allah dan pahala satu di antara sekian sebab kematian manusia.  
yang besar di kehidupan akhirat.   Mewabahnya virus ini Menjalarnya virus ini juga mengingatkan kepada kita akan
juga mengingatkan bahwa kita adalah makhluk yang arti penting dari ilmu agama. Tanpa ilmu agama, kita tidak
lemah. Hanya dengan makhluk yang sangat kecil itu, akan mampu menggali hikmah dari suatu kejadian. Tanpa
banyak orang menjadi tak berdaya. Banyak orang jatuh ilmu agama, kita tidak akan dapat bersabar dan bersyukur
sakit. Bahkan banyak orang meninggal dunia. Hal ini sebagaimana mestinya. Tanpa ilmu agama, kita tidak akan
seakan mengikis habis kesombongan pada diri manusia. mampu menyikapi musibah sesuai tuntunan syariat Islam.
Manusia itu makhluk lemah yang memiliki banyak Hadirin yang berbahagia, Kita bersyukur kepada Allah
keterbatasan. Tidak selayaknya ia menyombongkan dan karena telah dianugerahi kekuatan untuk menuntaskan
membanggakan dirinya.   Menyebarnya virus ini juga ibadah puasa dan berbagai ibadah lainnya selama bulan
mengingatkan kita akan kematian. Manusia pasti akan Ramadhan. Setiap kali selesai menuntaskan suatu ibadah,
mati. Manusia tidak selamanya hidup di dunia ini. seorang mukmin yang baik akan berharap-harap cemas.
Semuanya pasti akan berakhir dengan kematian. Tidak Berharap ibadahnya diterima oleh Allah. Dan cemas,
seorang pun dapat memajukan kematian atau jangan-jangan ibadah yang telah dilakukan tidak diterima
memundurkannya barang sesaat pun. Kematian adalah oleh-Nya. Harapan itu akan memotivasinya untuk terus
pintu yang akan dimasuki oleh setiap insan. Ajal tidak melakukan ibadah sehingga ia bisa menghimpun bekal
akan meminta izin kepada orang muda yang sehat. Maut sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat. Sedangkan
juga tidak akan permisi kepada orang tua yang sakit- kecemasan dan kekhawatiran itu akan mendorongnya
untuk terus beribadah, karena ia tidak tahu ibadah mana dibentangkan.   Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
yang diterima oleh Allah ta’ala, apakah ibadah yang telah Dalam Shahih Ibn Hibbban dari hadits Abu Hurairah
dikerjakan ataukah ibadah yang akan dilakukan.   radliyallahu ‘anhu, ia berkata: Wahai Rasulullah,
Saudara-saudara yang berbahagia, Setelah hak-hak Allah beritahulah aku tentang sesuatu yang jika aku kerjakan,
kita tunaikan selama Ramadhan melalui ibadah-ibadah maka aku akan masuk surga. Lalu Rasulullah shallallahu
yang kita lakukan, tibalah kini waktu untuk memenuhi ‘alaihi wa sallam bersabda:
hak-hak sesama hamba. Hari raya adalah salah satu
ِ C‫ ا َم وقُ ْم ِباللَّ ْي‬C‫ ِل اَألرْ َح‬C‫ص‬
  ‫د ُخ ِل‬Cْ ‫ا ٌم َت‬C‫ل َوال َّناسُ ِن َي‬C ِ ‫ال َم َو‬C‫الس‬
َّ ‫ش‬ َّ ‫َأ ْطعِم‬
ِ ‫ ا َم َوَأ ْف‬C‫الط َع‬ ِ
momen yang tepat untuk mempererat tali silaturahim ْ
)‫َّان‬
َ ‫(ر َواهُ ابْنُ ِحب‬ َ ‫ـج َّن َة ِب َسالَ ٍم‬
َ ‫ ال‬ 
dan memperkuat hubungan persaudaraan sesama
muslim dan sesama anak bangsa.   Musim pandemi Maknanya: “Berikanlah makanan, sebarkanlah salam,
janganlah menghalangi kita untuk bersilaturahim. Karena sambunglah tali silaturahim dan lakukan shalat malam
silaturahim bisa dilakukan dengan berbagai cara. Jika ketika orang-orang tidur, maka engkau akan masuk surga
tidak memungkinkan dengan bertemu fisik, maka bisa dengan selamat” (HR. Ibnu Hibban)  
diganti dengan pertemuan secara daring. Silaturahim juga Hadirin yang berbahagia, Musim pandemi jangan sampai
dapat dilakukan dengan saling bertegur sapa dan membuat kita memutus tali silaturahim. Jangan sampai
menanyakan kabar melalui sambungan telepon. Di musim keluarga dan kerabat kita, merasa kita tinggalkan dan kita
pandemi covid-19 ini, kita memang dianjurkan untuk abaikan. Walaupun di masa pandemi, kita tetap jaga
menjaga jarak fisik. Akan tetapi jarak sosial tidak boleh hubungan baik dengan mereka. Kita jaga hubungan baik
renggang. Jarak persaudaraan harus tetap dekat. itu dengan cara membantu mereka di kala mereka butuh
Jembatan penghubung antar kerabat harus tetap bantuan. Kita beri utang mereka jika butuh utangan. Kita
kunjungi mereka jika memungkinkan. Jangan tunggu membutuhkan, terutama dalam situasi pandemi seperti
mereka berbuat baik kepada kita lalu kita balas kebaikan saat ini. Dalam hadits disebutkan:  
mereka. Jangan tunggu mereka mengunjungi kita lalu kita
‫و َم‬Cْ C‫ِن ي َُع ِّزي َأ َخاهُ ِبمُصِ ي َب ٍة ِإال َك َساهُ هللاُ ُسب َْحا َن ُه ِمنْ ُح َل ِل ال َك َرا َم ِة َي‬
ٍ ‫َما ِمنْ مُْؤ م‬
balas kunjungan mereka. Jangan tunggu mereka menyapa
)‫اجه‬َ ‫(ر َواهُ ابْنُ َم‬ َ ‫ ْال ِق َيا َم ِة‬ 
duluan lewat sambungan telepon baru kemudian kita
balas menyapa. Kita dahului mereka dengan itu semua. Maknanya: “Tidaklah seorang mukmin menghibur
Karena ini adalah kebaikan yang pahalanya besar. Jadilah saudaranya karena musibah yang menimpanya, kecuali
orang yang pertama kali melakukannya. Kita berlomba- Allah akan mengenakan kepadanya pakaian-pakaian
lomba dalam kebaikan.   Menyambung silaturahim adalah kemuliaan di hari kiamat” (HR Ibnu Majah)
salah satu kewajiban dan memutus silaturahim termasuk Janganlah kita menganggap silaturahim sebagai beban.
salah satu dosa besar. Jangan pula berpikir bahwa silaturahim hanya akan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: menambah kesusahan yang sedang kita rasakan. Bahkan
ِ ‫(ر َواهُ ْالب َُخ‬
)‫اريُّ َومُسْ لِ ٌم‬ َ ‫ اَل َي ْد ُخ ُل ْال‬ 
َ ‫ـج َّن َة َقاطِ ٌع‬ sebaliknya, hadirin sekalian, dengan sebab silaturahim itu
Allah akan angkat kesusahan dari kita dan melapangkan
Maknanya: “Tidak akan masuk surga (bersama orang-
rezeki kita. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  
orang yang lebih awal masuk surga) orang yang memutus
silaturahim (HR. Al-Bukhari dan Muslim)   ُّ ‫ َة‬C‫ ُه ِم ْي َت‬C‫د َف َع َع ْن‬Cْ C‫ ُه َو َي‬C‫ ِه ِر ْز َق‬C‫ َع َع َل ْي‬C‫ره َوي َُو ِّس‬C
‫ ْو ِء‬C‫الس‬ ِ C‫َمنْ َسرَّ هُ أنْ َي ُم َّد هللاُ في ُع ُم‬
) ِ‫(ر َواهُ ْال َحا ِك ُم فِي ْالمُسْ َت ْد َرك‬ َ ‫َف ْليَصِ ْل َر ِح َم ُه‬
Hadirin yang berbahagia, Termasuk silaturahim adalah
membantu kerabat kita ketika mereka dalam kondisi Maknanya: “Barangsiapa menginginkan dipanjangkan
umurnya, diluaskan rezekinya, dan diselamatkan dari
kematian yang buruk oleh Allah, maka hendaklah ia Jika tidak cukup, maka dosa-dosa orang yang mereka
sambung tali silaturahim dengan kerabatnya” (HR Al- zhalimi akan diambil dan ditimpakan kepada mereka lalu
Hakim dalam al-Mustadrak)   mereka dilemparkan ke api neraka. Na’udzu billahi min
dzalik.   Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Hadirin yang berbahagia, Kepada selain kerabat dan
Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan
keluarga juga kita lakukan hal yang sama. Kita jadikan hari
bermanfaat bagi kita semua.  
raya sebagai mementum untuk mempererat hubungan
kita dengan tetangga, teman, kolega, dan seluruh lapisan َ ‫ َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا َوَأسْ َت ْغ ِف ُر‬ 
‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬،‫هللا لِيْ َو َل ُك ْم‬
masyarakat. Saling bermaaf-maafan harus menghiasi hari
Khutbah II  
raya kita. Yang lalu biarlah berlalu. Kita maafkan
kesalahan orang lain kepada kita. Kita adalah saudara- ،‫ ُد‬Cْ‫ ُر َوهَّلِل ِ ْال َحم‬C‫ هللاُ َأ ْك َب‬،ُ‫ هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َبر‬،ُ‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َبر‬
saudara sesama Islam. Kita adalah bersaudara sesama ‫ ُد‬C‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا َو َن ِب َّي َنا م َُح َّم ًدا َع ْب‬،ُ‫يك َله‬ َ ‫َوَأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ َل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِر‬
anak bangsa. Di akhirat kelak, janganlah kita termasuk ‫ ِه‬C ِ‫ َو َع َلى آل‬،ٍ‫ا م َُح َّمد‬CC‫ ِّي ِد َنا َو َن ِب ِّي َن‬C ‫اركْ َع َلى َس‬C ِ C‫لِّ ْم َو َب‬C ‫ ِّل َو َس‬C ‫ص‬ َ ‫ َفالل ُه َّم‬،ُ‫هَّللا ِ َو َرسُولُه‬
mereka yang membawa pahala shalat, puasa, dan ‫ي ُك ْم‬C‫وص‬ ِ ‫د َفُأ‬CC‫ا بع‬CC‫ أم‬.‫ين‬ ِ ‫ ِّد‬C‫ان ِإ َلى َي ْو ِم ال‬ ٍ ‫ِين َل ُه ْم بِِإحْ َس‬ َ ‫ َوال َّت ِابع‬،‫َوَأصْ َح ِاب ِه ال َم َيا ِمي َْن‬
ُ‫ ُكرُوه‬C ‫اش‬ ْ ‫ َو‬،‫و ِم ْال َعظِ ِيم‬Cْ C‫َو َن ْفسِ ي ِب َت ْق َوى هَّللا ِ َع َّز َو َج َّل َوا َّتقُوا هَّللا َ َت َعا َلى فِي َه َذا ْال َي‬
berbagai ibadah yang lain, sekaligus juga membawa dosa
‫ون َل ُك ْم‬Cَ C‫ لِ َي ُك‬،‫ال‬ ٍ َّ‫ت ِمنْ َشو‬ ٍّ ِ‫ان ِبصِ َي ِام س‬ َ ‫ض‬ َ ‫ َوَأ ْت ِبعُوا َر َم‬،‫ص َي ِام َو ْالقِ َي ِام‬ ِّ ‫َع َلى َت َم ِام ال‬
yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia. Yaitu
‫ت‬ َ ‫ َفقُ ْل‬،‫ا‬CC‫ا َأ َمرْ َت َن‬C‫ َك َم‬،ٍ‫ا م َُح َّمد‬CC‫ ِّي ِد َنا َو َن ِب ِّي َن‬C‫لِّ ْم َع َلى َس‬C‫ص ِّل الل ُه َّم َو َس‬ َ ‫َكصِ َي ِام الدَّهْ ِر َو‬
mereka yang berbuat zalim kepada orang lain dan belum
‫لُّ ْوا‬C ‫ص‬َ ‫وا‬Cْ C‫ِين آ َم ُن‬ َ ‫ا الَّذ‬CC‫ َيا َأ ُّي َه‬، ِّ‫ون َع َلى ال َّن ِبي‬ َ ‫ ِإنَّ هَّللا َ َو َماَل ِئ َك َت ُه ي‬:‫ك ْال َح ُّق‬
َ ُّ‫ُصل‬ َ ُ‫َو َق ْول‬
sempat meminta maaf atau kerelaan darinya sampai ajal
‫ا م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬CC‫ ِّي ِد َنا َو َن ِب ِّي َن‬C‫اركْ َع َلى َس‬C ِ C‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َو َب‬ َ ‫ الل ُه َّم‬،‫َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬
tiba. Merekalah orang yang bangkrut sebangkrut- ‫ان‬Cَ C‫ر َوع ُْث َم‬C َ C‫ر َو ُع َم‬C ٍ C‫ َأ ِبي َب ْك‬،‫ِين‬ َ ‫د‬C ‫اش‬ ِ َّ‫ا ِء الر‬CC‫ض الل ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َف‬ َ ْ‫ َوار‬،ِ‫صحْ ِبه‬ َ ‫آلِ ِه َو‬
bangkrutnya di akhirat kelak. Pahala mereka akan diambil ،ِ‫لِ َمات‬C ‫ِين َو ْالم ُْس‬ َ ‫لِم‬C ‫رْ ل ِْلم ُْس‬CCِ‫اغف‬ ْ ‫ الل ُه َّم‬،‫الحين‬ َ C ‫الص‬
َّ ‫ َحا َب ِة‬C ‫الص‬ َّ ‫اِئر‬ ِ ‫ َو َعنْ َس‬، ٍّ‫َو َعلِي‬
dan diberikan kepada orang-orang yang mereka zalimi.
‫‪C‬ريبٌ ُم ِجيبُ‬ ‫ك َس ‪C‬مِي ٌع َق‪ِ C‬‬ ‫‪C‬واتِ‪ِ ،‬إ َّن َ‬ ‫ِين َو ْالمُْؤ ِم َن‪CC‬اتِ‪ ،‬اَأْلحْ َي‪CC‬ا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْلمْ‪َ C‬‬ ‫َو ْال ُم‪ْCC‬ؤ ِمن َ‬ ‫هللَا ُ َأ ْك َب ُر (×‪ )٩‬اَل ِا َل َه ِااَّل هللاُ َوهللاُ َأ ْك َبرُ‪ ،‬هللَا ُْأك َب ُر َوهّلِل ِ ْال َحمْ ُد‪ .‬هللَا ُ َأ ْك َب ُر َم‪CC‬ا َف َع‪َ C‬ل‬
‫ال َّد َع َواتِ‪ ،‬الل ُه َّم اجْ َع ْل عِ يدَ َنا َه َذا َس َعادَ ًة َو َتالَ ُحمًا‪َ ،‬و َم َسرَّ ًة َو َت َرا ُحمًا‪َ ،‬و ِز ْد َنا فِي‪ِ C‬ه‬ ‫ازدَ َح َم‬ ‫‪C‬ام‪ ،‬هللَا ُ َأ ْك َب‪ُ C‬ر َم‪CC‬ا ْ‬ ‫ص ‪َ C‬ي ٍام‪َ ،‬وفِيْ َل ْيلِ ‪ِ C‬ه ِبقِ َي‪ٍ C‬‬ ‫ان ِب ِ‬ ‫ض‪َ C‬‬ ‫‪C‬ار َر َم َ‬‫ْالم ُْس ‪C‬لِم ُْو َن ِفيْ َن َه‪ِ C‬‬
‫ْن‬‫‪CC‬ال َخي ِْر َوالرَّ َح َم‪CC‬اتِ‪َ ،‬و ْال ُيم ِ‬ ‫‪CC‬ة‪َ ،‬و َه َن‪CC‬ا ًء َو َم َحب ًَّة‪َ ،‬وَأعِ‪ْ CC‬دهُ َع َل ْي َن‪CC‬ا ِب ْ‬ ‫ط َمْأنِي َن ً‬
‫‪CC‬ة َوُأ ْل َف ً‬ ‫ُ‬ ‫‪C‬ام‪ .‬هللَا ُ َأ ْك َب‪ُ C‬ر ×‪ .٣‬هللاُ‬ ‫ش‪ْ C‬و ٍع َواهْ ِت َم ٍ‬ ‫ْح ِب ُخ ُ‬
‫اوي ِ‪C‬‬ ‫ُصلُّ ْو َن فِي ْال َم َس‪C‬ا ِج ِد ل َ‬
‫ِص‪C‬اَل ِة ال َّت َر ِ‬ ‫ْالم َ‬
‫اس َدْأ َب َن‪CC‬ا‪ ،‬الل ُه َّم َأد ِِم‬‫‪C‬ر لِل َّن ِ‬ ‫ْ‬
‫‪C‬و َّد َة ِش ‪C‬ي َم َت َنا‪َ ،‬و َب‪CC‬ذ َل ْال َخ ْي‪ِ C‬‬‫َو ْال َب َر َك‪CC‬اتِ‪ ،‬الل ُه َّم اجْ َع‪ِ C‬ل ْال َم‪َ C‬‬ ‫‪CC‬ام‪ .‬هللَا ُ َأ ْك َب‪ُ CC‬ر َم‪CC‬ا َب‪َ CC‬ذ َل‬ ‫ْ‬
‫ُ‪CC‬و ِد َوالقِ َي ِ‬ ‫ِلس‪CC‬ج ُْو ِد َو ْالقُع ْ‬ ‫َأ ْك َب‪ُ CC‬ر َم‪CC‬ا َس‪َ CC‬بقُ ْوا فِي ْال َم َس‪CC‬ا ِج ِد ل ُّ‬
‫ش ِر ْال َبه َْج َة فِي ُبيُو ِت َنا‪َ ،‬واحْ َف ْظ َنا فِي َأهْ لِي َن‪CC‬ا َوَأرْ َحا ِم َن‪CC‬ا‪،‬‬ ‫الس ََّعادَ َة َع َلى َو َط ِن َنا‪َ ،‬وا ْن ُ‬ ‫‪C‬ر ٍام‪ .‬هللاُ َأ ْك َب‪ُ C‬ر ×‪ .٣‬هللاُ َأ ْك َب‪ُ C‬ر َم‪CC‬ا‬ ‫ْالمُسْ لِم ُْو َن ِإ َلى ِإ ْخ َوان ِِه ْم بِِإعْ َط‪ C‬ا ٍء َو َم َح َّب ٍة َواحْ ِت‪َ C‬‬
‫‪C‬ر ِة‬ ‫ِك فِي ال ُّد ْن َيا َواآْل خ َِرةِ‪َ ،‬ر َّب َن‪CC‬ا آ ِت َن‪CC‬ا فِي ال‪ُّ C‬د ْن َيا َح َس‪َ C‬ن ًة‪َ ،‬وفِي اآْل ِخ‪َ C‬‬ ‫َوَأ ْك ِرمْ َنا ِب َك َرم َ‬ ‫الض‪C‬رِّ َواآْل َل ِم‪،‬‬ ‫ُّ‬ ‫ض‪C‬رُّ ِع لِ َك ْش‪C‬فِ‬ ‫هللا ِفيْ َه َذا ال َّشه ِْر ِبال‪ُّ C‬د َعا ِء َوال َّت َ‬ ‫َت ُكفُّ اَأْل ُكفُّ ِإ َلى ِ‬
‫َأْل‬ ‫َأ‬ ‫َح َس َن ًة‪َ ،‬وقِ َنا َع َذ َ‬ ‫هللَا ُ َأ ْك َب ُر ×‪َ .٣‬و ِ‬
‫ار‪َ ،‬يا َع ِزي ‪ُ C‬ز َي‪CC‬ا َغ َّفارُ‪ .‬عِ َب‪CC‬ا َد‬ ‫ار‪َ ،‬و ْدخ ِْل َنا ْال َج َّن َة َم َع ا ب َْر ِ‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫ِي‬ ‫هلل الَّ ِذيْ َهدَا َنا لِ َه َذا َو َما ُك َّنا لِ َن ْه َت‪ CC‬د َ‬ ‫هلل‪ ،‬اَ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫هلل ْال َحمْ ُد‪ .‬اَ ْل َحمْ ُد ِ‬
‫ان‪َ ،‬وِإ ْي َت‪C‬ا ِء ذِي ْالقُ‪CC‬رْ َبى و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َش‪C‬ا ِء‬ ‫ْأ‬ ‫َل ْو اَل َأنْ َه‪CC‬دَا َنا هللاُ‪َ .‬أ ْش‪َ C‬ه ُد َأنْ اَل ِا َل‪َ C‬ه ِإاَّل هللاُ َوحْ‪ C‬دَ هُ اَل َش‪ِ C‬ري َ‬
‫هللا َي‪ُ C‬م ُر ِب ْال َع‪ْ C‬د ِل َواإْل حْ َس‪ِ C‬‬ ‫هللا‪ ،‬إنَّ َ‬ ‫ِ‬ ‫ْك َل‪C‬هُ‪ِ ،‬ارْ َغامًا لِ َمنْ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي‪Cْ C‬ذ ُكرْ ُك ْم َو َل ‪ِ C‬ذ ْك ُر‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت‪Cَ C‬ذ َّكر ُْو َن‪َ .‬ف‪CC‬اذ ُكرُوا َ‬ ‫َو ْال ُم ْن َكر َوال َب ْغي‪َ ،‬يع ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِئق‬ ‫َج َحدَ ِب ِه َو َك َف َر‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا َو َم ْواَل َن‪CC‬ا مُحمَّداً َع ْب‪ُ C‬دهُ َو َر ُس ‪ْ C‬ولُ ُه َس ‪ِّ C‬ي ُد ْال َخاَل ِ‬
‫ْ‪CCCCCCCCC‬ر‬
‫ٍ‬ ‫هللا َأ ْك َب‪ CCCCCCCCC‬رُ‪ ،‬عِ يْ‪ٌ CCCCCCCCC‬د َس‪ِ CCCCCCCCC‬ع ْي ٌد َوك‪ُّ CCCCCCCCC‬ل َع‪ٍ CCCCCCCCC‬ام َو نت ْم ِب َخي‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬ ‫‪ِ  ‬‬ ‫ص ‪َ C‬ح ِاب ِه‬ ‫‪C‬اركْ َع َلى َس ‪ِّ C‬يدِنا م َُحمّ ٍد َو َع َلى اَلِ ‪ِ C‬ه َوَأ ْ‬ ‫وس ‪C‬لِّ ْم َوب‪ِ C‬‬
‫ص ‪ِّ C‬ل َ‬ ‫َو ْال َب َش ‪ِ C‬ر‪ .‬اللّ ُه َّم َ‬
‫هللا‪ِ ،‬ا َّتقُ‪Cْ C‬وا َ‬
‫هللا َو َراقِ ُب‪Cْ C‬وا م َُرا َق َب‪َ C‬ة‬ ‫ْن‪ .‬اَمَّا َبعْ ُد عِ َبادَ ِ‬ ‫سان ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫عين بِِإحْ ٍ‬ ‫َوال َّت ِاب َ‬
‫ض ‪C‬رُّ َواَل َي ْن َف‪ُ C‬ع َواَل يُعْ طِ يْ َواَل َي ْم َن‪ُ C‬ع ِس ‪َ C‬واهُ‪.‬‬ ‫َمنْ َيعْ َل ُم َأ َّن ُه َي َراهُ‪َ .‬واعْ َلم ُْوا َأ َّن ُه اَل َي ُ‬
‫ص‪C‬الِحً ا َفِإ َّن ُه‬ ‫‪C‬اب َو َع ِم‪َ C‬ل َ‬ ‫ان الرَّ ِج ِيم‪َ .‬و َمنْ َت‪َ C‬‬ ‫ْط ِ‬ ‫هلل م َِن ال َّشي َ‬ ‫ُوذ ِبا ِ‬‫َقا َل هللاُ َت َعا َلى‪َ :‬أع ُ‬
‫‪َ  ‬ي ُتوبُ ِإ َلى هَّللا ِ َم َتابًا (الفرقان‪َ .)٧١ :‬أمَّا َبعْ ُد‬
‫‪Hadirin hafidhakumullah, Kami mengajak pribadi kami‬‬
‫‪Khutbah Idul Fitri: Merayakan Lebaran di Tengah‬‬ ‫‪sendiri juga kepada hadirin sekalian, mari kita selalu‬‬
‫‪Pandemi‬‬ ‫‪meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah‬‬
‫‪subhanahu wa ta’ala. Dengan usaha kita yang sedemikian‬‬
‫‪rupa ini, semoga bisa menyebabkan turunnya rahmat‬‬
‫‪Khutbah I‬‬ ‫‪Allah kepada kita semua, sehingga kelak kita dikumpulkan‬‬
bersama Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan orang-orang saleh, yang datang kembali lagi.   Sahabart Ibnu Mas’ud pernah
amin Allahumma amin.  ُ‫هللَا ُ َأ ْك َبر‬ mendengar Baginda Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersabada:

ِ ‫ هللَا ُ َأ ْك َب ُر َو‬،٣   Ayyuhal hâdlirûn hafidhakumullah,  


×‫هلل ْال َحمْ ُد‬ َ ‫ت ُأ َّمتِي َأنْ َي ُك‬
  ‫ون ال َّس َن َة ُكلَّ َها‬ ْ ‫ان َل َت َم َّن‬
َ ‫ض‬َ ‫ َل ْو َيعْ َل ُم ْال ِع َبا ُد َما فِي َر َم‬ 
Alhamdulillah, pada pagi hari yang penuh kemuliaan ini,
Artinya: “Seandainya para hamba mengetahui hakikat
kita semua masih diberi kesempatan oleh Allah
apa yang ada di bulan Ramadhan, mestinya umatku
subhanahu wa ta’ala bisa bersujud, bersimpuh
berharap setahun penuh, semuanya menjadi bulan
mengumandangkan takbir, mengagungkan nama Allah,
Ramadhan” (HR Ibnu Khuzaimah)
bertahmid, mengucap syukur, berterima kasih kepada
Allah, dan bertahlil, mengesakan Allah subhanahu wa ِ ‫ هللَا ُ َأ ْك َب ُر َو‬،٣× ‫ هللَا ُ َأ ْك َب ُر‬  Idul Fitri merupakan hari raya
  ‫هلل ْال َح ْم ُد‬
ta’ala. Kita pun telah diberi anugerah oleh Allah bisa khusus bagi orang yang berpuasa. Id artinya hari raya.
menyelesaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. Pada Fathara artinya berbuka puasa. Bagi orang yang kemarin-
hakikatnya, ibadah yang kita lakukan, bukan atas kuasa kemarin menjalankan perintah Allah dengan berpuasa
kita sendiri, namun semata-mata pemberian dari Allah sebulan penuh, hari ini adalah hari raya berupa
subhanahu wa ta’ala.   Selain bersyukur, sebagai orang diperbolehkannya makan dan minum. Bahkan kita hari ini
beriman, kita semestinya bersedih hati karena Ramadhan diharamkan menjalankan puasa. Inilah yang dinamakan
tahun ini sudah meninggalkan kita. Selama hidup kita, fathara. Sarapan (makan pagi) dalam bahasa Arab adalah
Ramadhan tahun ini tidak akan kembali lagi sampai kapan ‫ط ْور‬ ُ ‫ َف‬. Karena itu, zakatul fithr sebenarnya adalah zakat
pun. Seumpama kita dianugerahi oleh Allah bisa bertemu untuk makan pada hari raya idul Fitri.   Dahulu, Nabi
pada Ramadhan di tahun mendatang, mestinya Muhammad ‫ ﷺ‬memberikan zakat fithr (atau biasa
Ramadhan mendatang bukanlah Ramadhan tahun ini disebut zakat fitrah) pada saat pagi hari raya, sebelum
menjalankan shalat id. Sehingga, hukum mengeluarkan Artinya: “Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan
zakat fithr paling afdhal adalah antara setelah shalat mengerjakan amal shalih; maka keburukan-keburukan
subuh sampai sebelum shalat id dilaksanakan yang berarti mereka tersebut diganti oleh Allah dengan kebajikan. Dan
di pagi hari tanggal 1 Syawal. Harapannya, pada hari raya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Al-
ini, semua umat muslim yang mempunyai kelebihan Furqan: 70).
makan sehari semalan hari raya ini, harus berbagi bahan
 ‫صالِحً ا َفِإ َّن ُه َي ُتوبُ ِإ َلى هَّللا ِ َم َتابًا‬ َ ‫و َمنْ َت‬ َ  
َ ‫اب َو َع ِم َل‬
makanan pokok kepada orang miskin di sekitarnya,
sehingga pada hari raya ini, semua orang bisa merasakan Artinya: “Dan orang-orang yang bertobat dan
nikmatnya makan. Hal ini merupakan salah satu hikmah mengerjakan amal shalih, sesungguhnya dia bertobat
yang dapat kita petik dari idul fithr, hari raya makan- kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya” (QS
makan.   Setelah orang berpuasa dan membayarkan zakat Al-Furqan: 71).   Dalam hadits, Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
fithrahnya, hari raya merupakan kabar gembira atas bersabda:   ُ‫ُط َيده‬ ُ ‫ َوي ْبس‬،‫ُط يدهُ ِباللَّي ِْل لي ُتوب مُسِ يُْئ ال َّن َهار‬
ُ ‫ِإن هللا َت َعا َلى ي ْبس‬
ِ
diterimanya amal orang yang sungguh-sungguh berpuasa, َ ُ‫ل ح َّتى َت ْطل‬CCْ
َّ ‫ع‬CC
‫مْسُ مِن َم ْغ ِر ِبها‬CC‫الش‬ ِ ‫ي ُء اللَّي‬CC‫وب م ُِس‬CC
َ ‫ار ل َي ُت‬CCِ ‫ بال َّن َه‬  Artinya:
bertobat, shalat malam, shalat tarawih, i’tikaf, sedekah, “Sesungguhnya Allah ta’ala menerima tobat dengan
dan lain sebagainya. Allah akan menghapus semua selebar-lebarnya di waktu malam supaya orang yang
keburukan mereka kemudian diganti dengan kebaikan- menjalankan keburukan di waktu siang bisa bertobat, dan
kebaikan. Kabar gembira ini dapat kita baca:   Allah membuka pintu tobat seluas-luasnya di waktu siang
bagi orang yang melakukan kesalahan di malam hari
َ ‫ت َو َك‬
‫ان‬ َ ‫صالِحً ا َفُأو َلِئ‬
ٍ ‫ك ُي َب ِّد ُل هَّللا ُ َس ِّيَئ ات ِِه ْم َح َس َنا‬ َ ‫اب َوآ َم َن َو َع ِم َل َع َماًل‬
َ ‫ِإاَّل َمنْ َت‬
supaya bisa bertobat sampai matahari terbit dari barat
‫ هَّللا ُ َغفُورً ا َرحِيمًا‬ 
(kiamat)” (HR Muslim).   Kabar gembira juga datang dari
Sayyidina Ali karramallahu wajhah   ‫ان إي َمانًا‬ َ ‫ا َم َر َم‬CC‫َمنْ َق‬
َ CC‫ض‬ “Jika ia tertimpa musibah, dia bersabar. Dan itu juga
‫ ِه‬C‫ َّد َم ِمنْ َذ ْن ِب‬C‫ َواحْ ِت َسابًا ُغف َِر َل ُه َما َت َق‬  Artinya:“Barang siapa ibadah menjadi kebaikan baginya” (HR Muslim: 7692).  
(tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas,
Ramadhan ini, bukanlah Ramadhan kelabu. Hari raya ini
maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.”   ‫هللَا ُ َأ ْك َب ُر‬
bukan hari raya yang buruk. Wabah Covid-19 yang
ِ ‫ هللَا ُ َأ ْك َب ُر َو‬،٣×   Sebagaimana kita ketahui bersama,
‫ ُد‬C ْ‫هلل ْال َحم‬
menyebabkan sebagian daerah tidak bisa
semua penduduk bumi sedang diuji oleh Allah subhanahu
menyelenggarakan jamaah tarawih dan tadarus di masjid,
wa ta’ala berupa pandemi covid-19. Namun apa pun
sama sekali tak mengurangi keagungan Ramadhan.
kondisi muka bumi ini, bagi orang beriman tetap
Semuanya tetaplah mutiara yang bernilai tinggi bagi
mempunyai potensi pahala. Sabda Nabi Muhammad   :‫ﷺ‬
‫ َع َجبا ً َأِل‬  orang beriman. Kecuali bagi orang yang tidak bisa
‫ ِإنَّ َأم َْرهُ ُكلَّ ُه َل ُه َخ ْي ٌر‬،‫ِن‬ ِ ‫مْر ْالمُْؤ م‬
ِ menghormati Ramadhan dengan mengisi amal-amal yang
Artinya: “Sangat menakjubkan urusan orang beriman. baik, tentu Ramadhan dan hari raya ini tidak merupakan
Semua urusannya merupakan kebaikan.   hari raya mereka. Bagi mereka, hari raya ini adalah hari
raya kelabu, penuh kemurungan.   Selain puasa, pada
‫ك ِأل َح ٍد ِإالَّ ل ِْلمُْؤ مِن‬
َ ِ‫ْس َذل‬
َ ‫و َلي‬:َ  
bulan Ramadhan, terdapat pula momen yang agung, yaitu
Hal tersebut tidak dimiliki siapa pun kecuali hanya dimiliki memberikan zakat fitrah. Bagi orang mampu, zakat dan
oleh orang beriman.   ‫ان َخيْراً َل ُه‬ َ ‫ِإنْ َأ‬،
َ ‫صا َب ْت ُه َسرَّ ا ُء َش َك َر َف َك‬ sedekah akan meringankan beban sesama, dan
  Apabila orang beriman mendapatkan kenikmatan, dia menghasilkan pahala yang sangat besar. Begitu pula
bersyukur, dan itu menjadi kebaikan baginya. untuk orang yang tidak mampu secara ekonomi,
menerima pemberian orang kaya merupakan jasa yang
  ‫ان خيْراً َل ُه‬
َ ‫ص َب َر َف َك‬
َ ‫ضرَّ ا ُء‬ َ ‫ َوِإنْ َأ‬ 
َ ‫صا َب ْت ُه‬ sangat besar. Orang miskin berjasa menjadi pembersih
hartanya orang kaya. Ini adalah soal hak dan kewajiban. apa pun posisi dan keadaannya, bernilai kebaikan.  
Bukan soal mana yang tinggi dan mana yang lebih rendah. Hadirin… Di tengah pandemi ini, kita harus optimis bahwa
Orang kaya memiliki kewajiban mengeluarkan hartanya, kita bisa beradaptasi dengan keadaan secepat-cepatnya.
sementara orang miskin mempunyai hak untuk menerima Kita berharap, ke depan, keadaan menjadi semakin
itu atas ketidakmampuannya.   Orang kaya tak membaik: pintu-pintu masjid kembali terbuka
seharusnya merasa berjasa atas ‘pengorbanan’ harta sebagaimana sedia kala, kita bisa berkumpul bersama,
yang memang wajib ia keluarkan. Kata Imam al-Ghazali, mengaji bersama, menjalankan sistem kontrol sosial
termasuk kategori mengungkit pemberian adalah ketika bersama-sama melalui pintu-pintu masjid di sekitar kita.  
orang kaya merasa menolong orang yang miskin. Selain itu, di hari raya ini, meskipun sebagian di antara
Perasaan ini tidak tepat dimiliki oleh siapa saja. Justru kita terhalang oleh keadaan, jangan sampai kita lewatkan
orang kaya harus berterima kasih kepada orang miskin. permohonan maaf kepada kedua orang tua walaupun
Atas jasa merekalah harta orang kaya menjadi bersih, sebagian di antara kita tidak bisa bertatap muka. Silakan
tidak kotor. Jadi, orang kaya tidak boleh merasa saling memaafkan antarsaudara, tetangga, teman, dan
mempunyai jasa berderma di hadapan orang miskin. lain sebagainya dengan menggunakan fasilitas yang ada,
Demikian disampaikan oleh Imam al-Ghazali dalam al- jika pertemuan fisik tidak memungkinkan. Kita fungsikan
Arbain fi Ushulid Din.   Kita sedang saling menguatkan media sosial yang kita punya sebagai sarana untuk
antara satu dengan lainnya. Semua menjadi ladang merekatkan antarkeluarga, sesama muslim sehingga
ibadah. Yang kaya berzakat itu ibadah, orang miskin media sosial kita menjadi wasilah kita menuju ridha Allah
menerima zakat, dia ikut andil membersihkan hartanya subhanahu wa ta’ala.   Semoga Allah senantiasa
yang kaya, ini juga ibadah. Sekali lagi, bagi orang beriman, memberikan bimbingan, taufiq, hidayah serta inayah-Nya
‫‪supaya kita dan keluarga kita selalu menjadi orang yang‬‬ ‫ك‬ ‫ت ِإ َّن َ‬
‫مْ‪C‬وا ِ‬ ‫ل ِْلم ُْس‪C‬لِ ِمي َْن َو ْالم ُْس‪C‬لِماَتِ‪َ ,‬و ْالمُ‪ْC‬ؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َن‪C‬اتِ‪ ,‬اََأْلحْ َي‪C‬ا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَأل َ‬
‫‪taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Pada puncaknya, kelak‬‬ ‫اجاتِ‪َ .‬ر َّب َن‪CC‬ا ا ْف َتحْ َب ْي َن َن‪CC‬ا َو َبي َْن َق ْو ِم َن‪CC‬ا‬‫لح َ‬ ‫ت َيا َقاضِ َي ْا َ‬ ‫َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد َع َوا ِ‬
‫‪saat kita akan menghadap Allah sang Pencipta, kita akan‬‬ ‫ت َخ ْي ُر ْال َفا ِت ِحي َْن‪َ .‬ر َّب َنا َأ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاآلخ َِر ِة َح َس ‪َ C‬ن ًة َوقِ َن‪CC‬ا‬ ‫لح ِّق َوَأ ْن َ‬
‫ِباْ َ‬
‫ْأ‬
‫‪meninggalkan dunia ini dengan husnul khatimah, amin.  ‬‬ ‫هى‬ ‫بى َو َي ْن َ‬ ‫ان َوِإ ْي َت‪CC‬ا ِء ذِي ْالقُ‪CC‬رْ َ‬ ‫هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َو ْاِإلحْ َس ِ‬
‫هللا ِإنَّ َ‬ ‫ار عِ َبادَ ِ‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫َع َذ َ‬
‫‪CC‬ذ ُكرْ ُك ْم‬ ‫هللا َي ْ‬
‫‪CC‬اذ ُكر ُْوا َ‬ ‫‪CC‬ذ َّكر ُْو َن‪َ .‬ف ْ‬ ‫َع ِن ْال َفحْ َش‪CC‬ا ِء َو ْال ُم ْن َك‪CC‬ر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اِئزي َْن َو ْال َم ْقب ُْولِي َ‪ْC‬ن ُك ُّل َع ٍام َوَأ ْن ُت ْم َب َخي ٍْر‪ .‬آمين‬
‫َج َع َل َنا هللاُ َوِإيَّا ُك ْم م َِن ال َعاِئ ِدي َْن َوال َف ِ‬ ‫هللا َأ ْك َب ُر‬
‫َو ْادع ُْوهُ َيسْ َت ِجبْ َل ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬
‫ض‪َ CC‬ها‬ ‫ِ‪CC‬ر ٍة ِمنْ َر ِّب ُك ْم َو َج َّن ٍة َعرْ ُ‬
‫ارع ُْوا ِإ َلى َم ْغف َ‬ ‫بس‪CC‬م هللا ال‪CC‬رحمن ال‪CC‬رحيم‪َ ،‬و َس‪ِ CC‬‬
‫ت َخيْ‪ُ CCC‬ر‬ ‫اغفِ‪CCC‬رْ وارْ َحمء َوَأ ْن َ‬ ‫ت ل ِْل ُم َّتقِي َْن‪َ .‬وقُ‪ْ CCC‬ل رَّ بِّ ْ‬‫ات َواَأْلرْ ضُ ُأعِ‪َّ CCC‬د ْ‬ ‫الس‪َ CCC‬م َو ُ‬ ‫َّ‬
‫‪.  ‬الرَّ ا ِح ِمي َْن‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫ك َل ُه‬ ‫هلل َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‪َ ،‬أ ْش َه ُد َأنْ الَِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬ ‫هللَا ُ َأ ْك َب ُر ×‪ ،٧‬اَ ْل َحمْ ُد ِ ِ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ‪ِ C‬ه‬ ‫َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ‪ ،‬اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ُ‪CCC‬و ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم‬
‫هللا َح‪َّ CCC‬ق ُت َقاتِ‪ِ CCC‬ه َوالَ َتم ْ‬ ‫‪CCC‬وا َ‬ ‫ص‪َ CCC‬ح ِاب ِه َأجْ َم ِعي َْن‪َ .‬فيَاعِ َب‪CCC‬ادَ ِ‬
‫هللا ِا َّتقُ ْ‬ ‫َوَأ ْ‬
‫لى ال َّن ِبيِّ ‪،‬‬ ‫صلُّ ْو َن َع َ‬ ‫هللا َو َمالَِئ َك َت ُه ُي َ‬
‫لعظِ ي ِْم "ِإنَّ َ‬ ‫الى فِيْ ِك َت ِاب ِه ْا َ‬ ‫مُسْ لِم ُْو َن َقا َل هللاُ َت َع َ‬
‫لى َس‪ِّ C‬ي ِد َنا‬ ‫ص‪ِّ C‬ل َو َس‪C‬لِّ ْم َع َ‬ ‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َت ْس‪C‬لِ ْيمًا"‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذي َْن َأ َم ُن ْوا َ‬ ‫‪Khutbah I  ‬‬
‫ص‪َ CCCC‬ح ِاب ِه َأجْ َم ِعي َْن‪َ .‬وال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِ‬
‫‪CCCC‬اب ِع ال َّت ِاب ِعي َْن َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم‬ ‫لى اَلِ‪ِ CCCC‬ه َوًأ ْ‬ ‫م َُح َّم ٍد َو َع َ‬
‫ك َي‪CC‬ا اَرْ َح َم ال‪CC‬رَّ ا ِح ِمي َْن اَللَّ ُه َّم ْ‬ ‫‪Khutbah Idul Fitri : Tiga Sikap Terpuji saat Wabah‬‬
‫اغفِ‪CC‬رْ‬ ‫ْن‪َ .‬و َع َل ْي َنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِت‪َ C‬‬‫لى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫ان ِإ َ‬‫بِِإحْ َس ٍ‬
menjadi orang-orang yang bertakwa yang diridhai
ُ‫ر هللا‬CC‫ هللاُ َأ ْك َب‬،‫ر‬CC‫ر هللاُ َأ ْك َب‬CC‫ هللاُ َأ ْك َبر هللاُ َأ ْك َب‬،‫هللاُ َأ ْك َبر هللاُ َأ ْك َبر هللاُ َأ ْك َبر‬ dan dicintai Allah subhanahu wata’ala. Semoga
‫ َر ًة‬C‫هللا ب ُْك‬ ِ ‫ان‬ َ ‫ب َْح‬C‫يرً ا َو ُس‬CC‫ ُد هلِل ِ كث‬C‫الح ْم‬ َ ‫رً ا َو‬CC‫رْ َك ِب ْي‬CC‫ هللاُ اَ ْك َب‬.‫ر‬CC‫َأ ْك َبر هللاُ َأ ْك َب‬ Allah jumpakan kita dengan Ramadan tahun yang
ْ‫هلل الَّ ِذي‬
ِ ‫ ُد‬C‫الح ْم‬ َ .‫ ُد‬C‫لح ْم‬ ِ ‫َوأصِ ْيالً الَ ِا َل َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك َبرْ هللاُ َأ ْك َبرْ َو‬
َ ‫هلل ْا‬ akan datang dalam keadaan sehat, selamat,
ُ‫ َه ِإاَّل هللا‬C‫ َه ُد َأنْ اَل ِإ َل‬C‫ َأ ْش‬.‫ْؤ ِم ِني َْن‬Cُ‫ب ْالمُسْ لِ ِمي َْن الم‬ ِ ‫َأ ْن َز َل ال َّس ِك ْي َن َة َع َلى قُلُ ْو‬ beruntung, dan Allah berikan kekuatan untuk
‫ ِد‬C ْ‫ِق ْال َوع‬ ُ ‫اد‬C ‫الص‬َّ ‫ ْولُ ُه‬C ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس‬. ُ‫لح ُّق ْالم ُِبيْن‬ َ ‫ك ْا‬ ُ ِ‫ْال َمل‬ melakukan ketaatan.   Keluargaku yang diberkahi
‫ة‬Cً C‫ث َرحْ َم‬ ِ ‫و‬Cْ C‫ا م َُح َّم ٍد ال َم ْب ُع‬CC‫ ِّي ِد َنا َو َم ْواَل َن‬C‫ص ِّل َو َسل ِّم َع َلى َس‬ َ ‫ اللَّ ُه َّم‬.‫ْن‬ ‫َأل‬
ِ ‫ا ِمي‬ Allah, Wabah yang kita hadapi saat ini adalah ujian
ِ ‫وَّ َة ِإاَّل ِبا‬CCُ‫ ْو َل َواَل ق‬C‫حْ ِب ِه َوال َّت ِاب ِعي َْن اَل َح‬C ‫ص‬
ِّ‫هلل ْال َعلِي‬ َ ‫ ِه َو‬C ِ‫ل ِْل َعا َل ِمي َْن َو َع َلى آل‬ dari Allah subhanahu wata’ala yang barangkali
‫هللا‬
ِ ‫وى‬CCC َ ‫يْ ِب َت ْق‬CCC‫ ْي ُك ْم َو َن ْف ِس‬CCC‫ص‬ِ ‫ ُأ ْو‬، ُ‫ َوان‬CCC‫إلخ‬ ْ ‫ا ْا‬CCC‫ َف َيا َ ُّي َه‬.‫ ُد‬CCCْ‫ َأمَّا َبع‬.‫لعظِ ي ِْم‬ َ ‫ْا‬
ُ ‫ َأع‬:‫ا َلى‬CC‫ا َل هللاُ َت َع‬CC‫ َق‬،‫و َن‬CCُ terjadi karena kesombongan dan kesalahan
‫ان‬ ِ ‫ ْي َط‬CC‫الش‬ َّ ‫هلل م َِن‬ ِ ‫وذ ِبا‬CCُ ْ ‫ ِه َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح‬CCِ‫اعت‬ َ ‫َو َط‬
manusia agar kita kembali kepada Allah subhanahu
‫و ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم‬Cْ C‫ ِه َوالَ َت ُم‬C‫ َّق ُت َقا ِت‬C‫هللا َح‬ َ ‫وا‬Cْ Cُ‫وا ا َّتق‬Cْ C‫ َيا اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن‬،‫الرَّ ِج ِيم‬
wata’ala.
‫صدَ َق هللاُ ْال َعظِ ْي ُم‬ َ .‫مُسْ لِم ُْو َن‬.  
Saudaraku/keluargaku yang dirahmati Allah, Pada
  ‫ض‬َ ْ‫ذِي َق ُه ْم َبع‬C‫اس لِ ُي‬ِ ‫ دِى ال َّن‬C‫ت َأ ْي‬
ْ ‫َظ َه َر ْال َف َسا ُد فِى ْال َبرِّ َو ْال َبحْ ِر ِب َما َك َس َب‬
َ ‫ الَّذِى َع ِملُوا َل َعلَّ ُه ْم َيرْ ِجع‬ 
‫ُون‬
saat ini kita semua bersyukur pada Allah
subhanahu wata’ala bahwa kita telah "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
melaksanakan ibadah Ramadhan. Semoga Allah disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah
menerima puasa dan qiyam (ibadah malam kita). menghendaki agar mereka merasakan sebagian
Semoga kita semua, termasuk keluarga kita,
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kita, dan keluarga kita. Itulah sumbangan keluarga
kembali (ke jalan yang benar)" (QS Ar-Rum 30: 41). kita untuk umat manusia.   Pertama, mari kita
sungguh-sungguh memohon ampunan dan
Allah mengirim wabah ini untuk mengingatkan kita
pertolongan Allah subhanahu wata’ala atas semua
kembali bahwa kita hanyalah hamba yang lemah,
dosa kita yang menjadi sebab diturunkannya
agar kita melepaskan diri dari kesombongan kita,
wabah Covid-19 ini. Telah berlalu usia kita tapi kita
dan mengakui keagungan Allah subhanahu
tidak sungguh-sungguh dalam bertaubat, berdoa,
wata’ala.   Betapa banyak manusia disombongkan
dan beribadah untuk mengikis habis kesombongan
oleh ilmunya, kedudukannya, dan hartanya. Tapi
kita sehingga jiwa ini benar-benar kembali menjadi
oleh wabah ini, mereka semua tak berdaya. Virus
jiwa yang fitri, pure dan bersih.   Marilah kita
Corona atau Covid-19 sudah menjadi pandemi
memperbanyak beristighfar. Istighfar akan
global karena kebencian juga telah tersebar secara
menyucikan kita. Akan mendekatkan kita pada
global. Sepanjang ada manusia ada kebencian di
Allah dan menjaga kita dari azab Allah.  
sana. Manusia lupa bahwa mereka sama-sama dari
Adam dan Adam berasal debu (an-nas min adam, َ ‫ان هللاُ م َُع ِّذ َب ُه ْم َو ُه ْم َيسْ َت ْغ ِفر‬
‫ُون‬ َ ‫ِيه ْم   َۚ و َما َك‬
ِ ‫تف‬َ ‫ان هللاُ لِ ُي َع ِّذ َب ُه ْم َوَأ ْن‬
َ ‫َو َما َك‬
adam min turab).   Oleh karena itu, dengan jiwa "Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka,
yang fitri, yang telah ditempa bulan Ramadhan, selama engkau (Muhammad) berada di antara
pegang erat erat tiga hal ini agar Allah meridhai mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan
menghukum mereka, sedang mereka (masih) Dengan wabah ini Allah menghalangi diri kita dari
memohon ampunan" (QS. Al-Anfal 8: 33).   shalat jamaah di masjid, tarawih di masjid dan
shalat idul fitri, tapi Allah membuka peluang ibadah
Jadikan istighfar tiang keluarga kita. Kebersamaan
qalbiyah yang nilainya sangat besar dari ibadah
dengan Rasulullah juga menghalangi azab. Setelah
jasadiyah, yaitu keikhlasan dan kesabaran
Rasulullah tidak ada maka kebersamaan dengan
menjalani kesulitan karena wabah. Dengan wabah
beliau adalah dengan bershalawat.   Kedua,
ini, rumah kita dipenuhi cahaya Allah karena shalat
beriman dan berhusnudhanlah kepada Allah maka
jamaah dan ibadah bersama yang kita lakukan.
Allah akan memberi petunjuk untuk menghadapi
Hubungan keluarga dengan anak menjadi sangat
musibah ini:  
dekat.   Ketiga, mari kita tetap bersabar. Kita
ُ‫ ُه ۚ َوهللا‬C‫ ِد َق ْل َب‬C‫هلل َي ْه‬ ِ ‫اب ِمنْ مُصِ ي َب ٍة ِإاَّل بِِإ ْذ ِن‬
ِ ‫ْؤ ِمنْ ِبا‬CC‫هللا ۗ َو َمنْ ُي‬ َ ‫ص‬َ ‫َما َأ‬ jadikan sabar sebagai tiang keluarga kita. Allah
‫ ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِي ٌم‬  berfirman: "Dan sesungguhnya Kami akan memberi
Artinya: "Tidak ada suatu musibah pun yang balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya kerjakan" (QS An-Nahl:96).  
Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Maasyaral muslimin Rahimakumullah
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."(QS. At-
Taghabun : 11).  
Betapa gambaran Rasulullah tentang orang paling tinggi lagi mulia, yakni sebuah istana di surga
beriman itu sungguh indah. bersama orang tuanya, istri, dan anak cucunya.  
‫ْس َذا َ َأل‬ ‫َأل‬ "Orang-orang itulah yang mendapat kesudahan
  ‫ِن‬ِ ‫ْؤ م‬CC‫ك َح ٍد ِإالَّ ل ِْل ُم‬ َ ‫ِن ِإنَّ َأمْ َرهُ ُكلَّ ُه َخ ْي ٌر َو َلي‬
ِ ‫َع َجبًا مْ ِر ْالمُْؤ م‬
yang baik, yaitu surga Adn yang mereka masuk ke
َ C‫ص َب َر َف َك‬
‫ان‬C َ ‫ضرَّ ا ُء‬ َ ‫ان َخيْرً ا َل ُه َوِإنْ َأ‬
َ ‫صا َب ْت ُه‬ َ ‫صا َب ْت ُه َسرَّ ا ُء َش َك َر َف َك‬َ ‫ِإنْ َأ‬
‫ ُه‬C‫رً ا َل‬CC‫ َخ ْي‬  “Sungguh menakjubkan keadaan seorang dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang
mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak
didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil
baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka mengucapkan) 'salamun'alaikum bima shabartum'.
ia bersabar. Itu pun baik baginya” (HR. Muslim, no. Maka alangkah baiknya tempat keindahan itu" (QS
2999).   Ar Ra'd: 21-24).   Dengan berkah Ramadhan dan
wabah ini semoga keluarga kita dan orang tua
Peganglah ajaran Rasulullah ini erat-erat dan menjadi ahlul jannah.   Ramadhan dan kesulitan
simpan dalam hatimu maka engkau akan jadi orang karena wabah ini insyaallah membersihkan kita
mulia.   Keluargaku, Di antara akhlak terpuji dari kotoran-kotoran akhlak tercela maka jagalah
seorang Muslim ialah selalu sabar dan tabah kesucian ini. Berkah wabah ini keluarga kita bisa
karena Allah subhanahu wata’ala. Orang-orang lebih dekat lagi maka marilah kita saling memberi
sabar karena Allah akan menempati tempat yang maaf sehingga rahmat Allah mengguyuri keluarga
‫‪kita, orang tua, dan leluhur kita. Semoga Allah‬‬ ‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه‬ ‫ان الرَّ ِج ِيم‪َ ،‬يا اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا ا َّتقُ ْوا َ‬ ‫هلل م َِن ال َّش ْي َط ِ‬ ‫َأع ُ‬
‫ُوذ ِبا ِ‬
‫‪mengampuni dan meridhai keluarga kita dan‬‬ ‫ت‬ ‫اغ ِف‪CCC‬رْ ل ِْلمُ‪ْCCC‬ؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َن‪CCC‬ا ِ‬ ‫ُ‪CCC‬و ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم م ُْس‪CCC‬لِم ُْو َن‪ .‬اَلَّل ُه َّم ْ‬
‫َوالَ َتم ْ‬
‫‪mereka semua.   Semoga Allah selamatkan kita‬‬ ‫ت اَاْل َحْ َي‪CC‬ا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَ ْم‪َ C‬واتِ‪َ .‬ر َّب َن‪CC‬ا آتِن‪C‬ا َ فِى ال‪ُّ C‬د ْن َيا‬ ‫َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬
‫‪orang tua kita saudara kita guru guru kita jamaah‬‬ ‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َل ْم َنا اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ َل ْم‬ ‫اب ال َّن ِ‬‫َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫‪kita, kampung kita, bangsa kita, dan umat Nabi‬‬ ‫هللا َي‪ْ CC‬أ ُم ُر‬ ‫هللا ! ِإنَّ َ‬‫اس‪ِ CC‬ري َْن‪ .‬عِ َبادَ ِ‬ ‫لخ ِ‬‫‪CC‬و َننَّ م َِن ْا َ‬ ‫َت ْغ ِف‪CC‬رْ َل َن‪CC‬ا َو َترْ َحمْ َن‪CC‬ا َل َن ُك ْ‬
‫‪Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari wabah‬‬ ‫‪C‬ر‬ ‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ ش‪CC‬آ ِء َو ْال ُم ْن َك‪ِ C‬‬ ‫ان َوِإيْت‪CC‬آ ِء ذِي ْالقُ‪CC‬رْ َ‬ ‫لع‪ْ C‬د ِل َو ْاِإلحْ َس‪ِ C‬‬ ‫ِباْ َ‬
‫اش ‪ُ C‬كر ُْوهُ‬ ‫لعظِ ْي َم َي‪Cْ C‬ذ ُكرْ ُك ْم َو ْ‬ ‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا َ‬
‫هللا ْا َ‬ ‫َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫أع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫هلل م َِن ال َّشي ِ‬
‫ْطن ‪ini. Âmîn.  ‬‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬ ‫َع َ‬
‫ك‬ ‫‪C‬اك ْال َك‪Cْ C‬و َث َر َف َ‬
‫ص ‪ِّ C‬ل ل َِر ِّب َ‬ ‫ِيم‪ِ .‬إ َّنا َأعْ َط ْي َن‪َ C‬‬
‫من ال‪CC‬رَّ ح ِ‬ ‫هللا ال‪CC‬رَّ حْ ِ‬‫الرَّ ِجي ِْم‪ِ .‬بسْ ِم ِ‬
‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬ ‫ك هللاُ لِي َو َل ُك ْم فِي ْالقُ‪CC‬رْ ِ‬ ‫‪C‬ار َ‬‫ك ُه‪Cَ C‬و االَ ْب َت‪ُ C‬ر َب‪َ C‬‬ ‫َوا ْن َح‪ C‬رْ ِإنَّ َش ‪C‬ا ِنَئ َ‬
‫ت َو ِّ‬
‫ال‪C‬ذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪َ .‬و َت َق َّب ْل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم‬ ‫َو َن َف َعنِي َو ِايِّا ُك ْم بما في‪C‬ه م َِن اآل َي‪C‬ا ِ‬
‫لعلِ ْي ُم‪َ ..‬فاسْ َت ْغ ِفر ُْوا ِا َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬
‫ِالو َت ُه ِا ّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْا َ‬
‫‪ ‬ت َ‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫هلل َك ِث ْي‪CC‬رً ا ‪ ‬‬‫لحمْ ‪ُ C‬د ِ‬ ‫هللاُ اَ ْك َب‪CC‬رْ (‪ )×٣‬هللاُ اَ ْك َب‪CC‬رْ (‪ )×٤‬هللاُ اَ ْك َب‪CC‬رْ كب‪CC‬يرا َو ْا َ‬
‫ص ‪ْ C‬يالً الَ ِا َل ‪َ C‬ه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك َب‪CC‬رْ هللاُ اَ ْك َب‪CC‬رْ َو ِ‬
‫هلل‬ ‫ان هللا ب ُْك‪َ C‬ر ًة َو َأ ْ‬ ‫َو ُس ‪C‬ب َْح َ‬
‫هلل َربِّ ال َع‪CC‬ا َلم ِِي َن‪َ ،‬أ ْش ‪َ C‬ه ُد َأنْ آل ِإ ٰل‪َ C‬ه ِإالَّ هللاُ َوَأ ْش ‪َ C‬ه ُد َأنَّ‬ ‫لحمْ ‪ُ C‬د ‪.‬اَ ْل َحمْ ‪ُ C‬د ِ‬‫ْا َ‬ ‫‪Khutbah Idul Fitri: Pesan Persaudaraan di‬‬
‫ص ‪ِّ C‬ل َو َس ‪C‬لِّ ْم َع َلى َس ‪ِّ C‬ي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى ألِ ‪ِ C‬ه َو‬ ‫هللا‪ ،‬ال ٰلّ ُه َّم َ‬
‫م َُح َّم ًدا َر ُس ‪ْ C‬و ُل ِ‬
‫‪Hari Lebaran‬‬
‫صحْ ِب ِه َأجْ َم ِعي َْن‪ .‬اَمَّا َبعْ َد ‪َ :‬ي‪CC‬ا َأ ُّي َه‪CC‬ا ال َّناسُ ا ا َّتقُ‪CC‬وا هللا‪ .‬ق‪CC‬ال هللا تع‪CC‬الى‪:‬‬ ‫َ‬
Khutbah I Idul Fitri. Bukan hanya nikmat umur panjang,
‫هّٰلِل‬ ‫هّٰلِل‬ nikmat lainnya yang tidak bisa kita hitung satu per
ِ ‫ ُد‬C‫ ُد ْال َح ْم‬Cْ‫لحم‬ َ ‫) َو ِ ْا‬٣×( ‫ ُر‬C‫) هللاُ َأ ْك َب‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْك َب ُر‬٣×( ‫هللاُ َأ ْك َب ُر‬
،ُ‫اه‬C ‫ص‬ َ ‫ ُه َو َع‬C ‫ ْال ُم ْن َتق ِِم ِممَّنْ َخا َل َف‬،ُ‫اه‬C ‫ض‬ َ ‫ع ِر‬C َ C‫ ُه َوا َّت َب‬C‫ْال ُم ْنع ِِم َع َلى َمنْ َأ َطا َع‬ satu juga telah dikaruniakan kepada kita di
antaranya adalah nikmat Islam, iman, kesehatan,
‫ك‬ ُ ‫اق عِ َبا ِد ِه َفالَ َي ْت ُر‬ ِ ‫ ْال ُم َت َك ِّف ُل ِبَأرْ َز‬C،ُ‫الَّذِى َيعْ َل ُم َما َأ ْظ َه َرهُ ْال َع ْب ُد َو َما َأ ْخ َفاه‬
ْ‫ َه ُد َأن‬C ‫ َأ ْش‬.ُ‫ اه‬C‫ا َلى َع َلى َماَأعْ َط‬CC‫ َأحْ َم ُدهُ ُسب َْحا َن ُه َو َت َع‬،ُ‫َأ َح ًدا ِم ْن ُه ْم َوالَ َي ْن َساه‬ kesempatan, dan kemampuan menjalankan ibadah
َّ‫ َوَأ ْش َه ُد َأن‬،‫هللا‬ َ َّ‫ش ِإال‬ َ ‫ْك َل ُه َش َهادَ َة َع ْب ٍد َل ْم َي ْخ‬ َ ‫آل ِإ ٰل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬ puasa selama satu bulan penuh di bulan
‫ ِّل‬C ‫ص‬ َ ‫ ال ٰلّ ُه َّم‬.ُ‫ َط َفاه‬C ‫اص‬
ْ ‫ارهُ هللاُ َو‬C َ C‫اخ َت‬ْ ‫ ْولُ ُه الَّذِي‬C ‫ ُدهُ َو َر ُس‬C‫َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب‬ Ramadhan. Mudah-mudahan setelah kita
‫آ‬CC‫ َف َي‬،‫ ُد‬Cْ‫ َأ ّمَأ َبع‬،ُ‫حْ ِب ِه َو َمنْ َواالَه‬C‫ص‬ َ ‫ ِه َو‬Cِ‫ َو َع َلى ٰال‬،ٍ‫َو َسلِّ ْم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّمد‬ menunaikan ibadah puasa, kita akan mendapatkan
،‫و ٌم عَظِ ْي ٌم‬Cْ C‫ َذا َي‬C‫و َم ُك ْم ٰه‬Cْ C‫وا َأنَّ َي‬Cْ C‫واهُ َواعْ َل ُم‬Cَ C‫هللا َح َّق َت ْق‬ َ ‫ ا َّتقُوا‬، ُ‫َأ ُّي َها ال َّناس‬ predikat takwa yang menjadi orientasi utama rukun
‫و‬Cَُ ‫ َفه‬C،‫ َيا َم‬C‫الص‬ ِّ ‫ ِه‬Cْ‫ َو َحرَّ َم َع َل ْي ُك ْم ِفي‬،‫الط َعا َم‬ َّ ‫ َأ َح َّل هللاُ َل ُك ْم ِف ْي ِه‬،‫َوعِ ْي ٌد َك ِر ْي ٌم‬ Islam yang keempat ini. Tujuan berpuasa ini telah
‫ ِه‬CCْ‫ ِّبح ُْوا َر َّب ُك ْم ِفي‬CC‫ َف َس‬،ٍ‫ د‬CCْ‫ل َو َتعْ ظِ ي ٍْم َو َتمْ ِجي‬CCْ ٍ ‫ ٍد َو َت ْهلِي‬CCْ‫ْح َو َتحْ ِمي‬ ٍ ‫ ِبي‬CC‫و ُم َت ْس‬CC
ْ ‫َي‬ di tegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Al-
ُ‫هللا َواسْ َت ْغ ِفر ُْوه‬ ِ ‫ َو َع ِّظم ُْوهُ َو ُت ْوب ُْوا ِإ َلى‬  Baqarah ayat 183:
Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat ‫ِين ِمنْ َق ْبلِ ُك ْم‬ َ ‫ِب َع َلى الَّذ‬
َ ‫ا ُكت‬CC‫ص َيا ُم َك َم‬
ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ال‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ُكت‬
Idul Fitri rahimakumullah, Ungkapan syukur niscaya ‫ون‬َ ُ‫ َل َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬ 
kita ungkapkan dengan ucapan Alhamdulillâhi
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman,
rabbil âlamîn, karena pada detik ini kita masih
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diberikan umur panjang oleh Allah subhanahu
wata’ala sehingga bisa berjumpa dengan hari raya
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar ibadah puasa bisa kita lihat dari wujud kesadaran
kamu bertakwa." kita untuk ikut merasakan kepedihan yang
dirasakan banyak orang akibat tidak bisa makan
  ِ ‫ ُر َوهّٰلِل‬C‫ هللاُ َأ ْك َب‬،ُ‫ ر‬C‫ َوهللاُ َأ ْك َب‬،ُ‫ َه ِإالَّ هللا‬C‫ ُر الَ ِإل‬C‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب‬
dan minum. Kita diajarkan melalui ibadah puasa,
‫ ُد‬CCCْ‫ ْال َحم‬Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah
bagaimana rasanya haus dan lapar sehingga
shalat Idul Fitri rahimakumullah, Predikat takwa
diharapkan akan tumbuh jiwa-jiwa yang saling
yang diraih oleh seseorang dalam puasa diperkuat
tenggang rasa, kemudian menumbuhkan pula
lagi dengan kewajiban menunaikan zakat fitrah di
kesadaran untuk saling membantu. Apalagi di masa
bulan Ramadhan untuk lebih membersihkan diri
yang serba sulit saat ini, di mana pandemi Covid-19
dari segala dosa. Jika direnungkan lebih dalam,
belum juga usai. Sejak munculnya virus Corona
kedua ibadah ini, yakni zakat dan puasa memiliki
pada 1 Desember 2019 di China, berbagai sendi
tujuan yang mulia. Bukan hanya berdimensi
kehidupan manusia terdampak di antaranya sektor
vertikal sebagai penghambaan pada Allah, namun
ekonomi yang terus melemah. Hal ini tentu
juga berdimensi horizontal yakni hubungan dengan
berakibat pada semakin banyaknya orang,
sesama manusia. Kedua ibadah ini memiliki
khususnya di sekitar kita yang menurun taraf
dimensi sosial dan mampu menjadikan kuatnya
ekonominya. Akibatnya, sebagian dari mereka tidak
persaudaraan antarsesama dalam kehidupan
bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk
sehari-hari di masyarakat. Dimensi sosial dari
untuk sekedar makan dan minum. Dalam ibadah
puasa kita juga diajarkan bagaimana menahan Ramadhan, maka bisa dipastikan akan tumbuh
nafsu dan keinginan kita. Madrasah Ramadhan kedamaian dan persaudaran yang kokoh dengan
mengajarkan kepada kita untuk menjadi jiwa-jiwa orang lain. Jika kita benar-benar lulus dari latihan-
yang luhur dan tidak mudah menyakiti orang lain. latihan yang telah kita jalani selama Ramadhan,
Hal ini dilakukan dengan mempuasakan seluruh maka akan memberi efek positif di tengah-tengah
anggota tubuh, pikiran dan hati kita. Mata harus kehidupan masyarakat. Semoga kita tidak menjadi
dipuasakan dari pandangan sesuatu yang tercela orang yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasa
dan dibenci syariat serta melalaikan Allah sebagaimana Sabda Rasulullah shallallâhu ‘alaihi
subhanahu wata'ala. Lidah harus dipuasakan dari wa sallam yang diriwayatkan Imam Ahmad:   ْ‫َك ْم ِمن‬
berbicara yang tidak bermanfaat, melakukan ُ‫و ُع َو ْال َع َطش‬CCCCُْ ‫ َيا ِم ِه ِااَّل ْالج‬CCCC‫ص‬ ِ ْ‫ ُه ِمن‬CCCC‫ْس َل‬
َ ‫اِئم َلي‬
ٍ CCCC‫ص‬
َ   Artinya:
kebohongan, menggunjing, mengumpat, berkata "Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak
buruk, dan menebar permusuhan serta menzalimi mendapat secuil apapun dari puasanya kecuali
orang lain. Tangan harus dipuasakan dari berlaku hanya lapar dan haus". َّ‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر الَ ِإل َه ِإال‬
zalim pada orang lain, mengambil hak orang lain, ‫ هللاُ َأ ْك َب ُر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْك َبر‬،ُ‫ هللا‬Maasyiral Muslimin wal
dan tindakan yang merugikan orang lain. Begitu Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
juga dengan anggota tubuh lainnya. Jika materi Sementara dimesi sosial dari zakat bisa kita lihat
Madrasah Ramadhan ini bisa terus kita pupuk dan dari semangat kita berbagi melalui harta yang telah
terus kita aplikasikan dalam kehidupan kita pasca- dititipkan Allah SWT kepada kita. Di setiap
Ramadhan dan Idul Fitri kita bisa lihat semangat terkadang 1+1 memang 2. Namun, bisa saja
masyarakat yang tinggi untuk berzakat, baik zakat 1+1=11 atau 1+1 bisa jadi 0. Masing-masing rezeki
fitrah maupun zakat mal. Tradisi berbagi manusia dan makhluk di dunia ini sudah ditentukan
kebahagiaan dengan bersedekah berupa bingkisan, oleh Allah. Rezeki tidak akan tertukar karena Allah
makanan, dan uang juga menjadi hal positif yang telah membagi-bagi rezeki kepada orang-orang
sebaiknya kita terus pertahankan, bukan hanya yang dikehendaki. Allah ta’ala berfirman,  ‫ِإنَّ هَّللا َ َيرْ ُز ُق‬
saat ini saja. Budaya senang berbagi rezeki ini akan ‫ب‬ ِ ‫ا ُء ِب َغي‬CCC‫ َمنْ َي َش‬  Artinya: Sesungguhnya Allah
ٍ ‫ا‬CCC‫ر ح َِس‬CCCْ
memperkuat ukhuwah insaniyyah yang selanjutnya memberi rizki kepada siapa saja yang dikehendaki-
akan menumbuhkan kecintaan kepada sesama. Nya tanpa batas.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 37).  Allah
Kita tidak boleh berfikir jika memberikan harta kita juga sudah menegaskan banyak di dalam Al-Quran
pada orang lain maka rezeki kita akan berkurang. bahwa siapa yang mau bersedekah, maka Allah
Kita harus sadar bahwa rezeki itu adalah rahasia akan melipatgandakan rezeki yang diterimanya.
Allah SWT yang diberikan kepada orang-orang yang Seperti digambarkan dalam Al-Qur’an yang
dikehendakinya.  Masih banyak dari kita yang menjelaskan bahwa siapa saja yang menginfakkan
beranggapan bahwa hidup dan rezeki adalah hartanya di jalan Allah, maka Allah akan
matematika yakni satu tambah satu sama dengan membalasnya dengan 700 kali lipat. Hal ini
dua. Padahal rezeki dalam kehidupan ini tidak bisa memiliki artian, sekaligus membuka mata kita
dihitung dengan ilmu matematika. Dalam hidup, bahwa hakikat memberi adalah menerima,
semakin banyak kita memberi, maka akan semakin ganda, yaitu mereka yang suka menafkahkan harta
banyak kita menerima. Contoh ini digambarkan bendanya untuk kepentingan umum, untuk
dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 261:  ‫ ُل‬C‫َم َث‬ menegakkan kebenaran, dan untuk kepentingan
ْ ‫ل َح َّب ٍة اَ ۢ ْن َب َت‬C ‫هّٰللا‬
ْ‫ َن ِاب َل ِفي‬C‫ب َْع َس‬C‫ت َس‬ ِ C‫ ِبي ِْل ِ َك َم َث‬C‫الَّ ِذي َْن ُي ْن ِفقُ ْو َن اَمْ َوا َل ُه ْم ِفيْ َس‬ pendidikan bangsa dan agama. Dalam Tafsir Al-
‫ ٌع َعلِ ْي ٌم‬CCC‫اس‬ ِ ‫ ۤا ُء َۗوهّٰللا ُ َو‬CCC‫َّش‬ َ ‫عِفُ لِ َمنْ ي‬CCC‫ُض‬ ٰ ‫ ۢ ْن ُب َل ٍة ِّماَئ ُة َح َّب ٍة ۗ َوهّٰللا ُ ي‬CCC‫ ِّل ُس‬CCC‫ُك‬ Qur’an Kemenag RI ditegaskan Ajaran Islam
Artinya : Perumpamaan orang yang menginfakkan mengenai infak ini sangat tinggi nilainya. Selain
hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang mengikis sifat-sifat yang tidak baik seperti kikir dan
menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai mementingkan diri sendiri, infak juga menimbulkan
ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa kesadaran sosial yang mendalam, bahwa manusia
yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha senantiasa saling membutuhkan, dan seseorang
Mengetahui. Di akhir ayat ini kita juga diingatkan tidak akan dapat hidup seorang diri. Sebab itu
dengan dua sifat Allah yakni Mahaluas dan Maha harus ada sifat gotong-royong dan saling memberi
Mengetahui. Lagi-lagi ini menguatkan agar kita sehingga jurang pemisah antara yang kaya dan
tidak perlu khawatir terhadap rezeki, karena Allah yang miskin dapat ditiadakan, persaudaraan dapat
Mahaluas rahmat-Nya kepada hamba-Nya dan dipupuk dengan hubungan yang lebih akrab. 
karunia-Nya tidak terhitung jumlahnya. Allah juga Menafkahkan harta di jalan Allah, baik yang wajib
Maha Mengetahui siapakah di antara hamba- seperti zakat, maupun yang sunah seperti sedekah,
hamba-Nya yang patut diberi pahala yang berlipat- yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat,
untuk memberantas penyakit kemiskinan dan harus senantiasa kita pertahankan. Di zaman
kebodohan, untuk penyiaran agama Islam dan modern saat ini, tidak ada alasan bagi kita untuk
untuk pengembangan ilmu pengetahuan adalah tidak bersilaturahmi. Perkembangan teknologi saat
sangat dituntut oleh agama, dan sangat dianjurkan ini mampu menjadi solusi dan sarana untuk
oleh syara'. Sebab itu, banyak sekali ayat-ayat Al- memperkuat persaudaraan tanpa batas waktu dan
Qur'an yang membicarakan masalah ini, serta tempat. Media internet khususnya media sosial
memberikan dorongan yang kuat dan memberikan seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal positif
perumpamaan yang menggambarkan bagaimana seperti menjadi ajang silaturahmi, memperkuat
beruntungnya orang yang suka berinfak dan betapa persaudaraan, tukar menukar inspirasi dan
malangnya orang yang tidak mau menafkahkan informasi dan hal-hal penting serta bermanfaat
hartanya. ُ‫ هللا‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْك َبر‬،ُ‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر الَ ِإل َه ِإالَّ هللا‬ lainnya. Fenomena yang terjadi malah terbalik 180
‫ ُد‬CCCْ‫ ُر َوهّٰلِل ِ ْال َحم‬CCC‫ َأ ْك َب‬Maasyiral Muslimin wal Muslimat derajat di mana media sosial menjadi ajang
jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah, Untuk perpecahan melalui hoaks, fitnah, caci maki.
lebih menguatkan persaudaraan yang dihasilkan Padahal tidak ada agama di dunia ini yang
dari ibadah puasa dan zakat ini, mari kita juga membenarkan perilaku itu semua. Mari kita
perkuat semangat persaudaraan dengan terus perkuat silaturahmi untuk menumbuhkan sikap
melakukan silaturahmi. Apalagi di hari lebaran ini, saling pengertian. Jika kita kehilangan sifat
budaya silaturahmi dengan saling maaf-memaafkan tasamuh atau saling pengertian maka kita akan
merasa paling benar sendiri dan menuduh orang Idul Fitri rahimakumullah, Di akhir khutbah Idul Fitri
lain salah. Inilah yang kemudian memunculkan sifat ini, mari kita terus implementasikan makna hakiki
intoleran yang jika dibiarkan akan memunculkan dari ibadah puasa dan zakat untuk kehidupan
sikap radikal, ekstrem, dan berujung kepada tega sehari-hari sehingga mampu memperkuat
menyakiti orang lain seperti sikap para teroris. persaudaraan kita dengan orang lain. Teriring doa
Silaturahmi akan memunculkan silatul fikri yakni semoga kita termasuk minal aizin wal faizin, yakni
menyamakan dan menguatkan pemikiran, ide, dan golongan orang yang kembali suci dan beruntung
gagasan sehingga akan menemui titik temu mendapatkan perdikat takwa. Semoga kita suci dari
kesepakatan. Silatur fikri kemudian akan dosa kepada Allah dan dosa kepada sesama
memunculkan Silatur ruh yakni hubungan spiritual manusia. Amin.   ‫آِئزي َْن‬CC ِ ‫ا َّ ُك ْم م َِن العاَِئ ِدي َْن َوال َف‬CC‫ا َ هللا َُوِإي‬CC‫َج َع َلن‬
dan jiwa antar sesama manusia yang akan semakin ِ ْ‫ك هللا ُلِيْ َو َل ُك ْم ِفيْ القُر‬
‫آن‬ َ ‫ار‬ َ ‫ َب‬.‫َوَأ ْد َخ َلنا َ َو ِايَّا ُك ْم ِفيْ ُز ْم َر ِة عِ با َ ِد ِه ال ُم َّت ِقي َْن‬
mengokohkan persatuan dan kesatuan dalam َ ‫ذ ْك ِر‬Cِّ C‫ت َوال‬
ْ‫ َو َت َق َّب َل ِم ِّني‬.‫الح ِكي ِْم‬ ِ ‫ا‬CC‫ ِه م َِن اآل َي‬C‫ال َعظِ ي ِْم َو َن َف َعنيِ َو ِا ّيا َ ُك ْم ِب َما ِف ْي‬
masyarakat. Silatur ruh akan mewujudkan pesan ‫ت‬ َ ‫رْ َوارْ َح ْم َواَ ْن‬CC‫اغ ِف‬ ْ ِّ‫ ْل َرب‬C ُ‫ َوق‬.‫ ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬C ‫الس‬ َّ ‫و‬Cَ C‫ ُه ِا َّن ُه ُه‬C‫َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت‬
Al-Qur’an yang disebutkan dalam Surat Al-Anbiya: ‫ َخ ْي ُر الرَّ ا ِح ِمي َْن‬ 
َ ‫ ْل ٰن‬C‫و َمٓا اَرْ َس‬ َ Artinya : “Dan Kami
ً C‫ك ِااَّل َرحْ َم‬
107: ‫ة لِّ ْل ٰع َل ِمي َْن‬C ‫هّٰلِل‬
 Khutbah II ‫ ُد‬C ْ‫لحم‬ َ ‫ ُر َو ِ ْا‬C‫) هللاُ َأ ْك َب‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْك َب ُر‬٣×( ‫هللاُ َأ ْك َب ُر‬
‫هّٰلل‬
tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan ‫ ُه‬C ‫ْك َل‬ َ ‫ ِري‬C ‫ دَ هُ الَ َش‬C ْ‫ َه ِإالَّ هللاُ َوح‬C ‫ َه ُد َأنْ الَِإ َل‬C ‫ َأ ْش‬،‫ا َل ِمي َْن‬CC‫ ُد ِ ِ َربِّ ْال َع‬C‫اَ ْل َح ْم‬
untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”. ‫ ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬C ‫لِّ ْم َع َلى َس‬C ‫ ِّل َو َس‬C ‫ص‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬،ُ‫َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat َ‫ ِه َوال‬C ‫ َّق ُت َقا ِت‬C‫هللا َح‬ َ ‫وا‬Cْ Cُ‫هللا ِا َّتق‬ ِ َ‫اد‬CC‫ َفيَاعِ َب‬.‫ َح ِاب ِه َأجْ َم ِعي َْن‬C ‫ص‬ ْ ‫ ِه َوَأ‬C ِ‫َو َع َلى آل‬
‫هللا‬
‫لعظِ ي ِْم "ِإنَّ َ‬ ‫‪CC‬الى ِفيْ ِك َت ِاب‪ِ CC‬ه ْا َ‬ ‫ُ‪CC‬و ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم م ُْس‪CC‬لِم ُْو َن َق‪CC‬ا َل هللاُ َت َع َ‬ ‫َتم ْ‬ ‫لحمْ ‪ُ C‬د‬ ‫هلل ْا َ‬‫لح ْم‪ُ C‬د ِ‬ ‫لحمْ ُد ْا َ‬ ‫َوأصِ ْيالً الَ ِا َل َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك َبرْ هللاُ َأ ْك َبرْ َو ِ‬
‫هلل ْا َ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َس‪CC‬لِّم ُْوا‬ ‫لى ال َّن ِبيِّ ‪َ ,‬يا َأ ُّي َها الَّ ِذي َْن َأ َم ُن ْوا َ‬‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬ ‫َو َمالَِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫ريم‪َ ،‬أ ْش َه ُد َأنْ آل‬ ‫َأ‬
‫هلل الّذي َهدَا َنا ُس ُب َل ال ّسالَ ِم‪َ ،‬و ْف َه َم َنا ِب َش ِر ْي َع ِة ال َّن ِبيّ ال َك ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ‪َ C‬ح ِاب ِه‬ ‫لى اَلِ‪ِ CC‬ه َوًأ ْ‬ ‫لى َس‪ِّ CC‬ي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َ‬ ‫ص‪ِّ CC‬ل َو َس‪CC‬لِّ ْم َع َ‬ ‫َت ْس‪CC‬لِ ْيمًا"‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫ْك َل‪ُ CCC‬ه َوَأ ْش‪َ CCC‬ه ُد َأنَّ َس‪CCC‬يِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َعبْ‪ُ CCC‬دهُ‬ ‫ِإ ٰل‪َ CCC‬ه ِإالَّ هللاُ َوحْ‪َ CCC‬دهُ الَ َش‪ِ CCC‬ري َ‬
‫ْن‪.‬‬ ‫لى َي ْو ِم ال ‪ِّ C‬دي ِ‬ ‫ان ِإ َ‬ ‫َأجْ َم ِعي َْن‪َ .‬وال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِاب ِع ال َّت ِاب ِعي َْن َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫‪C‬اركْ َع َلى َس ‪ِّ C‬يدِنا م َُحمّد َو َع َلى َأ ِل‬ ‫ص ‪ِّ C‬ل و َس ‪C‬لِّ ْم َوب‪ِ C‬‬ ‫َو َر ُس ‪ْ C‬ولُهُ‪  ،‬اللّ ُه َّم َ‬
‫اغ ِف‪CC‬رْ ل ِْلم ُْس‪CCC‬لِ ِمي َْن‬ ‫ِ‪CCC‬ك َي‪CC‬ا اَرْ َح َم ال‪CCC‬رَّ ا ِح ِمي َْن اَللَّ ُه َّم ْ‬ ‫َو َع َل ْي َن‪CC‬ا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َمت َ‬ ‫ص‪ْ C‬ي ُك ْم َو َن ْف ِس‪C‬يْ ِب َت ْق‪Cَ C‬وى ِ‬
‫هللا‬ ‫إلخ‪َ C‬وانُ ‪ُ ،‬أ ْو ِ‬‫َس ِّيدِنا م َُح ّم ٍد َأمَّا َبعْ‪ُ C‬د‪َ :‬ف َيا َ ُّي َه‪CC‬ا ْا ْ‬
‫ك‬ ‫ت ِإ َّن َ‬‫َو ْالم ُْس‪CC‬لِماَتِ‪َ ,‬و ْالمُ‪ْCC‬ؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َن‪CC‬اتِ‪ ,‬اََأْلحْ َي‪CC‬ا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَألمْ‪َ CC‬وا ِ‬ ‫ان‬‫ْط ِ‬ ‫الش‪CC‬ي َ‬‫هلل م َِن َّ‬ ‫ُ‪CC‬و َن‪َ ،‬ق‪CC‬ا َل هللاُ َت َع‪CC‬ا َلى‪َ :‬أع ُ‬
‫ُ‪CC‬وذ ِبا ِ‬ ‫َو َط َ‬
‫اعتِ‪ِ CC‬ه َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح ْ‬
‫اج‪ C‬اتِ‪َ .‬ر َّب َن‪CC‬ا ا ْف َتحْ َب ْي َن َن‪C‬ا‬ ‫لح َ‬‫اض‪َ C‬ي ْا َ‬ ‫ت َي‪CC‬ا َق ِ‬ ‫‪C‬ريْبٌ ُم ِجيْبُ ال‪َّ C‬د َع َوا ِ‬ ‫َس‪ِ C‬م ْي ٌع َق‪ِ C‬‬ ‫هللا َح‪َّ C‬ق ُت َقا ِت‪ِ C‬ه َوالَ َت ُم‪Cْ C‬و ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم‬
‫الرَّ ِج ِيم‪َ  ،‬يا اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن‪Cْ C‬وا ا َّتقُ‪Cْ C‬وا َ‬
‫ت َخ ْي ُر ْال َفا ِت ِحي َْن‪َ .‬ر َّب َنا َأ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي‬ ‫لح ِّق َوَأ ْن َ‬
‫َو َبي َْن َق ْو ِم َنا ِباْ َ‬ ‫لعظِ ْي ُم‬ ‫ص َد َق هللاُ ْا َ‬ ‫‪.  ‬مُسْ لِم ُْو َن‪َ .‬‬
‫هللا َي‪ْ CCC‬أ ُم ُر ِب ْال َع‪ْ CCC‬د ِل‬ ‫هللا ِإنَّ َ‬ ‫ار عِ َب‪CCC‬ادَ ِ‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫ِ‪CCC‬ر ِة َح َس‪َ CCC‬ن ًة َو ِق َن‪CCC‬ا َع‪َ CCC‬ذ َ‬ ‫ْاآلخ َ‬
‫‪Saudaraku/ keluargaku yang dirahmati Allah. Pada‬‬
‫‪C‬ر َو ْال َب ْغيِ‬ ‫هى َع ِن ْال َفحْ َش ‪C‬ا ِء َو ْال ُم ْن َك‪ِ C‬‬ ‫بى َو َي ْن َ‬ ‫ان َوِإ ْي َت‪CC‬ا ِء ذِي ْالقُ‪CC‬رْ َ‬ ‫َو ْاِإلحْ َس ‪ِ C‬‬
‫هللا َي ْ‬ ‫‪CC‬ذ َّكر ُْو َن‪َ .‬ف ْ‬ ‫َيع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َ‬ ‫‪saat ini kita semua patut bersyukur bahwa bulan‬‬
‫ُ‪CC‬وهُ َي ْس‪َ CC‬ت ِجبْ َل ُك ْم‬ ‫‪CC‬ذ ُكرْ ُك ْم َو ْادع ْ‬ ‫‪CC‬اذ ُكر ُْوا َ‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬ ‫‪suci Ramadhan baru saja kita lalui bersama dengan‬‬
‫َو َل ِذ ْك ُر ِ‬
‫‪baik meski suasana Ramadhan dan 1 Syawal 1442 H‬‬
‫‪Khutbah Idul Fitri : Virus Corona, Puasa, dan‬‬ ‫‪hari ini lain dari pada yang lain. Kita semua‬‬
‫‪Ketaatan kepada Allah‬‬ ‫‪memang sedang diuji oleh Allah dengan‬‬
‫‪Khutbah I‬‬ ‫‪mewabahnya virus Corona yang sangat berbahaya‬‬
‫‪sehingga banyak amal ibadah yang lazimnya kita‬‬
‫هللاُ َأ ْك َبر هللاُ َأ ْك َبر هللاُ َأ ْك َبر‪ ،‬هللاُ َأ ْك َبر هللاُ َأ ْك َبر هللاُ َأ ْك َبر‪ ،‬هللاُ َأ ْك َبر هللاُ ‪ ‬‬ ‫‪jalankan dengan berjamaah di masjid, seperti‬‬
‫هللا ب ُْك‪َ C‬ر ًة‬
‫ان ِ‬ ‫َأ ْك َبر هللاُ َأ ْك َب‪CC‬ر‪ .‬هللاُ اَ ْك َب‪CC‬رْ َك ِب ْي‪CC‬رً ا َو َ‬
‫الح ْم‪ُ C‬د هلِل ِ كث‪CC‬يرً ا َو ُس‪C‬ب َْح َ‬ ‫‪shalat lima waktu, shalat Jumat, shalat tarawih dan‬‬
shalat Idul Fitri, tetapi dalam suasana seperti ini kondisi normal kita boleh melakukannya karena
semua ibadah itu kita laksanakan di rumah sesuai hukumnya mubah. Tetapi selama puasa di siang
dengan petunjuk dari para ulama dan umara yang hari kita dilarang melakukannya seperti makan,
berwenang.   Saudaraku/keluargaku yang dirahmati minum dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.
Allah.   Selama sebulan penuh kita telah menjalani Semua itu untuk melatih kita menjadi manusia
puasa Ramadhan sesuai dengan perintah Allah yang mampu menahan diri. Jika terhadap hal-hal
subhanahu wa ta’ala di dalam Al-Qur’an, surat Al- yang sebenarnya kita boleh melakukannya namun
Baqarah, ayat 183, yang berbunyi kita menahan diri, maka apalagi terhadap hal-hal
yang memang dilarang. Tentu kita mampu
‫ِين ِمنْ َق ْبلِ ُك ْم‬ َ ‫ِب َع َلى الَّذ‬
َ ‫ا ُكت‬CC‫ص َيا ُم َك َم‬
ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ال‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ُكت‬
‫ون‬َ ُ‫ َل َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬  meninggalkan larangan itu.   Saudaraku/keluargaku
yang dirahmati Allah.   Allah Subhanahu wa Ta’ala
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berfirman dalam Al-Qur’an, surat Ani-Nisa’, ayat 59
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana sebagai berikut:
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa.”   Ibadah puasa memang   ‫ ِر‬Cْ‫و َل َوُأولِي اَأْلم‬C‫وا الرَّ ُس‬CC‫وا اللَّـ َه َوَأطِ ي ُع‬CC‫ِين آ َم ُنوا َأطِ ي ُع‬
َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
dimaksudkan untuk membentuk kita semua ‫ مِن ُك ْم‬  Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman,
menjadi hamba yang bertakwa kepada Allah. Di taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan kepada
dalam bulan Ramadhan banyak hal yang dalam para pemimpin di antara kamu.”   Sudah lebih dari
satu tahun kita terkurung dalam rumah sehingga yang sah.   Kita berdoa semoga ketaatan kita
kita tidak bebas berkegiatan di luar rumah kepada semua pihak tersebut termasuk yang
termasuk dalam menjalankan ibadah shalat terkait dengan kebijakan karantina atau social
berjamaah. Saat ini pun kita melaksanakan shalat distancing untuk menghindari bahaya virus Corona
Idul Fitri di dalam rumah dan bukannya di masjid akan dibalas oleh Allah dengan segera dilenyapkan-
sebagaimana lazimnya. Kita harus sabar menerima Nya wabah ini dari muka bumi ini. Amin ya rabbal
kenyataan ini karena apa yang kita lakukan tidak alamin.   Saudaraku/keluargaku yang dirahmati
lain adalah dalam rangka menaati Allah, Rasulullah, Allah.   Ibadah puasa erat sekali hubungannya
para ulama dan umara yang intinya agar kita dengan pengampunan dari Allah subhanahu wa
selamat dari ancaman wabah virus Corona.   ta’ala. Hal ini sebagaimana ditegaskan Rasulullah
Memang sebagai orang beriman, kita wajib taat shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits
kepada Allah. Ketaatan kepada Allah membawa beliau yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
konsekuensi kita juga harus taat kepada Rasul-Nya radhiallahu ‘anhu sebagai berikut:   ‫ان‬ َ ‫ض‬ َ ْ‫َمن‬
َ ‫صا َم َر َم‬
sebagaimana ditegaskan dalam ayat tersebut. ‫ ِه‬CCCC‫ َّد َم ِمنْ َذ ْن ِب‬CCCC‫ا َت َق‬CCCC‫ ُه َم‬CCCC‫ر َل‬CCCCِ
َ ‫ابًا ُغف‬CCCC‫ ِإي َمانًا َواحْ ت َِس‬  Artinya,
Tidak hanya itu, taat kepada Rasul-Nya membawa “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan
konsekuensi kita juga harus taat kepada ulama mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-
sebagai pewarisnya dan konsekuensi berikutnya dosanya yang telah lalu.”   Jadi dengan selesainya
kita harus taat kepada ulil amri atau pemerintah kita melaksakankan ibadah puasa, maka dosa-dosa
kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala telah bumi pertiwi Republik Indonesia yang kita cintai
diampuni-Nya. Tinggal masalahnya sekarang bersama. Amin ya rabbal alamin.   ‫ْطن‬ ِ ‫هلل م َِن ال َّشي‬ ِ ‫أع ُْو ُذ ِبا‬
bagaimana kita menghapuskan dosa-dosa kita َ ‫ ِّل ل َِرب‬C ‫ص‬
‫ِّك‬ َ ‫و َث َر َف‬Cْ C‫ك ْال َك‬ َ ‫ا‬CC‫ ِإ َّنا َأعْ َط ْي َن‬.‫ِيم‬
ِ ‫رَّ ح‬CC‫من ال‬ ِ ْ‫رَّ ح‬CC‫هللا ال‬ِ ‫ ِبسْ ِم‬.‫الرَّ ِجي ِْم‬
kepada sesama manusia agar di hari Idul Fitri ini ‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬
ِ ْ‫ر‬CCُ‫ك هللاُ لِي َو َل ُك ْم فِي ْالق‬ َ ‫ار‬C َ C‫ ُر َب‬C‫و االَ ْب َت‬Cَ C‫ك ُه‬ َ ‫ا ِنَئ‬C ‫ رْ ِإنَّ َش‬C‫َوا ْن َح‬
kita meraih kembali kesucian kita dari dosa ِّ ‫ت َو‬
‫ َو َت َق َّب ْل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم‬.‫ذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬C‫ال‬ ِ ‫ا‬C‫ه م َِن اآل َي‬C‫َو َن َف َعنِي َو ِايِّا ُك ْم بما في‬
sebagaimana kita di waktu bayi dahulu, maka ‫لغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬
َ ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوا ِا َّن ُه ه َُو ْا‬..‫لعلِ ْي ُم‬ َ ‫ِالو َت ُه ِا ّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْا‬
َ ‫ت‬ 
seusai shalat Idul Fitri ini, kita hendaknya saling Khutbah II   ‫لح ْم ُد‬ َ ‫×) هللاُ اَ ْك َبرْ كبيرا َو ْا‬٤( ْ‫×) هللاُ اَ ْك َبر‬٣( ْ‫هللاُ اَ ْك َبر‬
berikrar untuk saling memaafkan di antara kita, ْ‫ر‬CC‫ان هللا ُب ْك َر ًة َو َأصْ ْيالً الَ ِا َل َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك َبرْ هللاُ اَ ْك َب‬ َ ‫هلل َك ِثيْرً ا َو ُسب َْح‬ ِ
khususnya dalam internal keluarga. Apabila َّ‫ َه ُد َأن‬C‫ َه ِإالَّ هللاُ َوَأ ْش‬C‫َأ ْش َه ُد َأنْ آل ِإ ٰل‬ ،‫العا َلم ِِي َن‬ َ ِّ‫هلل َرب‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬. ‫لح ْم ُد‬
َ ‫هلل ْا‬
ِ ‫َو‬
mungkin bisa diperluas dengan tetangga, saudara- ‫ ِه َو‬C ِ‫ َو َع َلى أل‬ ‫ ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬C ‫لِّ ْم َع َلى َس‬C ‫ ِّل َو َس‬C ‫ص‬ َ ‫ال ٰلّ ُه َّم‬ ،‫هللا‬
ِ ‫ ْو ُل‬C ‫م َُح َّم ًدا َر ُس‬
saudara, dan teman-teman setidaknya secara ‫ال هللا‬CCC‫ ق‬.‫وا هللا‬CCCُ‫ا ال َّناسُ ا ا َّتق‬CCC‫ا َأ ُّي َه‬CCC‫ َي‬: ‫ َد‬CCCْ‫ اَمَّا َبع‬.‫حْ ِب ِه َأجْ َم ِعي َْن‬CCC‫ص‬ َ
online.   Sekali lagi kita berdoa semoga ketaatan َ ‫وا‬Cْ Cُ‫وا ا َّتق‬Cْ C‫ا الَّ ِذي َْن آ َم ُن‬CC‫ا اَ ُّي َه‬CC‫ َي‬،‫ان الرَّ ِج ِيم‬
‫هللا‬ ِ ‫هلل م َِن ال َّش ْي َط‬ِ ‫ُوذ ِبا‬ ُ ‫َأع‬ :‫تعالى‬
kita kepada Allah, Rasulullah, Ulama dan Umara ‫ْؤ ِم ِني َْن‬CCCُ‫رْ ل ِْلم‬CCC‫اغ ِف‬ْ ‫ اَلَّل ُه َّم‬.‫لِم ُْو َن‬CCC‫و ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم م ُْس‬CCCُ
ْ ‫ ِه َوالَ َتم‬CCCِ‫ َّق ُت َقات‬CCC‫َح‬
termasuk yang terkait dengan kebijakan karantina َ ‫ا‬C‫ا آتِن‬CC‫ َر َّب َن‬.ِ‫ت اَاْل َحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَم َْوات‬ ِ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬ ِ ‫َو ْالمُْؤ ِم َنا‬
atau social distancing untuk menghindari bahaya ‫ا‬CC‫ا َظ َلمْ َن‬CC‫ َر َّب َن‬.‫ار‬ َ ‫ َذ‬C‫ا َع‬CC‫ َن ًة َو ِق َن‬C‫ر ِة َح َس‬C
ِ ‫اب ال َّن‬ َ C‫ َن ًة َوفِى ْاآل ِخ‬C‫ ُّد ْن َيا َح َس‬C‫فِى ال‬
َّ‫هللا ! ِإن‬
ِ ‫ عِ َبا َد‬.‫ ِري َْن‬CC‫اس‬ ِ ‫لخ‬ َ ‫اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َح ْم َنا َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا‬
virus Corona dan ikrar kita untuk saling memaafkan
‫آ ِء‬CC‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ ش‬ َ ْ‫ر‬CCُ‫آ ِء ذِي ْالق‬CC‫ان َوِإيْت‬ ‫ْأ‬
akan dibalas oleh Allah dengan segera dilenyapkan- ِ C‫ ْد ِل َو ْاِإلحْ َس‬C‫ ُم ُر ِباْل َع‬C‫هللا َي‬َ
Nya wabah ini dari muka bumi ini, khususnya dari
‫ذ ُكرْ ُك ْم‬Cْ C‫لعظِ ْي َم َي‬ َ ‫ رُوا‬C‫ذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُك‬Cَ C‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت‬
َ ‫هللا ْا‬ ُ ‫ر َو ْال َب ْغي َيع‬CC‫َو ْال ُم ْن َك‬
ِ َ ‫ ا ُ ْد ُخلُ ْو َها ِب َساَل ٍم آ ِم ِن‬،‫ُون‬
‫ين‬ َ ‫ْال ُم َّت ِق‬
ٍ ‫ين ِفي َج َّنا‬
ٍ ‫ت َو ُعي‬
ْ‫هللا َأ ْك َبر‬
ِ ‫لى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر‬
َ ‫َوا ْش ُكر ُْوهُ َع‬
)٤٦-٤٥ :‫ (الحجر‬ 

Khutbah I   Khutbah Idul Fitri: Tetap


Bersilaturahim di Musim Pandemi

ُ‫ هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللا‬،ُ‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َبر‬


ُ‫ هللا‬،‫ َوهلِل ِ ْال َحمْ ُد‬،ُ‫ هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َبر‬،ُ‫َأ ْك َبر‬ Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,
‫هللا َو ِب َح ْم ِد ِه‬
ِ ‫ان‬ َ ‫ َو ُسب َْح‬،‫ َو ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ َك ِثيرً ا‬،‫َأ ْك َب ُر َك ِبيرً ا‬ Walaupun saat ini kita dalam masa pandemi, namun
‫ َواَل َنعْ ُب ُد ِإاَّل‬،ُ‫ َو َن ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ َل َه ِإاَّل هللا‬، ‫صياًل‬ ِ ‫ُب ْك َر ًة َوَأ‬ alhamdulillah, pagi ini kita masih diberi kesempatan
،‫هللا‬ ِ ‫ َو َن ْش َه ُد َأنَّ َس ِّي َد َنا َو َن ِب َّي َنا م َُح َّم ًدا َرسُو ُل‬،ُ‫ِإيَّاه‬ untuk merasakan kebahagiaan. Meskipun saat ini kita
dalam masa-masa yang sulit, tapi alhamdulillah, pagi ini
‫ك َع َلى َس ِّي ِد َنا‬ َ ‫ار‬َ ‫صلَّى هللاُ َو َسلَّ َم َو َب‬ َ ،ُ‫َو َرحْ َم ُت ُه ْال ُم ْه َداة‬ kita masih diberi kekuatan untuk merayakan hari
‫ أما‬.‫الطا ِه ِري َْن‬ َّ ‫الطي ِِّبي َْن‬َّ ‫ َو َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه‬،ٍ‫م َُح َّمد‬ kemenangan yang penuh kebahagiaan. Semoga kita

َّ‫ ِإن‬:‫ َقا َل َت َعا َلى‬،ِ ‫وص ْي ُك ْم َو َن ْف ِسي ِب َت ْق َوى هَّللا‬ ِ ‫ َفُأ‬،‫بعد‬
dianugerahi umur yang panjang sehingga dapat kembali
menikmati kelezatan ibadah pada Ramadhan yang akan
datang.   Saudara-saudara yang berbahagia, Banyak sekali
hikmah, pelajaran dan makna yang dapat kita petik dari
mewabahnya Covid-19. Di antaranya, kita diingatkan
untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam situasi apa
pun dan dalam kondisi bagaimana pun. Sabar dan syukur
adalah dua senjata bagi seorang mukmin dalam
mengarungi kehidupan di dunia. Jika kita tidak menghiasi
diri kita dengan sifat sabar dan syukur dalam situasi
seperti ini, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa
kecuali kerisauan, kepenatan, kesusahan, dan kesedihan.
Sebaliknya, jika kita tanamkan sabar

Anda mungkin juga menyukai