Anda di halaman 1dari 3

PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN

Alhamdulillah bersyukur kepada Alloh swt, atas segala Nikmat yg kita terima, hari ini Alloh masih memberikan kita
nikmat hidup, nikmat sehat dan nikmat istiqomah dalam iman dan islam.
Sholawat dan Salam kepada Baginda Nabi saw Allohumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina
Muhammad..

Kaum Muslimin jamaah jum’at yg dimuliakan Allah swt


Tak terasa Hari ini kita sudah sampai di hari ke 17 di bulan Sya’ban, berarti lebih kurang 13 hari lagi kita akan
kedatangan tamu yg agung dan mulia, tamu yg dinantikan dan dirindukan seluruh mukmin di dunia, yakninya bulan
suci Ramadhan. Bulan yg penuh keutamaan, bulan dilipat gandakannya pahala, bulan yg penuh kebaikan keberkahan,
dan ampunan. Hadits Rasululloh saw dalam sunan An-Nasaa’i

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan”

Oleh karenanya, kita perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam rangka menyambut bulan yang penuh
berkah ini, sehingga kita dapat memanfaatkannya secara maksimal untuk meraih ampunan Allah swt dan mencapai
Tujuan Akhir dari puasa Ramadhan, yakni menjadi hamba yg "taqwa" .
Maka apa yg harus kita lakukan dalam rangka mempersiapkan diri utk bertemu dg Ramadhan:

1. Perbaiki Hubungan dengan Alloh Yaitu dengan Bertaubat


Bersihkan hati, bersihkan diri memohon ampun kepada Alloh atas segala dosa yg selama ini pernah kita lakukan,
karena tak ada satu pun manusia di dunia ini yang bersih dari dosa, kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan”

dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.”

Orang yang baik bukannya orang yang tidak pernah berbuat salah. Tapi Orang yang baik adalah orang yang pernah
berbuat salah, tetapi ia mau menyadari kesalahannya, mau memperbaiki diri dan bertekad tidak akan mengulangi
kesalahannya itu. Sebanyak apapun dosamu, sebesar apapun kesalahanmu, Maka Alloh perintahkan kita:

bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman


“Supaya kamu beruntung” (QS. An-Nur: 31)
Supaya kamu selamat dari siksa neraka dan masuk ke dalam surga.

Selagi Alloh beri kita hidup, selagi Alloh beri kita kesempatan, Karena kalau sudah tiba masanya, kalau sudah sampai
waktunya malaikat maut datang, tak ada lagi yg bisa dilakukan kecuali penyesalan, tangisan, jeritan kesakitan
menanggung siksaan.
Coba sejenak kita renungkan, Betapa banyak orang yang ketika keluar rumahnya masih bisa berjalan sendiri, naik
motor sendiri, naik mobil sendiri, tapi pulangnya sudah ditandu, sudah diantarkan ambulance.
Betapa banyak orang yang ketika keluar rumahnya, masih bisa pakai baju sendiri, tapi ketika sampai di rumah, orang
lain yang membukakan bajunya utk dimandikan jenazahnya.
Betapa Banyak pula orang yg ketika malamnya masih sehat wal’afiat, tapi paginya sudah tidak lagi bernyawa, atau
paginya masih segar bugar, masih bisa ketawa2 dan kumpul bersama. Tapi malamnya terdengar kabar dia sudah
dipanggil Allah swt.

Maka cukuplah itu semua menjadi i’tibar pelajaran bagi kita, khotib mengingatkan diri pribadi dan mengajak kaum
muslimin semuanya agar kita bertaubat kepada Alloh, Mulai hari ini, bulatkan tekad, niatkan dalam hati, sungguh2
ingin berhenti dari segala dosa yg bisa merusak hubungan kita dengan Alloh, yg bisa menjauhkan kita dari Alloh, yg
bisa mengundang murka Alloh.
Seperti syirik, yg masih percaya kepada jimat2, tangkal2, buang itu semua bersihkan dan luruskan kembali aqidah kita.
Yang masih Meninggalkan shalat, sholatlah! Apa lagi yg mau ditunggu? Sampai kapan terus akan membangkang dari
perintah Allah?
Yg masih enggan membayar zakat, yg selama ini durhaka kepada orang tuanya, yg sampai hari ini masih memutuskan
silaturrahim dg saudaranya, yg masih suka berjudi, minum minuman keras, zina, dan yang masih melakukan RIBA.
Hentikan dan jauhi itu semua, karena itu hanya akan menjauhkan kita dari Allah dan mengundang murka Alloh swt.

2. Memperbaiki hubungan dengan manusia (hablum minannas)


Hubungan dg Alloh bisa kita perbaiki dg taubat, tapi hubungan dg manusia tidak bisa selesai hanya dengan istighfar
dan sholat taubat, kalau itu masalah hutang piutang maka harus dilunasi, kalau sangkut paut silaf dan salah maka harus
dg minta maaf. sambung lagi silaturahim yg selama ini terputus. Karena orang yg memutus silaturahim tidak diterima
ibadahnya,Nabi saw Bersabda:

Ada tiga kelompok yg shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (artinya tidak diterima oleh
Allah)

Salah satu diantara yg tiga itu adalah:

“dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan)”


Baik saudara kandung atau saudara sesama muslim.

Maka jika sholat tidak diterima, puasa pun tidak akan diterma, karena sholat merupakan kunci utama diterima nya
amal yg lain.

Dalam hadits lain riwayat Bukhori Muslim Nabi tegaskan lagi:

“Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.”


walaupun rajin sholatnya, banyak puasa sunnatnya, banyak sedekahnya, berkali-kali haji dan umrohnya, tapi kalau
tidak baik kepada tetangganya, tidak akur dengan saudaranya, maka tak diterima semua amal ibadahnya.

Tentu kita tidak ingin amal yg susah payah kita kerjakan itu hanya sia-sia tak bernilai di hadapan Alloh, maka mari kita
perbaiki hubungan dg sesama saudara, sesama teman, tetangga dan sesama manusia umumnya.
Kita hanyalah manusia biasa yg tak luput dari khilaf dan salah. Baik yg sengaja atau tidak. Baik yg kita sadari atau tidak.
Baik yg besar atau kecil.
Tak ada satupun manusia yg tidak punya salah kepada manusia lainnya.
Mungkin ada orang yg pernah menyakiti hati kita, pernah berbuat salah kepada kita. Tapi ingat kitapun juga pasti
pernah berbuat salah kepada orang lain, pernah juga menyakiti hati orang lain.
Maka Rendahkan hati untuk meminta maaf, dan Lapangkan dada untuk memberi maaf. Ingat kata kuncinya:
Rendahkan hati untuk meminta maaf,
Lapangkan dada untuk memberi maaf
Hapuskan semua dendam dimasa lalu, singkirkan segala rasa benci dan sakit hati, walaupun memang tidak semudah
mengucapkannya, tapi harus kita coba! Harus kita latih diri kita untuk tulus meminta maaf dan ikhlas memberi maaf.
Agar tenang kita beribadah di bulan Ramadhan nantinya dan segala amal yg sudah atau akan kita kerjakan diterima
dan bernilai pahala disisi Allah swt..

3. Memperbanyak ilmu tentang Ramadhan


Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi saw mengingatkan kita:

“Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.” (Musnad
Ahmad hadis nomor 9308)
Salah satu penyebab puasa sia-sia tak bernilai adalah karena beramal tanpa ilmu. Maka kita perlu mendalami ilmu yg
terkait dg Puasa Ramadhan, bisa dengan baca lagi buku2 fiqih tentang puasa, atau bisa juga dengan mendengarkan
kajian dari para ulama, para ustadz yg sudah kita yakini keilmuannya, baik secara langsung dalam suatu majlis, maupun
lewat dunia maya internet.
Karena di zaman teknologi canggih seperti sekarang ini, kita sangat dimudahkan utk mencari informasi, menambah
pengetahuan, maka manfa’atkan itu utk menambah ilmu kita khususnya ilmu tentang puasa Ramadhan.

Sehingga kita tau mana yg membatalkan puasa, mana yg makruh, mana yg mubah, apa2 saja yg menghilangkan pahala
puasa, apa saja yg sunnat ketika puasa, apa amal terbaik selama Ramadhan dsb.
Sehingga puasa Ramadhan kita tahun ini berkualitas dan bernilai di hadapan Alloh swt.

Terakhir, mari kita perbanyak berdo’a kepada Alloh swt, agar Alloh sampaikan umur kita utk bisa berjumpa dengan
bulan Ramadhan.
Agar nanti kita isi bulan Ramadhan dengan ibadah sebanyak2nya, beramal sebanyak2nya, dengan harapan segala
kebaikan dan pahala bisa menutupi segala keburukan dan dosa di masa lalu.
Amin ya robbal alamin....

Anda mungkin juga menyukai