Anda di halaman 1dari 6

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatu.

Alhamdulillahirobbil ‘Alaamiin , Assholatuwassalamu’ala Asyrofil Ambiyak iwal


Mursalin Wa’ala Alihi Washohbihi Ajma’iinn. Ammaba’du.

Yang pertama-tama marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah atas


limpahan karunia sehingga saat ini kita masih diberinya kesempatan untuk
hidup dan mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Salawat dan
salam tetap tercurahkan kepada nabi agung nabi Muhammad SAW.
Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna penciptaannya,
namun dibalik kesempurnaan tersebut masih ada terdapat sifat naluri
manusia. Sifat naluri tersebut adalah kekhilafan dan kesalahan. Namun
sebaik baik keslahan dan ke khilafan adalah bertaubat kepada Allah SWT, jika
kesalahan dan kekhilafaan tersebut adalah dosa kepada –Nya, namun
apabila kekhilafan dan kesalahan tersebut berasal dari manusi maka hendak
nya kita meminta maaf dan saling memaafkan
Kita adalah ummat Nabi Muhammad SAW, sudah pasti setiap langkah dan
tindak tanduk kita harus sesuai dengan apa yang telah beliau tauladankan
kepada kita. Salah satu dari sikap Nabi Muhammad SAW adalah luasnya hati
dalam memberi maaf. Rosulullah adalah salah satu orang yang dimasa
hidupnya penuh dengan ujian, terlebih lagi saat pertama kali dakwah.
Serangan bertubi-tubi menimpa Rosulullah dari orang-orang yang merasa
terganngggu dengan dakwah beliau. Mulai dari hinaan, cacian, makian,
fitnah kekerasan fisik hingga ancaman ingin dibunuh oleh orang kafir Quraisy.
Dari berbagai rintangan itu, justru umat islam dapat mengambil hikmah dan
peljaran dari beliau.
Pernah suatu ketika Rosulullsh SAW lewat, kemudian ada seorang kafir
Quraisy melemparinya denagn kotoran onta, hal ini rosulullah alami selama
beberapa hari. Kemudian pada hari berikutnya Rosulullah leawat di tempat
yang sama, namun ketika Rosulullah lewat orang yang sering melempari
beliau tidak ada di tempat. Kemudian rosulullah bertanya kepada orang
yang di tempat tersebut. Ternyata orang tersebut sakit, lantas apakah yang
dilakukan oleh Rosulullah , apakah rosulullah menyumpah serapah atau
memakinya, tentu tidak
Rasulullah SAW menjenguk nya dan membawakan nya makanan
kemudian mendoakan supaya cepat sembuh.
Begitu mulia nya hati Rosululllah tersebut sehingga beliau masih berbuat
baik kepada orang yang zholim kepadanya dan memaafkan nya.
Allah SWT Berfirman yang artinya : Jadilah engkau pemaaf dan serulah
orang mengerjakan kebaikan serta berpalinglah dari orang-orang yang
bodoh. (QS. Al-‘Araf : 199 ).
Nabi Muhammad mengatakan, nanti di hari kiamat di padang mahsyar
ada seorang hamba yang di sidang oleh allah, dosanya banyak banget amal
soleh nya gak ada, sehingga allah mengatakan kepada para malaikat yang
mencatat amal, coba periksa amal soleh nya, kata malaikat gak ada, kata
allah periksa lagi,gak ada, periksa lagi, ada ni Cuma satu doang, apa amal
soleh dia yang satu itu,amal soleh dia yang satu itu cuman memaafkan
orang lain, sehingga kata allah kepada para malaikat, masukan lah dia ke
surga sebagaimana dia memaafkan saudaranya begitu juga aku sudah
memaafkan semua kesalahan kesalahan nya.
Sungguh saling memaafkan bukanlah tanda suatu kelemahan atau
kekalahan. Sebab, maaf hanya bisa di lahirkan dari seseorang yang berjiwa
besar. Saling memaafkan sejatinya tak hanya dalam senang ataupun susah ,
tak hanya bagi orang yang salah. Meminta maaf juga bisa dilakukan oleh
orang yang tidak bersalah. Hal itu jauh lebih baik. Jika orang bersalah
meminta maaf maka itu adalah hal yang sangat wajar, namun jika yang
meminta maaf adalah orang yang dianiayaah maka itu adalah orang yang
paling baik.
Rosulullah SAW bersabda “ Wamaa Zaadallahhu ‘Abdan bi’afwiin Illa ‘Izzan.
Artinya : Dan tidaklah Allah menambah kepada seorang hamaba yang
pemaaf kecuali kemuliaan. (HR. Muslim).
Banyak hal yang tidak disadari oleh semua orang dalam pergaulan
dengan sesama adalah melakukan kesalahan. Baik secara lisan ataupun
perbuatan yang tidak disengaja telah melukai perasaan orang lain. Namun
jika hal itu dibiarkan akan berakibat patal terhadap hubungan antar sesama
manusia. Untuk itu kita harus saling memahami dan saling memaafkan
supaya tali silaturahmi sesama manusia tetap terjaga.
Sebelum kultum ini di akhiri mari kita berdoa dulu
Teks Doa
Sebelumnya, membaca istigfar (‫ﷲ ْﺍﻟ َﻌ ِﻅﻳ َْﻡ‬
َ ‫ )ﺍَ ْﺳﺗَ ْﻐ ِﻔ ُﺭ‬sebanyak 100x, Surah Al-
Fatihah 1x, dll. Kemudian membaca doa ini:

Ilahana ya Allah…
Engkaulah tuhan kami yang maha pencipta
Engkaulah tuhan kami yang maha memelihara
Engkaulah tuhan kami yang maha pengasih
Engkaulah tuhan kami yang maha penyayang
Engkaulah tuhan kami yang maha baik
Engkaulah tuhan kami yang maha lembut
Karuniamu meliputi langit dan bumi, ya Allah
Tidak ada satu kebaikanpun yang kami rasakan dalam hidup kami,
kecuali itu anugrahmu, ya Allah.
Dan… tidak ada satupun keburukan yang kami dapatkan dalam hidup
kami, kecuali karena kesalahan-kesalahan kami sendiri, ya Allah.
Engkau yang maha menutupi aib-aib kami, sedangkan engkau tahu
setiap rahasia-rahasia kami, ya Allah.
Engkau tahu rahasia yang tersembunyi didalam lubuh hati kami, ya
Allah.
Engkau tahu rahasia-rahasia di masa lalu kami, ya Allah.
Engkau tahu rahasia-rahasia di dalam diri kami, ya Allah.
Tidak ada satupun yang luput dari ilmu dan penglihatanmu, ya Allah.
Ilahana…
Engkau menutupi aib kami, ya Allah.
Engkau menjaga cela-cela kami, ya Allah.
Seandainya saja Engkau membuka satu dari aib kami, pasti tidak ada
satu orang pun yang mau berteman dengan kami. Pasti semua orang
akan mencela dan menghina kami.
Ya Allah…
Kami dianggap mulia karena engkau menutupi aib kami, betapa maha
baiknya Engkau, ya Allah.
Engkau tidak membuka aib kami untuk memaksa kami bertaubat,
tetapi Engkau menunggu kami datang kepada Mu.
Engkau sabar melihat kami berbuat dosa,
Engkau sabar melihat kami bermaksiat,
Engkau sabar melihat kami ingkar,
Engkau tidak murka kepada kami,
Engkau tidak timpakan kami azab Mu seketika, ketika kami
berberbuat salah.
Betapa baiknya engkau, ya Allah
Kami berjanji kemudian mengingkarinya,
Kami meminta maaf lalu mengulanginya,
Kami minta ampun lalu sengaja melakukannya,
Tapi Engkau tidak marah, walau kamu mengulang kesalahan yang
sama.
Berulang kali kami meninggalkan sholat,
Berulang kali kami berbuat maksiat,
Tetapi engkau masih saja sabar, ya Allah.
Engkau sabar menunggu kami datang,
Datang kepadaMu dengan beristigfar dan meminta ampun,
Walau berbulan-bulan lamanya engkau menunggu kami datang, ya
Allah.
Engkau selalu berbaik sangka kepada kami,
Engkau tidak mencelakai kami dihari kami berbuat dosa, ya Allah,
Karena Engkau kasihan kepada kami.
Sekiranya Engkau membinasakan kami ketika berbuat dosa, pastilah
kami akan binasa dan celaka selama-selamanya di akhirat kelak, ya
Allah.
Pastilah kami sengsara abadi di dalam Neraka,
tapi Engkau maha menyayangi,
Engkau kasihan kepada kami.
Engkau tunggu kami datang kepada Mu,
Disiang hari Engkau menunggu kami tidak datang,
Disiang malam hari Engkau menunggu kami tidak datang,
Dihari Jum’at Engkau menunggu kami datang, kami pun tidak datang,
Di bulan Ramadan Engkau menunggu kami bertaubat, kami pun masih
belum sadar.
Betapa sabarnya engkau menunggu kami ya Allah,
Sedangkan kami tidak sabar menunggu Engkau mengijabah doa kami
yang baru sehari atau dua hari, ya Allah.
Kami tidak sabar menunggu Engkau mengabulkan permintaan kami
padahal baru saja beberapa saat kami meminta.
Sedangkan Engkau sabar menunggu kami meminta ampun kepadamu
bertahun-tahun berbuat dosa, ya Allah.
Betapa baiknya Engkau ya Allah,
Segala puji bagi Mu atas segala kebaikan itu,
Segala puji bagi Mu atas kesabaran itu,
Segala puji bagi Mu atas kasih sayang itu.
Kini kami datang ya Allah,
Kami datang setelah sekian lama engkau menanti,
Kami sadar diri kami tidak pantas,
Kami sadar diri kami tercela dan hina,
Kami sadar diri kami sudah berlebihan kepada Mu ya Allah,
Kami sadar diri kami sudah melampaui batas ya Allah.
Tapi kami tidak mau menjadi orang-orang yang berputus asa ya Allah,
Kami tidak mau menjadi orang yang berputus dari rahmat Mu ya
Robbana,
Karena kami tahu Engkau saja tidak berputus asa untuk menunggu
dan memaafkan kami.
Sungguh tidak pantas kami berputus asa meminta maaf kepada Mu,
Sedangkan engkau tidak berputus asa memaafkan
Kini kami datang ya Allah,
Kami datang dengan hati kami yang pasrah,
Hati yang dipenuhi rasa penyesalan terhadap dosa-dosa,
Kami datang kepada Mu ya Allah.
Maafkanlah semua kesalahan kami ya Allah.
Ampunkanlah dosa-dosa kami ya Allah,
Bahkan dosa yang baru saja kami lakukan beberapa waktu lalu,
Dosa yang kami malu menyebutkannya satu persatu ya Allah,
Dosa yang kami tidak sanggup menghitung jumlahnya ya Allah,
Dosa-dosa besar yang membuat kami sangat malu di hadapan Mu ya
Allah.
Ampunkan dosa-dosa kami ya Allah,
Kami pernah meninggalkan sholat,
Padahal kami tahu sholat yang paling pertama dihisab di Akhirat ya
Allah,
Maafkanlah kesalahan-kesalahan kami.
Kami pernah durhaka kepada kedua orang tua kami ya Allah,
Kami durhaka kepada Ibu dan Ayah kami ya Allah,
Kami menyakiti perasaan mereka ya Allah.
Pernah Ibu kami menitikan air mata karena sedih,
Karena dosa dan kesalahan kami ya Allah,
Pernah ibu kami menangis diam-diam setelah kami membentaknya,
Pernah ibu kami menangis diam-diam karena kami memarahinya ya
Allah.
Ibu kami sakit sendiri di rumah tetapi kami tidak menemani ya Allah,
Padahal kami punya waktu untuk Jalan-jalan dengan teman-teman
kami,
Punya waktu untuk bermain,
Tetapi kami tidak punya waktu untuk menemani Ibu kami ya Allah.
Sungguh kami durhaka kepada orang tua kami ya Allah
Maafkan kami Ilahana…
Janganlah Engkau murka kepada kami ya Allah,
Janganlah Engkau berpaling dari kami ya Allah,
Janganlah Engkau cabut rahmatnya dari hidup kami ya Allah,
Janganlah Engkau tutup pintu hidayah bagi kami ya Allah,
Karena dosa-dosa kami.
Betapa rugi dan celakanya kami yang telah Engkau palingkan
rahmatmu darinya ya Allah, maafkan kesalahan kami.
Ilahana…
Bimbinglah hati kami ya Allah,
Kami ingin memperbaiki diri,
Kami ingin bertaubat,
Kami ingin mendekat kepada Mu ya Allah,
Bimbing kami seperti apa.
Kami ini bodoh ya Allah,
Tidak tahu apa-apa,
Bimbing kami di jalan Mu ya Allah
Agar kami sampai kedalam ridho Mu ya Allah.
‫ﺍﺏ ﺍﻟ ﱠﻧ ِﺎﺭ‬ َ ‫ﺳ َﻧﺔً َﻭ ِﻗ َﻧﺎ‬
َ َ‫ﻋﺫ‬ َ ‫ﺍﻵﺧ َﺭ ِﺓ َﺣ‬ ِ ‫ﺳ َﻧﺔً َﻭ ِﻓﻲ‬ َ ‫َﺭ ﱠﺑ َﻧﺎ ﺁ ِﺗ َﻧﺎ ِﻓﻲ ﺍﻟ ﱡﺩ ْﻧ َﻳﺎ َﺣ‬
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah
waqina ‘adzabannar
َ‫ﺳ ْﺑ َﺣﺎ َﻧﻙَ [ﺍﻟ ﱠﻠ ُﻬ ﱠﻡ] َﻭ ِﺑ َﺣ ْﻣ ِﺩﻙ‬ ُ
Subhanakallahumma wabihamdika
َ‫ﺷ َﻬ ُﺩ ﺃ َ ْﻥ ﻻَ ﺇِ َﻟ ٰـﻪَ ﺇِﻻﱠ ﺃ َ ْﻧﺕ‬ْ َ‫ﺃ‬
Ssyhadu al-laa ilaaha illaa anta,
ُ ُ ‫ﺳﺗ َ ْﻐ ِﻔ ُﺭﻙَ َﻭﺃَﺗ‬
َ‫ﻭﺏ ﺇِ َﻟ ْﻳﻙ‬ ْ َ‫ﺃ‬
Astaghfiruka wa atuubu ilaika

Demikianlah yang dapat saya sampaikan , apabila ada kata yang kurang
berkenan mohon dimaafkan. Wallahul muwafiq Ila Aqwamit thoriq.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Anda mungkin juga menyukai