Anda di halaman 1dari 1

Sebanyak apapun dosa kita, rahmat Nya tetap putus.

Bukankah tatkala kita berbuat dosa, kita masih bisa


menghirup udara dengan tenang? Bukankah ketika berbuat salah, kita tetap memiliki tempat tinggal untuk
beristirahat dan berkumpul dengan keluarga kita? Ini merupakan bentuk kecil, bertapa Allah itu maha
pemurah, Allah itu mempunyai sifat al-tawwab, yakni Yang Maha Menerima Taubat, dan mencintai orang-
orang yang mau bertaubat, dan sangat senang jika ada hamba Nya yang datang kepada Nya untuk bertaubat.
Dan kesempatan untuk bertaubat diberikan oleh Allah kepada kita sang pendosa. Allah swt. berfirman di
dalam QS. al-Zumar ayat 53.

‫ٰٓل‬
‫ُقْل ٰي ِع َباِدَي اَّلِذ ْيَن َاْس َر ُفْو ا َع ى َاْنُفِس ِه ْم اَل َتْقَنُطْو ا ِم ْن َّرْح َم ِة ِهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َيْغ ِفُر الُّذ ُنْو َب َجِم ْيًعاۗ ِاَّنٗه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semu
anya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang

! bukanlah mereka yang tidak pernah berbuat dosa Tidak pernah berbuat salah. Melainkan, orang-orang yang ketika mereka
melakukan perbuatan dosa, maka ia berusaha mengingat Allah, dan meminta ampunan dari Nya atas dosa-dosa yang telah
dilakukannya. Maka ketika kita sudah berbuat dosa, kemudian menyesali perbuatan tersebut, kemudian lantas berniat untuk
tidak lagi mengulangi dosa tersebut, berusaha menjadi hamba yang lebih baik, maka ketahuilah, bahwa sebenarnya, kita
sudah menyempurnakan syarat-syarat dari taubat.

Adapun taubat yang diterima Allah ialah taubatan nasuha, atau taubat nasuha. Yakni taubat dengan sebenar-benarnya
taubat. Ketika dosa-dosa yang selama ini kita lakukan berhubungan dengan hak manusia, misal kita merampok, menyakiti
hati orang lain, maka minta maaflah kepada orang-orang yang pernah kita dzalimi. Sementara jika dosa yang kita lakukan
adalah hubungannya dengan Allah, maka minta ampunlah hanya kepada Nya.

@.Qiif_rajinshalat

Anda mungkin juga menyukai