Anda di halaman 1dari 8

“TAUBAT”

1. PENGERTIAN TAUBAT DAN DALILNYA

Taubat secara bahasa artinya kembali. Secara istilah artinya kembali kepada Allah yang
Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Menyerah diri pada-Nya dengan hati penuh
penyesalan yang sungguh-sungguh. Yakni kesal, sedih, ssah serta rasa tidak patut atas dosa-
dosa yang pernah kita dilakukan sehingga menangis. Hati terasa pecah-pecah bila mengingati
dosa-dosa yang dilakukan itu. Memohon agar Allah yang Maha Pengampun akan menerima
tobat kita. Hati menyesal akan perbuatan dosa yang kiata lakukan itu menjadikan anggota-
anggota lahir (mata, telinga, kepala, kaki, tangan, kemaluan) tunduk dan patuh dengan syariat
yang Allah telah tetapkan dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan-perbuatan itu
kembali.

Itulah pengertian taubat. tidak cukup dengan hanya mengucapkan istighfar di mulut, “
Astaghfirullahal adzim.” Hati tidak merasa bersalah dan berdosa. Tidak semudah itu Allah
SWT hendak menerima taubat hamba-hamba-Nya kecuali setelah menempuh syarat-syarat
(proses) yang telah ditetapkan-Nya.

Syarat-syarat taubat ada dua bahagian sebagaimana dosa dan pahala terbahagi kepada dua,
yaitu:

a. Syarat taubat di atas dosa dan kesalahan dengan Allah


b. Syarat taubat di atas dosa dan kesalahan dengan sesama manusia

DALIL NAQLI TENTANG TAUBAT:

Q.s surah al-baqarah

َ‫ْال ُمتَطَه ِِّرين‬ ُّ‫َوي ُِحب‬ َ‫التَّوَّابِين‬ ُّ‫يُ ِحب‬ َ ‫هّللا‬ ‫إِ َّن‬
Artinya : “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-
orang yang suka membersihkan diri.” (QS. Al Baqarah: 222).
Q.s an nur
َ‫َوتُوبُوا إِلَى هَّللا ِ َج ِميعا ً أَيُّهَا ْال ُم ْؤ ِمنُونَ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون‬

Artinya : “Dan bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian
beruntung.” (QS. An Nuur: 31).
Q.s At-taubah

َ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ُكونُوا َم َع الصَّا ِدقِين‬

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar. T taubah:8
2. SYARAT-SYARAT TAUBAT

a. Syarat taubat kpada Allah

Antara syarat-syarat taubat yang berhubung kait dengan Allah ialah:

1. Menyesal sungguh di atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Yakni terasa kesal, sedih,
dukacita, rasa tidak patut kerana melanggar syariat Allah. Sekaligus datang perasaan
menyerah diri kepada-Nya.
2. Berazam/bercita-cita bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi perkara-
perkara yang menjadi larangan Allah itu.
3. Meninggalkan perkara-perkara yang mendatangkan dosa-dosa dengan Allah sama ada
dosa besar atau dosa kecil.

a. Antara contoh-contoh dosa besar ialah meninggalkan sembahyang, tidak puasa, mengadu
nasib, minum arak, zina, judi, riba, memfitnah, mengumpat, membunuh dan lain-lain lagi.

b. Di antara dosa-dosa kecil ialah mendedahkan aurat, bergaul bebas antara lelaki dan
perempuan, mendengar nyanyian yang menaikkan nafsu syahwat, bercakap perkaraperkara
lucah, bergurau berlebih-lebihan, berkelakar, membazir dan lain-lain lagi.

Oleh itu, kalaulah selama ini kita terlibat dengan perbuatan yang haram (seperti riba,
mendedahkan aurat, minum arak) maka kita tidak akan buat lagi atau terus tinggalkan
perbuatan tersebut. Juga kalau kita terlibat dengan dosa-dosa kerana meninggalkan perkara-
perkara wajib (seperti meninggalkan sembahyang dan tinggal puasa), maka kita tidak akan
meninggalkannya lagi. Ertinya kita terus melaksanakan perkara-perkara yang wajib dengan
bersungguh-sungguh dan membayar (qadha) segala perintah wajib yang tertinggal.

b. Syarat taubat kepada manusia

Sekiranya seseorang itu berbuat dosa dan kesalahan yang ada hubungan sesama manusia,
antara syarat-syarat taubat yang mesti ditempuhi ialah:

1. Menyesal sungguh-sungguh di atas segala kesalahan yang dibuat terhadap orang lain
itu. Benar-benar terasa di hati perasaan sedih, dukacita dan rasa tidak patut berbuat
begitu.
2. Meninggalkan terus perkara-perkara yang mendatangkan dosa dengan manusia.
3. Berazam bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perkara-perkara yang
mendatangkan dosa yang ada hubungan dengan manusia (mu’amaidh).
4. Meminta maaf atau meminta ridho (halal) kepada orang yang kita telah berbuat dosa
terhadapnya atau bayar semula ganti rugi atau pulangkan barang yang telah
diambil.Dosadosa sesama manusia ini kalau hendak disebutkan terlalu banyak.

3.MANFAAT DAN HIKMAH YANG DIPEROLEH DARI TAUBAT

a. manfaat taubat

Dalam hidup ini, ada orang-orang yang merasa berputus asa dari mengharap rahmat dan ampunan
Allah SWT karena merasa dirinya sudah terlanjur bergelimang dosa, menurutnya bertaubatpun
percuma. Manusia hendaklah tidak berpikir senaif itu. Pesimisme terhadap rahmat dan ampunan Allah
jelas merupakan sifat yang sangat tercela, sifat itu hanya pantas berada pada dri orang yang sesat dan
kafir. Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zumar : 53 yang artinya :

“ Katakanlah hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semua.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Segala sesuatu yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya pasti ada hikmah dan manfaatnya,
begitupun halnya dengan perintah taubat. Ada banyak manfaat taubat yang dinyatakan baik secara
implisir maupun eksplisit oleh Allah dan Rasulullah. Diantara manfaat-manfaat taubah adalah :

1. Taubat dapat menghapuskan segala dosa

Allah SWT dengan tegas menyatakan bahwa siapapun yang bertaubat dengan sebenar-benarnya
kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosa orang tersebut. Dengan tegas Allah
menyatakan hal itu melalui firman-Nya dalam al-Quran Surah Taha : 82 yang artinya :

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh,
kemudian tetap di jalan yang benar.”

Rasulullah saw juga menegaskan bahwa siapapun yang bertaubat dengan sebenar-benarnya kepada
Allah atas segala dosa yang pernah dilakukannya, maka seperti orang yang tidak punya dosa, melalui
sabdanya yang artinya : “ Orang yang bertaubat dari dosa, itu seperti orang yang tidak punya dosa “
(H.R. Baihaqi)

2. Taubat dapat mengganti keburukan menjadi kebaikan

Inilah salah satu kemurahan Allah terhadap hamba-Nya yang tidak pernah berputus asa dari
mengharap rahmat dan ampunan-Nya. Dia berkenan untuk menjadikan taubat sebagai ‘alat barter’
untuk mengganti keburukan menjadi kebaikan . Kebenaran tentang hal ini dinyatakan dengan tegas
oleh Allah melalui firman-Nya dalam Surah Al-Furqan : 70 yang artinya :

“ Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh, maka kejahatan mereka
diganti Allah dengan kebajikan . Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

3. Taubat dapat mensucikan hati

Dosa itu diibaratkan sebagai noda. Ketika seseorang bayak melakukan dosa, maka didalam hatinya
akan terkumpul banyak noda, dan taubat itulah yang mampu mensucikannya. Orang yang bertaubat
dengan sebenar-benarnya , niscaya hatinya akan menjadi suci. Demikian itu yang ditegaskan oleh
Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Turmuzi dan lain-lain ini :

“ sesungguhnya ketika seseorang melakukan suatu kesalahan, maka akan ditorehkan satu noda
(noktah) hitam dihatinya. Ketika dia sadar, memohon ampun dan bertaubat kepada Allah, maka
noktah hitam itupun akan dihapus (dibersihkan) kembali. Namun jika ia mengulangi kesalahan-
kesalahannya lagi dan lagi, maka akan menjadi semakin ditambahkan noda hitam itu dalam hatinya,
sehingga noda hitam itu akan menutupi hatinya. Itulah yang dimaksudkan oleh firman Allah dalam
surah Al-Muthaffifin : 14) “ sekali-kali tidak (demikian ), sebenarnya apa yang selalu mereka
usahakan itu menutup hati mereka” (HR. Ad-Dailami).

4. Taubat dapat menjadikan hidup menjadi tenang dan damai


Orang yang mengakui kesalahan - kesalahannya secara jujur dn sebenar-benarnya, maka hatinya akan
menjadi tenang. Itulah salah satu alasan mengapa Allah memerintahkan kita untuk segera melakukan
taubat ketika menyadari baru saja melakukan kesalahan . Dalam surah Hud ayat 3 Allah menegaskan
yang artinya :

“ Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya (jika kamu
mengerjakan yang demikian ), niscaya Dia akan memberi kenikatan yang baik (terus-menerus)
kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang
yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling , maka sesungguhnya aku
takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. “

5. Taubat dapat mendatangkan bayak rezeki dan kekuatan

Berkenan dengan taubat dapat mendatangkan banyak rezki dan kekuatan, Allah telah menegaskannya,
dalam surah Nuh : 10- 12, melalui lisan Nabi Nuh as , ketika beliau menginstruksikan kaumnya untuk
segera bertaubat atas segala dosa yang telah mereka lakukan . Artinya : “ Maka aku katakan kepada
mereka : “ Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha pengampun, niscaya
Dia mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.”

6. Taubat menjadi sebab keberuntungan didunia dan akhirat

Orang yang tidak mau bertaubat, pasti akan celaka, sementara orang yang mau bertaubat, menyesali
kesalahannya, dan segera kembali kepada-Nya, dengan banyak melakukan perbuatan saleh, maka dia
itulah orang yang beruntung. Allah menegaskan hal itu melalui firman-Nya dalam Surah Al-Qasas :
67, yang artinya :

“ Adapun orang yag bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk
orang-orang yang beruntung.”

Selain itu , Allah juga telah berfirman dalam Surah Maryam : 60, yang artinya :

“ Kecuali orang yag bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan
tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun.”

b.hikmah taubat

firman allah

َ wِ‫ب فَأُولَئ‬
)17( ‫ا‬ww‫ا َح ِكي ًم‬ww‫انَ هَّللا ُ َعلِي ًم‬ww‫وبُ هَّللا ُ َعلَ ْي ِه ْم َو َك‬wwُ‫ك يَت‬ ِ wَ‫إِنَّ َما التَّوْ بَةُ َعلَى هَّللا ِ لِلَّ ِذينَ يَ ْع َملُونَ السُّو َء بِ َجهَالَ ٍة ثُ َّم يَتُوبُونَ ِم ْن ق‬
ٍ ‫ري‬w
ُ َّ َّ
َ wِ‫ونَ َوهُ ْم ُكفا ٌر أولَئ‬wwُ‫ْت ا نَ َواَل ال ِذينَ يَ ُموت‬
‫ك‬ َ ‫آْل‬ ُ ْ‫و‬ww‫ َدهُ ُم ْال َم‬w‫ َر أَ َح‬w‫ض‬
ُ ‫ا َل إِنِّي تُب‬wwَ‫ت ق‬ َ ‫ت َحتَّى إِ َذا َح‬ َّ َ‫ت التَّوْ بَةُ لِلَّ ِذينَ يَ ْع َملُون‬
ِ ‫يِّئَا‬w‫الس‬ ِ ‫َولَ ْي َس‬
)18( ‫أَ ْعتَ ْدنَا لَهُ ْم َع َذابًا أَلِي ًما‬

Artinya:
16- Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan
kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka
itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

17-Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia
mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat)
orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami
sediakan siksa yang pedih.

Keterangan:
Kedua ayat diatas merupakan penjelasan Allah tentang kapan taubat itu diterima. Dijelaskan
bahwa Sebuah taubat dari dosa akan diterima apabila ketika ia mengerjakan dosa itu dalam
kondisi “jahalah”, yaitu tidak sadar atas pedihnya siksaan Allah. Dan ia segera bertaubat
kepada Allah sebelum dalam kondisi sakaratul maut. Karena pada saat itu pintu taubat telah
ditutup baginya. Sebaliknya, taubat seorang hamba tidak akan Allah terima apabila ia telah
melakukan berbagai kejahatan dan bertaubat dalam kondisi sakaratul maut. Begitu pula
taubatnya orang yang mati dalam kondisi kafir.

Penjelasan dan hikmah ayat 17-18:


1. Taubat, menurut ahli bahasa mempunyai arti kembali, ibnu mandzur dalam Lisanul Arab,
menerangkan bahwa kata taubat mempunyai arti kembali, kembali kepada Allah dengan
pulang dengan mendapatkan ampunan dariNya. Kata ‫ التواب‬kalau disandarkan kapada Allah,
artinya bahwa Allah banyak menerima taubat hamba-hambanya dari waktu-kewaktu tanpa
batas sampai ruh sampai ke kerongongan ketika datang sakaratul amaut, atau ketika terbit
matahari dari barat. Dalam al-quran kata ‫ التواب‬yang disandarkan kapada Allah ada sebanyak
8 kali. Adapaun apabila kata ‫ التواب‬di sandarkan kepada kepada manusia, maksudnya adalah
bahwa hamba trsebut banyak taubatnya, banyak kembalinya kepada Allah dengan meminta
ampunan.

2. Adapun taubat secara syar`i, sebagaimana dikatakan oleh para ulama bahwa taubat adalah
kembalinya seorang hamba kepada Allah dengan meminta ampun atas segala dosa-dosa yang
telah ia lakukan dengan janji yang sungguh sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa
tersebut di waktu yang akan datang, dan menggantinya perbuatan dosa tersebut dengan
menjalankan amal-amal soleh.

3. Ulama sepakat bahwa hukum taubat adalah wajib dan segera bagi orang yang melakukan
dosa besar. Namun para ulama berbeda pendapat tentang kewajiban bertaubat untuk dosa
kecil. Ibnu Rajab, salah seorang ulama madzhab Hambali mengumentari perbedaan pendapat
ulama tersebut dengan mengatakan bahwa :” ada yang berpendapat, dosa-dosa itu tidak pasti
dihapuskan. Karena hadits-hadits yang mengatakan dosa-dosa kecil terhapuskan dengan
amal-amal yang baik itu terikat dengan syarat memperbaiki amal. Seperti terdapat dalam
keterangan tentang wudlu dan shalat, yang keduanya menghapuskan dosa kecil. Sementara
dengan bediam diri tanpa bertaubat dan melakukan kebaikan, maka tidak terdapat amal yang
baik yang mewajibkan dihapuskannya dosa. (Jami’ al Ulum wa al Hikam: 1/446, 447).

Alakullihal, kita tidak boleh menyepelekan dosa walupun sekecil apapun, karena dari yang
kecil itu, sesuatu yang besar bisa terjadi. Karena perbuatan dosa kecil yang dilakukan secara
terus menerus dan dengan kesengajaan, juga termasuk bagian dari dosa besar.

4. ُ‫ إِنَّ َما التَّوْ بَة‬kata innama adalah adatul hashri: yatu meringkas bahwa sesungguhnya taubat itu
hanya kepada Allah saja dan hanya Allah yang bisa menerima taubat. Maka disinilah bedanya
agama kita dengan agama lain. Dalam islam tak ada perantara. Tak usah bayar atau lewat
seseorang. Karena taubat adalah hak yang diberikan oleh Allah kepada hamba. Maka Allah
menegaskan: innamat taubatu alallah.
5. Allah telah memberikan pernyataan bahwa bagi Allah akan memberikan taubat. Bagi
siapa? Lilladzina… bagi orang-orang yang mengerjakan keburukan (dosa besar atau kecil).
Walaupun dikhususkan pada dosa besar. Karena dosa kecil itu bisa diampuni dengan amalan-
amalan kebaikan yang lain, selama ia tidak melakukan dosa besar sebagaimana Allah
berkalam, “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu
mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan
Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)” (an-Nisa` 31). Maka disini dikatakan:
perbuatan dosa apapun besar atau kecil yang dilakukan dalam kondisi “jahalah”. Kata
“jahalah” secara bahasa artinya bodoh. Namun dalam ayat ini “jahalah” bukan berarti botoh
karena tidak tahu ilmunya. Sebab menjadi kewajiban setiap muslim adalah belajar ilmu
syariah.

Oleh karenanya maksud “jahalah” di sini adalah bahwa dia mengerjakan dosa itu dalam
keadaan tidak tahu, tidak sadar efek negatifnya di hadapan Allah. Hal ini bisa terjadi dikala
nafsu telah menguasai seseorang, sehingga ia tidak sadar. Sebab apabila seseorang itu sadar
akan akibat buruk sebuah kemaksiatan disisi Allah, maka sudah pasti orang tersebut tidak
akan mengerjakan kemaksiatan. Oleh karena itu, ulama tafsir seperti Mujahid dan Qotadah
mengatakan bahwa tidak ada dosa baik besar maupun kecil, sengaja maupun tidak, itu
dikakukan kecuali karena kebodohan manusia terhadap apa yang ada disisi Allah.

6. ِ ‫ َعلَى هَّللا‬: dhahir kata, seakan akan wajib bagi Allah untuk menerima taubat. Maka di sini
dijelaskan bahwa tidak ada sesuatu yang wajib bagi Allah. redaksi semacam ini menunjukkan
rahmat Allah yang begitu besar kepada hamba-Nya dengan bersedia memberikan ampunan
terhadap dosa-dosa yang dilakukan seorang hamba.

ٍ ‫ ثُ َّم يَتُوبُونَ ِم ْن قَ ِري‬Kata Tsumma lit tarakhkhi. Artinya mereka bertaubat itu segera kalaupun
7. ‫ب‬
ada jeda, tapi tidak lama. Ketika dia melakukan dosa dan sadar, dia ingat kepada Allah lalu
sadar. Menurut Ibnu Abbas dan para ulama, makana ; min qarib; adalah waktu dari dia
melakukan maksiat sampai sebelum mati. Tetapai hal ini bukan berarti anjuran untuk
menunda-nunda taubat. Karena pada dasarnya taubat itu wajib dilakukan seorang hamba
ketika ia sadar telah berbuat kemaksiatan. Disamping itu tidak ada satupun dari kita yang
mengetahui kapan ajal kematian itu akan menjemput kita. Oleh karenanya dalam surah Ali
Imran ayat :133, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”.
Kenapa kita diperintahkan bersegra bertaubat? Hal itu karena kita tidak tahu lebih dulauan
mana yang akan kita dapatakan, apakah ampunan dari Allah atau ajal kemtaian.
8. Allah akan selalu membuka pintu taubat kepada semua hambanya yang ingan pulang
kepadaNya. Dengan segala rahmat- Nya, Allah memberikan jalan kembali kepada ketaatan,
ampunan dan rahmat-Nya. Dengan sifat-sifat-Nya yang Maha Penyayang dan Maha pengasih
Maha Penerima Taubat, Allah akan selalu menerima taubat dari semua hambanya yang
berdosa, seperti diterangkan dalam surat Al Baqarah: 160 “Dan Akulah yang Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.” Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT
membuka “tangan”-Nya pada malam hari untuk memberikan ampunan kepada orang yang
melakukan dosa pada siang hari, dan membuka “tangan”-Nya pada siang hari, untuk
memberikan ampunan kepada orang yang melakukan dosa pada malam hari, (terus
berlangsung demikian) hingga (datang masanya) matahari terbit dari Barat (kiamat)”. ( HR:
an-Nasai).

9. Penyakit yang paling berbahanya adalah taswif (menunda-nunda). Orang yang selalu
menunda-nunda untuk segera bertaubat, adalah seperti orang yang ingin mencabut sebuah
pohon, dan ia melihat pohon itu kuat, sehingga jika ia mau mencabutnya akan membutuhkan
tenaga yang kuat. Kemudian ia berkata dalam dirinya: “aku tunggu hingga satu tahun, baru
aku datang kembali untuk mencabutnya”. Ini adalah logika orang bodoh. Karena ia tahu,
pohon dari hari kehari akan makin kokoh dan besar, sementara dirinya semakin tua akan
semakin lemah!

10. Apa hikmah dari bertaubat? Diantara hikmah bertaubat adalah (The Power of Taubah):

a- Mendapatkan Cinta dari Allah ; (QS. Al Baqarah: 222).


b- Mendapatkan do`a dari para malaikat (QS.Ghaafir: 7-9).
c- Masuk dalam golongan `Ibadurrahman ;(QS. Al-Furqon:71-76)
d- Mendapatkan Ampunan Allah; (QS. Asy-Syuuraa: 25)
e- Sebagai penolak bala dan azab dari Allah SWT.(QS. Al-Anfaal:33)
f- Memperlancar rizki (QS. Nuh:10-12, Hud: 52).
g- Taubat menjadi Obat mandul (QS. Nuh:10-12). Abu Hanifah dalam Musnadnya
meriwayatkan hadits dari jabir bin Abdillah, bahwa seorang Anshor datang menghadap Nabi
saw, seraya berkata, ” Ya Rasulullah saya belum dikaruniai anak satupun dan aku tidak punya
anak. Rasulullah kemudian bersabda, ” bila engkau mau memperbanyak istighfar dan
memperbanyak sedekah, maka engkau akan dikaruniai anak “. shabat ini kemudian
memperbanyak istighfar dan bersedeka. Jabir kemudian melanjutkan ceritanya, ” kemudian ia
pun dikaruniai sembilan anak laki-laki (Syarah Musnad Abi Hanifah, Mula Ali al-Qori,
Maktabah Syamilah, hal 587).

PERILAKU YANG MENCERMINKAN PERILAKU TAUBAT DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Contoh Perilaku Taubat


- Membaca ISTIGFAR
- Melaksanakan shalat Sunnat Taubat
- Meminta maaf (bila dosa nya terhadapsesama manusia)
- Berjanji tidak akan melakukan perbuatan dosa lagi
MAKALAH AGAMA

“ AGAMA “
[

KELOMPOK : 2 ( DUA )

Nama Anggota : - Muhammad Musa Fitriyadi


- Deman Saputra
- Muslimah
- Sartika Nalisa
- Abdul Rahman
- Junaidi
- Dwi Kurniyati N.H

Anda mungkin juga menyukai