Anda di halaman 1dari 3

PERTOBATAN

1. Definisi Pertobatan
Istilah “pertobatan” berarti berbalik dari dosa. Dan dalam Alkitab, kata “bertobat”
berarti “berubah pikiran”. Kita adalah manusia yang tidak luput dari dosa dan bisa
dikatakan adalah kita adalah manusia yang berdosa maka dari itu kita sangat perluh untuk
bertobat.Pertobatan adalah cara yang disediakan bagi kita untuk menjadi bebas dari dosa-
dosa kita dan menerima pengampunan baginya. Dosa memperlambat kemajuan rohani
kita dan bahkan dapat menghentikannya. Pertobatan memungkinkan kita untuk tumbuh
dan berkembang lagi secara rohani. Pertobatan kadang-kadang memerlukan keberanian
besar, kekuatan besar, banyak air mata, doa yang tak henti, dan upaya yang tak kenal
lelah untuk menjalankan perintah-perintah Tuhan.

2. Macam-Macam Pertobatan
Pakar teologi membuat 2 macam pertobatan antara lain:
 Penyesalan oleh karena akibat: merupakan semacam pertobatan yang palsu. Hal
ini menyangkut penyesalan oleh karena takut akan hukuman atau kehilangan
berkat. Penyesalan merupakan pertobatan yang dimotivasi oleh satu usaha untuk
mendapatkan tiket keluar dari neraka atau menghindari penghukuman.
 Penyesalan karena kesalahan yang dilakukan: merupakan pertobatan yang benar
dan saleh dan merupakan pertobatan yang sejati. Hal ini menyebabkan penyesalan
karena telah melawan Allah. Dan orang yang menyesal seperti ini secara terbuka
dan mengakui sepenuhnya dosa-dosanya tanpa ada usaha untuk berdali padanya
atau membenarkan dosa yang telah dilakukannya. Pengakuan dosa yang seperti
ini di sertai dengan kerelaan dan kesediaan untuk bertanggung jawab sedapat
mungkin dan berbalik dari dosanya. Jadi pada waktu kita bertobat dihadapan
Allah dengan suatu jiwa pertobatan yang sejati, maka Dia bejanji untuk
mengampuni kita dan memulihkan kita kedalam persekutuan dengan Dia.

3. Asas-asas Pertobatan
Presiden Spencer W. Kimball menyatakan: “Tidak ada jalan pintas menuju
pertobatan, tidak ada jalan yang diistimewakan untuk menuju pengampunan. Setiap
orang harus mengikuti jalan yang sama baik dia kaya maupun miskin, terpelajar maupun
tidak terlatih, tinggi maupun pendek, pangeran maupun pengemis, raja maupun orang
kebanyakan.”
a. Kita Harus Mengenali Dosa – Dosa Kita
Untuk bertobat, kita harus mengakui kepada diri sendiri bahwa kita telah
berdosa. Jika kita tidak mengakui hal ini, kita tidak dapat bertobat. Kita tidak
dapat menyembunyikan tindakan apa pun dalam kehidupan kita dari diri
sendiri maupun dari Tuhan.
b. Kita Harus Merasakan Dukacita bagi Dosa-Dosa Kita
Selain mengenali dosa-dosa kita, kita harus merasakan dukacita yang tulus
atas apa yang telah kita perbuat. Kita harus merasa bahwa dosa-dosa kita tidak
baik. Kita harus ingin membuang atau meninggalkannya. Tulisan suci
memberi tahu kita, “Semua orang yang merendahkan diri di hadapan Allah
dan menginginkan untuk dibaptis dan tampil dengan hati yang patah dan jiwa
yang menyesal, dan … benar-benar telah bertobat akan segala dosa mereka …
akan diterima dengan baptisan ke dalam gereja-Nya” (A&P 20:37).
c. Kita Harus Meninggalkan Dosa-Dosa Kita
Dukacita tulus kita hendaknya menuntun kita untuk meninggalkan
(menghentikan) dosa-dosa kita. Jika kita telah mencuri sesuatu, kita tidak akan
mencuri lagi. Jika kita telah berbohong, kita tidak akan berbohong lagi. Jika
kita telah melakukan perzinaan, kita akan menghentikannya. Tuhan
mewahyukan kepada Nabi Joseph Smith, “Dengan ini kamu boleh mengetahui
bila seseorang telah bertobat atas dosa-dosanya—Lihatlah, dia akan
mengakuinya dan meninggalkannya” (A&P 58:43).
d. Kita Harus Mengakui Dosa-Doa Kita
Mengakui dosa-dosa kita sangatlah penting. Tuhan telah memerintahkan
kepada kita untuk mengakui dosa-dosa kita. Pengakuan meringankan beban
berat dari si pendosa. Tuhan telah berjanji, “Aku, Tuhan, mengampuni dosa,
dan berbelaskasihan kepada mereka yang mengakui dosa-dosanya dengan
rendah hati” (A&P 61:2). Kita harus mengakui semua dosa kita kepada
Tuhan. Selain itu, kita harus mengakui dosa-dosa kita yang serius—seperti
perzinaan, percabulan, hubungan homoseks, perundungan pasangan atau anak,
serta penjualan atau penggunaan narkoba—yang dapat memengaruhi
kedudukan kita di Gereja, pada wewenang keimamatan yang tepat. Jika kita
telah berbuat dosa terhadap orang lain, kita hendaknya mengakui kepada
orang yang telah kita sakiti. Beberapa dosa yang tidak serius tidak melibatkan
orang lain kecuali diri kita sendiri dan Tuhan. Ini dapat diakui secara pribadi
kepada Tuhan.
e. Kita Harus Membuat Penggantian
Bagian dari pertobatan adalah membuat penggantian. Ini artinya bahwa
sedapat mungkin kita harus memperbaiki kesalahan apa pun yang telah kita
lakukan. Sebagai contoh, seorang pencuri hendaknya mengembalikan apa
yang dicurinya. Seorang pembohong hendaknya menyatakan kebenaran.
Seorang penggosip yang telah memfitnah sifat seseorang hendaknya berusaha
untuk memulihkan nama baik orang yang telah disakitinya. Sewaktu kita
melakukan hal-hal ini, Allah tidak akan mengungkit-ungkit dosa kita ketika
kita dihakimi (lihat Yehezkiel 33:15–16).
f. Kita Harus Mengampuni Orang Lain
Satu bagian yang penting dari pertobatan adalah mengampuni mereka yang
telah berbuat dosa terhadap kita. Tuhan tidak akan mengampuni kita kecuali
hati kita sepenuhnya dibersihkan dari semua kebencian, kegetiran, dan
perasaan buruk terhadap orang lain (lihat 3 Nefi 13:14–15). “Oleh karena itu,
Aku berfirman kepadamu, bahwa hendaknya kamu saling mengampuni, sebab
dia yang tidak mengampuni saudaranya atas pelanggarannya, tetap dikutuk di
hadapan Tuhan; karena di dalam dirinya bersemayam dosa yang lebih besar”
(A&P 64:9).
g. Kita Harus Menaati Perintah-Perintah Allah
Agar pertobatan kita lengkap kita harus menaati perintah-perintah Tuhan
(lihat A&P 1:32). Kita tidak sepenuhnya bertobat jika kita tidak membayar
persepuluhan atau menguduskan hari Sabat atau mematuhi Kata-Kata
Bijaksana. Kita tidaklah bertobat jika kita tidak mendukung para pembesar
Gereja dan tidak mengasihi Allah serta sesama kita. Jika kita tidak berdoa dan
bersikap tidak baik kepada orang lain, kita sesungguhnya tidak bertobat.
Ketika kita bertobat, kehidupan kita berubah.

4. Bagaimana Pertobatan Menolong Kita


Sewaktu kita bertobat, Kurban Tebusan Yesus Kristus menjadi efektif seutuhnya dalam
kehidupan kita, dan Tuhan mengampuni dosa-dosa kita.
 Pertobatan membuat kita terbebas dari perbudakan dosa-dosa kita
 Pertobata membuat kita menemukan sukacita.
 Pertobatan memungkinkan Tuhan memulihkan, mengampuni, dan menyucikan
kita.
 Pertobatan membuat kita menjadi rendah hati.
 Pertobatan menjauhkan iblis dari kita.
 Pertobatan membawa kita kepada kepenuhan hidup bersama Yesus.

Anda mungkin juga menyukai