Anda di halaman 1dari 15

RENDAH HATI DAN MAU MENGAMPUNI

Created By:
Alma Risa Fitriana 11161003
Kinanti Hassin Khuluqi 11161021
Saskia Putri Maharani 11161035
Tuhan Maha Pengampun

1. Tuhan Mengampuni Umat-Nya


Kesediaan Tuhan mengampuni UmatNya merupakan wujud
dan kasihNya yang maha besr bagi manusia. Dalam banyak
teks kitab suci banyak diungkapkan :
a. Dalam Agama Islam
Bahwa Allah itu maha pengampun. Semua dosa akan
diampuni oleh Allah, sebesar dan seberat apapun, kecuali
orang yang mempersekutukanNya atau dengan kata lain
(syirik).
b. Dalam Agama Kristen
Dilukiskan dalam cerita tentang ‘anak yang hilang’.
c. Dalam Agama Hindu
Dapat dilihat pada kitab suci Bhagavad Giya IX.30:
“Sekalipun orang paling jahat, bila memujaKu dengan tulus,
dengan pengabdian terpusat dan kembali menjadi sang
sadhu (orang saleh), Aku terima karena ia telah kembali ke
jalan yang benar.”
d. Dalam Agama Buddha
Hukum karma bukan hukum pembalasan, sehingga
terdapat jalan untuk mempengaruhi atau menekan akibat
karma buruk dengan cara mengembangkan kemampuan dan
kebiasaan baik lahir dan batin (dapat dikatakan sebagai
penebusan).
2. Perlu Pertolongan
Pertobatan menunjuk pada perubahan radikal dalam diri
manusia, yaitu dalam cara berfikir, bersikap, dan bertindak.
Penyesalan sendiri bukanlah pertobatan. Hanya apabila
kesadaran dan penyesalan akan dosa diikuti dengan
perubahan cara berpikir, sikap hati, dengan mengembalikan
arah hidup ke jalan yang benar, yang tampak dalam tindakan
nyata buah-buah pertobatan, barulah dikatakan pertobatan
sudah terjadi.
3. Perintah Untuk Mengampuni
Sebagaimana Tuhan mau mengampuni umatNya, demikian
juga umatNya harus saling mengampuni. Dalam sabda Nabi
bahkan dinyatakan bahwa pemberian maaf hendaknya
diberikan sebelum yang melakukan kesalahan itu meminta
maaf.
Memaafkan atau mengampuni orang yang bersalah
kepada kita bukan hanya bermanfaat bagi orang yang kita
ampuni melainkan juga bermanfaat bagi kita. Beban kita jadi
ringan, hidup kita lebih bebas, lepas dari beban yang
semakin lama menekan jiwa.
3. Perintah Untuk Mengampuni
Sebagaimana Tuhan mau mengampuni umatNya, demikian
juga umatNya harus saling mengampuni. Dalam sabda Nabi
bahkan dinyatakan bahwa pemberian maaf hendaknya
diberikan sebelum yang melakukan kesalahan itu meminta
maaf.
Memaafkan atau mengampuni orang yang bersalah
kepada kita bukan hanya bermanfaat bagi orang yang kita
ampuni melainkan juga bermanfaat bagi kita. Beban kita jadi
ringan, hidup kita lebih bebas, lepas dari beban yang
semakin lama menekan jiwa.
Harus dengan Kerendahan Hati

Kita harus mau mengampuni sesama yang bersalah kepada kita.


Namun dalam kenyataan, mengampuni orang yang sudah
sedemikian menyakiti hati kita, sangat sulit kita wujudkan.
Dibutuhkan kerendahan hati dan kebesaran jiwa untuk bisa
mengalahkan prasaan insani kita, dan bersedia mengampuni
dengan tulus.
Mengampuni: Kewajiban dan
Tanggung Jawab

Amat sulitlah bagi kita untuk mengampuni atau berbaikan dengan


orang yang baru saja menyakiti hati kita. Hal ini pasti berkaitan
dengan kenyataan bahwa kita bertindak hanya atas dasar
kemauan dan kehendak manusiawi kita sendiri, yang dikuasai oleh
gengsi, ketinggian hati, kesombongan, takut dianggap penakut,
harga diri yang selalu tinggi, suka menyimpan kesalahan, ingin
balas dendam, dan sebagainya.
Dasar bagi Kerendahan Hati

Orang beriman percaya bahwa Tuhan adalah sumber


kehidupannya. Juga semua yang dimilikinya adalah pemberian
dari kemurahan Tuhan. Kenyataan bahwa kita semata-mata
bergantung pada Tuhan sebenarnya menjadi alasan kuat
mengapa kita harus selalu berlaku rendah hati dalam kehidupan
ini.
Menghayati dan Mengembangkan
Kerendahan Hati

Dalam kaitan dengan saling mengampuni (maaf-memaafkan)


kerendahan hati, dituntut baik bagi yang mau memaafkan atau
mengampuni, maupun bagi yang mau minta maaf. Bukan hanya
untuk bersedia memaafkan, tapi juga untuk mau minta maaf,
kerendahan hati ini diperlukan.
Wujud Pemberian Maaf dan Ampun

Memulai dari hati

Menunjukkan sikap dan perilaku berbaikan

Menyatakan dengan kata-kata


Makna Pemberian Maaf dan Ampun

Terciptanya Sebuah tanda


kedamaian kemenangan

Ungkapkan
Wujud kebesaran jiwa
kematangan pribadi

Bukti kedewasaan
iman

Anda mungkin juga menyukai