100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
608 tayangan11 halaman
Dokumen ini membahas tentang pentingnya memahami alam lingkungan sebagai ciptaan Tuhan dan epifani kehadiran-Nya. Krisis ekologi disebabkan oleh paradigma yang tidak menghargai alam secara intrinsik. Berbagai agama melihat alam sebagai kenyataan religius yang perlu dijaga. Peduli lingkungan dapat dilakukan dengan cara minimalis dan mengkritik pembangunan merusak lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya memahami alam lingkungan sebagai ciptaan Tuhan dan epifani kehadiran-Nya. Krisis ekologi disebabkan oleh paradigma yang tidak menghargai alam secara intrinsik. Berbagai agama melihat alam sebagai kenyataan religius yang perlu dijaga. Peduli lingkungan dapat dilakukan dengan cara minimalis dan mengkritik pembangunan merusak lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya memahami alam lingkungan sebagai ciptaan Tuhan dan epifani kehadiran-Nya. Krisis ekologi disebabkan oleh paradigma yang tidak menghargai alam secara intrinsik. Berbagai agama melihat alam sebagai kenyataan religius yang perlu dijaga. Peduli lingkungan dapat dilakukan dengan cara minimalis dan mengkritik pembangunan merusak lingkungan.
KELOMPOK 4: - BILLY SAPUTRA/1801374223 - ANDREW DEAN BACHTIAR/1801380573 - ARIEF SURYA/1801385555 - WILLIAM/1801397391
A. Memahami Alam Lingkungan
o Terdapat korelasi fundamental antar berbagai unsur kosmik di dalam alam ini yang memastikan eksistensi kehidupan itu tetap ada
o Krisis ekologi dewasa ini disebabkan oleh 2 hal yaitu:
1. Tataran hidup praktis 2. Tataran paradigm atau cara berpikir manusia
o Pada tataran praktis, kerusakan alam muncul karena
sikap dan perilaku yang tidak etis-ekologis yang mencipatakan pola relasi eksploitatif pada alam
o Pada tataran paradigma, filsafat rasional (logikaatomistik) cenderung mekanistik-reduksionistik yang
berakhir pada kerusakan alam
o Untuk mengatasinya, timbul paradigma eco-philosophy
yang menekankan pada keseimbangan dan harmoni ekologi di mana filosofi ini mengandung normatif terbuka terkait masalah di lingkungan
o Eco-philosophy memberikan imperatif religious-spiritual
bagi manusia untuk kembali menghargai nilai intrinsik di dalam alam
o Memelihara alam adalah bagian dari hidup iman keagamaan
dan keyakinan spiritual hakiki umat manusia
B. Alam Semesta sebagai Epifani
Tuhan o Semua agama memiliki satu keyakinan mendasar bahwa alam lingkungan termasuk manusia di dalamnya diciptakan Tuhan
o Alam semesta merupakan tanda kehadiran atau epifani
Tuhan itu sendiri
o Nilai intrinsik lingkungan alam diberikan Tuhan sejak
proses penciptaan dan berlangsung sampai sekarang
o Manusia religius-spiritual yang bijak adalah persona yang
memiliki visi jauh dan intuisi mendalam untuk menjaga dan mempertahankan panorama alam
o Relasi dengan lingkungan alam merupakan suatu
hubungan iman/keyakinan pada Tuhan Sang Pencipta alam semesta itu sendiri
C. Makna Religius dan EcoTeologi
o Inti pemikiran teologi adalah kesatuan intrinsik antara berbagai
elemen yaitu Tuhan, manusia, dan segala entitas yang ada di alam.
o Teologi yang baik seharusnya memperhatikan etika ekologi yakni
memperhatikan dimensi keadilan terhadap alam
o Agama memandang alam sebagai suatu kenyataan yang bernilai
luhur religius sebagai ciptaan Tuhan dan oleh karena itu alam perlu dijaga keberlanjutannya di masa depan
o Pandangan Kristiani tentang alam yaitu sebagai ciptaan
Tuhan yang akan diselematkan pada akhir zaman
o Pandangan Islam terkait alam yaitu pandangan ekologis atas
alam sebagai realitas yang bernilai religius yang perlu dijaga dan dipelihara
o Pandangan Budhisme memandang objek dalam alam
berhubungan satu sama lain, tidak ada satu objek yang ada dari dirinya sendiri tetapi hanya sebagai suatu konteks hubungan yang berhubungan satu sama lain
o Pandangan Hinduisme menganggap alam sebagai
keilahian yang patut disembah puji
o Pandangan Konfusianisme secara kosmologis memahami
dunia ini sebagai bagian dari semesta yang berubah, dinamis dan mekar
D. Cara-Cara Peduli pada Alam
Lingkungan o Peduli lingkungan alam sebagai sumber kehidupan segala makhluk di dunia o Gerakan minimalis dalam hidup nyata sehari-hari o Berani mengkritik kegiatan pembangunan yang tidak mendukung kebaikan lingkungan alam o Mengembangkan hubungan spiritual dengan lingkungan alam
E. Buah-Buah Kepedulian pada Alam Lingkungan
o Menyeimbangkan lingkungan alam (ekuilibrasi) o Realisasi keadilan terhadap alam (yustisial) o Realisasi situasi kebaikan alam (etika) o Realisasi keindahan alam (estetika) o Memperbaharui sakralitas alam (spiritualisme)