Anda di halaman 1dari 14

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

ADE MAWAR
ALMA RISA FITRIANA
ARIBATHANISA CANDRA
DIAH RESTU SETIAWATI
EMA ERIANA
FITHRIA SEPTIANI
NINUK AJENG P
REVITA
REVITA
Definisi
• Menurut KBBI, kekerasan berarti sifat atau hal yang keras, kekuatan
dan paksaan. Paksaan berarti adanya suatu tekanan dan desakan yang
keras. Kata-kata ini bersinonim dengan kata memperkosa yaitu
menundukkan dengan kekerasan, menggagahi, memaksa dengan
kekerasan dan melanggar dengan kekerasan. Dengan demikian
kekerasan berarti membawa kekuatan paksaan dan tekanan.
• Sedangkan Michael Crosby mendefinisikan kekerasan adalah setiap
paksaan yang mengakibatkan luka.
• Menurut KBBI, rumah tangga berarti berkeluarga.
• Jadi, Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah setiap perbuatan
terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis,
dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan
secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
BENTUK-BENTUK KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA (KDRT)
a). Kekerasan fisik
Kekerasan fisik adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat.
Prilaku kekerasan yang termasuk dalam golongan ini antara lain adalah menampar, memukul,
meludahi, menarik rambut (menjambak), menendang, menyudut dengan rokok,
memukul/melukai dengan senjata, dan sebagainya. Biasanya perlakuan ini akan nampak
seperti bilur-bilur, muka lebam, gigi patah atau bekas luka lainnya.
b). Kekerasan psikologis / emosional
Kekerasan psikologis atau emosional adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan,
hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan
atau penderitaan psikis berat pada seseorang.
c). Kekerasan seksual
Kekerasan jenis ini meliputi pengisolasian (menjauhkan) istri dari kebutuhan batinnya, memaksa
melakukan hubungan seksual, memaksa selera seksual sendiri, tidak memperhatikan kepuasan
pihak istri.
d). Kekerasan ekonomi
Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut
hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan
kehidupan.
CIRI-CIRI PELAKU KDRT

Bersikap manis Mengisolasi


Cemburu Hipersensitif
Manipulatif Keji dan kejam
Mengontrol Bertobat tapi tidak
Seorang Korban tulus
Narsisistik
Tidak Konsisten
Dampak Psikis Kekerasan dalam Rumah
 Kehilangan minat untuk merawat diri
Tangga
 Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain
 Perilaku depresif
 Terganggunya aktivitas atau pekerjaan sehari-hari
 Ketidakmampuan melihat kelebihan diri, tidak yakin dengan kemampuan diri, dan
kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain yang dianggapnya lebih baik
 Kehilangan keberanian untuk melakukan tindakan yang ditunjukkan dengan tidak berani
mengungkapkan pendapat atau tidak berani mengingatkan pelaku jika bertindak salah
 Stres pascatrauma
 Kebingungan dan hilangnya orientasi
 Menyakiti diri sendiri atau melakukan percobaan bunuh diri
 Perilaku berlebihan dan tidak lazim
 Perilaku agresif,
 Sakit tanpa ada penyebab medis (psikosomatis), seperti infeksi lambung, gangguan
pencernaan, sakit kepala, namun dokter tidak menemukan penyebab medis
 Khusus pada anak, dampak psikis muncul dalam bentuk: mundur kembali ke fase
perkembangan sebelumnya seperti kembali mengompol, tidak berani lagi tidur sendiri,
kembali ingin terus berdekatan dengan orang lain yang dirasa memberi rasa aman, harus
selalu ditemani, gangguan perkembangan bahasa seperti keterlambatan perkembangan
bahasa, gangguan bicara seperti gagap
FAKTOR PENYEBAB KEKERASAN DALAM
RUMAH TANGGA
 Pembelaan atas kekuasaan laki-laki
 Diskriminasi dan pembatasan dibidang ekonomi
 Beban pengasuhan anak
 Wanita sebagai anak-anak
 Orientasi peradilan pidana pada laki-laki
PENCEGAHAN TERJADINYA KDRT
• Perlunya keimanan yang kuat dan akhlaq yang baik dan berpegang teguh
pada agamanya sehingga kekerasan dalam rumah tangga tidak terjadi dan
dapat diatasi dengan baik dan penuh kesabaran.
• Harus tercipta kerukunan dan kedamaian di dalam sebuah keluarga,
karena didalam agama itu mengajarkan tentang kasih sayang terhadap
ibu, bapak, saudara, dan orang lain. Sehingga antara anggota keluarga
dapat saling menghargai setiap pendapat yang ada.
• Harus adanya komunikasi yang baik antara suami dan istri, agar tercipta
sebuah rumah tangga yang rukun dan harmonis.
• Butuh rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai dan sebagainya
antar anggota keluarga. Sehingga rumah tangga dilandasi dengan rasa
saling percaya.
• Seorang istri harus mampu mengkoordinir berapapun keuangan yang ada
dalam keluarga, sehingga seorang istri dapat mengatasi apabila terjadi
pendapatan yang minim, sehingga kekurangan ekonomi dalam keluarga
PENANGGULANGAN KDRT
 Isteri dan suami lakukan dialog.
 Selesaikan masalah KDRT dengan kepala dingin.
 Laporkan kepada keluarga yang dianggap berpengaruh
yang bisa memberi jalan keluar.
 Kalau sudah parah KDRT seperti korban sudah luka-
luka, maka dilakukan visum.
 Laporkan kepada yang berwajib telah terjadi KDRT.
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

KASUS
“Siti Nurjazilah atau lebih dikenal dengan nama Lisa, terpaksa harus
menjalani hari-harinya dengan mengurung diri di rumah. Wajahnya
rusak karena disiram oleh air keras oleh suaminya sendiri. Suaminya
yang sangat pencemburu melakukan penyiraman agar Lisa yang
berwajah cantik tidak mungkin lagi berhubungan dengan laki-laki lain.
Setelah disiram air keras pun, Lisa tidak diijinkan untuk keluar rumah.
Hal ini disebabkan karena suaminya takut tindakannya terhadap Lisa
diketahui oleh masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya” (Gema
Pria BKKBN, 10 Oktober 2006).
ANALISIS KASUS
Berdasarkan kasus di atas, pelaku yang sangat pencemburu melakukan kekerasan
terhadap istrinya berupa penyiraman air keras pada wajah korban. Hal itu membuat
wajah korban yang cantik mengalami kerusakan sehingga korban mengurung dirinya
di rumah. Selain itu, akibat wajahnya rusak pelaku berharap bahwa korban tidak
akan bisa berhubungan dengan laki-laki lain.
POHON MASALAH

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Gangguan Citra Tubuh


DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah

RENCANA KEPERAWATAN
Terlampir

STRATEGI PELAKSANAAN
Terlampir
KESIMPULAN
KDRT merupakan permasalahan yang sering terjadi didalam rumah
tangga. Oleh karena itu harus dilakukan pencegahan secara dini. Pendidikan
agama dan pengamalan ajaran agama di rumah tangga merupakan kunci sukses
untuk mencegah terjadinya KDRT.

Fenomena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terus meningkat


akhir-akhir ini terjadi karena berbagai faktor, diantaranya:

1. Masih rendahnya kesadaran untuk berani melapor


2. Pihak terkait yang kurang mensosialisasikan tentang kekerasan dalam rumah
tangga
3. Banyak kasus KDRT yang tidak tertangani secara langsung dari pihak yang
berwajib
4. Faktor budaya
5. Faktor Domestik
6. Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai