pengampunan yang datangnya daripada Allah. yang telah kita lakukan dihadapan Allah.
Seruan Inilah yang ditekankan melalui Firman Tuhan bagi Kita, sebagai seruan untuk Saudara / I Yang Terkasih
bertobat dan memperbaharui Diri. Melakukan perbuatan baik selama kita hidup didunia ini adalah yang terbaik untuk
Sebab pertobatan tidak hanya berbicara tentang berhenti melakukan perbuatan jahat, menghormati, sekaligus menghargai serta mensyukuri akan pengampunan yang telah
tetapi juga belajar untuk memulai melakukan perbuatan yang baik. diberikan oleh Allah bagi kita. Sebab sesungguhnya tidak ada dosa yang tidak dapat
diampuni oleh Allah, selagi kita mau mengakui dan selagi kita mau memberi diri
Dosa telah membuat umat Allah yang suci menjadi kotor, menjadi najis, dan menjadi Didalam ay. Ke 18 dikatakan “Sekaligus dosamu merah seperti Kirmizi, akan menjadi
tidak layak dihadapan Allah, sehingga hubungan antara Allah dan manusia karena putih seperti saljul sekalipun berwarna merah seperti kain kesumban, akan menjadi
dosa menjadi rusak. putih seperti bulu domba”.
Hubungan yang rusak seyoginya membutuhkan rekonsiliasi atau perdamaian, maka Penggambaraan dosa “merah seperti Kirmizi” memperlihatkan bahwa betapa pekat
untuk itulah Allah memberikan pengampunan kepada manusia atas dosa-dosa yang dan sulit untuk ditanggalkan, akan tetapi seberapa pekatpun dosa-dosa itu, bukan
dilakukan oleh manusia. Sebab untuk menuju sebuah perdamaian, didalam berarti Allah tidak mampu untuk membasuhnya, menjadikannya putih seperti bulu
pengampunan, dibutuhkan pengakuan akan kesalahan, pengakuan akan dosa-dosa domba dan salju.
sebagaimana yang disampaikan pada ay. 16 “Basuhlah, Bersihkanlah dirimu,
Jauhkanlah dirimu dari perbuatan-perbuatan jahat, berhentilah berbuat jahat”.
Dengan demikian atas apa yang telah dilakukan oleh Allah, kita mampu menyadari
bahwa tidak ada alasan apapun yang dapat dibenarkan untuk melakukan perbuatan
dosa.
Sebab
- Upah Dosa adalah maut, dan untuk menghapuskan dosa, hanya membutuhkan
pengampunan, dimana pengampunan yang ada harus disertai dengan
pertobatan sebagai bukti kesungguhan untuk membaharui kehidupan.
Untuk itulah Bapak Ibu Saudara / I yang terkasih, didalam menghidupi firman Tuhan
ini, Allah membutuhkan kesetiaan kita sebagaimana yang disampaikan dalam firman
Tuhan ini “Jika kita mau menurut dan mendengar, kamu, kita akan terberkati.