0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan2 halaman
Teks ini membahas tentang pentingnya bersaing dalam kebaikan dan mengintegrasikan kebaikan sebagai bekal di akhirat. Ia menyarankan untuk tidak meremehkan kebaikan apapun, termasuk berdakwah secara sederhana dengan kata-kata atau mengajak orang lain melakukan kebaikan kecil seperti shalat tepat waktu atau memberi minum. Teks ini juga menyarankan untuk rutin bersedekah karena
Teks ini membahas tentang pentingnya bersaing dalam kebaikan dan mengintegrasikan kebaikan sebagai bekal di akhirat. Ia menyarankan untuk tidak meremehkan kebaikan apapun, termasuk berdakwah secara sederhana dengan kata-kata atau mengajak orang lain melakukan kebaikan kecil seperti shalat tepat waktu atau memberi minum. Teks ini juga menyarankan untuk rutin bersedekah karena
Teks ini membahas tentang pentingnya bersaing dalam kebaikan dan mengintegrasikan kebaikan sebagai bekal di akhirat. Ia menyarankan untuk tidak meremehkan kebaikan apapun, termasuk berdakwah secara sederhana dengan kata-kata atau mengajak orang lain melakukan kebaikan kecil seperti shalat tepat waktu atau memberi minum. Teks ini juga menyarankan untuk rutin bersedekah karena
Pernahkah kita berpikir, apakah amalan kita cukup untuk menghindar dari panasnya api neraka? Apakah kita cukup baik untuk dapat mencium bau surga? Dan apakah kita akan mati dalam keadaan khusnul khatimah? Bukankah Allah Mahakuasa yang dapat membolak- balikkan hati dengan mudahnya? Masa depan kita sudah sepatutnya kita sambut dengan pelukan hangat, namun jangan sampai terlena. Dewasa kini dunia telah menunjukkan perkembangan pesat, aktivitas duniawi tanpa sadar semakin menyibukan kita, sekecil apapun itu, seperti mendahulukan membalas beberapa email dari pada shalat, maupun mendahulukan jual beli yang membuat shalat semakin tertunda. Sadar maupun tidak, kita akan melihat urusan dunia dapat mengalahkan urusan akhirat. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menabung kebaikan dan menebarkannya sebagai bekal di akhirat kelak. Allah telah memberikan kita lahan seluas-luasnya dalam menebar kebaikan, bahkan sekecil apapun kebaikan itu. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman “Barangsiapa yang mengerjakan kebaiikan seberat dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” QS. Al- Zalzalah ayat 7. Dzarrah dapat dipahami sebagai sekecil-kecilnya ukuran, dengan ini maka kita jangan pernah meremehkan sekecil apapun kebaikan yang kita tabung. Salah satu kebaikan yang nyatanya cukup sulit untuk dilakukan saat ini secara umum, khususnya untuk kaula muda adalah berdakwah. Bukan berdakwa di atas mimbar dengan semangat yang menggebu-gebu, tetapi berdakwa melalu sepatah dua kata yang mungkin dapat menghantar kita menuju keridhaan-Nya. Sekarang banyak tokoh agama yang menyeru untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, bersaing menjadi yang terbaik dihadapan-Nya, dan meraih keberkahan dan karunia tiada tanding dari Allah SWT. Namun betapa sedihnya kita, ketika keinginan untuk berbuat baik, layu karena terkekang oleh keterbatasan. Keterbatasan tersebut sering berhubungan dengan finansial yang nyatanya bukanlah akhir dari segalanya. Kita memiliki lisan, memiliki akal, dan memiliki sedikit ilmu, bukahkah itu sudah cukup untuk membuat kita dapat bersaing dengan jutaan umat islam lainnya? Berdakwah atau mengingatkan sesama pada kebaikan memang terdengar cukup sulit, apalagi bagi mereka yang merasa belum pantas disebut baik. Namun jika kita berpikir sedemikian rupa, bagaimana kita bisa bersaing dengan mereka yang telah berbuat banyak kebaikan. Jika memang kita hanya perlu niatan serta ungkapan baik untuk menabung pahala dan mendapat keridhaan-Nya, kenapa kita masih sulit untuk melakukan hal tersebut? Hanya bermodal ucapan, kita bisa mengajak seseorang menuju kebaikan sekaligus mengalirkan pahala. Hal-hal yang kecil seperti mengajak sholat tepat waktu dan memberi minum pada seseorang yang kehausan, merupakan hal-hal kecil yang bisa kita lakukan. Ketika adzan telah berkumandang, segera hentikan aktifitas dan ajak kawan kita untuk menunaikan shalat. Ketika seseorang letih dan terlihat membutuhkan minum, berilah air meskipun itu seteguk air putih. Selain itu, dalam upaya maksimal untuk mendapatkan kebaikan dari Allah SWT, sedekah tidak bisa diluputkan. Ini merupakan amalan menjanjikan yang dapat melipatgandakan rezeki sekaligus pahala, ini juga bukan janji biasa melainkan janji dan garansi dari Allah SWT “... Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” QS. Al-Baqarah ayat 261 Sekarang mari kita gabungkan dengan aktfitas berdakwah, jika kita dapat mengajak satu saja seseorang untuk bersedakah, bukan hanya mereka yang bersedekah yang mendapatkan kebaikan, tetapi kita juga. Seseorang yang jarang menyedekahkan hartanya, namun melalui lisan kita maupun dorongan kita tiba-tiba tergerak hatinya untuk bersedekah, bahkan rutin untuk melakukannya, maka kebaikan kita yang telah mengajak mereka untuk bersedakah bukankah semakin besar. Wahai saudaraku, Allah SWT telah meluaskan kasih- Nya, dengan begitu kita akan mudah mencari kebaikan bahkan kita dapat mengintergrasikannya, mari kita cari sama-sama dan raih keberkahan hidup sekaligus bekal untuk di akhirat kelak.