Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrokaatu

Teman-teman yang Insya Allah selalu diberkati Allah

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat
usia panjang, nikmat sehat, sehingga kita dipertemukan kembali dengan keadaan yang sebaik-
baiknya. Semoga kita dapat menjalankan ibadah-Nya, baik yg wajib atau sunat dengan penuh
keberkahan Allah. Aamiin

Sholawat dan salam, selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Aamiin

Pada kesempatan ini, saya diberi amanah untuk menyampaikan kultum, dan sebelumnya
saya matur mohon maaf apabila selama saya matur kultum ada salah kata atau ada suatu hal yang
tidak berkenan.

Kali ini, saya akan menyampaikan sebuah ulasan dari pengalaman pribadi dan sumber-
sumber yang saya pelajari tetang “rasa malas”. Dalam potongan QS. An Nisa: 95, Allah
berfirman:

…Wa faddollallahul muzajiihidiina ‘alalqoo’idiina ajron ‘aziimaa.

Artinya:

Kepada masing-masing, Allah menjanjikan pahala yang baik dan Allah melebihkan orang-
orang yang berjihad atas orang yang duduk, dengan pahala yang besar.

Dalam ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa orang yang
bekerja/berjihad di jalan Allah dengan sekuat tenaga, tidak lah sama kebaikan yang diberikan
Allah dengan orang yang hanya duduk saja, santai-santai saja, dimana semua itu tidak ada yang
menghalanginya.

ilihat dari definisi, Rasa malas itu ialah enggan, tidak mau untuk melaksanakan suatu
aktivitas tanpa suatu udzhur atau alasan yang jelas. Malas juga bisa menunjukkan menurunnya
motivasi. Rasa malas itu adalah salah satu penyakit mental, yang mempunyai ciri suka menunda-
nunda perkerjaan. Berikut penyebab timbul rasa malas yaitu:

1. Tidak mengerti arti kehidupan- fungsi, tujuan, manfaat.


2. Tidak pernah bersosialisasi-hakekatnya manusia adalah mahluk sosial
3. Makan berlebihan
4. Banyak perhitungan- banyak berbicara sedikit bekerja.
5. Pandangan negatif tentang masa depan

Rasa malas itu juga berbahaya apabila terus dibiarkan, karena dapat merugikan dan tidak
akan mengantarkan pada keberhasilan atau kemajuan. Untuk itu, untuk menghindarkan kita dari
malas, kita harus meninggalkan lingkungan yang membuat kita malas dan berkumpul dengan
teman-teman yang baik dan rajin. Kita juga harus belajar ilmu agama, hukum-hukum syariat,
sehingga semakin memotivasi untuk bekerja keras. Yang terakhir berdoa, semoga Allah SWT
memberikan kekuatan kepada kita untuk bersungguh-sungguh memberikan yang terbaik.

Atau ketika enggan beribadah kepada Allah SWT, maka ingatlah bahwa rasa malas itu
semata-mata adalah bisikan syaitan yang dihembuskan ke dalam hati kita. Kita harus
membuangnya dengan sebuah pertimbangan bahwa kita akan menghadap Allah kelak. Apa yang
akan kita bawa di hadapan Allah kalau bukan amal ibadah kita. Sudah berapa banyak amal
ibadah yang kita berikan kepada Allah. Sudah berapa gunungkah dosa kita yang menumpuk.
Sudah layakkah kita kalau sekarang menghadap Allah. Lalu kapan lagi kita akan beribadah kalau
bukan sekarang ini.

Mungkin ini yang bisa saya sampaikan, semoga materi yang disampaikan dapat
bermanfaat, dan menghindarkan kita dari rasa malas. Rasulullah bersabda “Bersemangatlah
untuk mengerjakn apa yang bermanfaat bagimu serta mohonlah pertolongan kepada Allah dan
janganlah merasa lemah”.

Mari kita membaca doa penutup majelis bersama-sama. Hamdallah bersama-sama.

Saya akhiri

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrokaatu

Anda mungkin juga menyukai