Anda di halaman 1dari 4

Biru laut seperti kolam

Ikan paus pandai menyelam


Dari lubuk hati yang paling dalam
Saya buka ceramah dengan salam

Assalamu’alaikum, wr. wb.

Bersyukur kita kepada Allah SWT, Dzat yang menciptakan dualisme dunia. Yang mana, tidak
akan bertahan 1 jika tidak ada 2, sehingga terciptalah langit dan bumi, bulan dan bintang, lautan
dan daratan, si cantik dan si buruk rupa, hingga sempurnalah kehidupan di alam semesta ini.

Sholawat bermahkotakan salam, mudah-mudahan senantiasa mengalir deras kepada Rasul


pemimpin umat, yang menyirna kriminil dan maksiat, yang mengorbit cahaya selamat, yang
mampu memberi syafaat kepada umat, esok dihari kiamat. Beliau adalah Nabi Agung Rasulullah
Muhammad SAW.

Setiap manusia yang hidup didunia ini, pasti pernah berbuat yang namanya dosa. Yo bak itu rak
pak?buk? atau ado yang disiko dak pernah babuek doso po? Pasti kita pernah berbuat dosa, baik
kita lakukan secara sadar ataupun tidak. Maka, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk selalu
memohon ampunan kepada Allah SWT.

Tapi bagaimana keadaannya sekarang? Banyak manusia silau oleh kemilau dunia, mengejar
sesuatu yang seharusnya tak dikejar. Saling menyikut dan menjatuhkan dgn menghalalkan
segala cara, demi meraih tahta, jabatan, dan harta kekayaan. Padahal semua itu hanyalah
sementara, tidak setia, dan akan terpisah darinya saat kematian datang menjemput.

Mereka tidak memikirkan untuk bertaubat. Bahkan malas untuk bertaubat. Padahal Allah SWT
itu Maha Pengampun. Di mana, seberapa banyak dosa yang kita lakukan, Allah SWT pasti akan
mengampuninya. Sebagaimana disalah satu lagunya, Nasida Ria menyampaikan:

Manusia biasa banyak bermaksiat


Allah t'lah berjanji mengampuni yang bertaubat
Jangan berputus asa, kembalilah kepada-Nya
Hapuslah dosamu dengan amal yang berguna

Dari lagu yang saya nyanyikan tadi, disampaikan bahwasannya Allah itu akan mengampuni org-
org yang bertaubat kepadanya, sehingga kita diminta untuk tidak berputus asa, kita dapat
menghapus dosa kita melalui beberapa amalan:

1. TAUBAT NASUHA

Ada tiga syarat utama yang harus dilalui oleh seseorang yang ingin melakukan taubat
nasuha.

Yang pertama adanya rasa penyesalan yg luar biasa di hati org tsb atas dosa-dosa yang
sudah dia lakukan. Mengapa demikian? Karena saya yakin, kalau seseorang tidak
menyesali perbuatan dosanya, nanti pasti akan terulang lagi dosa tsb. Sebaliknya, ketika
seseorang menyesali perbuatan dosanya, Insya Allah bapak-ibuk, tertanam dalam hatinya
“saya tidak akan mengulangi kesalahan yg sama.”
Yang kedua, permohonan ampunan itu harus diucapkan secara lisan dengan sungguh-
sungguh. Bahkan bapak-ibu, terkadang saking menyesalnya, saking bersungguh-
sungguhnya ada yg sampai menangis ketika ia memohon ampunan kepada Allah SWT.

Dan yang ketiga adalah berniat dan kemudian konsisten untuk tidak mengulangi maksiat
atau dosa-dosa yang sama alias mencabut diri dari perbuatan itu. Bila kita mampu
melaksanakannya maka itulah proses taubatan nasuha yang ganjarannya bukan hanya
dihapus Allah dosa-dosa tersebut tetapi juga akn digantikan dengan cahaya di akhirat
kelak.

2. SHOLAT TEPAT PADA WAKTUNYA


Dari Ibn Mas'ud ra. berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw. : Manakah amalan yang
lebih utama? Yang pertama Rasulullah itu menjawab: Shalat tepat pada waktunya. Barulah
yang kedua Berbakti kepada kedua orang tua. Dan yang ketiga Jihad fi-sabilillah.

Sholat tepat waktu yang partamo disobuik dibandingkan amalan lain, yang membuktikan
bahwa Allah SWT memang mencintai perbuatan sholat tepat waktu sebagai wujud cinta
dari hambanya kepada Tuhan yang telah menciptakan mereka.

Nyo ko kadang awak dek lah bakarojo, ado yang payah nak sholat topek wakotu. Sulit
memang yang namanya istiqomah itu, berat, wajar itu.

3. BERSEDEKAH

Sedekah bukan hanya mengundang keberkahan bagi orang yang melakukannya, sedekah
juga menjanjikan pahala yang besar. Diantara sekian banyak bentuk ibadah, sedekah
merupakan salah satu bentuk amalan yang selain mendatangkan pahala juga sangat
membantu bagi sesama manusia. Sebagaimana sabda Nabi SAW, “Sedekah itu dapat
menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api”.

Maka perbanyaklah sedekah, apalagi pada bulan Ramadhan ini. Tapi jangan juga
bersedekah hanya karena ingin dilihat, ingin dipuji orang. Berapapun nominalnya, apapun
bentuknya, sedikit kah atau banyak, yang penting kita ikhlas. Sebagaimana firman Allah
SWT dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 271:

“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik
bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
4. MEMPERBANYAK MEMBACA AL-QUR’AN

Belajar dan perintah membaca sudah dimulai sejak nabi Adam As baru diciptakan sampai
Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an tidak hanya dapat menjernihkan hati, tetapi juga
menghapuskan dosa seseorang. Ketika seseorang membaca Al Qur’an bahkan hingga
khatam keseluruhannya, maka sebanyak 60 ribu malaikat akan senantiasa berdoa dan
memohonkan ampun pada Allah atas semua dosa-dosa orang tersebut.

Ado seorang kakek dan cucu. Sang kakek menyuruh cucunya mengisi keranjang kosong
dan kotor dengan air. Tentunya tidak akan bisa penuh karena ya namanya keranjang, kan
bolong-bolong.

Namun, meski tidak bisa penuh dengan air, cucunya yang mengisi keranjang kotor
tersebut telah berhasil membersihkan keranjang tersebut dengan air yang bahkan tadi
dianggap oleh cucunya sungguh tidak bermanfaat karena tidak penuh.

Demikianlah, ketika seorang umat Islam rajin membaca Al Quran, meski tidak mengerti,
namun ia akan bisa bersih dari dosa dan perbuatan tercela yang tidak diridai Allah SWT.
Maka dari itu, mari kita perbanyak membaca Al Quran, khususnya pada bulan suci
Ramadhan. Sungguh luar biasa pahalanya.

Itulah amalan-amalan yang dapat kita lakukan untuk menghapus dosa, namun amalan-
amalan tersebut hanya sebagian dari banyaknya amal yang dapat kita lakukan. Kalau
diuraikan semuanya, waktunya tidak cukup. Cukup kita mulai dari hal-hal yang
sederhana, yang dapat kita lakukan. Insya Allah sedikit demi sedikit lam-lama akan
menjadi bukit.

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurangnya saya mohon maaf, kalau
ada kata-kata saya yg salah dan silap, mohon dimaklumi karena saya masih belajar. Dan saya
bukanlah orang yg suci, yg terlepas dari dosa. Sehingga ceramah saya tadi bukanlah untuk
menceramahi atau menggurui bapak-ibu semua, tetapi sebagai bahan intropeksi bagi kita
semua dan saya sendiri, karena sebagai sesama muslim ada baiknya kita untuk saling
mengingatkan.

Wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum wr. wb.


MUTHIA AZZURRI (X.1), 4 MARET 2023,
KONSEP CERAMAH SAFARI RAMADHAN

Anda mungkin juga menyukai