Anda di halaman 1dari 9

Edisi 26 Tahun 19

4 Amalan Pelebur Dosa


• Setiap manusia tidak lepas dari berbuat kesalahan dan dosa, na-
mun jangan berputus asa dari rahmat Allah. Walau dosa setinggi
langit, Allah tetap berkenan menerima taubat dan mengampuni
kita.
• Di antara 4 amalan penggugur dosa:
1. Bertaubat kepada Allah
- Hukumnya wajib
Syarat taubat:
- Berhenti dan menyesali dosanya
- Bertekad tidak mengulanginya
- Menyelesaikan urusan dengan orang yang dizhalimi
2. Memperbanyak istighfar
3. Memperbanyak dzikir dan tasbih
- Barangsiapa membaca ‘subhanallahi wabihamdihi’ 100 kali
sehari, maka Allah akan mengampuni dosanya walau sebanyak
buih di lautan.
4. Berbuat kebaikan
- Ada amalan penggugur dosa tertentu
- Ada amalan penggugur dosa secara umum
- Amalan kebaikan secara umum menghapus dosa
• Dosa akan menimbulkan noda hitam di hati. Jika bertaubat,
maka noda tersebut akan hilang. Jika tidak, maka noda tersebut
akan bertambah menutupi dan merusak hatinya, sehingga dapat
membahayakan keadaannya di akhirat.
Setiap manusia tentu berbuat dosa
Setiap anggota tubuh manusia pernah melakukan kesalahan
dan dosa, di antaranya:

• Mata sering melihat yang haram.


• Kaki sering melangkah ke tempat-tempat maksiat.
• Telinga sering mendengarkan perkataan dan suara yang
haram.
• Lidah sering bicara yang tidak benar, melaknat, bersumpah
palsu, menuduh, membicarakan aib sesama muslim, mengejek,
mengadu domba, memfitnah.
• Tangan sering menyentuh perempuan yang bukan mahram,
mengambil barang yang bukan miliknya, mencuri, memukul,
bahkan membunuh.
•  Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya pun telah menetapkan
bahwa setiap manusia senantiasa melakukan dosa dan
kesalahan. Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi (yang
artinya), “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian selalu
berbuat salah di waktu siang dan malam, dan Aku senantiasa
mengampuni semua perbuatan dosa, maka mintalah ampunan
kepada-Ku!” (H.R. Muslim No. 2577).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak
Adam pasti banyak berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat
kesalahan adalah yang banyak bertaubat.” (H.R. At Tirmidzi, dan
dinilai hasan oleh al-Albani).

2
Jangan berputus asa dari rahmat
Allah
Tentunya tidak ada satupun dari kita yang ingin meninggal dalam
keadaan membawa dosa kepada Allah Ta’ala, karena dosa dapat
menjadikan seseorang tertimpa malapetaka baik di dunia maupun
di akhirat. Oleh karena itu, Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk
tidak berputus asa dari rahmat Allah Ta’ala. Dengan rahmat-Nya,
Allah Ta’ala menjadikan banyak sebab yang bisa menggugurkan dosa
seorang hamba.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah, ‘Wahai


hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha
Pengampun, Maha Penyayang”. (Q.S. Az-Zumar: 53).

Di antara pengugur dosa seseorang:


1. Bertaubat kepada Allah Ta’ala
Bertaubat hukumnya wajib bagi seorang muslim. Imam an-
Nawawi rahimahullah bertutur, “Para ulama telah sepakat bahwa
bertaubat dari seluruh perbuatan maksiat adalah wajib. Wajib
dilakukan dengan segera dan tidak boleh ditunda, baik itu dosa kecil
apalagi dosa besar.” (Syarh an-Nawawi ‘ala Muslim, 17/59).

3
Allah Ta’ala berfirman, “Dan bertaubatlah kalian kepada Allâh,
wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.” (Q.S. An-
Nur: 31).

Syarat-syarat taubat
• Al Iqla’u: berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat yang
pernah dilakukan.
• An Nadamu: menyesali perbuatan dosa tersebut.
• Al ‘Azmu: bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan itu.
• Menyelesaikan urusan dengan orang yang pernah dizalimi.
Jika berupa harta, maka harus dikembalikan. Jika berupa
tuduhan jahat, maka harus meminta maaf. Jika berupa
ghibah atau umpatan, maka ia harus bertaubat kepada
Allah Ta’ala dan tidak perlu minta maaf kepada orang yang
dighibahi atau diumpat.

2. Memperbanyak istighfar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh
kepada umatnya agar senantiasa memperbanyak istighfar kepada
Allah Ta’ala. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mendengar
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah,
sungguh aku senantiasa beristighfar kepada Allah dan bertaubat
kepada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (H.R. Bukhari).

Dengan terus memperbanyak istighfar, maka Allah Ta’ala akan


menghapuskan dosa dan kesalahan yang bisa jadi kita lakukan tanpa
sengaja.

4
Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi (yang artinya),
“Wahai anak Adam seandainya dosamu setinggi langit, kemudian
engkau beristighfar memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku
akan memberikan ampunan kepadamu dan Aku tidak akan
memedulikannya lagi.” (H.R. At Tirmidzi, beliau mengatakan bahwa
hadits ini hasan).

3. Memperbanyak dzikir memuji Allah Ta’ala


Setiap kita pasti menginginkan ampunan dari Allah Ta’ala dengan
cara yang mudah. Kita pun lebih semangat mengerjakan berbagai
amalan ringan yang dapat menghapus dosa dan kesalahan. Allah
Ta’ala -dengan rahmat dan kasih sayang-Nya- tidak ingin hamba-
Nya terus bergelimang dosa.

Di antara bukti rahmat Allah Ta’ala kepada para hamba-Nya


adalah amalan ringan berpahala besar, sebagaimana disebutkan
dalam hadits riwayat Muslim berikut.

“‘Apakah salah seorang di antara kalian tidak mampu


mengusahakan seribu kebaikan setiap hari?’ Ada di antara sahabat
yang hadir bertanya kepada beliau, ‘Bagaimana mungkin ada di
antara kita yang mampu mengusahakan seribu kebajikan?’ Beliau
bersabda, ‘Ia bertasbih seratus kali, akan dituliskan baginya pahala
seribu kebajikan atau dihapuskan darinya seribu keburukan’.”

Demikian pula dalam sabda Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam


“Barang siapa membaca ‘subhanallahi wabihamdihi’ (Maha Suci Allah
dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya
akan dihapus, meskipun sebanyak buih di lautan.” (H.R. Muslim).

5
4. Berbuat kebaikan sebagai pelebur dosa
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menerangkan bah-
wa amal shalih yang dapat menghapus dosa ada dua jenis:

Pertama, yang dapat menghapus dosa tertentu saja, seperti


kafarat yang hanya dapat menggugurkan dosa orang yang berhu-
bungan badan di siang hari bulan Ramadhan, atau seperti memba-
yar diyat bagi jamaah haji yang melanggar larangan ketika sedang
ihram.

Kedua, yang dapat menghapus dosa secara umum. Amal shalih


jenis ini ada dua macam:

a. Amal shalih yang dijelaskan secara khusus oleh dalil bahwa


dapat menghapus dosa, seperti dalam hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam “Barangsiapa yang berpuasa
Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Bukhari
dan Muslim).
Dalam hadits lainnya, “Barangsiapa yang berwudhu seperti ini
kemudian ia keluar menuju masjid dan tidak ada sesuatu yang
menyebabkan ia keluar kecuali untuk sholat, niscaya Allah ampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Muslim).

b. Seluruh amal shalih yang tidak ada dalil khusus terkait


penghapusan dosa, namun masuk dalam keumuman
firman Allah Ta’ala (yang artinya) “Sesungguhnya perbuatan-
perbuatan baik itu menghapus perbuatan-perbuatan yang

6
buruk (dosa). Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”
(Q.S. Hud: 114).
Demikian pula tercakup dalam hadits “Bertakwalah kepada
Allah di mana pun anda berada; iringilah perbuatan dosa dengan
amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya;
serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.” (H.R.
At Tirmidzi, beliau menilai hadits ini hasan shahih).

Bahaya menumpuk dosa tanpa


bersegera bertaubat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan umatnya
untuk tidak menumpuk dosa, “Sesungguhnya seorang hamba apabila
ia berbuat satu dosa, maka dititikkan dalam hatinya satu titik hitam.
Apabila dia berusaha menghilangkannya, beristighfar, serta bertaubat
maka terhapuslah titik tersebut. Jika kembali berbuat dosa maka titik
hitam tersebut akan bertambah sehingga memenuhi ruang hati. Itulah
yang disebut dengan ‘ron’ (penutup hati) yang disebutkan Allah (dalam
Q.S. Al Muthaffiffiin : 14) ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya dosa
yang selalu mereka perbuat itu menutupi hati mereka’.” (H.R. At
Tirmidzi, beliau mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Jika seseorang terus mengulang dosanya, kemudian ditambah


dengan dosa-dosa yang lain tanpa ada dorongan untuk segera
bertaubat dan mengiringinya dengan amal shalih, maka semakin
banyak noda-noda hitam yang menggelapkan hatinya. Akibatnya,
hatinya tertutupi dari cahaya Allah Ta’ala, ia menjadi jauh dari ilmu,

7
tidak memedulikan kualitas iman dan kesehatan hatinya, nasihat
susah untuk masuk ke hatinya, hingga akhirnya dia meninggal
sebelum bertaubat atas dosa-dosanya yang dapat menjadi petaka
baginya di akhirat kelak.

<>

Penulis: Arga Makalalag (Alumnus Ma’had Al ‘Ilmi)

Pemuroja’ah: Ustadz Abu Salman, B.I.S.

DONASI BULETIN AT-TAUHID


BSI 7755-3322-45 | Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari.

Wajib Konfirmasi
Nama # Alamat # email # BesarDonasi # TanggalTransfer # Buletin 
(SMS/WA) ke: 0823-2461-6668


YUK NGAJI DI Dengarkan


radiomuslim.com BEDAH BULETIN AT-TAUHID
(1467 AM) Jum’at 20.00 WIB bersama
Ust. Abu Salman

SUSUNAN REDAKSI
Penanggung jawab Ari Wahyudi, S.Si. | Penasihat Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A.| Editor Ahli Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A.,
Ustadz Abu Salman, B.I.S., Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A. | Pemimpin redaksi Zulfahmi Djalaluddin, S.Si. | Redaktur pelaksana &
Editor Arif Muhammad N, S.Pd | Layouter Ramane musa .

ALAMAT REDAKSI
Kantor Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari, Jalan Selokan Mataram No. 412 Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I. Yogyakarta, Indonesia

WEBSITE | buletin.muslim.or.id @buletintauhid INFORMASI | 0823-2461-6668

Anda mungkin juga menyukai