Anda di halaman 1dari 30

Tata Cara Penerimaan

“SAKRAMEN TOBAT”
Definisi Dosa
• Dosa adalah perbuatan melawan cinta kasih
Tuhan dan sesama.
• Setiap dosa berarti manusia menjauhkan diri
dari Tuhan.
• Dosa dilakukan secara sadar, dengan sengaja
(diinginkan), dan dalam keadaan bebas, akan
berakibat merugikan orang lain dan dirinya
sendiri serta merusak hubungan dengan Tuhan.
Dosa Berat & Dosa Ringan
• Dosa Berat adalah pelanggaran berat melawan
hukum Allah, yang secara langsung
menghancurkan kasih di dalam hati seseorang,
sehingga secara sadar orang tersebut
menyimpang dari tujuan akhir hidup manusia,
yaitu Surga.
• Jadi, orang yang melakukan dosa berat
sesungguhnya telah menolak Allah secara
total dan dilakukan dengan penuh kesadaran.
KGK mengajarkan
• KGK 1855. dosa berat merusakkan kasih di
dalam hati manusia oleh satu pelanggaran
berat melawan hukum Allah. Di dalamnya
manusia memalingkan diri dari Allah, tujuan
akhir dan kebahagiaannya dan
menggantikannya dengan sesuatu yang lebih
rendah. Dosa ringan membiarkan kasih tetap
ada, walaupun ia telah melanggarnya dan
melukainya.
KGK 1856. Karena dosa berat merusakkan
prinsip hidup di dalam kita, yaitu kasih, maka ia
membutuhkan satu usaha baru dari kerahiman
Allah dan suatu pertobatan hati yang secara
normal diperoleh dalam Sakramen Pengakuan/
Sakramen Tobat
KGK 1860. Ketidaktahuan yang bukan karena
kesalahan pribadi dapat mengurangkan
tanggungjawab untuk satu kesalahan berat.
• Dosa dianggap berat jikalau memenuhi tiga kondisi.
– Masalahnya besar. Misalnya : mencuri mangga tidak sebesar
korupsi 1 milyar.
– Dilakukan dengan pengetahuan akan besarnya dosa. Misalnya :
kalau ada orang yang tidak tahu aborsi adalah dosa, maka dia
tidak berdosa meskipun secara obyektif aborsi adalah dosa besar.
– Dilakukan tanpa paksaan. Misalnya : seorang prajurit yang
dipaksa komandannya untuk melempar granat ke rumah
penduduk, maka akan berkurang kesalahannya
• Jika ketiga kondisi tersebut terpenuhi maka disebut dosa
berat.
Contoh-contoh Praktis Dosa Besar
• Tidak ikut Misa/Perayaan Ekaristi pada hari
Minggu atau Misa wajib yang disamakan
dengan hari Minggu (KGK 2181).
• Segala bentuk pornografi, mastrubasi,
menggunakan kontrasepsi
• Penelantaran orang tua yang sudah uzur
• Salam tempel atau menyogok polisi
• Mencontek dll
Efek Samping Dosa
• Akibat dari dosa yaitu, manusia kehilangan
rahmat Allah yang pernah ia terima dalam
sakramen baptis.
• Dosa ikut mengotori kesucian Gereja Kristus.
Relasi dengan sesama ikut rusak, maka jika
seseorang bertbat, ia pun berdamai kembali
dengan Allah, Gereja, dan sesama.
Mengapa Kita Harus Mengaku Dosa?

Karena bila kita tidak mengaku dosa maka dosa itu


bisa menyeret kita ke neraka. Terutama dosa
besar/berat. Sebab orang yang meninggal dengan
dosa berat langsung masuk ke neraka (KGK 1035) –
kalau menjelaskan ini berarti harus memberi
gambaran lagi tentang neraka dan surga

*alasan mengapa harus mengaku dosa lebih baik


difokuskan ke buah2 sakramen tobat saja
Sakramen Tobat
• Sakramen tobat atau pengakuan dosa atau
rekonsiliasi adalah salah satu dari dua
sakramen penyembuhan (KGK 1423-1424).
• Sakramen ini adalah sakramen penyembuhan
rohani dari seseorang yang telah dibaptis yang
terjauhkan dari Allah karena telah berbuat
dosa.
• Gereja melalui mereka yang memiliki kuasa para
rasul, menjadi saluran rahmat pengampunan
dan pendamaian Allah dalam sakramen
pengakuan dosa atau sakramen tobat.
• Bukan hanya rasa sesal dan air mata belaka,
namun dalam Sakramen Tobat menuntut
sebuah “metanoia” atau perubahan hati dan
seluruh sikap hidup.
• Yang diminta Allah dari manusia adalah niat baik
dan usaha pertobatan yang dilakukan manusia.
Mengapa Mengaku Dosa Kepada Imam,
Tidak Langsung Kepada Tuhan Saja?
• Yesus sendiri memberikan kuasa kepada
murid-murid-Nya untuk mengampuni dosa
(Yoh 20: 21-23) Mengaku dosa kepada imam
lebih memastikan pengampunan dosa kita
karena daya kuasa sakramen.
• Sementara kalau kita bertobat tanpa
sakramen, kita tidak tahu apakah tobat sudah
mencukupi kadar dosa kita.
Apakah Dosa Kecil Wajib Diakukan dalam
Sakramen Pengakuan?
• Dosa kecil boleh dan baik kalau dilakukan di
sakramen pengakuan, namun tidak wajib
karena ada banyak cara untuk menghapuskan
dosa kecil (KGK 1458). Yang wajib dilakukan
adalah dosa besar (KGK 1456)
Apakah Dosa Tidak Bisa Diampuni Tanpa
Sakramen Pengakuan?
• Dosa kecil/ringan bisa diampuni dengan
sangat mudah. Misalnya dengan doa Bapa
Kami, denan mengikuti perayaan Ekaristi dll
(kadar pengampunan tergantung dari sikap
hati masing-masing orang)
• Namun untuk dosa besar/berat seseorang
harus melakukan sesal sempurna, yang mana
ini susah untuk dilakukan.
Apa Itu Sesal Sempurna?
• KGK menjelaskan: Kalau penyesalan itu berasal dari cinta
kepada Allah, yang di atas segala sesuatu, ia dinamakan
“sempurna” atau “sesal karena cinta” (contritio). Penyesalan
yang demikian itu mengampuni dosa ringan; ia juga mendapat
pengampunan dosa berat, apabila ia dihubungkan dengan niat
yang teguh, secepat mungkin melakukan pengakuan
sakramental (Bdk. Konsili Trente: DS 1677)
• Jadi orang yang sudah melakukan sesal sempurna pun masih
berkewajiban mengaku dosa meskipun sesal sempurna itu
dosanya diampuni. Hal ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga
kalau-kalau sesal yang kita anggap sudah sempurna itu pada
dasarnya belum sempurna.
Benarkah Salah Satu Dari Lima Perintah Gereja
Adalah Mengaku Dosa Minimal Setahun Sekali?
• Benar (KGK 1457). Namun umat juga
berkewajiban untuk mengakukan dosa setiap
kali umat melakukan dosa besar. Kalau
memang selama satu tahun seorang umat
tidak melakukan dosa besar, maka sesuai
perintah Gereja dia wajib mengaku dosa
kepada imam untuk mematuhi perintah
Gereja tersebut.
Bila Tidak Berdosa Besar, Apakah yang
Diakukan Kepada Romo?
• Umat bisa mengaku dosa-dosa kecil atau umat
bisa mengakukan dosa-dosa besar dan kecil
yang sebelumnya sudah dilakukan. Pengakuan
dosa-dosa yang sudah dilakukan dan diampuni
sebelumnya adalah sah dan baik (Bdk.
Katekismus Baltimore, lesson 32, 430)
Bila Kita Mempunyai Tiga Dosa Besar dan Hanya
Mengakukan Dua Dosa Besar Saja, Berapakah
Jumlah Dosa Kita Yang Diampuni?
• Bila umat menyembunyikan satu saja dosa,
maka seluruh pengakuan menjadi tidak sah.
Tidak ada dosa yang dihapuskan. Bahkan umat
menambah dosa penistaan Sakramen
Pengakuan bagi dirinya.
• Maka sebisa mungkin ketika saat hening untuk
mengingat-ingat dosa kita, jangan sampai kita
lupa atau bahkan dengan sengaja melupakan
dosa yang telah diperbuat.
Apakah Rumusan Sakramen Pengakuan yang
Benar?
• Rumusan pengakuan Sakramen Pengakuan
yang paling menadasar adalah harus ada
kalimat “aku (imam) melepaskanmu dari
dosa-dosamu.” Bila imam lupa atau keliru
mengucapkannya, maka umat bisa
mengingatkan si imam. karena tanpa rumusan
itu dosa belum dihapuskan.
Tata Cara Sakramen Tobat Secara Pribadi

• Pada saat kita memasuki bilik pengakuan yang


telah dipersiapkan, kita berlutut dan menerima
berkat pengantar dari Imam, kemudian
membuat tanda salib sebagai pembukaan
pertobatan kita.

- Boleh juga mengajak umat melihat puji syukur,


supaya dia ingat kalau ada tata cara rekonsiliasi
di puji syukur
• Kemudian katakanlah:
U : Bapa, Sakramen Tobat yang terakhir saya terima
adalah .... (sebutkan kapan terakhir kali menerima
Sakramen Tobat, misal pada masa adven tahun
lalu, dll)
Catatan: jika ini pertama kalinya menerima
Sakramen Tobat, katakanlah:
U : Bapa, ini penerimaan Sakramen Tobat saya
untuk pertama kalinya.
Kemudian ucapkanlah:
U : Bapa, dari saat terakhir saya menerima Sakramen
Tobat sampai saat ini, saya disadari telah melakukan
dosa-dosa dan oleh karena itu pada saat ini dihadapan
Bapa saya mau mengaku kepada Allah Bapa Yang
Mahakuasa dan kepada seluruh umat Allah yang
kudus, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan
perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian,
khususnya bahwa saya telah berdosa:..... (sebutkan
dosa anda dengan jujur)
Saya sungguh menyesal atas semua dosa saya
itu, dan dengan hormat saya meminta
pengampunan serta penitensi yang berguna bagi
saya.
(setelah itu, dengarkanlah nasihat dari Romo
dan apa yang harus anda lakukan sebagai
penitensi atas dosa anda dengan seksama jika
sudah mendapatkan nasihat, Romo akan
meminta anda untuk mengucapkan doa tobat
sebagai berikut.)
Doa Tobat
(PS No. 25)

Allah Yang Maharahim, aku menyesal atas dosa-


dosaku. Sungguh patut Engkau hukum, terutama
karena aku telah tidak setia kepada Engkau Yang
Mahapengasih dan Mahabaik bagiku. Aku benci
akan segala dosaku, dan berjanji dengan
pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki
hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah
yang Mahamurah, ampunilah aku orang berdosa
ini. Amin
(pada waktu Imam memberikan absolusi, Anda
harus membuat tanda salib, mengucapkan kata
terima kasih, lalu keluar dari kamar pengakuan.
Saat anda berdoa sesudah pengakuan pribadi,
selain mendoakan doa-doa penitensi , berdoa
jugalah doa “Syukur Atas Pengampunan” PS 27)
Mempersiapkan diri
• Berdoa kepada Allah Roh Kudus agar
dimampukan untuk mengingat segala dosa
yang telah dilakukan kepada siapa pun dan
menyesalinya dengan sepenuh hati.
• Memeriksa, menyadari, dan mengingat semua
dosa yang telah diperbuat, kalau terlalu
banyak, maka bisa dicatat.
• Menyesali segala dosa yang telah diperbuat.
Bagaimana Sebaiknya Kita Mengaku Dosa?

• Pengakuan dosa yang baik, yaitu melalui


pemeriksaan batin, membuat kita mampu
menghitung jumlah dosa kita. Jangan
menyembunyikan dosa atau membuat imam
menjadi salah paham akan dosa kita sehingga
tidak tepat menilai keadaan jiwa kita.
Contoh pengakuan dosa yang tidak baik ( yang mungkin
tidak diawali dengan pemeriksaan batin)

I : Kapan Anda terakhir kali mengaku dosa?


P: Sudah lama
I : Berapa lama?
P: Beberapa tahun yang lalu.
I : Tolong katakan dengan lebih jelas/signifikan.
P: yaaah, sekitar dua tahun yang lalu.
Peniten seharusnya langsung berkata bahwa pengakuannya
yang terakhir adalah lima tahun yang lalu. Yang penting kita
berusaha mengingat semampu kita dalam pemeriksaan
batin.
I : Dosa apa saja yang Anda buat sejak itu?
P: Banyak, Romo.
I : Apa kamu pernah mengutuk?
P: Ya.
I : Seberapa sering? Dan apa yang kamu katakan?
P: Ah, tidak terlalu sering.
I : Berapa kali Anda mengucapkan nama Yesus dengan
sembarangan?
P: Sering dalam beberapa hari dan tidak sama sekali
dalam beberapa hari lainnya.
I : Tolong diperjelas berapa kali?
P: Saya mengutuk, berkata bohong, tidak pergi ke misa,
berpikiran buruk, dan marah beberapa kali. Itu saja.

Anda mungkin juga menyukai