Mengingat bahwa pandemi virus corona masih belum berakhir, dan sebetulnya kita belum
terbebas sepenuhnya dari bahaya pandemi ini, maka walaupun pelayanan misa tatap muka
dalam kondisi new normal sudah kita laksanakan, kita sekali lagi tetap harus menjatuhkan
pilihan untuk pelayanan sakramen tobat, sebagai persiapan Natal kita, melalui ibadat tobat
dengan absolusi umum. Hal ini harus kita tempuh sebagai upaya untuk menghindari semakin
tersebarnya penularan virus corona yang pasti masih ada dan terutama juga varian baru yang
terhitung lebih cepat penularannya, yang disinyalir sudah masuk ke negara kita. Jika di
beberapa paroki atau banyak paroki dengan kebijakan masing-masing sudah melayani
sakramen tobat secara tatap muka, maka dimohon pelayanan absolusi umum ini tetap
diumumkan ke seluruh umat, supaya mereka yang belum mendapatkan sakramen tobat tetap
bisa mengikuti ibadat tobat dan mendapatkan absolusi umum ini.
Untuk itu beberapa hal perlu kita pahami di sini, antara lain :
Demikian para imam sekalian, ketentuan ini disampaikan supaya dalam waktu yang amat
singkat ini dalam kondisi extra-ordinaria, umat masih sempat dipersiapkan untuk mengikuti
absolusi umum dalam ibadat tobat bersama secara virtual, yang dibuat sedemikian rupa
sebagai ibadat yang tetap utuh dan memberi ruang untuk setiap pribadi bisa mempersiapkan
diri dalam penyesalan dan niat memperbaiki diri dengan sungguh-sungguh.
Semoga belas kasih Tuhan tercurah atas semua kehendak baik kita untuk menyambut Natal
tahun ini dengan tema “Kasih Kristus Menggerakkan Persaudaraan”, bisa dijalani dengan
layak dan pantas melalui ibadat tobat dengan absolusi umum ini, dan juga terutama melalui
perenungan kita selama masa Adven.
Tuhan memberkati.
Ibadat tobat akan diadakan dalam ibadat Adorasi. Dan absolusi umum akan diberikan
melalui berkat Sakramen Mahakudus.
Ritus Pembuka
Saudara sekalian yang terkasih dalam Tuhan, kita harus tetap bersyukur bahwa belas kasih
dan pengampunan Allah senantiasa tercurah pada kita dalam situasi dan kondisi apapun
dalam hidup kita. Di masa pandemi covid 19 ini, Roh Kudus telah bekerja sedemikian rupa
untuk mengajarkan pada kita apa artinya hidup secara baru baik secara pribadi maupun secara
bersama-sama. Roh Kudus telah membaharui dan menyelamatkan dunia secara amat
istimewa dan cepat melalui perubahan besar dalam semua bidang karena pandemi ini. Hal
yang secara manusiawi tak mungkin mampu kita lakukan, padahal kitalah yang telah
merusaknya karena egoisme kita. Dunia sedang menyembuhkan dirinya sendiri, ingin pulih
dari kehancuran karena ulah kita manusia.
Maka menjelang natal tahun ini, kita diundang untuk kembali bertobat dan bertobat, bertobat
dan bertobat. Dan melalui Dia, yang hadir dalam sakramen mahakudus dengan seluruh
kepenuhan keallahan-Nya kita akan menerima absolusi umum dengan seluruh anugerah yang
kita perlukan, terutama belas kasih dan kerahiman Allah. Maka marilah kita persiapkan sikap
batin yang layak dan pantas untuk memohon rahmat yang besar itu dari Tuhan kita.
Doa Pembukaan
3) Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan
berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, 4) seperti ada tertulis dalam
kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah
jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. 5) Setiap lembah akan ditimbun dan setiap
gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-
lekuk akan diratakan, 6) dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."
7) Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya:
"Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu dapat
melarikan diri dari murka yang akan datang? 8) Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai
dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami!
Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari
batu-batu ini! 9) Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak
menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api." 10) Orang
banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" 11)
Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan
yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga
demikian."
12) Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya
kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" 13) Jawabnya: "Jangan menagih
lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu." 14) Dan prajurit-prajurit bertanya
juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada
mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Terpujilah Kristus
Renungan Singkat.
Para saudara yang terkasih, ajakan pertobatan Yohanes Pembaptis ini sangat tegas dan keras, karena
mengajak kita yang sering bebal ini untuk berubah; padahal apa yang sudah berurat berakar, yang
sudah mendarah daging sebagai kebiasan buruk kita, adalah yang paling sulit untuk diubah.
Meluruskan yang bengkok, menimbun yang berlubang, meratakan yang berbukit-bukit dan
memperbaiki yang rusak adalah pekerjaan yang amat berat jika juga sudah dalam kondisi parah.
Namun dalam Tuhan, karena Tuhan dan berkat Tuhan yang sedemikian berbelaskasih pada kita, tidak
ada yang mustahil bagi-Nya untuk mengubah kita.
Apa yang bengkok dalam hidup kita? Tidak lain adalah segala pikiran jahat kita: mungkin kita
pernah atau kadang-kadang atau bahkan sering ingin mencelakakan orang, suka dendam dan benci,
kurang memaafkan & mengampuni, suka marah dan emosi, kasar pada orang lain bahkan mungkin
pada saudara dan anak atau orangtua sendiri, suka memfitnah dan merancangkan sesuatu yang buruk
pada orang lain. Berpikiran kotor, suka menyeleweng, korupsi, mencuri dan mengingini barang milik
orang lain. Mudah tidak jujur dan licik atau culas. Itulah hal-hal yang bengkok dalam diri kita, yang
harus kita luruskan, seturut kehendak Tuhan.
Apa yang berlubang-lubang dalam diri kita? Tidak lain adalah kekurangan dan kelemahan kita:
kemalasan, kekuranguletan, ketidaksabaran, kecemasan, kekuatiran, keputusasaan, lemah iman,
kurang semangat, kurang bersyukur, banyak menggugat, kurang aktif dan proaktif, apatis dan kurang
peduli.
Apa saja bukit-bukit dalam diri kita? Tidak lain adalah kesombongan, keangkuhan, kecongkakan,
ketamakan, kerakusan, jumawa dan puas diri, sok hebat dan sok tahu, sok paling benar, tak mau kerja
sama, merasa serba bisa, single fighter., sehingga kita memandang orang lain secara negatif,
meremehkan, merendahkan bahkan tak jarang menghina dan melecehkan.
Apa saja yang rusak dalam diri kita? Tidak lain adalah mentalitas buruk kita. Mental tak peduli
pada kepentingan bersama, kurang solider, kurang murah hati, mau menang sendiri dan suka mencari
kambing hitam, kurang rela berbagi, suka membawa perpecahan dan konflik, suka menceritakan
kelemahan orang dan membangkitkan permusuhan dan masih banyak lagi aneka bentuk sikap kita
yang mungkin membuat orang tidak merasa nyaman di dekat kita.
Untuk semua itu, marilah pada kesempatan penuh rahmat ini, kita dengan jujur menyesalinya dan
bertobat, dan dengan rendah hati memohon belaskasih Tuhan kita. +++
3 3 5 6 i 7 6 6 6 6 6 5 2 3. 3.
Pu-ji-an dan hor - mat, bagi Al-lah Maharahim,
3 5 6 i 2 i . i 76 7 7.
Kasih-Mu sempurna dan a - ba - di,
7 i 7 6 6 5 4 3 . 6 6 2 . 3 4 3.
Peraturanmu te - guh, hukum-Mu a - dil.
5 5 3 2 3 . 1 2 1 7 7 .
Titah-Mu tepat, se-la-lu benar.
6 3 3 3 3 2 3 1 7 6 .
Maka pada-Mu ka-mi berseru,
7 1 2 3 1 7 6. 7 7 65 6. 6
Kasih – an-i ka - mi, ampuni-lah ka-mi.
3 6 . 6 6 5 6 6 6 7 i 7 5 6.6
Engkau sumber kekudusan : kasih-ani kami.
3 6. 6 6 5 6 5 3 2 3 1 7 6. 6
Kami penuh kejahatan : ampun-i-lah kami.
6 3 2 3 2. 1 2 1 1 1 7 6 6.
Dari jurang yang dalam, a - ku berseru ya Tu-han.
Dan demi kerahiman-Mu. Ampun-i - lah do – sa-ku.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Ku-dus.
6 3 2 3 2 1 2 1 1 1 7.
Seperti pada permulaan, sekarang se-la-lu, dan sepanjang masa.
6 . 6.
A-min.
Allah, yang tidak pernah menolak siapapun, terdorong oleh belaskasih-Mu, Engkau berkenan
memberikan ampun kepada pendosa dengan kemurahan hati yang penuh cinta, meski
bagaimanapun beratnya dosa yang mereka perbuat. Sudilah mendengarkan doa-doa yang
kami panjatkan dengan rendah hati, dan terangilah hati kami, supaya kami dapat hidup
menurut perintah-perintah-Mu.
Ya Allah yang mahakuasa, dengarkanlah doa-doa dari keluarga-Mu yang beriman, dan
buatlah supaya rahasia-rahasia suci yang telah kami peroleh berkat rahmat-Mu tersimpan
baik-baik dalam diri kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Tuhan Yesus Kristus, dalam perayaan Ekaristi kami mengenangkan sengsara, wafat dan
kebangkitan-Mu. Kami mohon, semoga ibadat Pujian Sakramen Mahakudus ini, semakin
membuat kami sadar akan besarnya cinta-Mu, sehingga kami boleh mengalami keselamatan
dan damai-Mu di bumi; dan menikmati kebahagiaan abadi di surga. Sebab Engkaulah Tuhan
dan Pengantara kami.
U Amin.
(Setelah doa Uskup dengan mengenakan velum menuju altar dan mengangkat/memegangi
monstrans namum belum memberi berkat absolusi: Umat bersama-sama diajak untuk
mengucapkan rumus tobat dengan mendoakan saya mengaku):
Uskup : Saudara sekalian di hadapan Yesus yang hadir dalam sakramen mahakudus, marilah
kita menyadari segala kesalahan dan dosa kita dengan menyatakan tobat kita secara bersama-
sama:
Saya mengaku kepada Allah Yang Mahakuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya
telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa,
saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan
Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara sekalian, supaya
medoakan saya pada Allah Tuhan kita.
Uskup : Dengan perantaraan Gereja Kudus, Tuhan Yesus berkenan mengampuni segala dosa
saudara sekalian, maka AKU melepaskan engkau dari segala dosamu:
Dalam Nama Bapa (+) dan Putera (+) dan Roh Kudus (+). Amin.
(Setelah itu Uskup kembali ke tempat duduk. Lalu dilanjutkan dengan Doa Syukur atas
Pengampunan).
Ya Tuhan Allah dan Bapa kami, kami berterimakasih, atas pengampunan yang telah kami
dapatkan. Kami, yang bagaikan anak hilang, telah kembali dalam pelukan kasih Bapa.
Semoga kelegaan karena pengampunan-Mu ini, melapangkan jalan kami untuk menyongsong
Hari Raya Natal Suci, sehingga dengan hati yang layak dan pantas kami dapat ikut merasakan
sukacita karena kehadiran penjelmaan Kristus dalam hati kami.
Dan semoga dengan karunia belaskasih-Mu ini kami senantiasa hidup rukun dan bersatu padu
dalam kebaikan dengan terus saling mengasihi. Hantarlah kami akhirnya sampai pada
Perjamuan Paska Abadi kelak di sorga, untuk bersatu dalam kebahagiaan kekal bersama
Kristus Putera-Mu dan Roh Kudus sepanjang segala masa. Amin.
+++