Anda di halaman 1dari 31

ARTI, MAKNA DAN BUAH-BUAH

SAKRAMEN TOBAT
KOTABARU, 8 OKTOBER 2017
ARTI PERTOBATAN BATIN
 Arti pertobatan batin: suatu dinamika hati yang patah
dan remuk yang digerakkan oleh rahmat Illahi untuk
menjawab cinta yang penuh kerahiman dari Allah
 Pertobatan ini mengandung penyesalan akan dosa-dosa
yang telah dilakukan, niat yang kuat untuk tidak berbuat
dosa lagi serta percaya penuh akan rahmat Allah
 Orang ini yakin akan Kerahiman Illahi
MAKNA MENERIMA SAKRAMEN TOBAT
 Makna menerima Sakramen Tobat adalah Sakramen
pemulihan, pengakuan, pengampunan, dan perdamaian
antara Allah dan manusia
BUAH-BUAH SAKRAMEN TOBAT
 Sakramen Tobat sebagai Sakramen Perdamaian Dosa
adalah terutama dosa atas penghinaan terhadap Allah dan
pemutusan persekutuan dengan Dia. Sebenarnya juga
merugikan persekutuan dengan Gereja.
 Karena itu Pertobatan mendatangkan secara serentak
pengampunan Allah dan perdamaian dengan Gereja
 Yesus Putera Allah mengatakan “bahwa di dunia Anak
Manusia mempunyai kuasa mengampuni dosa” (Mrk
2:10)
BUAH-BUAH SAKRAMEN TOBAT
 Yesus melaksanakan Kuasa Ilahi “Dosamu sudah
diampuni” (Mrk 2:5, Luk 7:48)
 Sakramen Dosa sebagai perdamaian dengan Allah,
Kristus menghendaki bahwa Gereja secara keseluruhan
dalam doanya, dalam kehidupannya dan kegiatannya
adalah tanda dan alat pengampunan dan perdamaian
yang diperoleh dengan harga darahNya.
 Namun Ia mempercayakan pelaksanaan kuasa absolusi
kepada jabatan apostolik.
 Rasul diutus “dalam nama Kristus” (2 Kor 5 : 18)
melalui dia Allah sendiri menasihati dan memohon
“Berilah dirimu didamaikan dengan Allah” (2Kor 5:20)
 Sakramen Tobat sebagai Kekuatan Rohani, Tuhan
memberikan kepada Rasul kuasaNya sendiri untuk
mengampuni dosa, ia juga memberi kepada mereka
otoritas untuk mendamaikan para pendosa dengan
Gereja.
 Ucapan Kristus kepada Simon ”Kepadamu akan
kuberikan kunci Kerajaan surga” apa yang kau ikat di
dunia akan terikat di surga, dan apa yang kau lepas di
dunia juga akan terlepas disurga
 Orang mengalami pendamaian dengan Allah karena relasi
kasih dengan Allah yang telah putus karena dosa (terjadi PHK:
Putus Hubungan Kasih) telah dipulihkan kembali. Kasih Allah
yang hidup sungguh-sungguh menjadi hidup kembali dan
dialami secara pribadi.
 Orang mengalami pendamaian dengan komunitas Gereja.
Relasi dengan sesama saudara yang selama ini retak dan rusak,
entah karena dendam, iri hati, tak mau mengampuni, difitnah,
dan sebagainya, telah disembuhkan dan pulih kembali. Sebab
Sakramen Tobat “menyembuhkan orang yang diterima kembali
dalam persekutuan dengan Gereja yang menderita karena dosa
dan salah seorang anggotanya” (Katekismus Gereja Katolik,
No.1469).
 Orang mengalami penyembuhan secara utuh: dan dosa,
luka-luka batin, relasi yang disharmonis, dan ikatan ilmu
hitam, perdukunan, dan sebagainya.
 Orang mengalami pembebasan dari siksa abadi, yang
akan diterimanya jikalau ia tetap berada dalam dosa
berat (Katekismus Gereja Katolik, No. 1496).
 Orang mengalami pembebasan—paling sedikit—dan
sebagian siksa sementara yang diakibatkan oleh dosa.
 Orang mengalami ketenangan hati nurani dan hiburan
rohani. Orang mengalami pertumbuhan kekuatan rohani
untuk perjuangan dalam menghayati iman kristianinya.
 Kristus telah menciptakan Sakramen Pengakuan untuk
anggota-anggota GerejaNya yang berdosa terutama
untuk mereka yang sesudah Pembaptisan jatuh ke dalam
dosa berat dan dengan demikian kehilangan rahmat
Pembaptisan dan melukai persekutuan Gereja.
MEMBANGUN NIAT
 Membangun niat untuk secara konkrit dengan memberi
pengampunan kepada orang yang pernah menyakiti dan
melukainya
TATA CARA PENERIMAAN
SAKRAMEN TOBAT
A. PERSIAPAN
 Diluar kamar pengakuan / dalam gereja

1. Berdoa
Berdoa kapada Allah Roh Kudus untuk memohon
pertolongan-Nya, supaya kita dapat mengingat semua
kesalahan / dosa yang sudah kita Iakukan baik di rumah
tarhadap anggota keluarga, di tempat karja, di sekolah
terhadap guru, teman atau dimanapun terhadap siapapun.
Berdoalah mohon agar dapat menyesali segala dosa-dosa
dangan baik.
 2. Memeriksa, menyadari dan mengingat-ingat dosa kita.
(Bila parlu dicatat).
 3. Menyesali segala kesalahan dan dosa kita.
B. SAKRAMEN TOBAT
 Dalam kamar pengakuan
 1. Berlutut di hadapan Pastor sambil berkata:
“PASTOR, BERKATILAH SAYA ORANG BERDOSA”
(waktu Pastor memberkati, buatlah Tanda Salib).
 “INI PENGAKUAN SAYA YANG PERTAMA”
(Bila untuk pertama kalinya menerima Sakramen
Tobat). atau
 “PENGAKUAN SAYA YANG TERAKHIR …..
MINGGU /
BULAN YANG LALU”
(Untuk penerimaan Sakramen Tobat yang selanjutnya).
 2. “DOSA-DOSA SAYA ADALAH …………………….
“.
Sesudah selesai mengakui dosa-dosa, nyatakanlah:
 “PASTOR, SAYA MENYESAL ATAS DOSA-DOSA SAYA,
DAN DENGAN HORMAT SAYA MOHON AMPUN DAN
DENDA (PENITENSI) ATAS DOSA-DOSA SAYA”.
 3. Dengarkan Pastor memberi nasihat dan denda dosa
(penitensi).
 DOA TOBAT (Puji Syukur No.25)
Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.Aku
sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak
setia kepada Engkau yang maha pengasih dan maha baik
bagiku.
 Aku benci akan segala dosaku,
dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak
memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah
yang maha murah, ampunilah aku, orang berdosa.
Amin.
 4. Pastor memberikan pengampunan (absolusi) dalam
nama Tuhan Yesus, dengan berkata:
 “Dalam nama Tuhan Yesus, saya mengampuni dosamu”,
kemudian Pastor memberkati, sambil kita membuat
Tanda Salib.
 5. Setelah selesai kita ucapkan: “TERIMA KASIH
PASTOR”, lalu keluar dari kamar pangakuan.
 C. SESUDAH SAKRAMEN TOBAT
Diluar kamar pengakuan / dalam gereja
 1. Kita mendoakan doa-doa yang diberikan olah Pastor
sebagai denda dosa (penitensi).
2. Kita mengucap syukur kepada Tuhan yang telah
mengampuni dosa-dosa kita.
3. Lalu memohon bantuan Roh Kudus untuk dapat
memperbaiki hidup kita dan tidak melakukan kesalahan /
dosa lagi.
 ”Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa
yang bertobat” (Lukas 15:7a)
 Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali
setahun.
 Pertobatan: dimuali dengan niat dan kesadaran bahwa
kita jauh dari Allah dan orang lain dan menyesali segala
dosa. Sikap tobat merupakan perubahan yang mendasar
dari seluruh diri kita
 Pengakuan: mengaku dosa kepada Imam adalah unsur
paling penting dalam sakramen tobat, dengan mengaku
dosa kita didamaikan dengan Allah dan
mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita. Serta
diwujudkan dalam hidup
 Penitensi merupakan denda atas dosa berupa doa,
diterima dan amal kasih, pelayanan kepada sesama,
pantang secara sukarela dan berkurban bagi sesama.
Penitensi sebagai tanda bahwa kita mulai berubah sikap
dan bertobat
 Absolusi: Imam menumpangkan tangan diatas peninten
dan mengucapkan doa absolusi, Allah, Bapa yang Maha
murah, dengan mendamaikan kita dengan diriNya dalam
wafat dan kebangkitan puteraNya, mencurahkan Roh
Kudus demi pengampunan dosa.

Anda mungkin juga menyukai