Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jum'at

indikator kebahagiaan hidup


SUDADI, MPd.

indikasi kebahagiaan seorang yang bersyukur (kepada Allah),


hamba itu teridentifikasi dengan maka sesungguhnya ia bersyukur
tiga perkara. pertama, Jika diberi untuk dirinya sendiri. Dan
nikmat ia bersyukur. Kedua Jika Barangsiapa yang tidak
diuji dengan musibah, maka ia bersyukur, maka sesungguhnya
sabar. Ketiga, Jika ia khilaf, Allah Maha Kaya lagi Maha
terlanjur melakukan perbuatan Terpuji' ”.
dosa, maka cepat cepat ia segera Syukur akan menjadi pintu
memohon ampun kepada Allah. pembuka bagi kehadiran nikmat
Inilah karakteristik pribadi nikmat pemberian Allah yang
paripurna yang mendapatkan lainnya. Dan kebalikannya kufur
hidayah dari Allah. Berkaitan menjadi pintu pembuka bagi
dengan bersyukur, Al-qur'an kemunculan murka Allah. Adapun
memberikan penjelasan syukur mencakup tiga perkara
sebagaimana termuat surat Pertama, mengakui didalam hati
Ibrahim ayat 7: bahwa bahwa segala nikmat yang
ia terima adalah mutlak pemberian
Allah. Usaha yang kita lakukan
hanyalah sebagai wasilah bagi
Salah satu perwujudan dari kedatangan nikmat Allah. Segigih
kesadaran akan kemusliman kita apa pun usaha yang kita lakukan
adalah dengan memulai seluruh "Dan (ingatlah juga), tatkala kalau Allah tidak menghendaki
aktivitas kita dengan Tuhanmu memaklumkan; niscaya nikmat Allah tidak akan
menambatkan seluruh niat dan 'Sesungguhnya jika kamu sampai kepada kita. Tatkala
kemauan kita hanya kepada Allah. bersyukur, pasti Kami akan semua upaya dalam hidup ini
Oleh karena itu, maka marilah kita menambah (nikmat) kepadamu. dilandasi sikap mental semacam
panjatkan rasa puji dan syukur Dan jika kamu mengingkari ini, maka kita akan terbebas dari
kehadliratNya atas segala nikmat (nikmat-Ku), maka Sesungguhnya sikap takabur. Kedua,
yang telah dikaruniakan kepada azab-Ku sangat pedih'”. Menyebutkan secara dhahir,
kita. Tidak lupa salam dan Juga di ayat lain dalam surat bahwa segala kenikmatan yang
sholawat semoga tetap Luqman ayat 12: kita terima adalah pemberian
tercurahkan kepada junjungan kita Allah. Hal ini sejalan dengan
nabi Muhammad saw beserta para Firman Allah dalam Qur’an surat
pengikutnya yang senantiasa Ad-Dhuha ayat 11:
berpegang teguh pada risalah da
sunah-sunahya.
"Dan terhadap nikmat
Jamaah shalat Jum’at yang Tuhanmu, maka hendaklah kamu
berbahagia. "Dan Sesungguhnya, telah siarkan."
Ibnu Qoyim al Jauziyah dalam Kami berikan hikmat kepada Kemauan dan kesadaran kita
bukunya yang berjudul Tazkiyatul Luqman.Yaitu: 'Bersyukurlah akan besarnya nikmat pemberian
Nafs menyebutkan, bahwa kepada Allah. dan Barangsiapa Allah harus kita sampaikan kepada

SUARA MUHAMMADIYAH 22 / 97 | 16 - 31 NOVEMBER 2012 31


Khutbah Jum'at
orang lain. Terkadang, kita innaa ilaihi raaji’uun'. Mereka Khutbah II
merasa berat hati kalau besarnya Itulah yang mendapat keberkatan
gaji atau banyaknya hasil panen yang sempurna dan rahmat dari
yang kita dapat diketahui orang Tuhan mereka. Dan mereka itulah
lain. Kita cenderung orang-orang yang mendapat
menyembunyikan nikmat petunjuk."
pemberian Allah ini. Rukun Sabar adalah sikap mental
syukur selanjutnya yang ketiga yang mencakup tiga perkara
yaitu, dengan menggunakan Pertama, menahan jiwa dari
nikmat pemberian Allah tersebut perasaan jengkel terhadap takdir
dimanfaatkan sesuai dengan yang menimpa dirinya. Kedua
keridhla-an pemberiNya. mencegah lisan dari ucapan yang
Perwujudan syukur terhadap mengeluhkan permalahan hidup
pemberian Allah salah satunya yang dihadapi. Ketiga, menjaga
dengan memanfaatkan anugerah anggota badan dari berbuat
tersebut di jalan Allah. maksiat baik terhadap dirinya
maupun kepada orang lain.
Jamaah shalat Jum’at yang
berbahagia. Jamaah shalat Jum’at yang Marilah kita berdoa kepada
Indikator yang kedua dari berbahagia. Allah SwT.•
kebahagian hidup adalah sikap Istighfar/mohon ampun
sabar dalam menghadapi realita kepada Allah adalah bentuk
hidup. Dalam hidup ini, kita pasti kesadaran seorang hamba akan
akan mendapat cobaan dari Allah, segenap kesalahan dan
sebagai mana termuat dalam Qs. kelemahannya. Semakin kuat
Al-Baqarah ayat 155–157: kesadaran akan kelemahan dan
kekurangannya, maka akan
semakin sering dan terbiasa
seorang Muslim untuk memohon
ampun dengan kalimah istighfar.

Sidang Jum’ah yang berbahagia.


Akhirnya, marilah kitasemua
memohon kepada Allah, semoga
kita dimudahkan dan diberi
kemampuan untuk senantiasa
bersyukur atas segala nikmat,
sabar atas segala cobaan yang
"Dan sungguh, akan Kami diberikan, dan memohon ampun
berikan cobaan kepadamu, atas segala kesalahan dan dosa-
dengan sedikit ketakutan, dosa yang terlanjur kita lakukan.•
kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar. (Yaitu) *Sudadi, MPd. Staff pengajar SMP
orang-orang yang apabila Muhammadiyah Semin, Pengurus
ditimpa musibah, mereka Ranting Muhammadiyah Jatiayu
mengucapkan: 'Inna lillaahi wa Kecamatan Karangmojo.

32 SUARA MUHAMMADIYAH 22 / 97 | 2 - 16 MUHARRAM 1434 H


Khutbah Jum'at
dajjal si layar datar
PUJIONO, S.SI., MM.

dan positif. Tak jarang dari sedikit yang menceburkan pada


dampak positif yang ada bisa terbukanya aurat. Pakaian ketat
membantu manusia dalam dengan lekuk tubuh yang
mencapai tujuan, karena dampak kelihatan. Dan lama-kelamaan
positif dari teknologi, sebut saja lunturlah nilai malu yang dimiliki.
televisi. Televisi merupakan media Sehingga berpakaian mini menjadi
informasi, pendidikan dan kontrol tradisi. maka, hancurlah dunia ini
sosial yang kuat. Bagi mereka bila telah tercabutnya rasa malu
yang mampu memanfaatkan dari dari kaum wanita (yarfaa’ullah al
TV ini. haya’a minan nisa’) sesuatu yang
Sedang dampak negatif bisa sangat berharga diumbar begitu
menjadi sarana penyesat yang murah karena tuntutan skenario
efektif karena tayangan- dilakukan oleh host, presenter,
tayangannya yang jahilyah. TV pesinetron atau bintang tamu
mampu menggiring opini dan dalam sebuah acara. Tayangan
menokohan figur. Sehingga tak seperti itu ketika menjadi tontonan
sedikit masyarakat yang ingin harian generasi muda, maka tak
bergaya seperti di layar TV. Dari aneh akan menjadi budaya yang
gaya bicara, model baju pakaian tidak baik. Padahal, jelas, sebagai
Kaum Muslimin yang dirahmati sampai perilaku. TV bisa menjadi muslimah dilarang
Allah! pisau tajam yang bisa merusak mempertontonkan aurat yang bisa
Syukur Alhamdulillah, kita dan mendangkalkan akidah mana mendekati zina.
pada hari ini bisa datang untuk kala tak mampu menggunakan Ketika perempuan dilarang
menjalankan perintah Allah selaku pisau tersebut. TV bisa menjadi mempertontokan aurat, ini berarti
orang Mukmin yang wajib Dajal jaman sekarang yang berupa laki-laki diharamkan menikmati
hukumnya untuk melaksanakan layar datar. Dajal dengan mata berbagai pertunjukan pamer aurat
shalat Jumat. Dan tentunya, dari satu lensa, yakni kami sebut si- ini. Kalau ada perempuan tidak
momen Jum'at ini diharapkan bisa layar datar. merasa malu memperlihatkan
meningkatkan rasa keimanan dan auratnya, kita yang menikmati
ketaqwaan kepada Allah SwT. Kaum Muslimin yang dirahmati pertunjukannya adalah sama tidak
Allah! punya malu juga.
Kaum Muslimin yang dirahmati Hal ini harus kita sikapi, guna
Allah! menyelamatkan generasi pewaris Kaum muslimin yang dirahmati
Kita hidup di jaman yang telah risalah Islam, agar menjadi Allah!
berubah, dari jaman periode generasi qurata'ayun. Bukan Kedua, adalah tayangan
kenabian Nabi Muhammad saw. menjadi generasi yang gagap, takhayul, klenik, perdukunan,
Perkembangan teknologi begitu imitan dan hedonis. ramalan nasib dan ramalan jodoh.
maju dengan cepat. Dan Di antara beberapa tayangan Keadaan ekonomi dan iman yang
perkembangan teknologi di Dajjal layar datar ini yang bisa lemah, kadang seseorang
berbagai bidang memiliki dampak. merusak akidah adalah mengambil jalan pintas untuk
Ibarat dua mata sisi uang yang Pertama, pornografi, karena mencapai tujuan. Dengan banyak
beriringan, yakni dampak negatif ingin gaul-eksis dan narsis tak iklan di TV kaitanya klenik,

SUARA MUHAMMADIYAH 22 / 97 | 16 - 31 NOVEMBER 2012 33


Khutbah Jum'at
ramalan dan jasa lain seolah-olah mana, dan menimbulkan
melegalkan kepada masyarakat, terbukanya aib sesama. Bahkan
bahwa itu memang ada dan boleh. fitnah yang menjatuhkan martabat
Padahal, dalam Qur'an Allah jelas seseorang. Dan jelas, ini dilarang
melarangnya. Kita tidak menurut Islam.
diperkenankan mendahului dengan Selain itu, tayangan gaya hidup
meramalnya. Dan hanya Allah yang mengisahkan kesan
sajalah yang mengetahui hal keglamouran seseorang,
ghaib. Sebagaimana Firman Allah fenomena kawin cerai artis, dan Marilah kita berdoa kepada
dalam Qs al-Jinn 26: budaya konsumerisme bisa Allah SwT, agar anak-anak kita,
menjadikan masyarakat terobsesi, keluarga kita terhindar dari api
bahwa itu hal yang lumrah. Maka, neraka.•
jelas ini adalah gaya hidup
jahilliyah yang patut kita jauhi.
Artinya “(Dia adalah Tuhan)
yang mengetahui yang ghaib. Kaum Muslimin yang dirahmati
Maka, Dia tidak memperlihatkan Allah!
kepada seorang pun tentang yang Setelah kita mengetahui
ghaib itu.“ beberapa tayangan TV yang bisa
Tapi, tak sedikit masyarakat menjadi Dajal, maka seyogyanya
kita yang terpengaruh dengan untuk membentengi diri dan
iklan ramalan nasib, jodoh sampai keluarga dari bahaya tersebut,
karier. Ancaman Allah jelas, bila dengan tidak menonton dan selalu
kita sampai memercayai ramalan mendampingi anak-anak kita setiap
nasib, atau tahayul yang bisa menonton TV. Akhirnya, semoga
membawa pada syirik, merusak kita tahan terhadap godaan Dajal si
amal kita. Hadis Nabi riwayat layar datar, dan memanfaatkan
Ahmad: televisi untuk hal yang positif yang
dapat menambah keimanan kita
sehingga tergolong orang-orang
yang mukmin.•

“Barangsiapa mendatangi
dukun atau tukang ramal
kemudian membenarkkan apa
yang dikatakanya, maka
sesungguhnya ia telah kafir
terhadap apa yang telah Khutbah Kedua
diturunkan kepada Muhammad,"
(Hadis Nabi riwayat Ahmad).
Ketiga, tayangan gosip alias
ghibah. Tayangan gosip yang
mengulas tuntas pribadi artis atau
seseorang secara berlebih-lebihan PUJIONO,SSI.,MM Wakil Ketua
terkadang kelewat sampai pada PWPM Jawa Tengah, Tim Pendiri
fitnah. Berita yang benar atau Ponpes Muhammadiyah Manafiul
tidak benar tersebar kemana- Ulum Boyolali.
34 SUARA MUHAMMADIYAH 22 / 97 | 2 - 16 MUHARRAM 1434 H

Anda mungkin juga menyukai