Washitiy) TUJUAN 2. Syukur yang dilakukan oleh lisan (Syukru Lisan). Peserta mengetahui makna syukur nikmat secara bahasa Yaitu memuji kepada-Nya dan atas anugrah ynag maupun istilah dilimpahkanNya [93:11]. Selain itu mempunyai Peserta memahami pentingnya syukur nikmat kesadaran untuk menyatakan bahwa nikmat itu Peserta mengetahui cara bersyukur datang hanya dari sisi Allah [16:53] Peserta mengetahui hal-hal yang dapat mngubah nikmat 3. Syukur yang dilakukan oleh anggota badan (Syukru menjadi naqmah (siksaan) Jawarih), Yaitu dengan menggunakan anggota tubuh/melakukan METODA PENDEKATAN
aktivitas dalam rangka tunduk kepada-Nya yang
Ceramah dan Diskusi ditujukan hanya untuk memperoleh keridhaan-Nya. Juga dengan meninggalkan segala bentuk RINCIAN BAHASAN kemaksiatan serta mempersembahkan dan Makna Syukur Nikmat menundukkan kenikmatan yang dilimpahkan Allah Syukur secara bahasa adalah berterima untuk menaati-Nya dan memperoleh keridhaan-Nya kasih. Menurut istilah syukur adalah memberikan Bersyukur kepada Allah harus tercermin pujian kepada yang memberi kenikmatan dengan sesuatu dalam hati, lisan dan anggota tubuh, karena dengan hati yang telah dibeikan kepada kita berupa perbuatan itulah kita merasakan, mengetahui, menyambut dan ma’ruf, dalam pengertian tunduk dan berserah diri membicarakan nikmat-nikmat Allah. kepada-Nya. Nikmat bisa berubah menjadi Naqmah (siksaan) Pentingnya Syukur Nikmat Nikmat bisa menjadi naqmah karena berbagai Syukur adalah wasiat pertama yang disampaikan perkara, antara lain: Allah SWT kepada manusia. Setelah manusia mampu 1. Jika kita melakukan kemaksiatan dan berbuat dosa, berpikir, Allah memerintahkannya untuk yaitu membalas nikmat Allah dengan hal-hal yang bersyukur kepada-Nya dan kepada kedua orang dimurkai-Nya [30:41, 4:39]. tuanya [31:14, 2:172, 17:3, 27:19]. 2. “Seorang hamba pada hari kiamat tiada Allah memberikan pujian kepada hamba-Nya yang melangkahkan kedua kakinya, sehingga ditanyakan tidak pernah lalai dalam mensyukuri nikmat-Nya kepadanya empat perkara, yaitu tentang umurnya [6:53, 3:145]. dihabiskannya untuk apa, tentang ilmunya diamalkan Akan menambah kuatnya iman dan kenkmatan [14:7] untuk apa, tentang hartanya darimana Allah tidak akan menyiksa orang-orang mukmin diperolehnya dan untuk kepentingan apa dihabiskan, yang senantiasa bersyukur [4:147] serta masa muda dihabiskan untuk apa.” (H.R. Allah tidak menyukai orang yang mengkufuri Tarmudzi). nikmat dan mencela orang-orang yang tidak pandai 3. Meyakini bahwa anugrah yang dimilikinya bukan mensyukuri nikmat [2:152, 100:6, 76:3-4]. dari Allah tapi atas usahanya sendiri atau dari “Hendaklah tiap orang dari kalian berhati yang selain Allah [28:78, 16:53-54,84]. bersyukur dan lisan yang selalu 4. Sikap sombong, merasa diri lebih mampu dari mengingat...”(H.R. Turmudzi dan Ibnu Majah). orang lain sehingga ia mnecela orang lain dan Sesungguhnya Allah ridha kepada seorang hamba membangga-banggakan apa yang di milikinya baik yang setiap makan dan minumnya memuji Allah harta, sawah ladang, ilmu, atau kedudukan [104:1- (atas karunia yang diberikan Allah kepadanya). 3] 5. Tidak menunaikan hak-hak Allah. Cara Bersyukur 6. Bila kita memiliki ilmu walaupun sedikit, hendaklah 1. Syukur yang dilakukan dengan hati (Syukru tetap kita ajarkan kepada orang lain. Bila kita Qalbiy). mempunyai harta walaupun sedikit, hendaknya kita Yaitu mengakui nikmat-nikmat Allah dan infakkan, karena dalam harta itu ada hak-hak mencintainya. “Mengingat kenikmatan akan orang lain [70:24-25] berpengaruh (membekas) pada kecintaannya kepada