(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaranPendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti dengan guru pembimbing Bapak Enjang Maman S, Ag)
Disusun Oleh:
(XI MPLB 3)
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dengan judul:
"Mensyukuri Nikmat".
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Penyusun,
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai manusia sudah seharusnya kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan karena
nikmat yang Allah berikan kepada kita sangatlah besar sehingga jika kita mau menghitung nikmat
yang telah Allah berikan pun niscaya kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Nikmat juga
tidak dapat diukur dengan material. Contohnya Allah telah memberikan kita alat indra yang
mempunyai fungsi sendiri-sendiri dan tentunya itu tidak dapat diukur dengan material. Itu adalah
nikmat Allah yang sering tidak kita sadari.
Contoh dari menggunakan nikmat Allah tidak pada tempatnya adalah sifat angkuh kepada
Allah. Ia merasa bahwa semua yang ada padanya adalah murni karena kepandaian dan
keistimewaan dirinya dan bukan karena nikmat Allah. perasaan seperti ini tentunya dapat
memudarkan tauhid seseorang. Untuk menghindari hal-hal seperti ini kita diwajibkan untuk
mensyukuri nikmat Allah. Setiap detik tak pernah bisa lepas dari nikmat Allah untuk itu kita harus
banyak-banyak bersyukur agar dapat terhindar dari sifat angkuh dan sombong. Cara bersyukur yang
paling mudah adalah dengan mengucap hamdalah.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa itu mensyukur nikmat ?
B. Apa saja perintah mensyukuri nikmat ?
C. Bagaimana cara mensyukuri nikmat ?
D. Apa hikmah dari perilaku syukur nikmat ?
E. Bagaimana contoh perilaku sosok yang selalu mensyukuri nikmat ?
F. Bagimana perilaku yang mencerminkan sikap menyukuri nikmat ?
G. Apa saja contoh dalil mensyukuri nikmat ?
H. Apa hadist tentang menyukuri nikmat ?
I. Apa saja manfaat mensyukuri nikmat ?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian dari mensyukuri nikmat
B. Untuk mengetahui perintah mensyukuri nikmat
C. Untuk mengetahui cara mensyukuri nikmat
D. Untuk mengetahui hikmah dari perilaku mensyukuri nikmat
E. Untuk mengetahui contoh perilaku sosok yang selalu mensyukuri nikmat
F. Untuk mengetahui perilaku yang mencerminkan sikap mensyukuri nikmat
G. Untuk mengetahui dalil mensyukuri nikmat
H. Untuk mengetahui hadist tentang mensyukuri nikamat
I. Untuk mengetahui manfaat mensyukuri nikamat
BAB II
PEMBAHASAN
Begitu banyak nikmat yang sudah diberikan oleh Allah Swt.kepada seorang muslim.
Oleh karena itu, biasakanlah bersyukur kepada Allah Swt. sehingga rasa syukur menjadi
kebiasaan dan bagian dari keseharian. Dengan bersyukur, seseorang akan dihargai oleh Allah
Swt, dan manusia. Adapun sikap enggan bersyukur dapat mendatangkan akibat, adalah
sebagai berikut.
1) Berkurang atau hilangnya nikmat dari Allah Swt., bahkan bisa mendapat azab yang
sangat pedih dari-Nya.
2) Termasuk kategori kufur nikmat, yaitu perbuatan yang dilarang dan segala yang
dilarang itu berdosa.
3) Tidak akan mendapat penghargaan dari Allah Swt. dan sesama manusia.
4) Menimbulkan sikap sombong karena merasa nikmat yang dirasakan bukan berasal
dari Allah Swt., melainkan berasal dari kerja keras sendiri.
5) Merasa gelisah, tidak tenang, dan tidak bahagia dalam hidup karena apa yang
didapat, tidak disyukuri, sehingga yang ada hanya keluh kesah saja. Selain berkeluh
kesah juga mudah emosi karena suuzan kepada Allah Swt.
Allah Swt. menegaskan dan memerintahkan agar umat Islam senantiasa mensyukuri
nikmat yang sudah diberikan-Nya sebagaimana dalam firman-Nya berikut :
"Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan
janganlah kamu ingkar kepada-Ku,"
(Q.S. Al-Baqarah/2: 152)
Allah Swt. juga menegaskan bahwa bersyukur kepada-Nya itu akan kembali kepada
yang bersangkutan karena sesungguhnya syukur seorang hamba-Nya tidak akan
berpengaruh pada eksistensi Allah Swt. Allah Mahakaya dan tidak membutuhkan sesuatu
apa pun dari hamba-Nya. Mensyukuri nikmat Allah Swt. merupakan bukti keimanan yang
diimplementasikan dalam bentuk ibadah.
Sesungguhnya rasa syukur itu dibangun di atas lima pilar, yakni ketundukan
seseorang kepada Zat yang telah memberi nikmat, cinta kepada-Nya, mengakui nikmat-Nya
yang tidak terhingga jumlahnya, memuji semua nikmat-Nya, dan tidak mempergunakan
nikmat tersebut untuk hal-hal tidak disukai oleh Sang Pemberi Nikmat.
1) Dengan hati:
1) Meyakini kebenaran Rukun Iman dan Rukun Islam
2) Mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan zikrullah dan ma'rifatullah
2) Dengan ucapan:
1) Mengucapkan lafaz syahadat, salawat, dan zikir
2) Berdoa hanya kepada Allah Swt.
3) Gemar membaca Al-Qur'an dan mengkajinya
4) Selalu berkata yang baik dan benar
3) Dengan perbuatan:
1) Rajin, dan khusyuk dalam beribadah
2) Amar makruf nahi munkar
3) Berakhlak mulia
4) Mencari nafkah yang halal
5) Mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah
Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukur Kepada-ku, dan janganlah kamu mengingkari (Nikmat) -ku,” (QS. Al – Baqarah :
152).
َِو َما َكانَلِنَ ْف ٍسَأ ْنتَ ُموتَِإاَّل بِِإ ْذنِاللَّ ِه ِكتَابًا ُمَؤ َّجاًل ۗ َو َم ْني ُِر ْدثَ َوابَال ُّد ْنيَانُْؤ تِ ِه ِم ْنهَا َو َم ْني ُِر ْدثَ َوابَاآْل ِخ َر ِةنُْؤ ت
َِه ِم ْنهَ ۚا َو َسنَجْ ِزيال َّشا ِك ِرين
Artinya: “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala
dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa
menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu.
Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,"
(QS. Ali – Imran: 145).
َوِإ ْذ َتَأ َّذ َن َر ُّب ُك ْم َلِئ ْن َش َكرْ ُتمْ َأَل ِزيدَ َّن ُك ۖمْ َو َلِئ ْن َك َفرْ ُت ْمِإ َّن َع َذ ِابي َل َشدِي ٌد
Artinya: Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguhnya jika
kalian bersyukur (atas nikmat-Ku), pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan
jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih."
3.1. Kesimpulan
Bersyukur adalah sebuah ungkapan rasa atas segala nikmat yang telag diberikan oleh Allah SWT
dan bisa dilakukan dengan cara mengucapkan atau mengingat asma Allah dalam hati. Dengan
bersyukur berarti kita mensyukuri apa yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita dengan kekuatan
iman dan menyakini bahwa segala sesuatu tidak ada yang sia-sia. Kita dapat mensyukuri nikmat
dengan cara berdzikir, dengan lisan kita dapat mengucapkan Alhamdulillah, dengan hati yaitu
menyakini bahwa segala bentuk nikmat dan berkah datangnya semata. Hanya dari Allah SWT dan
kita dapat menyukuri nikmat Allah SWT dengan perbuatan kita dengan melaksanakan segala
perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Segala bentuk syukur kita merupakan rasa terimakasih
kita kepada Allah SWT. Bersyukur merupakan salah satu kata yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan bisa memberikan manfaat untuk diri-sendiri. Selain itu, dengan bersyukur umat islam
akan menjadi lebih dekat dengan Allah SWT sehingga dapat diberikan kemudahan dalam menjalani
kehidupan.
3.2. Saran/Ajakan
Syukur sejati terungkap dalam seluruh sikap dan perbuatan, dalam amal perbuatan dan kerja
Nyata. Jadi sudah sepatutnyalah kita untuk selalu bersyukur bahkan dalam keadaan sakit pun. Kita
sudah mengetahui bagaimana cara meningkatkan rasa syukur. Dan semoga kita dapat dengan
mudah menyatakan rasa syukur kita kepada Allah. Muda-mudahan dengan meningkat rasa syukur,
nikmat kita akan bertambah.Dalam makalah ini pastilah jauh dari kesempurnaan maka dari itu kritik
dan saran dari bapak guru sungguh teramat penting bagi kami guna untuk membangun mental kami,
membangun semangat dan kualitas kami didalam kami berkarya bisa lebih baik dan lebih baik dari
hasil saat ini yang diperoleh.