PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
makhluknya, sehingga tidak ada hal yang menghalangi makhluk Allah khusunya
manusia untuk selalu bersyukur. Karena tidak ada perbuatan manusia yang paling
Nikmat yang sangat besar bagi manusia adalah nikmat iman. Termasuk
nikmat Allah tidak pada tempatnya, atau menggunakan nikmat Allah untuk
kemaksiatan. Termasuk sifat yang angkuh terhadap Allah Swt jika ia merasa
bahwa semua yang ada padanya adalah karena kepandaian dan keistimewaan diri
manusia itu sendiri. Perasaan seperti ini memudarkan Tauhid dari dalam jiwanya.
Oleh karena itu, kita sebagai makhluk Allah yang senantiasa mengharapkan
kepada Allah atas karunia-Nya, bahagia atas karunia tersebut dan mencintai-Nya
telah diberikan-Nya kepada kita, seperti halnya semua alat indra kita serta nikmat
kesehatan yang semua itu tidak bisa diukur dengan material kita.
B. Rumusan Masalah
kurang bersyukur ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syukur
syukuran yang berarti berterima kasih keapda-Nya .Bila disebut kata asy-syukru,
kasih.
Menurut Kamus Arab – Indonesia, kata syukur diambil dari kata syakara,
Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-
Nya.
Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa
enam puluh kali. Ahmad Ibnu Faris dalam bukunya Maqayis Al-Lughah
ridha atau puas dengan sedikit sekalipun, karena itu bahasa menggunakan
kata ini (syukur) untuk kuda yang gemuk namun hanya membutuhkan
sejenis tumbuhan yang tumbuh subur, walau dengan awan mendung tanpa
hujan.
Syukur berarti ucapan sikap, dan perbuatan terimakasih kepada allah swt,
dan penggakuan yang tulus atas nikmat dan karunia yang diberikannya. Nikmat
yang dilalui manusia tidak pernah lepas dari nikmat allah, nikmatnya sangat besar.
setiap hamba yang beriman. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala:
فاْذ ُك ُرْو ِنْي َأْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ِنْي َو َال َتْكُفُرْو ِن
“Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu. Dan bersyukurlah
152).
Orang yang selalu bersyukur ia akan selalu menginggat Allah SWT dalam
berdiri, duduk, sampai tidurnya pun, dari bangun tidur sampai tidur lagi ia akan
selalu berdzikir, dan tidurnya pun untuk mengumpulkan energi untuk besyukur
atas nikmat Allah SWT. Inilah hakikat syukur dari hati, akal,lisan dan jasad
sebenarnya.
Rasa syukur yang hakiki di bangun di atas lima pondasi utama dan barang
siapa yang dapat merealisasikannya, maka dia adalah seseorang yang bersyukur
SWT)
5. Tidak menggunakan nikmat tersebut untuk sesuatu yang dibenci oleh Allah
SWT
memuji Nya dan menyebut-nyebut nikmat itu, kemudian hati senantiasa mencintai
Nya, anggota badan taat kepada-Nya serta lisan tak henti-henti menyebut nama-
Nya.
Banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk mensyukuri nikmat yang
telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Tapi bersyukur ini tidaklah mudah
dilakukan, karena terkadang kita hanya ingat kepada Allah hanya ketika kita
merasakan kesedihan atau tertimpa musibah. Tidak banyak yang ingat kepada
Allah SWT ketika diberikan harta kekayaan, kesehatan, atau kesenangan.
Syukur dengan hati yang ikhlas akan menambah nikmat yang telah
paling sering dilakukan oleh setiap orang, namun selain itu masih banyak lagi cara
Ada banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mensyukuri nikmat
Allah swt. Secara garis besar, mensyukuri nikmat ini dapat dilakukan dengan
nikmat yang kita peroleh, baik besar, kecil, banyak maupun sedikit semata-mata
“Segala nikmat yang ada pada kamu (berasal) dari Allah." (QS. An-Nahl : 53)
dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan, betapa pun kecilnya
nikmat tersebut.
Ketika hati seseorang sangat yakin bahwa segala nikmat yang ia peroleh
bagi Allah) Wasysyukru lillah (dan segala bentuk syukur juga milik Allah).
Karenanya, apabila ia memperoleh nikmat dari seseorang, lisannya tetap
memuji Allah SWT. Sebab ia yakin dan sadar bahwa orang tersebut hanyalah
kepadanya.
bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah SWT, bahkan seluruh
Oleh karena itu, kita harus mengembalikan segala pujian kepada Allah
SWT. Pada saat kita memuji seseorang karena kebaikannya, hakikat pujian
tersebut harus ditujukan kepada Allah SWT. Sebab, Allah adalah pemilik segala
kebaikan.
kesulitan, dan perbuatan baik lainnya. Nikmat Allah harus kita pergunakan secara
sebagainya.
dengan sebaik-baiknya. Setelah itu, usahakan untuk menjaga nikmat itu dari
kerusakan.
menjaga tubuh untuk tetap sehat dan bugar agar terhindar dari sakit.
Demikian pula dengan halnya dengan nikmat iman dan Islam. Kita wajib
lemahnya iman.
Untuk itu, kita harus senantiasa memupuk iman dan Islam kita dengan
berdoa.
Kita pun harus membentengi diri dari perbuatan yang merusak iman
seperti munafik, ingkar dan kemungkaran. Intinya setiap nikmat yang Allah
– ح َو َح َّد َثَنا َأُبو َبْك ِر ْبُن َأِبي َشْيَبَة، َح َّد َثَنا َأُبو ُمَع اِو َيَة، ح َو َح َّد َثَنا َأُبو ُك َر ْيٍب، َح َّد َثَنا َج ِريٌر،ُز َهْيُر ْبُن َح ْر ٍب
َقاَل َر ُسوُل ِهللا: َقاَل، َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة، َع ْن َأِبي َص اِلٍح، َع ِن اَأْلْع َمِش، َو َوِكيٌع،َو الَّلْفُظ َلُه – َح َّد َثَنا َأُبو ُمَع اِو َيَة
َفُهَو َأْج َدُر َأْن اَل َتْز َدُروا، َو اَل َتْنُظُروا ِإَلى َم ْن ُهَو َفْو َقُك ْم، «اْنُظُروا ِإَلى َم ْن َأْس َفَل ِم ْنُك ْم: َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم
Rasulullah SAW bersabda: “lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari pada
kamu dan janganlah kamu melihat orang yang di atasmu. Maka hal itu lebih baik
(hamba Allah yang banyak bersyukur). Setiap langkah dan tindakan beliau
Tanpa pertolongan dan bimbingan Allah amal perbuatan kita akan sia-sia.
Sebab kita tidak akan sanggup membalas kebaikan Allah kendati banyak
Tidak Bersyukur
derajatnya, yakni syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang datang terus
orang yang mau melakukannya dengan balasan yang sangat baik. Allah
yang bersyukur dan akan memberikan azab yang sangat pedih kepada hambanya
yang kufur akan nikmat yang telah diberikan Allah. Sebagaimana Allah
berfirman:
َو ِإْذ َتَأَّذ َن َر ُّبُك ْم َلِئْن َشَكْر ُتْم ألِزيَد َّنُك ْم َو َلِئْن َكَفْر ُتْم ِإَّن َع َذ اِبي َلَش ِد يٌد
bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu
(Ibrahim: 7)
Dengan bersyukur akan selalu ada tambahan nikmat. Ada peribahasa
bersyukurlah.’
Allah ta’ala:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka pasti Aku akan menambah (nikmat)
2. Selamat dari siksaan Allah. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala:
َم ا َيْفَع ُل ُهَّللا ِبَع َذ اِبُك ْم ِإْن َشَكْر ُتْم َو آَم ْنُتْم َو َك اَن ُهَّللا َش اِك ًرا َع ِليًم ا
“Tidaklah Allah akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. dan Allah
nikmat-Nya.
3. Mendapatkan pahala yang besar. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala:
“Dan Allah akan memberi ganjaran pahala bagi orang-orang yang bersyukur.”
Begitu besar hikmah atau keutamaan dari bersyukur, karena tidak semua
manusia dapat bersyukur. syukur itu harus berdasarkan lima landasan, yakni
kepatuhan orang yang bersyukur kepada yang disyukuri, kecintaan orang yang
bersyukur kepada yang disyukuri, pengakuan orang yang bersyukur atas nikmat
yang disyukuri, sanjungan orang yang bersyukur kepada yang disyukuri atas
nikmatnya dan tidak menggunakan nikmat itu untuk hal-hal yang tidak disukai
oleh yang disyukuri. Kelima hal itulah yang menjadi asas dan landasan syukur.
Satu saja di antaranya tidak ada maka salah satu kaidah syukur menjadi rusak.
Selain ada banyak hikmah dan kelabihan bagi orang yang bersyukur, ada
"Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-
benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian
saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan
dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang
"Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan,
bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
Ibrahim 14:7)
Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat."
kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.
berpaling, Maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan kami ganti
kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang
berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah kami
memberi balasan kepada mereka Karena kekafiran mereka. dan kami tidak
selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, dan kita harus
menghindari sifat kufur akan nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dapat ditarik kesimpulan, bahwa bersyukur adalah cara kita berterima kasih
kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita, dan
jangan sampai kita ingat kepada Allah SWT hanya ketika kita sedih, dan ketika
kita senang kita tidak ingat siapa yang telah memberikan kesenangan atau
kenikmatan itu. Dan jangan lah kufur akan nikmat Allah SWT karena azab Allah
َو ِإْذ َتَأَّذ َن َر ُّبُك ْم َلِئْن َشَكْر ُتْم ألِزيَد َّنُك ْم َو َلِئْن َكَفْر ُتْم ِإَّن َع َذ اِبي َلَش ِد يٌد
bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu
(Ibrahim: 7)
Daftar Pustaka
http://artikelilmiahlengkap.blogspot.co.id/2013/03/makalah-pengertian-syukur.html
http://roinalrois.blogspot.co.id/2014/07/pribadi-yang-bersyukur-makalah.html
http://mohreinandielzein.blogspot.co.id/2015/04/contoh-makalah-mensyukuri-nikmat-
allah_0.html
http://afisyahhaprianiss.blogspot.co.id/
http://masirul.com/bersyukur/
https://web.facebook.com/KomunitasAntiBidah/posts/538435619619296?_rdc=1&_rdr