Anda di halaman 1dari 32

MODUL

BERSYUKUR
Hidup Terasa Lebih Indah Jika Kita
Bersyukur
Tinggalkan Kesombongan dengan
Bersujud padaNya
Indahnya Berpuasa, Sehat, Jujur,
Disiplin dan Taat

Oleh: Muhamad Nasrullah

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Riyadlul Ulum


PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Allah sangat saying tehadap makhluk ciptaan-Nya ini. Bumi dihamparkannya dengan
tanaman, udara yang bersih, hewan peliharaan, ada air sungai, danau, lautan, dan gunung
yang sarat dengan rahasia, semuanya dikhidmatkan dan diperuntukkan bagi kelangsungan
hidup manusia.

Kenikmatan akan senantiasa langgeng dengan disyukuri, bahkan terus bertambah dan
tidak pernah putus sampai rasa syukur terhenti. Kenikmatan apapun bentuknya
merupakan karunia Allah Swt yang harus disyukuri. Manusia secara kodrati memang
tidak pernah puas. Jika diberi segunung emas, dia akan minta dua buah gunung. Demikian
seterusnya, maka kapan ia bersyukur?. Disinilah pentingnya menanamkan sifat syukur
pada diri dan anak didik kita.

B. Peta Konsep

Hidup Terasa Lebih Indah Jika Kita


Bersyukur

Bersyukur Tinggalkan Kesombongan dengan Bersujud


padaNya

Indahnya Berpuasa, Sehat, Jujur, Disiplin dan


Taat

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Penjelasan untuk peserta didik.


a. Bacalah modul ini dari awal sampai akhir dengan seksama.
b. Ulangi lagi jika anda masih belum memahaminya.
c. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam uji kompetensi dengan benar.
d. Kerjakan soal tes formatif dan penilaian pembiasaan serta tugas mandiri.
2. Peran guru

2 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


a. Jika dalam memahami materi dalam modul ini anda menjumpai kesulitan dapat
bertanya pada guru.
D. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksisecara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodofikasi, dan membuat ) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

E. Kompetensi Dasar

1.1. Meyakini hikmah bersyukur

1.1.1. Membimbing kesadaran hikmah bersyukur

2.1 Membiasakan sikap bersyukur kepada Allah Swt sebagai implementasi dari
pemahaman tentang sujud syukur

2.1.1.Menunjukan sikap bersyukur kepada Allah Swt sebagai implementasi


dari pemahaman tentang sujud syukur

3.1 Memahami ketentuan sujud syukur

3.1.1 Menyebutkan pengertian sujud syukur

3.1.2 Menunjukan dalil tentang sujud syukur

3.1.3 Mengidentifikasi sebab-sebab sujud syukur

3.1.4 Menyebutkan tata cara sujud syukur

4.1 Memperagakan tata cara sujud syukur

4.1.1 Mendemonstrasikian tata cara sujud syukur

F. Nilai Karakter yang dikembangkan

3 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


Setelah membaca dan mempelajari modul ini diharapkan pada diri anda tetap tumbuh
karakter gemar memberi bantuan dan bersyukur, intropeksi/kontrol diri, peduli sosial,
peduli lingkungan, toleransi, persaudaraan yang kokoh, dan tanggung jawab.

G. Tujuan Akhir

Setelah membaca modul ini anda mampu dan membiasakan perilaku bersyukur
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain menerapkan sikap memberikan pertolongan
kepada kaum du`afa, peka terhadap lingkungan sekitar, dan saling menolong antar
sesama, serta mampu meningkatkan tali persaudaraan sesama mukmin.

BAB I
4 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI
Hidup Terasa Lebih Indah Jika Kita Bersyukur

(Sujud di Luar Shalat)

SUJUD SYUKUR

Uraian Materi

A. Ketentuan sujud syukur

1. Pengertian Dan Dalil Sujud Syukur

Sujud syukur adalah sujud terima kasih, yaitu sujud satu kali di waktu mendapat
keuntungan yang menyenangkan atau terhindar dari kesusahan yang besar.

Firman Allah:

‫واذ تاذن ربكم لىن شكر تم ل زيد نكم و لىن كفرتم ان عذابي لشديد‬

Artinya: “ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “ Sesungguhnya


jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih”. ( QS. Ibrahim : 7)

‫فا ذكروني اذكركم واشكروا لي ول تكفرون‬

Artinya : “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku”. (QS. Al-Baqarah : 152)

2. Hukum Bersyukur dan Sujud Syukur

Seseorang hendaknya senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, kapan pun, dalam
kondisi apapun seseorang diwajibkan untuk terus mensyukuri nikmat Allah. Sebab
apapun yang diberikan Allah Swt kepada kita itulah yang terbaik buat kita. Allah
Maha Tahu, kiata wajib ridha dengan takdir Allah, meskipun takdir tersebut tidak
kitra sukai. Kita harus yakin Allah tahu apa yang kita butuhkan bukan apa yang
kita inginkan.

Adapun hukum melakukan sujud syukur adalah sunah.

Hadis Rasulullah saw:

‫عن ابي بكرة ان النبي صلي ا عليه وسلم كا ن اذا اتاه امر يسره او بشر به خر سا جدا شكرا ل تعالي‬

5 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


Artinya : “ Dari Abu Bakrah, sesungguhnya Rasulillah saw, apabila mendapat
sesuatu yang menyenangkan atau diberi khabar gembira segeralah
beliau tunduk sujud sebagai tanda syukur kepada Allah Swt” ( H.R.
Abu Daud , Ibnu Majah, dan at-Turmudzi yang menganggapnya
sebagai hadis hasan)

3. Sebab – Sebab Sujud Syukur

Hal-hal yang menyebabkan seseorang melakukan sujud syukur adalah:

a. Karena ia mendapat nikmat dan karunia dari Allah Swt

b. Mendapatkan berita yang menyenangkan

c. Terhindar dari bahaya (musibah) yang akan menimpanya

Dalam prakteknya, ada beberapa hal yang menyebabkan Nabi Muhammad


saw dan para sahabat melaksanakan sujud syukur, yaitu:

a. Ketika Nabi Muhammad saw mendapat surat dari Ali yang isinya kabar
gembira bahwa suku Hamzah masuk Islam

b. Ketika malaikat Jibril member kabar gembira kepada Nabi Muhammad


saw bahwa orang yang selalu bershalawat kepada Nabi saw, akan diberi
rahmat dan keselamatan.

c. Ketika mendengar kematian Musailamah Al- Kadzdzaab (nabi palsu), Abu


Bakar As-Shidiq ra melakukan sujud syukur

d. Ka’ab bin Abdul Malik ra melaksanakan sujud syukur ketika mendengar


bahwa tobatnya diterima oleh Allah Swt

4. Syarat Sujud Syukur

Syarat sujud syukur adalah sebagaimana syarat shalar yaitu:

a. Suci badan, pakaian, dan tempat

b. Menghadap kiblat

c. Menutup aurat

6 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


Pada sujud syukur ada beberapa ulama yang tidak mensyaratkan harus suci,
meskipun demikian, tetapi sebaiknya mengikuti pendapat yang mensyaratkan suci.

5. Cara Sujud Syukur

Secara umum tata cara sujud syukur yaitu:

a. Niat ( di dalam hati)

Lafazd niat sujud syukur:

‫نويت سجود الشكر ل تعالي‬

b. Takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan

c. Takbir untuk sujud tanpa mengangkat kedua tangan

d. Sujud satu kali sambil membaca doa

Bacaan doa sujud syukur juga sama dengan sujud tilawah, yaitu:

‫سجد وجهي للذي خلقه وصوره وشق سمعه وبصره بحوله وقوته فتبارك ا احسن الخا لقين‬

Artinya : “Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang


Membentuk pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan
kekuatan-Nya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.” (HR.
Tirmizi)

Atau doa yang tercantum dalam al-Qur’an

‫ربي اوزعني ان اشكر نعمتك التي انعمت علي وعلي والدي وان اعمل صا لحا ترضاه وادخلني‬
‫برحمتك في عبادك الصا لحين‬

Artinya : “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi;
dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang saleh.”(QS. An-Naml:19)

e. Bangkit dari sujud sambil takbir

f. Duduk sesudah sujud (tanpa membaca tasyahud)

g. Salam

6. Manfaat Sujud Syukur

7 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


a. Menjadikan manusia selalu ingat keapada Allah Swt. Karena nikmat, karunia
dan anugerah hanya dating dari Nya

b. Terhindar dari sifat sombong, karena apa yang diraih manusia berasal dari
Allah Swt

c. Akan menambah nikmat Allah Swt, karena orang yang bersyukur akan
ditambah nikimatnya

d. Di akhirat akan disediakan tempat yang istimewa bagi manusia yang pandai
bersyukur

7. Praktik Sujud Syukur

Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan secara spontan. Misalnya , ketika
seseorang mendapatkan nikmat, baru saja mendapatkan kabar yang
menggembirakan, atau terhindar dari musibah, maka seketika itu juga ia
melakukan sujud syukur tanpa menunda-nundanya. Meskipun boleh-boleh saja
seseorang melakukan sujud syukur setiap hari, setiap ba’da shalat, atau kapanpun
ia mau. Adapun cara melakukannya adalah dengan satu akali sujud dan dilakukan
di luar shalat

Caranya, besuci/wudhu, lalu berdiri menghadap kiblat, kemudian niat sujud


syukur bersamaan takbiratulihram dengan mengangkat kedua tangan, takbir untuk
sujud tanpa mengangkat kedua tangan setelah itu langsung sujud satu kali, lalu
bangkit dari sujud sambil takbir, duduk untuk mengucap salam.

Latihan

I. Tes Tertulis ( Pilihan Ganda)

Berilah tabda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap paling tepat!

1. Sujud syukur secara bahasa berarti…..

a. Sujud terima kasih

b. Sujud terima kasih karena mendapat nikmat

c. Sujud terima kasih karena terhindar dari musibah

d. Sujud terima kasih karena mendapat nikmat atau terhindar dari musibah

8 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


2. Melaksanakan sujud syukuir hukumnya ……..

a. Fardhu ‘ain c. Sunnah muakkad

b. Fardhu kifayah d. Sunnah ghairu muakkad

3. Sujud syukur dilakukan sebanyak…….

a. Satu kali sujud c. tiga kali sujud

b. Dua kali sujud d. empat kali sujud

4. Yang tidak termasuk sebab-sebab melaksanakan sujud syukur adalah….

a. Mendapat bantuan contekan dari teman

b. Mendapatkan berita yang menyenangkan

c. Karena ia mendapat nikmat dan karunia dari Allah Swt

d. Terhindar dari bahaya (musibah) yang akan menimpahnya

5. Sujud yang dilakukan apabila seseorang memperoleh kenikmatan dari Allah Swt
atau terhindar dari suatu bahaya yang mengancamnya disebut……

a. Sujud syukur c. sujud sahwi

b. Sujud tilawah d. sujud dalam shalat

6. Sujud syukur adalah sujud yang dilaksanakan pada waktu….

a. Malam hari c. mendengar musibah

b. Mendengar ayat sajdah d. terhindar dari bahaya

7. Salah satu contoh sujud syukur yang dilakukan Nabi Muhammad saw adalah….

a. Ketika Nabi Muhammad saw mendapat surat dari Abu Bakar yang isinya
kabar gembira bahwa suku Hamzan masuk Islam

b. Ketika malaikat jibril memberi kabar gembira bahwa orang yang selalu
bershalawat kepada Nabi Muhammad saw akan diberi rahmat dan keselamatan

c. Ketika mendengar kematian Musailamah al-Kadzdzab mati

d. Mendengar bahwa tobatnyaditerima oleh Allah Swt

8. Yang tidak termasukhikmah melaksanakan sujud syukur adalah…..

a. Selalu ingat kepada Allah Swt, karena nikmat, karunia dan anugrah hanya
datang dari Allah Swt

9 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


b. Terhindar dari sifat sombong, karena apa yang diraih manusia berasal dari
AllahSwt

c. Akan menambah nikmat Allah Swt, karena orang yang bersyukur akan
ditambah nikmatnya

d. Mendatangkan manfaat yang banyak

9. Sujud syukur menurut istilah berarti…….

a. Sujud yang dilakukan karena membaca salah satu ayat sajdah

b. Sujud yang dilakukan karena membaca ayat tilawah

c. Sujud yang dilakukan karena mendengar berita yang menggembirakan

10. Di dalam al-Qur’an, ayat yang berkenaan dengan sujud syukur terdapat dalam
QS……

a. Ibrahim :7 c. An-Naml: 19

b. Al –Baqarah :152 d. An-Nahl : 19

II. TES tertulis (soal uraian)

1. Jelaskan pengertian sujud syukur menurut bahasa dan istilah!

2. Sebutkan dalil disyariatkannya sujud syukur!

3. Sebutkan sebab-sebab melaksanakan sujud syukur!

4. Sebutkan hikmah melaksanakan sujud syukur!

5. Jelaskan tata cara pelaksanaan sujud syukur!

Kunci Jawaban PG:

1. D 3. A 5. A 7. A 9. D

2. C 4. C 6. B 8. D 10. C

Kunci Jawaban Uraian

1. Sujud syukur menurut bahasa artinyaterima kasih dan menurut istilah sujud
syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai tanda terima kasih seorang hamba
kepada Allah Swt

2. Dalil disyariatkannya sujud syukur, yaitu:

10 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


‫عن ابي بكرة ان النبي صلي ا عليه وسلم كان اذا اتاه امر يسره او بشر به خر ساجدا شكرا ل تبارك‬
‫وتعالي رواه ابو داود وابن ماجه‬

Artinya :”dari Abi Bakrah, sesungguhnya Nabi saw, apabila mendapatkan


sesuatu yang disenangi atau diberi kabar gembira, segera tunduk dan
sujud sebagai tanda syukur kepada Allah taala (H.R Abu Dawud dan
Ibnu Majah)

3. Sebab-sebab sujud syukur adalah: mendapat nikmat dari Allah Swt, berita
gembira, dan terhindar dari bahaya.

4. Hikmah melaksanakan sujud syukur adalah: menjadikan manusia selalu ingat


kepada Allah Swt, terhindar dari sifat sombong, akan menambah nikmat Allah
Swt, dan mendapatkan tempat khusus di dalam surge

5. Cara melakukan sujud syukur, yaitu: besuci/wudhu, lalu berdiri menghadap


kiblat, kemudian niat sujud syukur bersamaan takbiratulihram dengan mengangkat
kedua tangan, takbir untuk sujud tanpa mengangkat kedua tangan setelah itu
langsung sujud satu kali, lalu bangkit dari sujud sambil takbir, duduk untuk
mengucap salam

11 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


BAB II

Tinggalkan Kesombongan dengan Bersujud padaNya

(Sujud di Luar Shalat)

SUJUD TILAWAH

Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksisecara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodofikasi, dan membuat ) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar

1.2. Meyakini hikmah sujud tilawah

1.2.1. Membiasakan pentingnya penghayatan atas hikmah dari ketentuan


sujud tilawah

2.2 Membiasakan sikap bersyukur kepada Allah Swt sebagai implementasi dari
pemahaman tentang sujud tilawah

2.2.1. Menunjukan perilaku taat dan patuh sebagai implementasi dari


pemahaman tentang sujud tilawah

3.2 Memahami ketentuan sujud tilawah

3.2.1 Mengidentifikasi pengertian sujud tilawah

3.2.2 Menunjukan dalil-dalil tentang sujud tilawah

12 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


3.2.3 Mengidentifikasi sebab-sebab sujud tilawah

3.2.4 Menyebutkan tata cara sujud tilawah

4,2 Memperagakan tata cara sujud tilawah

4.2.1 Mendemonstrasikan sujud tilawah

A. KETENTUAN SUJUD TILAWAH

1. Pengertian dan Dalil Sujud Tilawah

Tilawah secara bahasa berarti bacaan. Sedangkan menurut istilah sujud tilawah
ialah sujud yang dikerjakan pada saat membaca atau mendengar ayat-ayat
“sajdah” dalam al-Quran. Sujud tilawah dilakukan untuk menyatakan keagungan
Allah Swt dan sekaligus pengakuan bahwa diri kita ini sangat kecil dan lemah di
hadapan Allah Swt, karena Allah SWT adalah Sang Pencipta alam semesta dan
pemberi semua angerah yang kita miliki.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda,

‫عن ابي هريرة رضي ا عنه قال النبي صلي ا عليه وسلم اذا قرا ابن ادم السجدة فسجد اعتزل الشيطان‬
(‫يبكي يقول يا ويلنا امر ابن با لسجود فسجد فله الجنة وامرت بالسجود فعصيت فعلي النار ) رواه مسلم‬

Artinya : “Dari Abu Hurairah ra, bersabda Nabi Muhammad saw, Apabila
seseorang membaca ayat sajadah lalu ia sujud maka setan menghindar
dan menangis serta berkata, “Wah celakalah kami (setan). Anak Adam
(manusia)) disuruh sujud kemudian ia sujud, maka baginya surge
sedangkan aku pernah disuruh sujud tetapi aku tidak mau sujud maka
bagiku neraka.” (HR. Muslim)

Hukum sujud tilawah adalah sunnah, namu apabila dalam shalat berjama’ah
makmum wajib mengikuti imam. Artinya jika imam membaca ayat sajdah lalu
bersujud, maka makmum wajib ikut sujud. Tetapi jika imam tidak sujud, maka
makmumpun tidak boleh sujud sendirian.

2. Sebab – Sebab Sujud Tilawah


Seseorang melakukan sujud tilawah karena ia membaca ayat-ayat sajdah atau
mendengar bacaan ayat-ayat sajdah. Di dalam al-Qur’an terdapat 15 ayat yang
berkenaan dengan ayat –ayat sajdah, yaitu sebagai berikut:

13 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


a. Surat al-A’raf ayat 206

‫ان الذين عند ربك ل يستكبرون عن عبادته ويسبحونه وله يسجدون‬

Artinya : “Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu


tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka
MENTASBIHKAN-Nya dan Hanya kepada-Nya-lah mereka
bersujud”

b. Surat ar-Ra’du ayat 15

‫ول يسجد من في السماوات والرض طوعا وكرها وظللهم بالغدو والصال‬

Artinya : “Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit
dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan
sujud pula) baying-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.”

c. Surat an-Nahl ayat 49:

‫ول يسجد ما في السماوات وما في الل رض من دابة والمل ئكة وهم ل يستكبرون‬

Artinya : “Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di
langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para
malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.”

d. Surat al- Isra’ ayat 107:

‫ان الذين اوتوا العلم من قبله اذا يتلي عليهم يخرون للذقان سجدا‬

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya


apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka , mereka menyungkur
atas muka mereka sambil bersujud.”

e. Surat Maryam ayat 58:

‫اذا تتلي عليهم ايات الرحمن خروا سجدا وبكيا‬

Artinya : “Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada


mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”

f. Surat Al Hajj ayat 18:

‫الم تر ان ا يسجد له من في السماوات ومن في ال رض والشمس والقمر والنجوم والجبال والشجر‬


‫والدواب وكثير من الناس وكثير حق عليه العذاب ومن يهن ا فما له من مكرم ان ا يفعل ما يشاء‬

Artinya : “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa
yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung,
pohon-pohon, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar
daripada manusia? Dan banyak diantara manusia yang Telah
ditetapkan azab atasnya dan barang siapa yang dihinakan Allah

14 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


Maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah
berbuat apa yang Dia kehendaki.”

g. Surat Al Hajj ayat 77:

‫يا ايها الذين امنوا اركعوا واسجدوا واعبدوا ربكم وافعلوا الخير لعلكم تفلحون‬

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu,


sembahlah Tuhanmu dan berbuat kebajikan, supaya kamu
mendapat kemenangan.”

h. Surat al Furqan ayat 60:

‫واذا قيل لهم اسجدوا للرحمن قالوا وما الرحمن انسجد لما تا مرنا وزادهم نفورا‬

Artinya : “ Dan, apabila dikatakan kepada mereka: Sujudlah kamu sekalian


kepada yang Maha Penyayang”, mereka menjawab : “Siapakah
yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan
yang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Mu)”, dan
(perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).”

i. Surat an-Naml ayat 26:

‫ا ل اله ال هو رب العرش العظيم‬

Artinya : “Allah tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Tuhan yang
mempunyai ‘Arsy yang besar.”

j. Surat as Sajdah ayat 15:

‫انما يؤ من باياتنا الذين اذا ذكروا بها خروا سجدا وسبحوا بحمد ربهم وهم ل يستكبرون‬

Artinya : “ Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat


kami adalah mereka ayang apabila diperingatkan dengan ayat-
ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji
Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.”

k. Surat Shad ayat 24:

‫قال لقد ظلمك بسؤال نعجتك الي نعاجه وان كثيرا من الخلطاء ليبغي بعضهم علي بعض ال الذين امنوا‬
‫وعملوا الصا لحات وقليل ما هم وظن داؤود انما فتناه فا ستغفر ربه وخر را كعا واناب‬

Artinya : “Daud berkata: “Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim kepadamu


dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada
kambingnya, dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang
yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada
sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini”,

15 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; Maka ia meminta
ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat”

l. Surat Fushshsilat ayat 37:

‫و من ايا ته الليل والنهار والشمس والقمر ل تسجدوا للشمس ول للقمر واسجدوا ل الذي خلقهن ان كنتم‬
‫اياه تعبدون‬

Artinya : “ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang,


matahari dan bulan, janganlah sembah matahari maupun bulan ,
tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu
hwendak sembah”

m. Surat An-Najm ayat 62:

‫فا سجدوا ل واعبدوا‬

Artinya : “Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)”.

n. Surat al-Insyiqaq ayat 21

‫واذا قرئ عليهم القران ل يسجدون‬

Artinya : “apabila al-Qur’an dibacakan pada mereka, mereka telah


bersujud”.

o. Surat Al-‘Alaq ayat 19:

‫كل ل تطعه واسجد واقترب‬

Artinya : “Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan


sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)”.

3. Syarat dan Cara Sujud Tilawah

Syarat sujud tilawah adalah sebagai berikut:

a. Suci dari hadas dan najis, baik badan, pakaian maupun tempat

b. Menutup aurat

c. Menghadap kearah kiblat

d. Setelah mendengar atau membaca ayat sajdah

4. Tatacara Sujud Tilawah di dalam Shalat dan di luar Shalat

Cara sujud tilawah ada dua macam, yaitu:

16 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


a. Ketika kita berada dalam shalat

Jika shalat sendirian, caranya: begitu mendengar atau membaca ayat


sajdahdalam shalat, maka niat dan mengucapkan takbir untuk sujud.
Kemudian sujud sekali dan membaca doa sujud. Mengucapkan takbir saat
bangun dari sujud, lalu berdiri tegak meneruskan bacaan ayat tersebut dan
meneruskan shalat. Namun apabila dalam shalat jama’ah makmum wajib
mengikuti imam. Artinya jika imam membaca ayat sajdah lalu bersujud, maka
makmum wajib ikut sujud. Tetapi jika imam tidak sujud, maka makmum pun
tidak boleh sujud sendirian

b. Ketika di luar shalat

Begitu selesai membaca atau mendengar ayat sajdah, maka langsung


menghadap kiblat dan niat melakukan sujud tilawah. Bertakbir (takbiratul
ihram) dengan mengangkat kedua tangan. Kemudian takbir untuk bersujud,
lalu sujud dan membaca doa sujud, setelah itu bertakbir untuk duduk
kemudian salam (seperti dalam shalat biasa).

Niat Sujud Tilawah

‫نويت سجود التل وة ل تعالي‬

Artinya : Saya berniat sujud tilawah hanya karena Allah Swt

Bacaan dalam Sujud Tilawah

Ketika sujud tilawah, hendaklah membaca doa di bawah ini:

‫سجد وجهي للذي خلقه وصوره وشق سمعه وبصره بحوله وقوته فتبارك ا احسن الخا لقين‬

Artinya : “Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang


Membentuk pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan
kekuatan-Ny. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.” (HR. Tirmizi)

A. Persamaan dan Perbedaan Sujud Syukur dengan sujud Tilawah

Adapun persamaan sujud syukur dan sujud tilawah adalah:

a. Baik sujud tilawah maupun sujud syukur hanya sekali sujud saja

b. Sujud tilawah dan sujud syukur boleh dilakukan pada waktu-waktu dilarang shalat

17 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


c. Hukum sujud tilawah dan sujud syukur adalah sunah

d. Pada sujud tilawah dan sujud syukur boleh tidak berwudhu terlebuih dahulu,
selama badan, pakaian, dan tempat bersih

e. Sama-sama dianjurkan menghadap kiblat

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

a. Sujud tilawah dapat dikerjakan di saat shalat maupun di luar shalat, sedangkan
sujud syukur hanya boleh dikerjakan di luar shalat dan tidak boleh melakukan
sujud syukur di dalam shalat

b. Sujud tilawah dikerjakan karena mendengar atau membaca ayat-ayat sajdah,


sedangkan sujud syukur dikerjakan karena mendapat nikmat dari Allah atau
karena terhindar dari bahaya yang mengancam dirinya.

Latihan

A. Tes tertulis (Pilihan Ganda)

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap paling tepat!

1. Sujud tilawah secara bahasa berarti…..

a. Sujud terima kasih

b. Sujud karena mendengar atau membaca ayat sajdah

c. Sujud terima kasih karena terhindar dari musibah

d. Sujud karena mendengar ayat al-Qur’an yang menggembirakan

2. Melaksanakan sujud tilawah hukumnya…..

a. Fardhu ‘ain c. Sunnah muakkad

b. Fardhu kifayah d. Sunnah ghairu muakkad

3. Sujud tilawah dilakukan sebanyak…..

a. Satu kali sujud c. Tiga kali sujud

b. Dua kali sujud d. Empat kali sujud

4. Yang tidak termasuk sebab-sebab melaksanakan sujud tilawah adalah……

a. Mendengar ayat yang menggembirakan

18 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


b. Mendengar ayat-ayat sajdah

c. Membaca ayat-ayat sajdah

d. Mendengar Q.S al- Alaq

5. Sujud yang dilakukan apabila seseorang mendengar atau membaca ayat-ayat


swajdah dalam al-Qur’an disebut….

a. Sujud syukur c. sujud sahwi

b. Sujud tilawah d. sujud dalam shalat

6. Sujud tilawah adalah sujud yang dilaksanakan pada waktu….

a. Malam hari c. Mendengar musibah

b. Mendengar ayat sajdah d. Terhindar dari bahaya

7. Yang tidak termasuk hikmah melaksanakan sujud tilawah adalah….

a. Selalu ingat kepada Allah Swt, karena nikmat, karunia dan anugerah hanya
datang dari Allah Swt

b. Terhindar dari sifat sombong, karena apa yang diraih manusia berasal dari
Allah Swt

c. Akan menambah nikmat Allah Swt, karena orang yang bersyukur akan
ditambah nikmatnya

d. Terhindar dari belenggu setan

8. Sujud tilawah menurut istilah berarti di bawah ini, kecuali….

a. Sujud yang dilakukan karena membaca salah satu ayat sajdah

b. Sujud yang dilakukan karena membaca ayat tilawah

c. Sujud yang dilakukan karena mendengar ayat sajdah

d. Sujud yang dilakukan karena mendengar berita yang menggembirakan

9. Di dalam al-Qur’an, ayat-ayat yang berkenaan dengan sujud tilawah terdapat


dalam Q.S…..

a. Ibrahim : 7 c. An-Naml: 19

b. Al-Baqarah : 152 d. An-Nahl : 50

10. Ayat sajdah yang terdapat dalam al-Qur’an berjumlah…..

a. 15 ayat b. 17 ayat c. 20 ayat d. 25 ayat

19 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


B. Tes tertulis (Soal Uraian)

1. Jelaskan pengertian sujud tilawah menurut bahasa dan istilah!

2. Jelaskan tata cara pelaksanaan sujud tilawah!

3. Jelaskan dalil disyariatkannya sujud tilawah!

4. Sebutkan hikmah melaksanakan sujud tilawah!

5. Sebutkan persamaan dan perbedaan sujud syukur dengan sujud tilawah!

Kunci Jawaban Pilihan Ganda:

1. B 6. B

2. D 7. C

3. A 8. D

4. A 9. D

5. C 10. A

Kunci Jawaban Uraian:

1. Tilawah secara bahasa berarti bacaan. Sedangkan menurut istilah sujud tilawah
ialah sujud yang dikerjakan pada saat membaca atau mendengar ayat-ayat
“sajdah” dalam al-Quran.

2. Cara sujud tilawah ada dua macam, yaitu:

c. Ketika kita berada dalam shalat

Jika shalat sendirian, caranya: begitu mendengar atau membaca ayat


sajdahdalam shalat, maka niat dan mengucapkan takbir untuk sujud.
Kemudian sujud sekali dan membaca doa sujud. Mengucapkan takbir saat
bangun dari sujud, lalu berdiri tegak meneruskan bacaan ayat tersebut dan
meneruskan shalat. Namun apabila dalam shalat jama’ah makmum wajib
mengikuti imam. Artinya jika imam membaca ayat sajdah lalu bersujud, maka
makmum wajib ikut sujud. Tetapi jika imam tidak sujud, maka makmum pun
tidak boleh sujud sendirian

d. Ketika di luar shalat

20 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


Begitu selesai membaca atau mendengar ayat sajdah, maka langsung
menghadap kiblat dan niat melakukan sujud tilawah. Bertakbir (takbiratul
ihram) dengan mengangkat kedua tangan. Kemudian takbir untuk bersujud,
lalu sujud dan membaca doa sujud, setelah itu bertakbir untuk duduk
kemudian salam (seperti dalam shalat biasa).

3. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda,

‫عن ابي هريرة رضي ا عنه قال النبي صلي ا عليه وسلم اذا قرا ابن ادم السجدة فسجد اعتزل الشيطان‬
(‫يبكي يقول يا ويلنا امر ابن با لسجود فسجد فله الجنة وامرت بالسجود فعصيت فعلي النار ) رواه مسلم‬

Artinya : “Dari Abu Hurairah ra, bersabda Nabi Muhammad saw, Apabila
seseorang membaca ayat sajadah lalu ia sujud maka setan
menghindar dan menangis serta berkata, “Wah celakalah kami
(setan). Anak Adam (manusia)) disuruh sujud kemudian ia sujud, maka
baginya surge sedangkan aku pernah disuruh sujud tetapi aku tidak
mau sujud maka bagiku neraka.” (HR. Muslim)

4. Hikmah disyariatkannya sujud tilawah , yaitu menjadikan manusia selalu ingat


kepada Allah Swt, terhindar dari sifat sombong, akan menambah nikmat Allah
Swt, dan mendapatkan tempat khusus di dalam surga

5. Adapun persamaan sujud syukur dan sujud tilawah adalah:

a. Baik sujud tilawah maupun sujud syukur hanya sekali sujud saja

b. Sujud tilawah dan sujud syukur boleh dilakukan pada waktu-waktu dilarang
shalat

c. Hukum sujud tilawah dan sujud syukur adalah sunah

d. Pada sujud tilawah dan sujud syukur boleh tidak berwudhu terlebuih dahulu,
selama badan, pakaian, dan tempat bersih

e. Sama-sama dianjurkan menghadap kiblat

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

a. Sujud tilawah dapat dikerjakan di saat shalat maupun di luar shalat, sedangkan
sujud syukur hanya boleh dikerjakan di luar shalat dan tidak boleh melakukan
sujud syukur di dalam shalat

21 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


b. Sujud tilawah dikerjakan karena mendengar atau membaca ayat-ayat sajdah,
sedangkan sujud syukur dikerjakan karena mendapat nikmat dari Allah atau
karena terhindar dari bahaya yang mengancam dirinya.

22 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


BAB III

Indahnya Berpuasa, Sehat, Jujur, Disiplin dan Taat

PUASA

Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksisecara efektif
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodofikasi, dan membuat ) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar

1.3 Menghayati hikmah ibadah puasa

1.3.1. Membiasakan pentingnya kesadaran hikmah dari ketentuan menghayati


hikmah ibadah puasa

2.3 Memiliki sikap empati dan simpati sebagai implementasi dari pemahaman
tentang hikmah puasa

2.3.1. Menunjukan sikap empati dan simpati sebagai implementasi dari


pemahaman tentang hikmah puasa

3.3 Menganalisis ketentuan ibadah puasa

3.3.1. Mengidentifikasi pengertian puasa

3.3.2. Menunjukkan dalil-dalil tentang puasa

3.3.3. Menyebutkan syarat puasa

23 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


3.3.4. Menyebutkan rukun puasa

3.3.5. Menunjukkan sunnah puasa

3.3.6. Menunjukkan hal-hal yang makruh dilakukan ketika puasa

3.3.7. Mengidentifikasi ha-hal yang membatalkan puasa

3.3.8. Menyebutkan macam-macam puasa

3.3.9. Mengidentifikasi hikmah puasa

4.3 Mensimulasikan tata cara melaksanakan puasa

4.3.1. Mensimulasikan pelaksanaan ibadah puasa

A. KETENTUAN PUASA

1. Pengertian Dan Dalil Puasa

Pengertian puasa menurut bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Adapun
pengertian puasa menurut istilah syariat Islam adalah menahan diri dari segala
yang membatalkan dari terbit fajar sam[ai terbenamnya matahari dengan beberapa
syarat tertentu. Allah swt berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 187

(187 ‫و كلوا واشربوا حتي يتبين لكم الخيط البيض من الخيط ال سود من الفجر ) البقرة‬

Artinya:“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang


putih dan benang hitam , yaitu fajar (Q.S. al-Baqarah ayat 187)

Perintah puasa tidak hanya diwajibkan kepada umat Nabi Muhammad saw,
terhadap umat terdahulu pun sudah diwajibkan, sebagaimana diterangkan dalam
firman Allah swt , berikut.

(183 ‫يا يها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب علي الذين من قبلكم لعلكم تتقون ) البقرة‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu
bertaqwa. (Q.S al-Baqarah: 183)

24 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


Puasa sebagai amalan yang langsung untuk Allah swt dan pahalanya
dilipatgandakan sesuai dengan iradah-Nya. Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah swt
berfirman

‫كل عمل ابن ادم له ال الصيام فانه لي وانا اجزي به والصيام جنة فاذا كان يوم صوم احدكم فل يرفث يومئذ‬
‫ول يسخب فان سابه احد او قاتله فليقل اني امرؤ صائم رواه مسلم‬

Artinya: “Semua amal anak Adamuntuk dirinya sendiri, kecuali puasa.


Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang langsung
membalasnya. Puasa itu ibarat perisai. Phari kalian puasa, janganlah
mengucapkan kata-kata kotor (tidak enak didengar) dan jangan pula
bertengkar. Jika seseorang mencacimu atau mengajakmu bertengkar,
maka katakana kepadanya, “Aku sedang puasa (siam).” (H.R. Muslim
dari Abu Hurairoh)

2. Syarat Dan Rukun Puasa

a. Syarat wajib puasa

Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang menyebabkan seseorang


diwajibkan melakukan puasa. Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut:

1) Islam

2) Baligh

3) Berakal sehat

4) Mampu (kuasa melakukannya)

5) Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita)

6) Menetap (mukim)

b. Syarat-syarat sah puasa adalah:

1) Islam

2) Tamyiz

3) Suci dari haid dan nifas

4) Bukan pada hari-hari yang diharamkan

25 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


c. Rukun puasa adalah:

1) Niat, yaitu menyegaja untuk berpuasa

Niat puasa yaitu adanya suatu keinginan di dalam hati untuk menjalankan
puasa semata-mata mengharap ridha Allah Swt, karena menjalankan
perintah-Nya. Semua puasa, tanpa adanya niat maka tidak bisa dikatakan
sebagai puasa. Untuk puasa wajib, maka kita harus berniat sebelum dating
fajar. Sementara itu untuk puasa sunnah, kita dibolehkan berniat setelah
terbit fajar, dengan syarat kita belum melakukan perbuatan-perbuatan yang
membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan
lain-lain. Anabi saw bersabda:

‫من لم يجمع الصيام قبل الفجر فل صيام له‬

Artinya : “ Barang siapa yang tidak meneguhkan niat sebelum fajar, maka
puasanya tidak sah.” (HR. Abu Dawud, Tirmizi, dan Nasa’i)

2) Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar


hingga terbenam matahari.

Semua hal yang membatalkan ini disyaratkan harus dilakukan dengan


ingat, jika ia sedang berpuasa. Maka jika ia makan, minum, istima’,
atau muntah, atau berhubunga suami istri dalam keadaan lupa maka
tidak membatalkan puasanya, baik dalam bulan Ramadhan atau di luar
Ramadhan. Baik puasa wajib maupun puasa sunnah, karena Rasulullah
saw bersabda:

‫من نسي وهو صائم فاكل او شرب فليتم صومه فانما اطعمه ا وسقاه‬

Artinya : “Barang siapa lipa ia sedang berpuasa, lalu ia makan atau


minum, maka hendaklah ia sempurnakan puasanya, karwena Allah
yang memberinyaamakan dan minum.”(HR. Bukhari dan Muslim)

3. Amalan Sunnah Pada Waktu Puasa

a. Menyegerakan berbuka puasa

b. Berbuka dengan sesuatu yang manis

c. Berdo’a ketika berbuka puasa

26 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


d. Mengakhirkan makan sahur

e. Memberi makan orang untuk berbuka puasa

f. Memperbanyak shadaqah selama bulan Ramadhan

g. Shalat tarawih

h. Memperbanyak baca al-Qur’an

4. Hal-hal yang Dimakruhkan Ketika Berpuasa

a. Bersiwak atau menyikat gigi setelah tergelincir matahari kecuali ada keperluan
mendesak

b. Berkata kotor, buruk, keji, mencaci maki, mengumpat bertengkar, dan berkata
yang berlebihan

c. Kumur-kumur dan menghirup air ke rongga hidung (istinsyak) secara


berlebihan setelah tergelincir matahari

d. Sengaja melambatkan berbuka puasa setelah jelas masuk waktu magrib

e. Berbekam atau mengeluarkan darah kotor dari tubuh, kecualiada keperluan


yang mendesak

f. Mencicipi atau mengunyah makanan kecuali ada keperluan, seperti


mengunyah makanan untuk anak

g. Suntik termasuk perbuatan makruh, kecuali ada keperluan mendesak yang


tidak bisa ditinggalkan

h. Sengaja mengumpulkan ludah dalam mulut alalu menelannya

i. Mencium bebauan yang tidak dijamin aman atau membuat nafasnya menelan
bau tertentu sampai ketenggorokan, seperti wewangian (parfum), kapur barus,
dupa/kemenyan dan lain-lain

j. Berenang dan menyelam ke dalam air. Ketika berenang dikhawatirkan akan


terminum

27 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


k. Perbuatan yang jika dikerjakan secara hukumtidak membatalkan puasa, tapi
dianjurkan untuk ditinggalkan karena akan mengurangi pahala puasa

5. Hal-hal yang Membatalkan Puasa

a. Segala sesuatu yang masuk kedalam rongga melewati mulut, berupa makanan
atau minuman yang menjadi konsumsi fisik atau tidak menjadi konsumsi fisik.
Sedangkan yang menjadi konsumsi fisik tapi tidak masuk melalui mulut,
seperti jarum infuse dan sebagainya, dianggap tidak membatalkan puasa.

b. Sengaja muntah, sedang yang tidak sengaja maka tidak membatalkan.


Rasulullah saw bersabda:

‫من ذرعه القيئ فليس عليه قضاء ومن استقاء عمدا فليقض‬

Artinya : “Barang siapa yang terpaksa muntah, maka ia tidak wajib


qadha’ sedangkan yang sengaja maka ia wajib qadha.” (HR.
Tirmizi dan Abu Dawud)

c. Istimna’, yaitu sengaja mengeluarkan sperma, baik karena ciuman dengan


istri, atau sentuhan tangan maka hukumnya batal. Sedangkan jika karena
melihat saja, atau berfikir saja maka tidak membatalkan. Demikian juga
madzi, tidak mempengaruhi puasa.

d. Jima’, karena Allah Swt berfirman tidak memperbolehkannyakecuali di waktu


malam.

‫احل لكم ليلة الصيام الرفث الي نسائكم هن لباس لكم وانتم لباس لهن علم ا انكم كنتم‬
‫تختانون انفسكم فتاب عليكم وعفا عنكم‬

Artinya : “ Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur
dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan
kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan member maaf kepadamu.” ( QS. Al-
Baqarah: 187)

e. Keluar darah haid dan nifas

f. Gila

g. Murtad

28 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


6. Waktu yang Diharamkan dan Dimakruhkan Berpuasa

a. Waktu-waktu yang Diharamkan Berpuasa

1) Puasa pada dua hari raya, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. SABDA
Rasulullah SAW

‫عن ابي عبيد قال ان رسول ا صلي ا عليه وسلم نهي عن صيام هذين اليومين اما يوم الفطر‬
(‫ففطركم من صومكم واما يوم ال ضحي فكلوا من نسككم )رواه احمد واربعه‬

Artinya :” Dari Abu Ubaid ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW


melarang puasa pada kedua hari raya. Mengenai hari raya Idul
Fitri karena ia merupakan saat berbuka dari puasamuselama
bulan Ramadhan, sedangkan mengenai hari raya Idul Adha
agar kamu dapat memakan hasil qurbanmu.” (H.R. Ahmad dan
Imam yang empat)

2) Puasa pada hari tasyriq, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan
Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda:

‫عن نبيشة الهذيلي رضي ا عنها قالت قال رسول ا صلي ا عليه وسلم ايام التشريق ايام اكل‬
(‫وشرب وذكرا عز وجل ) رواه مسلم‬

Artinya : Dri Nubaisyah al Huzaili R.A , ia berkata:Telah bersabda


Rasulullah SAW, Hari tasyriq itu adalah hari makan, minum,
dan menyebut nama Allah Azza Wajalla,” ( H.R. Muslim)

3) Puasa terus menerus sepanjang masa

Haram hukumnya berpuasa sepanjang tahun tanpa meninggalkan hari-hari


yang dilarang oleh agamauntuk berpuasa. Ini berdasarkan sabda
Rasulullah SAW:

(‫) رواه احمد والبخاري ومسلم‬ ‫ل صام من صام ال بد‬

Artinya: “ Tidak berarti puasa, orang yang berpuasa sepanjang masa.”


(H.R. Ahmad, Bukhari, dan Muslim)

b. Waktu-waktu yang Dimakruhkan Berpuasa

1) Puasa pada waktu yang diragukan. Misalnya ragu apakah hari ini sudah
terlihat hilal atau belumpada bulan Ramadhan. Jika seseorang berpuasa
tetapi ia sendiri masih ragu tentang penetapan bulan Ramadhan, maka
hukumnya makruh

29 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


2) Puasa yang dikhususkan pada hari Jum’at. Hal ini dimakruhkan, karena
hari Jum’at adalah hari libur umat Islam

3) Puasa yang dikhususkan pada hari Sabtu. Hal ini dimakruhkan, karena hari
Sabtu adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi

B. HALANGAN (UDZUR ) PUASA

Berpuasa Ramadhan merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan.


Meninggalkan puasa dengan sengaja adalah perbuatan dosa besar. Namun sebagian
orang ada yang tidak dapat melaksanakannya atau banyak menemui kesulitan jika
melaksanakannya. Kesulitan-kesulitan yang menghalangi puasa ini disebut uzur
Syar’i. orang yang menadapat halangan (uzur) boleh mengganti puasa Ramadhan
dengan qadha atau fidyah, sesuai dengan jenis uzurnya

1. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengqadha puasanya, yaitu:

a. Orang yang sedang sakit yang jika dipaksakan berpuasa, sakitnya akan
bertambah parah maka mereka boleh berbuka

b. Dalam perjalanan jauh, sehingga jika berpuasa yang bersangkutan akan


menemui kesukaran. Jarak perjalanan yang membolehkan meninggalkan
puasa Ramadhan sama dengan jarak yang membolehkan mengqashar shalat.

c. Khusus bagi wanita, haid dan nifas juga merupakan halangan berpuasa yang
mewajibkan qadha

2. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah, yaitu
semua halangan yang membuat seseorang tidak sanggup melaksanakan puasa,
antara lai:

a. Orang tua yang berumur lanjut atau terlalu tua

b. Sakit menahun, sehingga tidak mungkin dapat mengqadha puasa di hari-hari


lain

c. Hamil

d. Menyusui anak

30 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


e. Orang yang pekerjaannya tidak memungkinkan dapat berpuasa Ramadhan
dan tidak dapat mengqadha di hari-hari lain

Khusus bagi wanita hamil atau menyusui anak, ulama dalam mazhab Syafi’I
berpendapat sebagai berikut:

a. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu kesehatan dirinya sendiri, wajib
qadha seperti orang sakit

b. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu kesehatan dirinya dan anaknya,
wajib qadha seperti jika hanya takut terganggu kesehatan dirinya sendirinya

c. Kalau mereka takut puasa akan mengganggu anaknya, wajib qadha dan
membayar fidyah

C. MACAM-MACAM PUASA

1. Puasa wajib

a. Puasa Ramadhan

1) Pengertian dan Dalil Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan terhadap setiap muslim


selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Puasa di bulan Ramadhan
termasuk salah satu puasa wajib yang harus dilakukan oleh segenap kaum
muslim. Puasa Ramadhan diwajibkan oleh Allah Swt untuk pertama
kalinya pada tahun kedua hijriah. Firman Allah Swt tentang diwajibkannya
puasa Ramadhan, yauitu:

‫يا ايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب علي الذين من قبلكم لعلكم تتقون‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa (Q.S. Al-Baqarah: 183)

Sabda Rasulullah Saw:

‫عن ابي عبد الرحمن عبد ا بن عمر بن الخطاب رضي ا عنهما قال سمعت رسول ا صلي ا‬
‫وسلم يقول بني السلم علي خمس شهادة ان ل اله ال ا وان محمدا رسول ا واقام الصلة‬
‫وايتاء الزكاة وحج البيت وصوم رمضان‬

31 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI


Artinya :” DARI Abu Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khatab
Radiyallahu’anhuma berkata: aku mendengar Rasulullah Saw
bersabda: “Islam itu ditegakkan di atas 5 dasar, yaitu: 1.
Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah kecualin
Allah, dan bahwasanya Nabi Muhammad Saw Itu utusan Allah,
2. Mendirikan shalat lima waktu, 3. Membayar zakat. 4.
Mengerjakan haji ke Baitullah, 5. Berpuasa pada bulan
Ramadhan

2) Cara Menentukan Awal dan Akhir Ramadahan dan dalilnya

Untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan, dapat dilakukan dengan tiga
cara, yaitu:

a) Ru’yatul hilal, yaitu dengan cara melihat terbitnya bulan di hari ke 29


bulan Sya’ban. Pada sore hari saat matahari terbenam diufuk barat.
Apabila saat itu nampak bulan sabit meski sangat kecil dan hanya
dalam waktu yang singkat, maka ditetapkan bahwa mulai malam itu,
umat Islam sudah memasuki tanggal 1 bulan Ramadhan. Jadi bulan
Sya’ban umurnya hanya 29 hari bukan 30 hari. Maka ditetapkan untuk
melakukan ibadah Ramadhan seperti shalat tarawih, makan sahur dan
mulai berpuasa. Firman Allah Swt:

‫فمن شهد منكم الشهر فليصمه‬

Artinya : “Barang siapa di antara kamu melihat bulan itu, maka


hendaklah ia berpuasa pada malam itu”. (Q.S. Al-Baqarah:
185)

b) Istikmal, yaitu menyempurnakan bilangan bulan sya’ban atau bulan


Ramadhan menjadi 30 hari. Hal ini dilakukan bila ru’yatul hilal tidak
berhasil, seperti karena kurang jelas sebab tertutup awan atau sebab
lain

32 | Modul Fiqih MTs Muhamad Nasrullah, GPAI

Anda mungkin juga menyukai