Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Bu ustadzah, saya Ine dari PB izin bertanya

Segala puji hanya untuk Allah Swt. Tak terasa kita sudah diambang bulan Sya'ban menuju
Ramadan berkah. Sebagian umat paham tentang hal ini, tapi sebagian yang lain terasa cuek2
saja malah ada yg sedih krn puasa itu berat, belum lg harga2 menjelang puasa pada naik.
Bagaimana agar kegembiraan kita tdk terkalahkan o kesedihan krn beban hidup?

Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Teh Ine yang dirahmati Allah, syukron jazaakillah atas pertanyaannya.

Bergembira menyambut Ramadhan adalah salah satu tanda keimanan seorang muslim. Ibarat
akan menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan, maka ia akan persiapkan segalanya dan
bersuka cita ketika menyambutnya

Hendaknya seorang muslim khawatir jika dia mendapati dirinya tidak bergembira bahkan
merasa berat ketika datangnya Ramadhan. Karena berati ia akan terluput dari banyaknya
kebaikan yang Allah berikan di bulan mulia ini.

Imam Ibnu Rajab berkata, “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira saat pintu-
pintu surga dibuka? Bagaimana mungkin orang yang pernah berbuat dosa (dan ingin bertobat
serta kembali kepada Allah SWT) tidak gembira saat pintu-pintu neraka ditutup? Bagaimana
mungkin orang yang berakal tidak gembira saat setan-setan dibelenggu?” (Ibnu Rajab al-
Hanbali, Lathâif al-Ma’ârif, hlm. 174).

Sayangnya sistem kapitalis sekuler saat ini membuat kondisi masyarakat terpuruk sehingga
akhirnya banyak kaum muslimin yang tersibukkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sehingga menjadi tidak khusyu’ bahkan lupa dan abai ketika menjalani bulan Ramadhan.

K.H. Rokhmat S. Labib pernah menyampaikan bahwa kegembiraan dalam menyambut Ramadhan
dapat terwujud dengan keyakinan dan adanya pemahaman Islam yang baik.

Dengan pemahaman tauhid Islam yang baik, kita yakin bahwa Allah telah menjamin Rizki tiap
makhluknya sehingga kita tidak perlu risau dengan rizki yang sudah ditakar oleh Allah. Dengan
pemahaman syariat Islam yang baik, kita pun tahu bahwasanya problematika ummat saat ini terjadi
karena diterapkannya syariat islam yang Kaffah. Oleh karena itu, wajib bagi kita semua untuk
memperjuangkan penerapan syariat Islam kaffah ini di tengah-tengah masyarakat. Dan kita pun
yakin ketika kita menolong Agama Allah maka Allah pun akan menolong kita. Disitulah letak
bagaimana seorang muslim justru akan semakin bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan,
bulan penuh pertolongan dari Allah SWT.

Selain itu agar Ramadhan tak sia-sia dan berlalu begitu saja, maka kita harus mempersiapkan
diri sebaik mungkin untuk menyambut kedatangannya. Dengan begitu kita tidak termasuk
orang yang disabdakan Rasulullah saw., “Betapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak
mendapatkan apa-apa, kecuali lapar dan dahaga.” (HR Ahmad).

Paling tidak, ada empat hal yang perlu disiapkan untuk menyambut kedatangan Ramadhan.
Pertama : Bertobat dan mensucikan diri. Ramadhan adalah bulan suci. Sudah selayaknya bulan
suci disambut juga dengan kesucian jiwa kita, yakni dengan membersihkan diri dari segala dosa
dan kemaksiatan. Apalagi semua yang terjadi di tengah-tengah kehidupan kita saat ini seperti,
musibah, bencana, wabah, sempitnya kehidupan kita dan hilangnya keberkahan hidup, tentu
tidak dapat dilepaskan dari dosa-dosa kita.

Kedua : Bersyukur kepada Allah SWT karena kita masih diberi kesempatan untuk berjumpa
kembali dengan Ramadhan. Betapa banyak saudara-saudara kita, di sepanjang 2022-2023
hingga menjelang bulan Ramadhan ini, yang dipanggil oleh Allah SWT.

Ketiga : Meningkatkan kapasitas ilmu. Setiap Muslim diwajibkan membekali diri dengan ilmu
ketika hendak beribadah dan beramal. Harapannya agar amal ibadah yang dilakukan diterima
oleh Allah SWT. Demikian halnya ibadah pada bulan Ramadhan, terutama puasa. Kita harus
mengetahui rukun dan hal-hal yang dapat merusak ibadah puasa. Apalagi mencari ilmu adalah
wajib bagi setiap Muslim (HR al-Bukhari).

Keempat : Membulatkan niat dan memiliki himmah ‘aliyah (cita-cita tinggi) untuk berusaha
memperbaiki perkataan dan perbuatan, bersungguh-sungguh dalam ketaatan, menghidupkan
bulan Ramadhan dengan amal shalih dan berpuasa dengan sebenar-benarnya sehingga kita
meraih derajat takwa.

Wallahu a’alam bish showab

Anda mungkin juga menyukai