Anda di halaman 1dari 3

Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolonganNya, dan mohon ampun kepada Nya.

Kami
berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku.
Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya, dan
barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan rosulNya, tidak ada nabi setelah Dia.
Ya Allah, berikan sholawat, salam dan kebaikan atas nabi Muhammad, keluarganya dan
sahabatnya.

Bagaimana Mengakhiri Ramadhan

Ramadhan akan segera berlalu. Kurang lebih beberapa hitungan hari lagi lagi
hilal syawal akan muncul dan mengakhiri bulan mulia itu. Seperti biasa, kaum
muslimin menyikapi akhir
Ramadhan dengan ragam kegiatan yang berbeda-beda. Sebagian menjalankan
sunnah Itikaf untuk mengais keberkahan yang tersisa di bulan ini, khususnya
kemuliaan malam lailatul qadar.

Pertama : Berusaha tetap istiqomah dan bersungguh-sungguh dalam


ibadah.
Rasulullah SAW senantiasa meningkatkan ibadahnya di akhir Ramadhan. Beliau
juga menjalankan sunnah Itikaf berdiam diri di masjid untuk beribadah
selama sepuluh hari yang terakhir.
Di akhir Ramadhan ini, hendaknya seorang muslim sejenak melakukan
perenungan diri. Bermuhasabah agar hati ini tidak merasa sombong dengan
banyak ibadah yang telah dilakukan, tapi justru terus mawas diri dan berharap
agar puasa dan amal ibadah lainnya selama Ramadhan ini benar-benar diterima
di sisi Allah SWT. Hendaklah kita merenungi sabda Rasulullah SAW : " Betapa
banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali
hanya rasa lapar. Dan betapa banyak orang yang sholat malam, tapi tidak
mendapatkan dari sholatnya kecuali hanya begadang " (HR Ibnu Majah & al-
Hakim)

Kedua : Mengeluarkan zakat fitrah dengan ikhlas dan tepat waktu


Dari Ibnu Abbas ra : Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian
bagi orang yang berpuasa dari kesia-sian dan perbuatan keji, dan juga sebagai
makanan bagi kaum miskin.
Barang siapa yang menunaikannya sebelum sholat (ied) maka itu adalah zakat
yang dikabulkan, dan barang siapa yang menunaikannya setelah sholat (ied)
maka dia termasuk sedekah biasa.(HR Ibnu Dawud & Ibnu Majah)
Mengeluarkan zakat fitrah di akhir ramadhan hendaklah ditunaikan dengan
ihsan. Mereka yang membayar zakat benar-benar harus memahami hikmah yang
terkandung dari kewajiban zakat fitrah. Hendaknya kita merasakan dengan hati
mendalam bahwa inilah kesempatan emas bagi kita untuk menebus kelalaian-
kelalaian kita saat berpuasa di hari-hari sebelumnya, sekaligus sarana berbagi
kebahagiaan di hari raya Idul Fitri. Dengan pemahaman yang baik tentang zakat
fitrah, maka insya Allah kita akan menjalankan benar-benar dengan keikhlasan,
dan juga tepat pada waktunya sesuai yang disyariatkan Islam.

Ketiga : Meningkatkan Syiar Idul Fitri, dan bukan sekedar menjaga


tradisi.
Indonesia kaya akan tradisi menyambut lebaran. Dari mulai tradisi mudik,
pakaian baru, hinggaaneka hidangan di hari raya akan sangat menyibukkan
waktu kita menjelang hari raya.Tentu saja semua itu akan tetap berharga dalam
pandangan Islam, jika kita meniatkannya untuk meningkatkan syiar hari raya,
bukan sekedar menjaga tradisi apalagi sarana bermewahmewahan dan unjuk
diri. Adalah penting sekali untuk meluruskan niat di saat-saat seperti ini.
Akan sangat berbeda antara mereka yang mudik sekedar menjaga tradisi,
dengan mereka yang memahami dan menghayati silaturahmi sebagai salah satu
amalan terbaik dalam agama ini.
Berbeda pula mereka yang membeli pakaian baru agar dipuji-puji, dengan
mereka yang meniatkan mengikuti anjuran Rasulullah SAW untuk memakai yang
terbaik di hari fitri. Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya. Hari-
hari ini kita akan banyak diuji masalah niat dan keikhlasan.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan kekuatan pada kita untuk mampu
menutup Ramadhan tahun ini dengan ihsan, serta menyambut dan mengisi Idul
Fitri dengan kegembiran yang bernilai di sisi Allah SWT. Sebuah kegembiraan
yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW : " Bagi orang yang berpuasa ada dua
kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka ( buka puasa dan saat Idul Fitri) dan
kegembiraan saat bertemu Tuhan mereka " ( HR Bukhori &; Muslim). Wallahu
alam bisshowab.
Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi hadirin semua, jika
ada kekurangan saya mohon maaf.

Taqabbalallaahu minna waminkum taqabbal yaa kariimu, wassalaamu' alaikum


warahmatullaahi wabarakaatuh.

Artinya: "Semoga Allah menerima (apa-apa) yang datangnya dari kami dan dari kalian
semua. Engkaulah yang menerima wahai dzat yang Maha Mulia. Dan semoga keselamatan,
kesejahteraan, dan keberkahan tetap tercurahkan kepada kita semua" -

Anda mungkin juga menyukai