Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah global warming atau pemanasan global.
Beberapa faktor penyebab global warming itu sendiri diantaranya karena
penumpukan limbah yang menyebabkan pencemaran baik udara, air, maupun
tanah. Selain itu, penambahan volume kendaraan bermotor juga menambah sesak
pernafasan kita. Semakin lama kondisi lingkungan kian buruk dan berujung pada
krisis lingkungan.
Kita perlu berpartisipasi aktif untuk menyelamatkan bumi ini demi masa
depan anak-cucu kita. Karena, apabila lapisan ozon semakin menipis maka
kandungan oksigen di udara juga semakin berkurang. Untuk itu dibutuhkan
kerjasama antara semua pihak dan rasa saling membutuhkan dalam menanggulangi
krisis lingkungan ini misalnya dengan menggalakkan program tanam seribu pohon.
Sebagai seseorang yang peduli lingkungan, kita juga harus tahu bahwa
praktik dokter gigi menghasilkan banyak limbah baik limbah infeksi maupun
limbah kimia. Padahal limbah tersebut bila tidak ditangani dengan benar, akan
memperparah kondisi kesehatan masyarakat karena menyebarkan berbagai infeksi
penyakit. Para dokter gigi di seluruh dunia juga sadar akan hal tersebut sehingga
mereka memiliki niat untuk mengubah cara kerjanya. Berdasarkan permasalahan
tersebut, maka munculah gagasan mengenai penerapan green dentistry, yaitu
praktik dokter gigi yang ramah lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada penjelasan yang telah diuraikan pada latar
belakang, penulisan laporan diatas maka penulis membuat rumusan masalah yang
memuat beberapa pertanyaan yang akan penulis bahas pada bab dan sub bab
berikutnya. Beberapa rumusan masalah tersebut adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan green dentistry?
2. Mengapa perlu dilaksanakan konsep green dentistry?

1
3. Siapa yang jadi pelaksana konsep green dentistry?
4. Bagaimana cara penerapan konsep green dentistry?
5. Hambatan apa saja yang terjadi selama pelaksanaan konsep green dentistry?

C. Tujuan
Penulisan karya tulis ini disamping guna memenuhi komponen penugasan,
penulis berkeinginan menjawab rumusan masalah diatas dengan studi pustaka,
mengadakan diskusi, menganalisis hasil diskusi serta menyimpulkan hasil diskusi.
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. mengetahui pengertian konsep green dentistry;
2. mengetahui manfaat pelaksaan konsep green dentistry;
3. mengetahui pihak-pihak yang ikut serta dalam pelaksanaan konsep green
dentistry;
4. mengetahui penerapan konsep green dentistry;
5. mengetahui hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan konsep green dentistr.

D. Manfaat
Penulisan laporan ini memiliki manfaat, anatara lain :
1. Bagi Penulis
a. Mengetahui permasalahan, kaitan, dan solusi tentang green destistry
b. Melatih kemampuan berdiskusi, melatih daya pikir kreatif dan inovatif
c. Melatih keterampilan menulis laporan
2. Bagi Pembaca
a. Menambah pengetahuan tentang green dentisty
b. Memberikan wawasan mengenai green dentistry
c. Memberikan inspirasi untuk menentukan solusi penanganan krisis
lingkungan melalui konsep green dentistry

2
BAB II
ISI

A. Landasan Teori
1. Pengertian memelihara lingkungan
Memelihara lingkungan merupakan kewajiban setiap manusia yang
hidup di muka bumi ini. Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebuah
perusahaan untuk memelihara lingkungan:

a. menerapkan praktik yang membangun kepedulian lingkungan;


b. memperkenalkan proses yang meminimalkan pemakaian bahan baku dan
pencemaran lingkungan;
c. membuat produk yang ramah lingkungan.
Berdasarkan UUPLH Pasal 3 UU No.4 tahun 1982, mengatakan
“pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan
yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang
berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia”.
2. Green dentistry
a. Pengertian green dentistry
Menurut Sedyaningsih (2011), green dentistry adalah pemberian
pelayanan kesehatan gigi dan mulut menggunakan teknologi prosedur, dan
bahan yang memelihara kesehatan lingkungan dan memelihara bumi,
dengan menggunakan inovasi tekonologi tingkat tinggi yang meningkatkan
efisiensi dan efektivitas disamping mengurangi jumlah limbah dan polusi
terhadap lingkungan.
b. Dasar penerapan green dentistry
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 pasal 93 tahun 2009
tentang kesehatan, menyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit
gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh

3
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara
terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan.
Berdasarkan Permenkes 1173 tahun 2004 tentang Rumah Sakit
Gigi dan Mulut (RSGM), menyatakan bahwa ketentuan untuk pembangunan
RSGM harus memenuhi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) dan analisa mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).

B. Pembahasan
1. Definisi
Persatuan dokter gigi di seluruh dunia sedang gencar-gencarnya
menggalakan konsep green dentistry. Green dentistry itu sendiri pada dasarnya
adalah sebuah pendekatan yang menggabungkan praktik kedokteran gigi dengan
pelestarian lingkungan. Hal ini dirasa semakin penting seiring dengan
tumbuhnya kesadaran dokter gigi yang berperan sebagai seorang agen kesehatan.
2. Alasan pelaksanaan green dentistry
Green dentistry adalah konsep ideal bagi berlangsungnya praktik
kedokteran gigi. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik sebagai dokter gigi
untuk ikut berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan dan kelestarian bumi
adalah dengan menerapkan green dentistry dan ikut menyumbang inovasi-
inovasi baru dalam perkembangan konsep green dentistry.
Selain itu, konsep dokter gigi yang ramah lingkungan juga memiliki
empat prinsip utama yaitu untuk mengurangi produksi limbah, menghemat
energi, air dan uang, memacu perkembangan teknologi, serta mendukung gaya
hidup yang lebih baik. Hal demikian adalah langkah untuk menyelamatkan bumi
kita dari bahaya global warming.
3. Penerapan konsep green dentistry
Green dentistry dapat diaplikasikan misalnya dalam hal mengganti
bahan-bahan yang bersifat toksik dengan bahan-bahan yang lebih ramah
lingkungan. Sebagai contoh yaitu pemakaian amalgam yang mengandung
merkuri sebaiknya diganti dengan penggunaan composite resin. Kemudian
penggunaan X-ray konvensional yang menghasilkan limbah berupa silver,

4
diganti dengan X-ray digital. Silver ini mengandung ammonium thiocyanate dan
boric anhydride yang mengakibatkan iritasi mata, pernapasan dan iritasi kulit.
Pengelolaan alat-alat medis yang telah dipakai juga perlu diperhatikan agar tidak
mengakibatkan munculnya limbah infeksi yang mengancam kesehatan.
4. Hambatan
Penerapan green dentistry tentunya memiliki kendala dan hambatan
yang terjadi. Kendala itu sendiri berawal dari kurangnya kesadaran dan
kurangnya sosialisasi dari berbagai pihak yang memiliki tanggung jawab.
Penelitian dalam bidang kedokteran juga diharapkan terus berjalan untuk
memperoleh inovasi-inovasi baru sebagai solusi semakin berkembangnya
konsep green dentistry ini.

Anda mungkin juga menyukai