Anda di halaman 1dari 9

INOVASI ‘TOBAT”

TAS PEMBAWA OBAT DENGAN BAHAN RAMAH LINGKUNGAN


BERBASIS KEARIFAN LOKAL

1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Berdasarkan forum detik.com rata-rata satu individu di Indonesia
menghasilkan 9 sampah plastik untuk berbelanja sehari-hari di
supermarket. Bila kita hitung berapa banyak sampah yang dihasilkan
oleh penduduk Indonesia yang tercatat sebanyak 228 juta penduduk,
yaitu dalam satu hari Indonesia menghasilkan 2.052.000.000 kantong
plastik. Di Indonesia, belum banyak yang menyadari dampak buruk dari
kantong plastik, padahal dampak itu sangat terasa bagi kehidupan kita
saat ini. Bisa dilihat di sekitar kita hampir di setiap tempat banyak
sampah plastik yang berserakan. Hingga saat ini penanganan sampah
plastik belum menemui titik yang sempurna untuk menjaga kelestarian
dan kelangsungan bumi.
Cara yang sering digunakan adalah dengan membakar sampah
kantong plastik tersebut. Saat sampah dibakar, gas karbondioksida
akan memacu timbulnya efek rumah kaca dan juga merusak lapisan
bumi atau ozon serta dapat memicu sel kanker bagi kesehatan. Jumlah
satu ton sampah plastik yang dibakar akan menghasilkan jumlah
karbondioksida yang sama yakni 1 ton. Jika 1 ton sampah plastik itu
dibiarkan tertimbun akan menghasilkan 63 m3 metana, dimana lebih
berbahaya dari 1 ton karbondioksida yang dihasilkan dari proses
pembakaran sampah plastik. Metana sendiri mempunyai kekuatan
merusak hingga 20-30 kali lebih besar daripada CO2. Gas metana
berada di atmosfer dalam jangka waktu sekitar 7-10 tahun dan dapat
meningkatkan suhu sekitar 1,3 derajat Celsius per tahun. Ternyata
sampah yang selama ini kita anggap menimbulkan dampak pemanasan
global adalah jika sampah yang tidak dibakar 100% secara benar.
Sampah yang dibiarkan begitu saja juga menyumbang kontribusi dalam
mempercepat pemanasan global.
Pelestarian lingkungan dari polusi merupakan sesuatu yang harus
diperjuangkan. Salah satu polusi yang menjadi masalah besar di
lingkungan Rumah Sakit Daha Sejahtera adalah sampah plastik yang
lahir dari penggunaan kantong plastik dan plastik limbah alat kesehatan
yang terus dikeluarkan setiap hari. Gagasan untuk setidaknya
mengurangi limbah plastik ini perlu untuk diupayakan sehingga RS
Daha Sejahtera ikut berperan dalam melestarikan lingkungan.
Kecamatan Daha memang memiliki problematika sampah yang cukup
mengganggu, penduduk yang padat dengan tempat pembuangan
sampah yang jumlahnya tidak mengimbangi membuat sebagian besar
orang terpaksa mebuang sampahnya ke sungai. Dikatakan terpaksa
karena untuk mengubur atau membakarnya sendiri mereka tidak
memiliki pekarangan yang cukup dan untuk mengantar sampahnya ke
tempat pembungan pun cukup jauh. Tidak semua area dilayani oleh
petugas pengambil sampah sehingga solusi yang tersisa tinggal
membuang sampahnya ke sungai. Keadaan ini menuntut sekecil-
kecilnya usaha untuk menekan sampah yang tidak ramah lingkungan
harus dilaksanakan dengan komitmen penuh.

b. Tujuan
Merancang media tas pembawa obat pengganti bahan plastik dengan
bahan pengganti berbasis kearifan lokal.

c. Manfaat
Menurunkan polusi sampah yang tidak ramah lingkungan dengan
mengganti dengan bahan yang ramah lingkungan sehingga RSUD
Daha Sejahtera ikut serta dalam usaha pelestarian alam.
2. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Ramah Lingkungan
Pengertian ramah lingkungan menurut para ahli adalah segala
sesuatu yang tidak menyebabkan kerusakan lingungan, baik itu
tindakan, keputusan, inovasi, program, dan semua hal yang
menyangkut lingkusangan, sehingga bumi dan alam sekitar kita tetap
terjaga, lingkungan sekitar tempat kita tinggal tetap bersih, sehat,
nyaman dan layak untuk ditempati.
Asal kata ramah lingkungan berasal dari bahasa Yunani, yaitu
techne, yang berari keterampilan atau seni. Secara luas, teknologi
dapat diartikan sebagai sekumpulan teknik atau pengetahuan manusia
tentang cara menggabungkan sumber daya untuk memproduksi yang
diinginkan, memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, memuaskan
keinginan, serta mencakup metode teknis, keterampilan, proses, alat,
dan bahan baku.
Teknologi ramah lingkungan merupakan segala jenis aplikasi
teknologi yang dapat memberikan kepuasan penggunaannya dengan
sumber daya lingkungan yang lebih rendah. Secara umum teknologi
adalah teknologi yang hemat sumber daya lingkungan .Teknologi
ramah lingkungan umumnya menggunakan cara pemanfaatan sumber
energi yang dapat diperbarui (seperti sinar matahari, angin, air, dan
sejenisnya) serta mengubahnya menjadi energi lain yang sedikit atau
bahkan tidak menghasilkan limbah dan polusi. Kehadiran teknologi
ramah lingkungan merupakan solusi dalam kaitannya dengan isu atau
permasalahan lingkungan hidup. Kehadirannya mutlak dibutuhkan
karena berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia dan kelestarian
lingkungan di masa depan.

b. Komitmen Pemerintah
Program ramah lingkungan merupakan hal yang saat ini dijadikan
tujuan penting oleh pemerintah. Beberapa potongan berita berikut ini
menegaskan bahwa saat ini, perbagai peraturan mulai disusun guna
diterapkan di sektor pemerintahan maupun swasta sehingga sudah
tepatlah jika program-program ramah lingkungan harus menjadi
perhatian kita bersama.
Pada laman http://nasional.kontan.co.id, disampaikan bahwa:
Pemerintah menerapkan standar industri hijau (SIH) untuk 17 jenis
industri. Standar ini disusun berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) digit lima, yang memuat ketentuan mengenai
bahan baku, bahan penolong, energi, proses produksi, produk,
manajemen pengusahaan, dan pengelolaan limbah.
"Standar industri hijau diharapkan dapat menjadi pedoman bagi
perusahaan dalam menjalankan proses produksi yang efisien dan
ramah lingkungan," kata Airlangga pada acara Peluncuran Standar
Industri Hijau di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (19/12).
Pada laman finance.detik.com, disampaikan bahwa: Pemerintah
menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
harus didukung oleh program yang ramah terhadap lingkungan.
"Pemerintah serius mendorong program-program pembangunan yang
ramah lingkungan”, ujar Luhut B Panjaitan, Menteri Koordinator
Kemaritiman, Kamis (3/8).
Luhut memandang Kementerian Koordinator Kemaritiman telah
mengatur langkah pembersihan sampah plastik di laut. Hal tersebut
dilakukan dengan lima langkah. Antara lain adalah perubahan perilaku,
mengurangi kebocoran sampah darat, mengurangi kebocoran sampah
laut, mengurangi produksi dan penggunaan plastik, terakhir
meningkatkan pembiayaan, perbaikan kebijakan dan penegakan
hukum.
Sementara itu, Menteri koordinator Perekonomian Darmin
Nasution juga menegaskan pentingnya pelestarian lingkungan untuk
pertumbuhan ekonomi. Darmin bilang, terdapat tiga pilar utama dalam
pembangunan ekonomi berkeadilan yaitu ketersediaan lahan,
kesempatan dan kapasitas sumber daya manusia.
Hal tersebut disampaikan dalam puncak peringatan Hari Lingkungan
Hidup (HLH) Tahun 2017, Rabu (2/8). Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan Rapat Kerja Nasional
(Rakernas) Tahun 2017 dengan tema “Untuk Hutan, Lingkungan dan
Perubahan Iklim Berkeadilan”.
3. Rancangan Kegiatan
a. Spesifikasi Tas Pembawa Obat Untuk Rawat Inap
Rawat inap dapat menggunakan tas yang tidak sekali pakai
namun menggunakan tas yang dipakai berulang-ulang. Pasien
mengambil tas dari apotek untuk membawa obat dan tas kemudian
diletakkan di ruangan rawat untuk diambil petugas dan digunakan
kembali sehingga pasien tidak membuang kantong plastik ke tempat
sampah. Dengan tujuan seperti ini, tas berbahan purun (sejenis
tumbuhan air khas rawa Kalimantan) bisa jadi solusi tepat. Tas ini
memang lebih mahal dari kantong plastik tapi karena digunakan berkali-
kali sampai rusak, perhitungan akhirnya secara ekonomis lebih hemat.
Keuntungan lainnya adalah bisa mengangkat produk lokal supaya
dipakai oleh konsumen di daerah sendiri.
Model tas purun saat ini sudah berkembang menjadi lebih modern
dan layak disandingkan dengan tas berbahan lainnya yang lebih
kekinian. Karena itu bahkan tas dan topi purun digemari hingga
konsumen luar Indonesia sekalipun. Dengan dimodifikasi pada bagian
depan tasnya akan disematkan tempat peletakkan kartu identitas
pasien untuk tiap tas.

Gambar 1. Tas Berbahan Purun

TAS OBAT
RSUD DAHA SEJAHTERA

Nama Pasien :
Ruang :
Keterangan :

Gambar 2. Contoh Kartu Identitas Pada Tas


b. Spesifikasi Tas Pembawa Obat Untuk Rawat Jalan
Kondisi saat ini, kantong yang digunakan untuk mengemas obat
yang diserahkan ke pasien rawat jalan menggunakan kantong palstik
biasa. Belum menggunakan kantong palstik ramah lingkungan atau
bahan lain yang lebih ramah lingkungan. Dengan kondisi seperti ini,
rencana peralihan dari kantong plastik biasa ke bahan yang lebih
ramah lingkungan perlu dilakukan.
Dari berbagai pilihan yang ada, kantong kertas atau plastik ramah
lingkungan bisa menjadi pilihan. Secara ekonomis harga yang harus
dianggarkan juga tidak jauh dari palstik biasa, namun dengan nilai
kemanfaatan yang sama dan polusi tanah yang jauh lebih rendah.

Gambar 2. Paper Bag yang Ramah Lingkungan


4. Penutup
a. Kesimpulan
Pemanfaatan tas dan kantong obat ramah lingkungan merupakan
upaya yang wajib dilakukan terutama oleh instansi-instansi kesehatan
dan lingkungan yang seharusnya lebih mengerti akan pentingnya
program ini. Pemanfaatan bahan lokal selain mudah didapat juga
berpotensi untuk membantu industri lokal dalam penyerapan
produknya.

b. Potensi Kerjasama
Jika program ramah lingkungan ini berlanjut, RSUD Daha
Sejahtera bisa menggandeng pengrajin lokal untuk memproduksi
bahan-bahan yang mudah terurai menggunakan bahan baku yang ada
di lingkungan Kecamatan Daha, misalnya kertas dari eceng gondok
atau semacamnya sehingga sifat bahan baku bukan lagi mencari
pemasok tapi berubah menjadi penggerak industri lokal.
5. Daftar Pustaka
a. http://nasional.kontan.co.id/news/pemerintah-serius-ke-program-ramah-
lingkungan
b. https://finance.detik.com/industri/d-3375520/pemerintah-terapkan-
standar-ramah-lingkungan-untuk-17-industri-ini
INOVASI ‘TOBAT”
TAS PEMBAWA OBAT DENGAN BAHAN RAMAH
LINGKUNGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAHA SEJAHTERA


KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai