Anda di halaman 1dari 49

POKJA PPI

STAF KLINIS

PERTANYAAN JAWABAN
1. Dapatkah Saudara Ada dalam Struktur Komite PPI rumah sakit FMC
menjelaskan Struktur
Organisasi Komite PPI,
Jelaskan ?
2. Apa tujuan PPI di Rumah Sakit? Menurunkan angka infeksi rumah sakit terutama infeksi nosokomial
3. Dapatkah saudara Program PPI ada beberapa yaitu termasuk, surveilens, kewaspadaan
menjelaskan kegiatan apa saja isolasi (kewaspadaan standard dan transmisi), kewaspadaan antibiotic
yang menjadi Program PPIRS di yang rasional, pencegahan infeksi (ISK,IADP,IDO), DIKLAT
tempat anda?
4. Dalam pengumpulan data Jika ada pasien yang menggunakan alat kesehatan seperti infus,
Surveilens apa saja yang kateter urin,penggunaan ventilator,perawat/ bidan menulis laporan
saudara lakukan dalam surveilens diform yang sudah disediakan dengan jelas,lengkap , pilih
Program PPI, tolong jelaskan? mana yang terlihat, menginfut data pasien tersebut kedalam
surveilens SIRS di computer masing- masing unit,sesuaikan dengan
temuan HAI’S yang di dapat/ terlihat
5. Sebutkan Kegiatan -angka ILO/IDO
surveilansRS anda? Tolong -Angka PLEBITIS
jelaskan? Apakah laporan -Angka VAP
kegiatan ini sudah -Angka HAP
disosialisasikan keseluruh unit -angka Dekubitus
setiap bulannya? Apakah ada -Angka ISK
laporannya di setiap unit? Kegiatan sudah di sosialisasikan melalui rapat antar Ka Ru,operan
dinas antar shif, hasil tiap bulan disosialisasikan ke unit , unit harus
mendokumentasikan hasil tersebut
6. Dapatkah saudara jelaskan Bila kena benda tajam, maka bilas luka tersebut dibawah air mengalir
Pengelolaan benda tajam & dan gunakan antiseptic, dan bila terkena cairan tubuh pasien ke
paparan darah /cairan tubuh? daerah mukosa seperti mata, hidung dan mulut, maka bilas daerah
Dan bila ada staf yang terkena tersebut dibawah air mengalir , segera ke UGD dan pasien, buat
needle stiek injury maka apa laporan kejadian , lapor ke IPCN dan K3.
yang harus dilakukan ?
7. KHUSUS untuk Tim PPI/IPCLN- Kegiatan pelayanan sterilisasi dimulai dari perencanaann pengadaan,
IPCLS/ Termasuk Pelaksana di pencucian, pengemasan, pemberian label, proses sterilisasi,
Unit Sterilisasi. Dapatkah penyimpanan dan distribusi
saudara jelaskan
Penyelenggaraan sterilisasi di
rumah sakit saudara?
8. Bagaimana melakukan
Dengan melakukan audit terhadap penggunaan APD di Unit
Pemantauan ketepatan
khusus,seperti kamar operasi,vk dan ruang isolasi.Melakukan
pemakaian Alat Pelindung Diri
koordinasi dengan kepala bidang keperawatan terkait kedisiplinan
diruangan khusus seperti
penggunaan APD oleh semua unit terkait yang harus menggunaan APD
kamar operasi, ruang
dalam pekerjaannya, serta koordinasi lintas sektoral untuk penyediaan
kateterisasi, kamar bersalin,
fasilitas APD,harus selalu ada jika akan di gunakan. Gunakan formulir
sampai Ruang Isolasi? monitoring APD yang akan dinilai oleh IPCLN/CS di masing-masing
unit, akan dilaporkan ke IPCN
9. Bagaimana pelaksanaan a. Membentuk Duta Hand Hygiene yang diganti setiap tahunnya
program kebersihan tangan dari seluruh bagian baik klinis maupun non klinis. Para Duta ini
untuk semua petugas bertugas melakukan edukasi , audit, dan kampanye kebersihan
kesehatan di rumah sakit tangan setiap tahunnya..
FMC ini? b. Melakukan edukasi secara berkala baik dalam training mandatory
Infeksi Nosokomial dan melalui edukasi yang dilakukan oleh Duta
Hand Hygiene, melakukan audit Hand hygiene dengan
menggunakan formulir 5 moment World Health Organization
(WHO) sesuai program tahunan Hand Hygiene, melakukan
evaluasi dari hasil audit dan tindak lanjut.
c. Melakukan evaluasi terhadap kualitas dan tersedianya fasilitas
Hand Hygiene seperti : sabun social/aseptic, Alkohol handscrub,
tissue, tempat sampah, petunjuk pengingat (poster,leaflet) dan
langkah-langkah kebersihan tangan
10. Dapatkah saudara jelaskan Pengelolaan sampah di rumah sakit dikelola oleh vendor yang
Pengelolaan sampah rumah ditunjuk.,untuk sampah infeksius pakai plastic kuning, sampah non
sakit infeksius plastic hitam. Vendor untuk sampah infeksius transfortasinya
oleh PT.Jalan Hijau, dikelola oleh PT.Wastex, setelah jadi debu akan di
koordinasikan ke PPLI Bogor
Kunjungan dan audit langsung ketempat pengelolaan sampah infeksi
dan sampah benda tajam dilakukan 1 tahun sekali
11. Bagaimana Pemeriksaan baku Pemeriksaan baku mutu air bersih dilakukan dengan sasaran sebagai
mutu air berikut :
a. Sample pemeriksaan baku mutu air diambil pada ruangan-
ruangan yang dipilih, sesuai dengan jadwal, dilakukan setiap 3
bulan sekali.
b. Pemeriksaan tersebut diatas dilakukan oleh bagian Umum bekerja
sama dengan Laboratorium yang ditunjuk.
12. Bagaimana pengelolaan a. Pemeliharaan AC dilakukan oleh SarPras sesuai dengan jadwal
Pemeriksaan udara lingkungan yang telah dibuat.
dan pemeliharaan AC, jelaskan b. Pemeriksaan udara terhadap jamur dan bakteri di ruang kamar
? bedah, ICU, CSSD dan lingkungan RS setiap 6 bulan sekali secara
random.
13. Silahkan saudara jelaskan Pemeriksaan bahan makanan dilakukan oleh bagian gizi , dengan
pengelolaan Kualitas makanan mengambil sample makanan siap saji untuk pasien secara random,
pasien dilakukan 3 bulan sekali, sesuai dengan jadwal yang dibuat.
14. Bagaimana program vaksinasi Pemberian vaksinasi bagi karyawan yang bekerja di tempat dengan
bagi karyawan di rumah sakit risiko tinggi dengan merujuk pada kebijakan HRD
saudara?
15. Bagaimana Pengelolaan
Pencegahan dan pengendalian infeksi selama pembangunan atau
Pencegahan dan pengendalian
proses renovasi
Infeksi selama pembangunana. Mengadakan pertemuan pembahasan Ijin pengendali Infeksi
atau proses renovasi? jelaskandalam renovasi dengan bagian SARPRAS dan K3.
b. Melakukan audit sedikitnya 2 (dua) kali selama renovasi
berlangsung, tindakan perbaikan dalam temuan audit
dilaporkan kepada bagian pemeliharaan dan bagian umum.
Melakukan pemeriksaan kultur ruangan setelah renovasi bekerja
sama dengan bagian umum dan patologi sesuai dengan kriteria
yang dipersyaratkan
16. Dapatkah saudara jelaskan Pengelolaan linen
Pengelolaan linen di RS? a. Pengelolaan linen dilakukan oleh vendor yang ditunjuk
b. Evaluasi kinerja vendor dilakukan setiap 3 bulan
c. SPO merujuk pada SPO RS , vendor mengikuti (MOU/Perjanjian
kerjasamanya harus ada)
d. Linen di RS dibagi 2 jenis :
1) Linen infeksius (terkena cairan tubuh pasien, urin, darah,
feses)
2) Linen non infeksius (yang tidak terkena cairan tubuh )
e. Gunakan system FIFO (First In First Out) linen yang lama diambil/
di pakai terlebih dahulu, agar linen tidak kuning
17. Coba saudara jelaskan Penggunaan seluruh jenis cairan desinfektan dikendalikan oleh RS, dan
Monitoring pemakaian di evaluasi oleh bagian K3 untuk menghindari risiko yang dapat
desinfektan di RS saudara ? menimbulkan hazard bagi petugas kesehatan yang menggunakannya
Monitoring pemakaian
desinfektan
18. Apakah Program pelatihan Program pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan
pencegahan dan pengendalian setiap tahun baik internal maupun eksternal.
infeksi dilakukan setiap tahun Pelatihan meliputi :
? Adakah Program PPI yang a. Orientasi karyawan baru
berhubungan dengan pasien Orientasi dilakukan bekerja sama dengan bagian Sumber Daya
dan keluarga, pengunjung? Manusia (SDM) bagian Diklat rumah sakit.
Tolong saudara jelaskan b. Penyegaran Pengetahuan
a) Penyegaran pengetahuan pencegahan dan pengendalian
infeksi diberikan kepada seluruh petugas kesehatan terkait
bekerja sama dengan bagian SDM & Pembimbing Klinik
diselenggarakan setiap tahun
b) Training Eksternal
Dengan mengirim staf terkait khususnya anggota panitia PPIRS
untuk mengikuti kursus/seminar nasional maupun
regional/internasional
c) Program edukasi pengendalian infeksi kepada pengunjung dan
pasien melalui media elektronik, banner, poster, leaflet,
brosur, dan lembar informasi pasien

POKJA PPI
STAF NON KLINIS

PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa yang saudara ketahui Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Komite PPI adalah tim
tentang PPIRS? Jelaskan yang mengurusi semua kegiatan yang menyangkut program menurunkan
angka infeksi, khususnya infeksi Nosokomial Rumah Sakit
2. Program PPI apa saja yang Program PPI Menyangkut :
saudara ketahui ? - Surveilens
- Kewaspadaan isolasi (kewaspadaan standar/APD limbah, cssd,
manajemen limbah, kesehatan karyawan dan kewaspadaan transmisi /
udara, droplet,silang dan Vector born)
- Penggunaan Antibiotik rasional
- Pencegahan Infeksi (ISK,IADP,VAP,HAP,PLEBITIS,IDO)
- DIKLAT
3. Coba saudara lakukan Hand 5 Moment adalah :
Hygiene ? Enam Langkah - Sebelum kontak dengan pasien
cuci tangan dan Apa yang - Sebelum tindakan a septik
dimaksud dengan 5 - Sesudah terkena cairan tubuh pasien
Moment? Jelaskan? - Sesudah kontak dengan pasien
- Sesudah keluar dari lingkungan pasien
4. Apa yang saudara ketahui Sampah infeksius yaitu semua sampah yang di hasilkan dari kegiatan
tentang Sampah Infeksius keperawatan dan kedokteran yang mengakibatkan adanya transmisi/
dan Non Infeksius, sampah paparan cairan tubuh pasien ke alat tersebut.
benda tajam? Sampah non infeksius yaitu semua sampah yang di hasilkan akibat
Bisa dijelaskan kegiatan perkantoran,umum, yang tidak terpapar oleh cairan tubuh
Sampah benda tajam yaitu semua yang berbentuk runcing, tajam,yang
dapat melukai tubuh akibat tertusuk, seperti jarum, spuit, pisau operasi,
ampul
5. Apa yang saudara ketahui Etika batuk adalah sustu tindakan pencegahan jika kita/ seseorang batuk
tentang etika batuk? harus dapat melakukannnya dengan baik, tidak memberikan
Bisakah anda peragakan penyebaran/transmisi kuman ke orang lain, yaitu dengan menutup hidung
dan mulut menggunakan tissue, lalu tissuy dibuang ke sampah medis/
gunakan bahu dalam/ gunakan masker
6. Mekanisme penanganan Dengan menggunakan “spilkits “, tindakannya sesuai SPO
tumpahan darah dll
7. Bagaimana PengelolaanPencegahan dan pengendalian infeksi selama pembangunan atau proses
Pencegahan dan
renovasi
pengendalian Infeksi selama
- Mengadakan pertemuan pembahasan Ijin pengendali Infeksi dalam
pembangunan atau proses renovasi dengan bagian umum, bagian pemeliharaan dan K3.
renovasi? - Melakukan audit sedikitnya 2 (dua) kali selama renovasi berlangsung,
Jelaskan tindakan perbaikan dalam temuan audit dilaporkan kepada bagian
pemeliharaan dan bagian umum.
- Melakukan pemeriksaan kultur ruangan setelah renovasi bekerja
sama dengan bagian umum dan patologi sesuai dengan
kriteria yang dipersyaratkan
8. Dapatkah saudara jelaskan Pengelolaan sampah di rumah sakit dikelola oleh vendor yang
Pengelolaan sampah rumah ditunjuk.,untuk sampah infeksius pakai plastic kuning, sampah non
sakit infeksius plastic hitam. Vendor untuk sampah infeksius transfortasinya
oleh PT.Jalan Hijau, dikelola oleh PT.Wastex,setelah jadi debu akan di
koordinasikan ke PPLI Bogor
Kunjungan dan audit langsung ketempat pengelolaan sampah infeksi dan
sampah benda tajam dilakukan 1 tahun sekali

SOAL SKP

PERTANYAAN
1. Apa kepanjangan dari SKP ?
Jawab : Sasaran keselamatan pasien
2. Data apa yang digunakan untuk identitas pasien yang diakui ?
- E-KTP yang berlaku
- Paspor dan atau SIM yang berlaku
3. Bagaimana jika Kartu identitas pasien tidak ada ?
Mengisi formulir identias pasien di pendaftaran
4. Kapan identifikasi pasien dilakukan ?
- Sebelum memberikan obat
- Sebelum transfusi darah dan atau produk darah
- Sebelum lakukan prosedur
- Sebelum pengambilan sampel
5. Bagaimana prosedur pelepasan gelang identitas ?
- Petugas menerima surat bukti selesai administrasi
- Menggunting gelang pada bagian identitas dan dibuang ke sampah non infeksius
6. Bagaimana prosedur identifikasi pada saat pemberian tindakan ?
- Memberi salam
- Memperkenalkan diri
- Melakukan identifikasi secara verbal (saat kontak pertama) sambil melakukan pengecekan
kesesuaian gelang identitas pasien
- Melakukan identifikasi secara visual
7. Siapa saja yang termasuk dalam PPA ?
- DPJP
- Dokter jaga
- Perawat/bidan
- Fisioterapi
- Ahli gizi
- Farmasi
- Radiologi
- Analis
8. Sebutkan pelafalan alfabet nama obat “Adrenalin” !
Alpha
Delta
Romeo
Echo
November
Alpha
Lima
India
November
9. Apa kepanjangan dari CPPT ?
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
10. Sebutkan prosedur keselamatan pasien yang dilakukan sebelum, sesaat dan sesudah pasien operasi ?
Sign in, time out, sign out
11. Bagaimana proses marking pasien operasi ?
Dilakukan sebelum pasien dioperasi oleh dokter operator dengan simbol O dengan menggunakan
spidol hitam (anti luntur, anti air)
12. Apa saja yang dilakukan saat “sign in” ?
- Identifikasi pasien
- Inform concent
- Nama Prosedur operasi
- Nama Tim OK
- Marking site
- Alkes dan BHP
- Riwayat asma, kesulitan jalan nafas, alergi
- Resiko perdarahan
- Rencana implant
13. Apa saja yang diverifikasi saat “time out” ?
- Tim OK
- Identifikasi Pasien
- Inform concent
- Prosedur, marking site
- Resiko operasi dan antisipasi
- Resiko anastesi dan antisipasi
- Sterilisasi alat, alat khusus, jumlah instrument
- Hasil Radiologi
- Antibiotik profilaksis
14. Apa saja yang diverifikasi saat “sign out” ?
- Nama prosedur
- Kelengkapan alat : instrumen, kassa, jarum
- Pelabelan specimen
- Masalah alkes/instrument
- Perhatian khusus di ruang pemulihan
15. Apa definisi Keselamatan Pasien ?
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
16. Sebutkan 6 Langkah cuci tangan menurut WHO?
- Telapak tangan
- Punggung tangan
- Sela – sela jari tangan
- Kunci
- Putar – putar ibu jari
- Putar – putar ujung jari
17. Sebutkan berapa macam cuci tangan yang anda ketahui menurut WHO?
Berapa lamanya?
2 macam :
- Handwash : 40 – 60 menit
- Handrub : 20 – 30 menit
18. Sebutkan 5 moment cucitangan!
- Sebelum kontak area pasien
- Sebelum melakukan tindakan aseptik, antiseptik
- Sesudah kontak dengan cairan tubuh pasien
- Sesudah kontak dengan pasien
- Sesudah kontak dengan area pasien
19. Peraturan Menteri Nomor berapa tentang Keselamatan Pasien?
Permenkes 1691 tahun 2011
20. Sebutkan 6 Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit !
- Mengidentifikasi pasien dengan benar
- Meningkatkan komunikasi yang efektif
- Meningkatkan keamanan obat obat yang harus diwaspadai
- Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar
- Mengurangi resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
- Mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh
21. Ada berapa macang gelang di RS?
- Gelang Penanda
- Gelang Identitas
22. Sebutkan macam – macam gelang penanda dan kegunaanya !
- Gelang kuning : Penanda pasien risiko jatuh
- Gelang merah : Penanda alergi
- Pin Ungu : Penanda untuk DNR
23. Sebutkan 3 identitas yang digunakan untuk identifikasi pasien !
- Nama lengkap
- Tanggal lahir
- Nomor rekam Medis
24. Sebutkan Identitas minimal dari Gelang pasien yang anda ketahui?
- Nama Lengkap
- Tanggal lahir
25. Jika Pasien dengan risiko jatuh wajib menggenakan gelang dengan warna?
- Kuning
26. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Komunikasi efektif dengan SBAR?
S : Situation (kondisi yang mengakibatkan DPJP dihubungi)
B : Background (Riwayat penyakit dan pengobatan pasien)
A : Assesmen (Pengkajian akhir pasien saat ini)
R : Recommendation (Rencana tindaklanjut)
27. Kapan TbaK dilakukan ?
Saat ada komunikasi antara DPJP dengan unit dan unit dan unit
28. Kapan digunakan formulir risiko jatuh pasien ?
Seluruh pasien rawat inap, ODC dan observasi / risiko jatuh IGD
29. Apa nama formulir risiko jatuh pasien dewasa ?
Fall Morse scale
30. Katagori umur pasien yang menggunakan formulir Modifikasi An Heinrich ?
>60 tahun
31. Kapan dilakukan assesmen pasien risiko jatuh rawat jalan ?
Saat pasien masuk RS di Instalasi Rawat jalan
32. Kapan pemberian gelang pasien risiko jatuh diberikan secara otomatis ?
- Anak < 5 tahun
- Lansia >60 tahun
- Penurunan kesadaran
- Cacat atau tidak mandiri
33. Kapan gelang pasien risiko jatuh dilepaskan ?
Setelah dilakukan 2 kali asesmen dengan selang 2 shift
41. Apa yang dimaksud jatuh menurut WHO?
Jawaban: suatu peristiwa dimana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh
orang lain, tidak disengaja / tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa
mencederai dirinya.
42. Pengkajian awal pasien resiko jatuh dilakukan oleh?
Jawaban: paramedis
43. Penggunaan gelang kuning diperuntukkan pada pasien?
Jawaban: pada pasien resiko jatuh tingkat sedang-tinggi rawat inap, ODC dan pasien resiko jatuh di
IGD.
44. Penggunaan pita kuning diperuntukkan pada pasien?
Jawaban: resiko tingggi jatuh di rawat jalan
45. Apa saja kategori pasien yang secara otomatis menggunakan gelang kuning?
Jawaban: pasien anak kurang dari 5 tahun, pasien lansia lebih dari 60 tahun, pasien cacat, pasien
dengan penurunan kesadaran.
46. Dimana pemasangan gelang kuning dan pita kuning?
Jawaban: di area yang dominan
47. Apa saja formulir assesment resiko jatuh di rumah sakit FMC?
Jawaban: morse fall score, humty-dumpty fall assesment score, modifikasi ann hendrich, get up and
go test (dalam pengkajian keperawatan Rajal).
48. Formulir assesment morse fall score digunakan pada pasien?
Jawaban: ≥ 18 tahun
49. Berapa nilai point pasien resiko jatuh rendah pada pengkajian resiko jatuh menggunakan morse fall
score (MFS)?
Jawaban: 0-24
50. Berapa nilai point pasien resiko jatuh sedang pada pengkajian menggunakan MFS?
Jawaban: 24-50
51. Berapa nilai point pasien resiko jatuh tinggi pada pengkajian menggunakan MFS?
Jawaban: ≥ 51
52. Hal apa saja yang harus dikaji menggunakan formulir MFS?
Jawaban:
- riwayat jatuh (3 bulan terakhir)
- Diagnosa sekunder (lebih dari 1 penyakit)
- Alat bantu jalan
- Terapi intravena
- Gaya berjalan
- Status mental.
53. Formulir humty-dumpty fall assesment score digunakan pada pasien?
Jawaban: < 18 tahun
54. Berapa nilai point pasien resiko jatuh rendah pada pengkajian menggunakan humty dumty fall
assesment score (HDFS)?
Jawaban : 7-11
55. Berapa nilai poin pasien resiko tinggi pada pengkajian menggunakan HDFS?
Jawaban: lebih dari atau sama dengan 12
56. Hal apa saja yang harus dikaji menggunakan formulir HDFS?
Jawaban: usia, jenis kelamin, diagnosa, gangguan kognitif, faktor lingkungan, pembedahan/ sedasi/
anastesi, penggunaan medikamentosa.
57. Berapa nilai point pasien resiko rendah menggunakan pengkajian modifikasi ann hendrich?
Jawaban: 0-4
58. Berapa nilai point pasien resiko tinggi menggunakan pengkajian modifikasi ann hendrich?
Jawaban: lebih dari atau sama dengan 5
59. Hal apa saja yang harus dikaji menggunakan formulir modifikasi ann hendrich?
Jawaban: disorientasi, gaya berjalan, riwayat jatuh dalam 12 bulan, gangguan pendengaran dan
penglihatan, pusing/vertigo
60. Asesmen get up and go test dilakukan pada pasien?
Jawaban: semua pasien rawat jalan
61. Hal apa saja yang harus dikaji pada pasien yang dilakukan asesment get up and go test?
Jawaban:
- cara berjalan tidak seimbang atau jalan menggunakan alat bantu
- menopang saat akan duduk
62. Bagaimana score penilaian mengunakan formulir get up and go test/
Jawaban:
a. Tidak beresiko jika tidak ditemukan: cara berjalan tidak seimbang/ (menggunakan alat bantu
jalan) dan menopang saat akan duduk.
b. Resiko rendah jika di temukan salah satu dari: cara berjalan tidak seimbang/ (menggunakan alat
bantu jalan) dan menopang saat akan duduk.
c. Resiko tinggi jika di temukan 2 item dari: cara berjalan tidak seimbang/ (menggunakan alat bantu
jalan) dan menopang saat akan duduk.
63. Bagaimana tindakan yang dilakukan setelah melakukan pengkajian menggunakan get up and go test?
a. Tidak beresiko: tidak ada tindakan
b. Bersiko rendah: edukasi
c. Beresiko tinggi: edukasi dan pemasangan pita kuning
64. Edukasi apa saja yang diberikan pada pasien rawat jalan beresiko tinggi jatuh?
Jawaban: edukasi jika pasien memiliki kebutuhan menggunakan alat bantu dan bantuan orang lain
(keluarga dan petugas)
65. Tindakan apa saja yang dilakukan pada pasien rawat jalan beresiko tinggi jatuh?
Jawaban:
a. Pemasangan pita kuning
b. Membantu pasien menuju instalasi rawat jalan yang di tuju
c. Membuat skala prioritas untuk konsultasi dokter
d. Jika tidak memungkinkan pasien diarahkan ke IGD
66. Apa saja kategori pasien resiko jatuh di rumah sakit?
Jawaban :
- pasien resiko jatuh yang dapat diperkirakan
- pasien resiko jatuh yang tidak dapat diperkirakan
67. Apa saja yang termasuk kategori pasien resiko jatuh yang dapat diperkirakan?
Jawaban:
a. Riwayat jatuh sebelumnya
b. Inkontinensia
c. Gangguan kognitif/ psikologis
d. Gangguan keseimbangan/ mobilitas
e. Usia lebih dari 65 tahun
f. Osteoporosis
g. Status kesehatan yang buruk
68. Apa saja yang termasuk kategori pasien resiko jatuh yang tidak dapat diperkirakan?
Jawaban:
a. Kejang
b. Aritmia jantung
c. Stoke atau serangan iskemik sementara
d. Pingsan
e. Serangan jatuh
69. Apa saja pencegahan umum pasien resiko jatuh? 5 saja
Jawaban:
a. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
b. Posisikan bel panggilan, pispot, dan pegangan tempat tidur berada dalam jangkauan
c. Pada ruang anak menggunakan bed anak
d. Jalur untuk pasien berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
e. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan pasien
f. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤ 63,5 cm), dan pastikan roda
terkunci
g. Tentukan penggunaan paling aman untuk pegangan di sisi tempat tidur. Ingat bahwa
menggunakan 4 sisi pegangan tempat tidur dianggap membatasi gerak (mechanical restraint)
h. Menggunakan sandal anti licin
i. Pastikan pencahayaan adekuat
j. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan
k. Bantu pasien ke kamar mandi, jika diperlukan
l. Evaluasi efektifitas obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh (sedasi, antihipertensi,
diuretic, benzodiazepine, dan sebagainya), konsultasikan dengan dokter atau petugas farmasi
jika perlu
m. Konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan fisioterapi pada pasien dengan gangguan
keseimbangan/gaya berjalan/penurunan fungsional
n. Nilai ulang status kemandirian pasien setiap hari
o. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika pasien mengeluh pusing atau vertigo dan ajari pasien
untuk bangun dari tempat tidur secara perlahan
p. Gunakan peninggi tempat dudukan toilet jika diperlukan atau alat pegangan disamping dudukan
toilet
q. Penggunaan alat bantu (tongkat, alat penopang), jika perlu
r. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh kepada pasien dan keluarganya
s. Mengantar pasien antar unit di dalam rumah sakit dengan brankard berpengaman (jika memakai
brankard)
70. Pencegahan apa yang dilakukan pada pasien beresiko jatuh sedang –tinggi?
Jawaban: dilakukan pencegahan umum dan di tambah (5 saja)
a. Kunjungi pasien setiap jam atau atas instruksi dokter oleh petugas medis dan lakukan
pengawasan ketat
b. Pastikan sepanjang waktu bahwa posisi tempat tidur rendah dan kedua sisi pegangan tempat
tidur terpasang dengan baik
c. Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam
d. Batasi aktivitas pasien dan berikan tindakan pencegahan pada pasien dan keluarga
e. Perawat mengingatkan keluarga untuk membawa alas kaki dan alat bantu dari rumah yang biasa
dipakai pasien (seperti tongkat, alat penopang)
f. Nilai kebutuhan akan fisioterapi
g. Nilai gaya berjalan pasien dan catat dalam bagian Assesmen Keperawatan di unit masing-masing.
h. Pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai
i. Kolaborasi dengan tim interdisiplin dalam merencanakan program pencegahan jatuh
j. Pastikan perangkat keselamatan pasien digunakan dan berfungsi dengan baik
k. Memakaikan gelang identifikasi berwarna kuning pada pasien yang memiliki nilai risiko jatuh
sedang dan tinggi
l. Memasang restrain pada pasien yang berisiko tinggi jatuh dan disertai penurunan kesadaran
yang tidak kooperatif atau terdapat gangguan mental (kognitif) / usaha bunuh diri, atas anjuran
dan sesuai instruksi dokter
m. Pasien tidak boleh ditinggal sendirian harus ada yang menunggu.
n. Lakukan penilaian ulang resiko jatuh maksimal tiap shift, setiap ada perubahan kondisi, adanya
perubahan terapi obat dan didokumentasikan di CPPT
71. Apa yang harus segera dilakukan bila menemukan pasien jatuh?
Jawaban:
a. Perawat segera memerikas cedera akibat jatuh dan memeriksa tanda-tanda vital.
b. Berikan terapi oksigen
c. Dokter yang bertugas segera melakukan pemeriksaan fisik,neurologis dan evaluasi lebih lanjut
d. Jika pasien mengalami gangguan kognitif pertimbangkan penggunaan tali pengaman
e. Pindahkan kamar pasien lebih dekat dengan nurse station.

72. Apa yang harus dibuat jika menemukan pasien jatuh?


Jawaban: membuat laporan insiden keselamatan pasien.
73. Laporan insiden keselamatan pasien akan diserahkan ke bagian?
Jawaban: Panitia keselamatan pasien rumah sakit( PKPRS)
74. Pencatatan kejadian jatuh akan dilakukan dalam lembar?
Jawaban: CPPT
75. Jika menemukan kondisi lantai licin/ kebocoran/ genangan harus melapor kebagian?
Jawaban: staf house keeping
76. Jika staf house keeping sedang mengepel/dijumpai lantai basah harus memasang tanda?
Jawaban: “Awas Lantai Licin”
77. Kapan dilakukan reassesmen pasien resiko jatuh pada pasien rawat inap yang memiliki nilai resiko
jatuh rendah?
Jawaban:
- Minimal tiap 24 jam
- Ada perubahan kondisi
- Adanya penambahan obat-obatan sedatif
- Adanya insiden jatuh
- Saat transfer ke unit lain.
78. Kapan saja dilakukan reassesmen pasien resiko jatuh pada pasien rawat inap yang memiliki nilai
resiko jatuh sedang- tinggi?
Jawaban:
- Minimal pershift
- Ada perubahan kondisi
- Penambahan obat-obatan sedatif
- Adanya insiden jatuh
- Saat transfer ke unit lain.
79. Kapan status resiko jatuh pasien dapat diubah dari tinggi ke sedang dan dari sedang ke rendah?
Jawaban: jika sudah dilakukan 2 kali pemeriksaan berturut-turut dan skoring nilai resiko jatuh turun.
80. Apa saja faktor resiko jatuh yang berhubungan dengan lingkungan?
Jawaban:
a. Lantai basah atau licin
b. Pencahayaan kurang atau terlalu silau
c. Kabel yang menjuntai ke lantai
d. Alas kaki tidak pas
e. Dudukan toilet yang terlalu rendah
f. Kursi atau tempat tidur yang beroda
g. Rawat inap berkepanjangan
h. Peralatan yang rusak
i. Tempat tidur yang ditinggalkan dalam posisi tinggi
81. Berapakah tinggi tempat tidur yang sesuai untuk mengurangi resiko jatuh?
Jawaban: kurang dari atau sama dengan 63,5 cm
82. Setiap berapa jam sekali pasien ditawarkan bantuan ke kamar mandi pada pasien resiko tinggi jatuh?
Jawaban: setiap 2 jam sekali
83. Penanda apa yang digunakan pada pasien rawat inap yang memiliki resiko tinggi jatuh?
Jawaban: gelang warna kuning dan marka pasien resiko jatuh

84. Setiap berapa jam sekali mengunjungi pasien rawat inap yang memiliki resiko tinggi jatuh?
Jawaban: setiap 1 jam sekali atau sesuai dengan instruksi dokter
85. Kapan pasien boleh turun dari tempat tidur setelah mengalami kejadian jatuh?
Jawaban: dalam 24 jam pertama harus ditemani oleh petugas lalu lakukan assesmen ulang.
86. Ada berapa langkah cuci tangan dengan handrub?
Jawaban :
6 langkah cuci tangan
87. Ada berapa moment cuci tangan?
Jawaban:
Ada 5 moment cuci tangan
88. Sebutkan 5 moment cuci tangan?
Jawaban:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan
3. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
4. Sesudah melakukan tindakan
5. Sesudah keluar dari lingkungan pasien
89. Kapan saja di lakukan handwash?
Jawaban:
- Saat masuk area RS
- Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
- Setelah memakai sarung tangan
- Saat keluar area RS
90. Dilakukan handwash apabila pemakaian handrub sudah berapa kali?
Jawaban:
4 x melakukan handrub
91. Sebutkan dari 5 moment, moment ke 1?
Jawaban:
Sebelum kontak dengan pasien
92. Sebutkan dari 5 moment, moment ke 2?
Jawaban:
Sebelum melakukan tindakan
93. Sebutkan dari 5 moment, moment ke 3?
Jawaban:
Sesudah kontak dengan cairan tubuh pasien
94. Sebutkan dari 5 moment, moment ke 4?
Jawaban:
Sesudah melakukan tindakan
95. Sebutkan dari 5 moment, moment ke 5?
Jawaban:
Sesudah keluar dari lingkungan pasien
96. Berapa lama waktu untuk handwash?
Jawaban:
40-60 detik
97. Berapa lama waktu untuk handrub?
Jawaban:
20-30 detik
98. Berapa cc cairan untuk handrub dan handwah?
Jawaban:
5 cc
99. Apa yang dimaksud dengan Nilai Kritis?
Jawab :
Nilai kritis merupakan nilai dari hasil pemeriksaan laboratorium, bila tidak segera dilaporkan dan
diambil sikap segera dari hasil nilai kritis tersebut dapat mengakibatkan kondisi yang serius /
mengakbatkan terancam jiwanya
100. Peningkatan Komunikasi Efektif termasuk SKP keberapa ?
Jawab : Kedua
101. Bagaimana cara mengidentifikasi pasien pada
a. Saat pertemuan pertama dengan pasien ?
b. Saat pertemuan berikutnya dengan pasien ?
Jawab :
Cara mengidentifkasi pasien pada saat
a. Pertemuan pertama serorang petugas dengan pasien
Lakukan 2 cara yaiu
o Verbal : Menanyakan Nama dan tanggal lahit pasien)
o Visual : Lihat ke gelang pasien, Nama dan tanggal lahir),cocokkan dengan perintah dokter
b. Pertemuan kedua serorang petugas dengan pasien
Cukup lakukan secara Visual : Lihat ke gelang pasien, dua dari tiga identitas pasien
102. Pada saat apa saja kesalahan ‘Komunikasi” sering terjadi kesalahan?(Jawab) Komunikasi sering
terjadi padasaat:
a. Perintahdiberikansecaralisan
b. Perintahdiberikanmelaluitelephone
c. Saatpelaporankembalihasilpemeriksaankritis.
103. Hal apa yang wajib dilakukan Dalam Komunikasi Efektif
Jawab :
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perawat/bidan :
1. BilamenerimaPerintahlisan:
a. Ambilalattulisdan RM
b. Tuliskanperintah/instruksi
c. Bacakan Kembali - Persetujuan
d. Tuliskan nama lengkap penerima dan pemberi perintah, Tanggal dan kegiatan jam
pelaksanaan
2. Bila Melaporkan hasi lKritis atau Konsultasi ke DPJP
melaluiTelepon:
a. Siapkan RM dan alat tulis
b. Lakukan Komunikasi dengan – Menggunakan metoda SBAR
T : Catat /tulis perintah/Instruksinya
Ba : BacakanKembali
K : Konfirmasi ulang untuk memastikan bahwa apa yang diinstruksikan oleh
Oleh pemberi informasi/ DPJP sudah sesuai
c. Tuliskannamalengkappenerimadanpemberiperintah, Tanggaldankegiatan jam
pelaksanaan
104. Hal apa yang harus dilakukan jika dalam Komunikasi DPJP menyebutkan obat obat LASA ?
Eja nama obat high alert sesuai Alphabet International
105. Coba ucapkan bagiamana saudara mengeja contoh obat-obatan yang termasuk LASA dalam
Alphabet Internasional ?
a. Cefotaxim
b. Ceftriaxone
106. Apa yang dimaksud dengan Nilai Kritis?
Jawab :
Nilai kritis merupakan nilai dari hasil pemeriksaan laboratorium, bila tidak segera dilaporkan dan
diambil sikap segera dari hasil nilai kritis tersebut dapat mengakibatkan kondisi yang serius /
mengakbatkan terancam jiwanya
107. Hasil semua kegiatan perawat dalam komunikasi efektif, ditulis dimana dalam berkas medis pasien ?
Jawab : CPPT
108. Apa yang dimaksud dengan CPPT?
Jawab : Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
109. Siapa saja yang menulis dalam formulir CPPT?
Jawab : yaitu PPA ( Profesi Pemberi Asuhan) seperti Dokter/DPJP-Perawat-Bidan-Apoteker-Ahli Gizi-
Analis Laboratorium- Radiolografer
110. Hambatan dalam berkomunikasi antara lain:
a) Hambatan fisik, komunikasi melintasi ruangan dengan cara berteriak-teriak, atau komuikasi
dengan beda lokasi antara pembicara dengan pendengar.
b) Hambatan persepsi, beda dalam menggunaan istilah kata
c) Hambatan emosi, perasaan tidak senang dalam berkomunikasi
d) Hambatan budaya, budaya dapat emnghambat komuniasi
e) Hambatan bahasa, kata yang dipergunakan dalam komunikasi mengandung bahasa yang
kurang dimengerti oleh pendengar
111. Tujuan dan keuntungan menggunakan SBAR
a) Meningkatkan keamanan keselamatan pasien (patient safety)
b) Memberikan standar untuk penyebaran atau berbagi informasi.
c) Meningkatkan kekuatan atau kejelasan dari para pemberi pelayanan kesehatan dalam
mengajukan permintaan peribahan perawatan pasien atau untuk menyelesaikan informasi
dalama keadaan kritis dengan benar dan akurat
d) Meningkatkan efektivitas kerja tim
e) Dapat dipergunakan pada daerah spesifik COPD.
112. Unsur SBAR dan penjelasan
 Laporkan situasi pasien (Situation) oleh Petugas Kesehatan meliputi:
a) Nama pasien, umur, dan lokasi tempat pasien dirawat
b) Masalah yang ingin disampaikan
c) Tanda-tanda vital
d) Kekhawatiran petugas akan kondisi pasien saat itu
 Sampaikan latar belakang (Background) pasien antara lain masalah pasien sebelumnya saat
masuk ke RS.
 Sampaikan penilaian (Assessment) terhadap kondisi pasien dengan menyampaikan atau
kemungkinan kondisi.
a) Masalah saat ini
b) Hasil penunjang yang sudah dilakukan saat ini
 Sampaikan rekomendasi (Recommendation)
a) Melakukan penentuan tindakan emergency yang telah dilakukan
b) Apakah ada saran dokter?
c) Apakah diperlukan kriteria tambahan?
 Terapkan teknik TBaK apabila DPJP menyampaikan instruksi verbal/via telephon
113. Menjelaskan prosedur TBaK
a) Persiapan :
Penerima pesan menyiapkan rekam medis pasien. Pastikan identitas pasien dengan
mencocokkan nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis pasien-pasien yang akann
dilaporkan.
b) Pelaksanaan :
 T : Tuliskan pesan yang disampaikan oleh DPJP (pemberi pesan) pada lembar jawaban
konsultasi bila menerima jawaban konsul atau pada lembar catatan terintegrasi bila
melaporkan kondisi pasien.
 Ba : Bacakankembali (Read Back) pesan yang sudah ditulis kepada DPJP (Pemberi pesan).
Selesai membacakan pesan, penerima pesan mengingatkan DPJP (Pemberi pesan) untuk
melakukan konfirmasi.
 Lakukan pengejaan dengan Alphabeth Fonetik (Bahasa Radio) intruksi yang terkait dengan
obat LASA (Look Alike Sound Alike)
 K : Konfirmasi intruksi atau hasil kritis yang disebutkan oleh pemberi pesan dengan
jawaban ‘”Ya Benar”, bila sesuai dengan intruksi / pesan yang diberikan sebelumnya.
Konfirmasi dilakukan maksimal dalam waktu 1 X 24 Jam dengan cara DPJP menuliskan
nama, paraf / tanda tangan, tanggal dan jam verifikasi dilakukan pada kolom stempel.
Konfirmasi Read Back pemberi pesan harus tercatat di formulir catatan perkembangan pasien
terintegrasi.

SOAL SKP
1. Jelaskan bagaimana penetapan Indikator mutu di unit anda?
Jawab: Kepala Ruangan mengadakan rapat di unit kami kemudian melihat indikator mutu apa
yang diangkat dari sekian banyak kasus yang ada di unit kami yang bisa kami kerjakan untuk
perbaikan kedepannya. Atas kesepakatan bersama kami menetapkan indikator
mutu→pengajuan ke Komite PMKP RS → Bisa Menyetujui ataupun merekomendasi pilihan
yang lain.

Khusus untuk OurSourching (OB, Security, Tenant, Pengguna lahan)


Jawab: Penanggung jawab OB, Security, Tenant, Pengguna Lahan) dengan Komite PMKP
mengambil kesepakatan dalam penetapan mutu masing masing.

2. Siapa Penanggung jawab data mutu diunit anda?


Jawab: Sebutkan Nama sesuai dengan yang di SK di masing masing unit
Siapa Validator data diunit anda?
Jawab: Sebutkan nama sesuai dengan yang di SK di masing masing unit.
PENANGGUNG JAWAB DAN VALIDATOR DATA DI UNIT
N0 Nama Penanggung jawab data Nama Validator Unit
1. Indriyani Am.Kep Erbina , Amk Lantai 3
2. Winarni, Amk Puri Hayati. S. Kep Lantai 2
3 Dasti Hizoma Am.Rad Dr. Dimas Haryo Radiologi
4 Nelly V Situmorang ,S.Farm, Apt Anastasia S. Farm, Apt Farmasi
5 Narti Defrosa Sinaga,Amd.AK Muhammad Noor, Amd.Ak Lab
6 Deden Hermawan Am.kep Dr. Michael Anggelo IGD
7 Triwulan Finalita, Amd. F.T Dr. Dimas Haryo Fisioterapy
8 Schorea Acuminata, Am.Kep Rotua , Amd.Kep Poliklinik
9 Gracia Netty Padang, Amk. Amaliah, S.Kep Perina
10 Endang, Am.Keb Gustina Am. Keb VK
11 Farhan Muayyad, Amd.Kep M .Yasin Amk OK
12 Tece P. Nurdiana Isliko, Amd. Gz Putri Ayu Mulia, Amd Gz Gizi
13 Evan Dega SH Bonaventura C. SE HRD
14 Trifosa Mayasari, SE Sandya Dwi Marsha, SE Keuangan
15 Hadi Tresna, S.Kom Nurdiansyah, ST IT
16 Fitri Novia, SE Dr. Dimas Haryo endaftaran
17 Berlin Sitanggang Trifosa Mayasari, SE DataKasir
18 Setyo Aji , Amd.RM Tyas Mei Safitri, SKM Medical
Record
19 Dilla Seftiani, SKM Herawati Rinda SKM,M.Kes PMKP
20 Wahyu Handayani, Am Kep Hertika, Am.Kep HCU
21 Elly Novianti, Amk Dr Jenni Komala PPI
22 Paryono Rikky , ST Sarana dan
Prasarana
23 Dr Jefri Irtan Dr. Sampai Ginting ,M.Kes Verifikator
24 Prizal , SE Dr Tony Suwandi Marketing
3. Sebutkan Area Prioritas dirumah Sakit FMC terkait program mutu unggulan untuk area klinis:
1. Ruang OK → Kelengkapan Laporan operasi mata
2. Poliklinik→Kelengkapan operasi mata
→Tidak adanya pasien yang infeksi post op mata
3. Gizi → Ketepatan pemberian diet pasien mata
4. Farmasi→Kepatuhan DPJP dalam meresepkan obat pasien mata sesuai Formularium RS
5. Ranaf →Rekonsilidasi obat pasien mata yang di opname.

4. Sebutkan Indikator mutu Unit anda


Indikator Mutu Unit Rumah Sakit FMC Bogor
Unit Indikator Target IAK IAM SKP
Ranaf (Lt 2, lt 3, 1.Kelengkapan assesmen 100% √
HCU) awal keperawatan
2. Kepatuhan Identifikasi 100% √
pasien
3. Kejadian Reaksi transfusi 0% √
4. Kejadian pasien jatuh √
5. Kepatuhan upaya 0% √
pencegahan risiko cedera 0% √
akibat pasien jatuh pasien
rawat inap.
Laboratorium 1.Kerusakan sampel darah 0% √
2. Tidak terlapornya nilai 0% √
kritis.
3. Kesalahan Pemeriksaan 0% √
Golongan darah.
4.Kesalahan jenis komponen 0% √
darah.
4waktu lapor hasil test kritis 100% √
laboratorium
OK 1. Tidak dilakukannya 0% √
penandaan operasi
2.Penundaan operasi elektif 5% √
> 2 jam
3.Operasi ulang dengan 0% √
diagnosa sama atau
komplikasinya lebih 7 hari
4. Kesalahan prosedur 0% √
operasi.
5.Kesalahan lokasi operasi 0% √
6.Kesalahan diagnosa pre 0% √
dan post operasi.
7.kelengkapan asesment pre 100% √
operasi
8.Kejadian Pasien Jatuh 0% √
10.Kelengkapan laporan 100% √
operasi.
11.Kelengkapan laporan 100% √
anestesi.
12.Insiden tertinggalnya 0% √
instrumen/kasa/bendalain
saat operasi.
13.Angka kelengkapan 100% √
pengisian surgical cheklist
dikamar operasi
Radiologi Pemeriksaan Ulang Radiologi 0% √

Farmasi 1.Kesalahan pemberian 0% √


pembekalan Farmasi.
2.Ketidak tepatan pemberian 100% √ √
obat
3.Insiden keamanan obat yg 0% √
perlu diwaspadai
4.Waktu tunggu obat racikan 45 menit √
5. Waktu tunggu obat jadi
6. Kepatuhan penggunaan 25 menit
obat formularium nasional √
7.Kepatuhan Identifikasi √
pasien. √
8.Kepatuhan penggunaan
formularium nasional bagi √
RS provider BPJS

Komite PPI 1.Pelaporan infeksi luka 2:100 √


operasi
2.Pelapora Phleblitis 1,5: 1000 √
3. Hand Higyene 80% √
4.Pnemonia akibat 0% √
pemakaian Ventilator
IGD 1.Kejadian Pasien jatuh 0% √
2. Kematian pasien di IGD 5% √
3.Waktu tanggap pelayanan
gawat darurat. 100% √
4.Ketepatan billing resep 100% √
obat IGD
PERINA 1.Kelengkapan asesmen 100% √
medis 24 jam setelah pasien
masuk rawat inap.
2.Kejadian Reaksi transfusi. 0% √
3.Kejadian Pasien jatuh
4.bayi baru lahir tidak 0% √
mendapatkan ASI Ekslusif 0% √
5.Keidak mampuan
menangani BBLR 1500-2500 0% √
gr.
6.Kepatuhan upaya
pencegahan pasien jatuh 100% √

VK 1. Kelengkapan asesmen 100% √


medis 24 jam setelah pasien
masuk rawat inap.
2.Kejadian Reaksi transfusi. 0% √
3.Kejadian Pasien jatuh
4.Kematian ibu melahirkan 0% √
karena eklamsi. 0% √
5.Kematian ibu melahirkan
karena pendarahan.
6.Keterlambatan operasi SC. 0% √
7.Kepatuhan Identifikasi
pasien.
8.Kepatuhan upaya 30 menit √
pencegahan risiko cedera
akibat pasien jatuh pada √
pasien rawat inap.

Gizi Sisa makan siang pasien non 20% √


diet .
Kesalahan Diet Pasien 0% √
Kepatuhan Identifikasi √
pasien
Poliklinik Ketidak lengkapan pengisian 0% √
Resume Medis rawat jalan
Waktu Tunggu rawat jalan
60 menit √
Rekam Medis Kehilangan dokumen rekam √
medis pasien
Marketing 1.Kecepatan Respon 15 menit √
terhadap komplain
2.Kepuasan Pasien dan 90% √
keluarga
3.Tidak terisinya angket 0% √
kepuasan rawat inap
Sarana dan 1.Keterlambatan waktu 15 menit √
Prasarana menangani kerusakan alat
2.Keterlambatan respon 10 detik √
time genset.
3.Linen hilang 0 √
Pendaftaran 1.Ketidak lengkapan 100% √
Informed Consent
2.Penomoran rekam medis 0% √
ganda
IT Angka penyelesaian 80% √
permasalahan perangkat
komputer
Perizinan Terpenuhinya izin RS sesuai 100% √
dengan Peraturan
Sekretaris Kesinambungan rapat Adanya tindak √
lanjut
kesinambungan
rapat triwulan
Komite K3 RS Terlaksananya simulasi 1 kali dalam √
codered dan disaster setahun
SPI Terlaksananya audit diarea 3 bulan ada yang √
manajemen diaudit
Komite PMKP Terlaksananya pelaporan Adanya pelaporan √
PMKP triwulan untuk kepala setiap tiga bulan
Rumah Sakit
Komite Tidak ada STR tenaga 6 bulan √
Kesehatan kesehatan lainnya yang habis
lainnya masa berlakunya
Komite Tidak ada STR dan SIP Bidan 6 bulan √
Keperawatan dan perawat yang habis
masa berlakunya
HRD Keterlambatan Karyawan 0% √
Verif Batas waktu kelengkapan Setiap tanggal 5 √
berkas

Daftar Indikator Mutu untuk sewa/tenant, PKS (Perjanjian kerja sama) dan KSO
Nama Sewa lahan /PKS dan Indikator Mutu Target
KSO
Super Roti Semua roti yang dijual ditutup Semua barang yang
dalam kemasan pelastik bersih dijual tertutup dengan
pelastik bersih
Koperasi Tidak ada barang yang masa 100%
berlakunya habis
Security Tidak adanya barang milik pasien Tidak ada barang milik
yang hilang pasien yang hilang
OB Respon time jika ada tumpahan ≤ 5 menit
cairan ≤ 5 menit
Minuman Mesin Tidak ada barang yang habis masa Tidak ada barang yang
berlakunya habis masa berlakunya
Lahan Parkir Tidak ada kenderaan yang Tidak ada barang yang
diparkirkan yang hilang hilang
Kaca mata Mampu melaksanakan hand Mampu melaksanakan
hiegyne hand hygiene
Alat alat yang di PKS Memastikan alat alat terkalibrasi Alat alat terkalibrasi
sesuai waktu
Perjanjian pemeriksaaan Memastikan tempat rujukan untuk Bukti telah tersertifikasi
diagnostik Cito dan Yasa pemeriksaan diagnostik sudah
tersertifikasi

5. Siapakah Ketua PMKP Rumah Sakit FMC?


Jawab: Herawati Rinda Manik, SKM .M.Kes

6. Siapakan Koordinator PMKP Rumah Sakit FMC?


Jawab: Dilla Seftiyani ,SKM

7. Bagaimana cara anda melaporkan data dari unit ke komite PMKP


Bagi Indikator yang sudah terdaftar di Sismadak:
Petugas Menginput data (Penanggung jawab data) kemudian validator data (Kepala
ruangan) melakukan cek (edit bila ada ketimpangan data), data tersebut terintegrasi ke
komite PMKP.
Bagi Indikator yang tidak terdaftar di Sismadak:
Data yang sudah di olah penanggung jawab data→ di cek oleh validator (Kepala Ruangan) →
melaporkan ke Komite PMKP.
8. Sebutkan Jenis Insiden Keselamatan Pasien
1. KPC → Kondisi Potensial Cedera
2. KNC→ Kejadian Nyaris Cedera
3. KTC→Kejadian Tidak Cedera
4. KTD→Kejadian Tidak Diinginkan
5. Sentinel → Kejadian yang sangat Tidak diinginkan yang bisa mengakibatkan kerugian
besar, Kecacatan bahkan Kematian.

9. Sebutkan Contoh KPC


- Lantai Licin sehingga kondisi tidak aman, pasien atau orang lewat potensial terjatuh dan
menimbulkan cidera.
- Anak anak ditempatkan ditempat tidur yang tidak punya pengaman, potensial jatuh dari
tempat tidur.
- Perawat bekerja pagi sore potensial menimbulkan kesalahan dalam bekerja.
- Terlewatnya izin operasional potensial menimbulkan tertutupnya operasional RS.
-
10. Sebutkan Contoh KTD
- Pasien jatuh dari tempat tidur menimbulkan cidera.
- Kulit pasien terbakar akibat pemanas alat fisioterapy
- Pasien salah suntik obat sehingga menimbulkan efek alergi, kejang.

11. Apa yang anda lakukan jika anda menemukan Insiden disalah satu area.
Jawab: membuat laporan Insiden dalam batas waktu 2 kali 24 jam, kemudian melaporkan
keatasan → Komite KPMKP.
Bila band Biru dan hijau →akan ditindaklanjutin oleh kepala ruangan
Bila band Kuning→ ditindaklanjutin bersama manajemen Komite PMKP
Bila band Merah→ Melibatkan Top Manajemen

SOAL MFK
Disaster Plan
1. Apa saja jenis bencana di Rumah Sakit FMC
Bencana internal adalah bencana yang terjadi didalam rumah sakit dan bencana eksternal yang
berdampak di dalam rumah sakit.
Internal Disaster Mis : Kebocoran gas, konsleting listrik, insiden biologis & keracunan,
External Disaster Misalnya Huru-hara masa, gempa bumi
2. Bagaimana cara evakuasi pasien ?
a. Bayi Sehat  Digendong/Boleh orang Tua atau Keluarga
b. Bayi Box/Couvis  Didorong bersama Box dan Oxygen
c. Pasien Duduk  Didorong pakai Kursi Roda, atau ditarik memakai Sprei dan Kasur sampai
Selasar
d. Pasien Tidur  Ditarik memakai Sprey dan Kasur, Brandcar atau Tandu
3. Apa yang harus dilakukan apabila seorang karyawan menemukan titik api.
a. Segera melakukan Pelaporan ke nomer 754 atau lakukan pemadaman dengan APAR yang telah
tersedia
b. Pastikan itu benar titik api dan lalu lakukan tata laksana pemadaman api sesuai SPO.
4. Bagaimana cara menggunakan APAR.
a. Tarik pin
b. Arahkan pada sumber api
c. Tekan tuas
d. Semprotkan satu sisi ke sisi lainnya
5. Bagaimana sistem pelaporan apabila terjadi Kebakaran/ code red
6. Untuk Personil yang melihat atau mendengar Bencana segera telepon ke Posko Security No. 754 ,
dengan menyebut:
a. Nama Lengkap
b. Bagian, Lokasi kebakaran
6. Dimana letak APAR terdekat dengan unit anda ?
7. Berapa kali kewajiban seorang staf mengikuti pelatihan pemadam kebakaran ?
Jawaban : 1 tahun sekali
8. Dimana letak titik kumpul Rumah Sakit FMC ?
Jawaban : Di lahan parkir depan dan lahan parkir samping
Bahan berbahaya dan beracun (B3)
1. Sebutkan 3 izin yang harus dilengkapi sebuah Rumah Sakit ?
Jawaban :
a. Izin mendirikan bangunan
b. Izin operasional rumah sakit
c. Sertifikat laik fungsi
d. Izin IPAL
e. Izin genset
f. Izin radiologi
g. Sertifikat pemadam kebakaran
2. Sebutkan 3 macam B3
Jawaban :
a. Alkohol
b. Betadine
c. Hand scrub
d. Formalin
e. H2O2
f. Tiner
g. Cat
h. Solar
i. Kaporit
j. LPG
k. Abate
l. Sabun pencuci
m. Pengharum ruangan
3. Bagaimana tata cara penyimpanan limbah B3
Jawaban :
a. Lantai kedap, berlantai beton atau semen dengan sistem drainase yang baik, serta mudah
dibersihkan dan dilakukan disinfeksi
b. Tersedia sumber air/ kran
c. Mudah diakses
d. Dapat dikunci
e. Terlindung dari sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir
f. Tidak dapat diakses oleh hewan, serangga dan burung
g. Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik
h. Berjarak jauh dari tempat penyimpanan ataupun penyiapan makanan
i. Tersedia APD

4. Pengertian bahan berbahaya dan Bahan Beracun


adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasi dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya
5. Bagaimana mengatasi tumpahan Bahan Berbahaya dan Beracun (Oli, Lampu TL dan Darah).
a. Apabila terjadi tumpahan oli bekas yang disimpan di TPS limbah B3, maka :
1) Melokalisir area tumpahan dengan menaburkan serbuk kayu / serpihan kertas disekitar
area tumpahan.
2) Menghindarkan semua meterial yang berpotensi menimbulkan percikan/nyala api.
3) Memindahkan barang-barang/meterial lain yang berpotensi karena tumpahan ke tempat
lain yang lebih aman.
4) Mengumpulkan serbuk kayu / kertas bekas resapan tumpahan oli di kantong plastik
kuning.
5) Mencuci sisa kayu dengan air.
6) Petugas menggunakan APD.
b. Apabila terjadi pecahan lampu TL/Bohlam, maka :
1) Petugas menggunakan APD
2) Mengambil pecahan kaca menggunakan kertas yang agak kaku atau karton dan
tempatkan di kantong plastik kuning.
3) Mengelap lantai dengan lap basah dan di buang ke kantong plastik kuning.
4) Jangan menggunakan sapu untuk membersihkan pecahan kaca.
5) Menutup kantong plastik dengan rapat kemudian letakan kantong plastik kuning di TPS
Limbah B3
c. Darah / muntahan banyak
1) Petugas menggunakan APD (Sarung tangan, Masker, kaca mata, dan sepetu boot).
2) Meminimalisasi darah dengan koran/kain bekas ke plastik kuning.
3) Basahi lantai dengan larutan klorin 0,05%, diamkan selama 5 Menit.
4) Bersihkan lantai dengan menggunakan Desinfektan.
5) Bersihkan APD yang telah digunakan
6. Bagaimana Karakteristik B3.
a. Mudah meledak (explosive)
b. Beracun (toxic)
c. Berbahaya (harmful)
d. Korosif (corrosive)
e. Infeksious
7. Dimanakah ditempatkan pada pengumpulan awal limbah B3 Cair, Padat (Sampah Medis dan
lampu neon/TL), dan benda tajam (Jarum Suntik)
a. Jenis limbah padat ditempatan pada Kantong plastik Kuning
b. Jenis limbah tajam/jarum di tempatkan pada safety book
c. Jenis limbah cair ditempatkan pada jerigen/drum
8. Bagaimana membawa Limbah B3 dari Ruangan Ke TPS B3.
Menggunakan trolli tertutup dan petugas menggunakan APD
9. Bagaimana pemusnahan limbah B3 di Rumah FMC
Pemusnahan dilakukan bekerja sama degan Pihak ke-3 yaitu PT. Wastec internasional dan untuk
pengangkutannya bekerja sama dengan PT jalan Hijau
Renovasi Bangunan
1. Bagaimana mengatasi dampak Renovasi bangunan.
a. Mengisolasi area yang dilakukan renovasi
b. Memasang sign tentang tanda dalam proses renovasi
c. Memasang bannner tentang renovasi bangunan
2. Bagaimana tindakan penyelamatan pasien pada saat Renovasi
-memasang tanda/rambu keselamatan pasien
- Menutup lokasi dengan penutup ( Terpal/kain)
Pengamanan pasien dan pengunjung Rumah sakit
1. Apakah karyawan selama di lingkungan Rumah Sakit FMC menggunakan tanda pengenal/ID Card
Ya/tidak
2. Apakah alat umum sudah di maintenance secara terjadwal, apabila Ya, bagaimana jadwal
maintenance yang sudah dibuat.
Ya / tidak
3. Apakah diruangan saudara alat umum yang di maintenance di lengkapi dengan kartu kontrol.
Ya/tidak
4. Bagaimana tindakan saudara apabila mengetahui ada alat umum dan/fasilitas lain yang rusak.
5. Apakah Satpam selalu mengontrol keamanan di ruangan saudara, apabila Iya bagaimana jadwal
kontrol yang sudah di buat.
Ya/Tidak
6. Apabila terjadi kehilangan barang, apakah tindakan saudara (SPO Penatalaksanaan Kehilangan
barang)
7. Apabila saudara mengetahui ada orang-orang yang mencurigakan di lingkungan rumah sakit, apa
yang harus saudara lakukan.
8. Dimanakan pasien/pengunjung menitilpkan barang berharga di Rumah Sakit FMC
Sistem Utilisasi (Sistem Pendukung)
1. Apa saja yang saudara ketahui tentang sistem kunci di Rumah Sakit FMC
(Listrik, air, Gas Medis, )
2. Daerah mana saja yang berisiko terhadap gangguan sistem kunci.
IGD
OK
HCU
VK
IT
3. Bagaimana tindakan apabila listrik padam
Apabila dalam 10 detik listrik tidak menyala kembali hubungi Bagian Sarpras No 116 Atau Security
No 151
4. Bagaimana pengelolaan limbah di Rumah Sakit FMC(SPO penanganan Limbah )
5. Bagaimana tindakan apabila pasien terjebak di lift (SPO penanganan pasien terjebak di lift)

SOAL TKRS
SOAL JAWABAN
1. Apa Kepanjangan dari TKRS TKRS kepanjangan dari Tata Kelola Rumah Sakit
2. Sebutkan Struktur Organisasi PT Jala Mas Struktur Organisasi PT Jala Mas Putra Rejeki :
Putra Rejeki Pemegang Saham

Komisaris
Direksi

Kepala Rumah Sakit
3. Siapa Nama lengkap Direktur PT Jala Mas Bapak Agus Djanuar
Putra Rejeki
4. Tuliskan Struktur Organisasi Rumah Sakit Struktur Organisasi Rumah Sakit FMC dari
FMC dari tingkatan yang tertinggi tingkatan yang tertinggi adalah :
5. Kepala Bidang Pelayanan Medis Membawahi Kepala Bidang Pelayanan Medis membawahi
Instalasi apa saja. Sebutkan Instalasi :
a. Ka.Instalasi Gawat Darurat
b. Ka. Instalasi Rawat Jalan
c. Ka.Instalasi HCU
d. Ka.Instalasi Kamar Bedah
e. Ka.Instalasi Kamar Bersalin dan Rawat Inap
6. Sebutkan Alur Pembuatan Rencana Kerja dan
Anggaran Rumah Sakit FMC

SOAL PAB
1. Siapakah ketua SMF Anastesi RS FMC bogor ?
Jawab : dr. Andrias, Sp.An
2. Apa saja yang di kaji pada saat sign in ?
Jawab : riwayat Penyakit, riwayat alergi, daerah operasi, beserta identitas pasien
3. Apa saja yang di kaji pada saat time out ?
Jawab : kelengkapan operasi, tindakan beresiko tinggi atau tidak, lamanya tindakan, antisipasi
perdarahan, ke khawatiran pasien, pasien ASA berapa. Apakah ada peralatan yang harus di
sediakan. Cek ke sterilan alat.
4. Apa saja yang di kaji pada saat sign out ?
Jawab : kelengkapan alat baik instrumen kasa dan jarum, pelabelan spesimen, apakah ada
masalah peralatan yang harus di sampaikan dokter bedah, apakah ada jaringan atau cairan
tubuh.
5. Ada berapa jenis operasi di Rumah Sakit FMC Bogor ?
Jawab : ada 2 jenis, yaitu ELEKTIF dan CYTO
6. Apa saja kriteria pasien yang dapat dipindahkan dari ruangan pemulihan ke ruangan
perawatan?
Jawab : pasien bisa di pindahkan ke ruang perawatan setelah dinilai scorre sesuai pembiusan
yang dilakukan general anastesi yaitu aldrete score, anak-anak steward score, sedangkan spinal
anastesi bromage score.
7. Berapakah nilai yang harus dicapai pada Steward score untuk memindahkan pasien ke ruangan?
Jawab : score ≥ 5 boleh memindahkan pasien ke ruangan
8. Kapankah dilakukannya sign in, time out, sign out ?
Jawab : pada saat pasien datang, sebelum mulai operasi, dan sesudah operasi
9. Apa yang anda ketahui tentang PAB ?
Jawab : PAB adalah Pelayanan Anastesi dan Bedah.
10. Kelengkapan apa saja yang harus dilengkapi pada saat serah terima pasien ?
Jawab : pre operasi yaitu IC Anastesi, IC Bedah, ACC Kasir, Puasa, Lembar konsul, melepas
perhiasan dan menghapus makeup.
Post operasi : laporan operasi, laporan anastesi, form surgical safety checklist, resep obat, surat
kontrol, dan apabila ada jaringan yang di PA sertakan Form PA.

SOAL AP
No PERTANYAAN JAWABAN
1 Apa sajakah isi dari asesmen awal, sebutkan status fisik, psiko-sosio-spiritual, ekonomi,
minimal 5 riwayat kesehatan pasien, riwayat alergi,
asesmen nyeri,resiko jatuh, asesmen
fungsional, resiko nutrisional, kebutuhan
edukasi, perencanaan pemulangan pasien
(disscharge patient )

2 Sebutkan 3 proses utama assesmen pasien a. INFORMASI (Huruf I) sesuai dengan isi
dengan metode IAR assesmen awal seperti no 1 . pada SOAP
adalah S – Subjektif, O – objektif
b. Analisa data dan informasi ( huruf A)
adalah melakukan analisis terhadap
informasi yang menghasilkan diagnosis,
masalah dan kondisi untuk identifikasi
kebutuhan pasien. Pada SOAP adalah A-
Assesmen
c. Membuat Rncana (huruf R) , menyusun
solusi untuk mengatasi kelainan
kesehatan sesuai butir b. Pelaksanaan R
adalah memenuhi kebutuhan pasien
yang teridektifiakasi . pada SOAP adalah
P- Plan

3 Sebutkan asesmen tambahan / khusus yang a. Neonatus


ada di RS FMC , sebutkan minimal 5 b. Anak
c. Remaja
d. Obstetri
e. Geriatri
f. Pasien dengan rasa sakit kronis atau
nyeri intense
g. Pasien dengan penyakit menular atau
infeksius ( Pasien dengan TBC)

4 Sebutkan contoh pertanyaan untuk skrinning a. Pertanyaan tentang nyeri : lokasi nyeri,
nyeri ? sebutkan jenis skala nyeri yang kita kualitas dan atau pola penjalaran /
gunakan di RS FMC ? penyebarab, onset, durasi, dan faktor
pemicu, riwayat penanganan nyeri
sebelumnya dan efektifitasnya, obat yang
sudah dikonsumsi
b. Jenis skala nyeri
Numeric rating scale dari 0-10 , untuk
dewasa
Wong baker face scale untuk anak

5 CPPT disusun mencakup 5 kolom, sebutkan Kolom tanggal dan jam, kolom profesional
kelima kolom tersebut. pemberi asuhan, kolom hasil assesmen pasien
dan pemberi pelayanan. (tulis nama dan paraf
)

6 Siapa sajakah yang disebut dengan DPJP, perawat, bidan, gizi, serta staf
Profesional Pemberi Asuhan(PPA)? rehabiltasi medik

7 Kapan batas waktu penyelesain melakukan pada dokter dilakukan dalam waktu 1 x 24
assesmen pasien rawat inap untuk dokter dan jam sejak pasien masuk rawat inap, untuk
perawat ? perawat dalam 7 jam atau 1 shift.

8 Dimanakan letak penulisan mengenai letaknya di CET. Contoh : tidak boleh pulang
kepercayaan tertentu atau kebutuhan pada hari tertentu, tidak boleh transfusi,
kelompok yang unik ? Sebutkan contoh nya .

GIZI
1 Sebutkan dokumen apa saja yang dibutuhkan 1. Panduan Asesmen Gizi dilengkapi dngan
untuk asesmen pasien ? surat keputusan dari Kepala.RS
2. SOP Asesmen dan skrining gizi
3. Formulir asesmen gizi
4. Formulir skrining gizi
5. CET (Catatan Edukasi Terintegrasi) dan
CPPT (Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi)
6. Dll

2 Sebutkan mekanisme pelayanan gizi rawat 1. Skrining Gizi


inap ? 2. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

3 Sebutkan metode dalam melakukan skrining 1. Metode MST untuk pasien dewasa
gizi, dan idealnya berapa lama skrining pada 2. Metode Strong Kids untuk pasien anak
pasien baru ? 3. Idealnya skrining gizi dilakukan 1x24 jam
setelah pasien masuk rumah sakit

4 Skrining gizi awal dilakukan oleh siapa ? jika Skrining gizi awal dilakukan oleh perawat, jika
hasil skrining beresiko malnutrisi apa langkah hasil skrining beresiko malnutrisi maka akan
selanjutnya yang dilakukan ? dilanjutkan dengan asesmmen gizi awal dan
lanjutan oleh Ahli Gizi dalam waktu 1x24 jam
5 Sebutkan skor untuk menentukan resiko 1. Skor 0 resiko rendah
malnutrisi ? 2. Skor 1 resiko sedang
3. Skor ≥ 2 resiko tinggi/berat

LABORATORIUM
Apakah yang dimaksud dari Nilai Kritis Nilai kritis adalah suatu nilai abnormal dari hasil
pemeriksaan lab baik nilai abnormal tinggi atau
rendah,bila didapatkan pada seorang penderita,jika
tidak segera dilaporkan ke DPJP dapat menimbulkan
kondisi berbahaya dan mengancam jiwa.
Berapa lama pelaporan Nilai Kritis dari Kurang dari 15 Menit pertama dilaporkan ke Dokter
mulai didapatkan Nilai kritis sampai penanggug Jawab Laboratorium dan dilaporkan ke
terlaporkan ke DPJP dokter Penanggung jawab Pasien (DPJP )Kurang dari 30
menit
berapa Nilai kritis dari pemeriksaan rendah kurang dari 50 mg/dl,tinggi lebih dari 500 mg/dl
glukosa
berapa Nilai kritis dari pemeriksaan rendah kurang dari 7.0 gram/dl,tinggi lebih dari 20.0
hemoglobin (HB) gram/dl
Bagaimana alur pelaporan nilai kritis Petugas memperkenalkan nama dan unit bagian,dan
melaporkan nilai kritis dengan identitas pasien dengan
nama pasien diulang dalam ejaan alfabet dan meminta
tindakan yang akan dilakukan dengan nilai kritis
tersebut
Kelengkapan data apasaja yang harus diisi Label ( Nama,Nomer RM dan Tanggal Lahir),Permintaan
dalam formulir laboratorium dokter,Diagosa/Keterangan Klinis,Jenis
Pemeriksaan,Tanda tangan dokter,nama jelas dokter
serta tanggal permintaan pemeriksaan
Bagaimana alur permintaan kantong darah 1. Petugas (unit terkait) mengkonfirmasi kepada petugas
laboratorium mengenai permintaan kantong darah
tersebut ( WB,PRC,TC)
2. Petugas laboratorium melaporkan ke pada petugas (
unit terkait )mengenai permintaan kantong darah
tersebut yang berada di ( PMI pemda dan PMI
indraprasta) dan Petugas tekait memberikan formulir
permintaan kantong darah tersebut
3.Petugas tekait memberikan formulir permintaan
kantong darah tersebut yang sudah terverifikasi oleh (
BPJS,Asuransi,Tunai )
Bagaimana Alur permintaan pemeriksaan 1. Petugas (unit terkait) mengkonfirmasi kepada petugas
rujukan laboratorium mengenai permintaan pemeriksaan
rujukan
2. Petugas laboratorium melaporkan ke pada petugas (
unit terkait )mengenai permintaan pemriksaan rujukan
yang berada di ( Lab.Yasa,Prodia dan Cito) dan Petugas
tekait memberikan formulir permintaan pemeriksaan
rujukan tersebut
3.Petugas tekait memberikan formulir permintaan
pemeriksaan rujukan tersebut yang sudah terverifikasi
oleh ( BPJS,Asuransi,Tunai )

SOAL KKS
STAF KLINIS
PERTANYAAN Jawaban
Jelaskan apa yang anda ketahui dengan Visi dan Misi Visi
Rumah Sakit FMC? Menjadi Rumah Sakit terbaik dan terpercaya
bagi masyarakat.

Misi
Melaksanakan pelayanan kesehatan yang
prima dengan sumber daya manusia yang
profesional serta bertanggung jawab,
didukung oleh sarana prasarana kesehatan,
pendidikan dan penelitian yang berkualitas.
Jelaskan Struktur Organisasi Rumah Sakit FMC?

Apa yang dimaksud dengan kredensial dan jelaskan Kredensial adalah Proses seleksi terhadap
alur kredensial pada staf klinis (jelaskan sesuai tenaga klinis untuk menentukan
dengan profesi saudara) Serta kapan dilakukan kelayakan profesi dalam pemberian
Rekredensial? kewenangan klinis.
Rekredensial dilakukan setiap 3 tahun.
Jelaskan orientasi apa saja yang harus dijalani setiap a. Orientasi Umum
karyawan baru dan berapa lama karyawan menjalani Merupakan program pengenalan
masa orientasi? terhadap karyawan baru, karyawan
kontrak (outsourcing) dan peserta
magang yang baru memasuki lingkungan
sistem pelayanan rumah sakit. Dalam
proses pelaksanaannya, kegiatan
orientasi umum terdiri dari beberapa
materi yaitu :
o Profil Rumah Sakit FMC (Visi, Misi,
Falsafah, Nilai Inti, Motto, Logo dan
Tujuan Rumah Sakit).
o Tata Tertib atau Disiplin Karyawan dan
Penilaian Kerja Karyawan.
o Peningkatan Mutu Keselamatan
Pasien.
o Pencegahan Pengendalian Infeksi.
o Pemahaman Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
o Bantuan Hidup Dasar.
b. Orientasi Khusus
Mempersiapkan karyawan baru yang
akan menjalani pekerjaan di masing –
masing unit, untuk mampu melaksanakan
tugas sesuai prosedur dimana dia
ditempatkan. Dalam proses
pelaksanaannya selama 2 (dua) minggu,
kegiatan orientasi khusus terdiri dari :
a) Mengikuti ketentuan orientasi di
masing - masing unit kerja :
 Pemaparan tentang Standar
Prosedur Operasional yang
disesuaikan dengan penempatan
di instalasi/unit kerja;
 Pemaparan tentang uraian tugas
dan wewenang sesuai dengan
penempatan di instalasi/unit
kerja;
 Pengenalan lingkungan di
instalasi/unit kerja.
b) Materi bersifat informasi dan
pengarahan.
Dalam pelaksanaan di unit kerja anda, regulasi apa - Kebijakan unit kerja yang ditetapkan oleh
saja yang harus anda ketahui? Kepala Rumah Sakit
- Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
- Pedoman Pelayanan Unit Kerja
- Program Kerja Unit Kerja
Dalam Diklat Internal yang diselenggarakan rumah - Keselamatan Pasien
sakit, ada 4 diklat utama yang diadakan secara - PPI (Pencegahan dan Pengendalian
berkala, diklat apa sajakah itu? Infeksi)
- BHD (Bantuan Hidup Dasar)
- K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Apa yang anda ketahui dengan Code blue dan Code Code Red :
red? Merupakan kode yang dimana menunjukkan
adanya kebakaran , di saat code red di tekan
maka akan menunjukan adanya kebakaran
,dan segera mungkin melakukan evakuasi
dan pemadaman api, sehingga tidak melebar
luas kobaran api tersebut.
Code Blue :
Merupakan kode yang dimana menunjukkan
pasien yang membutuhkan resusitasi atau
membutuhkan pertolongan medis,paling
sering sebagai akibat dari serangan
pernapasan atau serangan jantung, jika
tombol Code Blue di tekan maka muncul
lampu berwarna biru, dan layar display akan
menunjukan tulisan berwarna biru dan
menunjukkan nomor kamar pasien. Di saat
itu juga dokter atau suster terdekat akan
melakukan pertolongan pertama ke pada
pasien.
Jelaskan uraian tugas dan wewenang saudara?
(jelaskan sesuai dengan UTW masing-masing, 3 – 4
saja)
Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai Penilaian Kinerja adalah proses penilaian
penilaian kinerja, dan kapankah di Rumah Sakit FMC kinerja karyawan yang dilakukan secara
dilakukan penilaian kinerja? berkala, yang dilakukan setiap 6 bulan
sekali.

SOAL KKS
STAF NON KLINIS
PERTANYAAN Jawaban

Jelaskan apa yang anda ketahui dengan Visi dan Misi Visi
Rumah Sakit FMC? Menjadi Rumah Sakit terbaik dan terpercaya
bagi masyarakat.

Misi
Melaksanakan pelayanan kesehatan yang
prima dengan sumber daya manusia yang
profesional serta bertanggung jawab,
didukung oleh sarana prasarana kesehatan,
pendidikan dan penelitian yang berkualitas.
Jelaskan Struktur Organisasi Rumah Sakit FMC?
Jelaskan alur penerimaan staf baru di Rumah Sakit
FMC?
Jelaskan orientasi apa saja yang harus dijalani setiap a. Orientasi Umum
karyawan baru dan berapa lama karyawan menjalani Merupakan program pengenalan
masa orientasi? terhadap karyawan baru, karyawan
kontrak (outsourcing) dan peserta
magang yang baru memasuki lingkungan
sistem pelayanan rumah sakit. Dalam
proses pelaksanaannya, kegiatan
orientasi umum terdiri dari beberapa
materi yaitu :
o Profil Rumah Sakit FMC (Visi, Misi,
Falsafah, Nilai Inti, Motto, Logo dan
Tujuan Rumah Sakit).
o Tata Tertib atau Disiplin Karyawan dan
Penilaian Kerja Karyawan.
o Peningkatan Mutu Keselamatan
Pasien.
o Pencegahan Pengendalian Infeksi.
o Pemahaman Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
o Bantuan Hidup Dasar.
b. Orientasi Khusus
Mempersiapkan karyawan baru yang
akan menjalani pekerjaan di masing –
masing unit, untuk mampu melaksanakan
tugas sesuai prosedur dimana dia
ditempatkan. Dalam proses
pelaksanaannya selama 2 (dua) minggu,
kegiatan orientasi khusus terdiri dari :
1. Mengikuti ketentuan orientasi di
masing - masing unit kerja :
 Pemaparan tentang Standar
Prosedur Operasional yang
disesuaikan dengan penempatan
di instalasi/unit kerja;
 Pemaparan tentang uraian tugas
dan wewenang sesuai dengan
penempatan di instalasi/unit
kerja;
 Pengenalan lingkungan di
instalasi/unit kerja.
2. Materi bersifat informasi dan
pengarahan.
Dalam pelaksanaan di unit kerja anda, regulasi apa - Kebijakan unit kerja yang ditetapkan oleh
saja yang harus anda ketahui? Kepala Rumah Sakit
- Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
- Pedoman Pelayanan Unit Kerja
- Program Kerja Unit Kerja
Dalam Diklat Internal yang diselenggarakan rumah - Keselamatan Pasien
sakit, ada 4 diklat utama yang diadakan secara - PPI (Pencegahan dan Pengendalian
berkala, diklat apa sajakah itu? Infeksi)
- BHD (Bantuan Hidup Dasar)
- K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Apa yang anda ketahui dengan Code blue dan Code Code Red :
red? Merupakan kode yang dimana menunjukkan
adanya kebakaran , di saat code red di tekan
maka akan menunjukan adanya kebakaran
,dan segera mungkin melakukan evakuasi
dan pemadaman api, sehingga tidak
melebar luas kobaran api tersebut.
Code Blue :
Merupakan kode yang dimana menunjukkan
pasien yang membutuhkan resusitasi atau
membutuhkan pertolongan medis,paling
sering sebagai akibat dari serangan
pernapasan atau serangan jantung, jika
tombol Code Blue di tekan maka muncul
lampu berwarna biru, dan layar display akan
menunjukan tulisan berwarna biru dan
menunjukkan nomor kamar pasien. Di saat
itu juga dokter atau suster terdekat akan
melakukan pertolongan pertama ke pada
pasien.
Jelaskan uraian tugas dan wewenang saudara?
(jelaskan sesuai dengan UTW masing-masing, 3 – 4
saja)
Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai Penilaian Kinerja adalah proses penilaian
penilaian kinerja, dan kapankah di Rumah Sakit FMC kinerja karyawan yang dilakukan secara
dilakukan penilaian kinerja? berkala, yang dilakukan setiap 6 bulan
sekali.

SOAL PKPO
SOAL-SOAL UNTUK PITSTOP POKJA PKPO

1. Bagaimana memastikan obat narkotik disimpan, digunakan dan dilaporkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku ?
Jawaban :
Penyimpanan
• Obat – obat narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus dengan pintu
ganda yang selalu terkunci, kunci dibawa oleh apoteker atau asisten apoteker
penanggungjawab shift
Penggunaan Narkotik
1) Pelayanan Salinan Resep Dokter yang mengandung Narkotika adalah menyerahkan
Narkotika atas dasar salinan resep dari suatu Apotek yang menyimpan resep asli baik
sebagian maupun seluruhnya.
2) Larangan tentang Penyerahan Narkotika menurut UU No.99 Tahun 1976 tentang Narkotika
3) Instalasi farmasi dilarang mengulangi penyerahan Narkotika atas dasar resep yang sama
dari seorang Dokter.
4) Instalasi farmasi dilarang menyerahkan Narkotika atas dasar Salinan Resep yang sama dari
seorang Dokter.
5) Salinan Resep Dokter yang mengandung Narkotika yang belum diserahkan hanya boleh
dilayani oleh Apoteker yang menyimpan Resep Asli.
6) Larangan tentang Penyerahan Narkotika menurut Surat Edaran Dirjen POM Depkes RI
No.336/E/SE/77 tanggal 4 Mei 1977.
- Apotek dilarang melayani copy resep yang mengandung Narkotika.
- Resep Narkotika yg baru dilayani sebagian atau belum dilayani semuanya, apotek boleh
membuat copy resep, tetapi yang boleh melayani copy resep tersebut hanya apotek yg
menyimpan resep aslinya.
- Copy resep narkotika ITER tidak boleh dilayani sama sekali.

Pelaporan
Dilakukan pelaporan obat narkotika dan psikotropika setiap bulannya dengan menggunakan
aplikasi SIPNAP yang langsung terkoneksi dengan Kemenkes dan didokumentasikan setiap
bulannya.

2. Sebutkan yang termasuk dalam obat high alert?


Jawaban :
a. Elektrolit konsentrasi tinggi
b. Narkotik dan Psikotropik
c. LASA

3. Bagaimana pengelolaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien, bagaimana dan dimana anda
mencatatnya ?
Jawaban :
a. DPJP dan perawat ruangan menanyakan kepada pasien yang akan masuk perawtan tentang
pemakaian obat yang sedang dikonsumsi atau yang dibawa dari luar rumah sakit
b. Setelah itu dokter menyepakati obat yang masih bisa dipakai pasien
c. Perawat memberitahukan kepada instalasi farmasi bahwa ada pasien baru yang membawa
obat dari luar
d. Instalasi farmasi, perawat dan pasien membuat serah terima obat dari pasien ke instalasi
farmasi dengan bukti formulir dan ditandatangani oleh ketiga pihak
e. Selanjutnya obat disimpan di instalasi farmasi dan didistribusikan sesuai dengan aturan
yang berlaku
f. Obat diserahkan kembali ke pasien saat akan pulang perawatan dengan bukti serah terima
apabila masih ada sisa obat di instalasi farmasi

4. Bagaimana cara mengatasi obat yang diminta dokter tidak tersedia ?


Jawaban :
a. Petugas farmasi wajib menginformasikan ke dokter bahwa obat yang diminta stocknya
kosong
b. Petugas farmasi wajib mengkonfirmasi ke dokter apakah obat bisa diganti dengan merk
lain yang isinya sama yang ada di rumah sakit
c. Apabila boleh obat langsung diganti dengan merk lain yang isinya sama
d. Apabila tidak boleh, petugas farmasi mencarikan obat tersebut
e. Bila obat tidak ada dipasaran dikarenakan kosong nasional petugas farmasi konfirmasi ke
dokter dan minta saran penggantinya.

5. Sebutkan Ketua Komite Farmasi dan Terapi !


Jawaban :
Dr. Edward Napitupulu, Sp.S

6. Bagaimana memastikan obat emergency tersimpan dengan baik dan mudah di akses ?
a. Obat emergensi diletakkan di unit IGD; Poli; HCU, VK, Perina (dijadikan satu); OK;
Perawatan Lantai II; dan Perawatan lantai III.
b. Obat disimpan ditempat yang aman, terlihat, dan mudah dijangkau petugas.
c. Pengecekan Perbekalan farmasi di troli emergensi dan di unit perawatan dilakukan secara
rutin oleh staff farmasi
d. Farmasi membuat jadwal pengecekan perbekalan farmasi di unit keperawatan dengan
sistem double check.
e. Stok opname obat di troli emergensi dilakukan setiap bulan
f. Menyiapkan form pengecekan troli emergensi.
g. Pemeriksaan perbekalan farmasi meliputi:
a) Jumlah Sediaan farmasi
b) Expired date
c) Penggunaan stiker “high alert” ( perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebijakan RS
FMC)
d) Suhu penyimpanan
e) Tempat penyimpanan
h. Keluar masuknya obat-obat emergensi ditulis di kartu stok.

7. Petugas Farmasi melakukan serah terima dengan perawat (double check) yang menerima trolley
emergency.
Jawaban :
a. Pada setiap pergantian shift perawat juga melakukan serah terima.
b. Dikunci plastik dg no register dan Isi sesuai standar di masing-masing unit dan tidak boleh
dicampur obat lain

8. Bagaimana kebijakan rumah sakit tentang persyaratan resep yang lengkap ?


Jawaban :
Resep yang lengkap memuat :
a. Nama, alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter (NSIP)
b. Tanggal penulisan resep
c. Nama setiap obat/komponen obat
d. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
e. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
f. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dengan jumlah melebihi
dosis maksimum

9. Bagaimana prosedur tentang penanganan obat rusak atau kadaluarsa ?


Jawaban :
Prosedur tentang Penanganan Obat Rusak atau Kadaluarsa
a. Mengidentifikasikan obat yang sudah rusak atau kadaluarsa.
b. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan di simpan pada terpisah dari penyimpanan
obat lainnya.
c. Membuat catatan nama, no. batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa.
d. Melaporkan obat narkotika dan psikotropika dengan membuat berita acara untuk
dimusnahkan di Dinkes Kota Setempat.
e. Untuk obat-obatan lainnya diluar Narkotika dan Psikotropika dimusnahkan sesuai bentuk
sediaan.
f. Kemasan primer dipisahkan dari sediaan obat dan alkes. Untuk kemasan primer yang
berbentuk tajam dimasukkan ke dalam tempat/wadah yang sesuai standar.
g. Untuk sediaan obat yang berbentuk cairan dimasukkan langsung ke dalam tempat/wadah,
untuk bentuk tablet dan capsul di gerus/blender kemudian di larutkan dengan air
kemudian di masukkan ke dalam tempat/wadah.
h. Transportasi berkoordinasi dengan Pihak ke 3 (PT Jalan Hijau).
i. Untuk pemusnahan berkoordinasi dengan PT.WASTEX.
j. Kemudian berita acara didokumentasikan.

10. Bagaimana memastikan bahwa obat disimpan di tempat yang sesuai dengan kondisi stabilisasi
produk ?
Jawaban :
1) Pisahkan sediaan farmasi atas lima kelompok tempat penyimpanan, yaitu :
a. Obat yang tidak memerlukan perlakuan khusus disimpan di rak seperti obat golongan
keras.
b. Yang memerlukan perlakuan khusus disimpan di tempat yang sesuai (kulkas) seperti
injeksi yang tidak stabil pada suhu > 8°C, vaksin (khusus pada polio disimpan pada suhu
-20°C), dan suppositoria.
c. Obat narkotika dan psikotropika disimpan dilemari khusus yang mempunyai dua pintu
dengan kunci ganda.
d. Produk nutrisi pada rak khusus.
e. Alat Kesehatan pada rak khusus alat kesehatan
2) Masing-masing kelompok disimpan pada rak yang sudah ditentukan dan dibagi
berdasarkan bentuk sediaan, antara lain:
a. Padat (tablet/kapsul/sachet)
b. Cair untuk obat dalam (sirup, emulsi, suspensi, tetes mulut)
c. Suppositoria (anus dan vagina)
d. Injeksi dan infus
e. Vaksin
f. Cream, salep (termasuk mata/telinga)
g. Cair untuk obat luar
h. Lain-lain (bahan baku dan alat kesehatan)
3) Susun secara alfabetis dengan sistem FIFO (First In First Out), stok lama disusun di sebelah
luar dan stok baru di sebelah dalam, yang dikombinasi dengan sistem FEFO (First Expired
First Out), stok yang lebih dulu kadaluarsa disusun di sebelah luar dan yang lebih lambat
di sebelah dalam, terutama untuk obat yang dikategorikan slow moving.
4) Simpan obat – obat narkotika dan psikotropika di lemari khusus, terkunci rapat dan
mempunyai kunci ganda yang berlainan.
5) Lemari narkotika terdiri dari 2 bagian yaitu:
a. Menyimpan morfin, petidin, dan garam-garamnya serta tempat persediaan narkotika.
b. Menyimpan narkotika yang digunakan sehari-hari.
6) Kunci lemari narkotika dipegang oleh PJ shift.
7) Bahan baku yang digunakan untuk meracik obat diberi label, tanggal kadaluarsa,
peringatan yang berkaitan dengan bahan obat.
8) Cairan elektrolit pekat disimpan terpisah dan diberi logo khusus.
9) Pada saat pengambilan atau memasukkan perbekalan farmasi catat pada kartu stok.
10) Cek suhu ruangan, maksimal 25°C dan lemari pendingin 2 – 8 °C. bila terjadi penyimpangan
segera laporkan ke unit pemeliharaan untuk ditindaklanjuti.
11) Isi form checklist pengontrol suhu ruangan penyimpanan dengan lengkap setiap hari oleh
petugas yang berdinas di setiap awal dan akhir setiap shiftnya.

11. Bagaimana proses pengadaan obat di rumah sakit dan dimana dilakukan ?
Jawaban :
a. Koordinator Bagian Logistik melakukan pengecekan perbekalan farmasi yang transaksinya
tinggi melalui menu My Hospital sehingga diperoleh data obat-obat yang fast moving pada
waktu berjalan.
b. Koordinator Bagian Logistik mengecek semua permintaan perbekalan farmasi yang sudah
berada pada jumlah minimum atau kosong di instalasi farmasi untuk dilakukan pengadaan.
c. Koordinator bagian logistik melakukan pengecekan permintaan perbekalan famasi dari
depo-depo farmasi apakah sudah berada pada jumlah minimum untuk dilakukan
pengadaan.
d. Perhatikan data obat meliputi Nama obat, stok minimal dan maksimalnya.
e. Koordinator Logistik Farmasi melakukan pengecekan distributor obat berdasarkan kualitas
obat dan harga yang terjangkau.
f. Setelah selesai menyusun perencanaan obat berikan data perencanaan tersebut ke bagian
Administrasi Farmasi untuk membuat PO (Purchasing Order).
g. Bagian Administrasi Farmasi membuat PO (Purcashing Order) berdasarkan perencanaan
pengadaan obat tersebut.
h. PO (Purcashing Order) dicetak dua rangkap, kemudian PO (Purcashing Order) tersebut
diberikan kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Koordinator Bagian logistik untuk di tanda
tangani.
i. Administrasi Farmasi menghubungi distributor farmasi untuk melakukan pemesanan obat
berdasarkan PO (Purcashing Order) yang telah disetujui oleh Kepala Instalasi Farmasi dan
Koordinator Logistik Farmasi.
j. PO (Purcashing Order) di fax atau di email oleh bagian Administrasi Farmasi.
k. Lalu Administrasi Farmasi mengkonfirmasi bahwa PO (Purcashing Order) yang di fax atau
email apakah sudah diterima distributor farmasi terkait.
l. Administrasi Farmasi memastikan ke distributor farmasi supaya pesanan perbekalan
farmasi dikirim tepat waktu untuk menghindari kekosongan.
m. Apabila pesanan perbekalan farmasi belum dikirim, distributor terkait dihubungi dan
ditanyakan mengapa perbekalan farmasi yang diorder belum dikirim.
n. Apabila terjadi kekosongan pada distributor farmasi maka administrasi farmasi akan
memberikan laporan kepada koordinator logistik farmasi dan Kepala Instalasi untuk
dilakukan follow up atau memindahkan pemesanan ke distributor farmasi lain

POKJA MIRM
1. Apa Manfaat Rekam Medik Pasien

2. Siapa saja yang berkepentingan dalam pendokumentasian RM


PERTANGGUNG JAWABAN REKAM MEDIS
Dokter >> Tanggungjawab utama
kelengakapan RM

Petugas RM >> Melakukan analisa


kuantitatif & kualitatif

Pimpinan RS >> Menyediakan fasilitas, SDM


& Peraturan

Staff Medis >> Menentukan mutu


pelayanan medis

Komite Rekam Medis >> Usul Bentuk, Isi &


ukuran RM, #Kerjasama dengan lawyer,
#Saran & pertimbangan manajemen RM

3. Regulasi yang terkait dalam Rekam Medis Pasien

4. Ada berapa jenis Informed conset? Sebutkan


Jawab : ada 4
1. Informed consent untuk Tindakan operasi
2. Informed consent untuk tindakan anastesi
3. Informed consent untuk Transfusi Darah
4. Informed consent untuk Tindakan berisiko

5. Sebutkan tindakan yang perlu informed consent ?


Jawab :
a. Pengambilan darah untuk keperluan diagnostc, pasang infus,cather utk pria maupun
wanita,, pemasangan ,tindakan suction dihidung atau dimulut, pemasangan bidai dan
traksi ( menurut sumber ini perlu juga termasuk informed consent)
b. NGT,
c. intubasi ( pemasangan endotracheal tube) untuk resusitasi
d. Tindakan medis canggih, endoskopy, HD, foto atau Ct scan dengan contrast ( di
Radiologi)
e. Tindakan immunosupresif
6. Apa saja isi resume medik pasien? Kapan harus dilengkapi oleh DPJP

Pasal 4 RINGKASAN PULANG (RESUME)


1. Ringkasan pulang sebagaimana diatus Ps. 3 ayat (2)
harus dibuat oleh dokter/dokter gigi yang
malakukan perawatan pasien.
2. Isi ringkasan pulang sebagaimana dimaksud ayat
(1) sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. diagnosa masuk dan indikasi pasien dirawat;
c. ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,
diagnosa akhir, pengobatan dan tindak lanjut.
d. nama dan tanda tangan dokter/dokter gigi yang
memeberikan pelayanan kesehatan ;

Wajib dilengkapi oleh DPJP 1X24 jam setelah pasien dinyatakan pulang oleh DPJ

POKJA PAP
1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan asuhan pasien yang seragam ?
Jawab : setiap pasien dijamin akan menerima pelayanan medis dengan kualitas asuhan yang
sama dan sesuai dengan tata kelola klinis yang berlaku di Rumah Sakit tanpa membeda-bedakan
status ekonomi, social, budaya, agama maupun waktu pelayanan

2. Pada saat kapan akses untuk asuhan dan pengobatan memadai diberikan oleh PPA?
Jawab : Tidak tergantung hari tertentu, setiap hari 3-24-7 (3 shift 24 jam 7 hari)

3. Dimana rencana asuhan di integrasikan dan dikoordinasikan antar berbagai unit pelayanan
Jawab :
a. CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi)
b. Dokumentasi Keperawatan

4. Pelayanan apa saja yang termasuk pelayanan resiko tinggi?


Jawab :
a. Pelayanan Darah
b. Pelayanan pasien koma dan yang mengunakan ventilator
c. Pelayanan pasien penyakit menular dan penurunan daya tahan (Immuno-suppressed)
d. Pelayanan pasien dyalisis (cuci darah)
e. Pelayanan pasien restraint
f. Pelayanan pasien populasi khusus
g. Pelayanan pasien kemoterapi dan terapi lain yang beresiko tinggi

5. Sebutkan yang termasuk pelayanan populasi khusus


Jawab :
a. Pasien lanjut usia
b. Anak
c. Ketergantungan bantuan
d. Beresiko disiksa
e. Beresiko bunuh diri

6. Apa yang dimaksud dengan EWS (Early Warning System )


Jawab : system peringatan dini yang dapat artikan sebagai rangkaian system komunikasi
informasi yang dimulai dari deteksi awal dan pengambilan keputusan dan mampu mengambil
tindakan

7. Sebutkan SPO transfusi darah


Jawab : Terlampir

8. Apa saja yang harus diperhatikan saat menerima kantong darah dari laboratorium/Bank darah?
Jawab :
a. Identitas pasien
b. Identitas darah, Jenis darah, Rhesus, nomor kantong darah, Tanggal kadaluarsa, kondisi
darah saat diterima

9. Bagaimana alur pemesanan makanan untuk pasien di rawat inap


Jawab : perawat / bidan memberikan informasi melalui telepon ke bagian gizi untuk
melaporkan apabila ada pasien baru dengan menyebutkan nama pasien, ruangan/kelas, diet
sesuai dengan penyakit yang diderita

10. Sebutkan jadwal pendistribusian makanan untuk pasien rawat inap


Jawab : Pagi Pukul : 06.00
Siang Pukul : 11.00
Malam Pukul : 17. 00

11. Jelaskan SPO Pendistribusian makanan ke pasien ?


Jawab :
Petugas dapur menyiapkan makanan pasien sesuai dengan diit dan siklus menu yang telah
ditetapkan Petugas dapur menyajikan makanan  petugas dapur membawa troli yang telah
berisi makanan dan membagikan ke pasien  petugas dapur mengambil peralatan makanan
pasien di kamar ruang rawat inap  petugas dapur membersihkan dan mencuci peralatan
makan sesuai ketentuan yang berlaku.

12. Mengapa ada pembatasan makanan yang dibawa dari luar RS?
Jawab :
1. Agar pasien dapat meghabiskan makanan yang disediakan Rumah Sakit
2. Agar data biokimia pasien yang berhubungan dengan makanan (Gula darah, kolesterol,
asam urat, dll) dapat terkontrol

13. Sebutkan langkah2 staf/karyawan Rumah Sakit apabila pasien mengeluh nyeri
Jawab :
a. Dilakukan Assesmen nyeri mengunakan form assesemen Keperawatan/Assesemen
Kebidanan
b. Menetapkan skala nyeri mengunakan Wong Baker FACES pain scale
c. Berikan penanganan sesuai dengan tingkat nyeri

14. Sebutkan kebutuhan pasien dalam tahap terminal


Jawab :
a. Dukungan moril, Spiritual dan psikologis
b. Pemberian pengobatan yang sesuai dengan gejala dan permintaan pasien dan keluarga
c. Menghargai nilai yang dianut pasien dan keluarga dalam aspek pelayanan
POKJA ARK
Ada berapa macamkah triage yang digunakan pada setiap rumah sakit ?
Jelaskan macamnya !
a. Prioritas 1
Katagori Emergensi ditandai warna MERAH (kasus berat). Pasien dengan kondisi mengancam
nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi segera, perdarahan berat, pasien dibawa ke
ruang resusitasi, waktu tunggu 0 (nol), diantaranya:
1) Asfiksia, cedera cervical, cedera pada maxilla
2) Trauma kepala dengan koma dan proses shock yang cepat
3) Fraktur terbuka dan fraktur compound
4) Luka bakar > 30 % / Extensive Burn
5) Shock tipe apapun
b. Prioritas 2
kategori Urgent ditandai warna KUNING (kasus sedang). Pasien dengan penyakit yang akut,
mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki, waktu tunggu 30 menit, area
critical care, diantaranya:
1) Trauma thorax non asfiksia
2) Fraktur tertutup pada tulang panjang
3) Luka bakar terbatas ( < 30% dari TBW )
4) Cedera pada bagian / jaringan lunak
c. Prioritas 3
Kategori Non Urgent ditandai warna HIJAU (kasus ringan). Pasien yang biasanya dapat
berjalan dengan masalah medis yang minimal, luka lama, kondisi yang timbul sudah lama,
area ambulatory / ruang P3, diantaranya:
1) Minor injuries
2) Seluruh kasus-kasus ambulans / jalan
d. Prioritas 4
Ditandai warna HITAM (kasus meninggal). Pasien dengan tanda-tanda sebagai berikut:
1) Tidak ada respon pada semua rangsangan
2) Tidak ada respirasi spontan
3) Tidak ada bukti aktivitas jantung
4) Tidak ada respon pupil terhadap cahaya

Apakah yang saudara ketahui tentang kesadaran ?


Apakah kriteria yang harus dicari untuk menilai kesadaran ?
Kesadaran adalah mengetahui diri sendiri secara normal dan dapat berkomunikasi kepada yang lain
serta tidak mengalami disorientasi ruang dan waktu.
Dalam bidang medis, kesadaran dapat dinilai melalui 3 hal.
1) Kemampuan membuka mata
Nilai 4 : membuka mata spontan (normal)
Nilai 3 : dengan kata-kata akan membuka mata bila diminta
Nilai 2 : membuka mata bila diberikan rangsangan nyeri
Nilai 1 : tidak membuka mata walaupun dirangsang nyeri
2) Kemampuan memberikan respon jawaban secara verbal / bicara
Nilai 5 : memiliki orientasi baik karena dapat memberi jawaban dengan baik dan benar
pada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (nama, umur, dll)
Nilai 4 : memberikan jawaban pada pertanyaan tetapi jawabannya seperti bingung
(confused conservation)
Nilai 3 : memberikan jawaban pada pertanyaan tetapi jawabannya hanya berupa kata-kata
yang tidak jelas (inappropriate words)
Nilai 2 : memberikan jawaban berupa suara yang tidak jelas bukan merupakan kata
(incomprehensible sounds)
Nilai 1 : tidak memberikan jawaban berupa suara apapun

3) Kemampuan respon motorik ekstremitas anggota gerak


Nilai 6 : dapat menggerakkan seluruh ekstremitas sesuai dengan permintaan
Nilai 5 : dapat menggerakkan ekstremitas secara terbatas karena nyeri (localized pain)
Nilai 4 : respon gerakan menjauhi rangsang nyeri (withdrawal)
Nilai 3 : respons gerak abnormal berupa fleksi ekstremitas.
Nilai 2 : respons gerak abnormal berupa gerak ekstensi
Nilai 1 : tidak ada respons berupa gerakan

Bagaimanakan alur penerimaan pasien ?


1. Pasien Rawat Jalan Poliklinik
a. Pasien datang ke RS, bisa menanyakan kepada bagian informasi, sekuriti, ataupun petugas
medis yang sedang bertugas.
b. Pasien diarahkan kepada pendaftaran rawat jalan.
c. Pasien diberikan nomor antrian apabila harus menunggu terlebih dahulu.
d. Pasien diarahkan kepada poliklinik yang dituju dan bagian pendaftaran melakukan
pemberkasan.
e. Pasien diberikan berkas administrasi dan ditunjukkan arah ke poliklinik tujuan. Sementara,
bagian pendaftaran melakukan penginputan data untuk memberikan data kepada bagian
rekam medis.
f. Pasien datang ke penerimaan perawatan poliklinik. Sementara, bagian rekam medis
memberikan status pasien lama ataupun baru ke perawatan poliklinik.
g. Pasien diantar ke poliklinik tujuan, diperiksa oleh dokter, diberikan resep.
h. Pasien keluar poliklinik diantar petugas ke bagian pembayaran dan apotik.
i. Pasien pulang.
2. Pasien Rawat Inap Poliklinik
a. Pasien datang ke RS, bisa menanyakan kepada bagian informasi, sekuriti, ataupun petugas
medis yang sedang bertugas.
b. Pasien diarahkan kepada pendaftaran rawat jalan.
c. Pasien diberikan nomor antrian apabila harus menunggu terlebih dahulu.
d. Pasien diarahkan kepada poliklinik yang dituju dan bagian pendaftaran melakukan
pemberkasan.
e. Pasien diberikan berkas administrasi dan ditunjukkan arah ke poliklinik tujuan. Sementara,
bagian pendaftaran melakukan penginputan data untuk memberikan data kepada bagian
rekam medis.
f. Pasien datang ke penerimaan perawatan poliklinik. Sementara, bagian rekam medis
memberikan status pasien lama ataupun baru ke perawatan poliklinik.
g. Pasien diantar ke poliklinik tujuan, diperiksa oleh dokter, dinyatakan untuk rawat inap.
h. Pasien keluar poliklinik diantar petugas ke bagian observasi poliklinik. Sementara, keluarga
pasien ditujukan kepada pendaftaran rawat inap untuk mengisi administrasi.
i. Pasien diberikan tindakan sementara, petugas menulis berkas rawat inap pasien.
j. Pasien diantar ke ruangan perawatan inap.
k. Petugas melakukan serah terima pasien untuk tindakan perawatan selanjutnya.
3. Pasien Rawat Inap Gawat Darurat
a. Pasien datang ke RS bagian UGD.
b. Pasien dilakukan triage, skrining, dan tindak lanjut sementara di ugd.
c. Apabila pasien dapat diterima sesuai dengan kemampuan RS, maka diberikan pengantar
rawat inap kepada keluarga untuk administrasi rawat inap.
d. Keluarga pasien diarahkan kepada pendaftaran rawat inap.
e. Pasien diberikan tindakan sementara, petugas menulis berkas rawat inap pasien.
f. Pasien diantar ke ruangan perawatan inap.
g. Petugas melakukan serah terima pasien untuk tindakan perawatan selanjutnya.

Apakah ketentuan daripada asesmen awal masuk, baik emergensi, rawat jalan, maupun rawat inap ?
a. Asesmen awal berisikan pemeriksaan masuk pasien.
b. Asesmen berisikan keluhan masuk, pemeriksaan fisik yang sudah dilakukan.
c. Asesmen berisikan tindakan lanjut dan rencana asuhan untuk perawatan dan pemberian terapi
lanjutan.
d. Asesmen berisikan tujuan pencapaian terapi.
Bagaimanakah alur serah terima pasien antar unit ?
Apa saja yang perlu diberitahu kepada petugas medis selanjutnya ?
Petugas yang melakukan serah terima adalah petugas medis, yaitu dokter ruangan, dokter jaga
emergensi, dokter penanggung jawab pasien, perawat, dan petugas medis lain, serta sekuriti.
Dokter ruangan akan menerima pesan serah terima secara lisan dan menulis di catatan terintegrasi.
Perawat ruangan akan menerima pesan serah terima secara lisan dan menulis di catatan
terintegrasi.
Petugas medis akan menulis pada buku serah terima ruangan.
Hal ini juga dilakukan terhadap petugas medis lain ketka menerima pasien, baik petugas
laboratorium, petugas radiologi, petugas kamar bedah, dan petugas perawatan unit lainnya.
Petugas sekuriti juga akan menerima serah terima berupa data pasien dan data keluarga sebagai
pengunjung ataupun penunggu pasien.
Semua kondisi pasien dicatat pada masing masing buku serah terima.
Serah terima berisikan keluhan masuk pasien, pemeriksaan tanda vital dan fisik pasien, pemeriksaan
penunjang, diagnosis, rencana terapi, dan rencana tindakan, serta asuhan yang akan dilakukan.

Bagaimanakah alur pemulangan pasien ?


Setelah diperiksa oleh dokter penanggung jawab pasien dan dinyatakan boleh rawat jalan, maka
pasien diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit dengan catatan.
Keluarga akan diberitahu untuk menyelesaikan administrasi rawat inap rumah sakit.
Setelah selesai administrasi, akan dijelaskan untuk catatan rawat jalan dan tanggal control.
Pasien diperbolehkan pulang.

Apakah isi dari resume medis pasien ?


1. Tanggal masuk dan tanggal pasien keluar
2. Dokter pengirim pasien dan dokter penanggung jawab pasien
3. Diagnosis masuk pasien dan diagnosis keluar pasien
4. Tindakan operasi apabila ada
5. Riwayat keluhan masuk pasien, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, riwayat psikososial bila
ada
6. Pemeriksaan fisik dan tanda vital
7. Pemeriksaan penunjang
8. Tatalaksana tindakan medis
9. Perkembangan selama terapi
10. Komplikasi
11. Prognosis
12. Keadaan saat pulang, baik sembuh, membaik, dirujuk, ataupun meninggal
13. Tanggal dan tujuan kontrol apabila diperbolehkan rawat jalan
14. Tanda tangan dokter penanggung jawab pasien

Pasien apa sajakah yang dimaksud pasien pulang tanpa rekomendasi petugas medis ?
Bagaimana tindak lanjut nya ?
1. Pasien pulang atas permintaan sendiri ataupun keluarga
2. Pasien pulang kabur atau tidak sepengetahuan petugas medis
Tindaklanjut nya
Tetap dituliskan pada catatan terintegrasi bahwa pasien ingin meminta pulang, menolak tindakan
terapi lanjutan, dan meminta dihentikan pengobatannya.
Pasien tetap dilayani sebagai pasien pulang, diberikan surat kontrol, dan diberitahu untuk
pengobatan selama rawat jalan.
Pasien dan keluarga harus mengisi formulir pulang atas permintaan sendiri dan menuliskan alas an.
Untuk pasien pulang tanpa sepengetahuan petugas medis atau kabur, sebaiknya dilakukan
pelacakan mulai dari petugas medis dan non medis yang sedang bertugas.
Untuk selanjutnya dibuatkan pelaporan tertulis dan penyelesaian administrasi.
Untuk selanjutnya dilakukan pemberitahuan kepada keluarga melalui telepon, atau bahkan bisa
ditelusur sampai ke rumahnya untuk memberikan edukasi.
Bila tidak dapat dilakukan pelacakan sampai sedemikian ke rumahnya, boleh dibuatkan pelaporan
kepada dinas kesehatan mauun dinas sosial apabila diperlukan.
Bagaimanakah untuk merujuk pasien ?
Merujuk pasien adalah tindakan pemindahan pasien ke tempat yang lebih mempunyai fasilitas lebih
tinggi daripada RS sebelumnya untuk pasien lebih mendapat terapi yang lebih baik.
Cara merujuk pasien adalah :
1. Dokter penanggung jawab memeriksa pasien setelah mendapatkan terapi dan dinyatakan
sudah melakukan tindakan yang maksimal, dokter akan memberitahu kepada pasien mengenai
fasilitas dan membutuhkan tempat rujukan yang lebih baik.
2. Dokter akan menuliskan surat dokumentasi perujukan berisikan data pasien, keluhan utama,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis pasien, terapi yang sudah diberikan,
kondisi pasien saat ini, serta alasan mengapa pasien dilakukan sistem perujukan.
3. Petugas medis akan menghubungi RS rujukan untuk kesiapan dan fasilitas yang dimiliki.
Setelahnya, akan ada proses serah terima via telepon mengenai kondisi pasien.
4. Apabila RS rujukan sudah dapat menerima, keluarga akan diberitahu tujuan RS dan tindakan
apa yang akan selanjutnya dilakukan disana, dan administrasi di RS rujukan.
5. Setelah proses administrasi RS setempat sudah selesai, pasien akan diperiksa ulang sebelum
berangkat, apabila stabil, pasien akan ditransfer ke RS rujukan menggunakan ambulans dengan
pendampingan petugas medis untuk stabilisasi pasien dalam transportasi.
6. Bila sudah sampai di RS rujukan, ada proses serah terima antar petugas medis, dan dilakukan
pencatatan sebagai bukti serah terima pasien.
7. Apabila pada proses perujukkan didapatkan kesukaran mencari tempat rujukan, seperti kendala
ruangan penuh dan fasiltas juga tidak memadai, pihak RS sebelumnya masih tetap harus
mencari tempat rujukan melalui kontak jarak jauh (telepon).

Apakah pasien boleh menggunakan transportasi lain selain ambulans untuk sistem perujukkan ?
Bagaimana tatalaksana nya ?
Sistem perujukkan yang benar saat ini adalah tetap menggunakan ambulans dan petugas medis
untuk penjagaan kestabilisasian pasien selama ditransportasi.
Apabila keluarga maupun pasien menolak untuk diantar dengan ambulans dan hendak memakai
kendaraan pribadi, harus diberikan edukasi terlebih dahulu. Pasien akan dianggap sebagai pasien
pulang atas permintaan sendiri. Karena tidak ada petugas medis yang menghantar, segala peralatan
yang dipergunakan pasien akan dilepas karena hal tersebut menjadi tanggung jawab RS. Keluarga
dan pasien harus mengisi form permintaan sendiri dan mengetahui segala resiko nya.
Apabila keluarga maupun pasien menolak diantar ambulans RS namun hendak menggunakan
ambulans pihak ketiga, harus ditelusur sedemikian sehingga mendapat informasi bahwa ambulans
tersebut memenuhi kriteria persyaratan transportasi pasien. Apabila memenuhi persyaratan transfer
pasien, maka boleh dilakukan perujukkan sewajarnya transfer pasien dengan pendampingan tim
medis. Peralatan tidak dilepas. Petugas medis setempat akan melakukan serah terima pasien dengan
petugas medis yang menghantar. Petugas setempat juga akan mengkonfirmasi RS rujukan bahwa
pasien akan ditransfer menggunakan ambulans medis pihak ketiga. Setelah kondisi stabil, kedua
petugas akan menghantar ke ambulans untuk menaikkan pasien, melihat stabilisasi pasien sebelum
rujuk. Pasien siap ditransfer.
Apabila keluarga maupun pasien menolak diantar ambulans RS namun hendak menggunakan
ambulans pihak ketiga, harus ditelusur sedemikian sehingga mendapat informasi bahwa ambulans
tersebut memenuhi kriteria persyaratan transportasi pasien. Apabila tidak memenuhi persyaratan
transfer pasien, maka keluarga akan diedukasi mengenai transportasi tersebut. Apabila keluarga
tetap ingin menggunakan alat transportasi ambulans tersebut, maka akan diberlakukan seperti
pasien pulang atas permintaan sendiri, sedang alat medis yang terpasang harus dilepas. Keluarga
juga mengisi formulir pulang atas permintaan sendiri dan perujukkan menggunakan kendaraan
pribadi.
Dalam semua proses perujukkan, baik dengan ambulans maupun tidak, pasien tetap mendapatkan
resume medis, segala pemeriksaan penunjang yang sudah dilakukan, serta surat rujukan untuk RS
rujukan tersebut.
POKJA HPK
PERTANYAAN JAWABAN
Apa yang saudara ketahui tentang HAK PASIEN TENTANG
hak pasien dan keluarga, bisakah I. INFORMASI
anda sebutkan? 1. Informasi tentang tata tertib rs
2. Informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. Informasi yang meliputi diagnosis, dan tata cara tindakan
medis, tujuannya, alternatif tindakan, risiko, dan komplikasi
yang mungkin terjadai, serta prognosisnya terhadap
tindakan yang dilakukan , termasuk perkiraan biayanya
4. Second opinion ; meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain yang punya IP baik di dalam
maupun di luar RS.
II. HAM
1. Memperoleh layanan yg manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi
2. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya, selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya,
3. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
4. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya
5. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dirawat di RS
III. HAK DALAM PELAYANAN
1. Memperoleh layanan yg bermutu sesuai dengan standar
profesi dan SPO
2. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi
3. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peratuaran yang berlaku di RS
IV. HPK : HUKUM
1. Mengajukan pengaduan dan kualitas pelayanan yang
didapatkan
2. Menggugat dan/atau menuntut RS apabila RS diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar,
baik secara perdata maupun pidana
3. Mengeluhkan pelayanan RS yang tidak sesuai dengan
standar media melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan RS
terhadap dirinya
V. MENENTUKAN NASIBNYA SENDIRI
1. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit
yang dideritanya
2. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis

Bila ada pasien baru mendaftar , Bagian Pendaftarann  SPO Pendaftaran Rawat Jalan dan Rawat
pasien tersebut adalah pasien baru Inap
pertama kali berobat, apa saja 1. Prinsipnya yaitu Petugas Pendaftaran menyiapkan formulir
yang anda lakukan, tolong jelaskan pendaftaran pasien sesuai KTP ( nama lengkap dan tanggal lahir)
? baik untuk pasien Umum/Perusahaan/Asuransi/BPJS
( BAGIAN PENDAFTARAN) , namun 2. Bila pasien dirawat :
juga ada baiknya diketahui oleh - Petugas pendaftaran menginformasikan
perawat/dokter Kamar perawatan sesuai kelas yang diinginkan ,
Dokter/DPJP yang merawat ( sesuai jadwal DPJP) ; cara
pembayaran (umum/ Perusahan/ Asuransi/ BPJS) mengisi
surat persetujuan rawat inap dan kelas perawatan (setelah
konfirmasi dengan perawat ruangan ruangan masih
tersedia)
- Petugas menjelaskan Tata tertib RS; Hak dan Kewajiban
pasien. ( form/leaflet)
- Petugas menjelaskan general consent secara singkat,
kemudian pasien/keluarga pasien menanda tangani
pelepasan informasi yang terdapat dalam general consent
Bila ada pasien yg meminta Perawat menyiapkan form permintaan pelayanan kerohanian
pelayanan kerohanian, apa yg akan kemudian jelaskan form tsb, sesuai dengan SPO
anda lakukan, tolong dijelaskan ? (
PERAWAT) A. Pelayanan kerohanian yang dilakukan secara rutin
1. Pelayanan kerohanian dilakukan minimal dua kali dalam
seminggu
2. Tim pelayanan kerohanian yang sudah terjadwal
mengunjungi ruang rawat inap
3. Memberikan salam kepada pasien dan menanyakan kepada
pasien mengenai kesediaan mengikuti pelayanan
kerohanian sesuai agama yang dianutnya
4. Jika bersedia, tim pelayanan kerohanian melakukan
pelayanan kerohanian sesuai agama yang dianut pasien.
B. Pelayanan kerohanian saat kondisi pasien pada tahap akhir
kehidupan/pasien butuh bimbingan rohani
1. Pasien/keluarga memberikan informasi kepada perawat di
ruangan jika ingin mendapatkan pelayanan kerohanian
dengan mengisi form permohonan pelayanan kerohanian.
2. Perawat dapat menawarkan pelayanan kerohanian bila
kondisi pasien ada pada akhir kehidupan ataupun kondisi
yang membutuhkan bimbingan rohani.
3. Pasien/keluarga mengisi form permohonan pelayanan
kerohanian.
4. Perawat ruangan melakukan konfirmasi, apakah
rohaniwan/rohaniwati akan disiapkan oleh pasien/keluarga
atau disiapkan dari Rumah Sakit FMC.
5. Perawat menghubungi tim pelayanan kerohanian.
6. Tim pelayanan kerohanian menghubungi
rohaniwan/rohaniwati
7. Tim pelayanan kerohanian menjemput
rohaniwan/rohaniwati
8. Rohaniwan/rohaniwati menemui pasien diantar oleh tim
pelayanan kerohanian
9. Pelayanan kerohanian dilakukan, setelah selesai
10. Rohaniwan/rohaniwati mengisi buku daftar kunjungan
Apabila ada pasien datang ke IGD 1. Perawat jaga IGD menghubungi Petugas keamanan/ Satpam,
dengan tak sadarkan diri, sedang 2. Petugas keamanan disaksikan perawat IGD melakukan
pasien tersebut terdapat barang pencatatan barang berharga milik pasien yang tidak sadarkan
barang berharga yang melekat pada diri ( dalam formulir penyimpanan barang berharga) dengan
diriya . Apa yang anda lakukan menyebutkan nama barang, keadaan barang, dan jumlah,
tolong djelaskan? rangkap 2,
3. Petugas keamanan mengamankan barang pasien di loker
penyimpanan barang di ruang petugas keamanan.
4. Petugas keamanan melakukan pendokumentasian formulir,
sebagai bukti dan digunakan proses cross check saat
pengambilan barang.
5. Apabila pasien kemudian di rawat dan keluarga pasien sudah
datang, dilakukan serah terima barang milik pasien
6. antara petugas keamanan dengan keluarga pasien.
Catatan :
Dalam Tata Tertib RS FMC dikatakan bahwa RS FMC tidak
bertanggung jawab terhadap kehilangan harta milik, barang pasien /
keluarga pasien dan pengunjung  Pada Dasarnya tidak ada
kewajiban RS menitipkan barang milik pasien, meskipun pasien
tersebut dirawat di RS, NAMUN sesuai Hak dan Kewajiban Pasien
(Sehingga untuk penitipan barang berharga di RS yang disimpan di
locker penyimpanan ruang Satpam Hanya khusus untuk kasus
pasien tidak sadarkan diri dan tidak ada keluarga).

Apa yg anda ketahui tentang hak Petugas memasang sekat antar pasien dan menyiapkan selimut
privasi pasien saat dokter supaya pasien terjaga privasinya .
melakukan pemeriksaan fisik
(PERAWAT)
Apa yang anda lakukan bila ada 1. Pengunjung pasien ditanyakan namanya terlebih dahulu ,
pengunjung pasien yang termasuk tentang hubungannya dengan dengan pasien
menanyakan tentang diagnose 2. Perawat mencocokan dengan rekam medik pasien , siapa saja
pasien, tolong jelaskan? yang berhak mendapatkan informasi diagnosa pasien ( terdapat
(PERAWAT) dalam General Consent)
3. Jika tidak sesuai ( tidak terdapat dalam daftar nama dlam
General Consent) , perawat menjelaskan dengan sopan bahwa
tidak diperkenankan untuk mengetahui diagnosa pasien
Apa yang anda lakukan bila pasien/ 1. Petugas Mengevaluasi kondisi pasien
keluarga menolak resusitasi, tolong 2. Keluarga pasien diberi penjelasan dari dokter tentang kondisi
jelaskan ? ( DOKTER/PERAWAT) pasien dan resiko darurat yang mungkin terjadi (henti jantung
dan henti nafas) dimana pasien membutuhkan penanganan
resusitasi
3. Perawat meminta persetujuan keluarga pasien untuk dilakukan
resusitasi, jika pasien?keluarga pasien menolak dilakukannya
resusistasi (DNR) oleh tenaga medis (dokter dan perawat) , maka
wajib menanda tangani surat penolakan dilakukan Resusitasi.
Catatan : Jika pasien atau keluarga pasien meminta untuk
menolak dilaksanakan tindakan resusitasi (DNR), maka
permintaan pasien atau keluarga harus dihormati.
4. Dokter mengisi lengkap rekam medis pasien dan juga
memberikan form informed consent penolakan tindakan
resusitasi kepada pasien dan keluarganya yang harus
ditandatangani oleh dokter, pasien / keluarga dan saksi-saksi.
5. Petugas memberikan gelang/pin Berwarna Ungu sebagai
penanda bahwa pasien/keluarga terssebut memiliki permintaan
untuk tidak dilakukannya resusitasi.
6. Sebuah permintaan penolakan resusitasi (DNR) diangggap batal
dan tidak berlaku, jika ada dari keadaan ini terjadi :
a. Pasien/keluarga sadar dan merubah keputusan bahwa ingin
dilakukan resusitasi
b. Ada keberatan atau perselisihan antara anggota keluarga
mengenai DNR
Apa yang anda lakukan bila ada 1. Perawat mengambil formulir assessmen nyeri
pasien rawat inap yang mengeluh 2. Perawat/dokter melakukan identifikasi nyeri dengan anamnesa
nyeri , silahkan untuk dijelaskan dan penetapan skala nyeri
(PERAWAT/DOKTER) Skala nyeri yg digunakan Wong Baker Faces Pain Scale
3. Penatalaksanaan nyeri sesuai penetapan skala nyeri
a) Skala nyeri ringan
Perawat/dokter melakukan tindakan non-farmakologi,seperti:
- Imobilisasi
- Pijat
- Relaksasi
- Stimulasi saraf transkutan elektrik
- Kompres hangat/dingin
- Terapi kognitif: merupakan terapi yang paling bermanfaan dan
memiliki efek yang besar dalam manajemen nyeri non-obat
untuk anak
- Distraksi terhadap nyeri dengan mengalihkan atensi ke hal lain
seperti music, cahaya, warna, mainan, permen, computer,
permainan, film dan sebagainya.
-Terapi perilaku bertujuan untuk mengurangi perilaku yang dapat
meningkatkan nyeri dan meningkatkan perilaku yang dapat
menurunkan nyeri.
-Terapi relaksasi: depat berupa mengepalkan dan mengendurkan
jari tangan, menggerakan kaki sesuai iram , menarik napas
dalam.
b) Skala nyeri sedang
Perawat/dokter melakukan tindakan kombinasi non-
farmakologi dan farmakologi.
c) Skala nyeri berat
Perawat/dokter melakukan tindakan farmakologi.

Farmakologi (obat) berdasarkan skala nyeri

Kepada Dr/Prwt: Apa yang anda SPO Complain ( terlampir) berupa Alur Complain
lakukan bila ada pasien yang
complain tentang pelayanan Dr/RS
? Tolong jelaskan
Kepada Dr/Prwt: Apa daan SPO Complain ( terlampir) berupa Alur Complain
bagaimana yang anda lakukan bila
ada pasien yang
mengeluh/komplen/perbedaan
pendapat/me tentang pelayanan
Dr/RS ? Tolong jelaskan
Silahkan jelaskan bagaimana anda 1. Pasien/ keluarga sudah dijelaskan oleh DPJP/ Dokter Jaga
meminta informed consent? Ruangan mengenai tindakan yang akan dilakukan seperti :
Bagaimana anda memastikan a. Bila Tindakan Bedah
bahwa tindakan atau suatu b. Tindakan anastesi dan sedasi
pengobatan/prosedur memerlukan c. Tindakan transfusi
informed consent ? d. Tindakan yang beresiko tinggi
- Vena Sectie
- Vena Central
- Pengambilan darah intra arteri
- Pungsi lumbal
- Pungsi pleura
- Chest tube
- Intubasi endotrakhea
- Krikotirotomi
- Pemeriksaan radiologi yang menggunakan kontras
- Induksi pada kehamilan
- Pemberian therapy cairan konsentrasi tinggi
2. DPJP/ Dokter Jaga ruangan menjelaskan :
- Diagnosa (WD & DD)
- Diagnosa Dasar
- Tindakan Kedokteran
- Indikasi Tindakan
- Tata Cara
- Tujuan
- Resiko
- Komplikasi
- Prognosis
- Alternatif & Resiko
3. Inform concent ditandatangani oleh dokter, pasien/ keluarga
atau penanggung jawab pasien serta dibubuhi nama lengkap
4. Seluruh tindakan invasif maupun terapi resiko tinggi wajib
dilakukan inform concent secara tertulis
Apa yang anda lakukan bila pasien 1. Perawat mengkaji alasan pasien untuk pulang
meminta pulang APS (HPK 2.2) 2. Pasien/ keluarga mengisi formulir Pernyataan Pulang Atas
Permintaan Sendiri (RM 032)
3. Perawat ruangan memberikan informasi kepada dokter jaga
ruangan
4. Dokter jaga ruangan memberikan informasi kepada DPJP
5. Pasien disiapkan untuk pulang
Apa yang anda lakukan bila pasien 1. Perawat melakukan pengkajian awal nyeri
mengeluh rasa nyeri jelaskan dan 2. Menilai skala nyeri
bagaimana anda melaporkan 3. Melakukan intervensi sesuai nilai skala nyeri mulai dari :
kepada dokter serta bagaimana Observasi, melakukan tindakan mandiri, melibatkan keluarga
intervensi mandiri anda jelaskan ( dan kolaborasi.
HPK 2.4) 4. Pemberian therapi sesuai dengan hasil kolaborasi (SPO
Manajemen Nyeri)
Dapatkah saudara jelaskan 1. Kekerasan fisik difokuskan kepada bayi, anak-anak, manula
mekanisme perlindungan pasien dan yang kurang/ tidak mampu melindungi dirinya sendiri
terhadap kekerasan fisik secara 2. Security mencatat Nama, tanggal, jam keperluan bagi seluruh
umu, maupun siapa saja yang perlu pengunjung Rawat Inap.
diidentifikasi terhadap pasien yang 3. Security meminta kartu identitas pengunjung untuk
perlu dilindungi, bagaimana ditukarkan dengan kartu pengunjung yang wajib digunakan
mekanismenya? selama berkunjung.
4. Security menghubungi keluarga, penunggu pasien atau pasien
mengenai pengunjung yang datang di luar jam kunjungan
untuk melakukan konfirmasi.
5. Pengunjung yang tidak memiliki identitas atau yang
mencurigakan diperiksa dan diinvestigasi oleh Security.
6. Dilakukan pemantauan melalui CCTV pada area-area yang
rawan terjadi. Jika ada hal yang mencurigakan, segera lakukan
pengecekan pada lokasi tersebut.
Kepada siapa saja Rumah Sakit 1. Untuk pasien yang beresiko difokuskan kepada anak-anak,
melindungi pasien yang beresiko individu yang cacat, lanjut usia dengan ketergantungan
dan bagaimana mekanisme nya? bantuan.
2. Security melakukan pemeriksaan keamanan secara berkala di
ruang rawat bayi
3. Dilakukan monitoring seluruh ruangan dengan menggunakan
CCTV
4. Melarang orang asing yang tidak berkepentingan berada pada
area tersebut
5. Awasi dengan disiplin pintu keluar di ruang rawat bayi kepada
semua orang yang akan meninggalkan Rumah Sakit
6. Pastikan bahwa orang tua bayi membawa surat serah terima
bayi sesuai identitas
7. Lakukan pemeriksaan terhadap seluruh area RumahSakit, jika
ada laporan terjadi penculikan bayi, segera berkolaborasi
dengan bagian terkait

PONEK
1. Apa yang dimaksud PONEK di RS 24 jam ?
 Adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal secara komprehensif dan integrasi 24 jam

2. Upaya apa saja yang dilakukan untuk pelayanan PONEK ?


 Stabilisasi di IGD dan persiapan pengobatan definitive
 Penanganan kasus gawat darurat oleh TIM PONEK RS di ruang tindakan
 Penanganan operatif yang cepat dan tepat meliputi laparatomi dan section cesarea
 Perawatan intensif ibu dan bayi
 Pelayanan asuhan antennal resiko tinggi

3. Apa yang anda ketahui tentang PONEK ?


 Rumah sakit melaksanakan program PONEK ( pelayanan obstetric neonatal emergency
komprehensif ) untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan
kesehatan ibu dan bayi.
 Rumah sakit membentuk Tim/Panitia PONEK untuk menjalankan program PONEK di RS

4. Bagaimana yang anda ketahui tentang alur PONEK di RS ?


 Alur pasien kegawat daruratan maternal dan neonatal dilakukan stabilisasi di IGD kemudian
semua rujukkan dilakukan terlebih dahulu menghubungi RS yang di tuju

5. Apa yang anda ketahui tentang rawat gabung dan jelaskan tujuan rawat gabung ?
 Rawat gabung adalah suatu cara dimana bayi baru lahir ditempatkan bersama ibunya dalam
satu ruangan
 Tujuan dilakukan rawat gabung antara lain :
 Agar bayi segera mendapatkan colostrum maupun ASI
 Bayi memperoleh stimulasi mental dini demi tumbuh kembang anak
 Ibu mendapatkan pengalaman cara menyusui dengan benar
 Ibu & keluarga mendapatkan pengalaman cara merawat bayi baru lahir
 Agar bayi bisa mendapatkan ASI yang diinginkan

6. Bagaimana tatalaksana IMD di RS FMC ?


 IMD dilaksanakan setelah ibu melahirkan baik SC maupun spontan dengan cara bayi
ditengkurapkan di atas dada ibu agar terjadi kontak kulit dan biarkan bayi mencari putting
susu ibunya

Anda mungkin juga menyukai