Anda di halaman 1dari 86

SMO DC

LIFTING & RIGGING TRAINING

DC
Health, Environment and Safety

LIFTING & RIGGING


SAFETY
© 2016 Chevron 1
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH
 Dalam operasional lifting kebanyakan orang hanya memperhitungkan Working
Load Limit (WLL) sling, tanpa memperhitungkan pengaruh tekhnik pengikatan
(konfigurasi sling) dan sudut ikat maupun sudut kaki sling terhadap Beban Kerja
Aman (SWL) sling.

 Kegagalan dalam memperhitungkan Beban Kerja Aman (SWL) sling dalam aplikasi
pengikatan dan pengangkatan telah mengakibatkan beberapa kali terjadinya beban
jatuh yang diakibatkan oleh lifting sling putus saat pengangkatan.

 Personal yang terlibat dlam operasi lifting & rigging harus betul-betul memahami
pengaruh teknik pengikatan (konfigurasi sling) terhadap Beban Kerja aman (SWL)
sling.

 Sudut kaki sling maupun ikat juga perlu diperhitungkan karena dapat meningkatkan
beban yang diterima oleh kaki sling ketika melakukan pengangkatan dengan multi
leg sling.
© 2016 Chevron 2
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH
TEGANGAN KAKI SLING
Tegangan kaki sling adalah berat / tarikan yang diterima oleh kaki sling pada saat
melakukan pengangkatan

© 2016 Chevron 3
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH
TEGANGAN KAKI SLING

Sudut Kaki sling Factor

0’ 0.5000
10’ 0.5015
20’ 0.5075
30’ 0.5175
40’ 0.5032
50’ 0.5515
60’ 0.5770
70’ 0.6100
80’ 0.6525
90’ 0.7070
100’ 0.7775
110’ 0.8715
120’ 1.0000
130’ 1.1830
140’ 1.4620
150’ 1.9315
160’ 2.8795

© 2016 Chevron 5
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH
MENGHITUNG TEGAGAN KAKI SLING
Tabel berikut merupakan cara mudah untuk menghitung tegangan kaki sling
Metode A
X Y Z
1. Bagi jarak (D) dengan panjang kaki sling (L) .
2. Lihat hasil bagi dikolom (X), bila angkanya
tidak sesuai, gunakan angka lebih tinggi pada 1.97 2,88 160'
kolom yang sama. 1.94 1.93 150'
3. Lihat kolom (Y), pilh angka disamping angka Z 1.88 1,47 140'
kolom (X). Angle 1.81 1,19 130'
4. Kalikan berat beban dengan angka di kolom 1.73 1,00 120'
(Y) untuk mendapatkan beban/tegangan kaki 1.64 0,88 110'
sling. 1.52 0,78 100'
1.42 0,71 90'
Metode B F
F 1.29 0,66 80'
1.15 0,61 70'
1. Bila sudut sling diketahui, lihat di kolom (Z). D
1,00 0,58 60'
2. Lihat kolom (Y) dan pilih angka disamping
0,85 0,56 50'
kolom (Z).
3. Kalikan berat beban dengan angka di kolom 0.68 0,54 40'
(Y) untuk mendapat beban/tegangan kaki sling. 0.52 0,52 30'
0,35 0,51 20'
0,18 0,50 10'
© 2016 Chevron 9
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH
DASAR IKATAN
TEGANGAN KAKI SLING

Bridle Basket Chocker


Efesiensi =100% Efesiensi =200% Efesiensi =75 %

factor =1.00 factor = 0.50 factor = 1.33


© 2016 Chevron
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH
EFESIENSI BASKET

© 2016 Chevron 11
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH
EFESIENSI CHOCKER

Efesiensi
75 %

Pengurangan dari 75 %

© 2016 Chevron 12
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH – BEST PRACTICE

Gunakan PIPE HANDLING Dengan jarak lifting


double wraps point
untuk chocker 25 - 50 - 25 ( Chocker )
dan basket 30 - 40 – 30 ( Basket )

© 2016 Chevron 16
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH – BEST PRACTICE
PIPE HANDLING 2 lilitan
2 lilitan chocker
chocker hitch
hitch

© 2016 Chevron 17
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH – L&R MSW

 Selalu gunakan dua sling dengan panjang dan SWL


(safe working load) yang sama saat melakukan
pengangkatan tubular (beban berbentuk pipa).

a. Sling harus ditempatkan pada jarak yang sama dari


tiap ujung beban.
b. Slings harus dililit dua kali dan diikat disekitar
tubular.
c. Tubular dengan diameter lebih 14 cm (5.5 inches)
harus dibundel dalam jumlah ganjil.

© 2016 Chevron 18
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH – BEST PRACTICE

Jangan menempatkan sling pengikat di


sudut yang tajam. Pergunakan Shoftener
atau Shoe protector

© 2016 Chevron 19
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH – BEST PRACTICE

© 2016 Chevron 20
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH – BEST PRACTICE

Menenparkan mata webbing sling pada hook


yang besar bisa membuat mata sling terkoyak
atau putus jahitannya

© 2016 Chevron 21
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
RIGGING HITCH – BEST PRACTICE

© 2016 Chevron 22
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
LIFT PLAN

 Lifting plan adalah suatu perencanan yang disusun sedemikian rupa


untuk melakkan pengangkatan yang selamat menggunakan alat
angkat (crane).
 Rencana pengangkatan bisa saja sederhana yaitu berupa diskusi
antara pimpinan tim kerja (Supervisor) dengan operator dan riger
sebelum pengangkatan dilakukan. Perencanaan lebih komplek
seperti dilengkapi dengan gambar detail tempat kerja, dan suatu
tim yang terdiri dari Riger yang berpengalaman, crane operator dan
engineer berpengalaman tentang liftng & rigging.
(IBU L&R 5.5.1.1 Lift Plan Requirement )

© 2016 Chevron 23
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
LIFT PLAN
Lift Plan tertulis diperlukan untuk pengangkatan kritis dan/atau non-
routine, termasuk namun tidak terbatas pada:
 Pengangkatan buta (blind lifts).
 Pengangkatan kompleks (complex lifts).
 Pengangkatan komplikasi (complicated lifts).
 Pengangkatan berat (heavy lifts).
 Pengangkatan yang melibatkan orang naik ke dalam keranjang kerja
(man riding work basket).
 Pengangkatan lain yang ditentukan oleh Qualified Lifting Operator
karena keunikannya.
IBU MSW Process Lampiran L – Persyaratan 3
 Pengangkatan kritikal dan /atau non rutin membutuhkan
Lifting Plan, PTW , PPHA, JSA dan IHA
© 2016 Chevron 24
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
LIFT PLAN
TERM DEFINITION
Sebuah pengangkatan yang telah diidentifikasi sebagai: complicated atau complex lift;
heavy lift; lift yang melibatkan man riding work basket (orang berada dalam keranjang kerja);
Critical Lift (Non-Routine) dan/atau lift yang disebutkan oleh manajemen atau Crane Operator karena keunikan
pengangkatannya.

Routine lift adalah pengangkatan sederhana yang dilakukan secara regular dengan
menggunakan peralatan angkat khusus yang tetap. Pada dasarnya, jenis pengangkatan ini
Routine Lift
terdiri dari operasi normal crane di dalam instalasi dan ke atau dari kapal suplai (supply
vessel).

Sebuah pengangkatan (lifting) dimana operator lifting tidak memiliki pandangan langsung terhadap
Blind Lifts
seluruh atau sebagian dari objek yang dipindahkan.

Pengangkatan yang sulit karena sifat dari beban yang diangkat (seperti bentuk yang aneh
(awkward), pusat gravitasi yang bergeser atau tinggi, rapuh, berisi cairan, tidak ada cantolan
Complicated Lifts
lifting/sulit untuk dipasangi sling, dan karakteristik unik lainnya). Operasi pengangkatan atau
penanganan lift juga sulit (seperti memerlukan rotasi, diangkut bersilangan dengan
melibatkan dua atau lebih set rigging dan/atau tandem lifting crane).
Pengangkatan dengan potensi bahaya tambahan (seperti ruang terbatas, ruang diatas
kepala yang terbatas, pengangkatan melewati peralatan yang tak terlindungi, pengangkatan
Complex Lifts
dibawah air (subsea), pengangkatan yang melibatkan penyelam, pengangkatan yang
melibatkan floating crane dan keadaan unik lainnya) atau operasi dan kondisi pengangkatan
yang memerlukan masukan dari engineering.
Heavy Lifts Pengangkatan yang melebihi 75% dari nilai kapasitas (sesuai load chart) crane atau hoist
untuk suatu pengangkatan.

© 2016 Chevron 25
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
LIFT PLAN
Pengangkatan di D&C dilakukan berulang-ulang untuk jenis beban yang sama maka
proses pelaksanaan lifting plan untuk fasilitas atau rig adalah sebagai berikut :
1 . Data semua peralatan yang akan diangkat crane atau foco pada masing masing rig
dan catat dalam . Lifting & rigging Activity Matrix.
2 . Lakukan pengklasifikasian pengangkatan untuk masing-masing peralatan tersebut
dengan menjawab 10 pertanyaan yang tertera pada form Lifting & Rigging
Activity Register (Jika salah satu pertanyaan jawabannya (ya) maka
pengangkatan dikategorikan Pengangkatan Kritikal dan / atau Non routin, Jika
semua pertanyaan jawabannya (Tidak) maka pengangkatan dikategorikan
pengangkatan Rutin.
3 . Setelah semua peralatan yang akan diangkat crane diklasifikasikan, rangkum
ke dalam Form Lifting & rigging Activity Matrix. Form Lifting & rigging
Activity Matrix dan Lifting & Rigging Activity Register yang sudah dibuat,
dibindel dan ada di cabin crane/Foco dan duplikatnya ada di rig office.
© 2016 Chevron 26
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
LIFT PLAN
4. Semua pengangkatan yang sudah teregistrasi (teridentifikasi) sebagai
pengangkatan kritikal harus mempunyai Lifting Plan Tertulis dengan
menggunakan form Lifting plan check list and approval verse 1.2 , direview
oleh competent person dan dikomunikasikan sebelum pengangkatan dilakukan.
5. Sementara pengangkatan yang sudah teregistrasi sebagai pengangkatan Rutin
membutuhkan Form Pengangkatan Rutin.
6. Log Book Pengoperasian Crane Harian diisi oleh operator setiap shift dalam
satu bulan. Semua SWA yang dilakukan, identifikasi bahaya, perbaikan dan
perawatan crane dicatat pada bagian belakang Log book pengoperasian crane.
7. Semua pengangkatan yang sudah terregistrasi sebagai pengangkatan kritikal
harus mempunyai PPHA, Onsite JSA dan IHA mengacu kepada MSW Lampiran
B IBU – Hazard Analysis Procedure.
8. Semua pengangkatan yang sudah teregistrasi sebagai pengangkatan rutin harus
mempunyai JSA dan IHA mengacu kepada MSW Lampiran B IBU – Hazard
Analysis Procedure.

© 2016 Chevron 27
LIFT PLAN

© 2016 Chevron 28
© 2016 Chevron 29
Load description
LIFTING & RIGGING
LIFT
Load Weight

Crane type & capacity


PLAN
ACTIVITY REGISTER
Lifting status Full Half

Rig / Facility
PENGANGKATAN KRITIKAL YA TIDAK

Apakah pengangkatan beban melebihi 75% dari kapasitas crane pada load chart atau berat beban diatas 25 ton ?
1
( Heavy lifts )

2 Apakah pengangkatan diatas fasilitas operasi, peralatan atau equipment ? ( Complex Lifts )

Apakah pengangkatan didaerah sempit terdapat rintangan structure, rak pipa dan penghalang lain ( Complex Lifts )
Ataupun Operator lifting tidak memiliki pandangan langsung terhadap seluruh atau sebagian objek yang diangkat?
3
( Blind Lifts )

Apakah pengangkatan didaerah yang memiliki kondisi tanah yang buruk atau bawah tanah yang tidak di ketahui ?
4
( Complex Lifts )

5 Apakah pengangkatan di dekat over head power line aktif atau sumber arus terbuka ? ( Complex Lifts )

6 Apakah pengangkatan melakukan perputaran beban dari vertical ke horizontal dan sebaliknya ? ( Complicated Lifts )

7 Apakah pengangkatan menggunakan dua pesawat angkat dalam waktu bersamaan ? ( Complicated Lifts )

8 Apakah pengangkatan personel dengan menggunakan main basket ? ( Man Riding Work Basket )

Apakah pengangkatan memiliki potensi benturan, terbalik dan terlempar mengakibatkan cidera personel atau rusaknya
9
peralatan serta keterlambatan jadwal dan kehilangan data penting yang dampaknya signifikan ? ( Complicated Lifts )

10 Apakah pengangkatan termasuk unik yang ditentukan oleh Qualified Lifting Operator ( Considered Unique )
© 2016 Chevron 30
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
LIFT PLAN

CRITICAL
LIFT PLAN FORM

© 2016 Chevron 31
SMO-DC LIFTING & RIGGING TRAINING
LIFT PLAN

SMO DnC
LOGSHEET

© 2016 Chevron 32
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE

© 2016 Chevron 33
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE

LIFTING LINE OF FIRE FALL ZONE


LIFTING WORK ZONE
FALL ZONE

SUSPENDED
LOADS

SUSPENDED LOADS
© 2016 Chevron 34
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE

Lifting Work Zone, di definisikan 360º


swing crane dengan panjang boom
yang di gunakan max, pada sudut
boom 0º.

© 2016 Chevron 35
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE

© 2016 Chevron 36
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE
 Lifting Line of Fire :
Area kerja yang digunakan, di ukur dari radius maximum ketika
boom di gunakan disudut 0º ditambah panjang dari CoG beban
ke sisi terluar beban dengan lintasan dari Load pick up
( titik pengambila beban ) ke load set beban / lay down beban
(titik penempatan beban ).

 Hal-hal yang perlu di pertimbangan untuk menentukan


Lifting Line Of Fire :
o Tensioned Lines
o Objects with Fall Potential
o Objects with Roll Potential
o Dynamic Load potential
o Spring-Loaded Devices
© 2016 Chevron 37
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE

Essential Worker

A Non Essential Worker

© 2016 Chevron 38
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE

Menetapkan Fall Zone, pada pekerjaan pengangkatan yang


dilakukan di ketinggian. Ukuran Fall zone tergantung pada ruang lingkup kerja dan
potensi alat dan perlengkapan jatuh. Jaga agar Fall zone bersih dari pekerja.

© 2016 Chevron 39
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE
OSHA 1926.1425 KEEPING CLEAR OF THE LOAD.
(a) Bila tersedia, rute pengangkatan harus meminimalkan pemaparan pekerja
terhadap beban diangkat, sejauh mungkin sesuai dengan aturan keselamatan.

(b) Operator tidak boleh memindahkan beban yang tergantung, tidak ada pekerja
yang masih berada dalam zona drops, kecuali :
(1) Terlibat dalam mengaitkan, melepaskan atau mengarahkan beban;
(2) Terlibat dalam menempatkan muatan ke komponen utama atau struktur, atau
(3) Mengoperasikan gerobak beton atau ember beton.

(c) Ketika pekerja terlibat dalam mengaitkan, melepaskan, atau mengarahkan


beban, atau dalam menempatan beban dengan komponen utama atau struktur
dan berada dalam fall zone, syarat berikut harus dipenuhi:
(1) Beban yang diangkat harus terikat benar untuk mencegah pergeseran /
ayunan / dynamic load.
(2) Hook dengan safety latch atau sepadannya harus digunakan. Pengecualian:
“J “‖ Hook diizinkan untuk digunakan untuk memasang balok kayu.
(3) Beban harus diikat oleh quqlified rigger.
© 2016 Chevron 40
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE

(d) Menerima beban. hanya pekerja yang mendapat izin ( permit ) untuk
menerima beban yang diizinkan berada dalam zona drops saat beban sedang
laydown.

(e) Selama operasi memiringkan keatas atau memiringkan kebawah:


(1) Tidak ada pekerja yang harus langsung di bawah beban ( Under
Suspended Load ).
(2) Hanya pekerja essential yang diijinkan di fall zone (tapi tidak langsung di
bawah beban). Seorang pekerja essential jika melakukan salah satu dari
operasi berikut dan dapat menunjukan bahwa tidak mungkin melakukan
pekerjaan tersebut dari luar zona drops:
1. Mengarahkan beban secara fisik;
2. Memonitor dan memberi instruksi terkait gerakan beban, atau
3. Melepaskan beban dari atau menginstal ke komponen utama atau
struktur lain (seperti, namun tidak terbatas pada, melakukan koneksi atau
meinstal brasing).

© 2016 Chevron 41
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING WORK ZONE & LINE OF FIRE

Tidak seorangpun pelaku rigging


dan pekerja oleh berada di bawah
Beban yang tergantung.
 OSHA1926.1425 Keeping clear of the load ( e ) ( 1 )
 Appendix L: IBU – Lifting and Rigging Standard # 12

© 2016 Chevron 42
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

Salah satu bahaya dalam


pengangkatan adalah dampak
ayunan dari beban terhadap
anggota tubuh, ketika mulai
mengangkat dan menurunkan
beban.

© 2016 Chevron 43
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

Potensi resiko ini harus kita


rubah dengan mengidentifikasi
dan praktek kerja lebih selamat
dengan melakukan :

 Pekerja di sarankan sejauh mungkin dari beban.

 Pekerja tidak boleh body kontak dengan beban.

 Pergunakan Tag lines & Hand off tools.


© 2016 Chevron 44
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

Tag lines & Hand off tools merupakan perangkat


terbaik untuk melindungi tangan / bagian tubuh Anda
dari beban.

© 2016 Chevron 45
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

FUNGSI TAG LINES

Untuk membantu
memandu, mengarahkan
beban dalam
pengangkatan dan
memitigasi risiko
dengan memberikan
jarak aman dari beban
yang diangkat.
© 2016 Chevron 46
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

Semua pengangkatan beban bergerak,


harus menggunakan tagline.

Saat menggunakan tag line, selalu


pasang pada beban (jangan pernah
pasang tag line pada sling atau pada
struktur/peralatan lainnya).

Panjang tagline, minimal digunakan


dengan sudut 45 derajat dengan vertikal
beban.
© 2016 Chevron 47
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

Tagline dengan snaphook / carabineer


direkomendasikan untuk digunakan.

Tandai ujung tag line dengan warna


mencolok, memudahkan identifikasi
untuk mencegahnya tersangkut.

Tag line tidak boleh di sambung dengan


simpul.
© 2016 Chevron 48
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

Penggunaan tag line lebih dari satu


ketika beban lebar, pasang dari sisi
yang sama.

Kontrol ujung tag line, dan jangan


berpijak pada gulungan tali.

Jangan melilitkan ujung tag line pada


tangan atau anggota tubuh.

© 2016 Chevron 49
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS
 Jika kondisi tidak aman bagi pemegang, tag
line di lepas pegangan, jika kondisi sudah
memungkinkan tag line kembali di pegang
dengan menjangkau dengan hand off tools.

 Dilarang mengambil tagline di bawah


muatan (line of fire).

 Keadaan dimana penggunaan tagline bukan


pilihan aman, situasi ini harus didiskusikan
dan disertakan di onsite JSA dan/atau lift
plan.
© 2016 Chevron 50
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

Bila terdapat kemungkinan pekerjaan


tertentu yang membutuhkan kontak
tangan untuk memposisikan (tidak ada
pilihan lain), hal itu merupakan
pengecualian yang harus dimitigasi dan
ditangani di dalam onsite JSA.

 Ujung bagian pemegang tidak boleh di


simpul, agar tidak terjadi perbedaan
diameter.

© 2016 Chevron 51
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS
Tag line dari bahan non conductor.

 Jumlah tag line yang dibutuhkan di atur


dalam SOP berdasarkan kajian resiko.
( Untuk DnC setiap pengangkatan
menggunakan dua tag line )

 Jika resiko menggunakan tag line


lebihtinggi dari pada tidak menggunakan
silahkan di mitigasi di on site JSA dan di
setujui penanggung jawab rig site.
© 2016 Chevron 52
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

FUNGSI HAND OFF TOOLS

Untuk memandu, mengarahkan


material dan beban di tempat
kerja, serta memitigasi risiko
dengan cara tidak body kontak
dengan material dan beban. 1
2 3

1. 72” Type 2 with push-pull tooling head


2. 50” Type 2 with push-pull tooling head
3. 42” Type 2 with push-pull tooling head
© 2016 Chevron 53
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

Hook Penarik
Mengambil/menarik tagline
dan kaki-kaki sling untuk
mencegah pekerja berada di
line of fire

V-Shape Hook V-Shape Hook


Untuk memandu, menggerakkan, Stopper Tangan Untuk memandu, menggerakkan,
dan menurunkan muatan Batas area selamat untuk dan menurunkan muatan
(pengangkatan). tangan. (pengangkatan).

© 2016 Chevron 54
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS
Pull force = 350 lbs Push force = 600 lbs

© 2016 Chevron 55
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

© 2016 Chevron 56
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
TAG LINE & HANDS OF TOOLS

© 2016 Chevron 57
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE
TUJUAN

 Personil memiliki pengetahuan tentang


persyaratan Lifting and Rigging saat
bekerja dekat power line.

 Personil dapat melaksanakan, berpartisipasi


dan mengevaluasi kegiatan lifting and
rigging, sehingga dilakukan tanpa
1. Cedera
2. Kerusakan properti
3. Dampak lingkungan yang merugikan

 Personil mengerti peran dan tanggung


jawab mereka dalam standar Lifting and
Rigging .
© 2016 Chevron 58
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

Saat melakukan operasi lifting dan rigging didekat power


line pengamanan tambahan berikut harus dipenuhi:

1- Izin kerja listrik (energized electrical permit) diperlukan


sesuai dengan IBU permit to work procedure.

2- Batas zona kerja harus di identifikasi (misal nya dengan


menggunakan bendera dan rambu-rambu, dan/atau
menggunakan perangkat peringatan batasan radius, dll).

© 2016 Chevron 59
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

Zona kerja didefinisikan sebagai 360 ° mengelilingi radius


kerja maksimum peralatan tsb.
© 2016 Chevron 60
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE
3- Saat mendekati bagian dari peralatan lifting,beban atau
tali beban yang berada di dalam jarak minimum clearance.
terhadap saluran listrik berenergi.
(lihat Tabel 12), hal yang harus diperhatikan.
Voltage Jarak Minimum Clearance
0 – 50 kV 3.1 meters (10 feet)
51- 200 kV 4.6 meters (15 feet)
201 – 350 kV 6.1 meters (20 feet)
351 – 500 kV 7.6 meters (25 feet)
501 – 750 kV 10.7 meters (35 feet)
751 – 1000 kV 13.7 meters (45 feet)
Sesuai yang ditentukan oleh utility owner
/operator atau professional engineer yang
≥ 1001 kV
terdaftar sebagai qualified person dalam bidang
electrical power transmission and distribution.
© 2016 Chevron 61
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

© 2016 Chevron 62
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

3.1 Personil yang bekerja di area tersebut harus diberitahu


tentang lokasi jaringan listrik dan potensi bahaya yang
terkait dengan bekerja di dekat jaringan listrik.

3.2 Batas zona kerja harus diidentifikasi secara visual


(seperti: garis peringatan, barikade, rambu dan tanda-
tanda, yang ditinggikan, dll.).

3.3 Peralatan lifting harus secara visual ditandai dengan


peringatan,label atau tanda-tanda (bahaya listrik).

© 2016 Chevron 63
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

3.4 Spotter khusus (Signalperson), alarm radius


(proximity alarm),pembatas rentang (range limiter),
atau perangkat isolasi harus digunakan.

© 2016 Chevron 64
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

3.5 Petugas lokal yang bertanggung jawab


(seperti electrical engineer, Instrument & Electrical (I&E)
spesialist, utility company, dll)harus diberitahukan minimal
24 jam sebelum melakukan pekerjaan yang membutuhkan
identifikasi tegangan,( power line )

3.6 Semua tag line yang dipakai harus terbuat dari bahan
non-conductive

© 2016 Chevron 65
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

– Pastikan sudah ada Permit to Work Procedure sebelum


memulai pekerjaan.

– Lakukan Individual Hazard Analysis Procedure


( IHA, PPHA & Onsite JSA )

– Siapkan lifting plan critical form sketsa / gambar


tampak menampakkan posisi crane, power line, arah
gerakan dan jarak-jaraknya.

© 2016 Chevron 66
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

– Lakukan Electrical Safe Work Standard dan dapatkan


izin bekerja dekat power line (CP21-167) dari PG&T

– Posisikan crane berdiri pada tanah yang kokoh dan rata;


pastikan stabilitasnya agar tidak terguling.

– Pastikan daerah kerja crane maupun posisi yang


mungkin dari bagian crane atau beban selalu berada
diluar JARAK AMAN MINIMUM seperti tabel # 12.

© 2016 Chevron 67
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

– Harus ada signalman/Spoter jika bahagian crane atau


beban bisa berputar ( swing ) melewati jarak aman
minimum.

– Pasang pentanahan ( Grounding System )

– Selama pekerjaan berlangsung selalu diawasi oleh


competent person.

© 2016 Chevron 68
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

LIFTING CRITICAL JOB

CP 21-167

© 2016 Chevron 69
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE

EMERGENCY RESPON PLAN

© 2016 Chevron 70
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
WORKING NEAR POWER LINE
DON’T JUST LOOK AROUND
LOOK UP !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

DON’T PUT YOUR LIFE ON THE LINE


© 2016 Chevron 71
WORKING NEAR POWER LINE
EMERGENCY RESPONSE
1. Jika bagian dari alat pengangkat bersentuhan dengan jaringan
listrik hidup, bahaya yang lebih besar berada pada mereka yang
berada di tanah yang memegang/menyentuh beban atau sling.
Maka, jika bekerja dekat jaringan hidup, jangan memegang
beban atau sling sebelum boom dan perpindahan beban berhenti
bergerak. Jika dibutuhkan, gunakan tali manila yang bersih dan
kering atau tali plastik.

2. Seandainya boom atau load line menyentuh jaringan listrik


hidup, operator harus berusaha untuk mengerakkan boom ke
arah yang bebas. Jika boom tidak dapat digerakkan lagi atau
kawat putus, operator harus tetap berada dalam kabin dan jangan
panik.
© 2016 Chevron 72
WORKING NEAR POWER LINE
EMERGENCY RESPONSE
Pada umumnya daerah operasi CPI, tahanan listrik sangat tinggi
bahkan alat angkat dengan track rantai tidak dapat dikatakan sudah
membuat grounding karena tahanan tanah yang tinggi dibawah track
rantai tersebut. PG&T mengalami beberapa kejadian dimana kawat
putus yang jatuh ke tanah, ternyata masih hidup. Penyebabnya
karena tahanan tanah yang tinggi membatasi besarnya arus yang
diperlukan untuk mengerakkan pemutus arus di hulu jaringan.
Hal di atas bisa lebih buruk pada kasus Foco Truck, “A frame”, dan
lainnya yang berdiri pada ban karet, jika menyentuh jaringan listrik
hidup, maka alat tersebut akan bertegangan sama dengan tegangan
jaringan yang ada, karena terisolasi oleh ban karet ke tanah.
Ini dikarenakan oleh tambahan isolasi yang menyebabkan alat
pemutus arus di hulu jaringan tidak merasakan gangguan dan
kemungkinan tidak terbuka.
© 2016 Chevron 73
WORKING NEAR POWER LINE
EMERGENCY RESPONSE
Melangkah turun dari alat ini ke tanah bisa lebih fatal sebab
sewaktu tangan anda masih memegang alat dan kaki anda telah di
tanah, maka anda akan menjadi penghantar arus yang
menghubungkan alat ke tanah. Oleh karena itu, pada kondisi yang
demikian, mereka yang berada di dalam alat/kabin harus tetap
berada dalam kabin sampai pertolongan darurat datang, mematikan
aliran listrik dan membebaskan kawat-kawat yang tersangkut ke
bahagian dari alat pengangkat.

3. Jika terjadi kebakaran atau dengan alasan apa saja yang


memungkinkan tidak bisa tetap berada di dalam kabin, maka orang
tersebut harus keluar turun dari alat dengan melompat sejauh
mungkin.
© 2016 Chevron 74
WORKING NEAR POWER LINE
EMERGENCY RESPONSE
INGAT! jika tidak ada masalah, bersabarlah tetap tenang dan
tinggal di atas alat sampai keadaan aman untuk turun. Jika terjadi
kebakaran atau alasan apapun yang mengharuskan anda turun
maka turunlah dengan cara melompat sejauh mungkin. Jangan
membiarkan bagian badan anda menyentuh alat dan tanah pada
waktu bersamaan.

© 2016 Chevron 75
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE
DEFENISI
 Color code adalah suatu cara preventive dalam pemeliharaan & pemeriksaan peralatan rigging
secara periode dengan visual dan terdokumentasi serta pewarnaan sebagai simbul telah dilakukan.
MAKSUD
 Semua peralatan rigging yang digunakan dalam operasi rig dan suport, memenuhi persyaratan
keselamatan serta kelayakan pakai sesuai IBU Lifting &R igging Standard

TUJUAN
 Standarisasi dalam pelaksanaan Color coding dan pengawasan .
 Memperoleh data pada kondisi awal dan kondisi terakhir peralatan rigging yang di gunakan.
 Sebagai alat pantau management terhadap keberadaan, kelayakan peralatan rigging dalam
penggunaan terdahap persyaratan yang ditetapkan pada IBU Lifting &R igging Standard

SYARAT LIFTING GEARS YANG BOLEH DIGUNAKAN SESUAI IBU L&R STANDARD:
1. Name plate / tag Identitasnya tertera.
2. Sertifikat tersedia.
3. WLL tetera.
4. Sudah di lakukan color code.

© 2016 Chevron 76
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE
IBU L&R STANDARD kode perwarnaan harus diganti setiap enam bulanan sbb :

 Dimulai dari Jan 2008, – – kemudian kembali ke .


Identifikasi Kode Warna ini dapat dibaca lebih jelas di IBU crane webpage.
 Kerusakan pada peralatan, harus dicat / diberi tanda warna MERAH.

PERIODE INSPEKSI :
 Minggu ke-3 Desember - Minggu ke-2 Januari
 Minggu ke-3 Juni – Minggu ke-2 Juli

Hijau Biru Kuning Hijau Biru Kuning


Jan-Jun 14 Jul-Dec 14 Jan - Jun 15 Jul – Dec 15 Jan-Jun 16 Jun-Dec 16

Hijau Biru Kuning Hijau Biru Kuning


Jan-Jun 17 Jun-Dec17 Jan-Jun 18 Jun-Dec 18 Jan-Jun 19 Jun-Dec 19
 IBU L&R Standard 5.14 Identification Codes
© 2016 Chevron 77
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE
JADWAL PELAKSANAAN
STAR JANUARY 2008 PERGANTIAN SETIAP 6 BLN SETERUSNYA

SEMESTER SEMESTER SEMESTER

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Pelaksanaan pemeriksaan

Pelaksanaan pemeriksaan
Pelaksanaan pemeriksaan

Pelaksanaan pemeriksaan
YES YES YES

NO NO NO NO

Peralatan Rigging yang tidak layak pakai dan tidak memenuhi standard

© 2016 Chevron
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE

Pemeriksaan oleh Melakukan Slings & lifting gear


qualified person pewarnaan register.

© 2016 Chevron 79
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE
PENEMPATAN KODE WARNE

© 2016 Chevron 80
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE
PENEMPATAN KODE WARNE

Peralatan rigging dalam satu set


certificate ( Slings set) penempatan
code warna cukup pada tag-nya

© 2016 Chevron 81
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE
PENEMPATAN KODE WARNE

Peralatan
rigging yang
mempunyai
tag, color code
bisa dilakukan
pada tag-nya

© 2016 Chevron 82
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE – RUANG LINGKUP
 Wire rope slings set (Single leg sling & Multi leg sling)
 Shackle.
 Lifting lugs :
• Eye bolt.
• Pallet lifters.
• Lifting point.
• Pad eyes pada peralatan operasi atau Cargo Container Unit (CCU).
 Wire snake grip bila ada.
 Dan lain-lain yang berfungsi sebagai alat bantu angkat.
Catatan :
Lifting tubular tidak masuk dalam ruang lingkup lifting gear dari standar Chevron IBU
Lifting & Rigging. Lifting tubular tidak direkomendasikan sebagai perangkat pengangkat
(lifting lug) dalam mobile crane lifting. Lifting tubular dapat digantikan oleh desain pad
eyes.

© 2016 Chevron 83
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE – PELAKSANA & SCOPE
PERSONAL INSPEKSI
 Certified Third Party Inspector

SCOPE INSPECTION
 Non Destructive test (per 6 bulan) untuk semua item lifting gear.
 Load test (per 12 bulan) untuk peralatan yang menggunakan perangkat lifting lug
(eye bolt, lifting bar, lifting point, pad eyes, dll).
• Setiap peralatan operasi atau Cargo Container Unit (CCU) yang dilengkapi
eye bolt atau lifting points atau pad eyes dan belum memiliki name plate
terpasang dan sertifikat load test maka wajib dilakukan load test.
• Setiap peralatan operasi atau Cargo Container Unit (CCU) yang sertifikat load
testnya sudah melebihi 1 tahun maka wajib dilakukan load test kembali.

© 2016 Chevron 84
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE – LINGKUP ( CCU )
Berikut ini adalah merupakan peralatan yang termasuk CCU :
 Kontainer standar tertutup (makanan, muatan, bahan peledak,
sumber radioaktif, dll).
 Tangki bahan kimia, wadah tangki bahan kimia.
 Tangki bahan bakar, tote tank.
 Tempat sampah berbahan besi,
 Rak drum.
 Rak tabung gas.
 Rak atau wadah untuk peralatan operasi.
 Unit tool box atau tools basket.
 Unit logging, power pack.
 Dll.
© 2016 Chevron 85
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
CERTIFICATION & NAME PLATE
Cargo Container Unit (CCU) wajib memiliki name plate berisi informasi :
 Maximum allowable/gross weight : berat total dari berat beban dan cargo container
unit.
 Tare weight : berat beban yang diizinkan.
 Net weight : berat bersih cargo container unit tanpa beban.
 Bukti nomor dan tanggal sertifikasi uji

Wire rope slings wajib memiliki name plate berisi informasi :


 Diameter dan panjang. Khusus untuk wire rope sling milik Chevron wajib dilengkapi
dengan tulisan Chevron.
 Beban Kerja Aman berdasarkan tipe ikatan (hitches) dan sudut pengangkatan (sling
lebih dari 1 leg).
 Nama pemasok.
 Bukti nomor dan tanggal sertifikasi uji.
 Identifikasi kode warna yang berlaku.
© 2016 Chevron 86
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
COLOR CODE - DOCUMENTASI
 Salinan sertifikat hasil inspeksi lifting gear oleh Third Party
Inspector wajib disediakan di setiap fasilitas maksimum 1 bulan
setelah dilakukan inspeksi atau tanggal terakhir dari periode inspeksi
IBU. Masing-masing lifting gear memiliki sertifikat hasil inspeksi
sendiri.
 Salinan sertifikat hasil inspeksi lifting gear oleh Third Party
Inspector wajib diberikan kepada tim QA-QC D&C untuk
diverifikasi.
 Site inspection letter oleh Third Party Inspector tidak berlaku
digunakan sebagai sertifikat hasil inspeksi lifting gear.
 Lifting gear management register diupdate mengacu kepada
dokumen sertifikat yang diberikan oleh Third Party Inspector .

© 2016 Chevron 87
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING GEARS MANAGEMENTREGISTER
IBU L&R Standard - 5.2.4 Lifting Equipment Register

 Lifting gear management register adalah sistim pengelolaan dataregistrasi


alat bantu angkat (lifting gears) dan tali bantu angkat (sling) yang digunakan
untuk operasi pengangkatan dalam suatu fasilitas maupun rig.
 Lifting gear management register menyimpan data tentang identitas atau
nomor registrasi, nama/jenis, dimensi, pabrik pembuat, nomor setifikat,
WLL, tanggal penggunaan, tag identifikasi/inspeksi, inspeksi terakhir pihak
ketiga, penggunaan, PIC dan kondisi akhir peralatan saat diinspeksi oleh
pihak ketiga.
 Petugas yang ditunjuk untuk meregister peralatan mencatat setiap alat bantu
angkat dan sling yang masuk atau mulai digunakan maupun keluar dari satu
fasilitas maupun rig.
 Setiap perubahan data sertifikasi dan hasil inspeksi berkala per enam bulan
sesuai periode kode warna Chevron diupdate dalam lifting gears
management register.
© 2016 Chevron 88
SMO-DC LIFTING & RIGGINGTRAINING
LIFTING GEARS MANAGEMENTREGISTER
IBU L&R Standard - 5.2.4 Lifting Equipment Register
 Setiap rig harus memiliki lifting gears management register tersedia di rig
site.
 Setiap perusahaan Non rig harus memiliki Lifting gears management
register di fasilitasnya
 Peralatan yang diregistrasi dalam Lifting gears management register antara
lain : Wire rope sling set, shackle, hook, master link-stand alone, eye
bolt, pallet lifters, lifting point, pad eye pada peralatan operasi dan
Cargo Container Unit (CCU)
 Semua peralatan tersebut harus diinspeksi berkala per 6 bulan oleh pihak
ketiga (sesuai color code)
 Update Lifting gears management register dapat berupa sof file dan di prin
out setiap bulan, serta ditanda tangani dan difilekan di fasilitas maupun rig

Memo GM D&C no 2494/DRI/2015 Lifting gears management

© 2016 Chevron 89
LIFTING GEARS MANAGEMENT REGISTER

-Contoh LGM
Register\Contoh - Slings &
Lifting Gears
Management.xlsx

© 2016 Chevron 90
LIFTING GEARS MANAGEMENT
REGISTER Prosedur distribusi sling & lifting gears
 Pemesanan / pembelian peralatan rigging (Sling dan Lifting Gears) harus lengkap dengan identitas,
name tag / tag inspeksi dan sertifikat manufacture diverifikasi oleh kompeten person/SME.

 Setiap peralatan rigging (sling dan lifting Gear) harus diregistrasi oleh Logistik dalam Lifting Gears
Management Register.

 Penyimpanan peralatan rigging mengacu kepada prosedur penyimpanan nomor xxxxx….

 Sebelum peralatan Rigging dikirim kelokasi, Sling dan Lifting Gears harus diinspeksi oleh orang yang
berkompeten / SME Lifting & Rigging . Catatan pemeriksaan harus meliputi :
1. Nama Competent Person yang melakukanpemeriksaan
2. Identitas peralatan yang diperiksa
3. Tangal Pemeriksaan
4. Check List pemeriksaan
5. Tanda tangan Competen person / SME Lifting & Rigging
6. Pemberian Kode Warna / Color Code

© 2016 Chevron 91
LIFTING GEARS MANAGEMENT
REGISTER Prosedur distribusi sling & lifting gears
 Peralatan yang dikirimkan ke lokasi diverifikasi kembali oleh Tool Pusher untuk memastikan kembali
bahwa peralan tersebut telah sesuai dengan permintaan dan memenuhi syarat seperti :
1. Identitas peralatan / tag register
2. Name tag / Tag Inspeksi
3. Sertifikat peralatan
4. Check List Inspeksi oleh kompetent person
5. Color code

 Peralatan Rigging / Lifting Gears harus diregistrasi dalam Lifting Gears Management Register di rig
site sebelum peralatan tersebut digunakan

 Selama peralatan rigging digunakan dilokasi prosedur perawatan, presedur pemeriksaan


prapenggunaan dan pemeriksaan berkala berlaku mengacu kepada prasedur nomor XXXXX

 Peralatan rigging yang rusak atau akan dikembalikan ke logistic diregistrasi kembali ke dalam Lifting
Gears Management Register di rig site maupun di logistik.

© 2016 Chevron 92
SMO DC
LIFTING & RIGGING TRAINING

© 2016 Chevron 93

Anda mungkin juga menyukai