1
Personal Data
2
Agenda Training
Pendahuluan
Perkenalan
➢ Agenda Training
➢ Safety,Emergency & fasilitas umum
➢ Latar belakang
➢ Tujuan Pelatihan
➢ Ruang Lingkup
➢ Pre test
•Materi Training
➢ Jenis-jenis Lifting Gear.
➢ Pewarnaan & Tabel kapasitas Lifting Gear.
➢ Pemeriksaan & kerusakan Lifting gear
➢ Penggunaan Lifting Gear.
➢ Kalkulasi Lifting Gear.
•Penutup
•Assesment
➢ WAC / PAC
3
Safety, Emergency & Fasilitas Umum
4
Latar Belakang
5
Tujuan Pelatihan
6
Target Pelatihan / taining
7
Aturan Pelatiahan
Penggunaan HP / Silent
Berperan aktif dalam diskusi;
Bebas berbagi pengalaman;
Batasi diskusi hanya pada
topik bahasan saja
Semangat dan hadir tepat
waktu
8
Pre
Test
By E-PETA
9
Mengenal Jenis Lifting Gear
10
11
Periodic kode warna
12
Periodic kode warna berupa Cable Tie
13
❖Tali Kawat Baja / Wire Rope
Pengenalan tali kawat baja
Wire rope
➢ Sling Tali Kawat Baja / Wire Rope Sling
adalah tali yang terbuat dari bahan baja yang
mana kedua ujungnya telah dibentuk (mata
atau tambahan peralatan lainnya) dan dapat
dipergunakan sebagai alat bantu angkat.
14
Komponen kawat baja/Wire Rope
15
Jenis Inti Tali Kawat Baja / Wire Rope Core
Bahan dan konstruksi core yang digunakan terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
16
2). Inti Kawat Baja / Strand Core (SSC)
Inti dari tali kawat baja yang berupa pilinan kawat baja
dan dimana konstruksi pilinannya sama dengan pilinan
pada kawat bagian luar (strand)
17
3). Independen Wire Rope Core
Inti pada tali kawat baja yang terbuat dari tali kawat baja
dengan dengan jumlah kawat dan kombinasinya sama persis
dengan untaian pada tali kawat baja pada bagian luar.
18
Inti baja lebih dipilih digunakan dari pada fiber core karena :
19
Berdasarkan pola arah lay, terdapat 6 jenis kawat baja/wire rope yaitu:
20
2) Arah Pilinan Berlawanan / Right Regular Lay
21
3) Arah Pilinan Berlawanan / Left Regular Lay
Pada jenis ini, strand memilin ke arah kiri sementara wire pada
strand memilin ke arah sebaliknya yaitu ke arah kanan.
22
4) Multi Strand ;
23
5) Alternate Lay ;
arah untaian di selang seling antara jenis regular lay dan lang’s lay
dengan ketentuan perbandingan 1:1
Arah Strand ;
✓ Right Hand Lang’s Lay
✓ Left Hand Lang’s Lay
Arah Strand ;
✓ Right Hand Regular Lay
✓ Left Hand Regular Lay
24
Konstruksi Kawat Dalam Untaian / Strand
Basic construction
25
Konstruksi Kawat Dalam Untaian / Strand
Konstruksi kawat dalam strand dapat dibedakan Menjadi 4 jenis
1) Ordinary ;
diameter kawat pada strand sama besar
2 ) Seale ;
konstruksi kawat dalam strand dengan kombinasi antara kawat
besar dan kecil pada bagian luar dan dalam. Jika pada lapisan
bagian luar diameternya besar maka lapisan kedua/setelahnya
berdiameter lebih kecil dan lapisan selanjutnya berdiameter besar.
26
3) Warrington ;
konstruksi kawat dalam strand antara besar dan kecil secara selang
seling dalam lapisan bagian luar. Contoh ; 19 Warrington [1-6-(6+6)].
4) Filler ;
konstruksi kawat dalam strand dimana diantara kawat dengan
diameter yang lebih besar disisipkan kawat dengan diameter
lebih kecil (diantara baris satu dengan baris yang lain). contah ;
25 filler wire (1-6-6f-12) strand.
27
Kontruksi kawat baja/wire rope ditentukan oleh jumlah Strand, jumlah
kawat di dalam Strand dan jenis inti yang dimiliki
28
Sifat-sifat mekanis yang diinginkan oleh kawat baja/wire rope antara lain:
a. Kekuatan (strength)
Wire rope harus kuat dan mampu menjamin keamanan pemindahan
beban. Hal ini tergantung pada spesifikasi dan tingkat bahan
material baik untuk core maupun wire, diameter wire rope, banyaknya
wire dalam strand, dan jenis lay
b. Fleksibel dan Ketahanan terhadap beban penekukan
Wire rope harus mampu menekuk melintasi puli berdiameter kecil
tanpa terputusnya kawat akibat kelelahan beban terhadap penekukan.
Hal ini bergantung pada diameter kawat, jenis lay, proses
pembentukan strand menjadi wire rope.
29
d. Ketahanan terhadap perubahan bentuk
Wire rope harus tahan terhadap puntiran agar tali tidak terbongkar
dari pilinannya dan beban tidak stabil. Hal ini tergantung pada
jenis lay dan jenis core.
30
1. Wire Rope Sling
31
32
Refer To ASME B30.9-Sling
33
34
Basic Inspection Criteria
35
36
2. Colour coding valid
3. Komponen/Fisik
37
Komponen
a
1. Panjang wire rope Sling + a
2. Diameter
3. Master link
4. Thimble/Fiiting
5. Hook if equip
38
39
➢ Kawat Putus (Broken Wire / Wire Cuts)
40
PANJANG PILINAN
Note :
Panjang pilinan tali = 6,5 x Diameter tali.
41
➢ Untuk Wire Rope Crane ( wire rope berjalan )
3 kawat putus dalam satu strand atau 6 kawat putus yang meyebar
pada semua strand sepanjang 1 lay atau maksimum keausan 1/3
dari diameter kawat terluar atau 10% keausan dari diameter awal
wire rope.
42
➢ Keausan Pada Kawat Luar (Worn Out) & dalam
43
➢ Diameter Mengecil atau Berubah
44
Diameter ( Ø )
Benar Salah
45
➢ Tali Memanjang (Rope Stretch or Alongation)
46
➢ Perubahan Bentuk (Deformation)
47
48
49
50
Damaged Fitting/Thimble
51
Daftar Kekuatan Putus wire rope (Breaking Strength/breaking load)
52
Breaking Strength/breaking load
53
➢ Perawatan Wire rope sling
Syarat-syarat pencegahan terhadap
kerusakan pada tali kawat baja ;
54
✓ Simpan pada landasan yang kering atau letakan di atas ganjal/fallet dan jauhkan dari
bahan kimia serta panas matahari dan hujan secara langsung.
55
✓ Jangan menggulung tali dengan membuat angka delapan, tapi
lakukan penggulungan sesuai dengan prosedur atau gulung
pada gulungan tali yang tersedia.
56
➢ Petunjuk pemakaian wire rope
• Hindari tekukan
57
• Jangan memasang wire rope sling yang
panjang loopnya kurang dari 3 X diameter
Hook atau tidak kurang dari 15 X Diameter
wire rope
58
59
2. Alloy Chain Sling
60
Jenis2 chain sling
61
62
63
64
Pemeriksaan Chain Sling
65
Pemeriksaan Rantai Angkat / Chain Sling
Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan :
Efek Panas Terhadap Beban Kerja Aman (SWL / WLL) Pada Chain Sling
66
67
1. Name Plate/identitas
• Manufacture / Pabrik pembuatnya
• Diameter
• Kelas Bahan / Grade
• Panjang
• Rated Capacity
• Safety Factor
• Serial Number
68
Name Plate/Identitas
Pastikan ;
69
70
71
2. Colour Coding
72
3. Komponent2
73
74
75
76
77
➢ Panjang Chain Sling ;
78
Pemanjangan pada rantai terjadi karena di akibatkan overload atau
terjadi beban kejut.
• Jika panjang rantai sling kurang dari 2 meter max pemanjangan yang
diijinkan 5 mm/m
79
➢ Hammer Lock ;
80
Finish: Black
WLL (Working Load Limit): 6700 kgs
A: 16.3mm
B: 87.4mm
C: 81.8mm
D: 36.6mm
E: 27.7mm
F: 23.9mm
81
82
➢ Periksa master link
83
84
➢ Periksa grab hook
85
➢ Chain / Mata Rantai
86
Kerusakan – Kerusakan Pada Chain Sling
• Keausan, Karat dan Tersayat
87
88
• Pemanjangan Rantai
89
• Perubahan Bentuk ( Bengkok, terpelintir )
90
91
92
93
MAXIMUM CLEARANCE HOOK LATCH
SIZE MAX.A MAX.B
94
Tabel Kapasitas Chain Sling
95
Breaking Load
96
97
Petunjuk pemakaian Chain Sling
98
99
Contoh penggunaan chain sling
Penggunaan chain sling dengan benar dan tepat akan menghindarkan kerusakan pada
chain sling dan juga meminimalkan kecelakaan yang diakibatkan kesalahan pemakaian.
100
101
102
Kerusakan Chain
103
3. Synthetic Webbing Sling
Synthetic Webbing Sling adalah salah satu alat bantu angkat yang terbuat dari serat
alam, yang dibedakan menjadi :
1. Nylon : jenis tali tambang sintetis yang memiliki kekuatan paling kuat
dengan kekuatan tarik yang tinggi dan mampu menahan beban
kejut dengan baik. Nylon juga tahan terhadap alkali, tetapi
akan kehilangan kekuatan 10 % apabila dalam kondisi basah.
104
Jenis-jenis webbing sling
105
106
107
Pewarnaan & Tabel kapasitas Sling
108
109
110
Pemeriksaan & kerusakan webbing sling
Identitas Synthetic Webbing Sling
Identitas yang terdapat pada webbing sling ;
111
112
113
114
115
116
• Heat Damage • Abrasion
117
118
Penggunaan
119
• Metode Pengikatan & Kapasitasnya
A B C
120
121
Penggunaan Webbing Sling
122
123
Penyimpanan
124
❖ Shackle
Shackle adalah salah satu jenis dari alat bantu angkat yang fungsi utamanya
sebagai pengikat atau menyambung antara sling dengan lifting point ataupun
penghubung antara sling dengan hook pada crane.
Ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan sebelum menggunakan
atau pada saat melakukan pemeriksaan terhadap identitas dari shackle ;
125
2. Shackle DEE :
shackle yang penggunaan hanya diperuntukan
untuk satu(single) sling dan pada umumnya
shackle jenis ini banyak dipergunakan pada
chain.
126
• Round Pin ; jenis pin pada shackle yang
hanya dilengkapi dengan cotter pin yang
berfungsi sebagai pengunci untuk pin.
Identitas Shackle
Setiap peralatan bantu angkat (lifting gears) termasuk juga dengan shackle,
harus memiliki identitas yang jelas, yang meliputi ;
127
Pemeriksaan terhadap kondisi fisik shackle
128
129
130
131
132
Pengurangan Kapasitas Shackle
133
Penggunaan Shackle
134
135
136
137
138
139
140
Jenis – Jenis Kerusakan Shackle
Ada beberapa jenis kerusakan yang mengharuskan shackle tidak boleh dipergunakan
lagi karena adanya kerusakan pada strukturnya.
141
Jenis – Jenis Kerusakan Shackle
142
143
Penyimpanan dan Perawatan
Dalam upaya menjaga agar shackle dapat bertahan lebih lama, maka diperlukan
penanganan yang tepat.
• Bersihkan shackle dari kotoran yang menempel dan tempatkan shackle pada
tempat yang kering.
• Hindarkan shackle pada saat penyimpanan dari kemungkinan-kemungkinan
terkena bahan kimia aktif yang dapat merusak komponen / struktur dari
shackle (acid, fumes atau caustic / larutan asam, soda api)
• Hindarkan shackle dari temperature yang terlalu panas atau extreme.
144
Tabel kapasitas shackles
145
❖ HOOK
Jenis - Jenis Hook
146
Identitas Hook
147
148
149
Inspeksi Hook :
150
151
152
153
154
155
156
157
158
Penggunaan Hook
Pada penggunaan hook, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam
upaya menjaga keamanan daripada hook itu sendiri,
159
160
161
Efisiensi Pemakaian Hook
162
Kerusakan – Kerusakan Hook
163
Eye Bolt
164
Eyebolt dibedakan menjadi dua ( 2 ) ;
165
Pemeriksaan Eyebolt
Eyebolt merupakan salah satu dari alat bantu angkat yang penempatannya secara
permanen pada sebuah lubang (hole) di beban atau barang yang akan
dipindahkan / diangkat
166
3. Diameter:
batas maximum pengurangan
diameter pada pada eyebolt 10% dari
diameter aslinya.
4. Thread:
kondisi thread terhadap kemungkinan
terjadi kerusakan dan adanya perubahan
structur, seperti Bend, Twisted,Crack,
Indicator Heat Damage.
5. Lebar Ring/Shank:
Wear, Twisted, Bend, Crack, Distorted.
6. Panjang Eyebolt:
Distorted Shank, Alongation.
167
168
Penggunaan Eyebolt
169
170
171
172
173
174
175
176
Tabel Dimensi & Kapasitas Eyebolt ( Chicago )
177
178
179
180
Kerusakan
181
182
❖ HOIST RING
183
184
Identitas Hoist Ring
185
Bagian2
186
Pemeriksaan bagian & kondisi fisik
187
188
Penggunaan Hoist Ring
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat pemakaian hoist ring ;
• Penggunaan hoist ring yang efektif pada lubang (hole) yang ada threadnya
adalah panjang thread 1 ½ kali diameter dari thread.
• Jika hoist ring dipergunakan pada lubang (hole) yang tidak ada threadnya dan
lebih pendek daripada panjang thread, maka pergunakan washer dan nut yang
direkomdasikan oleh manufacture.
• Jika hoist ring menggunakan washer, pastikan tidak ada jarak antara bagian atas
beban dengan bushing flange.
• Pengikatan atau mengencangkan hoist ring harus sesuai dengan petunjuk dari
manufacture.
• Washer tidak boleh dipasang diantara bushing flange dengan bagian atas dari
beban / barang yang diangkat.
• Swivel harus bergerak bebas dan bail atau ring tidak boleh bersentuhan dengan
beban pada saat pengangkatan.
• Pastikan hoist ring memiliki identitas yang jelas, dan pada saat dipergunakan
untuk pengangkatan tidak boleh melebihi kapasitasnya.
• Hindari terjadinya beban kejut pada saat pengangkatan beban.
• Hoist ring yang sudah dimodifikasi tidak boleh dipergunakan.
189
190
Salah pemakaian
191
❖ PLATE CLAMP
Note :
Sebelum menggunakannya perlu untuk menentukan metode
yang lain yang lebih aman selain menggunakan clamp plate
192
Inspeksi Plate Clamp :
193
194
Petunjuk pemakaian Plate Clamp :
✓ Lakukan pemeriksaan sebelum digunakan
✓ Pastikan clamp plate digunakan sesuai intruksi pabrik pembuat.
• Vertical lift
• Horizontal lift
• Universal Lift (Horizontal – 90° – 180°)
✓ Hanya ketebalan yang ditentukan oleh manufacture
✓ Hanya diijinkan mengakat satu plate saja
✓ Tidak diperkenankan memodifikasi clamp
✓ Sebaiknya beban yang diangkat 50% dari WLL (Sesuai OEM)
✓ Pastikan clamp dipasang dititik tengah berat barang
✓ Gunakan 2 clamp plate agar seimbang
✓ Gunakan spider beam jika sudut lebih 60°
✓ Pemakaian plate clamp hanya untuk pengangkatan jarak pendek.
✓ Hindari shock load/beban kejut.
✓ Jangan mengangkat dari sisi samping clamp
195
196
197
198
199
200
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SAAT BEKERJA
DENGAN CLAMP PLATE VERTICAL :
201
❖ CHAIN BLOCK
202
203
204
205
Inspeksi Chain block :
NOTED :
206
PETUNJUK PEMAKAIAN CHAIN BLOCK :
207
208
❖ Lever Block
209
210
Inspeksi Lever block :
211
212
Petunjuk pemakaian Lever block :
NOTED :
213
214
❖ Wedge Socket
Wedge socket digunakan pada wire rope sehingga dapat diaplikasikan
untuk aktifitas pengangkatan.
215
PEMASANGAN WEDGE SOCKET
216
A B C
217
218
219
❖ BULLDOG GRIP
220
221
Pemasangan Bulldog Grip :
222
223
Jumlah Bulldog Grip :
224
Tabel pengencangan Bulldog grip :
225
226
227
❖ TURBUCKLE
Turnbuckle adalah salah satu alat bantu angkat yang penggunaannya
dapat disesuaikan sesuai kebutuhan atau biasa disebut Adjustable
Hardware.
Identitas Turbuckle
228
Jenis - Jenis Turbuckle
229
Pemeriksaan Turnbuckle
1. Manufacture
2. Diameter
3. Lebar Hook (jika salah satu attachment menggunakan hook)
4. Diameter attachment
5. Panjang
6. Thread.
230
Penggunaan Turnbuckle
231
Kapasitas Turnbuckle (Crosby)
232
❖ Fiber Rope
Fiber rope atau tali serat banyak dipergunakan sebagai tali pengendali atau tagline
dalam pekerjaan pengangkatan.
Tali serat juga dapat dipergunakan sebagai alat bantu angkat (sling), sama seperti
alat bantu angkat yang lain, harus memiliki kapasitas (WLL) yang jelas pada tali serat.
Jenis-jenis Fiber Rope atau tali serat yang umumnya dipergunakan adalah ;
1. Manila ; Tali serat manila berasal dari serat alam yaitu dari tanaman abaca yang
termasuk dalam jenis keluarga pisang. Tali serat manila memiliki
elastisitas yang cukup tinggi, kuat dan lebih tahan terhadap kerusakan
atau keausan.
2. Sisal ; Tali sisal terbuat dari tanaman tropis yaitu ; sisalana dan henequen. Tali
sisal memiliki kekuatan 80% dari tali manila dengan kualitas yang tinggi,
dan pada umumnya tali sisal lebih cocok dipergunakan di daerah
perairan, karena lebih baik dalam mengatasi paparan terhadap air laut.
Minimum diameter tali serat untuk tujuan pengangkatan beban adalah
12 mm, dan minimum diameter tali serat yang baik untuk tali
pengendali atau tagline adalah 16 mm.
233
234
235
Komponen-Komponen Tali Serat (Fiber Rope)
236
Perawatan Tali Serat atau Fiber Rope
Perawatan yang tepat akan memperpanjang umur dari tali serat, ada beberapa
petunjuk yang perlu diperhatikan dalam memperpanjang umur dari tali serat ;
• Pastikan bahwa tali dalam kondisi kering dan disimpan di tempat yang sejuk dan
kering, hal ini dapat mengurangi jamur yang akan menempel pada tali dan
pembusukan pada tali.
• Gulung tali yang tidak digunakan dan gantung pada tempat yang ada sirkulasi
udaranya.
• Hindari menyeret tali pada landasan atau tanah atau menarik tali pada sudut-
sudut yang tajam pada material atau benda-benda. Pasir atau kerikil yang berada
diantara serat tali dapat memutus serat tali dan bisa mengurangi kekuatan tali.
• Hindarkan tali terkena air hujan dan kelembaban, karena tali dapat menyusut dan
putus.
• Keringkan tali yang basah sebelum dipergunakan, apabila akan merusak tali
karena tali susah ditekuk.
• Hindarkan tali dari paparan panas yang berlebihan dan terus menurus serta
hindarkan tali dari uap bahan kimia, tali akan berkurang kekuatannya hingga 20%
jika terkena panas atau air yang mendidih.
237
Penanganan Tali Serat atau Fiber Rope
238
Simpul Tali Serat atau Fiber Rope
239
2. Crown or Eye Back Splice
240
3. Short Splice
241
Ikatan Tali Serat atau Fiber Rope
1. Clove Hitch
2. Timber Hitch
Pengikatan yang biasanya dipergunakan pada
kayu atau pada papan, pengikatan ini cukup
aman karena terdapat dua ikatan bagian bawah
dan atas, ikatan ini mudah melonggar apabila
ketegangan pada tali berkurang.
242
3. Sheet Bend
4. Bowline
243
5. Carrick Bend 6. Becket Hitch
Jenis ikatan yang digunakan untuk Jenis pengikatan yang biasa dilakukan pada ring
menyambung tali yang memiliki atau cincin, penggunaan ikatan ini (Becket
diameter sama. Hitch) akan mengurangi kapasitas tali 25 %.
244
7. Stop Hitch
8. Barrel Hitch
245
9. Eight Knot
246
Efisiensi Ikatan & Simpul Fiber Rope
Sebuah tali serat atau fiber rope tanpa adanya ikatan dan simpul memiliki kekuatan
100% dari nilai atau kekuatan yang tertera pada tali serat atau fiber rope.
Jika tali serat atau fiber rope dibuat simpul dan ikatan maka :
247
Formula SWL/WLL Wire Rope Sling
Yang dimaksud dengan beban kerja aman (SWL) / Batas kerja aman (WLL) adalah batas
beban maximum yang boleh ditanggung /diangkat oleh sebuah tali kawat baja dalam
kondisi kerja normal.
Formula beban kerja aman (SWL/WLL) pada tali kawat baja adalah ;
Note :
Jika daftar BS di ketahui
248
Rule of Tumb
249
Rule of Tumb
Formula mencari ketegangan sling
250
Kemampuan angkat sling dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:
Faktor Sudut & Faktor Ikatan
Sedangkan metode pengikatan di bagi 3 yaitu :
Faktor Sudut :
30° 1,93
45° 1,85
60° 1,73
90° 1,41
Choke Hitch / Jerat 120° 1,00
Faktor Ikatan (Benda Bulat) = 0,75
Faktor Ikatan (Benda Bersudut) = 0,5
251
➢ Metode Langsung (Direct) Single Leg
Menunjukan bagaimana sling tersebut langsung dipasangkan ke
beban,dengan menggunakan hook atau dengan shackle
Note :
• Tidak diperuntukan untuk benda yang memiliki dimensi yang
panjang
• Benda yang telah dilengkapi dengan Lug atau Eye Bolt
252
➢ Metode Langsung (Direct)
2,3,4 LEG/LEBIH DARI SATU KAKI
• Kapasitas sling akan dipengaruhi oleh sudut yang terbentuk
antar kaki sling
• Berat beban akan terbagi merata jika panjang sling yang
digunakan sama panjang.
Note :
• Penggunaan banyak kaki sling yang dihitung untuk menentukan
kapasitas sling hanya 2 kaki saja.
• Disarankan maksimum sudut 90°
253
➢ Metode Jerat (Choke Hitch)
• Menunjukan bagaimana sling dililitkan ke benda dan langsung dijerat
• Jika menggunakan wire rope dan webbing sling harus menggunakan
atau assessoris lifting
• Pengangkatan tidak berimbang akan menurunkan kapasitas angkat
• Tidak diperkenankan memukul sling
• Gunakan double jerat/2xlilit untuk benda yang mudah meluncur
• Pengangkatan tidak level akan menurunkan kapasitas sling
254
Metode Jerat akan efektif jika sudut yang terbentuk 135°.Jika sudut
yang terbentuk dibawah atau diatas sudut tersebut maka akan
mengalami penurunan kapasitas angkat sling
255
➢ Metode Jerat (CHOKER)
2,3,4 LEG/LEBIH DARI SATU KAKI
• Kapasitas sling akan dipengaruhi oleh faktor ikatan dan faktor
sudut yang terbentuk antar kaki sling
• Sudut maksimum untuk 1x jerat 45° dan 2x jerat 60°.
256
➢ Metode Gendong (Basket Hitch)
• Metode Basket dimana kedua ujung sling ketemu pada
hook atau shackle
• Kapasitas sling dipengaruhi oleh faktor ikatan dan faktor
sudut
• Metode ini beban berpotensi untuk bergerak
257
➢ Double Basket Hitch
• Metode ini dengan menggabungkan 2 single basket hitch dibawah
beban yang diangkat.
• Sudut maksimum yang diijinkan 60°
258
Double Wrap Basket Hitch
259
Basket Hitch Dengan Chain Sling
260
Sudut Sling :
261
PEMERIKSAAN & PENYIMPANAN LIFTING GEAR
Pemeriksaan berkala dilakukan oleh internal
inspektor dan external inspektor.
262
263
264
Test sertifikasi ulang terhadap lifting gear dilakukan
jika :
265
❖ Pengikataan Beban
Cara Pengikatan
266
2. Choker Hitch ( 80 % dari WLL )
267
3. Basket Hitch ( 200 % dari WLL )
268
PRAKTEK KERJA AMAN
Suatu metode yang harus dilaksanakan untuk memastikan pekerjaan
dilakukan seaman mungkin.
Praktek kerja aman meliputi :
• Mengetahui berat serta karakteristik beban
• Mengehahui kapasitas /WLL Sling
• Mengisolasi/barikade area kerja pengangkatan
• Mentaati prosedure
• Praktek kerja aman yang diatur oleh perusahaan
269
RENCANA KERJA
Aktifitas pengangkatan memiliki resiko tinggi,sehingga diperlukan
perencanaan dan persiapan yang baik.
270
Menjaga komunikasi dengan sesama team yang terlibat
untuk memastikan bahaya dapat diidentifikasi.
271
Perbedaan pendapat harus diperhitungkan didalam
pengambilan keputusan.
272
273
Komunikasi yang efektif sangat penting dimana:
274
Hal yang harus diperhatikan pada saat menggunakan radio sebagai
alat komunikasi :
275
❖ IDENTIFIKASI BAHAYA/RESIKO
Note :
Komunikasi dengan safety / pengawas untuk
mengetahui bahaya maupun kondisi tanah serta
memastikan seluruh aturan perusahaan diikuti.
276
IDENTIFIKASI BAHAYA / RESIKO
277
❖ TAGLINE
278
WASPADA TERHADAP ORANG YANG BERADA
DIBAWAH BEBAN YANG AKAN DI SWING.
279
280
281
282
❖ Efisiensi Pengikatan
Formula menghitung efisiensi pengikatan
283
284
285
286
287
Faktor Beban dan Faktor Ikatan
288
Kalkulasi Beban
289
• Persegi Panjang
OM : Pengukuran Luar ( P x L )
IM : Pengukuran Dalam ( P x L )
290
• Silinder / Bulat
OD (Outside Diameter)
ID (Inside Diameter)
W/T (Wall Thicness)
291
Contoh =
292
Load = 20 ton
AF = 60º (1,73)
RF = 0,5 (beban segi empat)
WLL Sling = W : AF : RF
= 20 : 1,73 : 0,5
= 23,121 ton
293
Penambahan alat bantu lain
294
Beban Bulat atau Silinder
295
Ketegangan Sling
Formula =
Atau
Contoh ;
Beban Bulat atau Silinder
Load = 4 ton
AF = 60º (1,73)
RF = 0,75 (beban bulat atau silinder)
296
Center of Gravity
297
Hand Signal
298
299
300
Aba – Aba / Hand Signal Overhead Crane
301
TANGGUNG JAWAB SEORANG RIGGER
Rigger bertanggung jawab atas operasi yang aman dari crane dan
memberikan signal kepada operator crane pada saat
memindahkan beban untuk memastikan stabilitas crane.
302
Jika crane bekerja dekat dengan dinding galian yang mudah
longsor,maka:
303
304
305
Terminologi
Working Load Limit ( WLL ) ; Batas kerja aman yang dapat diangkat, diturunkan dan
ditahan oleh peralatan bantu angkat.
Safe Working Load ( SWL ) ; Beban kerja aman yang mampu diangkat, diturunkan dan
ditahan oleh peralatan angkat.
Lifting ; Suatu proses pengangkatan atau penempatan peralatan, komponen atau beban /
barang dengan menggunakan peralatan angkat.
Pekerjaan Rigging ; Suatu pekerjaan yang lakukan secara sistematis dan terencana,
dimana obyek atau benda dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan peralatan angkat.
Terencana berarti ; sebelum pekerjaan yang sesungguhnya dilakukan, sudah
dibuat sebuah perencanaan sebelumnya.
Lifting Equipment / Lifting Gears ; Peralatan yang dikaitkan atau diikatkan pada beban
dan dihubungkan dengan peralatan angkat, dan lifting gear atau lifting
equipment tidak bisa mengangkat dan menurunkan beban sendiri tanpa bantuan
dengan peralatan angkat.
Breaking Load / Breaking Strenght ; Kekuatan putus sebuah tali secara maksimum.
306
Slingging ; Pemilihan penggunaan peralatan pengangkat untuk menahan atau
menggabungkan beban pada peralatan pengangkat.
Center of Gravity ; Titik tengah keseimbangan pada beban saat beban diangkat
atau dipindahkan.
Rated Capacity ; Beban kerja maksimum yang diijinkan yang boleh diangkat
berdasarkan dengan metode ikatan yang dipergunakan.
Vertical / Direct Hitch ; Salah satu metode pengikatan pada beban dengan cara
menempatkan salah satu ujung sling secara langsung pada lifting point
dan ujung satunya pada hook atau pengikatan secara tegak lurus.
Choker Hitch ; Metode pengikatan yang dilakukan dengan cara melewatkan atau
melilitkan sling dibawah beban dan ujung satunya diikatkan pada sling
tersebut.
Basket Hitch ; Metode pengikatan yang dilakukan dengan cara melewatkan atau
melilitkan sling dibawah beban dan semua ujung sling dikaitkan pada hook
atau attatchment.
307
❖Kesimpulan
Peralatan rigging ( Lifting gear ) dan peralatan terkait dipilih dan diperiksa sesuai dengan
prosedur dan standar yang berlaku.
Semua peralatan rigging yang cacat serta peralatan yang terkait lainnya dan peralatan
keselamatan diisolasi dan dicatat sesuai dengan prosedur.
308
Assesment
309