Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PROJEK 01

NAMA : DEVANI AULIA ZULFA


NIM : 170534629029
PRODI : S1 PTE A 2017
TANGGAL : 14 AGUSTUS 2019

JUDUL: OVERHEAD CRANE

A. SPESIFIKASI SISTEM
Proses perendaman logam untuk pelapisan atau yang sering disebut galvanisasi dilakukan dalam
beberapa tahapan proses, meliputi proses-proses cleaning - pickling (acid) - fluxing - and dipping.
Material logam yang akan direndam diangkat menggunakan katrol (Over Head Crane) kemudian
diangkat dan dimasukkan ke bak yang berisi larutan untuk melapisi material logam tersebut.

Overhead Crane tersebut dapat dioperasikan dengan kontrol berbasis PLC. Dengan otomasi
tersebut proses pengangkatan benda kerja, dan proses perendaman dijamin dilakukan oleh mesin
secara teliti, sehingga mengurangi tingkat kesalahan oleh manusia (human error).

Komponen Over Head Crane

Crane dilengkapi dua buah motor listrik, masing-masing bisa berputar maju dan mundur
(forward-reverse), sembilan sensor posisi dan sebuah sistem elektro magnet.
a. Motor-1, berguna untuk menaikkan dan menurunkan katrol
b. Motor-2, berguna untuk menggeser katrol dari posisi-1, ke posisi-2, posisi-3,
kemudian kembali ke posisi-1.
Posisi-1: tempat penyimpanan material/logam yang akan digalvani
Posisi-2: tempat perendaman yakni tempat proses galvani dilakukan
Posisi-3: tempat penyimpanan logam yang sudah digalvani.
c. Sensor posisi 1, 2 dan 3: mendeteksi posisi katrol
d. Sensor 4, 6 dan 8: mendeteksi posisi atas
e. Sensor 5, 7, dan 9: mendeteksi posisi bawah

B. CARA KERJA OVER HEAD CRANE


1. Setelah catu daya dinyalakan, tombol START utama ditekan
2. Secara otomatis PLC akan menginisialisasi semua sinyal input, posisi crane dan posisi
katrol akan di kondisikan pada posisi Home yaitu pada posisi Ambil dan katrol
berada pada posisi atas. Motor 1 berputar reverse untuk menggeser katrol ke kiri,
motor 2 forward untuk mengangkat katrol ke atas. Sensor Posisi 1 akan mendeteksi
apakah katrol sudah berada pada posisi 1, jika belum maka motor 1 akan tetap ON
sampai menyentuh sensor posisi 1. Sensor posisi 4 akan mendeteksi apakah katrol
sudah berada diatas, jika belum maka motor 2 akan tetap ON sampai menyentuh
sensor posisi 4. Kedua motor akan berputar. Setelah semua kondisi terpenuhi maka
sistem berada pada kondisi Ready dan siap dijalankan dengan menekan tombol Run.
3. Saat setelah tombol Run ditekan maka motor 2 akan berputar reverse sehingga
katrol akan turun dan berhenti setelah terdeteksi oleh sensor posisi 5 pada posisi
siap mengambil material.
4. Ketika pada posisi ini, elektromagnet pada katrol akan diaktifkan sehingga material
akan menempel pada katrol. Pada kondisi ini diberikan waktu tunda 5 detik untuk
memastikan bahwa material telah mantap siap untuk diangkat.
5. Setelah waktu tunda habis maka secara otomatis motor 2 berputar forward sehingga
katrol akan naik dan berhenti saat menyentuh sensor posisi 4.
6. Kemudian motor 1 berputar forward untuk menggeser katrol ke arah kanan sampai
menyentuh sensor posisi 2(Sensor posisi 6 aktif) yaitu pada posisi perendaman
material logam.
7. Selanjutnya motor 1 akan berhenti dan motor 2 akan berputar reverse sehingga
katrol akan turun (sensor 6 off) dan berhenti saat mengenai sensor posisi 7.
Kemudian diberikan waktu tunda 20 detik untuk proses perendaman material
logam.
8. Setelah waktu tunda habis yang menandakan proses perendaman selesai, maka
motor 2 akan berputar forward dan menarik katrol keatas (sensor 7 off) dan akan
berhenti pada saat terdeteksi oleh sensor posisi 6.
9. Proses selanjutnya adalah motor 1 kembali berputar forward untuk menggeser
katrol ke kanan dan berhenti saat mengenai sensor posisi 3 yaitu pada posisi
peletakan barang.
10. Ketika sudah berada pada posisi 3 (menyentuh sensor 8) maka motor 1 akan
berhenti kemudian motor 2 akan berputar reverse sehingga katrol turun (sensor 8
off) dan berhenti saat mengenai sensor 9.
11. Kemudian setelah katrol berhenti, secara otomatis elektromagnet akan di matikan
sehingga material material logam akan lepas dari katrol.
12. Setelah itu motor 2 akan berputar forward yang menyebabkan katrol kembali ke
atas (sensor 9 off). Kemudian (setelah menyentuh sensor 8) maka motor bergerak ke
kiri penuh sampai kembali ke posisi 1.
13. Sistem katrol dapat dijalankan lagi apabila tombol Run kembai ditekan. Jika ingin
menghentikan proses maka tombol stop ditekan.

TABEL PENGALAMATAN

No. INPUT OUTPUT


1 0.00 START 100.00 MOTOR 1 PUTAR KE-KIRI
2 0.01 RUN 100.01 MOTOR 1 PUTAR KE-KANAN
3 0.02 STOP 100.02 MOTOR 2 TURUN
4 0.03 SENSOR 1 100.03 MOTOR 2 NAIK
5 0.04 SENSOR 2 100.04 KUMPARAN MAGNET
6 0.05 SENSOR 3
7 0.06 SENSOR 4 6.00 POWER SUPPLY ON
8 0.07 SENSOR 5 6.01 START
9 0.08 SENSOR 6 6.02 STOP
10 0.09 SENSOR 7
11 0.10 SENSOR 8 T0000 TIMER-1  5 DETIK
12 0.11 SENSOR 9 T0001 TIMMER-2  20 DETIK

JUMLAH INPUT = 12 BUAH

JUMLAH OUTPUT = 5 BUAH

TIPE PLC YANG DIPILIH ADALAH OMRON CP1L = dari proyek sistem Overhead Crane
membutuhkan 12 input dan 5 output untuk control crane sehingga lebih efesien
menggunakan tipe PLC CP1L karena memiliki spesifikasi sbb

SPESIFIKASI

JUMLAH INPUT 12 BUAH

JUMLAH OUTPUT 8 BUAH

POWER SUPPLY Terminal input diberi tegangan 24 volt,COM input dengan


terminal L2/N bertegangan 220 V-AC
LADDER DIAGRAM
CX.DESIGNER

Anda mungkin juga menyukai