Oleh :
Fahmy Aribah (1911010063)
Hamidah (1911)
Robi Awaludin (1911010424)
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Islam
dan Lingkungan Hidup dengan judul “UPAYA MEWUJUDKAN GREEN
CAMPUS”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang............................................................................ 1
2. Rumusan Masalah....................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI.......................................................................... 4
1. Pengertian Green Campus..................................................... 4
2. Kerangka konsep Green Campus..........................................
3. Indikator terciptanya Green Campus.....................................
4. Strategi penerapan Green Campus........................................
5. Upaya mewujudkan Green Campus......................................
BAB III PENUTUP
1. SIMPULAN................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Isu pemanasan global dan perubahan iklim (Climate Change) bukan
sekedar isapan jempol belaka, dan merupakan masalah lingkungan yang harus
segera diatasi. Berbagai fenomena alam yang cenderung mengalami
penyimpangan (anomali) seperti iklim yang tidak menentu, panas yang ekstrim
berkepanjangan intensitas curah hujan yang tinggi, banjir, angin ribut, puting
beliung, banyak dikaitkan dengan isu pemanasan global tersebut. Hasil penelitian
para ahli yang menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah kadar gas rumah kaca
C02 di atmosfir, yang sejalan dengan meningkatnya aktivitas manusia di Bumi
seperti aktivitas rumah tangga termasuk institusi / kantor / rumah sakit / sekolah /
kampus, industry, transportasi dan Iain-Iain.
Masalah lingkungan dan upaya pengelolaannya semakin kompleks yang
mencakup berbagai aspek yang sangat luas, sementara itu pemahaman manusia
terhadap lingkungan hidup masih jauh dari sempurna. Keterbatasan infrastruktur
pendukung yang diperlukan dan ketersedian sumberdaya manusia (SDM) yang
handal merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dan
dikembangkan.Masalah lingkungan adalah masalah bersama yang membutuhkan
sinergi semua elemen masyarakat, termasuk didalamnya adalah civitas
akademika. Sebagai kalangan akademisi, pemikiran kedepan tentang masalah
lingkungan sangat dinanti oleh masyarakat karena tentunya kualitas lingkungan
yang baik akan menopang kehidupan yang baik.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Green Campus ?
2. Apa saja konsep Green Campus ?
3. Indikantor apa yang mempengaruhi Green Campus ?
4. Bagaimana strategi green campus ?
5. Upaya yang bisa mewujudkan Green Campus ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Green Campus
Green Campus adalah gambaran sebuah kampus hijau yang menerapkan
efisiensi energi yang rendah emisi, konservasi sumber daya, dan meningkatkan
kualitas lingkungan, hal tersebut dilakukan dengan mendidik warganya untuk
menjalankan pola hidup sehat, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
secara bekelanjutan.
Kampus Hijau (Green Campus) didefinisikan sebagai kampus yang telah
peduli dan berbudaya lingkungan dan telah melakukan pengelolaan lingkungan
secara sistematis dan berkesinambungan. Kampus Hijau (Green Campus)
merupakan refleksi dari keterlibatan seluruh civitas akademika yang berada dalam
lingkungan kampus agar selalu memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan di
sekitarnya.
Program Kampus Hijau (Green Campus) dilatarbelakangi antara lain
bahwa lingkungan kampus diharapkan merupakan tempat yang nyaman, bersih,
teduh (hijau), indah dan sehat. Pengertian istilah Kampus Hijau (Green Campus)
dalam konteks pelastarian lingkungan bukan hanya suatu lingkungan kampus
yang dipenuhi dengan pepohonan yang hijau ataupun kampus yang dipenuhi oleh
cat hijau, namun lebih jauh dari itu makna yang terkandung dalam Kampus Hijau
(Green Campus) adalah sejauh mana warga kampus dapat memanfaatkan
sumberdaya yang ada dilingkungan kampus secara efektif dan efesien misalnya
dalam pemanfaatan kertas, alat tulis menulis, penggunaan listrik, air, lahan,
pengelolaan sampah dll.
Pengelolaan kampus yang berkesinambungan dan berkelanjutan dengan
memperhatikan aspek lingkungan merupakan suatu keharusan saat ini.
Permasalahan seperti perubahan iklim, pencemaran air, udara, dan tanah, krisis
air, energi, dan sumber daya alam, serta berkurangnya lahan hijau merupakan isu
lingkungan global yang merupakan masalah nyata di sekitar kita termasuk dalam
kehidupan kampus.
2
2. Kerangka Konsep Green Kampus
3
3. Indikator Terciptanya Green Campus
Beberapa indikator terciptanya Kampus Hijau (Green Campus) antara Iain :
- Adanya kebijakan manajemen kampus yang berorientasi pada pengelolaan
lingkungan.
- Adanya upaya penghematan air, kertas, dan listrik.
- Adanya penghijauan untuk mencapai proporsi ideal Ruang Terbuka Hijau
(RTH).
- Tersedianya bangunan/gedung ramah lingkungan (green building).
- Terpeliharanya kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
- Terciptanya kampus tanpa rokok dan bebas polusi.
- Terselenggaranya pendidikan lingkungan bagi mahasiswa, serta
- Adanya kepedulian dan keterlibatan seluruh elemen civitas akademika dalam
budaya peduli lingkungan.
4
Analisis Lingkungan Internal
Kekuatan yang diidentifikasi terdiri dari kesadaran lingkungan warga kampus
yang makin baik, jaringan perguruan tinggi yang baik, pasar yang selalu besar
karena pendidikan adalah kebutuhan primer masyarakat modern, dan perguruan
tinggi tempat berkumpulnya orang-orang yang adaptif dan inovatif. Kelemahan
yang diidentifikasi terdiri dari SDM yang mengerti lingkungan masih sedikit,
penelitian mengenai lingkungan yang minim, anggaran penelitian mengenai
lingkungan yang kecil, dan harga produk ramah lingkungan yang masih tinggi.
Untuk memanfaatkan peluang tren lingkungan, diperlukan sumberdaya
manusia (SDM) yang juga mengerti lingkungan. Dalam hal ini, perlu peningkatan
pengetahuan lingkungan pada warga kampus. Pengetahuan seperti prinsip dasar
ilmu lingkungan, AMDAL, daya dukung lingkungan, dan sebagainya diperlukan
untuk mendukung green campus. Untuk meningkatkan kualitas pengetahuan
tersebut dapat dilakukan dengan berbagai upaya, antara lain adalah penyuluhan,
pelatihan, kemitraan lingkungan.
5
- Peningkatan kecerdasan mahasiswa dan keterampilan dosen
- Meningkatnya kesempatan berperan serta dalam pembangunan
- Ketentraman sosial
- Terpeliharanya kualitas SDA yang beranekaragam
c. Peningkatan kesadaran lingkungan warga kampus dan masyarakat
Kesadaran warga kampus dan masyarakat nantinya diikuti dengan aktifitas
pelestarian lingkungan, penciptaan teknologi ramah lingkungan dan produk-
produk ramah lingkungan.
d. Menjamin keberadaan perguruan tinggi berkelanjutan
Persaingan dunia pendidikan yang ketat mendorong agar perguruan tinggi
menyesuaikan diri dengan berbagai isu lingkungan. Bentuk penyesuaian diri
tersebut dengan mengadopsi isu lingkungan pada dinamika perguruan tinggi
seperti pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Seluruh tujuan strategik yang ditetapkan di atas telah memenuhi kriteria dapat
diterima, fleksibel, memotivasi, sesuai, dapat dipahami, dapat dicapai, dan bersifat
jangka panjang.
6
melalui beberapa penelitian yang melibatkan berbagai bidang ilmu di Perguruan
Tinggi.
2. Socio Engineering. Implementasi Kampus Hijau (Green Campus) Terpadu
Keberhasilan pencapaian Kampus Hijau (Green Campus) tidak hanya
ditandai dari pencapaian fisik, namun lebih pada perubahan attitude dan mindset
seluruh elemen civitas akademika perguruan tinggi terhadap lingkungan. Untuk
itu perlu dilakukan perubahan mendasar pada sikap dan pola pikir seluruh civitas
akademika perguruan tinggi melalui program socio engineering.
Terciptanya sikap dan pola pikir yang pro terhadap lingkungan akan
mengkondisikan dan mendorong pelaksanaan program Kampus Hijau (Green
Campus) secara sistematis dan berkelanjutan. Dalam jangka panjang pola pikir
dan sikap tersebut akan merupakan salah satu atribut lulusan perguruan tinggi
yang pada akhirnya akan berpengaruh besar terhadap terciptanya kepedulian dan
budaya lingkungan di Indonesia, di manapun alumni Perguruan Tinggi melakukan
perannya. program socio engineering tidak hanya ditujukan untuk perubahan
sikap dan pola pikir, namun juga ditujukan untuk mengenalkan konsep,
pemikiran, serta peluang keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam
program Kampus Hijau (Green Campus).
3. Peningkatan Efisiensi pemakaian dan Kualitas air
Peningkatan efisiensi pemakaian air akan dilaksanakan dengan menekan
tingkat kebocoran air melalui rehabilitasi dan revitalisasi jaringan air bersih,
melakukan meterisasi pasokan air di setiap jurusan, serta merencanakan
pengembangan sarana dan prasarana yang menunjang penghematan air. Program
water reuse atau pemanfaatan kembali air limbah domestik serta pengelolaan
limbah cair laboratorium akan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas air di
lingkungan perguruan tinggi.
4. Program Peningkatan Efisiensi Energi Listrik
Penghematan energi listrik di perguruan tinggi akan dilaksanakan dengan
rekonfigurasi jaringan dan meterisasi listrik di tiap jurusan, otomasi penggunaan
energi listrik di kelas, dan pengaturan penerangan umum. Kebijakan internal
perguruan tinggi telah mewajibkan pengaturan suhu pendingin ruangan yang tidak
7
boleh lebih rendah dari 25℃ serta kebijakan penggantian bertahap peralatan
listrik dengan peralatan yang hemat energi.
5. Pengelolaan Sampah Terpadu
Pengelolaan sampah akan dilaksanakan dengan program pembuatan
composting center yang akan diterapkan untuk mengelola sampah yang dihasilkan
dari kegiatan di perguruan tinggi. Penyiapan manajemen pengelolaan sampah
secara terpadu, serta penerapan berbagai kebijakan terkait dengan pengelolaan
sampah secara mandiri di lingkungan kampus juga merupakan bagian dari
pengelolaan sampah di lingkungan perguruan tinggi. Pengabdian masyarakat
untuk program ini juga dilaksanakan melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar
kampus dalam hal pemanfaatan material daur ulang dari sampah.
6. Penghijauan Hutan Kampus Terpadu
Program penghijauan akan dilaksanakan dengan penanaman hutan kampus
berdasarkan fungsi konservasi dan budidaya terutama untuk tanaman langka
spesifik yang dapat tumbuh di perguruan tinggi. Pengembangan juga akan
dilaksanakan dengan peremajaan pohon atau tanaman, penanaman pembatas lahan
perguruan tinggi atau border dengan tanaman yang massive, serta desain
penyemaian tanaman atau nursery khusus untuk kampus perguruan Tinggi.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Isu pemanasan global dan perubahan iklim (Climate Change) bukan sekedar
isapan jempol belaka, dan merupakan masalah lingkungan yang harus segera
diatasi. Berbagai fenomena alam yang cenderung mengalami penyimpangan
(anomali) seperti iklim yang tidak menentu, panas yang ekstrim berkepanjangan
intensitas curah hujan yang tinggi, banjir, angin ribut, puting beliung, banyak
dikaitkan dengan isu pemanasan global tersebut. Sebagai kalangan akademisi,
pemikiran kedepan tentang masalah lingkungan sangat dinanti oleh masyarakat
karena tentunya kualitas lingkungan yang baik akan menopang kehidupan yang
baik.Hal tersebut yang melatarbelakangi diperlukannya green campus untuk
mengatasi masalah tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
10