Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : MIN 5 BANDAR LAMPUNG
Mata Pelajaran : AKIDAH AKHLAK
Kelas / Semester : V (B) / GANJIL
Materi Pokok : KALIMAT HAUQALAH
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat memahami makna dan menerapkan kalimat
hauqalah dengan benar.
2. Melalui kegiatan berdiskusi, siswa dapat menyajikan arti dan bukti sederhana kalimat
hauqalah
B. KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
C. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima kebesaran Allah Swt. melalui kalimat hauqalah (Laa haula walaa
quwwata illa billaah hil „aliyyil adhiim)
2.1 Menunjukkan sikap teguh pendirian sebagai cerminan dari mempelajari makna
kalimat hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa billaah hil „aliyyil adhiim)
3.1 Memahami makna dan ketentuan penerapan kalimat hauqalah (Laa haula walaa
quwwata illa billaah hil „aliyyil adhiim)
4.1 Mengomunikasikan contoh penerapan kalimat hauqalah (Laa haula walaa
quwwata illa billaah hil „aliyyil adhiim) dan artinya dalam kehidupan sehari-
hari
D. INDIKATOR
3.1.1Mampu memahami makna makna da ketentuan penerapan kalimat
hauqalah
4.1.1Mampu mengkomunikasika contoh peneraan kalimat hauqalah dan
artiya setiap hari

4.1.2 mampu melafala kalimat hauqalah

E. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Fun Learning
Metode : Ceramah, tanya jawab, games

F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media : Papantulis, Spidol, Laptop
2. Alat/Bahan : Kertas, bolpoin, spidol, Gambar/ multimedia interaktif.
3. Sumber Belajar : Buku AKIDAH AKHLAK MI kelas V, Internet, Alat
peraga dan benda – benda yang ada disekitar sekolah.
G. LANGKAH - LANGKAH (KEGIATAN) PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENDAHULUAN ( 15 Menit)
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa dan tahfidz untuk

Penguatan memulai pembelajaran, serta memeriksa kehadiran peserta didik


Pendidikan  Memberi semangat kepada peserta didik sebelum memulai pembelajaran
Karakter  Mengingatkan materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan pada peserta didik dengan bertanya
 Memberitahukan untuk mencacat materi yang disajikan pendidik
KEGIATAN INTI ( 120 Menit)
 Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
Literasi
membaca, menulis dan menghafalkan kalimat hauqalah
 Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi hal yang belum
Critical
dipahami, dimulai dari pertanyaan yang berkaitan dengan materi
Thinking
Kalimat Hauqalah
Collaboration  Peserta didik mendiskusikan tentang mengucapkan kalimat hauqalah, waktu
(Kerja Sama) pengucapan kalimat hauqalah dan hikmah pengucapan kalimat hauqalah.
Communicatio  Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
n (Komunikasi
Creativity KesimpulanPembelajaran
(Kreativitas  Guru dan peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point – point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
tentang Kalimat Hauqalah
 Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
menyampaikan beberapa pertanyaan pemicu kepada peserta didik berkaitan
dengan materi yang sudah selesai dipelajari
PENUTUP ( 10 Menit)
 Menghafal, membuat catatan, rangkuman / simpulan pelajaran, tentang point
Peserta didik
– poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dimulai
 Menyimak hafalan dan memeriksa pekerjaan peserta didik yang selesai dan
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat
 Memberikan tugas rumah yang bertujuan agar peserta didik lebih
Guru
memahami materi yang sudah dipelajari
 Mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Tes tertulis ( Pengetahuan ) : Memberikan soal kepada peserta didik untuk
dikerjakan yang sudah disiapakan pendidik
3. Penilain sikap (Observasi) : Observasi selama proses pembelajaran

Bandar lampung, September 2022


Menyetujui Guru Praktikan
Guru Pamong

Dra. Sumarni, M. Pd. I Fahmy Aribah


NIP. 196812272005012002 NPM. 1911010063

Mengetahui
Kepala MIN 5 Bandar Lampung

Junaidy, S.Pd., M.Kes


NIP. 19800608 200501 1004

LAMPIRAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. MENGENAL KALIMAT TAYYIBAH HAUQALAH
Manusia satu-satunya makhluk paling sempurna. Karena hanya manusia yang mendapat karunia
akal dari Allah Swt. Dengan akal kita menjadi tahu bagaimana cara hidup yang baik, dapat memenuhi
kebutuhan hidup yang layak dan sebagainya. Pemanfaatan akal secara maksimal oleh manusia
menjadikannya makhluk yang lebih unggul dibanding yang lain. Segala perilaku seseorang selalu
dikendalikan oleh akal, baik perkataan maupun perbuatan.

Dengan penciptaan manusia yang sempurna, maka manusia seharusnya selalu berkata yang
baik dengan mengucapkan kalimat tayyibah dan juga berbudi pekerti yang luhur. Kalimat tayyibah
artinya kalimat atau ucapan yang baik. Dalam kehidupan sehari-sehari, kita sebagai orang Islam harus
membiasakan mengucapkan perkataan yang baik dan yang bermanfaat. Apabila tidak bisa berkata
baik, hendaklah kita diam.

Kalimat tayyibah bermakna sebagai kalimat baik yang berisi sanjungan dan pujian terhadap
keagungan Allah swt. Balasan kebaikan pasti diperoleh bagi seorang hamba yang mau mengamalkan
kalimat tayyibah dalam kehidupan sehari-hari, baik itu balasan yang secara langsung diterima di dunia
dengan disukai oleh lingkungan sekitar maupun kelak di akhirat dengan kebahagiaan dan kenikmatan
yang abadi.

B. MENGUCAPKAN KALIMAT HAUQALAH


Allah Swt melalui Rasulullah Saw telah mengajarkan manusia untuk berakhlak mulia yang
tercermin melalui ucapan dan perbuatan yang baik. Ucapan yang baik disebut kalimat tayyibah.
Banyak kalimat tayyibah yang bisa kita amalkan di antaranya adalah hauqalah.

Kita yakin akan datangnya pertolongan Allah Swt dengan munculnya kekuatan dalam diri kita
setelah membaca hauqalah. Sehingga setiap masalah yang kita hadapi dapat terselesaikan dengan
baik. Dalam sebuah kisah telah diriwayatkan bahwa Hubaib bin Salamah sangat senang berperang
sambil mengucapkan “La haula wa laa quwwata illa billah”. Pada suatu peristiwa ia mengepung
sebuah benteng Romawi dalam waktu yang cukup lama sehingga ia putus asa, kemudian tentara
muslimin membaca kalimat hauqalah kemudian bertakbir, akhirnya dengan pertolongan Allah Swt
dan kuasa-Nya benteng tersebut hancur.

Doa merupakan senjata bagi seorang mukmin dan juga inti dari ibadah, maka kita senantiasa
memanjatkan doa kepada Allah Swt atas segala urusan kehidupan kita. Semakin banyak kita meminta
kepada Allah Swt, maka Allah Swt semakin senang dengan kita. Setiap doa insya Allah pasti
terkabulkan, namun tidak semua dikabulkan secara langsung. Ada yang sifatnya tertunda di lain
waktu bahkan ada yang diterimakan di surga. Allah Swt juga akan menguji tingkat kesabaran dan
keyakinan seorang hamba. Oleh karena itu, jika kita menghadapi kesulitan ucapkanlah kalimat
hauqalah dengan penuh harapan kepada Allah Swt, dan yakin suatu saat harapan kita akan dipenuhi
oleh Allah Swt.

C. WAKTU MENGUCAPKAN KALIMAT THAYIBAH HAUQALAH


Setiap perkataan yang kita ucapkan akan berakibat kepada diri kita sendiri. Jika kita terbiasa
mengucapkan kalimat tayyibah tentunya akan mendapat kebaikan, dan sebaliknya jika mengucapkan
sesuatu yang tidak baik tentu kita akan mendapati kesulitan. Mari membiasakan mengucapkan kalimat
tayyibah atau selalu berkata yang baik.

Pengucapan kalimat tayyibah sesuai dengan situasi dan kondisi suatu peristiwa yang dialami oleh
seseorang. Waktu yang tepat mengucapkan kalimat tayyibah hauqalah adalah

1. Apabila mendapatkan beban berat atau mengalami berbagai kesulitan dalam hidup ini, seperti
ditimpa penyakit dan terkena musibah banjir. Apapun cobaan dan ujian yang diberikan kepada kita
hendaklah kita selalu bersabar atas semua ujian atau cobaan tersebut, karena sesungguhnya Allah Swt
adalah Maha Mengetahui terhadap hamba-hamba-Nya. Allah Swt tidak akan memberikan cobaan atau
ujian yang melebihi dari kemampuan hamba itu sendiri. Dengan mengucapkan laa haula wa la
quwwata illa billahil aliyyil aziim, maka beban yang berat insya Allah akan terasa ringan, karena
semuanya itu datangnya dari Allah Swt dan dengan kuasa-Nya menjadi ringan. Kita harus
membiasakan untuk mengucapkan kalimat tayyibah hauqalah bila kita mendapatkan musibah atau
beban yang berat.

2. Ketika mendengar seruan azan. Orang yang mendengar seruan azan disunahkan untuk
menjawabnya dengan cara menirukan kalimat muazin, kecuali ketika sampai pada lafal hayya alas
shalah dan hayya alal falah, bila muazin mengumandangkan dua kalimat tersebut, maka kita
menjawabnya dengan kalimat hauqalah.

3. Ketika meminta pertolongan kepada Allah Swt. Dzikir yang agung tersebut merupakan kalimat
isti‟anah (memohon pertolongan), sehingga sangat dianjurkan membaca kalimat tayyibah hauqalah
saat ingin meminta pertolongan kepada Allah Swt.

D. HIKMAH MENGUCAPKAN KALIMAT TAYYIBAH HAUQALAH

Banyak keistimewaan atau hikmah dengan membiasakan mengucapkan kalimat tayyibah


hauqalah, di antaranya adalah

1. Menghapus dosa-dosa Sebesar apapun dosa seseorang akan mendapat ampunan dari Allah Swt
dengan mengucapkan kalimat thayibah, sebagaimana sabda Rasulullah Saw “Tidaklah seorang di atas
muka bumi ini yang berucap laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Subhanallah, Alhamdulillah, dan laa
haula wa laa quwwata illa billah, melainkan dosanya akan diampuni meskipun melebihi banyak buih
di lautan” (Shahih al Jami‟)

2. Merupakan salah satu amal saleh yang berpahala abadi. Harta dan anak tidaklah kekal, yang
kekal dan bermanfaat untuk manusia adalah seluruh amal ketaatan, baik yang wajib maupun sunah.
Salah satu amal ketaatan adalah mengucapkan kalimat tasbih, tahmid, tahlil, dan hauqalah.

3. Sebagai harta simpanan di surga. Rasulullah Saw bersabda, “ Ucapkanlah laa haula wa laa
quwwata illa billah sesungguhnya ia salah satu harta simpanan di surga” (H.R. Bukhori Muslim).
Artinya kalimat tayyibah hauqalah manfaatnya dapat kita rasakan kelak di akhirat.

4. Menghilangkan kesusahan. Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw dari Ibnu Abbas r.a,”
Perbanyaklah kalian mengucapkan laa haula wa laa quwwata illa billahil aliyyil azhim karena
sesungguhnya itu merupakan simpanan dari berbagai simpanan di surga juga merupakan obat dari 99
penyakit, yang paling ringannya yaitu kesusahan.” (H.R. Tabrani dan Ibnu Asakir)

5. Mempercepat datangnya rezeki. Dari Abu Hurairah r.a, sungguh ia berkata bahwa Rasulullah
Saw bersabda, ” Barang siapa yang lambat atas rezekinya maka hendaklah ia memperbanyak
mengucapkan laa haula wa laa quwwata illa billahil aliyyail azim.” (H.R. Tabrani dan Ibnu Asakir)

6. Merupakan tanaman di surga. Pada malam isra‟ mi‟raj Nabi Muhammad Saw melewati Nabi
Ibrahim As kemudian Beliau berkata,” Wahai Muhammad! Perintahkan umatmu untuk
memperbanyak tanaman di surga. Sesungguhnya tanahnya sangat baik dan luas.” Maka Nabi
Muhammad Saw bertanya,” Apa itu tanaman di surga?” Nabi Ibrahim menjawab: laa haula wa laa
quwwata illa billahil aliyyail azim.” (H.R. Imam Ahmad)

7. Termasuk salah satu pintu surga. Rasulullah Saw bersabda,” Maukan aku tunjukkan kepadamu
suatu pintu dari pintu-pintu surga?” Ya tentu saja,” Beliau bersabda, “ Yakni ucapan laa haula wa laa
quwwata illa billahil aliyyail azim.”
SOAL DAN KUNCI JAWABAN

Soal :

1. tuliskan kalimat dan arti dari lafal kalimat hauqalah !


2. kapan sajakah kita dianjurkan untuk membacakan kalimat toyyibah hauqalah ?
3. apa arti kata toyyibah ?
4. apa yang kalian lakukan ketika mendapat tugas yang susah dari madrasah ?
5. apa tekadmu untuk membiasakan diri mengucapkan kalimat toyyibah hauqalah ?
kunci jawaban :

1. ‫اَل َحوْ َل َواَل قُ َّوةَ ِإاَّل بِاهللِ ال َعلِ ِّي ال َع ِظي ِْم‬
Artinya : Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha
agung.
2. - Apabila mendapatkan beban berat atau mengalami berbagai kesulitan dalam hidup ini,
seperti ditimpa penyakit dan terkena musibah banjir.
- Ketika mendengar seruan azan.
- Ketika meminta pertolongan kepada Allah SWT (berdzikir)
3. Perkaataan atau kalimat yang baik.
4. Membaca kalimat toyyibah hauqalah
5. Membaca di 3 waktu yang dianjurkan, serta mengghafalnya.
HASL PENILAIAN

Satuan pendidikan : MIN 5 Bandar Lampung


Mata Pelajaran : Fiqih
kelas / Semester : V(B) / Ganjil
Materi Pokok : Zakat Fitrah
Guru Pamong : Dra. Sumarni, M.Pd.I

NILA
NO NAMA I KETERANGAN
1 Achmad Fahli Zahwan 60 TUNTAS
2 Annisa Cahaya Putri Pn 60 TUNTAS
3 Arvin Fabiansyah 65 TUNTAS
4 Azkha Azzura Br Nasution 70 TUNTAS
5 Bintang Azka Wijaya 70 TUNTAS
6 Deva Okta Sahrini 60 TUNTAS
7 Faradila Putri Haldrin 100 TUNTAS
8 Gusti Rafif Syafero Haginata 75 TUNTAS
9 Hafuza Azuan Tsaqif 80 TUNTAS
10 Haikal Alaika Zuhada 80 TUNTAS
11 Husnatul Balqis Azis 80 TUNTAS
12 Intan Putri Ramadhani -

13 Latifah Nur Fadhilah 60 TUNTAS


14 M. Rayhan Rayssa Mega 65 TUNTAS
15 Maharatu Eizel Prameswari 60 TUNTAS
16 Muammar Vino Nugraha 100 TUNTAS
17 Muhammad Afwa Luthfi Nabil 80 TUNTAS
18 Muhammad Arifandi 80 TUNTAS
29 Muhammad Faiq Al-Fajri 60 TUNTAS
20 Muhammad Rakha Ramadhan 65 TUNTAS
21 Naazira Salsabila 80 TUNTAS
22 Nugi Sakha Pradila 85 TUNTAS
23 Nuri Naziva Asyahnas 70 TUNTAS
24 Rabbani Sava Clearesta 80 TUNTAS
25 Reisya Ramadina Marta 85 TUNTAS
26 Sajid Selalau 80 TUNTAS
27 Syakir Nabil Yadika 80 TUNTAS
Ket :
Jumlah siswa kelas V (B)

1. Laki – laki : 16 Orang


2. Perempuan : 11 Orang

Tidak hadir/izin/sakit : 0 Orang


Yang mengikuti pelajaran : 27 Orang

Anda mungkin juga menyukai