Anda di halaman 1dari 26

PERAN GURU TERHADAP KEDISIPLINAN

PESERTA DIDIK DI SMPN 23 PESAWARAN

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan
Guna Menyelesaikan Seminar Proposal

Oleh:
Abdul Aziz
NPM: 1911010001
Jurusan: Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H / 2022 M

i
PERAN GURU TERHADAP KEDISIPLINAN
PESERTA DIDIK DI SMPN 23 PESAWARAN

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan
Guna Menyelesaikan Seminar Proposal

Oleh:
Abdul Aziz
NPM: 1911010001
Jurusan: Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Prof. Dr. H. Syaiful Anwar, M.Pd


Pembimbing II: Dr. Guntur C. Kesuma, MA.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H / 2022 M

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PERAN GURU TERHADAP KEDISIPLINAN


PESERTA DIDIK DI SMPN 23 PESAWARAN

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :
Abdul Aziz
NPM: 1911010001
Jurusan: Pendidikan Agama Islam

Mengetahui/Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Syaiful Anwar, M.Pd Dr. Guntur C. Kesuma, MA.

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................ii

Lembar Pengesahan............................................................................................iii

Daftar isi..............................................................................................................iv

A. Penegasan Judul.....................................................................................1
B. Latar Belakang Masalah........................................................................1
C. Fokus dan Subfokus...............................................................................3
D. Rumusan Masalah..................................................................................4
E. Tujuan Penelitian...................................................................................4
F. Manfaat Penelitian.................................................................................4
G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan.........................................5
H. Metode Penelitian...................................................................................5
I. Kerangka Teoritik..................................................................................6
1. Pengertian Peran Guru...................................................................6
2. Pengertian Kedisiplinan..................................................................9
3. Fungsi Disiplin.................................................................................11
4. Pentingnya Disiplin..........................................................................12
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin................................13
6. Aspek-Aspek Kedisiplinan Siswa....................................................14
7. Peran Guru Terhadap Kedisiplinan Peserta Didik.......................15
8. Pengertian dan Hakikat Peserta Didik...........................................15
9. Kedudukan dan Fungsi Peserta Didik...........................................17

Outline Sementara..............................................................................................19

Daftar Pustaka....................................................................................................21

iv
PERAN GURU TERHADAP KEDISIPLINAN
PESERTA DIDIK DI SMPN 23 PESAWARAN

A. Penegasan Judul

1. Peran Guru
Guru adalah pengajar yang ada disekolah. Sebagai seorang pengajar atau
sering disebut sebagai pendidik, guru dituntut untuk menyampaikan ilmunya
kepada siswa. Menasehati dan mengarahkan siswa kepada perilaku yang
lebih baik dari sebelumnya. Guru adalah sesorang yang memberikan fasilitas
untuk proses perpindahan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta
didik.1
2. Kedisiplinan
Kata “disiplin” diambil dari bahasa Latin “Discipline” yang berarti latihan
atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.
Menurut kamus besar bahasa indonesia, kata disiplin adalah tata tertib,
ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib. Sedangkan Depdiknas
mendefinisikan disiplin sebagai suatu sikap konsisten dalam melakukan
sesuatu. Disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran
sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi. 2
3. Peserta Didik
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 tahun 2003, peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses
pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan terterntu. 3
4. SMPN 23 Pesawaran
Adalah lembaga pendidikan tingkat menengah pertama yang berlokasi di
Desa Mulyosari Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran Lampung.

B. Latar Belakang Masalah

1
Pitalis Mawardi, Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah dan Best
Practice (Jawa Timur: CV PENERBIT QIARA MEDIA, 2020),h.53-54
2
Agustin Sukses Dakhi, Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa. (Deepublish, 2020)
h.2
3
UU RI No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional.

1
Pendidikan merupakan asas kunci dari sebuah keberhasilan seorang individu atau
masyarakat bahkan suatu Negara. Oleh karena itu bangsa-bangsa kuno sangat
memperhatikan pendidikan dan rela mengalokasikan dana yang sangat besar
demi terciptanya kekuatan yang besar sehingga dapat menumbuhkan pribadi dan
dapat membangkitkan masyarakat kedalam kehidupan yang maju dan baik. 4

Pendidikan salah satu aspek yang berperan penting dalam meningkatkan sumber
daya manusia terus diperbaiki dan terus mengalami inovasi dari berbagai macam
aspek. Perkembangan zaman pada saat ini menuntut tiap individu memiliki
kualitas yang siap digunakan setiap saat sehingga perlunya sumber daya manusia
yang berkualitas.5

Maka dari itu sebagai pembimbing, guru harus berupaya untuk membimbing dan
mengarahkan perilaku peserta didik ke arah yang positif. Sebagai contoh atau
teladan, guru harus menunjukkan perilaku disiplin yang baik kepada peserta didik
karena peserta didik akan cenderung meniru apa yang menjadi teladannya
dibandingkan hanya sekedar perintah belaka. Kemudian sebagai pengawas, guru
harus senantiasa mengawasi seluruh perilaku peserta didik terutama pada saat
jam efektif sekolah, sehingga ketika terjadi pelanggaran terhadap disiplin akan
dapat langsung diberi sanksi dan segera diatasi. Sebagai pengendali, guru harus
mampu mengendalikan seluruh perilaku peserta didik di sekolah. Peran guru
sangat besar kontribusinya dalam proses pembelajaran, setidaknya akan
berpengaruh terhadap sikap siswa dalam belajar khususnya disiplin belajar. Hal
ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Munasyaroh (2008) bahwa
peran guru tidak akan tergantikan oleh apapun. Sebab guru memiliki peran yang
penting dalam pembentukan disiplin belajar siswa.6

Kedisiplinan peserta didik adalah hal yang harus kita perhatikan sebagai guru.
Karena, kurangnya kedisiplinan memberikan dampak yang buruk bagi peserta

4
Shalih Bin Huwaidi Alu Husain, Mendidik Generasi Ala Shahabat Nabi Saw, (Jakarta
Timur: Griya Ilmu, 2016, h. 14
5
Hamzah, Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017), h. 135
6
Vika Setyawati,Subowo, “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN
KELUARGA DAN PERAN GURU TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA,” Economic
Education Analysis Journal, no. 7 (1) (2018): h.30, http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

2
didik itu sendiri dalam kesehariannya. Disiplin diartikan sebagai kepatuhan
terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan dan pengendalian yang
bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Alam keteraturan
sikap atau keteraturan tindakan, disiplin merupakan salah satu alat untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dari beberapa pendapat di atas perlu disadari bahwa
betapa pentingnya disiplin dan betapa besar pengaruh kedisiplinan dalam
kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan masyarakat maupun
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.7
Sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

‫ٰيٓاَيُّها الَّذ ْينَ ٰامنُ ْٓوا اَط ْيعُوا هّٰللا واَط ْيعُوا ال َّرسُوْ ل واُولى ااْل َمر م ْن ُك ۚم فَا ْن تَنَا َز ْعتُم في شَي ٍء فَ ُر ُّدوْ ه الَى هّٰللا‬
ِ ِ ُ ْ ْ ِ ْ ِ ْ ِ ِ ْ ِ َ َ ِ َ َ ِ َ ِ َ
‫ك َخ ْي ٌر َّواَحْ َسنُ تَْأ ِو ْياًل‬ ‫هّٰلل‬
َ ِ‫ال َّرسُوْ َِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُوْ نَ بِا ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذل‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
(QS. An-nissa:59)8.

Kurangnya kedisiplinan pada peserta didik khususnya di SDN 2 Way Ratai ini
menarik peneliti untuk membahasnya kedalam proposal penelitian. Tidak sedikit
kedisiplinan yang diabaikan oleh para peserta didik mulai dari terlambat masuk
sekolah, tidak berpakaian rapih, tidak mengerjakan pekerjaan rumah.

Dengan beberapa pengertian diatas, peneliti sedikit resah dengan menurunnya


tingkat kedisiplinan yag akan menimbulkan dampak buruk kedepannya. Maka
peneliti mengangkatnya menjadi sebuah judul penelitian “PERAN GURU
TERHADAP KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SMPN 23
PESAWARAN” untuk melihat bagaimana peranan guru terhadap peningkatan
kedisiplinan peserta didik di SMPN 23 Pesawaran.

7
Sofan Amri. Pengembangan & model pembelajaran.( Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya,
2013) h. 161-162.
8
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Diponegoro: CV Penerbit
Diponegoro,2010) h.87.

3
C. Fokus dan Sub Fokus Penelitian
1. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti akan memfokuskan
penelitian kepada :

Peran Guru Terhadap Kedisiplinan Peserta Didik di SMPN 23 Pesawaran.

2. Sub Fokus Penelitian.


a. Penanaman kedisiplinan.
b. Penerapan kedisiplinan.

Agar penulisan proposal ini tidak terlalu melebar dan pembahasannya lebih
terarah maka peneliti memfokuskan pembahasan pada dua poin diatas.

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peranan guru dalam kedisiplinan peserta didik ?
2. Seberapa besar peran guru terhadap kedisiplinan peserta didik ?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui peranan guru dalam kedisiplinan peserta didik.
2. Mengetahui seberapa besarrnya peran guru terhadap kedisiplinan peserta
didik.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih dan sebagai bahan
kajian kembali bagi pengembangan kedisiplinan di bidang pendidikan
sebagai upaya dalam mengatasi degredasi moral yang saat ini menjadi
problematika bangsa.
Bagi pengembang di bidang pendidikan, hasil penelitian ini bisa menjadi
bahan acuan dalam membuat suatu sistem agar dapat menciptakan generasi
yang unggul.

4
2. Manfaat Praktis
a. Untuk orang tua
Sebagai pandangan agar lebih memperhatikan anak-anaknya dalam dunia
pendidikan keluarga, sehingga kedisiplinan anak tetap melekat.
b. Untuk masyarakat
Bahwa peran lingkungan dan masyarakat sangat penting dalam
memberikan contoh tauladan yang baik kepada kedisiplinan.
c. Untuk penulis
Sebagai bahan dalam mendapatkan data yang relevan mengenai peran
guru terhadap kedisiplinan peserta didik.

G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan (Studi Pustaka)


Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan referensi adalah sebagai berikut :
1. Yuliana Ningsih, Teresius Darmo dalam jurnal yang ditulis dengan judul
"Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membina Kedisiplinan
Peserta Didik". Penulis menjelaskan tentang pelaksanaan kedisiplinan
peserta didik pada kelas XI SMA Negeri 1 Sekadanu Hulu, pada 3 bulan
terakhir pelanggaran yang dilakukan oleh siswa diantaranya bolos
sekolah, terlambat datang ke sekolah, memakai seragam yang tidak
sesuai, dan lainnya. Dan bagaimana peran dan upaya serta guru
Pendidikan Kewarganegaraan dalam membina kedisiplinan peserta didik,
yaitu memberikan pengajaran dan pemahaman tentang pentingnya
disiplin pada diri sendiri ini hingga memberikan contoh langsung kepada
peserta didik, misalnya dalam bertutur kata dengan sopan santun dan
disiplin saat masuk ke kelas untuk mengajar
2. Jurnal dengan judul "Peran Guru PKN dalam Meningkatkan Kedisiplinan
Peserta Didik" yang ditulis oleh Marta Da Rince, Gisela Nuwa, dan
Petrus Kpalet, IKIP Muhammadiyah Maumere. Dalam pembahasannya,
penulis berfokus pada bagaimana penanaman dan pembentukan karakter
pada peserta didik yang dapat dilakukan oleh guru melalui berbagai cara.
Dan bagaimana peran penting guru Pendidikan Kewarganegaraan yang
tidak hanya untuk mendidik, tetapi juga mengajarkan dan membimbing
siswa dalam bersikap dan bertingkah laku sehari hari hingga menerapkan
kedisiplinan pada siswa.

5
H. Metode Penelitian
Dalam pendekatan penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang secara umum memiliki
kerangka kerja sebagai pencari dan sebagai eksplorasi suatu fenomena serta suatu
paradigma yang alami. Penelitian kualitatif memiliki manfaatkan untuk
membangun kehidupan suatu kelompok masyarakat berdasarkan kepada nilai-
nilai dasar yang terdapat di masyarakat itu sendiri. 9

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada sifat


positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna. 10

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data studi


dokumen. Studi dokumen adalah suatu bentuk penelitian kualitatif dimana
dokumen ditafsirkan oleh peneliti untuk memberikan suara dan makna mengenai
suatu topik penelitian (Bowen, 2009). Corbin dan Strauss (2008) mendefinisikan
analisis dokumen sebagai prosedur sistematis untuk meninjau atau mengevaluasi
dokumen, baik dokumen cetak maupun elektronik. Sebagaimana metode analitik
lainnya dalam penelitian kulaitatif, analisis dokumen mensyaratkan bahwa data
harus diperiksa dan ditafsirkan dengan tujuan untuk mendapatkan makna,
pemahaman, dan mengmbangkan pengetahuan empiris (Corbin & Strauss,
2008).11

I. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Peran Guru
Peran Menurut Suhardono, bahwa peran adalah sebuah ilmu sosial yang
berarti suatu fungsi yang dibawakan oleh seseorang ketika memiliki
9
Muh Fitrah, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus,
(Sukabumi: Jejak, 2017), h. 48
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 9
11
Morrisan, Riset Kualitatif, (Prenada Media, 2019),h.108

6
kedudukan suatu posisi dalam struktur sosial tertentu. Peranan merupakan
aspek dinamis dari sebuah kedudukan seseorang, apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya. Setiap
orang memiliki peranan yang berasal dari pola pergaulannya selama
hidupnya, sehingga peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi
masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan masyarakat
kepadanya.12

Guru adalah pengajar yang ada disekolah. Sebagai seorang pengajar atau
sering disebut sebagai pendidik, guru dituntut untuk menyampaikan ilmunya
kepada siswa. Menasehati dan mengarahkan siswa kepada perilaku yang
lebih baik dari sebelumnya. Guru adalah sesorang yang memberikan fasilitas
untuk proses perpindahan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta
didik.13 Sebagai tenaga pendidik profesional, guru memiliki tugas utama
untuk yaitu untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik. 14 Dapat disimpulkan bahwa guru
adalah seorang yang memiliki kemampuan profesional untuk mendidik,
mengajar, membimbing, menilai dan mengevaluasi peserta didik dalam
proses pemindahan ilmu dari sumber belajar kepada peserta didik.

Peran Guru adalah, peran (role) guru artinya terciptanya serangkaian


tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta
behubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan
siswa yang menjadi tujuannya.15 Guru adalah pendidik profesional, dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 16

12
Peran Tenaga Kerja dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja, (Repositori, UIN SUSKA Riau,
2016), h. 11
13
Pitalis Mawardi, Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah dan Best
Practice (Jawa Timur: CV PENERBIT QIARA MEDIA, 2020),h.53-54
14
Siti Maemunawati, Muhammad Alif, Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media
Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19. (3M Media Karya, 2020), h.7
15
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya 2011),
h.4
16
Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru Konsep dan Strategi, (Bandung: Mandar Maju,
1991)h.33

7
Guru memiliki beberapa peran, yaitu :
a. Sebagai pendidik dan pengajar
Sebagai pendidik, guru harus membimbing dan menumbuhkan sikap
dewasa dari peserta didik. Guru adalah seorang pendidik formal, ia
juga adalah panutan bagi para siswanya dan juga bagi orang-orang
atau masyarakat disekitarnya. Agar menjadi pendidik yang baik
maka sorang guru perlu memiliki standar kepribadian tertentu yang
mencakup, tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.17

Peran guru sabagi pendidik dan pengajar adalah satu kesatuan yang
tidak mungkin dipisahkan. Selain sebagai agen untuk menyampaikan
ilmu-ilmu yang sesuai dengan mata pelajarannya, guru juga harus
bisa menjadi pendidik untuk para muridnya agar tumbuh dengan
dewasa. Guru harus bisa mengembangkan pemikiran dan
pengetahuan mereka kearah yang lebih baik. Membangun etika dan
kesopan santunan siswa agar mereka dapat tumbuh dan berguna
dimasa depan.

Menjadi pendidik yang baik memang tidak akan mudah, tapi dengan
pembiasaan yang baik dan dilakukan dengan hati yang ikhlas maka
kita akan bisa belajar untuk menjadi pendidik yang baik untuk murid
kita. Menurut riwayat dari HR. Bukhari dari Ibn Abbas mengatakan
bahwa yang artinya :
“Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut
sebagai pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan
memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak”
(HR. Bukhari)18

b. Guru sebagai mediator atau sumber belajar dan fasilitator


Sebagai sumber belajar bagi muridnya, guru harus memahami materi
yang diampuhnya, karena murid pasti akan bertanya apa yang

17
Siti Maemunawati, Muhammad Alif, Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media
Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19. (3M Media Karya, 2020)., h.9
18
Ahmad Izzan dan Saehudin, Hadis Pendidikan “Konsep Pendidikan Berbasis Hadis”
(Bandung: Humaniora, 2016) h. 34

8
mereka tidak pahami, karenanya guru harus mempersiapkan diri
dengan sangat matang. Mempelajari, memahami dan mencari tahu
sebelum dilakukan pembelajaran kepada murid. Sebagai fasilitator
guru juga harus memberikan media yang cocok untuk menunjang
proses pembelajaran. Media pembelajaran yang disukai oleh murid
akan membuat murid senang saat belajar dan komunikasi tetap
terpenuhi.

c. Guru Sebagai Motivator


Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar
semangat dan aktif belajar. Guru juga harus bisa mendorong anak
didiknya untuk lebih disiplin dalam segala hal, terkhusus dalam
pendidikan. Dengan nilai kedisiplinan yang tinggi diharapkan para
peserta didik dapat mengemban suatu kepercayaan, baik dimasa
sekolah maupun dimasa yang akan datang.

2. Pengertian Kedisiplinan
Kata “disiplin” diambil dari bahasa Latin “Discipline” yang berarti latihan
atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.
Menurut kamus besar bahasa indonesia, kata disiplin adalah tata tertib,
ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib. Sedangkan Depdiknas
mendefinisikan disiplin sebagai suatu sikap konsisten dalam melakukan
sesuatu. Disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran
sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan
kesadaran dan proses membiasakan diri untuk mengikuti dan melaksanakan
aturan atau norma dalam masyarakat.19

Istilah disiplin berasal dari bahasa lain “disciplina” yang menunjukkan pada
kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggris yaitu
“discipline” yang berarti; tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku,
penguasaan diri, latihan membentuk, meluruskan, atau menyempurnakan

19
Agustin Sukses Dakhi, Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa. (Deepublish,
2020) h.2

9
sesuatu, sebagai kemampuan mental atau karakter moral, hukuman yang
diberikan untuk melatih atau memperbaiki, kumpulan sistem-sistem,
peraturan-peraturan bagi tingkah laku.20

Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada


pengawasan dan pengendalian yang bertujuan mengembangkan diri agar
dapat berperilaku tertib. Alam keteraturan sikap atau keteraturan tindakan,
disiplin merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dari
beberapa pendapat di atas perlu disadari bahwa betapa pentingnya disiplin
dan betapa besar pengaruh kedisiplinan dalam kehidupan, baik dalam
kehidupan pribadi, dalam kehidupan masyarakat maupun dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.21
Sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

‫ٰيٓاَيُّها الَّذ ْينَ ٰامنُ ْٓوا اَط ْيعُوا هّٰللا واَط ْيعُوا ال َّرسُوْ ل واُولى ااْل َمر م ْن ُك ۚم فَ‡ا ْن تَنَ‡‡ازَ ْعتُم في َش‡ي ٍء فَ‡ ُر ُّدوْ ه الَى هّٰللا‬
ِ ِ ُ ْ ْ ِ ْ ِ ْ ِ ِ ْ ِ َ َ ِ َ َ ِ َ ِ َ
‫ك َخ ْي ٌر َّواَحْ َسنُ تَْأ ِو ْياًل‬ ‫هّٰلل‬
َ ِ‫َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُوْ نَ بِا ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذل‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. (QS. An-nissa:59)22

Berdasarkan tafsir Al-Azhar menjelaskan bahwa manusia yang beriman


mestilah tunduk kepada peraturan. Peraturan yang maha tinggi ialah
peraturan Allah. Inilah peraturan yang wajib di taati. Kemudian itu orang
yang beriman diperintahkan pula taat kepada rasul kemudian taat kepada Ulil
Amri.23

Berdasarkan pernyataan tersebut kiranya jelas bahwa disiplin adalah suatu

20
Masykuri Arif Rahman.. Kesalahan-kesalahan guru saat mengajar. (Jogjakarta:
Laksana, 2013) h. 64.
21
Sofan Amri. Pengembangan & model pembelajaran.( Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya,
2013) h. 161-162.
22
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Diponegoro: CV Penerbit
Diponegoro,2010) h.87.
23
Hamka. Tafsir Al-Azhar. (Jakarta: PT. Pustaka Panjimas, 1987) h. 127.

10
keadaan, dimana sesuatu itu berada dalam keadaan tertib, teratur dan
semestinya, serta tiada suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung
maupun tidak langsung, selama peraturan-peraturan itu tidak melanggar
norma-norma agama.

Dari beberapa pendapat para ahli, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
disiplin adalah sikap seseorang yang menunjukkan berperilaku moral,
ketaatan atau kepatuhan, tunduk terhadap peraturan serta pengawasan yang
berlaku yang dilakukan dengan senang hati dan penuh kesadaran diri dengan
tujuan mengembangkan diri agar berperilaku tertib serta menundukkan ego
dan subjektivitas untuk kebaikan bersama.

3. Fungsi Disiplin
Kedisiplinan sebagai alat pendidikan diterapkan dalam rangka proses
pembentukan, pembinaan dan pengembangan sikap dan tingkah laku yang
baik. Sikap dan tingkah laku yang baik tersebut dapat berupa rajin, berbudi
pekerti luhur, patuh, hormat, tenggang rasa dan berdisiplin. Disiplin erat
kaitannya dengan pemanfaatan waktu secara efektif.

Fungsi kedisiplinan di sekolah adalah sebagai berikut: (a) Menata kehidupan


bersama, (b) Membangun kepribadian, (c) melatih kepribadian, (d)
pemaksaan, (e) hukuman, dan (f) menciptakan lingkungan kondusif. 24

Sedangkan menurut Maman Rachman (dalam Sofan), fungsi disiplin bagi


para siswa sebagai berikut : (a) memberikan dukungan bagi terciptanya
perilaku yang tidak menyimpang; (b) membantu siswa memahami dan
meyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan; (c) cara menyelesaikan
tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didiknya terhadap lingkungannya;
(d) untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu
lainnya; (e) menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah; (f)
mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar; (g) peserta didik
belajar dan bermanfaat baginya dan lingkungannya; (h) kebiasaan baik itu

24
Tulus Tu’u. Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. (Jakarta: Grasindo, 2004)
h. 38-44.

11
menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya.25

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa pentingnya sikap disiplin


karena dengan disiplin dapat mendorong mereka khusunya siswa untuk
belajar secara konkret dalam praktik hidup di sekolah tentang hal-hal positif
yaitu melakukan hal-hal yang benar, memberi andil lahirnya siswa yang
berhasil dengan kepribadian yang unggul yang mampu beradaptasi dengan
lingkungannya

4. Pentingnya Disiplin
Setiap orang sangat memerlukan kedisiplinan dalam melaksanankan aktivitas
baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Apalagi sebagai seorang siswa,
untuk mencapai hasil yang optimal dia harus disiplin, baik disiplin dalam
menaati peraturan di sekolah, disiplin belajar di sekolah, disiplin dalam
melaksanakan tugas belajar dari sekolah ataupun disiplin belajar dirumah.

Disiplin diperlukan oleh siapa pun dan di manapun, begitu pula siswa.
Dengan adanya disiplin siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Dunham dalam Ehiane mengatakan “Effective discipline helps in the
achievement of goods, expectation and responsibility in students”. Artinya
disiplin yang efektif membantu dalam pencapaian tujuan, harapan dan
tanggung jawab pada siswa. Jadi disiplin membantu siswa untuk mencapai
tujuannya, tujuan siswa dalam belajar adalah mencapai hasil belajar yang
memuaskan. Selain itu, disiplin berperan penting membentuk individu yang
bertanggung jawab.26

Menurut Sofan disiplin perlu dalam mendidik anak karena (1) akan
berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku siswa, (2) disiplin dapat
mendorong mereka belajar secara konkret dalam praktik hidup di sekolah
tentang hal-hal negative, (3) dengan pemberlakuan disiplin, siswa belajar
25
Sofan Amri. Pengembangan & model pembelajaran (tt.p,tp.2013) h. 164
26
Ehiena. Disciple and Academic Performance (A study of Selected secondary Schools in
Lagos, Nigeria). Internationa Journal of Academic Research in Progressive Education anad
Development. (Online). Vol. 3 No. 1 (2014). Tersedia:
http//hrmars.com/hrmars_papers/Discipline_and_Academic_Performance.pdf. Diunduh 5
Desember 2021.

12
beradaptasi dengan lingkungan yang baik itu, sehingga muncul
keseimbangan diri dalam hubungan dengan orang lain.27

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat


penting bagi setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan
membentuk sikap, perilaku dan tata kehidupan yang teratur yang akan
menjadikan siswa sukses ketika belajar. Siswa yang disiplin akan mencapai
hasil belajar yang baik, siswa yang mempunyai aturan dan tata tertib dalam
baik di sekolah atau dirumah serta mentaati aturan tersebut akan membuat
siswa menjadi terbiasa dan tertib.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin


Sikap disiplin atau kedisiplinan seseorang terutama siswa, adalah berbeda-
beda. Ada siswa yang mempunyai kedisiplinan tinggi, sebaliknya ada siswa
yang mempunyai kedisiplinan rendah. Tinggi rendahnya kedisiplinan
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam diri
maupun yang berasal dari luar.

Dalam menegakkan kedisiplinan ada beberapa faktor yang perlu diketahui


agar kedisiplinan dapat ditegakkan dengan baik. Ada beberapa para ahli yang
menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan seseorang.
Menurut Amri beberapa faktor yang yang mempengaruhi kedisiplinan yaitu:
(a) anak itu sendiri, (b) sikap pendidik, (c) lingkungan, (d) tujuan, (e) pola
asuh dan control yang dilakukan orang tua, (f) pemahaman diri tentang
motivasi, (g) hubungan sosial dan pengaruhnya terhadap individu. 28

Lain halnya dengan pendapat Suradi ada dua faktor yang mempengaruhi
terbentuknya suatu kedisiplinan seorang siswa dalam belajar yaiu: 1) Faktor
internal meliputi (a) ranah kognitif, (b) minat, dan (c) motivasi. 2) Faktor
eksternal meliputi (a) faktor lingkungan keluarga, (b) faktor lingkungan
masyarakat, dan (c) faktor lingkungan sekolah. 29

27
Sofan Amri. Pengembangan & model pembelajaran (tt.p,tp.2013) h. 164
28
Ibid, h. 167-168
29
Suradi. Pentingnya Penerapan Disiplin Siswa. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.) h. 27-
28.

13
Dari beberapa pendapat para ahli, maka penulis menyimpulkan bahwa yang
mempengaruhi kedisiplinan adalah anak itu sendiri, sikap pendidik,
lingkungan, tujuan, pemahaman diri tentang motivasi, pola asuh orang tua,
hubungan sosial dan pengaruhnya terhadap individu, dan faktor internal dan
eksternal.

6. Aspek-Aspek Kedisiplinan Siswa


Menurut Arikunto kedisiplinan siswa dapat dilihat dari 3 aspek yaitu, aspek
disiplin siswa di lingkungan keluarga, aspek disiplin siswa di dalam kelas,
dan aspek disiplin siswa di lingkungan sekolah.30

Tulus dalam penelitiannya mengenai disiplin mengemukakan bahwa yang


menunjukkan pergeseran atau perubahan hasil belajar siswa sebagai
kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah meliputi: dapat mengatur
waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat
belajar di kelas dan ketertiban diri saat belajar di kelas. 31

Menurut wibowo indikator kedisiplinan adalah datang tepat waktu,


membiasakan mengikuti aturan, tertib berpakaian, dan tertib mempergunakan
fasilitas dengan baik.32 Daryanto membagi indikator didiplin belajar yaitu
ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan
pembelajaran di sekolah, melaksanankan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya, dan disiplin belajar dirumah.33

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis membagi


indikator kedisiplinan siswa yaitu: siswa sampai di sekolah tepat waktu,
mengikuti peraturan pembelajaran disekolah, mengerjakan tugas yang
diberikan guru, belajar dirumah dan mentatati tata tertib sekolah.

30
Suharsimi Arikunto. Manajemen pengajaran secara manusiawi. (Jakarta: PT Rineka
Cipta 1990). h. 122-123
31
Tulus Tu’u. Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. (Jakarta: Grasindo. 2004)
h. 91.
32
Wibowo. Manajemen kerja. (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2012), h. 100
33
Daryanto. Konsep dasar manajemen pendidikan. (Jakarta: Guava Media 2013) h. 144

14
7. Peran Guru Terhadap Kedisiplinan Peserta Didik
Dari semua penjelasan diatas, peneliti berpendapat bahwa peranan guru
terhadap kedisiplinan peserta didik adalah sebagai pengatur, pembimbing dan
pengarah terhadap segala tingkah laku peserta didik. Dengan bimbingan dan
arahan yang baik dari guru maka peserta didik tersebut akan lebih disiplin
dalam segal hal yang berkaitan dengan pendidikannya bahkan bisa lebih
daripada itu. Dengan demikian arahan yang baik dari guru akan memberikan
dampak positif terhadap peserta didik kedepannya dalam menjalani
kehidupan.

Cara guru dalam mengarahkan peserta didiknya pun memberikan efek yang
berbeda. Jika dalam pengarahannya guru menggunakan cara yang buruk
maka akan berdampak buruk dan begitu juga sebaliknya. Maka dari itu
sebagai guru kita harus tahu bagaimana cara yang tepat digunakan dalam
mengarahkan atau membimbing peserta didik tersebut. Walaupun tujuan kita
baik tapi jika pengaplikasiannya buruk maka hasilnya tidak akan sesuai
dengan yang kita harapkan.

8. Pengertian dan Hakikat Peserta Didik


Peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah
potensi dasar (fitrah) yang perlu dikembangkan. 34 Peserta didik merupakan “
Raw Material” (Bahan Mentah) dalam proses transformasi dan internalisasi,
menepati posisi yang sangat penting untuk melihat signifikasinya dalam
menemukan keberhasilan sebuah proses. Peserta didik adalah makhluk
individu yang mempunyai kepribadian dengan ciri-ciri yang khas yang sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada.

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan


potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.35 Peserta didik sebagai komponen yang tidak dapat
terlepas dari sistem pendidikan sehingga dapat dikatakan bahwa peserta didik
34
Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2011), hlm. 119.
35
Pasal 1 ayat 4, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003), hlm. 23.

15
merupakan obyek pendidikan tersebut. Dalam paradigma pendidikan Islam,
peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah
potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu dikembangkan. 36 Jadi secara
sederhana peserta didik dapat didefinisikan sebagai anak yang belum
memiliki kedewasaan dan memerlukan orang lain untuk mendidiknya
sehingga menjadi individu yang dewasa, memiliki jiwa spiritual, aktifitas dan
kreatifitas sendiri.

Dengan demikian peserta didik adalah individu yang memiliki potensi untuk
berkembang, dan mereka berusaha mengembangkan potensinya itu melalui
proses pendidikan pada jalur dan jenis pendidikan tertentu. Dalam
perkembangan peserta didik ini, secara hakiki memiliki kebutuhan-kebutuhan
yang harus dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan peserta didik tumbuh dan
berkembang mencapai kematangan pisik dan psikis. Kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh pendidik diantaranya:
a. Kebutuhan jasmani; tuntunan siswa yang bersifat jasmaniah, seperti
kesehatan jasmani yang dalam hal ini olah raga menjadi materi
utama, disamping itu kebutuhan-kebutuhan lain seperti: makan,
minum, tidur, pakaian dan sebagainya, perlu mendapat perhatian.
b. Kebutuhan sosial; pemenuh keinginan untuk saling bergaul sesama
siswa dan guru serta orang lain, merupakan salah satu upaya untuk
memenuhi kebutuhan sosial anak didik. Dalam hal ini sekolah harus
dipandang sebagai lembaga tempat para siswa belajar, bergaul dan
beradaptasi dengan lingkungan seperti bergaul sesama teman yang
berbeda jenis kelamin, suku, bangsa, agama, status sosial dan
kecakapan. Guru dalam hal ini harus dapat menciptakan suasana
kerja sama antar siswa dengan suatu harapan dapat melahirkan suatu
pengalaman belajar yang lebih baik.
c. Kebutuhan intelektual; semua siswa tidak sama dalam hal minat
untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan, mungkin ada yang lebih
berminat belajar ekonomi, sejarah, biologi atau yang lain-lain. Minat
semacam ini tidak dapat dipaksakan kalau ingin mencapai hasil

36
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis.
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 47

16
belajar yang optimal.

Oleh karena itu yang penting, bagaimana guru Menurut Samsul Nizar
beberapa hakikat peserta didik dan implikasinya terhadap pendidikan Islam,
yaitu:
a. Peserta didik bukan merupakan miniatur orang dewasa, akan tetapi
memiliki dunia sendiri.
b. Peserta didik adalah manusia yang memiliki diferensiasi priodesasi
perkembangan dan pertumbuhan.
c. Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik yang
menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi.
d. Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan
individual.
e. Peserta didik terdiri dari dua unsur utama, yaitu jasmani dan rohani.
f. Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fitrah) yang
dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis. 37

9. Kedudukan dan Fungsi Peserta Didik


Peserta didik merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan,
tanpanya proses pendidikan tidak akan terlaksana. Oleh karena itu pengertian
tentang anak didik dirasa perlu diketahui dan dipahami secara mendalam oleh
seluruh pihak. Sehingga dalam proses pendidikannya nanti tidak akan terjadi
kemelencengan yang terlalu jauh dengan tujuan pendidikan yang
direncanakan. Dalam paradigma pendidikan Islam, peserta didik merupakan
orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi (kemampuan) dasar
yang masih perlu dikembangkan. Paradigma tersebut menjelaskan
bahwasanya manusia/anak didik merupakan subjek dan objek pendidikan
yang memerlukan bimbingan orang lain (pendidik) untuk membantu
mengarahkannya mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta
membimbingnya menuju kedewasaan. Peserta didik merupakan subjek dan
objek pendidikan yang memerlukan bimbingan orang lain (pendidik) untuk
membantu mengembangkan potensi yang dimilikinya serta membimbing
menuju kedewasaan. Potensi merupakan suatu kemampuan dasar yang
37
Samsul Nizar, op. cit., hlm. 78.

17
dimiliki peserta didik, dan tidak akan tumbuh atau berkembang secara
optimal tanpa bimbingan pendidik.38

38
Yasin al-Fatah, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Press,
2008), hlm.100.

18
OUTLINE SEMENTARA

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul................................................................................................
B. Latar Belakang Masalah....................................................................................
C. Identifikasi dan Batasan Masalah......................................................................
D. Rumusan Masalah.............................................................................................
E. Tujuan Penelitian..............................................................................................
F. Manfaat Penelitian............................................................................................
G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan.......................................................
H. Metode Penelitian.............................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Peran Guru.....................................................................................
B. Pendidik dan Peserta Didik..............................................................................
1. Hakikat Pendidik dan Peserta Didik..........................................................
2. Karakteristik Pendidik dan Peserta Didik..................................................
C. Nilai-Nilai Kedisiplinan...................................................................................
1. Pengertian Kedisiplinan............................................................................
2. Fungsi dan Pentingnya Kedisiplinan........................................................
3. Tujuan Kedisiplinan.................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN


A. Metode dan Alasan Menggunakan Metode.....................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................................

19
C. Instrumen Penelitian
D. Kondisi Objektif Penelitian
E. Teknik Analisis Data
F. Indikator Keberhasilan.....................................................................................

BAB IV ANALISIS DATA


A. Analisis Nilai-Nilai Kedisiplinan Dalam Dunia Pendidikan............................
1. Disiplin Waktu.........................................................................................
2. .................................................................................................................
3. .................................................................................................................
4. .................................................................................................................
5. .................................................................................................................
B. Nilai-Nilai Kedisiplinan Dalam Dunia Pendidikan..........................................

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

20
DAFTAR PUSTAKA
2016. Peran Tenaga Kerja dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja. Repositori, UIN SUSKA
Riau
Al-Fatah, Yasin. 2008. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN-Malang Press
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & model pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen pengajaran secara manusiawi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Dakhi, Agustin Sukses. 2020. Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa. Deepublish.
Daryanto. 2013. Konsep dasar manajemen pendidikan. Jakarta: Guava Media.
Departemen Agama RI. 2010. Al-Quran dan Terjemahannya. Diponegoro: CV Penerbit
Diponegoro.
Ehiena. 2014. Disciple and Academic Performance (A study of Selected secondary
Schools in Lagos, Nigeria). Internationa Journal of Academic Research in
Progressive Education anad Development. (Online). Vol. 3 No. 1. Tersedia:
http//hrmars.com/hrmars_papers/Discipline_and_Academic_Performance.pdf.
Diunduh 5 Desember 2021.
Fitrah, Muh. 2017. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus.
Sukabumi: Jejak.
Hamka. 1987. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: PT. Pustaka Panjimas
Izzan, Ahmad & Saehudin. 2016. Hadis Pendidikan “Konsep Pendidikan Berbasis
Hadis”. Bandung: Humaniora.
Morrisan.2019. Riset Kualitatif, (Prenada Media)
Mawardi, Pitalis. 2020. Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah dan Best
Practice. Jawa Timur: CV PENERBIT QIARA MEDIA.
Maemunawati,Siti & Muhammad Alif. 2020. Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media
Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19. 3M Media Karya.
Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan
Praktis. (Jakarta: Ciputat Pers)
Pasal 1 ayat 4, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. 2003. Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)
Rahman, Masykuri Arif. 2013. Kesalahan-kesalahan guru saat mengajar. Jogjakarta:
Laksana.
Suharto, Toto. 2011. Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media)

21
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta.
Suradi. 2011. Pentingnya Penerapan Disiplin Siswa. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta: Grasindo.
Vika Setyawati,Subowo, 2018.“PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN
KELUARGA DAN PERAN GURU TERHADAP DISIPLIN BELAJAR SISWA,”
Economic Education Analysis Journal. no. 7 (1)
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj
Wibowo. 2012. Manajemen kerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

22

Anda mungkin juga menyukai