Anda di halaman 1dari 26

ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Green Campus UIN Raden Intan


Lampung
Campus berwawasan lingkungan
• Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2017 tentang Statuta Universitas Islam
Negeri pada Pasal 3 menyebutkan bahwa Visi Universitas yaitu
terwujudnya Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
sebagai rujukan internasional dalam pengembangan ilmu
keislaman integratif-multidisipliner berwawasan lingkungan
tahun 2035
• hal ini menunjukkan keseriusan UIN Lampung menjadi
kampus rujukan internasional dan berwawasan lingkungan
pada tahun 2035. Kampus UIN Lampung sedang
mempersiapkan dirinya menuju sebuah ekokampus, yaitu
sebuah kampus yang berkelanjutan, kampus hijau, dan
berwawasan lingkungan.
• ekokampus adalah sebuah institusi pendidikan tinggi yang
memiliki visi, menerapkan dan mempromosikannya pada
skala regional dan global untuk meminimalisasikan dampak
negatif lingkungan, ekonomi, sosial, dan kesehatan dengan
cara menggunakan sumberdaya mereka untuk difungsikan
dalam pendidikan/pengajaran, penelitian, pengabdian dan
kerjasama, dan membantu masyarakat mengubah gaya hidup
yang sustainable (berkelanjutan).

• Pemetaan secara umum pada potensi sumberdaya kampus


menunjukkan bahwa UIN Raden Intan Lampung mencapai
skor 7.800/10.000 atau telah memenuhi 78,00% syarat yang
diperlukan sebagai sebuah kampus berwawasan lingkungan
standar/rujukan internasional.
Bidang Penataan dan Infrastruktur

• UIN Raden Intan Lampung terus berupaya secara konsisten


sebagai kampus hijau berkelanjutan. Setelah
mengikutsertakan dalam UI GreenMetric, kali ini UIN telah
menerapkan ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen
Lingkungan.

• ISO 14001:2015 bertujuan untuk memungkinkan organisasi


dari semua jenis atau ukuran untuk mengembangkan dan
menerapkan kebijakan yang berkomitmen untuk bertanggung
jawab pada lingkungan; seperti keberlanjutan sumber daya,
pencegahan polusi, mitigasi perubahan iklim dan minimalisasi
dampak lingkungan.
•  ISO 14001 merupakan kumpulan standar — standar
terkait pengelolaan lingkungan yang disusun untuk
membantu organisasi agar dapat meminimalisir
dampak negatif kegiatan — kegiatan atau proses dan
semisalnya terhadap lingkungan, seperti halnya yang
mengakibatkan dan menimbulkan perubahan
lingkungan yang merugikan baik terhadap
pencemaran udara, pencemaran air maupun
pencemaran tanah. mematuhi peraturan
perundangan-undangan dan persyaratan-persyaratan
berorientasi lingkungan yang berlaku serta
memperbaiki hal-hal di atas secara berkelanjutan.
• Manfaat yang diterima UIN dalam penerapan ISO ini
diantaranya pertama, menyediakan tempat kuliah yang bersih,
sejuk, nyaman dan ramah lingkungan. Kedua, mendorong
kepatuhan terhadap regulasi terutama regulasi dalam bidang
lingkungan. Ketiga, mengurangi pencemaran atau resiko
lingkungan. Keempat, effisiensi penggunaan sumber daya. Dan
kelima, dapat meningkatkan citra kampus.
Bidang Energi dan Perubahan Iklim
Green Building itu Penting, Upaya Mengurangi Dampak Perubahan Iklim

• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2010


tentang Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan disebutkan
dalam Pasal 1 bahwa bangunan ramah lingkungan (green building) adalah
suatu bangunan yang menerapkan prinsip lingkungan dalam perancangan,
pembangunan, pengoperasian, dan pengelolaannya dan aspek penting
penanganan dampak perubahan iklim.

• Puji Rahardjo, M.Hum. menyampaikan bahwa merujuk dari Peraturan


Menteri tersebut, Kampus UIN Raden Intan Lampung saat ini terus
berupaya menerapkan konsep green building sebagai salah satu upaya
penting dalam penanganan dampak perubahan iklim..
• “Kami sudah petakan beberapa bangunan yang telah menerapkan konsep
green building seperti penggunaan kaca tembus cahaya pada bangunan
sehingga cahaya matahari bisa langsung masuk ke ruangan untuk
mengurangi penggunaan lampu. Selain itu, kami juga memasang lampu-
lampu LED yang lebih hemat energi,” jelas Wakil Ketua Tim Pengembangan
Kampus Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan (TPKBBL) tersebut.
• Menurutnya, ke depan akan terus diupayakan memaksimalkan
konsep green building di Kampus Hijau UIN Raden Intan mengingat masih
banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar terwujudnya
kampus yang hijau, asri dan nyaman.
Ini Penyebab Gedung Rektorat UIN Lampung Dingin Tanpa AC

• Pernahkah mengunjungi Gedung Rektorat UIN Raden Intan Lampung? Jika


pernah berkunjung ke gedung itu dan berjalan di sisi bagian dalamnya
tentu akan merasakan suasana angin semilir dan menyejukkan, dan itu
bukan disebabkan karena penyejuk udara (air conditioner).

•  Berikut penjelasan Arinto Prabowo, S.T. seorang insinyur bidang energi


yang pernah mengunjungi Gedung Rektorat UIN Lampung.

• “Sistem penghawaan yang ada di gedung rektorat merupakan salah satu


penerapan green building dimana gedung memungkinkan untuk
mendapat sirkulasi secara alami. Dengan posisi pengarah penghawaan
secara vertikal, menyebabkan arah angin pada siang hingga sore hari yang
cenderung bergerak ke arah barat masuk ke arah selubung/pengarah
vertikal tersebut.” Ditambahkan Arinto, “sehingga pada waktu-waktu
tersebut keadaan ruangan dalam gedung rektorat tetap sejuk meskipun
cuaca sedang terik.”
• Menurutnya, desain di Gedung Rektorat UIN Lampung sangat baik
dalam rangka memenuhi kebutuhan teknis green building, karena
dengan sistem penghawaan alami yang ada di gedung rektorat
akan menghemat penggunaan energi listrik dan biaya operasional
pada gedung. “Pada umumnya untuk penggunaan sistem
pendingin gedung memerlukan energi listrik yang besar, konsep
Gedung Rektorat UIN Lampung sudah sangat bagus. Green
building harus memenuhi konsep antara lain sejuk, terang, dan
hemat,” demikian penjelasan Arinto Prabowo, S.T. tentang konsep
green building Gedung Rektorat UIN Lampung.
Bidang Air

Peduli pohon untuk Kampus


Pohon dapat membantu menjernihkan air dengan berfungsi
sebagai filter. polutan dan partikel berbahaya dapat tersaring
ketika air mengalir melalui pohon-pohon yang ada. Selain itu,
pohon juga menjaga formasi tanah agar tidak terkikis dan
mengkontaminasi sumber air tersebut.
• Calon mahasiswa baru (camaba) peserta Pengenalan Budaya Akademik dan
Kemahasiswaan (PBAK) UIN Raden Intan Lampung tahun 2019 turut
memberikan sumbangsih dalam menghijaukan kampus. Melalui agenda PBAK,
camaba ini menanam pohon di lingkungan kampus UIN tepatnya di belakang
Mahad Aljamiah
• Ketua tim pengembangan eko-kampus, Dr. Eko Kuswanto M.Si. mengatakan
bahwa penanaman pohon dilakukan untuk menghijaukan kampus. “Kami
berharap ke depannya lebih banyak tanaman yang ditanam, dan bisa
menanam juga di kampus baru UIN Raden Intan (Kota Baru),”
• Saat ini, UIN Raden Intan mendapat predikat kampus terbersih dan terhijau
tingkat nasional dari Kementerian Agama untuk lingkungan Perguruan Tinggi 
Keagamaan Negeri (PTKN). Berdasarkan penilaian UI GreenMetric – salah satu
lembaga di bawah Univeristas Indonesia yang menilai Green Campus di seluruh
dunia
Pembuatan Lubang Biopori di Lingkungan Kampus UIN
Raden Intan Lampung

• tujuan dari pembuatan lubang biopori ini adalah sebagai


upaya mencegah banjir, membuat pupuk organik melalui
lubang biopori, dan mempersubur tanah. “Selain
sebagai upaya mencegah banjir, lubang biopori juga
sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah karena adanya
pupuk organik yang akan diproduksi oleh
mikroogranisme sekitar daerah lubang biopori tersebut.
• Di lokasi yang sama, Dita Rahmayani selaku mahasiswi praktikum
mengatakan bahwa pembuatan lubang biopori sangatlah mudah
dan tidak memerlukan keahlian khusus.
“pertama kita membuat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1
meter dan dengan diameter 10-30 cm, lalu isi lubang biopori
dengan sampah-sampah organik seperti daun atau rumput-
rumputan yang kering hingga penuh dan setelah itu tutup lubang
biopori dengan paving biopori agar tidak membahayakan bagi
pejalan kaki” jelas mahasiswi semester 5 tersebut. (FK/RS)
Pengolahan Limbah Cair

• Air adalah kebutuhan semua makhluk hidup, di setiap tubuh manusia


hampir 80% dipenuhi oleh air. Salah satu kegiatan terbaik yang bisa
dilakukan untuk mewujudkan kelestrian lingkungan terutama air
adalah dengan cara peduli terhadap pengolahan limbah air yang
dihasilkan setiap harinya.

• Limbah padat bisa dibuang ke penampungan sampah yang telah


disediakan oleh pemerintah sedangkan limbah cair kadang-kadang
dibuang ke saluran air dan akhirnya mengalir ke sungai-sungai.
Pembuangan air tanpa difilter yang memadai akan menimbulkan
pencemaran air.

• Dengan adanya praktikum yang terintegrasi di laboratorium dan di


lapangan di lingkungan uin raden intan diharapkan dapat memecah
masalah toksikologi lingkungan dan pengolahan limbah dalam kampus
Bidang Limbah
Botol dan Gelas Plastik Air Mineral Sumbang 20%
Sampah Anorganik di Kampus

• Hal tersebut disampaikan oleh Puji Rahardjo, M.Hum., bahwa


dari keseluruhan limbah anorganik yang dihasilkan oleh Kampus
UIN Lampung 20% bersumber dari limbah kemasan air mineral.

• “Ini perlu menjadi perhatian khusus agar kampus ini menjadi


kampus yang sehat juga ramah lingkungan. Kami sangat
mendukung kampanye hijau yang dilakukan oleh kelompok
mahasiswa tersebut,” tegas Wakil Ketua Tim Pengembangan
Kampus Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan (TPKBBL)
UIN Raden Intan Lampung
• Dan pada HUT UIN Raden Intan Lampung yang ke-50. Salah satu agenda
untuk memeriahkan dies natalis emas ini telah dilakukan oleh beberapa
mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Studi Ekologi (KSE) dengan
membagikan tumbler untuk mengkampanyekan gaya hidup hijau dalam
bentuk pengurangan limbah plastik yang dihasilkan dari kemasan air
mineral.

• aktivitas yang dilakukan oleh kelompok mahasiwa tersebut, peduli dengan


keseimbangan alam. Hal ini wajib ditiru dan ditularkan,” ungkap Lusfina
salah seorang pegawai UIN Lampung yang mendapat hadiah tumbler.
Mahasiswa UIN Lampung Urai Sampah Melalui Pengomposan

• Diambil dari data yang diperoleh Tim Pengembangan Kampus


Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan (TPKBBL) bahwa
limbah sampah yang dihasilkan Kampus UIN Raden Intan
Lampung setiap harinya rata-rata berkisar 3-4 ton baik organik
maupun anorganik.

• Menyikapi situasi tersebut, Kampus UIN Raden Intan Lampung


melalui Prodi Pendidikan Biologi melakukan pengelolaan
sampah melalui pengomposan.

• Persentase terbesar dari jumlah sampah tersebut adalah


sampah organik yang potensial untuk dikembangkan sebagai
pupuk. Selain pupuknya berguna bagi tumbuhan, pengomposan
juga berperan penting dalam mengurangi debit sampah kampus
• Dalam pengelolaan sampah organik menjadi kompos
merupakan bagian dari pengaplikasian keilmuan yaitu
bioteknologi dan kewirausahaan
• Anggota TPKBBL bidang pengelolaan limbah
menyampaikan bahwa dengan peran serta dan
keikutsertaan mahasiswa maka akan makin terasah
pengalaman dan juga timbul ide-ide baru yang
bermanfaat kedepannya.
UKM Maharipal Tunjukan Eksistensi Olah Sampah Melalui Ecobrick

•  Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Raden Intan Pecinta


Alam (Maharipal) UIN Raden Intan Lampung tunjukan eksistensi
dalam mengatasi masalah sampah Hal tersebut merupakan respon
positif UKM Maharipal terhadap kondisi masyarakat saat ini yang
dirasa kurang peduli dengan lingkungan terutama dalam hal
penanggulangan sampah khususnya sampah plastik.

• Atas dasar ini, UKM Maharipal UIN Raden Intan Lampung


membentuk tim Ecobrick sebagai upaya penanggulangan sampah
anorganik khususnya sampah plastik. Ecobrick sendiri merupakan
metode pengolahan sampah plastik yang dipotong kecil kemudian
dipadatkan dalam wadah botol plastik. Selanjutnya, botol-botol yang
sudah terisi secara padat tersebut dirangkai menjadi berbagai macam
kerajinan baik berupa hiasan ruangan maupun sebagai benda
bermanfaat yang bisa digunakan dalam keseharian
• Ecobrick sangat cocok diterapkan sebagai solusi
mengurangi limbah plastik. Selain itu, kegiatan ini juga
bisa menjadi sarana untuk menyalurkan dan
menumbuhkan bakat seni khususnya para anggota
UKM Maharipal
• Ecobrick ini cocok sekali bagi para pemuda sebagai
stimulan untuk lebih kreatif karena hasil
dari Ecobrick ini bisa dirangkai menghasilkan berbagai
macam kerajinan seperti menjadi meja, kursi, bahkan
bisa dibuat sebagai bahan dasar bahan bangunan
• Selain itu, tujuan lain dari kegiatan Ecobrick ini adalah
membantu langkah UIN Raden Intan Lampung menuju
kampus hijau berwawasan lingkungan rujukan
internasional.
• Seperti yang disampaikan Rektor (Prof. Dr. H. Moh. Mukri,
M.Ag., red) bahwa beliau berharap kampus ini bisa
menjadi kampus islami yang berwawasan lingkungan
• Dan tim mahripal pun akan terus
mengkampanyekan Ecobrick. Pihaknya berharap
pengolahan limbah plastik ini bisa diterapkan masyarakat
luas terutama kalangan anak muda, sehingga bisa
mengurangi produksi limbah plastik yang ada,”
Bidang Pendidikan dan Penelitian

Tenaga Pendidik Mengikuti Training of Trainer Islam dan Lingkungan


Hidup
 setiap fakultas di lingkungan UIN Raden Intan Lampung ikuti Training
of Trainer (ToT). ToT tersebut diselenggarakan oleh Tim
Pengembangan Kampus Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
(TPKBBL) UIN Raden Intan Lampung. dalam mewujudkan visi UIN
terus melakukan inovasi dalam bidang lingkungan hidup dalam
penyertaan padaUI GreenMetric,
UIN Raden Intan Lampung Raih Kenaikan Skor Tertinggi pada
Penilaian UI GreenMetric 2019

• UI GreenMetric World University Rankings merupakan


lembaga dibawah naungan UI yang sudah 10 tahun terakhir
menilai kampus hijau berkelanjutan di seluruh dunia. Tahun
ini terdapat 780 universitas dari 85 negara yang ikut
berpartisipasi, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak
719 universitas dari 81 negara.
• UIN Raden Intan Lampung sudah dua tahun terakhir turut
berpartisipasi mengikuti penilaian tersebut, pada tahun 2018
UIN menduduki peringkat ke-18 nasional dan 337 dunia.
Tahun 2019 peringkat UIN naik sangat signifikan yakni
peringkat ke-11 nasional dan 172 dunia dengan skor total
6.250, dengan capaian tersebut UIN berhasil menjadi kampus
terhijau di luar Pulau Jawa.
• Dari rilis data UI GreenMetric, ada beberapa universitas yang berhasil
mencapai kenaikan skor secara signifikan. UIN Raden Intan sendiri
memiliki kenaikan skor tertinggi sebesar 1.450 dari analisis 35 kampus
terhijau di Indonesia versi UI GreenMetric. Pada 2018 UIN mengumpulkan
total skor 4.800 dan meningkat di tahun 2019 menjadi 6.250.

• Peningkatan yang signifikan tersebut sebagai bukti keseriusan UIN


menerapkan konsep Green Campus yang juga sudah tertuang pada visi
UIN Raden Intan yakni “Terwujudnya Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung sebagai rujukan Internasional dalam pengembangan ilmu
keislaman integratif-multidisipliner berwawasan lingkungan tahun 2035

Anda mungkin juga menyukai