Anda di halaman 1dari 13

Program Green Campus Menuju Life on land

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kampus Hijau )


Dosen Pengampu : Mala Pratiwi, M.Pd

Disusun Oleh :

Angga Aditya Pratama (2171020160)


Devino Anggara (2171020057)
Melia Kartika (2171020135)
Salsabilla Claudia Maharani (2171020036)
Zayyadi (2171020112)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI SISTEM INFORMASI
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur hanyalah milik Allah SWT yang Maha Penguasa atas segala
penciptaan-Nya. Selayaknya kita selalu bersyukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
egala sesuatu berbentuk kenikmatan kepada kita semua yang tiada terhingga. Serta segala
rahmat dan izin-Nya, maka dari menjadikan kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
taharah ini.
Meskipun dalam pengerjaan makalah ini, kami sebagai penyusun mangalami kesulitan
namun banyak pihak yang membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah
serta kemudahan kami untuk menyelasaikan makalah ini. Selain itu kami juga ingin
berterimakasih kepada Ibu Mala Pratiwi, M.Pd sebagai dosen pengampu Mata Kuliah
Manajemen Kampus Hijau yang telah memberikan kesempatan kami untuk menyusun makalah
ini.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangannya bahkan jauh
dari kata sempurna dan juga tidak terhindar dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat diharapkan dalam proses perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.

Bandar Lampung, 24 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Sustainable Development Goals (SDGs) .......................................................................... 3
B. Life on Land ...................................................................................................................... 5
C. Affordable and Clean Energy ............................................................................................ 6
D. Responsible Consumption and Production ....................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 9
Kesimpulan ................................................................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kampus yang hijau tentunya akan memberikan efek kenyamanan bagi insan
civitas akademisi dalam sebuah kampus perguruan tinggi. Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung, merupakan salah satu kampus terbesar dilampung, yang
kehadirannya diharapkan dapat menjadi cikal bakal kampus yang ramah lingkungan.
Oleh karena itu, green campus sebagai wujud kecintaan terhadap lingkungan yang perlu
ditumbuhkan akan dimulai dari lingkungan internal kampus melalui gerakan Program
Green Campus Menuju Life on land.

Isu pemanasan global dan perubahan iklim (climate change) bukan sekedar isu
belaka, dan merupakan masalah lingkungan yang harus segera diatasi. Berbagai
fenomena alam yang cenderung mengalami penyimpangan (anomali) seperti iklim
yang tidak menentu, panas ekstrim yang berkepanjangan, intesitas curah hujan yang
tinggi, banjir, angin ribut, puting beliung, banyak dikaitkan dengan isu pemanasan
global tersebut. Hasil penelitian para ahli yang menunjukan bahwa ada peningkatan
jumlah kadar gas rumah kaca CO2 di atmosfir, yang sejalan dengan meningkatnya
aktivitas manusia di bumi seperti aktivitas rumah tangga (termasuk institus / kantor /
rumah sakit / sekolah / kampus / industri / transportasi dan lain-lain.

Masalah lingkungan dan upaya pengelolaannya semakin kompleks yang


mencakup berbagai aspek yang sangat luas, sementara itu pemahaman manusia
terhadap lingkungan hidup masih jauh dari sempurna. Keterbatasan infrastruktur
pendukung yang diperlukan dan ketersedian sumber daya manusia (SDM) yang handal
merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dan dikembangkan, masalah
keterampilan dan wawasan yang dimiliki oleh pihak yang berkompeten dalam
pengelolaan lingkungan bukan alasan bagi pengelolaan lingkungan.

Masalah lingkungan adalah masalah bersama yang membutuhkan sinergi semua


elemen masyarakat, termasuk didalamnya adalah civitas akademika. Sebagai kalangan
akdemisi, pemikiran kedepan tentang masalah lingkungan sangat dinanti oleh
masyarakat karena tentunya kualitas lingkungan yang tidak baik akan menopang
kehidupan yang baik.
Program kampus hijau (Green Campus) dilatar belakangi anataraa lain bahwa
lingkungan kampus diharapkan menjadi tempat yang nyaman, bersih, teduh (hijau),
indah, dan sehat.

1
Pengertian istilah kampus hijau (Green Campus) dalam konteks pelestarian
lingkungan bukan hanya suatu ligkungan kampus yang dipenuhi pepohonan yang hijau
ataupun kampus yang dipenuhi oleh cat hijau, ataupun barangkali kebetulan jaket
almamater hijau, namun lebih jauh dari itu makna yang terkandung dalam kampus hijau
(Green Campus) adalah sejauhmana warga kampus dapat memanfaatkan sumber daya
yang ada dilingkungan kampus secara efektif dan efisien, contohnya penggunaan
listrik, air, lahan, pengelolaan sampah dll.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dapat dirumuskan masalah melalui
makalah ini yaitu:
1. Bagaimana implementasi UI GreenMetric di Universitas islam negeri Raden Intan
Lampung.
2. Bagaimana rekomendasi guna meningkatkan keberlanjutan di Universitas Islam
Negeri Raden Intan lampung?

C. Tujuan Masalah

Tujuan yang dapat dirumuskan dalam penulisan makalah ini adalah:


1. Mengetahui implementasi UI GreenMetric di Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
2. Memberikan rekomendasi upaya dalam meningkatkan keberlanjutan lingkungan di
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sustainable Development Goals (SDGs)

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan pembangunan yang berorientasi


pada kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan
kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta pembanguanan yang
menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola untuk menjaga kualitas hidup dari satu
generasi berikutnya (Bappenas, 2017). Sustainable Development Goals (SDGs) bertujuan
untuk mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, melawan ketimpangan, memastikan
perlindungan terhadap alam dan sumber daya yang terkandung didalamnya, dan
menciptakan kondisi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adil. Sustainable
Development Goals (SDGs) sebagai agenda pembangunan yang berusaha untuk memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk
memenuhi kebutuhan. Sustainable Development Goals dianggap layak atau lebih baik dari
Millenium Development Goals yaitu SDGs lebih global dalam mengkolaborasikan
program. Sustainable Development Goals disingkat dengan sebutan SDGs merupakan suatu
agenda berkelanjutan untuk tahun 2030, kesepakatan dari pembangunan terbaru yang
bertujuan berdasarkan HAM (hak asasi manusia) serta kesetaraan dalam mendorong
pembangunan di bidang ekonomi, sosial, lingkungan hidup maupun pendidikan. SDGs
sendiri berisi 17 tujuan 169 sasaran merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan
(berlaku dari 2016 samppai 2030) SDGs berlaku secara Universal atau berlaku bagi seluruh
negara. SDGs disepakati dengan harapan untuk dapat mengakomodasi masalah-masalah
pembangunan secara komprehensif dan berfokus pada penyelesaian tuntas terhadap setiap
tujuan dan sasarannya.
Pemerintahan Indonesia yang tampak selalu melakukan banyak usaha dan upaya dalam
mencapai keberhasilan pembangunan keberlanjutan. Seperti pada tanggal 4 Juli 2017
Presiden Republik Indonesia yaitu Bapak Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden
(Perpes) Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Kita sebagai mahasiswa menyadari bahwa peran pemerintah saja tidak cukup, kita memiliki
peran dan kewajiban membawa perubahan untuk keberhasilan pembangunan keberlanjutan

3
tersebut. Meskipun kuantitas jumlahnya kecil, tetapi jika dilihat dari kualitasnya mahasiswa
merupakan modal sosial yang dapat diperhitungkan dan diandalkan untuk percepatan
mewujudkan tujuan SDGs di Indonesia. Mahasiswa sebagai agen dalam mewujudkan SDGs
karena dapat menyentuh langsung lingkungan disekitarnya. Mahasiswa dapat memulai
dengan memberi pemahaman mengenai tujuan SDGs kepada orang-orang disekitarnya
seperti kelas, kelompok belajar, unit kegiatan mahasiswa, himpunan mahasiswa jurusan,
maupun organisasi kepemudaan dilingkungan rumah seperti karang taruna, remaja mesjid
dan lainnya. Aktivitas seperti mebaca dan menulis yang dilakukan mahasiswa dalam
membuat karya dan memunculkan ide-ide kreatif dalam mewarnai setiap tujuan SDGs
terkhususnya dalam hal riset dan tulisan. Semgat dalam memulai mensosialisasikan dan
membangun kesadaran di lingkungan yang lebih besar. Apalagi mahasiswa belajar hanya
bukan dilingkup perguruan tinggi saja tetapi mencakup lingkungan masyarakat sekitarnya
dan memiliki pemikiran yang tinggi dan kritis. Mahasiswa merupakan kelompok peggerak
generasi muda yang memiliki karakter kritis,, independe, dan objektif.Ada beberapa hal
yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menggerakkan program SDGs antaralain :
1) Memiliki kesadaran akan pentingnya program SDGs;
2) Ikut melaksanakan program SDGs, dengan ikut merealisasikan tujuan dari SDGs;
3) Menggerakkan program SDGs dikalangan masyarakat dikalangan masyarakat, dengan
memebrikan pembinaan dan mendorong masyarakat dalam memajukan negara dengan
ikut melaksanakan tujuan pembangunan berkelanjutan;
4) Meneliti dan menganalisis perkembangan pelaksanaan SDGs di Indonesia.
Apabila program dari SDGs bisa terlaksana maka kesejahteraan masyarakat Indonesia akan
meningkat dan terbebas dari kesenjangan sosial. Maka peningkatan kualitas kehidupan
masyarakatpun akan meningkat baik dari generasi sekarang hingga generasi selanutnya.

Maka dari itu kami sebagai kelompok yang ingin mewujudkan salah satu dari tujuan
Sustainable Development Goals dengan beberapa program dari goals SDGs seperti pada
goals ke-15 yaitu Life on Land, goals ke-12 yaitu Responsible Consumption and Production
dan goals ke-7 Affordable and Clean Energi. Pada goals ke-15 yaitu Life on Land
merupakan goals yang berhubugan dengan ekosistem darat dipelihara, sesuai dengan
kampus Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung yang menjadi salah satu Kampus
Hijau di Indonesia, maka dari itu harus ditingkatkan dan diperhatikan untuk ekosistem
daratnya berupa tanam-tanaman disekitar kampus. Pada goals ke-12 yaitu Responsible
Consumption and Production merupakan Konsumsi dan Produksi yang dapat dipertanggung
4
jawabkan yang mana hal ini dapat diaplikasikan dengan memilah-milah sampah, yang mana
sampah dapat dibedakan menjadi 2 hal yaitu sampah organik dan anorganik, sampah
organik berupa tanaman-tanaman sisa bisa dijadikan pupuk kompos, hal ini bisa diproduksi
bersama oleh masyarakat kampus, sedangkan sampah anorganik yang hanya berupa plasti
saja tanpa mencampurkan dengan yang basah maka dapat dikelola menjadi bahan bakar.
Selain itu ada goals ke-7 berupa Affordable and Clean Energy merupakan energi bersih dan
terjangkau hal ini bisa diaplikasikan kedalam penggunaan fasilitas kampus berupa alat
pendingin ruangan, pada goals ini masih berhubungan dengan kampus hijau kita, sebab
kampus hijau bukan hanya dinilai dari lingkungan yang berupa tanaman maupun kerjasama
dengan kampus lain, tetapi juga dapat dilihat dari dampak lingkungan itu sendiri.

B. Life on Land

Life on land merupakan salah satu point yang ada di dalam Sustainable Development
Goals (SDGs) pada point ke 15. Pada poin Life on Land dapat diartikan sebagai ekosistem
darat dipelihara, yang menjadi target dari point ini adalah melindungi, memulihkan dan
mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem darat, mengelola hutan secara
lestari, memerangi penebangan hutan, menghentikan dan membalikkan degradasi lahan dan
menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati. Sesuai dengan makna dari tema point
tersebut yaitu mengelola sesuatu hal yang berhubungan dengan kehidupan didarat,
kehidupan didarat bukan hanya saja berhubungan dengan hutan tetapi harus mencari tau dan
cara agar kelestarian tumbuhan maupun tanaman di Indonesia tetap masih dilestarikan dan
dijaga. Bahkan beberapa waktu yang lalu berbagai aktifis yang mempunyai latar belakang
sebagai dokter dari berbagai pejuru dunia salah satunya dari negara Swiss melakukan aksi
demo, hal ini dilatar belakangi dengan perubahan iklim, yang mana salah satu penyebabnya
yaitu ekosisitem kelestarian tumbuhan yang tidak sebanding dengan perkembangannya
teknologi dan dampak limbah yang dihasilkan sehingga menyebabkan perubahan iklim yang
akan berdampak pada manusia sedikit demi sedikit.
Pada point life on land, dapat diaplikasikan kedalam kampus kita yaitu Universitas Islam
Negri Raden Intan Lampung yang sesuai dengan julukannya sebagai kampus hijau, agar
dapat mempertahankan julukan tersebut dan meningkatkan akreditas dari kampus kita hal
ini bisa dilakukan walaupun membutuhkan beberapa warga kampus kita untuk berpartisipasi
dalam program ini. Program yang dapat dilakukan berkaitan dengan point ini adalah dapat

5
melakukan penanaman beberapa tumbuhan yang dapat membuat pejalan kaki lebih nyaman
dalam menuju tujuannya, seperti tumbuhan berupa pohon flamboyan, pohon kersen/seri,
pohon beringin dan lain sebagainya. Pohon-pohon tersebut dapat ditanam pada pinggir-
pinggir jalan, sehingga pada saat sudah tumbuh besar dapat melindungi para pejalan kaki
dari sinar matahari secara langsung dan untuk merawat dari tanaman tersebut dapat
dilakukan secara rutin pemberian pupuk, air serta sinar matahari yang cukup tetapi apabila
sudah tumbuh besar harus diperhatikan pada bagian rantingnya agar tidak menimbulkan
korban. Selain itu ada beberapa tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai tempat teduh untuk
beristirahat seperti pohon pucuk merah, pohon ketapang kencana, pohon kiara payung dan
lain sebagainya, pohon-pohon tersebut dapat dinama disekeliling lingkungan kampus kita
sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi warga kampus. Dari berbagai jenis pohon
yang dapat berfungsi sebagai peneduh bagi warga kampus, hal ini disebabkan pada dasarnya
warga kampus senang dengan jalan kaki apabila tidak terkena sinar matahari secara
langsung, hal tersebut yang menyebabkan salah satu alasan mengapa masih ada yang
mengguakan kendaraan hanya untuk pindah gedung saja. Untuk tanaman yang bisa ditanam
dilingkungan kampus, tanaman tersebut dapat disertakan dengan tempat peristirahatan
seperti gajebo atau kursi sebab ada hal tersebut dapat bermanfaat bagi warga kampus untuk
beristirahat atau melakukan pekerjaan tugas secara bersama-sama dan dapat dilakukan
dilingkungan kampus. Untuk lingkungan yang ditanami tumbuhan bisa diberi pagar agar
tanaman dilingkungan tersebut dapat terjaga, sebab ada beberapa faktor yang menyebabkan
tanaman atau rumput dilingkungan tersebut menjadi rusak seperti kendaraan yang diparkir
disekitar gedung tetapi tidak sesuai dengan tempatnya sehingga tanaman berpotensi rusak.

C. Affordable and Clean Energy

Affordable and Clean Energy adalah salah satu point yang ada di SDGs (Sustainable
Development Goals) pada point ke 7. Pada point Affordable and Clean Energy dapat
diartkan sebagai energi bersih dan terjangkau, yag menjadi target dipoint ini adalah
menjamin akses ke energy yang terjangkau, handa berkelanjutan dan modern untuk semua.
Dari point tersebut berhubungan dengan energi listrik yang dipakai, saat ini semua
kebutuhan yang manusia butuhkan selalu berhubungan dengan listrik, semakin
berkembangnya zaman maka listrik akan semakin dibutuhkan. Tetapi masih minim sekali
untuk meminimalisir dalam penggunaan listrik sebab apapun yang digunakan secara

6
berlebihan maka akan berdampak negatif pada penggunananya. Perubahan iklim yang
terjadi juga menjadi salah satu dampak yang disebabkan dalam penggunaan listrik maka
dari itu perlu diperhatikan dan menjadi suatu kebiasaan yang harus digiatkan kembali
kedalam kehidupan warga kampus, sebab apabila di kampus sudah terbiasa maka pada saat
melakukan aktivtas yang lainnya maka akan terbiasa untuk memakai energi listrik secara
bijaksana.
Point dari Affortable and Clean Energy dapat diaplikasikan dengan pemakaian listrik
pada pendingin ruangan (AC), pada saat menggunaka pendingin ruangan dianjurkan untuk
menggunakan secara bijaksana dengan memakai pada saat sebelum dimulainya
pembelajaran sekitar 10-15 menit, dan pada saat memakainya diajurkan untuk menutup
pintu maupun jendela pada ruangan tersebut, sebab apabila tidak ditutup maka pendingin
udara tidak akan bekerja maksimal dan akan keluar ruangan maka hal tersebut menyebabkan
pendingin ruangan yang tidak dipakai sesuai dengan kebutuhan. Perlu dilakukan
pembatasan suhu pada pendingin ruangan, hal ini sangat diperlukan untuk mengurangi
penggunaan listrik yang berlebihan, semakin rendah suhu pada pendingin ruangan yang
diatur maka akan semakin tinggi listrik yang digunakan, apabila hal tersebut terjadi maka
penggunaan listrik akan semakin banyak gas rumah kaca khususnya karbon dioksida (CO2)
yang dilepaskan udara dan menyebabkan pemanasan global. Selain itu ketika pembelajaran
selesai dianjurkan untuk mematikan pendingin ruangan dan menggunci ruangan tersebut.
Apabila kunci sudah dikembalikan, dianjurkan untuk petugas agar memeriksa kembali
ruangan tersebut, sebab untuk mengantisipasi terjadinya suatu hal yang tidak sesuai dengan
prosedur penggunaan ruangan. Untuk ruangan yang memiliki pendingin ruangan disarankan
untuk selalu dalam keadaan bersih sebab ruangan tersebut akan digunakan untuk proses
pembelajaran dan agar tetap nyaman digunakan. Hal ini perlu dilakukan dilingkungan
kampus hijau kita, sebab hal ini juga menjadi salah satu sarana untuk melestarikan
lingkungan kampus hijau kita, apabila kampus hijau kita dapat terlihat asri tetapi dalam
penggunaan ruangan yang tidak ramah lingkungan maka akan sama saja kurang dalam
merawat lingkungan sendiri.

D. Responsible Consumption and Production

Responsible Consumption and Production adalah salah satu point yang ada di SDGs
(Sunstainable Development Goals) pada point ke 12. Pada apoint Responsible Consumption

7
and Production dapat diartikan sebagai konsumsi dan produksi yang dapat dipertanggung
jawabkan, yang menjadi target dari point ini adalah pastikan pola konsumsi dan produksi
berkelanjutan, mengurangi limbah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan
pengemasan kembali. Dari point tersebut berhubungan dengan pengelolaan limbah, hal ini
dapat kita perhatikan dari setiap aktivitas kita seperti ketika sedang mengunjungi suatu
tempat atau gedung yang ada dikampus pasti ada saja sampah yang ada disekitar gedung
tersebut, sampah itu bisa berwujud organik maupun non organik. Dapat diketahui bahwa
sampah memiliki beberapa jenis maka dalam mengelompokan sampah dianjurkan untuk
sesuai dengan jenisnya, apabila sampah termasuk jenis organik maka apabila dikumpulkan
akan dimanfaatkan menjadi pupuk yang dapat diolah sendiri oleh warga kampus, hal ini
akan bermanfaat untuk tanaman yang ada dilingkungan kampus yang mana pupuknya
sendiri dari daun pohon tersebut.
Pada point Responsible Consumption and Production dapat diaplikasikan dengan
memanfaatkan sampah berupa plastik, sampah ini diharuskan untuk berupa plastik bukan
sampah basah, hal ini harus diperhatikan. Hal ini untuk mendukung dari pernyataan
Kementrian Perindustrian yang telah melakukan penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan inovasi agar bisa dimanfaatkan oleh industri masyarakat, hal ini menganalisis
mengenai alat pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). BBM yang
dihasilkan dari alat milik Muryani yaitu solar, minyak tanah dan premium, pada saat
mengelola limbah plastik menjadi bahan bakar dilakkan dengan metode pirolisis. Metode
pirolisis merupakan proses peruraian suatu bahan pada temperature tinggi tanpa adanya
udara atau dengan udara terbatas, suhu yang digunakan dapat mencapai 800 derajat Celcius
dan 700 Kpa. Alat tersebut bisa menjadi alat yang dapat menghasilkan bahan bakar, apabila
kita melihat keadaan yang saat ini berhubungan dengan bahan bakar maka hal ini menjadi
alternatif baik untuk masyarakat Indonesia. Kita sebagai warga kampus seharusnya
mendukung hal tersebut untuk menjadi lebih bijaksana dalam memilah sampah, sehingga
sampah plastik bisa kita manfaat menjadi lebih bermanfaat. Selain itu sampah limbah plastik
bisa dimanfaatkan untuk sebagai salah satu pembuatan batako, yang mana bahan tersebut
ebagai bahan pengganti pasir untuk pembuatan bata beton. Jenis plastik yang digunakan
adalah HDPE sebab memiliki sifat yang lebih kuat, lebih keras, lebih halus dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi. Ada berbagai macam cara dalam pengelolaan sampah berupa plastik,
sehingga sampah yang telah tidak terpakai akan dapat bisa bermanfaat bagi orang lain.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sebagai sebuah konsep pengelolaan lingkungan hidup, green campus memberikan


harapan menuju kondisi meningkatnya kualitas hidup di lingkungan kampus. Kesadaran
mahasiswa dan civitas akademika menjadi modal utama terwujudnya Green Campus di
Universitas Islam Raden Intan Lampung.

Saran

Adapun yang menjadi saran dalam penulisan makalah ini yaitu penyusun menyadari
bahwa hanyalah manusia biasa yang tidak pernah terlepas dari kata salah, khilaf dan dosa. Oleh
karenanya, dalam memberikan penjelasan materi. Penulis juga menyadari bahwa dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang harus penulis
perbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca adalah apresiasi terbesar bagi penulis.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Peran Mahasiswa dalam Menyongsong SDGs Guna Menyejajarkan Indonesia dengan


Negara-negara Maju di Dunia. http://blog.ub.ac.id/shrenmnda/ Pada 24 September
22 pukul 08.00

Wajdi,Badrul,dkk. Juni 2020. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar (BBM)
Dengan Metode Pirolisis Sebagai Energi Alternatif. Kappa Journal. Vol.4 No.1 . 102.
http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/kpj/index

Abdullah,dkk. Agustus 2020. Buku Ajar Teknologi Tepat Guna. Banjarbaru. Lambung Mangkurat University
Press.

10

Anda mungkin juga menyukai