Oleh:
Kelompok Lily
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya lah Makalah:
Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Green Building dapat terselesaikan.
Laporan ini merupakan salah satu elemen tugas bagi Mahasiswa Program Studi Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana yang mengikuti mata kuliah Pengantar Ilmu
Lingkungan. Selain itu laporan ini merupakan wujud pelaksanaan sistem belajar student center
learning dimana mahasiswa belajar aktif dan dosen menjadi fasilitator.
Dalam penulisan laporan ini penyusun banyak mendapat bimbingan dan informasi dari
berbagai pihak, oleh karena itu kali ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Yenni Ciawi selaku dosen pengajar dan pembimbing mata kuliah Pengantar
Ilmu Lingkungan.
2. Rekan - rekan mahasiswa Pengantar Ilmu Lingkungan kelas 1 Reguler selaku
responden atas presentasi materi yang penyusun sediakan.
3. Semua pihak yang turut membantu kami dalam menyelesaikan Makalah:
Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Green Building.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik maupun saran yang membangun dari pembaca, sebagai bahan pertimbangan
dan penyempurnaan laporan ini di masa mendatang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
A. Pembangunan Berwawasan Lingkungan..................................................................................4
1. Latar Belakang......................................................................................................................4
2. Pengertian Pembangunan Berwawasan Lingkungan............................................................5
3. Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan..................................................................6
4. Hakikat Pembangunan Berwawasan Lingkungan................................................................ 8
5. Prinsip Pembangunan Berwawasan Lingkungan..................................................................8
6. Kriteria Pembangunan Berwawasan Lingkungan...............................................................11
7. Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan :..................................................... 11
8. Masalah dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan...................................................13
B. Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan.............................................................................. 15
C. AMDAL..................................................................................................................................17
D. Green Building....................................................................................................................... 19
1. Konsep Green Building.......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21
3
A. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
1. Latar Belakang
Pada kenyataannya, manusia tidak bisa terpelas dari tempat mereka
melangsungkan berbagai aktivitas, yang biasa disebut lingkungan. Besar pemanfaatan
dari lingkungan oleh manusia, dicerminkan dari bagaimana kualitas lingkungannya.
Bila potensi yang dimiliki lingkungan itu baik, maka besar pula tingkat pemanfaatan
terhadapnya. Namun apabila lingkungan kita ini secara menerus dicemari dan tidak
dirawat, maka pemanfaatannya juga tidak akan maksimal.
Hingga kini, isu pencemaran lingkungan tak henti-hentinya terjadi. Hal ini terjadi
karena belum optimalnya aktivitas meminimalisasi pencemaran yang terjadi dimana-
mana. Ulah manusia yang terlalu menyepelekan masalah lingkungan menjadikan
bertambah buruknya kondisi lingkungan saat ini. Padahal jika kita perhatikan, yang
dirugikan dari rusaknya lingkungan juga manusia itu sendiri. Salah saty faktor yang
dapat merusak lingkungan juga adalah pembangunan. Seperti yang kita ketahui,
pembangunan di Indonesia sedang gencar-gencarnya dilaksanakan agar negara tidak
ambruk. Namun, dalam pelaksanaannya kita harus menekan dampak negative yang
ditimbulkan dari pembangunan tersebut. Sehingga di Indonesia, pembangunan yang
dilakukan adalah pembangunan berwawasan lingkungan yang mengarah pada
pembangunan berkelanjutan, sesuai dengan UU No 25 tahun 2000 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan
yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Tujuan
utama pengelolaan lingkungan hidup adalah terlaksananya pembangunan berwawasan
lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
4
Dari uraian diatas, kita dapat mengetahui bahwa pembangunan dan pelestarian
lingkungan memiliki hubungan yang erat. Pada umumnya, pembangunan akan
berdampak pada kerusakan lingkungan hidup. Sehingga dengan solusi pembangunan
berwawasan lingkungan ini diharapkan dapat menciptakan pembangunan yang
berkelanjutan dan seimbang.
Pandangan ini didasari oleh anggapan Hartono dalam Buku Geografi, Jelajah Bumi
dan Alam Semesta pada tahun 2009, yaitu sebagai berikut,
5
Pada penggunaan sumber daya alam saat ini seharusnya memberikan kemungkinan
berbagai pilihan penggunaan sumber daya alam dimasa mendatang, seperti bahan bakar
untuk kendaraan bermotor tidak selamanya harus menggunakan bensin atau solar.
Pembangunan berkelanjutan harus merupakan solidaritas antar generasi,
maksudnya sumber daya alam yang ada sekarang tidak hanya dihabiskan untuk
kesejahteraan generasi saat ini, tetapi dapat diwariskan bagi kesejahteraan generasi
yang akan datang.
Oleh karena itu, diperlukan sikap kerja sama dengan semangat solidaritas.Jadi
maksudnya antara masyarakat harus menumbuhkan sikap Saling kerjasama guna
untuk membantu melestarikan pembangunan yang berwawasan lingkungan
dengan saling menyemangati bahkan saling mengandalkan sikap semangat dan
menyemangati tersebut agar membuat masyarakat semakin percaya dan semakin
kuat untuk saling bergotongroyong dalam melestarikan sumber daya alam maupun
6
sumber daya manusia agar dapat dimanfaatkan oleh keturunan atau generasi yang
akan datang.
7
e. Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat
mendayagunakan dirinya untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam
mencapai tujuan pengelolaan lingkungan hidup.
Kita ambil sebuah contoh yaitu pembukaan sebuah jalan raya yang
menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya yang jelas-jelas akan
berdampak terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Katakanlah dengan pembukaan
8
jalan tersebut akan membawa pengaruh pada 2 hal, yaitu menebasi pohon-pohon
hutan yang terkena peta pembukaan jalan dan terganggunya kestabilan tanah-
tanah sekitar.
Hal itu juga bisa menimbulkan banjir dan terganggunya sistem habitat
manusia dan habitat fauna serta flora lainnya.Semua hal ini dapat memberikan
plengaruh atau risiko kepada lingkungan.Tetapi tidak ada suatu tindakan yang
tidak berhubungan dengan risiko termasuk dalam hubungannya dengan aktivitas
lingkungan. Dengan kearifan dan kebijaksanaannya manusia dapat
mengantisipasi semua dampak dan mencari solusi supaya interaksi manusia
dengan lingkungan dapat seimbang dan serasi
Dalam kaitannya dengan hal di atas, Iman Supardi (2003) dalam buku
manajemen sumber daya alam dan lingkungan (2015:27-29) merinci 9 prinsip
untuk mempertahankan fungsi keberlanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas
hidup manusia. Beberapa prinsip kehidupan berkelanjutan yang dapat diadopsi
ke dalam pembangunan di antaranya :
9
kepada bentuk-bentuk kehidupan lain, sekarang dan di masa yang akan
mendatang.
2. Memperbaiki kualitas hidup manusia Tujuan pembangunan yang
sesungguhnya adalah memperbaiki mutu hidup manusia, ini sebuah proses
yang memungkinkan manusia menyadari potensi mereka,membangun rasa
percaya diri mereka dan masuk kehidupan yang bermanfaat serta
berkecukupan.
3. Melestarikan daya hidup dan keanekaragaman hayati
Prinsip ini menuntut kita untuk :
• Melestarikan sistem-sistem penunjang kehidupan.
• Melestarikan keanekaragaman hayati.
• Menjamin agar penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
4. Menghindari sumber daya yang terbarukan
Sumber daya yang tidak terbaharukan adalah bahan-bahan yang tidak
dapat digunakan secara berkelanjutan. Tetapi umur mereka dapat
diperpanjang dengan cara daur ulang, penghematan atau dengan gaya
pembuatan suatu produk pengganti bahan-bahan tersebut.
5. Berusaha untuk tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi Kapasitas
daya dukung ekosistem bumi mempunyai batas-batas tertentu.Sampai
tingkat tertentu ekosistem bumi dan biosfer masih bertahan
terhadap penggunaan atau beban tanpa mengalami kerusakan yang
membahayakan.
6. Mengubah sikap dan gaya hidup orang per orang Guna menerapkan etika
untuk hidup berkelanjutan, kita harus mengkaji ulang tata nilai masyarakat
dan mengubah sikap mereka.Masyarakat harus menyadari nilai-nilai yang
tidak sesuai dengan falsafah hidup berkelanjutan.
7. Mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri.
8. Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan
pelestarian. Dalam hal ini diperlukan suatu program nasional yang ditunjukan
untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan.
10
9. Menciptakan kerja sama global
1. Dinamika penduduk.
2. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam kurang bijaksana.
3. Kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.
4. Dampak negative yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya positif.
5. Benturan tata ruang.
14
2. Berkelanjutan (subtainability) berbagai pengembangan sektoral memerlukan sumber
daya alam yang harus dilestarikan kemamuannya untuk menunjang proses
pembangunan secara berkelanjutan. Untuk itu perlu dikembangkan pula kebijakan
pembangunan berkelanjutan dengan wawasan lingkungan
3. Pemerataan (equality) desakan kemiskinan bila mengakibatkan eksploitasi sumber
daya alam secara berlebihan, untuk itu perlu diusahakan kesempatan merata untuk
memperoleh sumber daya alam
4. Sekuriti dan risiko lingkungan (security and environmental risk) cara-cara
pembangunan tanpa memperhitungkan dampak negative pada lingkungan turut
memperbesar risiko lingkungan. Hal ini perlu ditanggapi dalam pembangunan
berwawasan lingkungan.
5. Pendidikan dan komunikasi (education and communication) pola kerja sama
internasional dipengaruhi oleh pendekatan pengembangan sektoral, sedangkan
pertimbangan lingkungan kurang diperhitungkan, karena itu perlu dikembangkan
pula kerja sama yang lebih menanggapi pembangunan yang berwawasan lingkungan.
15
agar dapat secara langsung terus-menerus digunakan oleh generasi sekarang
maupun generasi-generasi mendatang.
Hukum Lingkungan modern berorientasi pada lingkungan, sehingga sifat dan
waktunya juga mengikuti sifat dan watak dari lingkungan itu sendiri dan dengan
demikian lebih banyak berguru kepada ekologi. Dengan orientasi kepada
lingkungan ini, maka Hukum Lingkungan Modern memiliki sifat utuh
menyeluruh atau komprehensif integral, selalu berada dalam dinamika dengan
sifat dan wataknya yang luwes.
b. Hukum lingkungan klasik
Sebaliknya Hukum Lingkungan Klasik menetapkan ketentuan dan norma-
16
Principles of Good Administration). Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan
kebijaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan pengelolaan lingkungan hidup.
C. AMDAL
Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan dan Dasar Hukum dari Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah:
1. Keputusan Menteri KLH No.12/MENLH/3/94 tentang Pedoman Umum Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
2. Keputusan Menteri KLH No.11/MENLH/3/1993 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
3. Keputusan KLH No.14/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
4. Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-056 tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai
Ukuran Dampak Penting.
5. Peraturan Pemenintah dan Keputusan Menteri yang Berhubungan Dengan Baku
Mutu Lingkungan (BML)
Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang
bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.
Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses
Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga Amdal merupakan bagian dari
beberapa hak berikut :
1. Pengelolaan lingkungan
Dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan diperlukan adanya susunan
rencana pengelolaan lingkungan. Susunan rencana pengelolaan lingkungan
baru dapat dilakukan setelah diketahui dampak-dampak yang akan terjadi
akibat proyek yang akan dilakukan. Di sinilah peranan penting AMDAL agar
proyek pembangunan yang dilakukan tidak memberikan dampak buruk bagi
lingkungan.
2. Pengelolaan Proyek
17
Dalam pengelolaan proyek, peranan AMDAL adalah terlebih dahulu
melakukan fase-fase berikut :
a) Fase Identifikasi
b) Fase studi kelayakan
c) Fase desain kerekayasaan (engineering design) atan fase rancangan
d) Fase pembangunan proyek
e) Fase proyek berjalan atau fase proyek beroperasi
f) Fase proyek telah berhenti beroperasi atau pasca opeasi (post operation)
3. Pengambilan Keputusan
Dari hasil AMDAL, dapat diketahui apakah suatu aktivitas pembangunan akan
berdampak baik atau buruk pada lingkungan. Pemerintah pun akan mengambil
keputusan dari hasil AMDAL tersebut. Jika berdampak baik, maka
pembangunan akan dilanjutkan secara berkesinambungan. Akan tetapi jika
kegiatan pembangunan tersebut berdampak buruk pada lingkungan, maka
kegiatan tersebut tidak akan dilakukan atau dilakukan alternatif-alternatif lain
yang dapat menghilangkan atau meminimalisasi dampak negatif tersebut.
4. Dokumen yang Penting
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting yang merupakan sumber
informasi yang sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan :
a. Sebagai informasi pembanding dalam hasil analisis
b. Sebagai sumber informasi yang penting untuk proyek yang akan
dilakukan di daerah dekat lokasi tersebut.
c. Dokumen penting yag dapat digunakan di pengadilan dalam menghadapi
tuntutan proyek lain, masyarakat atau instansi pengawas.
18
d. Mengetahui manfaat yang berdaya guna dan berhasil guna bagi bangsa,
negara, dan masyarakat.
D. Green Building
Green building adalah ruang untuk hidup dan kerja yang sehat dan nyaman
sekaligus merupakan bangunan yang hemat energi dari sudut perancangan, pembangunan,
dan penggunaan yang dampak terhadap lingkungannya sangat minim
(www.indonesian.cri.cn, Januari 2009).
Masyarakat memahami green building yang dijelaskan dalam Bulan Mutu
Nasional dan Hari Standar Dunia (2008), sebagai bangunan yang:
19
a. Rendahnya biaya operasional, sebagai akibat efisiensi dalam pemanfaatan energi
dan air.
b. Lebih nyaman, dikarenakan suhu dan kelembaban ruang terjaga.
c. Pembangunan wajib memberikan perhatian dalam hal pemilihan material yang
relatif sedikit mengandung bahan kimia.
d. Sistem sirkulasi udara yang mampu menciptakan lingkungan dalam ruang yang
sehat.
e. Mudah dan murah dalam penggantian berbagai komponen bangunan
f. Biaya perawatan dan perawatannya yang relatif rendah
20
DAFTAR PUSTAKA
http://wastysimalango.blogspot.com/2016/06/makalah-pembangunan-berwawasan.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/06/makalah-pembangunan-lingkungan.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pembangun
21