Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Green Building

Oleh:

Kelompok Lily

Pengantar Ilmu Lingkungan

1. Kadek Ary Praptha Mahadipa (1905511145)


2. Luh Wulan Ade Pramesti (1905511154)
3. Anak Agung Istri Serena Pasha (1905511161)

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik

Universitas Udayana

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya lah Makalah:
Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Green Building dapat terselesaikan.

Laporan ini merupakan salah satu elemen tugas bagi Mahasiswa Program Studi Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana yang mengikuti mata kuliah Pengantar Ilmu
Lingkungan. Selain itu laporan ini merupakan wujud pelaksanaan sistem belajar student center
learning dimana mahasiswa belajar aktif dan dosen menjadi fasilitator.

Dalam penulisan laporan ini penyusun banyak mendapat bimbingan dan informasi dari
berbagai pihak, oleh karena itu kali ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Yenni Ciawi selaku dosen pengajar dan pembimbing mata kuliah Pengantar
Ilmu Lingkungan.
2. Rekan - rekan mahasiswa Pengantar Ilmu Lingkungan kelas 1 Reguler selaku
responden atas presentasi materi yang penyusun sediakan.
3. Semua pihak yang turut membantu kami dalam menyelesaikan Makalah:
Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Green Building.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik maupun saran yang membangun dari pembaca, sebagai bahan pertimbangan
dan penyempurnaan laporan ini di masa mendatang.

Denpasar, 25 April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
A. Pembangunan Berwawasan Lingkungan..................................................................................4
1. Latar Belakang......................................................................................................................4
2. Pengertian Pembangunan Berwawasan Lingkungan............................................................5
3. Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan..................................................................6
4. Hakikat Pembangunan Berwawasan Lingkungan................................................................ 8
5. Prinsip Pembangunan Berwawasan Lingkungan..................................................................8
6. Kriteria Pembangunan Berwawasan Lingkungan...............................................................11
7. Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan :..................................................... 11
8. Masalah dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan...................................................13
B. Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan.............................................................................. 15
C. AMDAL..................................................................................................................................17
D. Green Building....................................................................................................................... 19
1. Konsep Green Building.......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21

3
A. Pembangunan Berwawasan Lingkungan

1. Latar Belakang
Pada kenyataannya, manusia tidak bisa terpelas dari tempat mereka
melangsungkan berbagai aktivitas, yang biasa disebut lingkungan. Besar pemanfaatan
dari lingkungan oleh manusia, dicerminkan dari bagaimana kualitas lingkungannya.
Bila potensi yang dimiliki lingkungan itu baik, maka besar pula tingkat pemanfaatan
terhadapnya. Namun apabila lingkungan kita ini secara menerus dicemari dan tidak
dirawat, maka pemanfaatannya juga tidak akan maksimal.
Hingga kini, isu pencemaran lingkungan tak henti-hentinya terjadi. Hal ini terjadi
karena belum optimalnya aktivitas meminimalisasi pencemaran yang terjadi dimana-
mana. Ulah manusia yang terlalu menyepelekan masalah lingkungan menjadikan
bertambah buruknya kondisi lingkungan saat ini. Padahal jika kita perhatikan, yang
dirugikan dari rusaknya lingkungan juga manusia itu sendiri. Salah saty faktor yang
dapat merusak lingkungan juga adalah pembangunan. Seperti yang kita ketahui,
pembangunan di Indonesia sedang gencar-gencarnya dilaksanakan agar negara tidak
ambruk. Namun, dalam pelaksanaannya kita harus menekan dampak negative yang
ditimbulkan dari pembangunan tersebut. Sehingga di Indonesia, pembangunan yang
dilakukan adalah pembangunan berwawasan lingkungan yang mengarah pada
pembangunan berkelanjutan, sesuai dengan UU No 25 tahun 2000 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan
yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Tujuan
utama pengelolaan lingkungan hidup adalah terlaksananya pembangunan berwawasan
lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

4
Dari uraian diatas, kita dapat mengetahui bahwa pembangunan dan pelestarian
lingkungan memiliki hubungan yang erat. Pada umumnya, pembangunan akan
berdampak pada kerusakan lingkungan hidup. Sehingga dengan solusi pembangunan
berwawasan lingkungan ini diharapkan dapat menciptakan pembangunan yang
berkelanjutan dan seimbang.

2. Pengertian Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah suatu upaya untuk melestarikan
lingkungan dengan diadakannya suatu pembangunan yang didasari oleh sumber daya
alam dan berada pada tempat yang indah dan sejuk jauh dari berbagai macam polusi
guna untuk menjaga kelestarian alam dan membantu pentingkatan sumber daya alam
yang hampir rusak.

Menurut Hartono (2009:114) Pembangunan berwawasan lingkungan pada


dasarnya adalah suatu upaya pembangunan yang berjalan berkesinambungan atau
pembangunan berkelanjutan.(sustainable development) adalah suatu proses
pembangunan yang memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia
sebesar-besarnya, dengan menyerasikan sumber daya alam dengan manusia sebagai
subjek dan objek dalam pembangunan.

Pandangan ini didasari oleh anggapan Hartono dalam Buku Geografi, Jelajah Bumi
dan Alam Semesta pada tahun 2009, yaitu sebagai berikut,

a. Proses pembangunan harus terus-menerus ditopang oleh sumber daya


alam yang selalu tersedia dan cukup, mutu lingkungan yang baik, serta
bertahan dalam waktu cukup lama.
b. Sumber daya alam terutama udara, dan tanaman memiliki ambang batas
yang penggunaanya akan menyusut baik kuantitas maupun kualitasnya.
c. Mutu atau kualitas lingkungan berhubungan langsung dengan mutu atau
kualitas hidup, semakin baik kualitas mutu lingkungan maka semakin
baik pada mutu atau kualitas hidup.

5
Pada penggunaan sumber daya alam saat ini seharusnya memberikan kemungkinan
berbagai pilihan penggunaan sumber daya alam dimasa mendatang, seperti bahan bakar
untuk kendaraan bermotor tidak selamanya harus menggunakan bensin atau solar.
Pembangunan berkelanjutan harus merupakan solidaritas antar generasi,
maksudnya sumber daya alam yang ada sekarang tidak hanya dihabiskan untuk
kesejahteraan generasi saat ini, tetapi dapat diwariskan bagi kesejahteraan generasi
yang akan datang.

3. Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Tujuan dari Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah agar masyarakat yang
memanfaatkan sumber daya alam tidak merusak lingkungan.Untuk itu dalam
pengelolaan sumber daya alam perlu memerhatikan keadaan lingkungan agar
ekosistem lingkungan tidak terganggu. Sumber daya alam merupakan penopang
kehidupan penduduk yang perlu dijaga kelestariannya,.
Emil Salim (1990) dalam buku manajemen sumber daya alam dan lingkungan
(2015:24-25) mengemukakan bahwa terdapat 5 (lima) tujuan yang perlu
dikembangkan dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan pembangunan yang
berwawasan lingkungan, yaitu :
a. Menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran saling membutuhkan antara
satu dengan yang lain. Hakikat lingkungan hidup adalah membuat hubungan
saling kait-mengait dan hubungan saling membutuhkan antara satu sektor dengan
sektor lainnya, antara satu daerah dengan daerah lain, serta antara satu negara
dengan negara lain, bahkan antara generasi sedang dengan generasi mendatang.

Oleh karena itu, diperlukan sikap kerja sama dengan semangat solidaritas.Jadi
maksudnya antara masyarakat harus menumbuhkan sikap Saling kerjasama guna
untuk membantu melestarikan pembangunan yang berwawasan lingkungan
dengan saling menyemangati bahkan saling mengandalkan sikap semangat dan
menyemangati tersebut agar membuat masyarakat semakin percaya dan semakin
kuat untuk saling bergotongroyong dalam melestarikan sumber daya alam maupun

6
sumber daya manusia agar dapat dimanfaatkan oleh keturunan atau generasi yang
akan datang.

b. Kemampuan menyerasikan kebutuhan dengan kemampuan sumber daya alam


dalam mengahsilkan barang dan jasa. Kebutuhan manusia yang terus-menerus
meningkat perlu dikendalikan untuk disesuaikan dengan pola penggunaan sumber
daya alam secara bijaksana.Maksudnya adalah masyarakat harus dapat
menyerasikan antara kebutuhan dengan kemampuan sumber daya alam agar
nantinya dapat menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat itu sendiri.

Kebutuhan manusia dari tahun ke tahun akan semakin meningkat sebagai


masyarakat yang baik kita perlu mengendalikannya agar nanti kedepannya
kebutuhan tersebut tidak terpuruk bahkan tidak kekurangan setidaknya harus
disesuaikan terlebih dahulu antara kebutuhan manusia dengan sumber daya alam
agar nantinya masyarakat mampu menyeimbanginnya.

c. Tantangan pembangunan tanpa merusak lingkungan. Dengan adanya perubahan


jaman dari masa ke masa maka tantangan mengenai pembangunan dunia akan
semakin bertambah dan mungkin semakin berat tetapi kita harus mampu membuat
tantangan tersebut menjadi seimbang agar tantangan tersebut tidak merusak
lingkungan, kita dapat melakukannya dengan cara mengadakan tanaman seribu
pohon aatau bahkan mengurangi jumlah sumber daya alam yang digunakam guna
untuk kesejahteraan hidup manusia yang akan mendatang.
d. Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, sehingga tumbuh
menjadi kesadaran berbuat. Jadi maksudnya disini adalah kita sebagai masyarakat
yang baik harus mengembangkan kesadaran akan lingkungan kepaada masyarakat
yang belum paham mengenai dampak yang akan terjadi akibat lingkungan, jadi
kita harus meberikan pengarahan terhadapa masyarakat tersebut agar mereka
dapat sadar akan pentingya kesejahteraan lingkungan dan kesejahteraan manusia.

7
e. Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat
mendayagunakan dirinya untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam
mencapai tujuan pengelolaan lingkungan hidup.

4. Hakikat Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Hakikat atau pokok-pokok arahan kebijaksanaan di bidang sumber alam dan


lingkungan hidup dalam pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut:

• Inventarisasi sumber daya alam.


• Pemanfaatan teknologi yang memadai.
• Menilai dampak terhadap lingkungan hidup.
• Rehabilitasi sumber daya alam.
• Pendayagunaan wilayah dengan tidak merusak lingkungan hidup.

5. Prinsip Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan adalah suatu usaha untuk


membantu pembentukan kesejahteraan masyarakat dengan adanya suatu
pembangunan berwawasn ingkungan atau yang dapat disebut pembangunan
berkelanjutan, prinsip dari pembangunan berwawasan lingkungan terbagi menjadi 2
yaitu prinsip pembangunan berwawasan lingkungan secara khusus dan prinsip
pembangunan berwawasan lingkungan secara umum.

• Prinsip Khusus Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Menurut Siaahan (2004:235-238) Sepintas lalu terlihat bahwa antara


pembangunan dengan lingkungan hidup terdapat pertentangan (konflik). Karena
bila dilihat dari segi yang luas setiap pembangunan selalu memiliki dampak
terhadap lingkungan hidup,

Kita ambil sebuah contoh yaitu pembukaan sebuah jalan raya yang
menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya yang jelas-jelas akan
berdampak terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Katakanlah dengan pembukaan

8
jalan tersebut akan membawa pengaruh pada 2 hal, yaitu menebasi pohon-pohon
hutan yang terkena peta pembukaan jalan dan terganggunya kestabilan tanah-
tanah sekitar.

Hal itu juga bisa menimbulkan banjir dan terganggunya sistem habitat
manusia dan habitat fauna serta flora lainnya.Semua hal ini dapat memberikan
plengaruh atau risiko kepada lingkungan.Tetapi tidak ada suatu tindakan yang
tidak berhubungan dengan risiko termasuk dalam hubungannya dengan aktivitas
lingkungan. Dengan kearifan dan kebijaksanaannya manusia dapat
mengantisipasi semua dampak dan mencari solusi supaya interaksi manusia
dengan lingkungan dapat seimbang dan serasi

• Prinsip Umum pembangunan Berwawasan Lingkungan

Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan secara umum yaitu suatu


pembangunan yang berpegang erat pada suatu sumber daya alam dan dapat
membantu mensejahterakan generasi yang akan datang supaya generasi yang
akan datang tersebut dapat merasakan suatu sumber daya alam yang kita rasakan
pada saat ini.

Menurut Pongtuluran Yonathan (2015:27-29) Prinsip pembangunan


berwawasan lingkungan mencakup pemikiran aspek lingkungan hidup sedini
mungkin dan pada setiap tahapan pembangunan memperhitungkan daya dukung
lingkungan di bawah nilai ambang batas.

Dalam kaitannya dengan hal di atas, Iman Supardi (2003) dalam buku
manajemen sumber daya alam dan lingkungan (2015:27-29) merinci 9 prinsip
untuk mempertahankan fungsi keberlanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas
hidup manusia. Beberapa prinsip kehidupan berkelanjutan yang dapat diadopsi
ke dalam pembangunan di antaranya :

1. Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan


Prinsip ini mencerminan kewajiban untuk peduli kepada orang lain dan

9
kepada bentuk-bentuk kehidupan lain, sekarang dan di masa yang akan
mendatang.
2. Memperbaiki kualitas hidup manusia Tujuan pembangunan yang
sesungguhnya adalah memperbaiki mutu hidup manusia, ini sebuah proses
yang memungkinkan manusia menyadari potensi mereka,membangun rasa
percaya diri mereka dan masuk kehidupan yang bermanfaat serta
berkecukupan.
3. Melestarikan daya hidup dan keanekaragaman hayati
Prinsip ini menuntut kita untuk :
• Melestarikan sistem-sistem penunjang kehidupan.
• Melestarikan keanekaragaman hayati.
• Menjamin agar penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
4. Menghindari sumber daya yang terbarukan
Sumber daya yang tidak terbaharukan adalah bahan-bahan yang tidak
dapat digunakan secara berkelanjutan. Tetapi umur mereka dapat
diperpanjang dengan cara daur ulang, penghematan atau dengan gaya
pembuatan suatu produk pengganti bahan-bahan tersebut.
5. Berusaha untuk tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi Kapasitas
daya dukung ekosistem bumi mempunyai batas-batas tertentu.Sampai
tingkat tertentu ekosistem bumi dan biosfer masih bertahan
terhadap penggunaan atau beban tanpa mengalami kerusakan yang
membahayakan.
6. Mengubah sikap dan gaya hidup orang per orang Guna menerapkan etika
untuk hidup berkelanjutan, kita harus mengkaji ulang tata nilai masyarakat
dan mengubah sikap mereka.Masyarakat harus menyadari nilai-nilai yang
tidak sesuai dengan falsafah hidup berkelanjutan.
7. Mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri.
8. Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan
pelestarian. Dalam hal ini diperlukan suatu program nasional yang ditunjukan
untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan.

10
9. Menciptakan kerja sama global

6. Kriteria Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Kriteria atau Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan dapat diartikan
sebagai suatu perencanaan yang memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga
dapat mendukung kesinambungan pembangunan berwawasan lingkungan yang akan
berdampak baik bagi keberlangsungan hidup kedepannya.

Jadi dalam ciri pembangunan berwawasan lingkungan ini dapat menjelaskan


bagaimana inti dari pembangunan berwawasan lingkungan ini dan pembeda antara
pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan pembangunan biasa saja yang
tidak menggunakan sumber daya alam.

Komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan mendefinisikan pembangunan


berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.

7. Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan :


Reboisasi, menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan rebiosasi ini
membantu dalam pembentukan pembangunan berwawasan lingkungan agar dalam
pembangunan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan


memiliki ciri-ciri tertentu yaitu :

a. Adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain lingkungan dan


masyarakat serta kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan
selalu berkaitan dan saling berinteraksi dengan lingkungan hidup.

b. Interaksi antar masyarakat sekitar, interaksi tersebut dapat bersifat positif


atau negatif. Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi tersebut
sangat diperlukan dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
Sesuai dengan UU RI No.23 tahun 1997 yang berbunyi bahwa
11
“Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya”. pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan (suistainable Development) ialah usaha sadar dan terencana,
yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses
pembangunan untuk menjamin kemampuan,kesejahteraan dan mutu hidup
serta produktifitas lingkungan hidup.

Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan

Menjamin pemerataan disini dimaksudkan bahwa dalam suatu


pembangunan yang berwawasan lingkungan harus dilakukan atau dilaksanakan
secara adil dan secara merata agar nantinya tidak merusak sumber daya alam
yang ada disekitar dan dapat digunakan pula bagi generasi mendatang.

b. Menghargai keanekaragaman hayati


Jadi maksudnya dalam suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan harus
saling menghargai satu sama lain, disini keanekaragaman hayati menjadi
contoh utama, jadi setiap perbedaan yang ada pada keanekaragaman hayati
harus kita hargai dan harus saling menghargai satu sama lainnya.

c. Menggunakan pendekatan integratif.


Ini dimaksudkan bahwa dalam suatu pembangunan berawasan lingkungan
harus berdasarkan pendekatan integratif atau yang sering di dengar sebagai
pendekatan terpadu, jadi disini kita dapat memadukan berbagai pendapat
masyarakat mengenai pembangunan yang berwawasan lingkungan ini.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Jadi maksudnya dalam pembangunan berwawasan lingkungan ini harus dapat
digunakan dalam jangka panjang, disini diartikan kalau membangun mengenai
sumber daya alam harus dapat digunakan oleh generasi yang akan datang,
12
mereka juga harus dapat merasakan suatu pembangunan yang
berwawasan lingkungan.

Kebijakan pembangunan dengan wawasan lingkungan meliputi:

• Memberikan kemungkinan bagi setiap warga untuk menentukan pilihan berbagai


ragam hidup, tidak hanya sekedar meningkatkan taraf hidup berupa materi maupun
hanya meningkatkan mutu taraf hidup.
• Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya sekedar menyangkut
pengendalian perubahan sumber daya alam secara fisik saja.
• Berkaitan erat dengan pengaturan ekonomi dan sosial bagi warga maupun bagi
lembaga.
• Melakukan langkah-langkah yang dapat menimbulkan perilaku berperan serta
masyarakat secara luas dalam pembinaan etika lingkungan, sehingga tercipta
keadaan yang selaras dan serasi dengan wawasan lingkungan hidup.
• Mencegah adanya akibat sampingan yang akan merugikan masyarakat.
• Pembangunan diharapkan memperoleh hasil yang optimum dan berkesinambungan
dalam usaha peningkatan kesejahteraan rakyat.

8. Masalah dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan itu sudah tidak lazim lagi,
kebanyakan msyarakat lebih merusak lingkungan daripada menjaga lingkungan, maka
dari itu disini kami mengembangkan berbagai masalah dalam pembangunan berwawasan
lingkungan menurut berbagai ahli yang mengetahui mengenai lingkungan.

Menurut Pongtuluran Yonathan (2015:24-27) Sekitar tahun 1950-an masalah-


masalah lingkungan hidup hanya mendapat perhatian dari kalangan ilmuan. Kemudian
dalam perkembangannya sejak dilaksanakan Konferensi Stockholm 1972, masalah-
masalah lingkungan mendapat perhatian secara luas dari berbagai bangsa.Sejak itu pula
13
berbagai himbauan dilontarkan oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu tentang adanya
bahaya yang mengancam kehidupan, yang disebabkan oleh pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.

Masalah lingkungan timbul pada dasarnya karena :

1. Dinamika penduduk.
2. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam kurang bijaksana.
3. Kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.
4. Dampak negative yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya positif.
5. Benturan tata ruang.

Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Persefektif kependudukan, pembangunan ekonomi, teknologi dan lingkungan


2. Pengembangan energy berwawasan lingkungan, termasuk masalah C02 populasi
udara, hujan asam, kayu bakar, dan konversi sumber energy yang bissa diperbaharui
dan lain-lain
3. Pengembnagan industri berwawasan lingkungan, termasuk didalamnya masalah
pencemaran kimia, pengelolaan limbah dan daur ulang
4. Pengembangan pertanian berwawasan lingkungan, termasuk erosi lahan,
diversifikasi, hilangnya lahan pertanian dan terdesaknya “habitat wildlife”
5. Kebutanan, pertanian dan lingkungan temasuk hutan tropis dan diversitas biologi
6. Hubungan ekonomi internasional dan lingkungan, termasuk di sini bantuan ekonomi,
kebijakan moneter, kebijakan perdagangan, dan internasional.

Perkembangan baru dalam pengembangan kebijakan lingkungan hidup didorong oleh


hasil kerja The World Comission on Enviromental and Development (WCED). WCED
mendekati masalah lingkungan dan pembangunan dari 6 sudut pandang, meliputi :

1. Keterkaitan (interdependency) sifat perusakan yang saling kait-mengait


(interdependent) diperlukan pendekatan lintas sektoral antar Negara

14
2. Berkelanjutan (subtainability) berbagai pengembangan sektoral memerlukan sumber
daya alam yang harus dilestarikan kemamuannya untuk menunjang proses
pembangunan secara berkelanjutan. Untuk itu perlu dikembangkan pula kebijakan
pembangunan berkelanjutan dengan wawasan lingkungan
3. Pemerataan (equality) desakan kemiskinan bila mengakibatkan eksploitasi sumber
daya alam secara berlebihan, untuk itu perlu diusahakan kesempatan merata untuk
memperoleh sumber daya alam
4. Sekuriti dan risiko lingkungan (security and environmental risk) cara-cara
pembangunan tanpa memperhitungkan dampak negative pada lingkungan turut
memperbesar risiko lingkungan. Hal ini perlu ditanggapi dalam pembangunan
berwawasan lingkungan.
5. Pendidikan dan komunikasi (education and communication) pola kerja sama
internasional dipengaruhi oleh pendekatan pengembangan sektoral, sedangkan
pertimbangan lingkungan kurang diperhitungkan, karena itu perlu dikembangkan
pula kerja sama yang lebih menanggapi pembangunan yang berwawasan lingkungan.

B. Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan

Dalam pengertian sederhana, hukum lingkungan diartikan sebagai hukum yang


mengatur tatanan lingkungan (lingkungan hidup), di mana lingkungan mencakup semua
benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya yang
terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan memengaruhi kelangsungan hidup
serta kesejahteraan manusia serta jasad-jasad hidup lainnya.
Dalam pengertian secara modern, hukum lingkungan lebih berorientasi pada lingkungan
atau Environment-Oriented Law, sedang hukum lingkungan yang secara klasik lebih
menekankan pada orientasi penggunaan lingkungan atau Use-Oriented Law.
a. Hukum lingkungan modern
Dalam hukum lingkungan modern, ditetapkan ketentuan dan norma-norma guna
mengatur tindak perbuatan manusia dengan tujuan untuk melindungi lingkungan
dari kerusakan dan kemerosotan mutunya demi untuk menjamin kelestariannya

15
agar dapat secara langsung terus-menerus digunakan oleh generasi sekarang
maupun generasi-generasi mendatang.
Hukum Lingkungan modern berorientasi pada lingkungan, sehingga sifat dan
waktunya juga mengikuti sifat dan watak dari lingkungan itu sendiri dan dengan
demikian lebih banyak berguru kepada ekologi. Dengan orientasi kepada
lingkungan ini, maka Hukum Lingkungan Modern memiliki sifat utuh
menyeluruh atau komprehensif integral, selalu berada dalam dinamika dengan
sifat dan wataknya yang luwes.
b. Hukum lingkungan klasik
Sebaliknya Hukum Lingkungan Klasik menetapkan ketentuan dan norma-

dan eksploitasisumber-sumber daya lingkungan dengan berbagai akal dan


kepandaian manusia guna mencapai hasil semaksimal mungkin, dan dalam jangka
waktu yang sesingkat-singkatnya. Hukum Lingkungan Klasik bersifat sektoral,
serta kaku dan sukar berubah. Mochtar Kusumaatmadja mengemukakan, bahwa
sistem pendekatan terpadu atau utuh harus diterapkan oleh hukum untuk mampu
mengatur lingkungan hidup manusia secara tepat dan baik, sistem pendekatan ini
telah melandasi perkembangan Hukum Lingkungan di
Indonesia. Drupsteen mengemukakan, bahwa Hukum Lingkungan (Millieu recht)
adalah hukum yang berhubungan dengan lingkungan alam (Naturalijk milleu)
dalam arti seluas-luasnya. Ruang lingkupnya berkaitan dengan dan ditentukan
oleh ruang lingkup pengelolaan lingkungan. Mengingat pengelolaan lingkungan
dilakukan terutama oleh Pemerintah, maka Hukum Lingkungan sebagian besar
terdiri atas Hukum Pemerintahan (bestuursrecht).
Hukum Lingkungan merupakan instrumentarium yuridis bagi pengelolaan
lingkungan hidup, dengan demikian hukum lingkungan pada hakekatnya
merupakan suatu bidang hukum yang terutama sekali dikuasai oleh kaidah-kaidah
hukum tata usaha negara atau hukum pemerintahan. Untuk itu dalam
pelaksanaannya aparat pemerintah perlu memperhatikan “Asas-asas Umum
Pemerintahan yang Baik” (Algemene Beginselen van Behoorlijk Bestuur/General

16
Principles of Good Administration). Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan
kebijaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan pengelolaan lingkungan hidup.

C. AMDAL

Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan dan Dasar Hukum dari Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah:
1. Keputusan Menteri KLH No.12/MENLH/3/94 tentang Pedoman Umum Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
2. Keputusan Menteri KLH No.11/MENLH/3/1993 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
3. Keputusan KLH No.14/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
4. Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-056 tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai
Ukuran Dampak Penting.
5. Peraturan Pemenintah dan Keputusan Menteri yang Berhubungan Dengan Baku
Mutu Lingkungan (BML)
Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang
bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup.
Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses
Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga Amdal merupakan bagian dari
beberapa hak berikut :

1. Pengelolaan lingkungan
Dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan diperlukan adanya susunan
rencana pengelolaan lingkungan. Susunan rencana pengelolaan lingkungan
baru dapat dilakukan setelah diketahui dampak-dampak yang akan terjadi
akibat proyek yang akan dilakukan. Di sinilah peranan penting AMDAL agar
proyek pembangunan yang dilakukan tidak memberikan dampak buruk bagi
lingkungan.
2. Pengelolaan Proyek
17
Dalam pengelolaan proyek, peranan AMDAL adalah terlebih dahulu
melakukan fase-fase berikut :
a) Fase Identifikasi
b) Fase studi kelayakan
c) Fase desain kerekayasaan (engineering design) atan fase rancangan
d) Fase pembangunan proyek
e) Fase proyek berjalan atau fase proyek beroperasi
f) Fase proyek telah berhenti beroperasi atau pasca opeasi (post operation)
3. Pengambilan Keputusan
Dari hasil AMDAL, dapat diketahui apakah suatu aktivitas pembangunan akan
berdampak baik atau buruk pada lingkungan. Pemerintah pun akan mengambil
keputusan dari hasil AMDAL tersebut. Jika berdampak baik, maka
pembangunan akan dilanjutkan secara berkesinambungan. Akan tetapi jika
kegiatan pembangunan tersebut berdampak buruk pada lingkungan, maka
kegiatan tersebut tidak akan dilakukan atau dilakukan alternatif-alternatif lain
yang dapat menghilangkan atau meminimalisasi dampak negatif tersebut.
4. Dokumen yang Penting
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting yang merupakan sumber
informasi yang sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan :
a. Sebagai informasi pembanding dalam hasil analisis
b. Sebagai sumber informasi yang penting untuk proyek yang akan
dilakukan di daerah dekat lokasi tersebut.
c. Dokumen penting yag dapat digunakan di pengadilan dalam menghadapi
tuntutan proyek lain, masyarakat atau instansi pengawas.

a. Mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tidak rusak.


b. Menghindari efek samping dari pengelolaan sumber daya alam.
c. Mencegah terjadinya perusakan lingkungan akibat pencemaran, sehingga
tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.

18
d. Mengetahui manfaat yang berdaya guna dan berhasil guna bagi bangsa,
negara, dan masyarakat.

D. Green Building

Green building adalah ruang untuk hidup dan kerja yang sehat dan nyaman
sekaligus merupakan bangunan yang hemat energi dari sudut perancangan, pembangunan,
dan penggunaan yang dampak terhadap lingkungannya sangat minim
(www.indonesian.cri.cn, Januari 2009).
Masyarakat memahami green building yang dijelaskan dalam Bulan Mutu
Nasional dan Hari Standar Dunia (2008), sebagai bangunan yang:

a. Terintegrasi dengan alam


b. Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang
c. Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan
baik fisik maupun sosial
Dikutip dari http://en.wikipedia.org/wiki/Green_building, Januari 2009, dijelaskan
bahwa green building dirancang secara keseluruhan untuk mengurangi dampak
lingkungan pada kesehatan manusia yaitu dengan:

a. Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lainnya


b. Melindungi kesehatan karyawan dan meningkatkan produktivitas kerja
c. Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan
Dikutip dari www.seputar-indonesia.com, Januari 2009, green building mempunyai
manfaat sebagai berikut:
a. Meningkatkan penjualan sebanyak 40 persen.
b. Produktivitas pekerja dapat dikembangkan sebesar 15 persen dengan peningkatan
pengawasan terhadap suhu keseluruhan.
c. Pengawasan terhadap sumber penyakit dapat membasmi asma dan sumber alergi
bagi penghuni hingga 60 persen.

Menurut Ervianto (2009), manfaat dari kepemilikan green building:

19
a. Rendahnya biaya operasional, sebagai akibat efisiensi dalam pemanfaatan energi
dan air.
b. Lebih nyaman, dikarenakan suhu dan kelembaban ruang terjaga.
c. Pembangunan wajib memberikan perhatian dalam hal pemilihan material yang
relatif sedikit mengandung bahan kimia.
d. Sistem sirkulasi udara yang mampu menciptakan lingkungan dalam ruang yang
sehat.
e. Mudah dan murah dalam penggantian berbagai komponen bangunan
f. Biaya perawatan dan perawatannya yang relatif rendah

1. Konsep Green Building

Dengan konsep green building diharapkan bisa mengurangi penggunaan energi


serta dampak polusi sekaligus juga desain bangunan menjadi ramah lingkungan.
Dalam Bulan Mutu Nasional dan Hari Standar Dunia, 2008 dijelaskan bahwa dalam
merancang dan mendesain ”Intelligent dan Green building” harus memperhatikan:
a. Pemanfaatan material yang berkelanjutan
b. Keterkaitan dengan ekologi lokal
c. Konservasi energi
d. Efisiensi penggunaan air
e. Penanganan limbah
f. Memperkuat keterkaitan dengan alam
g. Pemakaian kembali/renovasi bangunan

20
DAFTAR PUSTAKA

Boy, Fredy. 2017. “Makalah Isu Lingkungan Lokal”,


http://fredyboy50.blogspot.com/2017/05/makalah-isu-lingkungan-lokal.html , diakses pada 5
Maret 2021

Wikipedia. 2020. “Pelestarian Lingkungan”,


https://id.wikipedia.org/wiki/pelestarian_lingkungan , diakses pada 23 Maret 2021

http://wastysimalango.blogspot.com/2016/06/makalah-pembangunan-berwawasan.html

http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/06/makalah-pembangunan-lingkungan.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pembangun

21

Anda mungkin juga menyukai