Menurut Hartono (2009:114) Pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya adalah suatu
upaya pembangunan yang berjalan berkesinambungan atau pembangunan berkelanjutan.
(sustainable development) adalah suatu proses pembangunan yang memanfaatkan sumber daya
alam dan sumber daya manusia sebesar-besarnya, dengan menyerasikan sumber daya alam
dengan manusia sebagai subjek dan objek dalam pembangunan
Pandangan ini didasari oleh anggapan Hartono dalam Buku Geografi, Jelajah Bumi dan Alam
Semesta pada tahun 2009, yaitu sebagai berikut
1. Proses pembangunan harus terus-menerus ditopang oleh sumber daya alam yang selalu
tersedia dan cukup, mutu lingkungan yang baik, serta bertahan dalam waktu cukup lama.
2. Sumber daya alam terutama udara, dan tanaman memiliki ambang batas yang
penggunaanya akan menyusut baik kuantitas maupun kualitasnya.
3. Mutu atau kualitas lingkungan berhubungan langsung dengan mutu atau kualitas hidup,
semakin baik kualitas mutu lingkungan maka semakin baik pada mutu atau kualitas
hidup.
4. Pada penggunaan sumber daya alam saat ini seharusnya memberikan kemungkinan
berbagai pilihan penggunaan sumber daya alam dimasa mendatang, seperti bahan bakar
untuk kendaraan bermotor tidak selamanya harus menggunakan bensin atau solar.
Emil Salim (1990) dalam buku manajemen sumber daya alam dan lingkungan (2015:24-25)
mengemukakan bahwa terdapat 5 (lima) tujuan yang perlu dikembangkan dengan sungguh-
sungguh untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu :
Hakikat atau pokok-pokok arahan kebijaksanaan di bidang sumber alam dan lingkungan hidup
dalam pembangunan berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut:
Oleh karena itu, dapat disimpulkan ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah
sebagai berikut:
1. dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin timbul di kemudian hari;
2. memerhatikan daya dukung lingkungan.
4. melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi
pembangunan.
1. Memberikan kemungkinan bagi setiap warga untuk tidak hanya sekadar meningkatkan taraf
hidup berupa materi atau hanya meningkatkan mutu taraf hidup.
3. Berkaitan erat dengan pengaturan ekonomi dan sosial bagi warga maupun bagi lembaga.
4. Melakukan langkah-langkah yang mendorong terciptanya keadaan yang selaras dan serasi
dengan wawasan lingkungan hidup
Kita ambil sebuah contoh yaitu pembukaan sebuah jalan raya yang menghubungkan satu wilayah
dengan wilayah lainnya yang jelas-jelas akan berdampak terhadap lingkungan hidup sekitarnya.
Katakanlah dengan pembukaan jalan tersebut akan membawa pengaruh pada 2 hal, yaitu
menebasi pohon-pohon hutan yang terkena peta pembukaan jalan dan terganggunya kestabilan
tanah-tanah sekitar.
Hal itu juga bisa menimbulkan banjir dan terganggunya sistem habitat manusia dan habitat fauna
serta flora lainnya.Semua hal ini dapat memberikan plengaruh atau risiko kepada
lingkungan.Tetapi tidak ada suatu tindakan yang tidak berhubungan dengan risiko termasuk
dalam hubungannya dengan aktivitas lingkungan. Dengan kearifan dan kebijaksanaannya
manusia dapat mengantisipasi semua dampak dan mencari solusi supaya interaksi manusia
dengan lingkungan dapat seimbang dan serasi
Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan secara umum yaitu suatu pembangunan yang
berpegang erat pada suatu sumber daya alam dan dapat membantu mensejahterakan generasi
yang akan datang supaya generasi yang akan datang tersebut dapat merasakan suatu sumber daya
alam yang kita rasakan pada saat ini.
Dalam kaitannya dengan hal di atas, Iman Supardi (2003) dalam buku manajemen sumber daya
alam dan lingkungan (2015:27-29) merinci 9 prinsip untuk mempertahankan fungsi
keberlanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia. Beberapa prinsip kehidupan
berkelanjutan yang dapat diadopsi ke dalam pembangunan di antaranya :
Untuk mencapai keberlanjutan global maka harus ada kerja sama yang kuat dari semua negara.
Tingkat pembangunan di setiap negara tidak sama. Negara yang penghasilannya renda harus
dibantu agar bisa membangun secara berkelanjutan.
Reboisasi, menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan rebiosasi ini membantu dalam
pembentukan pembangunan berwawasan lingkungan agar dalam pembangunan tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan.
1. Adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain lingkungan dan masyarakat serta
kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan selalu berkaitan dan saling
berinteraksi dengan lingkungan hidup.
2. Interaksi antar masyarakat sekitar, interaksi tersebut dapat bersifat positif atau negatif.
Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi tersebut sangat diperlukan dalam
pembangunan berwawasan lingkungan.
Sesuai dengan UU RI No.23 tahun 1997 yang berbunyi bahwa “Lingkungan hidup
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
Keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan (suistainable Development) ialah
usaha sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam
proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,kesejahteraan dan mutu hidup serta
produktifitas lingkungan hidup.
Masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan itu sudah tidak lazim lagi, kebanyakan
msyarakat lebih merusak lingkungan daripada menjaga lingkungan, maka dari itu disini kami
mengembangkan berbagai masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan menurut
berbagai ahli yang mengetahui mengenai lingkungan.
1. Dinamika penduduk.
4. Dampak negative yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya positif.
5. Kebutanan, pertanian dan lingkungan temasuk hutan tropis dan diversitas biologi
4. Sekuriti dan risiko lingkungan (security and environmental risk) cara-cara pembangunan
tanpa memperhitungkan dampak negative pada lingkungan turut memperbesar risiko
lingkungan. Hal ini perlu ditanggapi dalam pembangunan berwawasan lingkungan.