Anda di halaman 1dari 9

A.

Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan usaha meningkatkan kualitas manusia secara


bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan
dikenal dengan nama Pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah suatu upaya untuk melestarikan lingkungan


dengan diadakannya suatu pembangunan yang didasari oleh sumber daya alam dan berada pada
tempat yang indah dan sejuk jauh dari berbagai macam polusi guna untuk menjaga kelestarian
alam dan membantu pentingkatan sumber daya alam yang hampir rusak.

Menurut Hartono (2009:114) Pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya adalah suatu
upaya pembangunan yang berjalan berkesinambungan atau pembangunan berkelanjutan.
(sustainable development) adalah suatu proses pembangunan yang memanfaatkan sumber daya
alam dan sumber daya manusia sebesar-besarnya, dengan menyerasikan sumber daya alam
dengan manusia sebagai subjek dan objek dalam pembangunan

Pandangan ini didasari oleh anggapan Hartono dalam Buku Geografi, Jelajah Bumi dan Alam
Semesta pada tahun 2009, yaitu sebagai berikut

1. Proses pembangunan harus terus-menerus ditopang oleh sumber daya alam yang selalu
tersedia dan cukup, mutu lingkungan yang baik, serta bertahan dalam waktu cukup lama.

2. Sumber daya alam terutama udara, dan tanaman memiliki ambang batas yang
penggunaanya akan menyusut baik kuantitas maupun kualitasnya.

3. Mutu atau kualitas lingkungan berhubungan langsung dengan mutu atau kualitas hidup,
semakin baik kualitas mutu lingkungan maka semakin baik pada mutu atau kualitas
hidup.

4. Pada penggunaan sumber daya alam saat ini seharusnya memberikan kemungkinan
berbagai pilihan penggunaan sumber daya alam dimasa mendatang, seperti bahan bakar
untuk kendaraan bermotor tidak selamanya harus menggunakan bensin atau solar.

5. Pembangunan berkelanjutan harus merupakan solidaritas antar generasi, maksudnya


sumber daya alam yang ada sekarang tidak hanya dihabiskan untuk kesejahteraan
generasi saat ini, tetapi dapat diwariskan bagi kesejahteraan generasi yang akan datang.

B. Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Tujuan dari Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah agar masyarakat yang memanfaatkan
sumber daya alam tidak merusak lingkungan.Untuk itu dalam pengelolaan sumber daya alam
perlu memerhatikan keadaan lingkungan agar ekosistem lingkungan tidak terganggu. Sumber
daya alam merupakan penopang kehidupan penduduk yang perlu dijaga kelestariannya,.

Emil Salim (1990) dalam buku manajemen sumber daya alam dan lingkungan (2015:24-25)
mengemukakan bahwa terdapat 5 (lima) tujuan yang perlu dikembangkan dengan sungguh-
sungguh untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu :

1. Menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran saling membutuhkan antara satu


dengan yang lain. Hakikat lingkungan hidup adalah membuat hubungan saling kait-
mengait dan hubungan saling membutuhkan antara satu sektor dengan sektor lainnya,
antara satu daerah dengan daerah lain, serta antara satu negara dengan negara lain,
bahkan antara generasi sedang dengan generasi mendatang. Oleh karena itu, diperlukan
sikap kerja sama dengan semangat solidaritas.Jadi maksudnya antara masyarakat harus
menumbuhkan sikap Saling kerjasama guna untuk membantu melestarikan pembangunan
yang berwawasan lingkungan dengan saling menyemangati bahkan saling mengandalkan
sikap semangat dan menyemangati tersebut agar membuat masyarakat semakin percaya
dan semakin kuat untuk saling bergotongroyong dalam melestarikan sumber daya alam
maupun sumber daya manusia agar dapat dimanfaatkan oleh keturunan atau generasi
yang akan datang.

2. Kemampuan menyerasikan kebutuhan dengan kemampuan sumber daya alam dalam


mengahsilkan barang dan jasa. Kebutuhan manusia yang terus-menerus meningkat perlu
dikendalikan untuk disesuaikan dengan pola penggunaan sumber daya alam secara
bijaksana.Maksudnya adalah masyarakat harus dapat menyerasikan antara kebutuhan
dengan kemampuan sumber daya alam agar nantinya dapat menghasilkan barang dan jasa
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Kebutuhan manusia dari tahun ke
tahun akan semakin meningkat sebagai masyarakat yang baik kita perlu
mengendalikannya agar nanti kedepannya kebutuhan tersebut tidak terpuruk bahkan tidak
kekurangan setidaknya harus disesuaikan terlebih dahulu antara kebutuhan manusia
dengan sumber daya alam agar nantinya masyarakat mampu menyeimbanginnya.

3. Tantangan pembangunan tanpa merusak lingkungan. Dengan adanya perubahan jaman


dari masa ke masa maka tantangan mengenai pembangunan dunia akan semakin
bertambah dan mungkin semakin berat tetapi kita harus mampu membuat tantangan
tersebut menjadi seimbang agar tantangan tersebut tidak merusak lingkungan, kita dapat
melakukannya dengan cara mengadakan tanaman seribu pohon aatau bahkan mengurangi
jumlah sumber daya alam yang digunakam guna untuk kesejahteraan hidup manusia yang
akan mendatang.

4. Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, sehingga tumbuh


menjadi kesadaran berbuat. Jadi maksudnya disini adalah kita sebagai masyarakat yang
baik harus mengembangkan kesadaran akan lingkungan kepaada masyarakat yang belum
paham mengenai dampak yang akan terjadi akibat lingkungan, jadi kita harus meberikan
pengarahan terhadapa masyarakat tersebut agar mereka dapat sadar akan pentingya
kesejahteraan lingkungan dan kesejahteraan manusia.

5. Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat mendayagunakan


dirinya untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan
lingkungan hidup.

C. Hakikat Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Hakikat atau pokok-pokok arahan kebijaksanaan di bidang sumber alam dan lingkungan hidup
dalam pembangunan berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Inventarisasi sumber daya alam.

2. Pemanfaatan teknologi yang memadai.

3. Menilai dampak terhadap lingkungan hidup.

4. Rehabilitasi sumberdaya alam.

5. Pendayagunaan wilayah dengan tidak merusak lingkungan hidup.

D. Ciri-Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Squad, ternyata Pembangunan berwawasan lingkungan diharapkan untuk menghasilkan


pembangunan yang berkelanjutan dan seimbang.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan harus memerhatikan dan melaksanakan konsep


serta analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, sehingga mampu mengoptimalkan
potensi dan peluang yang ada serta dapat meminimalisasi kelemahan dan ancaman serta dampak
yang mungkin ditimbulkan. 

Oleh karena itu, dapat disimpulkan ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah
sebagai berikut:

1. dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin timbul di kemudian hari;
2. memerhatikan daya dukung lingkungan. 

3. meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan; serta

4. melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi
pembangunan.

Kebijaksanaan Pembangunan dengan Wawasan Lingkungan

1. Memberikan kemungkinan bagi setiap warga untuk tidak hanya sekadar meningkatkan taraf
hidup berupa materi atau hanya meningkatkan mutu taraf hidup.

2. Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya sekadar menyangkut pengendalian


perubahan sumber daya alam secara fisik saja.

3. Berkaitan erat dengan pengaturan ekonomi dan sosial bagi warga maupun bagi lembaga.

4. Melakukan langkah-langkah yang mendorong terciptanya keadaan yang selaras dan serasi
dengan wawasan lingkungan hidup

5. Mencegah adanya akibat sampingan yang akan merugikan masyarakat

6. Pembangunan diharapkan memperoleh hasil yang optimum dan berkesinambungan dalam


usaha peningkatan kesejahteraan rakyat.

E. Prinsip Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan adalah suatu usaha untuk membantu


pembentukan kesejahteraan masyarakat dengan adanya suatu pembangunan berwawasn
ingkungan atau yang dapat disebut pembangunan berkelanjutan, prinsip dari pembangunan
berwawasan lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu prinsip pembangunan berwawasan lingkungan
secara khusus dan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan secara umum.

Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan adalah suatu usaha untuk membantu


pembentukan kesejahteraan masyarakat dengan adanya suatu pembangunan berwawasn
ingkungan atau yang dapat disebut pembangunan berkelanjutan, prinsip dari pembangunan
berwawasan lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu prinsip pembangunan berwawasan lingkungan
secara khusus dan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan secara umum.

 Prinsip Khusus Pembangunan Berwawasan Lingkungan


Menurut Siaahan (2004:235-238) Sepintas lalu terlihat bahwa antara pembangunan dengan
lingkungan hidup terdapat pertentangan (konflik). Karena bila dilihat dari segi yang luas setiap
pembangunan selalu memiliki dampak terhadap lingkungan hidup,

Kita ambil sebuah contoh yaitu pembukaan sebuah jalan raya yang menghubungkan satu wilayah
dengan wilayah lainnya yang jelas-jelas akan berdampak terhadap lingkungan hidup sekitarnya.
Katakanlah dengan pembukaan jalan tersebut akan membawa pengaruh pada 2 hal, yaitu
menebasi pohon-pohon hutan yang terkena peta pembukaan jalan dan terganggunya kestabilan
tanah-tanah sekitar.

Hal itu juga bisa menimbulkan banjir dan terganggunya sistem habitat manusia dan habitat fauna
serta flora lainnya.Semua hal ini dapat memberikan plengaruh atau risiko kepada
lingkungan.Tetapi tidak ada suatu tindakan yang tidak berhubungan dengan risiko termasuk
dalam hubungannya dengan aktivitas lingkungan. Dengan kearifan dan kebijaksanaannya
manusia dapat mengantisipasi semua dampak dan mencari solusi supaya interaksi manusia
dengan lingkungan dapat seimbang dan serasi

 Prinsip Umum pembangunan Berwawasan Lingkungan

Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan secara umum yaitu suatu pembangunan yang
berpegang erat pada suatu sumber daya alam dan dapat membantu mensejahterakan generasi
yang akan datang supaya generasi yang akan datang tersebut dapat merasakan suatu sumber daya
alam yang kita rasakan pada saat ini.

Menurut Pongtuluran Yonathan (2015:27-29) Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan


mencakup pemikiran aspek lingkungan hidup sedini mungkin dan pada setiap tahapan
pembangunan memperhitungkan daya dukung lingkungan di bawah nilai ambang batas.

Dalam kaitannya dengan hal di atas, Iman Supardi (2003) dalam buku manajemen sumber daya
alam dan lingkungan (2015:27-29) merinci 9 prinsip untuk mempertahankan fungsi
keberlanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia. Beberapa prinsip kehidupan
berkelanjutan yang dapat diadopsi ke dalam pembangunan di antaranya :

1. Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan


Prinsip ini mencerminan kewajiban untuk peduli kepada orang lain dan kepada bentuk-
bentuk kehidupan lain, sekarang dan di masa yang akan mendatang.

2. Memperbaiki kualitas hidup manusia


Tujuan pembangunan yang sesungguhnya adalah memperbaiki mutu hidup manusia, ini
sebuah proses yang memungkinkan manusia menyadari potensi mereka,membangun rasa
percaya diri mereka dan masuk kehidupan yang bermanfaat serta berkecukupan.

3. Melestarikan daya hidup dan keanekaragaman hayati


Prinsip ini menuntut kita untuk :
• Melestarikan sistem-sistem penunjang kehidupan.
• Melestarikan keanekaragaman hayati.\
• Menjamin agar penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

4. Menghindari sumber daya yang terbarukan


Sumber daya yang tidak terbaharukan adalah bahan-bahan yang tidak dapat digunakan
secara berkelanjutan. Tetapi umur mereka dapat diperpanjang dengan cara daur ulang,
penghematan atau dengan gaya pembuatan suatu produk pengganti bahan-bahan tersebut.

5. Berusaha untuk tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi


Kapasitas daya dukung ekosistem bumi mempunyai batas-batas tertentu.Sampai tingkat
tertentu ekosistem bumi dan biosfer masih bertahan terhadap penggunaan atau beban
tanpa mengalami kerusakan yang membahayakan.

6. Mengubah sikap dan gaya hidup orang per orang


Guna menerapkan etika untuk hidup berkelanjutan, kita harus mengkaji ulang tata nilai
masyarakat dan mengubah sikap mereka.Masyarakat harus menyadari nilai-nilai yang
tidak sesuai dengan falsafah hidup berkelanjutan.

7. Mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri.

8. Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan


pelestarian. Dalam hal ini diperlukan suatu program nasional yang ditunjukan untuk
menciptakan kehidupan yang berkelanjutan.

9. Menciptakan kerja sama global

Untuk mencapai keberlanjutan global maka harus ada kerja sama yang kuat dari semua negara.
Tingkat pembangunan di setiap negara tidak sama. Negara yang penghasilannya renda harus
dibantu agar bisa membangun secara berkelanjutan.

Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan :

Reboisasi, menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan rebiosasi ini membantu dalam
pembentukan pembangunan berwawasan lingkungan agar dalam pembangunan tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan memiliki ciri-ciri


tertentu yaitu :

1. Adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain lingkungan dan masyarakat serta
kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan selalu berkaitan dan saling
berinteraksi dengan lingkungan hidup.
2. Interaksi antar masyarakat sekitar, interaksi tersebut dapat bersifat positif atau negatif.
Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi tersebut sangat diperlukan dalam
pembangunan berwawasan lingkungan.
Sesuai dengan UU RI No.23 tahun 1997 yang berbunyi bahwa “Lingkungan hidup
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

Keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan (suistainable Development) ialah
usaha sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam
proses pembangunan untuk menjamin kemampuan,kesejahteraan dan mutu hidup serta
produktifitas lingkungan hidup.

Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan antara lain,

1. Menjamin pemerataan dan keadilan.


Menjamin pemerataan disini dimaksudkan bahwa dalam suatu pembangunan yang
berwawasan lingkungan harus dilakukan atau dilaksanakan secara adil dan secara merata
agar nantinya tidak merusak sumber daya alam yang ada disekitar dan dapat digunakan
pula bagi generasi mendatang.

2. Menghargai keanekaragaman hayati.


Jadi maksudnya dalam suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan harus saling
menghargai satu sama lain, disini keanekaragaman hayati menjadi contoh utama, jadi
setiap perbedaan yang ada pada keanekaragaman hayati harus kita hargai dan harus saling
menghargai satu sama lainnya.

3. Menggunakan pendekatan integratif.


Ini dimaksudkan bahwa dalam suatu pembangunan berawasan lingkungan harus
berdasarkan pendekatan integratif atau yang sering di dengar sebagai pendekatan terpadu,
jadi disini kita dapat memadukan berbagai pendapat masyarakat mengenai pembangunan
yang berwawasan lingkungan ini.

4. Menggunakan pandangan jangka panjang.


Jadi maksudnya dalam pembangunan berwawasan lingkungan ini harus dapat digunakan
dalam jangka panjang, disini diartikan kalau membangun mengenai sumber daya alam
harus dapat digunakan oleh generasi yang akan datang, mereka juga harus dapat
merasakan suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan.

F. Masalah Dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan itu sudah tidak lazim lagi, kebanyakan
msyarakat lebih merusak lingkungan daripada menjaga lingkungan, maka dari itu disini kami
mengembangkan berbagai masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan menurut
berbagai ahli yang mengetahui mengenai lingkungan.

Menurut Pongtuluran Yonathan (2015:24-27) Sekitar tahun 1950-an masalah-masalah


lingkungan hidup hanya mendapat perhatian dari kalangan ilmuan. Kemudian dalam
perkembangannya sejak dilaksanakan Konferensi Stockholm 1972, masalah-masalah lingkungan
mendapat perhatian secara luas dari berbagai bangsa.Sejak itu pula berbagai himbauan
dilontarkan oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu tentang adanya bahaya yang mengancam
kehidupan, yang disebabkan oleh pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Masalah lingkungan timbul pada dasarnya karena :

1. Dinamika penduduk.

2. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam kurang bijaksana.

3. Kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.

4. Dampak negative yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya positif.

5. Benturan tata ruang.

Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut

1. Persefektif kependudukan, pembangunan ekonomi, teknologi dan lingkungan

2. Pengembangan energy berwawasan lingkungan, termasuk masalah C02 populasi udara,


hujan asam, kayu bakar, dan konversi sumber energy yang bissa diperbaharui dan lain-
lain

3. Pengembnagan industri berwawasan lingkungan, termasuk didalamnya masalah


pencemaran kimia, pengelolaan limbah dan daur ulang

4. Pengembangan pertanian berwawasan lingkungan, termasuk erosi lahan, diversifikasi,


hilangnya lahan pertanian dan terdesaknya “habitat wildlife”

5. Kebutanan, pertanian dan lingkungan temasuk hutan tropis dan diversitas biologi

6. Hubungan ekonomi internasional dan lingkungan, termasuk di sini bantuan ekonomi,


kebijakan moneter, kebijakan perdagangan, dan internasional.
Perkembangan baru dalam pengembangan kebijakan lingkungan hidup didorong oleh hasil kerja
The World Comission on Enviromental and Development (WCED). WCED mendekati masalah
lingkungan dan pembangunan dari 6 sudut pandang, meliputi :

1. Keterkaitan (interdependency) sifat perusakan yang saling kait-mengait (interdependent)


diperlukan pendekatan lintas sektoral antar Negara

2. Berkelanjutan (subtainability) berbagai pengembangan sektoral memerlukan sumber daya


alam yang harus dilestarikan kemamuannya untuk menunjang proses pembangunan
secara berkelanjutan. Untuk itu perlu dikembangkan pula kebijakan pembangunan
berkelanjutan dengan wawasan lingkungan

3. Pemerataan (equality) desakan kemiskinan bila mengakibatkan eksploitasi sumber daya


alam secara berlebihan, untuk itu perlu diusahakan kesempatan merata untuk
memperoleh sumber daya alam

4. Sekuriti dan risiko lingkungan (security and environmental risk) cara-cara pembangunan
tanpa memperhitungkan dampak negative pada lingkungan turut memperbesar risiko
lingkungan. Hal ini perlu ditanggapi dalam pembangunan berwawasan lingkungan.

5. Pendidikan dan komunikasi (education and communication) pola kerja sama


internasional dipengaruhi oleh pendekatan pengembangan sektoral, sedangkan
pertimbangan lingkungan kurang diperhitungkan, karena itu perlu dikembangkan pula
kerja sama yang lebih menanggapi pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai