Anda di halaman 1dari 12

Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi sesatu kebiasaan yang

dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik dalam lingkungan keluarga,
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membudayakan sikap tersebut antara
lain,dengana
       A)      Lingkungan Keluarga
lingkungan keluarga adalah salah satu tempat yang sangat efektif menanamkannilai-nilai etika
lingkungan.
Hal itu dapat dilakukan dengan :
1. Menanam pohon dan memelihara bunga di pekarangan rumah. Setiap orangtua
memberi tanggung jawab kepada anak-anak secara rutin untukmerawatnya dengan menyiram
dan memberi pupuk.
2. membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Secara bergantian,setiap
anggota keluarga mempunyai kebiasaan untuk menjaga kebersihandan merasa malu jika
membuang sapah sembarang tempat.
3.  Memberikan tanggung jawab kepada anggota keluarga untuk menyapurumah dan
pekarangan rumah secara rutin.

    B)      lingkungan Sekolah
Kesadaran mengenai etika lingkungan hidup dapat dilakukan di lingkungan sekolahdengan
memberikan pelajaran mengenai lingkungan hidup dan etika lingkungan,melalui kegiatan
ekstrakulikuler sebagi wujud kegiatan yang konkret denganmengarahkan pada pembentukan
sikap yang berwawasan lingkungan seperti:
 Pembahasan atau diskusi mengenai isu lingkungan hidup

 Pengelolaan sampah

 Penanaman Pohon

  penyuluhan kepada siswa

 Kegiatan piket, dan jumsih (jumat bersih)

     C)      Lingkungan Masyarakat
Pada lingkungan masyarakat , kebiasaan yang berdasarkan pada etika lingkungan dapat
ditetapkan melalui :
1.Membuangan sampah secara berkala ke tempat pembuangan sampah
2.Kesiadaan untuk memisahkan antara sampah organic dan sampah nonorganik
3.Melakukan kegiatan gotong royong atau kerja bakti secara berkala dilingkungan tempat
tinggal
4.Menggunakan kembali dan mendaur ulang bahan-bahan yang masihdiperbaharui
Kegiatan yang bewawasan etika lingkungan :

Upaya yang dilakukan dalam rangka merubah suatu kondisi ke kondisi lain yang lebih baik
( pembangunan) dengan memperhatikan system yang ada agar tetap terjaga kelestariannya.

Kegiatan yang bewawasan etika lingkungan :

Perhatian terhadap kelestarian lingkungan yang menjadi pertimbangan bagi penyelenggara


pembangunan apapun bentuk pembangunan tersebut.

Tujuan :

 Melestarikan alam
 Menamakan rasa cinta terhadap alam
 Memelihara sumber daya alam
 Menciptakan kondisi yang aman bagi masyarakat
 Terkendalinya pemberdayaan sumber daya alam secara bijaksana
 Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan
hidup.

Contoh :

Mengajak dan mengarahkan agar semua orang membuang sampah pada tempatnya

Membersihkan saluran air (got) dilingkungan rumah

Mengajak dan mengarahkan agar sampah RT dipidahkan antara organic dan an organic

Menanam tanaman hidup di pekarangan masing masing

Membuat biopori
2. Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan usaha
meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan
memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah suatu upaya untuk


melestarikan lingkungan dengan diadakannya suatu pembangunan
yang didasari oleh sumber daya alam dan berada pada tempat yang
indah dan sejuk jauh dari berbagai macam polusi guna untuk menjaga
kelestarian alam dan membantu pentingkatan sumber daya alam yang
hampir rusak.

Menurut Hartono (2009:114) Pembangunan berwawasan lingkungan


pada dasarnya adalah suatu upaya pembangunan yang berjalan
berkesinambungan atau pembangunan berkelanjutan.(sustainable
development) adalah suatu proses pembangunan yang memanfaatkan
sumber daya alam dan sumber daya manusia sebesar-besarnya,
dengan menyerasikan sumber daya alam dengan manusia sebagai
subjek dan objek dalam pembangunan.
Tujuan dari Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah agar
masyarakat yang memanfaatkan sumber daya alam tidak merusak
lingkungan.Untuk itu dalam pengelolaan sumber daya alam perlu
memerhatikan keadaan lingkungan agar ekosistem lingkungan tidak
terganggu. Sumber daya alam merupakan penopang kehidupan
penduduk yang perlu dijaga kelestariannya,.
Hakikat kegiatan ber wawasan etika lingkungan
 Inventarisasi sumber daya alam.
 Pemanfaatan teknologi yang memadai.
 Menilai dampak terhadap lingkungan hidup.
 Rehabilitasi sumber daya alam.
 Pendayagunaan wilayah dengan tidak merusak lingkungan hidup.

 kehidupan berkelanjutan yang dapat diadopsi ke dalam


pembangunan di antaranya :

1.

Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan


Prinsip ini mencerminan kewajiban untuk peduli kepada orang
lain dan kepada bentuk-bentuk kehidupan lain, sekarang dan di
masa yang akan mendatang.

2. Memperbaiki kualitas hidup manusia


Tujuan pembangunan yang sesungguhnya adalah memperbaiki
mutu hidup manusia, ini sebuah proses yang memungkinkan
manusia menyadari potensi mereka,membangun rasa percaya
diri mereka dan masuk kehidupan yang bermanfaat serta
berkecukupan.

3. Melestarikan daya hidup dan keanekaragaman hayati


Prinsip ini menuntut kita untuk :
• Melestarikan sistem-sistem penunjang kehidupan.
• Melestarikan keanekaragaman hayati.\
• Menjamin agar penggunaan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui.
4. Menghindari sumber daya yang terbarukan
Sumber daya yang tidak terbaharukan adalah bahan-bahan yang
tidak dapat digunakan secara berkelanjutan. Tetapi umur
mereka dapat diperpanjang dengan cara daur ulang,
penghematan atau dengan gaya pembuatan suatu produk
pengganti bahan-bahan tersebut.

5. Berusaha untuk tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi


Kapasitas daya dukung ekosistem bumi mempunyai batas-batas
tertentu.Sampai tingkat tertentu ekosistem bumi dan biosfer
masih bertahan terhadap penggunaan atau beban tanpa
mengalami kerusakan yang membahayakan.

6. Mengubah sikap dan gaya hidup orang per orang


Guna menerapkan etika untuk hidup berkelanjutan, kita harus
mengkaji ulang tata nilai masyarakat dan mengubah sikap
mereka.Masyarakat harus menyadari nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan falsafah hidup berkelanjutan.

7. Mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara


lingkungan sendiri.
8. Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya
pembangunan pelestarian. Dalam hal ini diperlukan suatu
program nasional yang ditunjukan untuk menciptakan
kehidupan yang berkelanjutan.
9. Menciptakan kerja sama global
Untuk mencapai keberlanjutan global maka harus ada kerja
sama yang kuat dari semua negara. Tingkat pembangunan di
setiap negara tidak sama. Negara yang penghasilannya renda
harus dibantu agar bisa membangun secara berkelanjutan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan
berkelanjutan memiliki ciri-ciri tertentu yaitu :

1. Adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain


lingkungan dan masyarakat serta kemanfaatan dan
pembangunan. Pembangunan akan selalu berkaitan dan saling
berinteraksi dengan lingkungan hidup.

2. Interaksi antar masyarakat sekitar, interaksi tersebut dapat


bersifat positif atau negatif. Pengetahuan dan informasi tentang
berbagai interaksi tersebut sangat diperlukan dalam
pembangunan berwawasan lingkungan.
Sesuai dengan UU RI No.23 tahun 1997 yang berbunyi bahwa
“Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda, daya,

Keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan


perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
(suistainable Development) ialah usaha sadar dan terencana,
yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke
dalam proses pembangunan untuk menjamin
kemampuan,kesejahteraan dan mutu hidup serta produktifitas
lingkungan hidup.
Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan
lingkungan antara lain,
1. Menjamin pemerataan dan keadilan.
Menjamin pemerataan disini dimaksudkan bahwa dalam suatu
pembangunan yang berwawasan lingkungan harus dilakukan
atau dilaksanakan secara adil dan secara merata agar nantinya
tidak merusak sumber daya alam yang ada disekitar dan dapat
digunakan pula bagi generasi mendatang.

2. Menghargai keanekaragaman hayati.


Jadi maksudnya dalam suatu pembangunan yang berwawasan
lingkungan harus saling menghargai satu sama lain, disini
keanekaragaman hayati menjadi contoh utama, jadi setiap
perbedaan yang ada pada keanekaragaman hayati harus kita
hargai dan harus saling menghargai satu sama lainnya.

3. Menggunakan pendekatan integratif.


Ini dimaksudkan bahwa dalam suatu pembangunan berawasan
lingkungan harus berdasarkan pendekatan integratif atau yang
sering di dengar sebagai pendekatan terpadu, jadi disini kita
dapat memadukan berbagai pendapat masyarakat mengenai
pembangunan yang berwawasan lingkungan ini.

4. Menggunakan pandangan jangka panjang.


Jadi maksudnya dalam pembangunan berwawasan lingkungan
ini harus dapat digunakan dalam jangka panjang, disini
diartikan kalau membangun mengenai sumber daya alam harus
dapat digunakan oleh generasi yang akan datang, mereka juga
harus dapat merasakan suatu pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
Kebijaksanaan pembangunan dengan wawasan
lingkungan meliputi:
 Memberikan kemungkinan bagi setiap warga untuk menentukan
pilihan berbagai ragam hidup, tidak hanya sekedar
meningkatkan taraf hidup berupa materi maupun hanya
meningkatkan mutu taraf hidup.

 Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya sekedar


menyangkut pengendalian perubahan sumber daya alam secara
fisik saja.

 Berkaitan erat dengan pengaturan ekonomi dan sosial bagi


warga maupun bagi lembaga.
 Melakukan langkah-langkah yang dapat menimbulkan perilaku
berperan serta masyarakat secara luas dalam pembinaan etika
lingkungan, sehingga tercipta keadaan yang selaras dan serasi
dengan wawasan lingkungan hidup.

 Mencegah adanya akibat sampingan yang akan merugikan


masyarakat.
 Pembangunan diharapkan memperoleh hasil yang optimum dan
berkesinambungan dalam usaha peningkatan kesejahteraan
rakyat.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian


Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli
Masalah Dalam Pembangunan Berwawasan
Lingkungan
Masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan itu sudah tidak
lazim lagi, kebanyakan msyarakat lebih merusak lingkungan daripada
menjaga lingkungan, maka dari itu disini kami mengembangkan
berbagai masalah dalam pembangunan berwawasan lingkungan
menurut berbagai ahli yang mengetahui mengenai lingkungan.

Menurut Pongtuluran Yonathan (2015:24-27) Sekitar tahun 1950-an


masalah-masalah lingkungan hidup hanya mendapat perhatian dari
kalangan ilmuan. Kemudian dalam perkembangannya sejak
dilaksanakan Konferensi Stockholm 1972, masalah-masalah
lingkungan mendapat perhatian secara luas dari berbagai
bangsa.Sejak itu pula berbagai himbauan dilontarkan oleh para pakar
dari berbagai disiplin ilmu tentang adanya bahaya yang mengancam
kehidupan, yang disebabkan oleh pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.

Masalah lingkungan timbul pada dasarnya


karena :
1. Dinamika penduduk.
2. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam kurang
bijaksana.
3. Kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan dan
teknologi maju.
4. Dampak negative yang sering timbul dari kemajuan ekonomi
yang seharusnya positif.
5. Benturan tata ruang.
Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut
1. Persefektif kependudukan, pembangunan ekonomi, teknologi
dan lingkungan
2. Pengembangan energy berwawasan lingkungan, termasuk
masalah C02 populasi udara, hujan asam, kayu bakar, dan
konversi sumber energy yang bissa diperbaharui dan lain-lain

3. Pengembnagan industri berwawasan lingkungan, termasuk


didalamnya masalah pencemaran kimia, pengelolaan limbah dan
daur ulang

4. Pengembangan pertanian berwawasan lingkungan, termasuk


erosi lahan, diversifikasi, hilangnya lahan pertanian dan
terdesaknya “habitat wildlife”
5. Kebutanan, pertanian dan lingkungan temasuk hutan tropis dan
diversitas biologi
6. Hubungan ekonomi internasional dan lingkungan, termasuk di
sini bantuan ekonomi, kebijakan moneter, kebijakan
perdagangan, dan internasional.

Perkembangan baru dalam pengembangan kebijakan lingkungan


hidup didorong oleh hasil kerja The World Comission on
Enviromental and Development (WCED). WCED mendekati masalah
lingkungan dan pembangunan dari 6 sudut pandang, meliputi :
1. Keterkaitan (interdependency) sifat perusakan yang saling kait-
mengait (interdependent) diperlukan pendekatan lintas sektoral
antar Negara

2. Berkelanjutan (subtainability) berbagai pengembangan sektoral


memerlukan sumber daya alam yang harus dilestarikan
kemamuannya untuk menunjang proses pembangunan secara
berkelanjutan. Untuk itu perlu dikembangkan pula kebijakan
pembangunan berkelanjutan dengan wawasan lingkungan

3. Pemerataan (equality) desakan kemiskinan bila mengakibatkan


eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, untuk itu perlu
diusahakan kesempatan merata untuk memperoleh sumber daya
alam

4. Sekuriti dan risiko lingkungan (security and environmental risk)


cara-cara pembangunan tanpa memperhitungkan dampak
negative pada lingkungan turut memperbesar risiko lingkungan.
Hal ini perlu ditanggapi dalam pembangunan berwawasan
lingkungan.

5. Pendidikan dan komunikasi (education and communication)


pola kerja sama internasional dipengaruhi oleh pendekatan
pengembangan sektoral, sedangkan pertimbangan lingkungan
kurang diperhitungkan, karena itu perlu dikembangkan pula
kerja sama yang lebih menanggapi pembangunan yang
berwawasan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai