Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Satuan  adalah  suatu  pembanding  dalam  pengukuran atau membandingkan


besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu
komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai
macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian
harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan
yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk
menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem
Internasional, disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara
internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk
menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya
perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut
sebagai Meter – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat
dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W)
ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan
Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon,
ampere, kelvin, mol, dan kandela.
Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal
yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter
kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second
(CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan
baku. Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditentukan secara resmi dan
untuk orang yang berbeda menghasilkan pengukuran berbeda. Standar satuan
tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta..
Sedangkan satuan baku adalah satuan yang ditentukan secara resmi oleh para

1
ilmuwan dan dijadikan standar acuan, satuan ini jika diukur oleh orang yang
berbeda akan tetap menghasilkan pengukuran yang sama.

1.2 . Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan satuan baku

2. Apa syarat satuan baku

3. sebutkan Jenis – jenis satuan baku

4. sebutkan contoh satuan baku

5. Apa yang di maksud dengan satuan tidak baku

6. sebutkan contoh satuan tidak baku

7. sebutkan kelemahan satuan tidak baku

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan satuan baku

2. Untuk mengetahui apa saja syarat satuan baku.

3. Untuk mengetahui Jenis – jenis satuan baku.

4. Untuk mengetahui. contoh satuan baku

5. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan satuan tidak baku

6. Untuk mengetahui contoh satuan tidak baku

7. Untuk mengetahui kelemahan satuan tidak baku

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Satuan Baku

1. Pengertian Satuan Baku

Apa yang dimaksud dengan satuan baku? Jadi, satuan baku adalah satuan


yang telah ditetapkan dan diakui penggunaannya secara internasional. Satuan ini
disebut juga dengan Sistem Satuan Internasional (International System of Units),
sering disingkat dengan SI.
Satuan baku disebut juga satuan standar, yang diperoleh dari hasil
pengukuran dengan alat pengukuran yang baku. Dalam dunia ilmiah, satuan inilah
yang disepakati oleh semua orang khususnya ilmuwan untuk menyatakan hasil
pengukuran.
Siapa yang menetapkan satuan? Jadi, satuan baku ditetapkan oleh
komunitas khusus ilmuwan dunia yang bernama Lembaga Berat dan Ukuran
Internasional (Inggris: The International Bureau of Weights and Measures)
(Prancis: Bureau international des poids et mesures, BIPM) yang didirikan pada
tanggal 20 Mei 1875, di Sevres, Prancis. 

2. Syarat Satuan Baku

Ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam Satuan Internasional untuk menjadi
satuan baku. Syarat tersebut antara lain sebagai berikut:

1.2.1. Tetap
Syarat pertama dari satuan baku adalah tetap atau tidak mengalami
perubahan oleh pengaruh apa pun. Hasil pengukurannya akan selalu tetap atau
sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, di tempat yang berbeda. Jadi,
satuan baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan hasil yang sama untuk semua orang.

3
1.2.2. Mudah Ditiru
Syarat kedua dari satuan baku adalah mudah ditiru bagi setiap orang yang
akan menggunakannya. Tujuannya agar setiap orang dapat dengan mudah
membuat, memperoleh dan menggunakannya sebagai satuan yang serupa.

1.2.3. Berlaku Luas (Internasional)


Syarat ketiga dari satuan baku adalah berlaku secara luas, maksudnya
satuan tersebut berlaku secara internasional dan berguna sebagai standar
pengukuran. Misalnya, satuan yang digunakan di Indonesia, digunakan pula oleh
semua negara di dunia.

Selain tiga syarat di atas, syarat tambahan untuk satuan baku adalah mudah diubah
atau dikonversi ke dalam satuan lainnya. Konversi satuan berfungsi untuk
menyederhanakan hasil pengukuran.

3. Jenis-Jenis Satuan Baku 

Dalam perkembangannya, satuan baku SI terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu
sistem mks dan sistem cgs.

 Sistem MKS (meter, kilogram, sekon), yaitu cara menyatakan besaran


dengan memakai satuan meter, kilogram, dan sekon. Sebagai contoh:
satuan gaya dalam sistem MKS adalah kg.m/s2.
 Sistem CGS (centimeter, gram, sekon), yaitu cara menyatakan besaran
dengan memakai satuan centimeter, gram dan sekon. Sebagai contoh:
satuan massa jenis dalam sistem CGS adalah g/cm3.

4
4. Contoh Satuan Baku

Berikut ini adalah beberapa contoh satuan baku dalam pengukuran:

 Satuan baku besaran panjang: sentimeter (cm), meter (m), dan kilometer
(km)
 Satuan baku besaran massa: gram (g) dan kilogram (kg)
 Satuan baku besaran waktu: sekon (s), menit, dan jam.
 Satuan baku besaran suhu: celcius, kelvin, reaumur, dan fahrenheit.
 Satuan baku besaran kuat arus listrik: miliampere (mA) dan ampere (A)
 Satuan baku besaran intensitas cahaya: candela (cd)
 Satuan baku besaran jumlah zat: mol.
 Satuan baku besaran luas: meter persegi (m2), sentimeter persegi (cm2),
kilometer persegi (km2)
 Satuan baku besaran volume: meter kubik (m3) dan sentimeter kubik
(cm3).

B. Satuan Tidak Baku 

5. Pengertian Satuan Tidak Baku

5
Apa yang dimaksud dengan satuan tidak baku? Satuan tidak baku adalah
satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran ilmiah. Satuan ini tidak
berlaku umum atau tidak diakui secara internasional.

Satuan tidak baku merupakan satuan yang apabila digunakan oleh orang
yang berbeda dapat menghasilkan pengukuran yang berbeda. Contoh: mengukur
panjang buku menggunakan jengkal tangan.

Misalnya, kamu dan temanmu mengukur panjang buku dengan


menggunakan penggaris dan jengkal tangan masing-masing. Kamu mendapatkan
bahwa panjang buku adalah 20 cm dan 1,5 jengkal. Sedangkan, teman kamu
mendapatkan bahwa panjang buku tersebut 20 cm dan 1,25 jengkal tangan.

Terlihat bahwa jengkal tangan memberikan hasil yang berbeda jika


pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda. Artinya, satuan tidak baku
memiliki sifat yang tidak tetap. Inilah sebabnya mengapa sehingga jengkal disebut
sebagai satuan tidak baku.

6. Contoh Satuan Tidak Baku

Beberapa contoh satuan tidak baku yang sering digunakan dalam pengukuran,
antara lain sebagai berikut:

 Satuan tidak baku besaran panjang: jengkal, depa, hasta.


 Satuan tidak baku besaran massa: mayam, entik
 Satuan tidak baku besaran luas: tumbak, bahu.
 Satuan tidak baku besaran volume: botol, gelas, ember.

Berikut ini pengertian dari beberapa satuan tidak baku:


 Jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika
direntangkan
 Depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari
tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
 Kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika
telapak tangan direntangkan

6
 Hasta adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika
direntangkan
 Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. 1
tumbak setara dengan 14 meter persegi

7. Kelemahan Satuan Tidak Baku

Satuan tidak baku tidak bisa digunakan dalam pengukuran ilmiah karena
memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut:
Satuan tidak baku memiliki sifat yang tidak tetap, hasil pengukurannya berbeda-
beda.

 Satuan tidak baku sulit ditiru. Misalnya, sulit untuk menemukan panjang
jengkal orang yang sama persis.
 Penggunaannya terbatas atau tidak bisa digunakan secara umum.
 Tidak bisa diubah atau dikonversi ke satuan lain.

7
BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan secara internasional. Sedangkan,
satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran
ilmiah.

B.     SARAN
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apa
itu Satuan Baku dan Satuan tidak Baku. Dan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kami meminta kritik dan saran nya yang bersifat relevan.

Anda mungkin juga menyukai