Hal ini bukan saja untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, tetapi
juga untuk kesejahteraan masyarakat generasi mendatang. Dengan demikian
diharapkan bahwa kita tidak saja mampu melaksanakan pengelolaan
pembangunan yang ditugaskan (to do the thing right), tetapi juga dituntut untuk
mampu mengelolanya dengan suatu lingkup yang lebih menyeluruh (to do the
right thing)
Sumber daya alam yang mencakup air, tanah, udara, hutan, kandungan
mineral, dan keanekaragaman hayati.
Sumber daya manusia yang mencakup jumlah penduduk, pendidikan,
kesehatan, keterampilan, dan kebudayaan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup transportasi, informasi,
komunikasi, dan hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) lainnya.
Sumber-sumber daya tersebut sifatnya terbatas, sehingga dalam
penggunaannya harus cermat dan bijaksana. Ketidakcermatan dan
kekurangbijaksanaan dalam penggunaan sumber daya dapat menimbulkan
beragam masalah, seperti polusi lingkungan, kerusakan sumber daya alam, dan
timbulnya masalah permukiman.
Pada masa Orde Lama pembangunan memang baru dimulai. Penataan akan
sistem pembangunan pun mulai sedikit demi sedikit diarahkan. Namun,
keadaan politik mulai terguncang dan stabilitas negara terganggu akibat
masalah yang ada.
Pemerintahan pun beralih pada penguasaan Orde Baru. Sistem pemerintahan
pun mulai diarahkan dengan mencanangkan program pembangunan.
Pembangunan yang awalnya memang berjalan baik dan dirasakan berdampak
positif, akhirnya menjadi ladang untuk melakukan praktek korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN).
Penjalaran selanjutnya berakibat pada utang luar negeri yang dilakukan kolega-
kolega dalam praktek KKN dan juga pihak swasta yang tidak bertanggung
jawab. Akhirnya, utang tersebut beralih pada rakyat Indonesia. Keadaan ini
diperparah dengan peran media massa dan juga pengawasan ketat dalam hal
politik sehingga banyak batasan-batasan dalam pengetahuan tentang keadaan
pemerintahan, sampai akhirnya dimulailah gerakan reformasi menuntut
perubahan yang lebih baik.
Era reformasi pun sampai kini sedang berlangsung. Perubahan akan sistem
pembangunan dilakukan untuk memperbaiki ketimpangan dalam pemerintahan
yang lama. Program-program baru pun mulai bergulir dan memberikan
pengaruh yang berbeda dengan bentuk pemerintahan yang lebih demokratis.
Amdal
Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang
bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan
hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan
bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting sehingga Amdal
merupakan bagian dari beberapa hak berikut :
Pengelolaan Lingkungan
Dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan diperlukan adanya susunan
rencana pengelolaan lingkungan. Susunan rencana pengelolaan lingkungan
baru dapat dilakukan setelah diketahui dampak-dampak yang akan terjadi akibat
proyek yang akan dilakukan. Di sinilah peranan penting AMDAL agar proyek
pembangunan yang dilakukan tidak memberikan dampak buruk bagi
lingkungan.
Pengelolaan Proyek
Dalam pengelolaan proyek, peranan AMDAL adalah terlebih dahulu melakukan
fase-fase berikut :
a)Fase Identifikasi
b)Fase studi kelayakan
c)Fase desain kerekayasaan (engineering design) atan fase rancangan
d)Fase pembangunan proyek
e)Fase proyek berjalan atau fase proyek beroperasi
f)Fase proyek telah berhenti beroperasi atau pasca opeasi (post operation)
Pengambilan Keputusan
Dari hasil AMDAL, dapat diketahui apakah suatu aktivitas pembangunan akan
berdampak baik atau buruk pada lingkungan. Pemerintah pun akan mengambil
keputusan dari hasil AMDAL tersebut. Jika berdampak baik, maka
pembangunan akan dilanjutkan secara berkesinambungan. Akan tetapi jika
kegiatan pembangunan tersebut berdampak buruk pada lingkungan, maka
kegiatan tersebut tidak akan dilakukan atau dilakukan alternatif-alternatif lain
yang dapat menghilangkan atau meminimalisasi dampak negatif tersebut.
Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu
kelompok (masyarakat pra sejahtera), dan terdapat di mana-mana, baik di
Negara maju maupun di Negara-negara yang sedang berkembang.
Ketidakadilan itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka
untuk bertahan hidup dalam kesehatan yang baik, sulitnya mendapat akses ke
pelayanan publik (sanitasi sehat, air bersih, pengelolaan sampah ) rumah sehat,
RTH, pelayanan pendidikan dan sebagainya.
Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya akses kepemilikan hak atas tanah
yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka untuk mendapat
akses ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu menyebabkan
masyarakat miskin tetap miskin dan mengancam proses pembangunan yang
berkelanjutan. Kerusakan lingkungan, kondisi permukiman buruk atau kumuh
dalam suatu kawasan memperlihatkan bahwa kawasan tersebut sedang dalam
proses tidak berkelanjutan. (Madrim Djody Gondokusumo dalam Bunga
Rampai, 2005: 410).
Krisis ekonomi yang menyebabkan naiknya harga kebutuhan bahan pokok telah
menimbulkan berbagai kerusuhan. Kerusuhan ini bahkan telah menembus
sampai kawasan pedesaan atau kawasan pinggiran kota. Hal ini disebabkan
desa telah kehilangan daya tahan menghadapi krisis. Kultur agraris yang
menjadi basis pertahanan ekonomi desa telah hilang maupun ditinggalkan,
diganti dengan pola modern yang tergantung pada industri.
Sementara industry yang diharapkan mampu menopang sektor pertanian,
kondisinya sangat rentang dan keropos, karena ketergantungannya pada bahan
baku impor.
Kedelai hingga kini masih harus diimpor. Semuanya itu disebabkan kita belum
pernah mengadakan penelitian bioteknologi, yang dapat mendukung pola
agraris yang kita miliki agar efisien. Penelitian yang ada selama ini bukan
membumi, tetapi menuju ke langit. Untuk itu, dalam rangka peningkatan
ketahanan akan kebutuhan bahan pokok, diperlukan upaya pembangunan
daerah yang berbasis keanekaragaman hayati setempat.(Sugandi, 2007: 46-50)
Penelitian – penelitian terbaru menunjukkan bahwa kemiskinan tidaklah statis.
Orang miskin bukanlah orang yang pasif. Ia adalah manajer seperangkat asset
yang ada di seputar diri dan lingkungannya. Keadaan ini terjadi pada orang
yang miskin yang hidup di Negara yang tidak menerapkan sistem Negara
kesejahteraan (welfare state). Sistem yang dapat melindungi warganya
menghadapi kondisi-kondisi yang memburuk yang mampu ditangani oleh dirinya
sendiri. Kelangsungan hidup individu dalam situasi seringkali tergantung pada
keluarga yang secara bersama-sama dengan jaringan sosial membantu para
anggotanya dengan pemberian bantuan keuangan, tempat tinggal dan bantuan-
bantuan mendesak lainnya.
Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal seperti tidak adanya sosialisasi dari
pemerintah, kurangnya pelibatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
kurangnya pemahaman akan hak-hak dan tanggung jawab masyarakat dalam
pembangunan dan lain sebagainya.( Gita Chandrika Napitupulu dalam Bunga
rampai, 2005 : 9-10)
5 Lingkungan Abiotik
merupakan kondisi yang terdapat di sekeliling makhluk hidup berupa benda mati
9 Reboisasi
yaitu berupa penanaman kembali tanaman pada daerah-daerah perbukitan
yang telah gundul
10 Rehabilitasi lahan
yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan tidak
produktif
12 Pembuatan sengkedan
(terasering) atau lorak mati bagi daerahdaerah pertanian yang memiliki
kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.
13 Rotasi tanaman
secara tumpangsari maupun tumpanggilir, agar unsur-unsur hara dan
kandungan organik tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh satu jenis tanaman.
14 Penanaman dan pemeliharaan hutan kota.
Hal ini dimaksudkan supaya kota tidak terlalu panas dan terkesan lebih indah.
Mengingat pentingnya hutan di daerah perkotaan, hutan kota sering dinamakan
paru-paru kota.
15 Pembangunan Berkelanjutan
upaya penggabungan potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia
Pembangunan merupakan suatu upaya sadar dan terus menerus yang
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan manusia Indonesia, baik secara
material maupun spiritual. Kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang
tidak dapat dihentikan guna meningkatkan kesejahteraan manusia
Pengertian, Tujuan, dan Contoh] Pembangunan Berkelanjutan
[Pengertian, Tujuan, dan Contoh] Pembangunan Berkelanjutan | Pembangunan
berkelanjutan biasanya memerhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan
kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestarian
lingkungan yang tidak dijaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan
berkurang, atau bahkan akan hilang.
Menggunakan prosedur dan tata cara yang memerhatikan kelestarian fungsi dan
kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan, baik masa kini maupun
masa yang akan datang.
Memastikan pendidikan yang berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
Perlindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara
berkelanjutan.
Pembangunan Berkelanjutan memiliki tiga tiang utama, atau lebih dikenal tiga sektor pembangunan.
Ketiga tiang utama tersebut adalah sektor ekonomi, sektor sosial, dan sektor lingkungan.
Contoh pembangunan berkelanjutan sejatinya ketiga sektor tersebut saling berhubungan satu sama lain,
pada halnya semakin sukses pembangunan sektor ekonomi maka sektor lain juga akan mengalami
kemajuan/progres yang serupa. Pembangunan harusnya berazaskan keseimbangan, sebab tidak
menutup kemungkinan peningkatan sektor ekonomi justru merusak sektor lingkungan tersebut.
Kerusakan salah satu sektor tiang pembangunan berkelanjutan tentunya akan menjadi salah satu faktor
pemicu kegagalan pembangunan tersebut. Sehingga memanfaatkan lingkungan secara bijak dan
sekaligus menjaganya merupakan hal yang harus diprioritaskan.
Simbiosis parasitisme yang terjadi tentunya harus diminamilisir, sebab kekayaan sumber daya alam
memang bersifat terbatas. Padahal tanpa SDA yang memenuhi maka kesejahteraan sektor ekonomi
tentunya sulit untuk ditingkatkan. Namun tanpa mengeksploitasi SDA secara berlebihan pada hakikatnya
kesejahteraan ekonomi masih bisa dicapai, sehingga pemerintah menggalakkan solusi pemberdayaan
limbah menjadi produk yang siap pakai.
Hal ini tentunya akan mengatasi masalah kerusakan lingkungan sekitar akibat kegiatan ekonomi yang
dilakukan. Pembangunan berkelanjutan sejatinya juga harus didukung daya kreatifitas masyarakat,
sebab masyarakat (penduduk) merupakan sentra dari pembangunan berkelanjutan. Masyarakat tidak
hanya sebagai subyek (pelaku) tetapi juga sebagai obyek (tujuan).
Kegiatan pembangunan sendiri diharapkan mampu mengangkat kesejahteraan rakyat. Namun upaya
mensejahterakan rakyat juga harus diimbangi kerja keras masyarakat itu sendiri. Sehingga apabila rakyat
sejahtera maka pemerintah tersebut juga ikut sejahtera.
Nah demikianlah artikel ini yang membahas mengenai [Pengertian, Tujuan, dan Contoh] Pembangunan
Berkelanjutan. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan dan memberi manfaat bagi anda yang
membacanya. Jangan lupa share and vote yaaa