Pandangan ini didasari oleh anggapan Hartono dalam Buku Geografi, Jelajah Bumi dan Alam
Semesta pada tahun 2009, yaitu sebagai berikut,
1. Proses pembangunan harus terus-menerus ditopang oleh sumber daya alam yang
selalu tersedia dan cukup, mutu lingkungan yang baik, serta bertahan dalam waktu
cukup lama.
2. Sumber daya alam terutama udara, dan tanaman memiliki ambang batas yang
penggunaanya akan menyusut baik kuantitas maupun kualitasnya.
3. Mutu atau kualitas lingkungan berhubungan langsung dengan mutu atau kualitas
hidup, semakin baik kualitas mutu lingkungan maka semakin baik pada mutu atau
kualitas hidup.
4. Pada penggunaan sumber daya alam saat ini seharusnya memberikan kemungkinan
berbagai pilihan penggunaan sumber daya alam dimasa mendatang, seperti bahan
bakar untuk kendaraan bermotor tidak selamanya harus menggunakan bensin atau
solar.
Oleh karena itu, diperlukan sikap kerja sama dengan semangat solidaritas.Jadi
maksudnya antara masyarakat harus menumbuhkan sikap Saling kerjasama guna
untuk membantu melestarikan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan
saling menyemangati bahkan saling mengandalkan sikap semangat dan menyemangati
tersebut agar membuat masyarakat semakin percaya dan semakin kuat untuk saling
bergotongroyong dalam melestarikan sumber daya alam maupun sumber daya
manusia agar dapat dimanfaatkan oleh keturunan atau generasi yang akan datang.
Kebutuhan manusia dari tahun ke tahun akan semakin meningkat sebagai masyarakat
yang baik kita perlu mengendalikannya agar nanti kedepannya kebutuhan tersebut
tidak terpuruk bahkan tidak kekurangan setidaknya harus disesuaikan terlebih dahulu
antara kebutuhan manusia dengan sumber daya alam agar nantinya masyarakat
mampu menyeimbanginnya.
Kita ambil sebuah contoh yaitu pembukaan sebuah jalan raya yang menghubungkan
satu wilayah dengan wilayah lainnya yang jelas-jelas akan berdampak terhadap
lingkungan hidup sekitarnya. Katakanlah dengan pembukaan jalan tersebut akan
membawa pengaruh pada 2 hal, yaitu menebasi pohon-pohon hutan yang terkena peta
pembukaan jalan dan terganggunya kestabilan tanah-tanah sekitar.
Hal itu juga bisa menimbulkan banjir dan terganggunya sistem habitat manusia dan
habitat fauna serta flora lainnya.Semua hal ini dapat memberikan pengaruh atau risiko
kepada lingkungan.Tetapi tidak ada suatu tindakan yang tidak berhubungan dengan
risiko termasuk dalam hubungannya dengan aktivitas lingkungan. Dengan kearifan
dan kebijaksanaannya manusia dapat mengantisipasi semua dampak dan mencari
solusi supaya interaksi manusia dengan lingkungan dapat seimbang dan serasi
Dalam kaitannya dengan hal di atas, Iman Supardi (2003) dalam buku manajemen
sumber daya alam dan lingkungan (2015:27-29) merinci 9 prinsip untuk
mempertahankan fungsi keberlanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup
manusia. Beberapa prinsip kehidupan berkelanjutan yang dapat diadopsi ke dalam
pembangunan di antaranya :
Untuk mencapai keberlanjutan global maka harus ada kerja sama yang kuat dari
semua negara. Tingkat pembangunan di setiap negara tidak sama. Negara yang
penghasilannya renda harus dibantu agar bisa membangun secara berkelanjutan.
Jadi dalam ciri pembangunan berwawasan lingkungan ini dapat menjelaskan bagaimana inti
dari pembangunan berwawasan lingkungan ini dan pembeda antara pembangunan yang
berwawasan lingkungan dengan pembangunan biasa saja yang tidak menggunakan sumber
daya alam.
1. Adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain lingkungan dan masyarakat
serta kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan selalu berkaitan dan saling
berinteraksi dengan lingkungan hidup.
2. Interaksi antar masyarakat sekitar, interaksi tersebut dapat bersifat positif atau negatif.
Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi tersebut sangat diperlukan
dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
Sesuai dengan UU RI No.23 tahun 1997 yang berbunyi bahwa “Lingkungan hidup
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
Keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya”. pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan (suistainable
Development) ialah usaha sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup,
termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin
kemampuan,kesejahteraan dan mutu hidup serta produktifitas lingkungan hidup.
1. Dinamika penduduk.
2. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam kurang bijaksana.
3. Kurang terkendalinya pemanfaatan akan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.
4. Dampak negative yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya positif.
5. Benturan tata ruang.
Perkembangan baru dalam pengembangan kebijakan lingkungan hidup didorong oleh hasil
kerja The World Comission on Enviromental and Development (WCED). WCED mendekati
masalah lingkungan dan pembangunan dari 6 sudut pandang, meliputi :