Anda di halaman 1dari 74

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

A. Latar belakang
Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan seharihari, dapat dikatakan bahwa lingkungan merupakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan organisme dalam
melangsungkan kehidupanya. Dengan kata lain lingkungan
hidup merupakan keseluruhan atau komponen yang berada
disekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu yang bersangkutan. Termasuk sumber
daya alam yang ada di muka bumi merupakan sumber daya
esensial bagi kelangsungan kehidupan manusia. Hilang atau
berkurangnya ketersedian sumber daya alam tersebut akan
berdampak terhadap kelangsungan hidup manusia. Oleh karena
itu, bagaimana mengelola sumber daya alam tersebut, agar
menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusia
tanpa mengorbankan keletarian sumber daya alam itu sendiri.

Pembangunan berkelanjutan
yang mengandung pengertian
sebagai pembangunan yang
memperhatikan dan
mempertimbangkan dimensi
lingkungan hidup dalam
pelaksanaannya harus
memperhatikan faktor
lingkungan, apakah
pembangunan tersebut

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah


pengelolaan sumber daya secara bijaksana,
pembangunan yang berkesinambungan dan
peningkatan mutu hidup. Dalam era sekarang ini
pembangunan dilaksanakan hampir disegala
bidang. Pembangunan mempunyai sasaran untuk
meningkatkan kesejatraan manusia, namun
kegiatan pembangunan menimbulkan berbagai
masalah karena perubahan yang disebabkan oleh
pembangunan selalu berdampak lebih besar dari
pada hasil yang ingin dicapai.

Makna dari pembangunan yang


berkelanjutan antara lain:
Emil Salim, yang dimaksud dengan pembangunan
berkelanjutan atau suistainable development adalah suatu
proses pembangunan yang mengoptimalkan dari sumber
daya alam sumber daya manusia, dengan menyerasikan
sumber alam dengan manusia dalam pembangunan.
2. Ignas Kleden, pembangunan berkelanjutan di sini
untuk sementara di definisikan sebagai jenis
pembangunan yang di satu pihak mengacu pada
pemanfaatan sumber-sumber alam maupun sumber daya
manusia secara optimal, dan di lain pihak serta pada saat
yang sama memelihara keseimbangan optimal di antara
berbagai tuntutan yang saling bertentangan terhadap
sumber daya tersebut.

Sofyan Effendi
a. Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses
pembangunan yang pemanfaatan sumber dayanya, arah
invesinya, orientasi pengembangan teknologinya dan
perubahan kelembagaannya dilakukan secara harmonis dan
dengan amat memperhatikan potensi pada saat ini dan masa
depan dalam pemenuhan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat.
b. Secara konseptual, pembangunan berkelanjutan dapat
diartikan sebagai transformasi progresif terhadap struktur
sosial, ekonomi dan politik untuk meningkatkan kepastian
masyarakat Indonesia dalam memenuhi kepentingannya
pada saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kepentingan mereka.

Tiga pandangan itu berkembang dari tiga


disiplin ilmu pengetahuan, yaitu sebagai
berikut:
Pandangan dari sudut ekonomi, yang meletakkan pusat
perhatiannya pada upaya peningkatan kemakmuran semaksimal
mungkin dalam batasan ketersediaan modal dan kemampuan
teknologi. Sumber daya alam merupakan modal yang lambat
laun akan menjadi sesuatau yang langka dan ini pada gilirannya
akan menjadi kendala bagi upaya peningkatan kemakmuran.
Sementara itu, sumber daya manusia dengan kemampuan
teknologinya akan menjadi tumpuan harapan pembangunan
berkelanjutan yang ada. Atas dasar itu diharapkan
perkembangan berkelanjutan .
b. Pandangan dari sudut ekologi, yang melihat terjaganya
keutuhan ekosistem alam sebagai syarat mutlak terjaminnya
keberkelanjutan perkembangan kehidupan manusia
c. Pandangan dari segi sosial yang menekankan kepada
pentingnya demokratisasi, pemberdayaan peran serta,
transparansi dan keutuhan budaya sebagai kunci untuk
melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan

Pembangunan yang berwawasan lingkungan


adalah suatu upaya terencana dalam
menggunakan dan mengelola sumber daya
secara bijaksana guna meningkatkan kualitas
hidup.
Ciri ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan
1. Pembangunan dilaksanakan berdasarkan nilai kemanusian dan memperhatikan moral
atau nilai-nilai adat istiadat sosial budaya yang berlaku di dalam masyarakat
2. Pembangunan yang memperhatikan lingkungan fisik (ramah lingkungan) alam dan
lingkungan sosial
3. Pembangunan yang mencerminkan usaha peningkatan produksi nasional berupa
tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang positif
4. Pembangunan yang dapat meningkatan pendapatan perkapita dan kesejahteraan
penduduk
5. Pembangunan yang senantiasa inovasi mengikuti perkembangan zaman terhadap
struktur ekonomi yang seimbang antara struktur ekonomi , industri, dan perdagangan
6. Pembangunan yang dapat memperluas kesempatan kerja untuk menampung
masuknya golongan usia kerja baru dalam kehidupan ekonomi
7. Pembangunan yang bertujuan menuju pemerataan atau keseimbangan pendapatan
antar golongan dan antar daerah
8. Pembangunan yang dapat membina lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang
lebih menunjang kegiatan pembangunan
9. Pembangunan yang memiliki usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi dan
sosial, budaya, politik, dan keamanan
10. Pembangunan yang bersifat fundamental, ideal, dan memiliki program jangka
pendek hingga jangka panjang serta tujuan yang mulia

Hubungan lingkungan dengan


pembangunan
Peningkatan usaha pembangungn, maka akan
terjadi pula peningkatan penggunaan sumber daya
untk menyokong pembangunan dan timbulnya
permasalahan-permasalahan dalam lingkungan
hidup manusia.
Dalam pembangunan, sumber alam merupakan
komponen yang penting karena sumber alam ini
memberikan kebutuhan asasi bagi kehidupan.
Dalam penggunaan sumber alam tadi, hendaknya
keseimbangan ekosistem proyek pembangunan,
keseimbangan ini bisa terganggu, yang kadangkadang bisa membahayakan kehidupan umat.

Harus dicari jalan keluar yang saling


menguntungkan dalam hubungan timbal balik
antara proses pembangunan, penggalian sumber
daya, dan masalah pengotoran atau perusakan
lingkungan hidup manusia. Sebab pada umumnya,
proses pembangunan mempunyai akibat-akibat
yang lebih luas terhadap lingkungan hidup
manusia, baik akibat langsung maupun akibat
sampingan seperti pengurangan sumber kekayaan
alam secara kuantitatif & kualitatif, pencemaran
biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan
gangguan sosial budaya.

Kerugian-kerugian dan perubahan-perbahan


terhadap lingkungan perlu diperhitungkan,
dengan keuntungan yang diperkirakan akan
diperoleh dari suatu proyek pembangunan.
Itulah sebabnya dalam setiap usaha
pembangunan, ongkos-ongkos sosial untuk
menjaga kelestarian lingkungan perlu
diperhitungkan, sedapat mungkin tidak
memberatkan kepentingan umum
masyarakat sebagai konsumen hasil
pembangunan tersebut.

beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam


mengambil keputusan-keputusan demikian, antara lain
adalah kualitas dan kuantitas sumber kekayaan alam
yang diketahui dan diperlukan; akibat-akibat dari
pengambilan sumber kekayaan alam termasuk
kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan
alam tersebut. Bagaiaman cara pengelolaannya
apakah secara traditional atau memakai teknologi
modern, termasuk pembiayaannya dan pengaruh
proyek pada lingkungan terhadap memburuknya
lingkungan serta kemungkinan menghentikan
perusakan lingkungan dan menghitung biaya-biaya
serta alternatif lainnya.

Hal hal tersebut di atas hanya merupakan


sebagian dari daftar persoalan, atau pertanyaan
yang harus dipertimbangkan bertalian dengan
setiap proyek pembangunan. Juga sekedar
menggambarkan masalah lingkungan yang
konkret yang harus dijawab. Setelah ditemukan
jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan
tadi, maka disusun pedoman-pedoman kerja yang
jelas bagi pelbagai kegiatan pebangunan, baik
berupa industri atau bidang lain yan
gmemperhatikan faktor perlindungan lingkungan
hidup manusia.

Tujuan Pembangunan Milenium


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tujuan Pembangunan Milenium : Millennium Development Goals atau disingkat


MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan
perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai
dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada
tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan
masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama dalam
pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium, dan
diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan
kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada
bulan September 2000 tersebut. [1] Pemerintah Indonesia turut menghadiri
Pertemuan Puncak Milenium di New York tersebut dan menandatangani Deklarasi
Milenium itu. Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas
internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam Milenium ini
(MDGs), sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan
pengentasan kemiskinan. [2] Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen
dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-orang
yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan
pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender pada semua tingkat
pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan mengurangi hingga
separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih pada tahun 2015.

Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000


menyetujui agar semua negara:
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Pendapatan populasi dunia sehari $10000.
Menurunkan angka kemiskinan.
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar.
3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
Target 2005 dan 2015: Mengurangi perbedaan dan
diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama
untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pada tahun 2015.
4. Menurunkan angka kematian anak
Target untuk 2015 adalah mengurangi dua per tiga tingkat kematian
anak-anak usia di bawah 5 tahun.

5. Meningkatkan kesehatan ibu


Target untuk 2015 adalah Mengurangi dua per tiga rasio
kematian ibu dalam proses melahirkan.
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular
lainnya
Target untuk 2015 adalah menghentikan dan memulai
pencegahan penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit
berat lainnya.
7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup
Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang
berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program
serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan.
Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi
setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air
minum yang sehat.
Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai
pengembangan yang signifikan dalam kehidupan untuk
sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan


Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan
yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi. Termasuk
komitmen terhadap pemerintahan yang baik, pembangungan dan pengurangan
tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional.
Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang,
dan kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan
kecil. Ini termasuk pembebasan-tarif dan -kuota untuk ekspor mereka;
meningkatkan pembebasan hutang untuk negara miskin yang berhutang besar;
pembatalan hutang bilateral resmi; dan menambah bantuan pembangunan
resmi untuk negara yang berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan.
Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang
negara-negara berkembang.
Menghadapi secara komprehensif dengan negara berkembang dengan masalah
hutang melalui pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang
lebih dapat ditanggung dalam jangka panjang.
Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda.
Dalam kerja sama dengan pihak "pharmaceutical", menyediakan akses obat
penting yang terjangkau dalam negara berkembang
Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan
keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan
komunikasi.

Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia

Setiap negara yang berkomitmen dan menandatangani perjanjian diharapkan membuat laporan
MDGs. Pemerintah Indonesia melaksanakannya dibawah koordinasi Bappenas dibantu dengan
Kelompok Kerja PBB dan telah menyelesaikan laporan MDG pertamanya yang ditulis dalam
bahasa Indonesia dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan
rasa kepemilikan pemerintah Indonesia atas laporan tersebut. Tujuan Tujuan Pembangunan
Milenium ini menjabarkan upaya awal pemerintah untuk menginventarisasi situasi
pembangunan manusia yang terkait dengan pencapaian tujuan MDGs, mengukur, dan
menganalisa kemajuan seiring dengan upaya menjadikan pencapaian-pencapaian ini menjadi
kenyataan, sekaligus mengidenifikasi dan meninjau kembali kebijakan-kebijakan dan programprogram pemerintah yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan ini. Dengan tujuan utama
mengurangi jumlah orang dengan pendapatan dibawah upah minimum regional antara tahun
1990 dan 2015, Laporan ini menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam jalur untuk mencapai
tujuan tersebut. Namun, pencapaiannya lintas provinsi tidak seimbang. [2]
Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap
perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki
komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama
dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor.
Pencapaian MDGs di Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerjasama dan
implementasinya di masa depan. Hal ini termasuk kampanye untuk perjanjian tukar guling
hutang untuk negara berkembang sejalan dengan Deklarasi Jakarta mengenai MDGs di daerah
Asia dan Pasifik. [3] [4]

Kontroversi
Upaya Pemerintah Indonesia merealisasikan Tujuan Pembangunan Milenium pada tahun 2015
akan sulit karena pada saat yang sama pemerintah juga harus menanggung beban
pembayaran utang yang sangat besar. Program-program MDGs seperti pendidikan, kemiskinan,
kelaparan, kesehatan, lingkungan hidup, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan
membutuhkan biaya yang cukup besar. Merujuk data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Departemen Keuangan, per 31 Agustus 2008, beban pembayaran utang Indonesia terbesar
akan terjadi pada tahun 2009-2015 dengan jumlah berkisar dari Rp97,7 triliun (2009) hingga
Rp81,54 triliun (2015) rentang waktu yang sama untuk pencapaian MDGs. Jumlah pembayaran
utang Indonesia, baru menurun drastis (2016) menjadi Rp66,70 triliun. tanpa upaya negosiasi
pengurangan jumlah pembayaran utang Luar Negeri, Indonesia akan gagal mencapai tujuan
MDGs.
Menurut Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Don K
Marut Pemerintah Indonesia perlu menggalang solidaritas negara-negara Selatan untuk
mendesak negara-negara Utara meningkatkan bantuan pembangunan bukan utang, tanpa
syarat dan berkualitas minimal 0,7 persen dan menolak ODA (official development assistance)
yang tidak bermanfaat untuk Indonesia [5]. Menanggapi pendapat tentang kemungkinan
Indonesia gagal mencapai tujuan MDGs apabila beban mengatasi kemiskinan dan mencapai
tujuan pencapaian MDG pada tahun 2015 serta beban pembayaran utang diambil dari APBN
pada tahun 2009-2015, Sekretaris Utama Menneg PPN/Kepala Bappenas Syahrial Loetan
berpendapat apabila bisa dibuktikan MDGs tidak tercapai di 2015, sebagian utang bisa
dikonversi untuk bantu itu. Pada tahun 2010 hingga 2012 pemerintah dapat mengajukan
renegosiasi utang. Beberapa negara maju telah berjanji dalam konsesus pembiayaan (monetary
consensus) untuk memberikan bantuan. Hasil kesepakatan yang didapat adalah untuk negara
maju menyisihkan sekitar 0,7 persen dari GDP mereka untuk membantu negara miskin atau
negara yang pencapaiannya masih di bawah. Namun konsensus ini belum dipenuhi banyak
negara, hanya sekitar 5-6 negara yang memenuhi sebagian besar ada di Skandinavia atau
Belanda yang sudah sampai 0,7 persen.

DAMPAK
PEMBANGUNAN
TERHADAP KESEHATAN
MASYARAKAT

Kegiatan pembangunan dilaksanakan untuk memenuhi


kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat. Dilain sisi,
kegiatan pembangunan mempunyai potensi yang
besar untuk menimbulkan dampak lingkungan. Adalah
suatu aturan kesepakatan yang sudah diterima, bahwa
pihak yang menimbulkan dampak bertanggungjawab
terhadap semua kerugian dan kerusakan yang
ditimbulkannya (the polluter must pay for the damage
he has done). Pemahaman tentang Dampak
Lingkungan menjadi sangat penting pada setiap
kegiatan pembangunan untuk terciptanya lingkungan
yang selaras, harmonis dan sehat.

Tahapan Kegiatan
Pembangunan :
A. Tahap Prakonstruksi :
1.Pengadaan Lahan
2.Mobilisasi peralatan
3.Pematangan tanah,
4.Pembuatan pagar,
5.Penimbunan,
6.Pengerasan tanah,
7.Pembuatan saluran air,
8.Pembuatan jalan utama,
9.Cabang cabang jalan, pematokan lahan,
10.Pengadaan jaringan listrik,
11.Pengadaan sarana telkom.
12.dll

B.Tahap Konstruksi :
1.Pembangunan sarana fasilitas
2.Pemasangan mesin mesin
3.Pemasangan pipa pipa ,
4.Pengeboran ,
5.Penggunaan bahan peledak,
6.Pembangunan kantor, Gedung dan sarana lainnya
7.Pembuatan jalan dalam lokasi kawasan proyek,
8.Pemasangan alat alat komunikasi,
9.Pembangunan konstruksi unit pengolah limbah
dan lain lain.

C.Tahap Operasi :
1.Kegiatan produksi dan distribusi
hasil
2.Rekruitmen tenaga kerja
professional
3.Bertambahnya mobilitas penduduk
4.Dihasilkannya limbah
5.Terjadi peningkatan arus lalu lintas
dari kenderaan
6.dll

D.Tahap Pasca Operasi :


1.Mobilisasi alat-alat produksi,
2. Mobilisasi tenaga kerja
3. Meningkatnya kepadatan dan
mobilisasi penduduk
4.Dihasilkannya limbah proyek dan
penduduk.
5.dll.

Dampak Kegiatan
Pembangunan :
Umumnya: :
1.Fisik
2.Biologi
3.Sosial
4.Ekonomi
5.Budaya, dan
6.Kesehatan masyarakat.

A.Dampak tahap prakonstruksi :


1.Terhadap Psikis
a.keresahan masyarakat,
b.harga tanah tidak menentu
c.konflik sosial
d.masalah lalu lintas.
e.hilangnya mata pencaharian pddk).
f.dll

2.Terhadap Fisik
a.kebisingan,
b.debu mengakibatkan ispa,
penimbunan debu di paru yang
bersifat permanen.
c.dll

B.Dampak tahap
konstruksi :
Terhadap Psikis Dan Fisik :
1.masalah lalu lintas.
2.masuknya budaya dr tenaker dr
luar
3.kebisingan
4.debu mengakibatkan ispa,
penimbunan debu di paru yang
bersifat permanen.
5.dll

C.Dampak tahap
operasi :
1.Terhadap Psikis
a.konflik sosial
b.masalah lalu lintas.
c.masuknya budaya dr tenaker dr luar
d.dll
2.Terhadap Fisik
a.kebisingan
b.limbah yang mengakibatkan pencemaran
lingkungan yg dpt menimbulkan gangguan
kesehatan akut maupun kronis.
c.dll

Prinsip Penanganan Dampak


Kesehatan :
1.Menghilangkan /mengendalikan sumber
dampak (bahan pencemar, vektor penyakit,
mikroorganisme penyebab, dan alat-alat yang
digunakan)
2.Mengelola media lingkungan dengan
pendekatan teknologi
3.Membuat base line data kesehatan masyarakat
4.Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan dan pemantauan dampak
5.Promosi kesehatan kepada masyarakat.
6.Upaya sanitasi lingkungan.

PERANAN AMDAL DLM


PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Kegiatan pembangunan dilaksanakan untuk kesenangan
dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan
mempunyai potensi yang besar untuk menimbulkan
dampak lingkungan.
Adalah suatu aturan kesepakatan yang sudah diterima,
bahwa pihak yang menimbulkan dampak
bertanggungjawab terhadap semua kerugian dan
kerusakan yang.ditimbulkannya (the polluter must pay for
the damage he has done). Pemahaman tentang Dampak
Lingkungan menjadi sangat penting pada setiap kegiatan
pembangunan untuk terciptanya lingkungan yang selaras,
harmonis dan sehat.

Peranan AMDAL dalam


Perencanaan Pembangunan :
Pembangunan adalah kebutuhan untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.
Pembangunan sering mengeksploitasi
lingkungan yg akan menyebabkan
perubahan kondisi lingkungan. Untuk
mengarahkan pembangunan agar tidak
merusak tatanan lingkungan maka perlu
dilakukan kajian aspek lingkungan maka
diperlukan adanya AMDAL.

AMDAL memberikan rekomendasi yang harus


dilakukan oleh pemrakarsa pembangunan agar
kondisi lingkungan tetap terjaga dan tidak
merugikan mahluk hidup khususnya manusia
untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
AMDAL sbg alat perencanaan untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
ttg proyek yang direncanakan . Pd
pelaksanaan AMDAL peran serta masyarakat
untuk mengetahui dan memberikan masukan
di akomodir.

Konsep Amdal :
1.Sbg alat utk merencanakan
tidakan preventif thd kerusakan
lingkungan yg mungkin akan
ditimbulkan oleh st kegiatan
pembangunan yg sedang
direncanakan.
2.Mempelajari hub timbal balik atau
interaksi antara pembangunan dan
lingkungan (ekologi pembangunan).

Arti Dampak Pembangunan


Terhadap Lingkungan :
1.Perbedaan antara kondisi
lingkungan sebelum ada
pembangunan dan yg diprakirakan
akan ada setelah ada pembangunan
(Clark, 1978).
2.Perbedaan antara kondisi
lingkungan yg diperkirakan akan ada
tanpa adanya pembangunan dan yg
diprakirakan akan ada dgn adanya
pembangunan tsb (Munn, 1979).

Masalah Kesehatan Di
Indonesia :
1.Penyakit infeksi yg masih tinggi
2.Meningkatnya penyakit degeneratif
akibat prilaku
3.Meningkatnya penyakit akibat
kondisi lingkungan (pencemaran).

METODA ANALISIS AMDAL KESMAS

Analisis mengenai dampak


lingkungan adalah hasil studi untuk
mengkaji/memperkirakan
kemungkinan timbulnya dampak
penting terhadap komponenkomponen lingkungan hidup dari
suatu usaha atau kegiatan yang
direncanakan untuk memberikan
masukan pada proses pengambilan
keputusan.

Kesehatan masyarakat merupakan kondisi


ketahanan fisikdan psikis dari suatu komonitas di
daerah tertentu yang merupakan cermin dari
kebiasaan hidup dengan kualitas kesehatan
lingkungannya. Kesehatan lingkungan
merupakan kondisi dari berbagai media lingkungan
(air, udara, tanah, makanan, manusia, vektor
penyakit material) yang tercermin dalam sifat fisik,
biologis dan kimia dari kualitas parameter2
lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan
masyarakat. Untuk mengambarkan besarnya
potensi dampak dapat digunakan pendekatan ADKL.

Hal-hal penting yg perlu


dipahami :
1.Lingkup wilayah studi mengacu pada
penetapan wilayah studi yg digariskan dl KA
(Kerangka Acuan)
2.Komponen lingkungan yg diteliti mrpk isu
pokok
3.Komponen lingkungan yg diteliti hrs bersifat
lokal spesifik
4.Sebagai alat bantu dpt menggunakan
kegiatan2 sejenis, refrensi dan studi
lingkungan yg relevan.

Tujuan :
1.Memahami dan melakukan kajian mengenai
aspek-aspek kesehatan masyarkat dalam
penyusunan amdal
2.Memahami keterkaitan antara jenis usaha atau
kegiatan, perubahan parameter lingkungan,
manusia terpajan dan bentuk dampak kesmasy
serta sd kesehatan
3.Membantu mempermudah proses pengkajian
aspek kesehatan masyarakat dalam studi amdal
4.Membantu menyajikan hasil kajian yang
informatif.

Ruang lingkup kajian aspek


Kesehatan Masyarakat :
1.Parameter lingkungan yg diperkirakan terkena
dampak dan berpengaruh thd kesehatan
2.Proses dan potensi terjadinya pemajanan
3.Potensi besarnya dampak timbulnya peny.
(angka kesakitan & kematian)
4.Karakteristik spesifik penduduk yg berisiko
5.Sumber daya kesehatan
6.Kondisi sanitasi lingkungan
7.Status gizi masyarakat
8.Kondisi lingk yg dpt memperburuk proses
penyebaran penyakit.

Identifikasi Dampak
Potensial :

1.Yang berhub dgn cemaran :


a.Penyebaran bahan pencemar di media lingkungan
b.Jalur pemajanan yg mungkin terjadi
c.Telaah data dan informasi berdasarkan studi toksikologi,
epidemiologi dan studi kesehatan lingkungan
d.Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis
2.Yang berhub dgn perindukan vektor (binatang perantara penyakit) :
a.Perubahan lahan yg dpt menimbulkan genangan air
b.Perubahan vegetasi yg menunjang atau menghambat berkembangbiaknya vektor
c.Telaah data atau informasi dr studi kes lingk survei malariometrik
dan studi epidemiologi ttg peny. Bersumber binatang
d.Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis.
3.Yang berhub dgn perilaku masyarakt :
a.Kebiasaan pemanfaatan air
b.Kebiasaan penggunaan bahan repellent
c.Kebiasaan penggunaan insektisida
d.Kebiasaan yg berhub dgn sanitasi
e.Kebiasaan ykg berhub dgn pengelolaan makanan f.Kebiasaan yg
berhub dgn masalah kesehatan (berobat, kontak penderita, dsb).

Evaluasi Dampak
Potensial :
1.Seberapa besar/luas rencana usaha atau kegiatan dpt menimbulkan
perubahan kualitas lingk yg memungkinkan berkembang biaknya
vektor penyakit?
2.Seberapa besar/luas rencana usaha atau kegiatan memerlukan
pengerahan SDM (lokasi dan pendatang) shg memungkinkan
terjadinya interaksi antar penduduk dan memiliki potensi utk
menimbulkan peny menular?
3.Seberapa besar/luas rencana usaha atau kegiatan
membutuhkan/menggunakan bahan toksik dan mempunyai potensi utk
menimbulkan risiko kesehtan, baik akut maupun kronis seperti :
keracunan, kanker, kelainan reproduksi dan peny menahun lainnya?
4.Seberapa besar/luas rencana usaha atau kegiatan dpt menurunkan
scr berarti pemenuhan makanan dan gizi masyarakat dari generasi ke
generasi?
5.Seberapa besar/luas rencana usaha atau kegiatan akan menurunkan
kualitas sumber daya manusia krn daya dukung lingk sedemikian rupa
shg berdampak terhadap kesehtan masyarakat?

Pemusatan Dampak Penting


(Focussing) :
1.Sifat dampak ( menimbulkan
penyakit akut dan kronis)
2.Jumlah penduduk yg terkena
dampak yg mengakibatkan
gangguan kejiwaan, penderitaan
seumur hidup dan atau kematian
3.Beban ekonomi yg ditanggung
masyarakat.

Dalam memilih metoda pengumpulan


dan analisis data yg relevan perlu
mempertimbangkan masalah kesehatan
masyarakat secara epidemiologis,
seperti:
1.Perubahan mendasar
atau dampak
penting lingk yg akan dialami oleh kelompok
atau lapisan masyarakat yg akan ditelaah;
2.Satuan analisis (rumah tangga, desa, kab,
prov) yg akan diukur;
3.Ukuran2 yg bersiffat penting menurut
pandangan masyarkat di sekitar rencana
usaha atau kegiatan;
4.Ketersediaan tenaga, waktu dan dana.

Metoda Pengumpulan Data :


1.Observasi/pengamatan lapangan;
2. pengumpulan data skunder;
3.Penelusuran data dan informasi, bahan2 refrensi
4.Wawancara dengan menggunakan kuesioner;
5.Wawancara mendalam;
6.Diskusi kelompok terarah (fgd).

Penentuan Sampel :
1.Purposive Sampling
2.Random Sampling dengan mempertimbangkan ;
a.derajat keseragaman (homogenitas)
b.presisi yg dikehendaki
c.kedalaman analisis.

Metoda Analisis Data :


1.Metoda Analisis Dampak Kes. Lingk
2.Metoda Epidemiologi kualitatif
maupun kuantitatif
3.Analisis Toksikologi
4.Analisis Resiko Kesehatan
Lingkungan

Metoda Prakiraan
Dampak :
Besaran dampak mencakup jenis, sifat,
sebaran dan beban yg diproyeksikan kpd
jumlah penduduk terkena dampak tertunda.
1.Perkiraan perluasan habitat vektor penyakit
2.Analisis risiko kualitatif dan kuantitatif
3.Analisis jalur pemajanan di masa depan
4.Analisis risiko epidemiologis
5.Analisis biaya dampak kesehatan
6.Analisis perubahan perilaku masyarakat
terhadap dampak kesehatan.

Mitigasi Dampak :
1.Pengelolaan lingkungan secara arif
dan bijaksana serta ilmiah
2.Promosi kesehatan
3.Baku mutu emisi dan lingkunan
4.Aplikasi teknologi
5.Low enforcement kpd pemilik
6.Pemantauan lingkungan secara
priodik maupun insidental.

Anda mungkin juga menyukai