Anda di halaman 1dari 11

UJIAN TENGAH SEMESTER

KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Novi Utami Rosyid

9907817007

Pendidikan Lingkungan Hidup

Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

2018
1. Telurusi awal mula munculnya dan perkembangan konsep pembangunan
berkelanjutan, para tokohnya, dan konsep-konsep pemikiran yang dikemukakannya.
Jawab :
- Sejarah Pembangunan Berkelanjutan
Sejarah pembangunan berkelanjutan diawali dari Conference on the Human
Environment (Konferensi mengenai lingkungan manusia) yang diadakan oleh
Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) pada tahun 1972 di Stockholm. Dalam
konferensi yang dihadiri oleh delegasi negara maju maupun negara berkembang
termasuk Indonesia tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa perlu adanya
pertimbangan masalah lingkungan dalam program–program pembangunan yang
selama ini dijalankan. Berangkat dari konferensi di Stockholm, PBB melalui
World Conference on Environment and Development (WCED) pada tahun 1987
mempublikasikan sebuah laporan yang berjudul our comman future atau
Brundtland report yang didalamnya memuat mengenai konsep pembangunan
yang berkelanjutan. Menurut laporan tersebut pembangunan berkelanjutan
didefinisikan sebagai proses pembangunan untuk memenuhi kebutuhan pada masa
sekarang dengan tidak mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang
untuk memenuhi kebutuhannya. Sejak dipublikasikan oleh WCED mulai banyak
para ahli dari berbagai disiplin ilmu mendefinisikan mengenai pembangunan
berkelanjutan. Tidak berhenti sampai di pertemuan WCED, pembahasan
mengenai pembangunan berkelanjutan dilanjutkan dengan United Nations’ Earth
Summit atau Konferensi Bumi PBB pada tahun 1992 di Rio Janerio yang
menghasilkan Agenda 21 dan disambung dengan pertemuan di Johannesburg yang
dilaksanakan Majelis Umum PBB yang mengadopsi Millenium Development
Goals pada tahun 2000 dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dunia pada tahun
2002 (Todoror dan Marinova, 2011). Dari berbagai pertemuan yang diadakan
menunjukkan bahwa betapa pentingnya pembangunan berkelanjutan. Dari
berbagai definisi pembangunan berkelanjutan yang ada, dapat diintisarikan bahwa
pembangunan berkelanjutan ditujukan untuk pencapaian tidak hanya
keberlanjutan bidang ekologi/lingkungan akan tetapi keberlanjutan dibidang
ekonomi dan sosial. Model pembangunan berkelanjutan sesuai yang disampaikan
oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources
(IUCN).
- Tokoh dan Konsep dari Para Tokoh Pembangunan Berkelanjutan
a. Emil Salim
Menurut Prof. Dr. Emil Salim (dalam Utomo, tanpa tahun), pembangunan
berkelanjutan (sustainable development) diartikan sebagai suatu proses
pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan
sumber daya manusia dengan menyerasikan sumber alam dan manusia dalam
pembangunan. Menurut Salim, konsep pembangunan berkelanjutan ini
didasari oleh lima ide pokok besar, yaitu sebagai berikut:
1) Proses pembangunan mesti berlangsung secara berlanjut, terus-
menerus, dan kontinyu, yang ditopang oleh sumber alam, kualitas
lingkungan, dan manusia yang berkembang secara berlanjut pula.
2) Sumber alam (terutama udara, air, dan tanah) memiliki ambang batas,
di mana penggunaannya akan menciutkan kuantitas, dan kualitasnya.
3) Kualitas lingkungan berkorelasi langsung dengan kualitas hidup.
4) Bahwa pola penggunaan sumber alam saat ini mestinya tidak menutup
kemungkinan memilih opsi atau pilihan lain di masa depan.
5) Pembangunan berkelanjutan mengandaikan solidaritas transgenerasi,
sehingga kesejahteraan bagi generasi sekarang tidak mengurangi
kemungkinan bagi generasi selanjutnya untuk meningkatkan
kesejahteraannya pula.
Menurut Prof. Dr. Emil Salim (dalam Utomo, tanpa tahun), pembangunan
berkelanjutan (sustainable development) diartikan sebagai suatu proses
pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam dan
sumber daya manusia dengan menyerasikan sumber alam dan manusia dalam
pembangunan.

b. Komisi Brundlant
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi
kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang
untuk mencukupi kebutuhan mereka. Menurut Brundlant, Pembangunan
berkelanjutan memiliki dua konsep kunci yaitu 1) Kebutuhan; Terpenuhinya
kebutuhan masyarakat miskin sehingga meminimalisir kesenjangan sosial. 2)
keterbatasan teknologi dan organisasi sosial yang berkaitan dengan kapasitas
lingkungan untuk mencukupi kebutuhan generasi sekarang dan generasi masa
depan. Menurut Brundlant, terdapat 7 pokok dalam pembangunan
berkelanjutan yaitu :
1. Memikirkan kembali makna pembangunan
2. Merubah kualitas pertumbuhan (lebih menekankan pembangunan yang
ramah lingkungan daripada sekedar pertumbuhan)
3. Memenuhi kebutuhan dasar akan lapangan pekerjaan, makanan, energy,
air, dan sanitasi.
4. Mengkonversi dan meningkatkan sumberdaya
5. Merubah arah teknologi dan mengelola resiko
6. Memadukan pertimbangan lingkungan dan ekonomi sosial dalam
pengambilan keputusan

2. Uraikan Kondisi objektif yang melatarbelakangi munculnya konsep pembangunan


berkelanjutan (baik nasional maupun global)
Jawab :
- Kondisi objektif Global yang melatarbelakangi konsep pembangunan
berkelanjutan
a) Terjadinya perubahan iklim secara global (climate change) yang menyebabkan
berbagai bencana skala internasional seperti kekeringan, banjir, badai, hingga
wabah penyakit dan sebagainya
b) Ketidakstabilan keamanan internasional dengan terjadinya berbagai
pemberontakan, terorisme, dan juga perang saudara yang dipicu masalah
sosial dan ekonomi
- Kondisi objektif Nasional yang melatarbelakangi konsep pembangunan
berkelanjutan
a) Degradasi hutan dan pencemaran lingkungan
b) Kepadatan penduduk, akses pendidikan, sanitasi dan air serta kesehatan
masyarakat
c) Kemiskinan dan ketimpangan ekonomi perkotaan dan pedesaan
3. Jelaskan inti dan prinsip-prinsip konsep pembangunan berkelanjutan
Jawab :
- Inti Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development)adalah sebuah upaya
pembangunan yang meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan bahkan budaya
untuk kebutuhan masa kini tetapi tidak mengorbankan atau mengurangi kebutuhan
generasi yang akan datang.
a. Keberlanjutan ekonomi, yang diartikan sebagai pembangunan yang mampu
menghasilkan barang dan jasa secara kontinu untuk memelihara keberlanjutan
pemerintahan dan menghindari terjadinya ketidakseimbangan sektoral yang
dapat merusak produksi pertanian dan industri.
b. Keberlanjutan lingkungan: Sistem yang berkelanjutan secara lingkungan harus
mampu memelihara sumberdaya yang stabil, menghindari eksploitasi
sumberdaya alam dan fungsi penyerapan lingkungan. Konsep ini juga
menyangkut pemeliharaan keanekaragaman hayati, stabilitas ruang udara, dan
fungis ekosistem lainnya yang tidak termasuk kategori sumber-sumber
ekonomi.
c. Keberlanjutan sosial: Keberlanjutan secara sosial diartikan sebagai sistem
yang mampu mencapai kesetaraan, menyediakan layanan social termasuk
kesehatan, pendidikan, gender, dan akuntabilitas politik

Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan global yang


dihasilkan oleh KTT Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Di dalamnya
terkandung dua gagasan penting, yaitu:

1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang


hidup, di sini yang diprioritaskan adalah kebutuhan kaum miskin.
2. Gagasan keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Hal ini berarti, upaya peningkatan kualitas manusia yang dilakukan pada masa
ini harus mempertimbangkan juga kualitas manusia pada masa yang akan datang.
Dalam memanfaatkan lingkungan sebagai penopang pembangunan harus pula
memperhitungkan keterbatasannya, sehingga tidak boleh serakah agar tidak habis
pada saat ini.
- Prinsip – Prinsip Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Prinsip pembangunan berkesinambungan yaitu:
a. Equity (Pemerataan)
Pemerataan merupakan target utama pembangunan berkelanjutan. Pemerataan
ini diakui mampu meminimalisir disparitas ekonomi dan sosial serya
kesempatan yang mirip bagi masyarakat.
b. Ekonomi
Pendekatan pembangunan faktor ekonomi di dalam pembangunan
berkesinambungan menitikberatkan pada peningkatan keahliaan pekerja
sehingga mampu menambah energi saing di dalam meraih pekerjaan yang
layak, Mendorong kerja mirip ekonomi strategis dan peningkatan peforma
infrastruktur dasar seperti perumahan, air, jalur dan lain sebagainya sampai
infrastruktur informasi.
c. Energi
Penerapan penghematan energi merupakan bagian dari pembangunan
berkelanjutan. Contoh penerapannya yakni mengoptimalkan pembangunan
bangunan bersama dengan pencahayaan alami sebanyak barangkali dan lain
sebagainya.
d. Ekologi
Prinsip pelestarian ekologi di dalam poembangunan berkesinambungan
diterapkan lewat penggunaan lahan campuran semaksimal mungkin,
perhatikan keberadaan ruang terbuka hijau, proses tranportasi dan
pembangunan saling terintegrasi dan membatasi pemekaran kota secara
berlebihan.
e. Engagement (Peran Serta)
Pembangunan berkesinambungan ini mampu dilaksanakan lewat peningkatan
dan pengoptimalan peran dan juga masyarakat didalamnya.
Sedangkan, Menurut UNCED di dalam KTT Pembangunan
Berkelanjutan th. 2002 di Johannesburg Afrika Selatan, prinsip pembangunan
berkesinambungan yaitu:
a. Keadilan antar generasi
Ini bermakna setiap generasi di dunia memiliki hak untuk menerima dan
menduduki bumi bukan dalan keadaan yang tidak baik akibat generasi
sebelumnya.
b. Keadilan di dalam satu generasi
Ini membicarakan berkenaan keadilan di dalam suatu generasi di mana
beban permasalahan lingkungan harus ditanggung bersama.
c. Prinsip pencegahan dini
Ini bermakna bahwa jikalau berjalan ancaman yang bermakna yang
menyebabkan rusaknya lingkungan yang tidak mampu dipulihkan maka
ketiadaan temuan atau pembuktian ilmiah yang konklusif dan pasti tidak
mampu dijadikan alasan untuk menunda usaha untuk mencegah terjadinya
rusaknya lingkungan.
d. Perlindungan keanekaragaman hayati
Ini merupakan prasyarat dari hasil implementasi keadilan antar generasi.
Perlindungan keanekaragaman hayati bermakna termasuk mencegah
kepunahan keanekagaraman hayati tersebut.
e. Internalisasi biaya lingkungan
Kerusakan lingkungan dapat dilihat sebagai biaya eksternal dari suatu
kegiatan ekonomi dan harus ditanggung oleh pelaku kegiatan ekonomi.
Oleh karena itu biaya kerusakan lingkungan harus diintegrasikan
dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan
sumberdaya alam.

4. Bagaimana implementasi konsep pembangunan berkelanjutan di Indonesi? Contoh


konkrit.
Jawab :
Dalam konteks Indonesia, prinsip pembangunan berkelanjutan sudah cukup
kuat dilaksanakan. Terutama oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki investasi
besar di Indonesia. Apabila dahulu, perusahaan-perusahaan tersebut kurang
memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Berbeda halnya dengan kondisi pada
saat ini, dimana perusahaan-perusahaan sudah mampu menunjukkan tanggung
jawabnya terhadap pada aspek lingkungan dan sosial. Keuntungan yang diperoleh
perusahaan dirasakan juga oleh masyarakat di daerah sekitar perusahaan beroperasi.
Pada saat ini, setiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia harus mematuhi
peraturan hukum dan standar nasional yang berlaku. Hal ini berlaku pula dalam
beberapa standar internasional yang berlaku dan di dalamnya mensyaratkan
kewajiban perusahaan untuk mematuhi standar kebijakan nasional yang berlaku.
Bahkan beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan terkait dengan aspek
lingkungan dan sosial sudah melalui konsultasi publik yang melibatkan LSM dan
pemerintah. Dengan demikian, kebijakan perusahaan dirumuskan berdasarkan kepada
prinsip kolaboratif dengan pendekatan metodologi multi stakeholder consultation.
Dengan demikian, kondisi ini mencerminkan adanya sinergi antara perusahaan, LSM
dan pemerintah. Kondisi ini yang disebut oleh ekonom Jusuf Panglaykim sebagai
Indonesia Incorporation.
Perusahaan yang beroperasi di Indonesia pada saat sekarang ini sudah
mengacu kepada standar-standar yang berlaku. Beberapa contoh yang bisa
disampaikan dalam kasus-kasus ini adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit
mengacu kepada standar Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) sebagai standar
internasional yang berlaku bagi seluruh perkebunan kelapa sawit di manapun,
terutama di Indonesia dan Malaysia. Bahkan di Indonesia sendiri terdapat standar
Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Untuk bidang kehutanan terdapat standar
internasional Forest Stewadership Council (FSC) dan Program Endorsement Forest
Certification (PEFC). Sedangkan untuk standar nasional yangharus dipatuhi oleh
perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan yaitu Sistem Verifikasi Legalitas Kayu
(SVLK) dan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL). Dalam bidang
pertambangan batu bara dan metal terdapat standar Internasional Council on Metal
and Mining (ICMM). Bahkan untuk sektor perbankan yang akan meminjamkan
uangnya kepada perusahaan maka diwajibkan setiap perusahaan untuk memenuhi
standar yang disebut dengan Equator Principle (EP).
Dari standar-standar yang dijelaskan diatas terdapat standar internasional lain
yang hampir secara universal harus dipatuhi oleh perusahaan, yaitu standar dari
International Standard Organization (ISO). Organisasi internasional ini
mengembangkan standar-standar yang harus di adopsi oleh perusahaan-perusahaan,
seperti ISO 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu, ISO 14001 tentang Sistem
Manajemen Lingkungan, ISO 26000 tentang Social Responsibility, ISO 50001
tentang Sistem Manajemen Energi, OHSA 18001 tentang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja.
Tabel. Kategori Standar Nasional, Standar Internasional Sektoral dan Standar Internasional Umum

Perkembangan yang begitu cepat implementasi pembangunan berkelanjutan


oleh perusahaan-perusahaan swasta asing dan nasional, disambut baik oleh
pemerintah Indonesia. Sambutan yang baik ini direspon oleh pemerintah Indonesia
dengan mengembangkan sistem audit yang dilakukan setiap tahun dan dilaksanakan
oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan disebut sebagai Program Penilaian Peringkat
Kerja Perusahaan (PROPER). Hasil dari pemeriksaan ini akan dikategorikan
berdasarkan tingkat ketaatan dan kepatuhan perusahaan terhadap standar yang berlaku
berdasarkan warna. Terdapat 5 kategori peringkat perusahaan berdasarkan penilaian
yang dilakukan melalui PROPER, yaitu:
a) Kategori emas merupakan penilaian untuk perusahaan yang telah melakukan
pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan telah melakukan
upaya 3 R (Reuse, Recycle dan Recovery, kemudian juga telah menrapkansistem
pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan, serta melakukan upaya-upaya
yang berguna bagi kepentingan masyarakat pada jangka panjang;
b) Kategori hijau diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan pengelolaan
lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah mempunyai sistem pengelolaan
lingkungan, mempunyai hubungan yang baik dengan masyrakat, termasuk
melakukan upaya 3R;
c) Kategori biru diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan pengelolaan
yang dipersyaratakan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
Sementara biru minus, perusahaan yang melakukan pengelolaan lingkungan,
tetapi beberapa upaya belum mencapai hasil sesuai dengan persyaratan
sebagaiman diatur dengan peraturan perundang-undangan;
d) Kategori merah diberikan kepada perusahaan yang melakukan upaya pengelolaan
lingkungan, tetapi baru sebagian mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Sementara Merah
minus, bagi perusahaan yang baru sebagian kecil mencapai hasil;
e) Kategori hitam diberikan kepada perusahaan yang belum melakukan upaya
lingkungan berarti, secara sengaja tidak melakukan upaya pengelolaan lingkungan
sebagaimana yang dipersyaratkan, serta berpotensi mencemari lingkuangan.

5. Berdasarkan deskripsi diatas, apa kelemahan-kelemahan yang masih ada dan


bagaimanakah solusinya , menurut saudara?
Jawaban :
- Mekanisme mendirikan usaha yang terlebih dahulu dilakukan analisis mengenai
dampak lingkungan (AMDAL) dari segi ekologi, ekonomi, dan sosial seringkali
hanya sekedar legalitas semata bahkan kerap menjadi komoditi yang dijadikan
bahan suap menyuap antara pihak perusahaan dan birokrat. Seperti kasus Lapindo
yang sebenarnya secara AMDAL lingkungan tidak memenuhi karena pemasangan
pipa gas pararel di tanah kerak lumpur rawan terpecah akibat saat itu aktivitas
merapi yang magnitudonya sampai ke sidoarjo secara simultan mengguncang
bawah tanah. Namun, fakta lapangan tersebut tidak dihiraukan sehingga saat
terjadi pecah pipa gas dengan suhu diatas 5000 derajat celcius melelehkan lapisan
tanah kerak lumpur menjadi lumpur cair panas yang pada akhirnya tersembur
keluar hingga cadangan gas bawah tanah yang mampu bertahan hingga ratusan
tahun tersebut habis. Solusinya adalah mengatur kembali kebijakan penerbitan ijin
lingkungan untuk perusahaan dan memperketat penerbitan AMDAL,serta
dibentuk tim khusus AMDAL dari KLHK langsung bukan seperti saat ini, tim
AMDAL dibentuk oleh perusahaan. Mekanisme AMDAL juga harus satu jalur
dan memiliki kekuatan badan hukum yang ketat.
- Penilaian ISO suatu perusahaan oleh pengawas lingkungan rawan suap sehingga
banyak perusahaan yang sebenarnya tidak memenuhi standar kelayakan justru
lulus sertifikasi. Solusinya adalah perlunya badan pengawas dan penerbitan ISO
yang independen yang berkerjasama dengan KPK untuk meminimalisis
kecurangan dalam sertifikasi ISO di Perusahaan.
- Perlunya dibuat pengadilan khusus kejahatan lingkungan dan diterbitkan UUD
tentang lingkungan yang lebih tegas terutama dalam mengatur perusahaan nakal
seperti perusahaan kelapa sawit di Sumatra dan Kalimantan yang membakal lahan
gambut hingga terjadi kebakaran hutan massiv yang merugikan banyak pihak dan
dapat mudah lolos dari jeratan hukum pengadilan biasa.

Anda mungkin juga menyukai