Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ANALISIS KESEHATAN LINGKUNGAN

SDGs 6 AIR BERSIH DAN SANITASI

Dosen Pengampu:
Dr. Novita Medyati, SKM, M,Kes.

Disusun Oleh:

NAMA NIM
TISAN ARIMI 2021071014036
STEVANI SALAMUK 2021071014011
PANUS YANDO 2021071014088
ELINA ITALY 2021071014080

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini adalah “SDGS 6 Sumber Air Bersih dan Sanitasi” .

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pengganti Ujian
Tengah Semester dari ibu Dr. Novita Medyati, SKM, M,Kes. Pada mata kuliah analisis kualitas
lingkungan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang SDGS 6
sumber air bersih dan sanitasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dr. Novita Medyati, SKM, M,Kes. selaku dosen
mata kuliah analisis kualitas lingkungan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetauhan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetauhannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah ini.

Jayapura, 07 Mei 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3. Tujuan.................................................................................................................................5
1.4. Manfaat...............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1 Isi Tujuan.............................................................................................................................6
2.2 Alasan Pemilihan Isu SDGS 6.............................................................................................6
2.3 Dampak SDGS 6..................................................................................................................7
2.4 Target SDGS 6 Di Tahun 2030...........................................................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
2.1 Kesimpulan..........................................................................................................................9
Daftar Pustaka................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sustainable Development Gols (SDGs) merupakan upaya pembangunan berkelanjutan
yang menjadi acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan Negara-negara di
dunia sebagai pengganti pembangunan global Millenium Development Goal (MDGs) yang
telah berakhir di tahun 2015.

Air merupakan salah satu elemen di bumi untuk menunjang kehidupan setiap makhluk
hidup. Sebagian besar belahan bumi merupakan air yang berarti kita tidak bisa hidup tanpa
adanya air. Tetapi masalah mulai muncul seiring dengan berjalannya waktu ketika
terjadinya kekurangan air bersih untuk di minum, mandi, dan memasak.

Air yang digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat atau makhluk hidup lain ialah air
yang tidak mengandung timbal atau mineral berbahaya lain yang dapat merusak kesehatan
dan menimbulkan berbagai macam penyakit apabila di konsumsi secara berkepanjangan.
Didalam hal ini masih ada beberapa wilayah di dunia yang mengalami kekurangan air
bersih untuk mandi bahkan untuk minum dan memasak, mengingat air yang sangat
dibutuhkan untuk menunjang kehidupan makhluk hidup.

Meskipun SDGs 6 adalah pengulangan terbaru dari tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa


untuk menangani masalah-masalah yang berhubungan dangan air, topik tersebut telah lama
menjadi perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Oleh karena itu, memastikan ketersediaan
dan pengelolaan air dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua telah lama menjadi topik
di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan prioritasnya sekarang adalah mengubah visi baru SDGs
terkait air dari Agenda 2030 menjadi kenyataan, melalui kepemimpinan nasional dan
kemitraan global.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa Isi tujuan dari SDGS 6?
b. Mengapa isu tersebut dipilih sebagai tujuan?
c. Apa dampak dari SDGS 6 bagi kesehatan masyarakat?
d. Apa saja target SDGS 6 di tahun 2030?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetauhi isi tujuan dari SDGS 6.
b. Untuk mengetauhi mengapa isu tersebut dipilih sebagai tujuan.
c. Untuk mengetauhi dampak dari SDGS 6 bagi kesehatan masyarakat.
d. Untuk mengetauhi apa saja target SDGS 6 di tahun 2030.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut.
a. Bagi penulis
Manfaat penulisan makalah bagi penulis untuk mengasah kemampuan diri dalam
melakukan kerja pikir sistematis. Selain itu, penulisan makalah juga membantu
penulis untuk memunculkan ide-ide baru yang mungkin berguna dalam kemajuan
pengetauhan.

b. Bagi pembaca
Manfaat penulisan makalah bagi pembaca adalah untuk menambah pengetahuan
terhadap pentingnya ketersediaan air bersih yang cukupdan sanitasi yang baik
bagi semua orang.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Isi Tujuan


Sustainable Development Gols (SDGs) merupakan upaya pembangunan berkelanjutan
yang menjadi acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan Negara-negara di
dunia sebagai pengganti pembangunan global Millenium Development Goal (MDGs)
yang telah berakhir di tahun 2015.

Dalam menghadapi tantangan global, komunitas internasional yang difasilitasi PBB


mengadopsi 17 tujuan sebagai bagian dari agenda global baru yang dikenal dengan tujuan
pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Dari 17 tujuan
tersebut, tujuan yang keenam (SDGs 6) adalah air bersih dan sanitasi dengan tujuan
utama menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
orang. Berdasarkan tujuan SDGs 6, setiap orang di bumi harus memiliki akses terhadap
air minum yang aman dan terjangkau, serta mencapai sanitasi dan kebersihan yang layak
dan adil.

Program yang dilaksanakan untuk megimplementasikan tujuan SDGs 6 di bidang akses


air dan sanitasi adalah memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang
berkelanjutan dan sanitasi bagi semua. Program tersebut, meliputi kegiatan mengakhiri
buang air di tempat terbuka, dengan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan
perempuan dan anak perempuan serta mereka yang berada dalam situasi rentan,
memperbaiki kualitas air dengan mengurangi polusi, menghapuskan pembuangan limbah
dan meminimalisir pembuangan bahan kimia dan materi berbahaya.

2.2 Alasan Pemilihan Isu SDGS 6


Tujuan SDGs sangat luas, karena penyusunan SDGs sangat partisipatif dan banyak
pemangku kepentingan yang terlibat lintas sektor dan disiplin ilmu. Salah satunya untuk
mendapatkan air dan sanitasi.

Sesuai dengan target SDGs untuk mendekatkan akses air minum di pedesaan dan
pinggiran kota dalam rangka pencapaian target akses universal air minum dan sanitasi.
Ini semua untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai 100% akses air minum
dan 100% akses sanitasi bagi semua masyarakat. Tingkat pemakaian air bersih secara
umum ditentukan berdasarkan kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari- hari.
Kebutuhan masyarakat terhadap air dimulai dengan kebutuhan untuk air minum sampai
pada kebutuhan untuk sanitasi.
Dalam hal ini masih ada beberapa wilayah di dunia yang mengalami kekurangan air
bersih untuk mandi bahkan untuk minum dan memasak, mengingat air sangat dibutuhkan
untuk menunjang kehidupan makhluk hidup. Begitupula dengan sanitasi yang layak dan
bersih juga diperlukan karena sanitasi yang baik akan mencegah lingkungan dari
pencemaran. Saat ini, sekitar 2,2 miliar orang tidak memiliki akses terhadap air minum
yang dikelola dengan aman, dan lebih dari 4,2 miliar orang tidak memiliki sanitasi yang
dikelola dengan aman. Karena sanitasi yang buruk akan menjadi sumber timbulnya
masalah kesehatan.

Air merupakan salah satu elemen di bumi untuk menunjang setiap makhluk hidup.
Namun, dengan berjalannya waktu munculnya masalah kelangkaan air bersih untuk
minum, mandi, dan memasak. Air yang digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat
adalah air yang tidak mengandung timbal atau mineral berbahaya lain yang dapat
merusak kesehatan dan menimbulkan berbagai penyakit apabila dikonsumsi
berkepanjangan. Untuk memenuhi kebutuhan minimum untuk minum dan masak serta
untuk mandi diperkirakan untuk air minum masyarakat pedesaan 60 liter/ orang/hari, kota
kecil 90 liter/orang/hari, kota sedang 110 liter/orang/hari, kota besar 130 liter/orang/hari,
dan kota metropolitan 150 liter/ orang/hari. Oleh karena itu, air dan sanitasi masuk ke
dalam salah satu tujuan SDGs dalam penyediaan air bersih dan sanitasi yang baik untuk
semua.

2.3 Dampak SDGS 6


Dampak langsung dari kurangnya kebutuhan air antara lain yaitu terjadinya gagal
bercocok tanam dan panen yang menyebabkan terganggunya persediaan bahan pangan,
sanitasi yang buruk dan kelaparan yang berdampak pada munculnya penyakit akibat
kurang pangan dan gizi buruk. Erat kaitannya dengan krisis air dan pangan ini adalah
sanitasi buruk yang juga menjadi masalah bagi sekitar 2,0 miliar penduduk dunia. Banyak
penyakit akibat krisis air dan sanitasi yang buruk, seperti penyakit akibat kelaparan,
kekurangan gizi, kolera, tifus, dan disentri yang hingga saat ini masih merupakan
ancaman bagi sebagian penduduk dunia. Berdasarkan laporan oleh FAO (2000), sekitar
2,0 juta orang yang kebanyakan adalah anak-anak yang berasal dari beberapa negara
miskin dan berkembang, meninggal setiap tahunnya karena beberapa penyakit tersebut
dan akibat kelangkaan air dan kelaparan.

Dari tujuan SDGs 6, yaitu ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik memiliki
dampak yang baik bagi kesehatan masyarakat. Dampak baik tersebut, meliputi angka
kesakitan dan kematian akibat masalah ketersediaan air bersih dan sanitasi yang buruk
semakain menurun. Dimana berdampak pada tingginya angka harapan hidup yang lebih
baik dengan ditetapkannya tujuan SDGs 6, yaitu menyediaakan air bersih dan sanitasi
yang baik bagi semua orang.

2.4 Target SDGS 6 Di Tahun 2030


Dalam mencapai tujuan, SDGS 6 memiliki beberapa target yang perlu dicapai di tahun
2030, antara lain sebagai berikut:

 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang
aman dan terjangkau bagi semua.
 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai
dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat
terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta
kelompok masyarakat rentan.
 Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi,
menghilangkan pembuangan, dan meminimalkan pelepasan material dan bahan
kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan
secara signifikan meningkatkan daur ulang, serta penggunaan kembali barang
daur ulang yang aman secara global.
 Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air di
semua sektor, dan menjamin penggunaan dan pasokan air tawar yang
berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara signifikan mengurangi
jumlah orang yang menderita akibat kelangkaan air.
 Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua
tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang tepat.
 Pada tahun 2030, memperluas kerjasama dan dukungan internasional dalam hal
pembangunan kapasitas bagi negara-negara berkembang, dalam program dan
kegiatan terkait air dan sanitasi, termasuk pemanenan air, desalinasi, efisiensi air,
pengolahan air limbah, daur ulang dan teknologi daur ulang.
 Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam meningkatkan
pengelolaan air dan sanitasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Air memegang peranan penting bagi makhluk hidup. Khususnya manusia, dimana
manusia sehari-harinya sangat membutuhkan air untuk mandi, minum dan memasak. Air
yang kita perlukan adalah air yang memenuhi persyaratan kesehatan baik persyaratan
fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif. Untuk mendapatkan air yang memenuhi
persyaratan diperlukan adanya sanitasi.

Sanitasi adalah adanya perilaku yang disengaja untuk kehidupan yang bersih dengan
maksud mencegah manusia untuk tidak bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
berbahaya lainnya dengan hal ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
3.2 Daftar Pustaka
 Mawardi, M., 2017. Krisis Air, Ketersediaan Pangan dan Kesehatan Masyarakat.
 United Nations Dapartment of Economic and Social Affairs, 2020. Water and
Sanitation.
 Innovilage, 2022. Sustainable Development Goals (SDGs)-Akses Air Bersih dan
Sanitasi.
 Riyadi, A. 2012. Pengolahan Sumber Daya Air yang terpadu dan berkelanjutan, jurnal
lingkungan hidup.
 Notoatmodjo, S,. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai